Anda di halaman 1dari 12

Ringkasan Audit Keuangan II UTS

Kisi-kisi Audit Keuangan II


 Teori 30%
1. Perbedaan antara Test of Control dan Substantive Test (15%)
2. Chapter 13 Audit Sampling (15%)
 Kasus 70%
1. Revenue Cycle (35%)
 Mengenai prosedur analytis (perusahaan manufaktur/pabrik)  p.635
 Mengenai Audit piutang  konfirmasi  p.664
* konfirmasi = komunikasi tertulis antara auditor dan customer secara langsung.
2. Expenditure Cycle (35%)
 Program audit  p.719
 Pahami siklusnya
* program audit berisi tujuan audit & prosedur audit
* setiap tujuan audit terdiri beberapa prosedur audit

Chapter 12 Audit Procedures in Response to Assessed Risk : Substantive Tests

Perbedaan Test of Control dan Substantive Test :


Tests of Controls Substantive Tests
Tujuan Untuk menentukkan efektivitas Untuk menentukkan kewajaran
desain dan operasi internal asersi laporan keuangan yang
control signifikan (Quantitative)
Jenis - Tests of the Control - Initial procedures
Environment - Analytical procedures
- Tests of the client’s Risk - Tests of details of transaction
Assessment system - Tests of details of balances
- Tests of the Information and - Tests of details of accounting
communication system estimates
- Tests of Control Activities - Substantive tests required by
- Tests of the Monitoring GAAS
system - Tests of details of disclosure
- Tests of antifraud programs
and controls
Nature of test Frekuensi penyimpangan dari Kesalahan moneter dalam
measurement pengendalian yang dirancang transaksi dan saldo
Applicable audit Penyelidikan, observasi, Sama dengan TOC, ditambah
procedures inspeksi, reperformance dan analytical prosedur, counting,
CAATs. confirming, tracing dan
vouching.
Waktu Primarily interim work Pada tanggal neraca atau
satu/dua bulan sebelum akhir
tahun.
Audit risk component Control Risk Detection Risk
Primary fieldwork Second Third
standard
Required by GAAS Ketika resiko audit tidak dapat Yes
dikurangi ke tingkat yang cukup
rendah oleh Substantive test saja

Jika control risk tinggi, maka internal control rendah sehingga scope audit tinggi.

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Chapter 13 Audit Sampling
Audit Sampling :
- Sampling Risk  resiko yang timbul karena sample yang diambil itu tidak representatif
ataupun terjadi kesalahan dalam pengambilan sample.
- Non Sampling Risk  incorrect accepted. Sumber resiko nonsampling mencakup (1)
Kesalahan manusia, (2) Menerapkan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit, (3)
Salah mengartikan hasil dari sampel, (4) Mengandalkan informasi yang salah diterima dari
pihak lain.

Sampling :
- Statistical Sampling  auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel
menggunakan hukum probabilitas (menggunakan data kuantitatif)
- Non Statistical Sampling  auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil
sampel seluruhnya atas dasar kriteria subjektif dan pengalaman sendiri (berdasarkan judgment)

Jenis-jenis Statistical Sampling : PPS dan monitoring unit sampling


Tahap-tahap Statistical/Nonstatistical Sampling :

BELAJAR HITUNGAN HALAMAN 570 & 573

Chapter 14 Auditing the Revenue Cycle

Yang perlu diperhatikan dalam Siklus Pendapatan : A/R, Inventory, Sales & Cash

Revenue Cycle mencakup aktivitas yang berhubungan dengan pertukaran barang/jasa dengan
customer dan perolehan pendapatan dalam bentuk kas.

Untuk perusahaan dagang, transaksi dalam Revenue Cycle mencakup : 1. Credit Sales
(penjualan secara kredit). 2. Cash Receipts (penerimaan kas). 3. Sales Adjustments (penyesuaian

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
terhadap penjualan seperti discount, sales returns and allowances dan ketentuan piutang tak tertagih
dan write-offs).

4 aktivitas utama Revenue Cycle :


1. Sales order entry  yang perlu diperhatikan adalah limit credit
2. Shipping
Jurnalnya : A/R (Dr.), Sales (Cr.) dan COGS (Dr.), Inventory (Cr.)
3. Billing
4. Cash collection
Jurnalnya : Cash (Dr.), Sales Discount (Dr.), A/R (Cr.)

Mengembangkan Tujuan Audit (Audit Objectives)


Tujuan audit (audit objectives) siklus pendapatan adalah untuk mendapatkan bukti yang lengkap
dan kompeten masing-masing asersi laporan keuangan mengenai transaksi dan saldo dalam siklus
pendapatan.
 Tujuan Transaksi (Transaction Objectives)
 Occurrence (Kejadian)
 Transaksi penjualan yang dicatat mewakili barang yang dikirim atau jasa yang
diberikan selama periode tersebut. (EO1)
 Transaksi penerimaan kas yang dicatat mewakili kas yang diterima selama periode.
(EO2)
 Transaksi penyesuaian penjualan yang dicatat selama periode mewakili diskon yang
berwenang, returns and allowances dan piutang tak tertagih. (EO3)
 Completeness (Kelengkapan)
 Semua penjualan (C1), penerimaan kas (C2), dan penyesuaian penjualan (C3) yang
dilakukan selama periode telah dicatat.
 Accuracy (Keakuratan)
 Semua penjualan (VA1), penerimaan kas (VA2), dan penyesuaian penjualan (VA3)
secara akurat dinilai dengan menggunakan GAAP dan di jurnal dengan benar,
diringkas dan diposting.
 Cutoff (Pisah batas)
 Semua penjualan (EO1 or C1), penerimaan kas (EO2 or C2), dan penyesuaian
penjualan (EO3 or C3) telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.
 Classification (Klasifikasi)
 Semua penjualan (PD1), penerimaan kas (PD2), dan penyesuaian penjualan (PD3)
telah dicatat pada akun yang benar.
 Tujuan Saldo (Balance Objectives)
 Existence (Keberadaan)
 Piutang mewakili jumlah yang terhutang oleh pelanggan ada pada tanggal neraca.
(EO4)
 Completeness (Kelengkapan)
 Piutang meliputi semua klaim pada pelanggan pada tanggal neraca. (C4)
 Rights and Obligations (Hak dan Kewajiban)
 Piutang pada tanggal neraca mewakili tuntutan hukum dari entitas pada pelanggan
untuk pembayaran. (RO1)
 Valuation and Allocation (Penilaian dan Alokasi)
 Piutang mewakili gross claims kepada pelanggan pada tanggal neraca dan setuju
dengan jumlah dari buku besar pembantu piutang. (VA4)
 Penyisihan piutang tak tertagih mewakili perkiraan yang wajar dari perbedaan antara
piutang kotor dan net realizable value. (VA5)
 Tujuan Pengungkapan (Disclosure Objectives)
 Occurrence and Rights and Obligations (Kejadian dan Hak dan Kewajiban)
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
 Mengungkapkan peristiwa siklus pendapatan dan transaksi yang terjadi dan
berhubungan dengan entitas. (PD4)
 Completeness (Kelengkapan)
 Mengungkapkan semua siklus pendapatan yang seharusnya dimasukkan dalam
laporan keuangan telah dimasukkan. (PD5)
 Classification and Understandability (Klasifikasi dan Mudah dimengerti)
 Informasi siklus pendapatan telah disajikan dan disajikan dengan benar dan informasi
dalam pengungkapan dengan jelas dinyatakan. (PD6)
 Accuracy and Valuation (Keakuratan dan Penilaian)
 Informasi siklus pendapatan diungkapkan secara akurat dan pada jumlah yang tepat.
(PD7)

Memahami Entitas dan Lingkungannya membantu Auditor dalam :


 Mengembangkan harapan dari total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar dan
klien.
 Mengembangkan harapan dari laba kotor dengan memahami market share klien dan
keunggulan kompetitif di pasar.
 Mengembangkan harapan dari piutang bersih berdasarkan average collection period untuk
klien dan industri.

Memahami Siklus Pendapatan Entitas


Mengembangkan perspektif
Menilai resiko dari salah saji
Contoh Sifat Industri pengetahuan tentang laporan
material
keuangan entitas
Manufacturing of Construction Sales to Total Assets : 2.0  Kekhawatiran tentang
Machinery and Equipment Sales to Net Fixed Assets : 10.0 pengakuan penjualan dan
 Penjualan tergantung pada Median Gross Margin : 28.7% pendapatan.
tingkat pengeluaran konstruksi. Median Collection Period 45days  Resiko koleksi menengah
 Perusahaan mungkin memiliki  Cadangan kerugian
kelompok pembiayaan untuk pinjaman adalah estimasi
membiayai penjualan peralatan penting pada pembiayaan
mahal. anak perusahaan.

Inherent Risk (Resiko yang melekat), termasuk Resiko Fraud.


Faktor yang harus dipertimbangkan auditor dalam menilai Inherent Risk untuk siklus pendapatan,
antara lain :
 Tekanan untuk overstate revenues (melebih-lebihkan pendapatan) agar dapat melaporkan
target profitabilitas yang tidak tercapai karena faktor ekonomi negara.
 Tekanan untuk overstate cash and gross receivables (melebih-lebihkan kas dan piutang bruto)
serta understate the allowance for doubtful accounts (menurunkan estimasi piutang tak
tertagih) agar dapat melaporkan working capital yang tinggi.
Faktor lain dari Salah saji :
 Jumlah penjualan, penerimaan kas dan transaksi penyesuaian penjualan yang terlalu tinggi,
sehingga menyebabkan peningkatan kesalahan yang akan terjadi.
 Waktu dan jumlah pengakuan pendapatan
 Piutang salah diklasifikasikan sebagai current atau noncurrent akibat kesulitan dalam
mengestimasi penerimaan pembayaran.
 Transaksi penyesuaian penjualan dapat dimanfaatkan untuk pencurian kas yang diterima dari
pelanggan dengan menaikkan diskon, mencatat retur penjualan yang fiktif atau menghapus
saldo piutang tak tertagih.

Analytical Procedures

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah mendapatkan pemahaman terhadap
total pendapatan berdasarkan kapasitas klien dan pangsa pasar untuk produk-produk klien.
Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah penjualan maksimum yang bisa didapatkan
perusahaan apabila perusahaan memanfaatkan fasilitas dan karyawannya untuk memproduksi dan
mengirimkan produk dan jasa.

Rasio-rasio Siklus Pendapatan :


Ratio Formula Signifikasi Audit
Sales to Capacity Net Sales : Nonfinancial Membantu dalam menilai kewajaran
Measure to Capacity dari total pendapatan.
Market Share Client’s Net Sales : Net Sales of Membantu dalam menilai kewajaran
Industry dari total pendapatan dan laba kotor.
Market share yang besar sering
dikaitkan dengan laba kotor yang lebih
besar.
Sales to Total Assets Sales : Average Total Assets Rasio ini berguna untuk manufaktur
dan perusahaan berbasis aset lainnya.
Menggambarkan hubungan antara aset
dan pendapatan penjualan.
Accounts Receivable ((Accounts Receivablet : Rasio lebih besar dari 1.0 menunjukkan
Growth to Sales Accounts Receivablet-1) -1) : bahwa piutang tumbuh lebih cepat dari
Growth ((Salest : Salest-1) -1) penjualan. Rasio besar mungkin
menunjukkan kemungkinan masalah
koleksi.
Accounts Receivable Avg. Accounts Receivable : Berguna dalam membandingkan
Turn Days Sales x 365 dengan rata-rata industri. Periode
koleksi yang lama mungkin
menunjukkan masalah koleksi.
Uncollectable Uncollectable Accounts Expense Berguna dalam mengevaluasi
Accounts Expense to : Net Sales kewajaran biaya rekening tertagih.
Net Credit Sales Rasio yang lebih kecil mungkin
menunjukkan suatu ketentuan yang
tidak memadai untuk piutang tak
tertagih.
Uncollectable Uncollectable Accounts Berguna dalam mengevaluasi
Accounts Expense to Expenset-1 : Actual Accounts kewajaran tidak tertagihnya beban
Accounts Receivable Receivable Write-offst piutang periode sebelumnya. Rasio
Write-offs yang lebih kecil mungkin menunjukkan
proses estimasi yang tidak memadai.
New Product Revenue from New Products Perusahaan dengan proporsi pendapatan
Revenues to Total Introduced During the Year : yang tinggi dari produk baru bisa
Revenues Total Revenues mendapatkan laba kotor premium
karena kemampuannya untuk
berinovasi.

Internal Control
1. Control Environment
Faktor pengendalian lingkungan dalam menurunkan resiko kecurangan dalam pelaporan
keuangan adalah adopsi standar integritas dan nilai etik yang tinggi oleh manajemen.
Kebijakan dan praktek sumber daya manusia yang khusus juga sering diadopsi bagi karyawan
yang memegang kas karena kerentanan kas untuk penyelewengan.
2. Risk Assessment

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Aspek yang penting dalam merencanakan audit mencakup pemahaman terhadap prosedur
resiko penilaian manajemen, resiko yang teridentifikasi, dan respon manajemen dalam
menempatkan pengendalian operasional.
3. Information and Communication
Pemahaman terhadap sistem akuntansi pendapatan menuntut pengetahuan atas bagaimana
penjualan dimulai, bagaimana produk dan jasa dikirimkan, bagaimana piutang dicatat,
bagaimana kas diterima dan bagaimana penyesuaian penjualan dilakukan.
4. Monitoring
Komponen ini seharusnya memberikan manajemen umpan balik atas apakah pengendalian
internal transaksi dan saldo siklus pendapatan dilakukan sesuai yang diharapkan.

Control Activities untuk Transaksi Penjualan Secara Kredit (Credit Sales)


Fungsi-fungsi dalam transaksi pendapatan untuk Penjualan Secara Kredit meliputi :
a. Mengotorisasi penjualan, mecakup menerima pesanan pelanggan dan menyetujui kredit.
b. Pengiriman produk dan jasa, mencakup mengisi dan mengirimkan sales order
c. Mencatat penjualan, mencakup pengakuan pendapatan oleh perusahaan.
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam memproses transaksi Penjualan Secara Kredit :
a. Customer Order f. Sales Transactions File
b. Sales Order g. Sales Journal
c. Shipping Document h. Customer Master File
d. Sales Invoice i. Accounts Reveivable Master File
e. Authorized Price List j. Customer Monthly Statement

Control Activities untuk Transaksi Penerimaan Kas (Cash Receipts)


Fungsi-fungsi dalam Penerimaan Kas antara lain :
a. Menerima pembayaran kas
b. Mendeposit kas di bank
c. Mencatat penerimaan kas
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Remittance Advice e. Validated Deposit Slip
b. Prelist f. Cash Receipts Transactions File
c. Cash Count Sheets g. Cash Receipts Journal
d. Daily Cash Summary

Control Activities untuk Transaksi Penyesuaian Penjualan (Sales Adjustment)


Fungsi-fungsi dalam Penyesuaian Penjualan :
a. Memberikan Diskon Kas
b. Memberikan Retur Dan Penyisihan Penjualan
c. Menentukan Akun Yang Tak Tertagih
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Sales Return Authorization c. Receiving Report
b. Authorization For Accounts Receivable d. Credit Memo
Write Off e. Journal Entry

Subtantive Test of Account Receivable


1. Initial Procedures
Titik awal setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman terhadap bisnis dan industri.
Penting bagi auditor untuk memahami kebijakan perusahaan mengenai pengakuan pendapatan
dan dorongan ekonomi yang mendasari perusahaan yang berdampak pada total pendapatan.
Initial procedure yang penting untuk memverifikasi piutang usaha adalah dengan tracing
saldo awal periode yang bersangkutan dengan saldo akhir yang telah diaudit pada tahun
sebelumnya.

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Intinya : pahami bisnis perusahaan dan lihat A/R & Salesnya overstate/tidak.

2. Analytical Procedures
Tujuan auditor adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan
antara piutang usaha dengan penjualan, dan laba kotor perusahaan.
Rasio-rasio, untuk melihat ada pergerakan yang aneh/tidak tahun sebelumnya dan
tahun ini. Contoh : ACP = A/R : Sales. Jika hasilnya ↑ maka A/R cenderung ↑

3. Tests of Details of Transactions


Uji detail transaksi mencakup vouching dan tracing transaksi pendapatan, melakukan uji cutoff
untuk penjualan dan retur penjualan, dan melakukan uji cutoff untuk penerimaan kas.
Intinya : lebih ke vouching & tracing. Biasa yang dilihat adalah Cutoff Test Inventory
terkait dengan FOB Shipping Point & FOB Destination
*FOB SP  ketika barang dikirim dari gudang penjual, barang sudah dianggap milik pembeli.
FOB D  ketika barang sampai di gudang pembeli, barang baru dianggap milik pembeli.

4. Tests of Details of Balances


Dua prosedur utama dalam kategori uji substantif ini adalah konfirmasi piutang dan prosedur
mengevaluasi kecukupan akun piutang tak tertagih.
Intinya : konfirmasi piutang, pengecekan ke Bank
*Konfirmasi Piutang melibatkan komunikasi tertulis langsung antara nasabah individu
dan auditor.
Konfirmasi Positif  mengharuskan debitur (pihak yang berhutang) untuk menanggapi
apakah saldo yang tertera benar atau tidak.
Konfirmasi Negatif  mengharuskan debitor untuk menanggapi hanya ketika jumlah yang
ditampilkan tidak benar.
Konfirmasi Blank  dimana debitor diminta untuk mengisikan saldo sendiri.

5. Tests of Details of Accounting Estimates


Estimasi akuntansi pada siklus penjualan adalah pada akun allowance for doubtful accounts.
Penyisihan atas piutang tak tertagih adalah estimasi akuntansi yang dilakukan oleh manajemen
yang melibatkan pertimbangan secara objektif dan subjektif. Oleh karena itu, auditor
bertanggung jawab untuk menilai kewajaran penyisihan dan provisi atas beban akun tak
tertagih.
Intinya : Berkaitan dengan Bad Debt Expenses dari % sales dan % A/R

6. Tests of Details of Disclosures


Auditor harus memiliki pemahaman terhadap penyajian laporan dan penuntutan pengungkapan
untuk piutang usaha dan penjualan berdasarkan GAAP. Penuntutan ini mencakup identifikasi
dan klasifikasi yang tepat untuk piutang.

5 Asersi Manajemen
1. Existence and Occurrence
Pengendalian internal yang umum mengenai existence and occurrence atas penjualan adalah
mencocokkan informasi sales invoice (faktur penjualan) dengan bill of lading serta input
informasi packing slip selama pengiriman barang.
 Bill of lading adalah dokumen yang membuktikan pemuatan barang di atas kapal.
 Packing slip adalah copy dari sales order yang ditempelkan bersama barang ketika
dipersiapkan untuk pengiriman.

2. Completeness

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Ketika mempertimbangkan penilaian resiko pengendalian mengenai completeness atas
piutang, auditor seharusnya mengevaluasi asersi completeness yang berkaitan dengan
penjualan secara kredit dengan asersi existence and occurrence untuk penerimaan kas dan
penyesuaian penjualan.
Pengendalian internal mengenai completeness atas penjualan biasanya mencakup followup
rutin pada barang-barang yang dikirim namun tidak terdapat faktur penjualan.

3. Rights and Obligations


Penilaian inherent risk mengenai asersi rights and obligations bergantung pada kinerja
perusahaan. Perusahaan dengan operating cash flows yang kuat jarang harus menjual piutang,
namun perusahaan dengan operating cash flows yang rendah lebih berkemungkinan menjual
piutang atau menggunakan piutang sebagai jaminan.

4. Valuation or Allocation
Pengendalian mengenai asersi valuation and allocation atas biaya historikal mencakup
pengendalian valuasi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan.

5. Presentation and Disclosure


Pengungkapan piutang tidak terlalu kompleks. Pengendalian biasanya mencakup pekerjaan
komite pengungkapan

KALAU SEMPAT PELAJARI HALAMAN 659 !!

Chapter 15 Auditing the Expenditure Cycle


Expenditure Cycle mencakup aktivitas yang berkaitan dengan perolehan dan pembayaran untuk
barang dan jasa. Aktivitas inti dari siklus pengeluaran adalah pembelian barang dan jasa (purchase
transaction), melakukan pembayaran (cash disbursement transaction) dan penyesuaian pembelian
seperti retur pembelian dan penyesuaian harga.

4 aktivitas utama Expenditure Cycle :


1. Ordering
2. Receiving
3. Approving supplier invoice
4. Cash disbursement

Mengembangkan Tujuan Audit (Audit Objectives)


 Tujuan Transaksi (Transaction Objectives)
 Occurrence (Kejadian)
 Transaksi pembelian yang dicatat mewakili barang atau jasa yang diterima selama
periode. (EO1)
 Transaksi pengeluaran kas yang dicatat mewakili kas yang dibayar selama periode.
(EO2)
 Transaksi retur pembelian yang dicatat mewakili barang yang diretur selama periode.
(EO3)
 Completeness (Kelengkapan)
 Semua pembelian (C1), pengeluaran kas (C2), dan retur pembelian (C3) yang
dilakukan selama periode telah dicatat.
 Accuracy (Keakuratan)
 Semua pembelian (VA1), pengeluaran kas (VA2), dan retur pembelian (VA3) secara
akurat dinilai dengan menggunakan GAAP dan sudah di jurnal dengan benar,
diringkas dan diposting.
 Cutoff (Pisah batas)

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
 Semua pembelian (EO1 or C1), pengeluaran kas (EO2 or C2), dan retur pembelian
(EO3 or C3) telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.
 Classification (Klasifikasi)
 Semua pembelian (PD1), pengeluaran kas (PD2), dan retur pembelian (PD3) telah
dicatat pada akun yang benar.
 Tujuan Saldo (Balance Objectives)
 Existence (Keberadaan)
 Hutang mewakili jumlah yang terhutang kepada vendor pada tanggal neraca. (EO4)
 Completeness (Kelengkapan)
 Hutang meliputi semua pembayaran terhutang kepada vendor pada tanggal neraca.
(C4)
 Rights and Obligations (Hak dan Kewajiban)
 Hutang adalah kewajiban dari entitas pada tanggal neraca. (RO1)
 Valuation and Allocation (Penilaian dan Alokasi)
 Hutang dengan benar dinyatakan pada jumlah yang terhutang. (VA4)
 Tujuan Pengungkapan (Disclosure Objectives)
 Occurrence and Rights and Obligations (Kejadian dan Hak dan Kewajiban)
 Mengungkapkan peristiwa siklus pembelian dan transaksi yang terjadi dan
berhubungan dengan entitas. (PD4)
 Completeness (Kelengkapan)
 Mengungkapkan semua siklus pembelian yang seharusnya dimasukkan dalam laporan
keuangan telah dimasukkan. (PD5)
 Classification and Understandability (Klasifikasi dan Mudah dimengerti)
 Informasi siklus pembelian telah disajikan dan disajikan dengan benar dan informasi
dalam pengungkapan dengan jelas dinyatakan. (PD6)
 Accuracy and Valuation (Keakuratan dan Penilaian)
 Informasi siklus pembelian diungkapkan secara akurat dan pada jumlah yang tepat.
(PD7)

Memahami Siklus Pengeluaran Entitas


Mengembangkan perspektif
Menilai resiko dari salah saji
Contoh Sifat Industri pengetahuan tentang laporan
material
keuangan entitas
Manufacturing of Construction Net Operating Cycle : 97days  Kekhawatiran tentang
Machinery and Equipment Accounts Payable Turn Days : 33 pisah batas pembelian
 Pengeluaran yang signifikan days pada akhir tahun.
untuk bahan baku. Accounts Payable to Total Assets  Kekhawatiran tentang
 Pembelian adalah proses utama : 15.2% potensial kewajiban yang
yang mempengaruhi margin Current Ratio : 1.7 tidak tercatat.
kotor. Quick Ratio : 0.7

Inherent Risk (Resiko yang Melekat)


Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan auditor dalam menilai inherent risk untuk siklus
pengeluaran, antara lain :
a. Tekanan untuk understate expenses (merendahkan beban) agar dapat melaporkan target
profitabilitas yang tidak tercapai karena faktor ekonomi negara.
b. Tekanan untuk understate payables (merendahkan hutang) agar dapat melaporkan working
capital yang tinggi.
Faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan salah saji dalam siklus pengeluaran antara lain :
a. Volume transaksi yang tinggi
b. Pembelian dan pengeluaran kas yang tidak terotorisasi
c. Kemungkinan terjadi penyelewengan atas aset yang dibeli

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
d. Terjadi pembayaran dua kali atas faktur vendor

Analytical Procedures
Analytical Procedures kebanyakan berfokus pada hubungan antara pembelian dan hutang usaha.
Sebuah perusahaan yang sedang bertumbuh, pembelian, persediaan, dan hutang usaha akan
bertumbuh pada tingkat yang konsisten. Pengetahuan auditor mengenai volume pembelian,
dikombinasikan dengan pengalaman sebelumnya mengenai accounts payable turn days (rata-rata
jumlah hari untuk melunasi hutang) yang digunakan untuk mengestimasi hutang di tahun berjalan.

Rasio-rasio Siklus Pengeluaran :


Ratio Formula Signifikasi Audit
Accounts Payable Turn Avg. Accounts Payable : Purchases
Days x 365
COGS to Accounts Payable COGS : Accounts Payable
Payables as a % of Total Accounts Payable : Total Assets
Assests
Current Ratio Current Assets : Current Liabilities
Quick Ratio Current Monetary Assets : Current
Monetary Liabilities

Internal Control
1. Control Environment
Terdapat sejumlah peluang bagi karyawan untuk melakukan kecurangan dalam siklus
pengeluaran terutama pada proses pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Struktur
organisasi perusahaan dan penugasan manajemen atas otoritas dan tanggung jawab atas siklus
pengeluaran harus dikomunikasikan dengan jelas. Pemahaman terhadap bagaimana
manajemen bertanggung jawab atas sumber daya akan bermanfaat untuk menentukan :
a. laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
b. seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen diperiksa
c. keputusan yang didasarkan pada laporan
d. kebijakan perusahaan dalam follow up masalah yang dihasilkan dari laporan

2. Risk Assessment
Manajemen penilaian resiko yang berkaitan dengan siklus pengeluaran termasuk pertimbangan
atas beberapa masalah di bawah :
a. resiko purchasing kickback (suap diberikan kepada pihak yang mengurus pembelian)
b. resiko kecurangan karyawan melalui kecurangan dalam pembelian atau pengeluaran kas
c. kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian
d. kerugian yang terjadi karena perjanjian pembelian
e. peningkatan biaya

3. Information and Communication


Pemahaman terhadap sistem akuntansi pendapatan menuntut pengetahuan atas bagaimana
pembelian dimulai, bagaimana transaksi pembelian dibukukan, bagaimana perusahaan
membayar atas barang dan jasa yang dibeli.

4. Monitoring
Aktivitas monitoring memberikan manajemen informasi mengenai efektivitas pengendalian
internal dalam mengurangi resiko salah saji.

Control Activities untuk Transaksi Pembelian (Purchase Transaction)


Fungsi-fungsi dalam aktivitas Transaksi Pembelian antara lain :

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
a. Memulai pembelian
b. Menerima barang dan jasa
c. Mencatat hutang
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Purchase requisition h. Voucher
b. Purchase order i. Exception reports
c. Approved vendor master file j. Voucher summary
d. Open purchase order file k. Voucher register
e. Receiving report l. Purchase transactions file
f. Receiving file m. Accounts payable master file
g. Vendor invoice n. Suspense files

Control Activities untuk Transaksi Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Transactions)


Fungsi Pengeluaran Kas merupakan proses di mana perusahaan memberikan pertimbangan atas
penerimaan barang dan jasa. Fungsi pengeluaran kas biasanya melibatkan pelunasan hutang dan
mencatat pengeluaran kas.
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Check d. Cash disbursement journal or check
b. Check summary register
c. Cash disbursement transaction file

Control Activities untuk Transaksi Penyesuaian Pembelian (Purchase Adjustments)


Transaksi penyesuaian pembelian melibatkan pencatatan retur dan penyisihan pembelian. Apabila
barang yang diterima mengalami kerusakan, maka harus dikembalikan. Setiap transaksi retur seperti
ini akan mengakibatkan penurunan hutang dan beban.
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Purchase return authorization
b. Shipping report
c. Debit memo

Subtantive Test of Accounts Payable


1. Initial Procedures
Titik awal setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman terhadap bisnis dan industri.
Memahami signifikansi siklus pembelian menyajikan konteks yang penting dalam penilaian
resiko. Initial procedure untuk uji substantif atas hutang usaha adalah tracing saldo awal
dengan kertas kerja tahun sebelumnya dan menggunakan audit software untuk melacak akun
general ledger atas jurnal-jurnal yang tidak wajar.

2. Analytical Procedures
Tujuan auditor adalah untuk mengembangkan ekspektasi saldo akun hutang dan hubungan
antara hutang usaha dengan akun-akun lainnya seperti pembelian atau persediaan.

3. Tests of Details of Transactions


Dalam melakukan uji detail transaksi ini, auditor cenderung mendeteksi understatement atas
hutang yang tercatat dan hutang yang tidak tercatat dengan cara vouching hutang yang tercatat
melalui dokumen pendukung, uji cutoff, mencari hutang yang tidak tercatat.

4. Tests of Details of Balances


Dua pengujian dalam uji detail saldo ini adalah konfirmasi account payable dan merekonsiliasi
hutang yang belum dikonfirmasi pada laporan bulanan yang diterima oleh klien dari vendor.

5. Tests of Details of Disclosures

DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Auditor harus memiliki pemahaman terhadap penyajian laporan dan penuntutan pengungkapan
untuk hutang usaha dan pembelian berdasarkan GAAP. Penuntutan ini mencakup identifikasi
dan klasifikasi yang tepat untuk hutang.

5 Asersi Manajemen
1. Existence and Occurrence
Pengendalian internal yang umum mengenai existence and occurrence adalah mencocokkan
informasi pembelian dengan informasi penerimaan. Pengendalian ini bergantung pada
pengendalian yang kuat atas kelengkapan voucher hutang.

2. Completeness
Pengendalian internal mengenai completeness atas pembelian biasanya termasuk follow up
rutin pada barang-barang yang diterima namun tidak terdapat vouchernya. Pengendalian ini
bergantung pada pengendalian atas keberadaan pembelian yang tercatat.

3. Rights and Obligations


Asersi rights and obligations berkaitan dengan masalah apakah akun hutang merupakan
obligasi perusahaan pada tanggal neraca.

4. Valuation or Allocation
Pengendalian atas valuation or allocation melibatkan pengendalian atas valuasi pembelian,
pengeluaran kas dan penyesuaian pembelian.

5. Presentation and Disclosure


Resiko terbesar yang berkaitan dengan presentation and disclosure adalah resiko salah
pengklasifikasian beban sebagai aset modal (capital assets). Auditor sering kali melakukan
pengujian bersamaan dengan aktivitas investasi dan pembiayaan untuk mengevaluasi masalah
klasifikasi aset.

DX

Anda mungkin juga menyukai