Jika control risk tinggi, maka internal control rendah sehingga scope audit tinggi.
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Chapter 13 Audit Sampling
Audit Sampling :
- Sampling Risk resiko yang timbul karena sample yang diambil itu tidak representatif
ataupun terjadi kesalahan dalam pengambilan sample.
- Non Sampling Risk incorrect accepted. Sumber resiko nonsampling mencakup (1)
Kesalahan manusia, (2) Menerapkan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit, (3)
Salah mengartikan hasil dari sampel, (4) Mengandalkan informasi yang salah diterima dari
pihak lain.
Sampling :
- Statistical Sampling auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel
menggunakan hukum probabilitas (menggunakan data kuantitatif)
- Non Statistical Sampling auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil
sampel seluruhnya atas dasar kriteria subjektif dan pengalaman sendiri (berdasarkan judgment)
Yang perlu diperhatikan dalam Siklus Pendapatan : A/R, Inventory, Sales & Cash
Revenue Cycle mencakup aktivitas yang berhubungan dengan pertukaran barang/jasa dengan
customer dan perolehan pendapatan dalam bentuk kas.
Untuk perusahaan dagang, transaksi dalam Revenue Cycle mencakup : 1. Credit Sales
(penjualan secara kredit). 2. Cash Receipts (penerimaan kas). 3. Sales Adjustments (penyesuaian
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
terhadap penjualan seperti discount, sales returns and allowances dan ketentuan piutang tak tertagih
dan write-offs).
Analytical Procedures
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Langkah pertama dalam melakukan prosedur analitis adalah mendapatkan pemahaman terhadap
total pendapatan berdasarkan kapasitas klien dan pangsa pasar untuk produk-produk klien.
Kapasitas yang dimaksud adalah jumlah penjualan maksimum yang bisa didapatkan
perusahaan apabila perusahaan memanfaatkan fasilitas dan karyawannya untuk memproduksi dan
mengirimkan produk dan jasa.
Internal Control
1. Control Environment
Faktor pengendalian lingkungan dalam menurunkan resiko kecurangan dalam pelaporan
keuangan adalah adopsi standar integritas dan nilai etik yang tinggi oleh manajemen.
Kebijakan dan praktek sumber daya manusia yang khusus juga sering diadopsi bagi karyawan
yang memegang kas karena kerentanan kas untuk penyelewengan.
2. Risk Assessment
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Aspek yang penting dalam merencanakan audit mencakup pemahaman terhadap prosedur
resiko penilaian manajemen, resiko yang teridentifikasi, dan respon manajemen dalam
menempatkan pengendalian operasional.
3. Information and Communication
Pemahaman terhadap sistem akuntansi pendapatan menuntut pengetahuan atas bagaimana
penjualan dimulai, bagaimana produk dan jasa dikirimkan, bagaimana piutang dicatat,
bagaimana kas diterima dan bagaimana penyesuaian penjualan dilakukan.
4. Monitoring
Komponen ini seharusnya memberikan manajemen umpan balik atas apakah pengendalian
internal transaksi dan saldo siklus pendapatan dilakukan sesuai yang diharapkan.
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Intinya : pahami bisnis perusahaan dan lihat A/R & Salesnya overstate/tidak.
2. Analytical Procedures
Tujuan auditor adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan
antara piutang usaha dengan penjualan, dan laba kotor perusahaan.
Rasio-rasio, untuk melihat ada pergerakan yang aneh/tidak tahun sebelumnya dan
tahun ini. Contoh : ACP = A/R : Sales. Jika hasilnya ↑ maka A/R cenderung ↑
5 Asersi Manajemen
1. Existence and Occurrence
Pengendalian internal yang umum mengenai existence and occurrence atas penjualan adalah
mencocokkan informasi sales invoice (faktur penjualan) dengan bill of lading serta input
informasi packing slip selama pengiriman barang.
Bill of lading adalah dokumen yang membuktikan pemuatan barang di atas kapal.
Packing slip adalah copy dari sales order yang ditempelkan bersama barang ketika
dipersiapkan untuk pengiriman.
2. Completeness
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Ketika mempertimbangkan penilaian resiko pengendalian mengenai completeness atas
piutang, auditor seharusnya mengevaluasi asersi completeness yang berkaitan dengan
penjualan secara kredit dengan asersi existence and occurrence untuk penerimaan kas dan
penyesuaian penjualan.
Pengendalian internal mengenai completeness atas penjualan biasanya mencakup followup
rutin pada barang-barang yang dikirim namun tidak terdapat faktur penjualan.
4. Valuation or Allocation
Pengendalian mengenai asersi valuation and allocation atas biaya historikal mencakup
pengendalian valuasi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan.
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Semua pembelian (EO1 or C1), pengeluaran kas (EO2 or C2), dan retur pembelian
(EO3 or C3) telah dicatat dalam periode akuntansi yang benar.
Classification (Klasifikasi)
Semua pembelian (PD1), pengeluaran kas (PD2), dan retur pembelian (PD3) telah
dicatat pada akun yang benar.
Tujuan Saldo (Balance Objectives)
Existence (Keberadaan)
Hutang mewakili jumlah yang terhutang kepada vendor pada tanggal neraca. (EO4)
Completeness (Kelengkapan)
Hutang meliputi semua pembayaran terhutang kepada vendor pada tanggal neraca.
(C4)
Rights and Obligations (Hak dan Kewajiban)
Hutang adalah kewajiban dari entitas pada tanggal neraca. (RO1)
Valuation and Allocation (Penilaian dan Alokasi)
Hutang dengan benar dinyatakan pada jumlah yang terhutang. (VA4)
Tujuan Pengungkapan (Disclosure Objectives)
Occurrence and Rights and Obligations (Kejadian dan Hak dan Kewajiban)
Mengungkapkan peristiwa siklus pembelian dan transaksi yang terjadi dan
berhubungan dengan entitas. (PD4)
Completeness (Kelengkapan)
Mengungkapkan semua siklus pembelian yang seharusnya dimasukkan dalam laporan
keuangan telah dimasukkan. (PD5)
Classification and Understandability (Klasifikasi dan Mudah dimengerti)
Informasi siklus pembelian telah disajikan dan disajikan dengan benar dan informasi
dalam pengungkapan dengan jelas dinyatakan. (PD6)
Accuracy and Valuation (Keakuratan dan Penilaian)
Informasi siklus pembelian diungkapkan secara akurat dan pada jumlah yang tepat.
(PD7)
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
d. Terjadi pembayaran dua kali atas faktur vendor
Analytical Procedures
Analytical Procedures kebanyakan berfokus pada hubungan antara pembelian dan hutang usaha.
Sebuah perusahaan yang sedang bertumbuh, pembelian, persediaan, dan hutang usaha akan
bertumbuh pada tingkat yang konsisten. Pengetahuan auditor mengenai volume pembelian,
dikombinasikan dengan pengalaman sebelumnya mengenai accounts payable turn days (rata-rata
jumlah hari untuk melunasi hutang) yang digunakan untuk mengestimasi hutang di tahun berjalan.
Internal Control
1. Control Environment
Terdapat sejumlah peluang bagi karyawan untuk melakukan kecurangan dalam siklus
pengeluaran terutama pada proses pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Struktur
organisasi perusahaan dan penugasan manajemen atas otoritas dan tanggung jawab atas siklus
pengeluaran harus dikomunikasikan dengan jelas. Pemahaman terhadap bagaimana
manajemen bertanggung jawab atas sumber daya akan bermanfaat untuk menentukan :
a. laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
b. seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen diperiksa
c. keputusan yang didasarkan pada laporan
d. kebijakan perusahaan dalam follow up masalah yang dihasilkan dari laporan
2. Risk Assessment
Manajemen penilaian resiko yang berkaitan dengan siklus pengeluaran termasuk pertimbangan
atas beberapa masalah di bawah :
a. resiko purchasing kickback (suap diberikan kepada pihak yang mengurus pembelian)
b. resiko kecurangan karyawan melalui kecurangan dalam pembelian atau pengeluaran kas
c. kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian
d. kerugian yang terjadi karena perjanjian pembelian
e. peningkatan biaya
4. Monitoring
Aktivitas monitoring memberikan manajemen informasi mengenai efektivitas pengendalian
internal dalam mengurangi resiko salah saji.
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
a. Memulai pembelian
b. Menerima barang dan jasa
c. Mencatat hutang
Dokumen-dokumen yang digunakan :
a. Purchase requisition h. Voucher
b. Purchase order i. Exception reports
c. Approved vendor master file j. Voucher summary
d. Open purchase order file k. Voucher register
e. Receiving report l. Purchase transactions file
f. Receiving file m. Accounts payable master file
g. Vendor invoice n. Suspense files
2. Analytical Procedures
Tujuan auditor adalah untuk mengembangkan ekspektasi saldo akun hutang dan hubungan
antara hutang usaha dengan akun-akun lainnya seperti pembelian atau persediaan.
DX
Ringkasan Audit Keuangan II UTS
Auditor harus memiliki pemahaman terhadap penyajian laporan dan penuntutan pengungkapan
untuk hutang usaha dan pembelian berdasarkan GAAP. Penuntutan ini mencakup identifikasi
dan klasifikasi yang tepat untuk hutang.
5 Asersi Manajemen
1. Existence and Occurrence
Pengendalian internal yang umum mengenai existence and occurrence adalah mencocokkan
informasi pembelian dengan informasi penerimaan. Pengendalian ini bergantung pada
pengendalian yang kuat atas kelengkapan voucher hutang.
2. Completeness
Pengendalian internal mengenai completeness atas pembelian biasanya termasuk follow up
rutin pada barang-barang yang diterima namun tidak terdapat vouchernya. Pengendalian ini
bergantung pada pengendalian atas keberadaan pembelian yang tercatat.
4. Valuation or Allocation
Pengendalian atas valuation or allocation melibatkan pengendalian atas valuasi pembelian,
pengeluaran kas dan penyesuaian pembelian.
DX