Anda di halaman 1dari 25

ASPEK PERPAJAKAN DI

KOPERASI KASIH
INDONESIA
Anggota :
Billy Satrio (120104180006)
Ashilah Seiza Diah Kirana (120104180047)
Ajeng Anggita (120104180050)
Badan Usaha Koperasi
Di Indonesia
Koperasi di Indonesia , menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai
badan usaha yang beranggotakan perseorangan atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip
koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun
1992
Prinsip  Pelaksanaan Koperasi

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.


2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.

Dalam  mengembangkan koperasi, juga wajib menerapkan prinsip:

6. Pendidikan perkoperasian.
7. Kerja sama antar koperasi.
Fungsi Koperasi
• Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan, seperti kredit atau pinjaman dana kepada anggota
dalam hal finansial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat di Indonesia.
Jenis-Jenis Koperasi

Dalam UU Nomor 25/1992, koperasi dapat berbentuk koperasi primer dan sekunder.

1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.

Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Profil Koperasi Kasih
Indonesia
Koperasi Kasih Indonesia “KKI”  didirikan di Republik Indonesia
pada tanggal 31 Oktober 2011 berdasarkan Akta Notaris
H. Rizul Sudarmadi, S.H., Mkn., No. 164. Akta pendirian ini disahkan
oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dalam Surat Keputusan No. 268/BH/XII.2/-1.829.31/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011.
Kantor KKI berlokasi di Jalan Cilincing Baru Gang 2, No. 27 RT 13 RW 01, Cilincing, Jakarta Utara,
Indonesia.

KKI didirikan  oleh Leonardo Kamilius pada tahun 2011, dengan Lucyana Siregar sebagai salah satu
pendiri. Pada usia 25, mereka memiliki panggilan yang kuat untuk membuat dampak positif yang
signifikan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Visi KKI  

“agar masyarakat miskin Indonesia keluar dari kemiskinan untuk


selamanya dan misi kami adalah memberdayakan mereka dengan
pelatihan motivasi-pola pikir dan layanan keuangan mikro” 
Proses  Bisnis Koperasi Kasih Indonesia

Sesuai dengan pasal 5 Anggaran Dasar Koperasi, ruang lingkup kegiatan KKI adalah
menyelenggarakan kegiatan:
 simpan pinjam;
 pengadaan kebutuhan anggota baik kebutuhan primer maupun sekunder;
 produksi kebutuhan primer dan sekunder yang dibutuhkan masyarakat;
 jasa pendidikan dan pelatihan, jasa properti, konstruksi dan transportasi;
 jasa penitipan balita, anak dan sarana kesehatan;
 jasa penyaluran tenaga kerja;
 pemasok, pembiayaan dan leasing dalam berbagai bentuk, pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan.
Aspek Perpajakan di
Koperasi Kasih
Indonesia 
Pajak Penghasilan Koperasi 

Pajak penghasilan koperasi adalah pajak yang dikenakan berdasar penghasilan


yang diterima oleh koperasi selama satu tahun pajak. Dari penghasilan koperasi,
terdapat beberapa hal yang termasuk ke dalam objek pajak koperasi yaitu :
Bunga Simpanan Koperasi

Bunga simpanan koperasi adalah bunga yang diberi kepada anggota sesuai simpanan wajib atau
simpanan sukarela yang telah disetor sebelumnya. Besarannya sesuai dengan kesepakatan pada saat
pendaftaraan setiap anggota koperasi.

Dasar Hukum :
• Pasal 23 ayat (1) a dan Pasal 4 ayat (2) a Undang-Undang Pajak Penghasilan.
• PP 15 Tahun 2009 (berlaku sejak 1 Januari 2009) tentang PPh atas bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi Orang Pribadi.
• PMK nomor 112/PMK.03/2010 tentang tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak
penghasilan atas bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi Orang
Pribadi.

Maka bunga simpanan koperasi dikenakan pajak sebesar 10 persen berdasarkan jumlah bruto bunga
simpanan penghasilan yang lebih dari Rp240 ribu per bulan dan bersifat final.
Pajak Penghasilan Koperasi

Koperasi harus menghitung pajak penghasilan badan usaha sebagai subjek pajak badan.
Sisa Hasil Usaha Koperasi

Ketika menghitung pajak penghasilan, koperasi akan bertemu dengan Sisa Hasil Usaha (SHU)
yang juga disebut sebagai Selisih Hasil Usaha.
SHU adalah surplus atau defisit hasil usaha selama satu tahun buku pendapatan koperasi, setelah
terjadi pengurangan beban usaha. SHU menjadi laba yang diberi kepada anggota atas simpanan
pokok mereka. Pembagian ini termasuk ke dalam objek PPh.
SHU mengacu ada Pasal 4 Ayat 1 (g) dan PMK Nomor 111/PMK/03/2010 yang berarti pengenaan
pajak SHU sebesar 10 persen dari penghasilan bruto dan bersifat final.
Jenis-Jenis Pajak yang ada di Koperasi Kasih
Indonesia
PPh Pasal 21

Pajak yang dikenakan berdasar penghasilan yang diterima dari pekerjaan, jasa, atau
kegiatan yang dilakukan koperasi. PPh Pasal 21 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama
tahun 2019 ialah sebesar Rp32.782.188,-.
   
PPh Pasal 23
Pajak yang dikenakan berdasar penghasilan seperti bunga, royalti, sewa, dividen,
atau pembayaran jasa. Biasanya pajak ini dikenakan kepada koperasi simpan pinjam
karena mendapat bunga dari pinjaman, tarif pajaknya yaitu 15%. Selain itu karena
dalam ruang lingkup kegiatannya KKI melakukan jasa-jasa, maka dikenakan juga
pajaknya dengan tarif 2%.
Oleh karena itu PPh Pasal 23 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019
ialah sebesar Rp11.100.000,-.

   
PPh Pasal 25
Pajak yang dibayar per bulannya sebagai kredit pajak koperasi. Besarannya dihitung
dari jumlah PPh Terutang Akhir Tahun yang didasarkan atas pajak tahun
sebelumnya kemudian dibagi 12. Koperasi yang terkena PPh Masa Pasal 25 adalah
koperasi yang beromzet lebih dari Rp4,8 miliar.
PPh Pasal 25 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019 ialah sebesar
Rp200.000,-.
PPh Pasal 29

Pajak Kurang Bayar yang termasuk ke dalam SPT Tahunan PPh koperasi yang
wajib dilaporkan empat bulan kemudian dari tahun pajak berakhir. Perhitungan PPh
Pasal 29 disesuaikan dengan total penghasilan koperasi. PPh Pasal 29 terutang
Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019 ialah sebesar Rp413.641.375,-.
Ilustrasi Perhitungan PPh Pasal 29

Koperasi Kasih Indonesia setelah menghitung jumlah PPh terutang tahun pajak 2018, diketahui PPh
terutangnya dalam setahun sebesar Rp12.000.000.
Pada 2019, koperasi memperoleh laba yang lebih banyak. Sesudah dihitung kembali, pajak terutang pada
2019 adalah Rp15.000.000.
Angsuran dari PPh Pasal 25 selama tahun 2019 (12 bulan) adalah Rp1.000.000 (jumlah PPh terutang 2018
dibagi 12) x 12 = Rp12.000.000 (asumsi pembayaran tahun berjalan).
PPh Pasal 29 tahun 2019 yang wajib dilunasi KKI adalah :
PPh yang terutang – Angsuran PPh Pasal 25 = Rp15.000.000 – Rp12.000.000
= Rp3.000.000
PPh Pasal 4 Ayat 2
Sebagai koperasi simpan pinjam, KKI memiliki kewajiban untuk mengembalikan bunga simpanan
kepada para anggota koperasi. Setiap anggota koperasi simpan pinjam yang menyimpan uang di
KKI berhak menerima bunga atas simpanan miliknya.

Namun bunga simpanan yang dikenakan PPh Pasal 4 Ayat (2) tidak termasuk bunga yang berasal
dari Sisa Hasil Usaha (SHU). Tarif yang dikenakan atas bunga simpanan koperasi dibedakan
menjadi dua, yaitu untuk penghasilan dari bunga simpanan koperasi dengan jumlah kurang dari Rp
240.000 (dua ratus empat puluh ribu rupiah) dikenakan tarif pajak 0%. Sedangkan untuk
penghasilan dari bunga simpanan koperasi dengan jumlah lebih dari Rp 240.000 dikenakan tarif
sebesar 10%. Oleh karena itu, KKI memiliki kewajiban melakukan pemotongan
pajak atas bunga simpanan koperasi tersebut.
PPh Pasal 4 Ayat 2
PPh Pasal 4 Ayat 2 terutang Koperasi Kasih Indonesia selama tahun 2019 ialah sebesar
Rp2.500.000,-. Pembayaran PPh pemotongan tersebut dilakukan per masa pajak, yaitu paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah berakhir masa pajak.
Ilustrasi Perhitungan PPh Pasal 4 ayat (2) :

Pada Januari 2019 Koperasi Kasih Indonesia membagikan bunga simpanan koperasi kepada para
anggotanya dengan jumlah sebesar Rp8.000.000,-. Atas bunga simpanan tersebut Koperasi Kasih
Indonesia wajib melakukan pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat (2) dengan perhitungan sebagai
berikut:
PPh Pasal 4 ayat (2) Terutang = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak
= 10% x Rp8.000.000
= Rp800.000

Jadi pajak yang harus disetor KKI masa Januari 2019 atas bunga simpanan koperasi yaitu sebesar
Rp800.000,-.
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Storyset

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai