Anda di halaman 1dari 16

RAPAT ANGGOTA KOPERASI

MAKALAH

Oleh Kelompok 1:

1. Ainur Rohma (19187203001)

2. Putri Rachmawati (19187203002)

3. M. Nadhir (19187203003)

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA

FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Tembok Rejo, Kota Pasuruan


67118

Tahun 2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan............................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................3

Bab II Pembahasaan.........................................................................................................4

A. Pengertian Rapat Anggota Koperasi...................................................................5


B. Kekuasaan Rapat Anggota...................................................................................6
C. Jenis Rapat Anggota Koperasi.............................................................................6
D. Fungsi Manajemen Rapat Anggota.....................................................................7
E. Tata Cara Pengambilan Keputusan dalam Rapat Anggota Koperasi.............9
F. Penyelenggaran Rapat Anggota Koperasi..........................................................10
G. Tahapan Rapat Anggota.......................................................................................12

Bab III Penutup.................................................................................................................13

A. Kesimpulan.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pasuruan, 28 Maret 2022

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah, koperasi dikenal di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di


Purwokerto, Jawa Tengah pada Tahun 1896. Pada tanggal 12 juni 1947
Pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di
Tasikmalaya kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Pada Tahun
1953 dalam kongres koperasi Indonesia II di Bandung ditetapkan bahwa Dr .
Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia atas jasa beliau mengembangkan
perkoperasian di Indonesia. Sejak Tahun 1975 telah dikeluarkan keputusan
bersama Menteri Perdagangan Dan Koperasi Serta Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 719/Kpd/XII/79 dan Nomor 282a/P/1979 tentang pendirian
perkoperasian sekolah, universitas dan lain-lain lembaga pendidikan di
lingkungan departemen pendidikan dan kebudayaan.

Sedangkan secara umum, Koperasi merupakan badan usaha yang


beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan menlandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Koperasi salah satu bentuk badan usaha
yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk tumbuh
kembangkan sebagai badan usaha penting. Pemerintah secara tegas menetapkan
bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi
tulang punggung dan wadah perekonomian rakyat. Kebijakan pemerintah ini
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menyatakan
bahwa perekonomian disusun sebagai asas kekeluargaan. Dalam penjelasan
Undang-Undang Dasar 1945 tersebut dijelaskan bahwa bangun usaha yang sesuai
adalah koperasi.

Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat membentuk kekuatan


ekonomi bersama-sama untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik
bagi anggotanya. Koperasi memiliki banyak peran bagi perekonomian negara
diantarannya untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

2
ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan sosialnya. Selain itu koperasi juga
merupakan suatu organisasi di lingkungan kampus yang sering disebut juga
dengan UKMK. Perlu kita ketahui bahwa Usaha Kegiatan Mahasiswa Khusus
Koperasi (UKMK) adalah lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para
mahasiwa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, orientasi
aktivitas penyaluran kegiatan didalam kampus.

Dalam organisasi koperasi banyak sekali kegiatan yang sedang atau sudah
terlaksana. Kegiatan koperasi disusun berdasarkan kebutuhan nyata untuk
meningkatkan, mengembangkan dan memajukan organisasi. Kegiatan koperasi
disusun berdasarkan visi, misi, dan tujuan yang akan mewujudkan dalam kegiatan
kewirausahaan. Kegiatan ini berkaitan sebagai wahana pendidikan mahasiswa, 2
Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. 3 meningkatkan
dan mengembangkan wawasan dalam berwirausaha. Wirausaha ialah orang yang
inovatif, antisipatif, inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi laba. Hal ini
berarti kewirausahaan merupakan sikap dan perilaku yang inovatif, antisipatif,
inisiatif, pengambil resiko, dan berorientasi laba.

Pemanfaatan koperasi dapat digunakan sebagai salah satu media praktik


secara langsung bagi para mahasiswa dalam menerapkan keterampilannya sesuai
dengan bidang keahliannya masingmasing misalnya dalam bidang usaha dan juga
untuk mengembangkan potensi nya baik untuk menjadi wirausaha maupun
sebagai tenaga kerja. Di organisasi berbagai kegiatan setiap tahun perlu
diorganisir dan dikoordinir secara cermat dan transparan. Agar kegiatan itu dapat
berjalan dengan baik perlu diatur dan dilaksanakan melalui menajemen yang baik.

Pengorganisasian merupakan salah satu proses terlaksananya manajemen


pada suatu organisasi. Mengorganisasi sangat penting dalam manajemen karena
membuat posisi orang jelas dalam struktur dan pengerjaannya dan melalui
pemilihan, pengalokasian dan pendistribusian kerja yang profesional, sehingga
organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Pengorganisasian
adalah langkah awal untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatu berbagai
macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang, dan

3
pendelegasian wewenang oleh ketua pengurus dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi dan jenis rapat anggota?


2. Bagaimanakah Tahapan Rapat Anggota?
3. Bagaimana Penyelenggaraan Rapat Anggota?

C. Tujuan

Untuk mengetahuai fungsi rapat dan jenis rapat, pembaca juga bias
menambah wawasan tentang tahapan dan penyelenggaraan rapat anggota
koperasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rapat Anggota Koperasi

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang


berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat
anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan
pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan
himbauan atau masukan yang berkenaan dengan koperasi.

Ini berarti pula bahwa dalam tata kehidupan koperasi,rapat anggota merupakan
pencerminan demokrasi dalam koperasi.Dalam rapat anggota inilah segala
masalah yang menyangkut tata kehidupan koperasi di tetapkan , dimana keputusan
dalam rapat anggota, sejauh mungkin di ambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan.     Mengingat pentingnya rapat anggota ini, maka tidak
di benarkan bagi anggota-anggota koperasi untuk mewakilinya kepada orang lain.

B. Kekuasaan Rapat Anggota

Rapat Anggota adalah pertemuan pemilik (anggota) yang diselenggarakan


secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi.
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan
koperasi. Hal ini mempunyai arti bahwa segala keputusan penting mengenai
kehidupan koperasi ditentukan oleh para anggota sendiri (pasal 20-21). Namun
demikian, kekuasaan Rapat Anggota tidak terbatas.
Kewenangan Rapat Anggota Koperasi

Kewenangan Rapat anggota yaitu Rapat Anggota berwenang menetapkan :

a. Anggaran Dasar (Anggaran dasar adalah keseluruhan aturan yang


mengatur  kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dan para
anggotanya).

5
b.  Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha Koperasi.
c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
f. Pembagian sisa hasil usaha
g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi.

C. Jenis Rapat Anggota Koperasi


a. Rapat Pengurus 
1. Membahas surat-surat yang masuk
2. Memutuskan masuk atau keluar anggota
3. Mempertimbangkan ddan memutuskan permintaan pinjaman 
4. Menilai(mengadakan evaluasi) mengenai usaha.
b. Rapat Anggota tahunan
Rapat anggota tahunan ini dilaksanakan setahun sekali selambat-
lambatnya pada akhir bulan Maret. 
c. Rapat Anggota Khusus
Jika rapat anggota tahunan menghendaki adanya perubahan dalam
Anggran Dasar Koperasi atau ada  pemikiran di Luar Rapat Anggota
tahunan, Untuk yang demikian maka persoalan tersebut tidak
dibicarakan di dalam rapat anggota tahunan melainkan harus dibawa
ke rapat anggota khusus. Peraturan tentang pelaksanaan rapat anggota
khusus ini ditetapkan pada AD.
d. Rapat Anggota Luar Biasa
 Pada umumnya yang mengadakan rapat anggota adalah pengurus.
Dalam keadaan luar biasa Pejabat koperasi/Direktorat Jenderal
Koperasi dapat pula mengadakan Rapat Anggota, menetapkan acara
dan melakukan pembicaraan. Yang dimaksud dengan keadaan luar
biasa antara lain , misalnya:

6
1. Keadaan dimana pengurus tidak mampu atau tidak bersedia
mengadakan Rapat Anggota.
2. Pengurus tidak ada lagi.
3. Keadaan darurat.
D. Fungsi Manajemen Rapat  Anggota

     Rapat Anggota merupakan lembaga tertinggi dalam organisasi koperasi.


Oleh karena itu Rapat Anggota itu juga harus melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen terhadap koperasi yang dimilikinya, yaitu :

a. Perencanaan
 Menetapkan isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi sebagai sumber segala aturan koperasi.
 Menetapkan rencana kerja dan berbagai kebijaksanaan yang harus
dijabarkan lebih lanjut oleh  pengurus.
 Menambah/memperluas/mengurangi bidang usaha.
 Menetapkan dan mengubah simpanan wajib anggota tiap bulan.
b. Pengorganisasian
 Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, badan
pemeriksa dan dewan penasihat.
 Menetapkan kebijaksanaan atas usul pengurus yaitu tentang gaji,
tunjangan lembur, dan sebagainya.
 Meningkatkan kerja sama antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan
Anggota.
c. Pengarahan
 Melimpahkan wewenang kepada pengurus, Badan Pemeriksa dan
Panitia-panitia.
d. Pengkoordinasian
 Rapat Anggota sesuai jadwal.
 Mengatur aktivitas kerja sesuai dengan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja.
 Mengharuskan Pengurus, Badan Pemeriksa untuk bertindak sesuai 
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

7
 Memindahkan karyawan dan tugas yang satu ke tugas lain.
e. Pengawasan
 Ikut serta melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha
koperasi
 Mengesahkan neraca, laporan rugi/laba, dan kebijaksanaan pengurus.
 Mengadakan penilaian atas rencana kerja yang dibuat pengurus dan
pelaksanaannya.
 Memintakan pertanggung jawaban pengurus jika terjadi kerugian
dalam koperasi

E. Tata Cara Pengambilan Keputusan dalam Rapat Anggota Koperasi

1. Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk


mencapai mufakat.

Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat dilakukan setelah kepada


anggota koperasi yang hadir diberikan kesempatan untuk mengemukakan
pendapat serta saran yang kemudian dipandang cukup untuk diterima oleh
anggota koperasi sebagai sumbangan pendapat dan pemikiran bagi penyelesaian
masalah yang sedang dimusyawarahkan. 

Keputusan berdasarkan musyawarah mufakat adalah sah apabila diambil


dalam rapat yang dihadiri oleh anggota koperasi sesuai dengan persyaratan
kuorum (Kuorum rapat anggotameliputi setengah anggota ditambah satu (lebih
dari 50%)), dan disetujui oleh semua yang hadir. 

2. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, pengambilan


keputusan   dilakuakn berdasarkan suara terbanyak.

      Keputusan berdasarkan suara terbanyak diambil apabila keputusan


berdasarkan mufakat sudah tidak terpenuhi karena adanya pendirian sebagian
anggota koperasi yang tidak dapat dipertemukan lagi dengan pendirian pendapat
anggota koperasi yang lain. 

8
Pengambilan pendapat berdasarkan suara terbanyak oleh
anggota koperasi dapat dilakukan secara terbuka atau secara rahasia. Pengambilan
keputusan berdasarkan suara terbanyak secara terbuka dilakukan apabila
menyangkut kebijakan. Sedangkan pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak secara rahasia dilakukan apabila menyangkut orang atau masalah lain
yang dipandang perlu. 

  Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila diambil dalam


rapat yang dihadiri oleh anggota koperasi yang sesuai dengan persyaratan kuorum
dalam AD/ART Koperasi dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah
anggota koperasi yang hadir.

3. Dalam pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.

Hak Rapat Anggota Koperasi

Rapat anggota memiliki hak-hak sebagai berikut :

a.    Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban


pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi

b.    Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun

c.    Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggung jawaban pengurus


diselenggarakan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berlalu.

Unsur yang Hadir dalam Rapat Anggota

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Koperasi serta AD/ART, maka  yang


berhak hadir dalam Rapat Anggota adalah:

a. Para anggota yang terdaftar dalam Buku Daftar Anggota


b. Pengurus, Pengawas, dan Dewan Penasihat
c. Pejabat dari OPD bidang koperasi atau Kementrian Koperasi, dewan koperasi,
serta pejabat lain yang erat hubungannya dengan perkembangan
perkoperasian, untuk memberi pandangan masukan, atau bimbingan.

9
F. Penyelenggaraan Rapat Anggota
Rapat Anggota dapat dijadikan sarana komunikasi efektif dari seluruh
komponen koperasi, sehingga pelaksanaan dan penyelenggaraannya harus
dipersiapkan sebaik mungkin agar mencapai tujuan dan sasarannya.

Beberapa rencana penyelenggaraan Rapat Anggota yaitu:

1)   Membentuk panitia persiapan sebelum pelaksanaan rapat, sehingga dapat


bekerja secermat dan sebaik mungkin. Koperasi perlu mencari dan memilih orang-
orang yang mempunyai potensi, penuh inisiatif, kreatif, jujur untuk
mempersiapkan penyelenggaraan rapat anggota.

2)   Membuat persiapan/rencana yang baik, meliputi:

Waktu penyelenggaraan rapat: pemilihan waktu penyelenggaraan rapat


disesuaikan dengan situasi dan kondisi memungkinkan kegiatan usaha anggota
tidak terganggu, misalnya penentuan waktu diambil siang atau malam hari.

a) Susunan dan jenis acara rapat: menentukan jenis acara sedapat mungkin
dapat menarik minat anggota untuk hadir sehingga anggota mau
menghadirinya. Rapat Anggota mencakup hal-hal pokok yang dibicarakan
dalam Rapat Anggota dan menyangkut kepentingan anggota baik
usahanya maupun minatnya.
b) Biaya rapat: menghitung dan menentukan pengeluaran sesuai dengan
kemampuan. Biaya yang dibutuhkan untuk rapat  menyangkut biaya
korespondensi, bahan laporan, dokumentasi, undangan, makan, minum,
dan akomodasi, transportasi, peralatan, dan lain-lain.
c) Undangan rapat disampaikan kepada para anggota sedini mungkin jauh
hari sebelum acara rapat anggota dan mengingatkannya kembali satu atau
dua hari sebelum pelaksanaannya agar tidak lupa untuk menghadiri rapat
anggota.

3). Jika memungkinkan dan tersedia, akan lebih baik mengundang seorang


pembicara sebagai bahan masukan demi kemajuan Koperasi. Dapat berasal dari
Dinas/Kementrian koperasi, gerakan koperasi, atau dari Perguruan Tinggi

10
terdekat.
Keputusan Rapat Anggota sedapat mungkin diambil berdasarka mufakat. Tetapi
hal ini tidak selalu terjadi. Kalau tidak tercapai kata mufakat, keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak sesuai dengan bentuk demokrasi yang lazim.

Setiap anggota koperasi mempunyai hak bicara. Saran/usul mereka tidak dapat
menentukan keputusan rapat. Jika dalam Rapat Anggota diadakan pemungutan
suara, masing-masing anggota mempunyai satu suara (one man one vote), tanpa
melihat besaran nilai modal yang disetornya. Bagi koperasi yang penting adalah
anggota-anggotanya. Dalam koperasi yang anggotanya adalah badan usaha
Koperasi, perimbangan suara dilakukan menurut jumlah anggota “manusia yang
terhimpun” oleh koperasi masing-masing menurut ketentuan dalam Anggaran
Dasar Koperasi.

G. Tahapan Rapat Anggota

Secara umum tahapan yang dilakukan adalah:

a.    Tahapan persiapan

1. Membentuk panitia rapat Anggota, yang diajukan oleh pengurus.


2. Menetapkan waktu tempat dan agenda rapat anggota
3. Menyusun acara rapat anggota
4. Mengidentifikasi peserta rapat anggota, karena jika anggota banyak dan
tersebar maka perlu dilakukan pra RA yang mekanismenya ditentukan
oleh aturan yang disepakati bersama, misalnya perwakilan wilayah,
perwakilan daerah ataupun melalui proses penunjukan dari anggota untuk
mewakili suara mereka sesuai dengan AD/ART masing-masing koperasi.
5. Menyebarkan undangan dan bahan Rapat Anggota minimal 1 minggu
sebelum pelaksanaan rapat anggota di selenggarakan.
6. Pengurus dan pengawas mempersiapkan laporan pertanggung jawaban

b.    Tahap pelaksanaan selama Rapat Berlangsung

1. Pemilihan pimpinan rapat


2. Pengesahan agenda rapat

11
3. Pengesahan tata tertib rapat
4. Pembacaan risalah rapat tahun sebelumnya
5. Laporan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas
6. Tanggapan peserta atas laporan pertanggung jawaban pengurus dan
pengawas
7. Pengesahan, penolakan atau pengesahan dengan catatan laporan
pertanggungjawaban pengurus atau pengawas
8. Penyampaian program kerja pengurus dan pengawas serta RAPBK
9. Tanggapan peserta tentang program kerja pengurus dan pengawas serta
RAPBK
10. Pengesahan, penolakan atau pengesahan dengan catatan program kerja
pengurus dan pengawas serta RAPBK
11. Pemilihan pengurus atau pengawas
12. Pengesahan dan pengucapan janji pengurus atau pengawas terpilih Hal-hal
lain. Misalnya membicarakan tentang masa depan koperasi, informasi
penting yang perlu diketahui anggota, penyesuaian AD dan ART, dan lain-
lain
13. Pembacaan dan penandatanganan keputusan Rapat Anggota oleh pimpinan
rapat
Penutup

c.    Tahap pasca Rapat Anggota

1. Panitia menyusun laporan penyelenggaraan Rapat Anggota dan


menyampaikannya kepada pengurus atau pengawas terpilih
2. Pengurus menyebar luaskan hasil keputusan rapat seluruh anggota
3. Pengurus mengadakan rapat untuk membuat kebijakan guna pelaksanaan
keputusan Rapat Anggota.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut penulis, rapat anggota yang minimal dilakukan sekali dalam satu
tahun (rapat anggota tahunan) merupakan keharusan yang dilakukan oleh
pengurus dalam memberikan pertanggungjawabannya dalam kurun waktu satu
tahun terakhir. Rapat anggota tahunan ini merupakan kekuasaan tertinggi dari
koperasi. Penulis beranggapan bahwa, rapat anggota adalah sarana bagi pengurus
untuk membicarakan hal-hal yang krusial yang dialami koperasi. Disamping rapat
anggota tahunan, koperasi juga memiliki rapat anggota luar biasa.

Rapat anggota luar biasa ini bersifat accidental, kegunaannya adalah


sebagai kebutuhan yang mendesak dalam membahas sesuatu yang terjadi dalam
koperasi. Penulis beranggapan bahwa rapat anggota luar biasa ini bisa merupakan
proses penanggulangan maupun proses pencegahan. Proses pencegahan dari
terhindarnya permasalahan-permasalahan yang akan terjadi. Permasalahan yang
timbul bisa dari pihak pertama kepada pihak kedua maupun kepada pihak ketiga.
Mitra usaha merupakan calon anggota yang menggunakan jasa koperasi. Mitra
juga berhak menghadiri rapat anggota

13
Daftar Pustaka

https://tiwilietol.files.wordpress.com/2014/10/makalah-rapat-anggota-koperasi

https://smartlegal.id/badan-usaha/pendirian-koperasi/2021/03/04/ini-jenis-jenis-
rapat-anggota-koperasi/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/23/200000569/rapat-anggota-
koperasi?page=all

14

Anda mungkin juga menyukai