Disusun oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pertanyaan yang harus ditanyakan oleh seorang pemasar adalah
mengapa seorang konsumen membeli atau menggunakan sebuah jasa yang
ditawarkan kepadanya. Alasan - alasan mengapa seorang konsumen melakukan
konsumsi menjadi penting karena akan menentukan strategi pemasaran seperti apa
yang paling tepat digunakan bagi konsumen yang ditargetkan. Oleh karena itu
penting bagi seorang marketer untuk mengetahui emosi, personalitas, dan emosi.
Ketiga faktor ini menjadi tiga faktor yang sangat penting dalam pemilihan konsumsi
oleh konsumen. Motivasi adalah sebuah dorongan yang akan mengaktifkan perilaku
dan yang memberikan tujuan serta menentukan arah pada perilaku tersebut. Motivasi
akan membantu menjawab pertanyaan “mengapa” seorang konsumen melakukan
suatu perilaku. Personalitas mencerminkan kebiasaan perilaku yang ditunjukkan oleh
seorang individu pada berbagai situasi yang sifatnya relatif. Personalitas akan
membantu menjawab pertanyaan “apa” perilaku yang akan diambil oleh seorang
konsumen untuk mencapai keinginannya. Emosi bersifat kuat dan merupakan
perasaan yang sifatnya relatif susah dikontrol yang akan memengaruhi perilaku
seseorang. Emosi dipicu oleh hubungan yang kompleks antara motif, personalitas,
dan faktor - faktor eksternal. Memang ketiga istilah ini berhubungan sangat dekat dan
biasanya sulit untuk dipisahkan satu dengan lainnya. Pada bagian ini akan dijelaskan
mengenai ketiga faktor ini, serta hubungannya dengan strategi marketing pada sebuah
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat Motivasi
Motivasi adalah alasan terjadinya sebuah perilaku. Motif adalah
sebuah gagasan yang merepresentasikan sebuah dorongan dalam diri
seseorang yang tidak dapat diobservasi, yang akan merangsang dan
mendorong sebuah respons sikap dan juga memberikan arah spesifik untuk
respons tersebut. Sebuah motif menjadi alasan mengapa seseorang melakukan
sesuatu. Istilah kebutuhan dan motivasi biasanya digunakan secara bersamaan.
Hal ini disebabkan karena saat seorang konsumen merasakan sebuah celah
antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang dimilikinya sebenarnya,
sebuah kebutuhan akan disadari dan akan digunakan sebagai keadaan yang
akan mendorongnya yang dikenal sebagai motivasi. Kebutuhan dan motif
memengaruhi apa yang akan dianggap relevan oleh konsumen, begitu juga
dengan perasaan dan emosi mereka. Ada banyak teori mengenai motivasi, dan
banyak dari mereka memberikan wawasan yang berguna bagi seorang
manajer marketing. Ada dua pendekatan yang bisa digunakan, pendekatan
yang pertama adalah Maslow’s need hierarchy, adalah sebuah teori makro
yang didesain untuk memperhitungkan perilaku manusia dalam istilah yang
umum. Pendekatan kedua didasarkan dengan McGuire’s work, menggunakan
berbagai motif yang sifatnya detail untuk memperhitungkan aspek - aspek
spesifik sebuah perilaku konsumen.
- Maslow’s hierarchy of needs
Didasarkan oleh 4 premis yaitu,
● Semua manusia mendapatkan sejumlah motif yang serupa
melalui sumbangan dari genetik dan interaksi sosial
● Beberapa motif bersifat lebih sederhana ataupun lebih kritikal
dari satu sama lain
● Motif yang lebih sederhana harus dipenuhi terlebih dahulu
pada level minimum sebelum motif lainnya bisa diaktifkan
● Semakin banyak motif yang lebih sederhana dipenuhi, maka
motif yang lebih rumit akan mulai bermunculan
Teori ini bisa digunakan sebagai panduan awal mengenai perilaku
umum. Akan tetapi, bukan berarti bahwa teori ini bersifat pasti. Ada
beberapa contoh yang menunjukkan bahwa seseorang mampu
mengorbankan hidupnya untuk sebuah ide ataupun teman.
● Multi-Trait Approach
● Single-Trait Approach