KOPERASI
Disusun Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Industri Keuangan Non Bank Syariah
Dosen Pengampu : Meilana Widyaningsih, S.E., M.E.Sy.
Disusun Oleh:
1. Cahyani Wulan Fitria (215231247)
2. Yasinta Fitria Sawalina (215231265)
3. Vivin Puji Anggraini (215231266)
Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,nikmat sempat dan nikmat kesehatan serta atas ridho-Nya kepada kita sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “KOPERASI”. Makalah ini ditujukan untuk
lebih memahami mengenai apa pengertian, sejarah, produk, konsep transaksi dalam Koperasi”.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Meilana Widyaningsih, S.E.,
M.E.Sy. selaku dosen pengampu matakuliah Industri Keuangan Non Bank Syariah yang telah
membimbing kami. Serta tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
berpartisispasi dalam pembuatan makalah ini
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai KOPERASI, Makalah ini juga ditujukan
untuk memenuhi tugas kelompok. Kami menyadari bahwa semua kelebihan hanya milik Allah
SWT, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Oleh karenanya kami mohon kritik dan saran dari teman-teman yang telah
membaca makalah ini Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Koperasi 3
B. Sejarah Koperasi 3
C. Fungsi, Peran, dan Tugas Koperasi 5
D. Kegiatan Koperasi 6
E. Jenis-Jenis Koperasi 7
F. Konsep Transaksi Koperasi 7
G. Produk-Produk Koperasi 8
Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi
masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat
bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat.
Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha
dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan
pemasaran atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan
pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain tidak dapat
melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika
pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain.
Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana
yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh
untuk memperoleh dana dari bank.
Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Koperasi yang telah
berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih tinggi dilihat dari perannya
bagi masyarakat. Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu
diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik
dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit.
Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang
menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan
mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi
menghadapi kesulitan tersebut.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
B. Sejarah Koperasi
Dalam konteks historis kita mengenal adanya dua sistem ekonomi ekstrim yaitu sistem
kapitalisme dan sosialisme. Pada perkembangan selanjutnya muncul sistem ekonomi
campuran yang mencoba menggabungkan kedua sistem ekstrim tersebut. Sejarah koperasi
memang tidak bisa dilepaskan hubungannya dengan perkembangan sosialisme yang
merupakan antitesis dari kapitalisme yang berkembang di Eropa. Memburuknya kinerja
3
kapitalisme yang ditandai dengan terjadinya depresi ekonomi dengan indikasi banyaknya
pengangguran dan kelangkaan barang, mendorong munculnya gerakan dari orang-orang
yang tertindas ekonominya seperti kaum buruh untuk mewujudkan ide tentang koperasi.
Adanya perbedaan sistem perekonomian dalam pemerintahan akan mempengaruhi aliran
yang dianut oleh koperasi. Misalnya, di Indonesia, ideologi pancasila dan sistem
perekonomian yang terdapat di dalam Pasal 33 Undang-undang dasar 1945 akan
memberikan warna dan misi dari koperasi di Indonesia. Oleh karena itu sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan berkaitan erat dengan aliran koperasi
yang ada pada negara tersebut. Adanya keterkaitan ideologi, sistem perekonomian dan
aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara.
1. Aliran Yardstick pada umumnya dijumpai pada negara yang memiliki ideologi
kapitalis atau yang menganut sistem perekonomian liberal. Menurut aliran ini koperasi
dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
berbagai kebutuhan yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme. Walaupun demikian,
aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang memiliki peranan
penting dalam masyarakat, khususnya dalam sistem dan struktur perekonomiannya.
Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat netral. Hal ini berarti
pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap keberlangsungan hidup koperasi
di tengah masyarakat. Pemerintah memberlakukan koperasi dengan swasta secara
seimbang dalam pengembangan usahanya sehingga maju tidaknya koperasi tetap
terletak di tangan anggota koperasi sendiri. Pengaruh aliran Yardstick ini cukup kuat
4
terutama di negara-negara barat dimana industri berkembang dengan pesat di bawah
sistem kapitalisme antara lain seperti Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Denmark,
Jerman, dan Belanda.
2. Aliran sosialis ini tidak terlepas dari berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh sistem
kapitalisme. Karena itu pada abad XIX pertumbuhan koperasi di negara-negara barat
sangat didukung oleh kaum sosialis. Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat
yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat disamping itu
menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Akan tetapi dalam
perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi
kepentingan mereka. Kemudian kaum sosialis diantaranya berkembang menjadi kaum
komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat sistem komunis sendiri.
Koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program-programnya
sehingga otonomi koperasi menjadi hilang. Aliran ini banyak dijumpai di negara Eropa
Timur dan Rusia.
3. Pada aliran Persemakmuran, koperasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penganut pandangan ini menyatakan bahwa
upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki rakyat terutama yang memiliki
skala kecil akan lebih tepat dilakukan dengan media koperasi. Penganut aliran ini
meyakini bahwa organisasi ekonomi sistem kapitalis tidak akan menjadi sokoguru
perekonomian. Sebaliknya mereka menyatakan bahwa koperasi memegang peranan
utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Pemerintah dalam hal ini berperan
sebagai mitra (patnership) yang menciptakan iklim yang kondusif agar koperasi
tumbuh dengan baik.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 4 bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai
berikut:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi dan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
5
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Fungsi Koperasi secara umum :
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan social ekonomi Indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
Peran dan tugas koperasi :
1. Meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan,membina,dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
D. Kegiatan Koperasi
Utamanya kegiatan koperasi adalah bergerak pada sektor ekonomi, yang mempunyai
tujuan untuk kepentingan dan kesejateraan bersama anggota koperasi. Sehingga tidak akan
ada satupun pihak yang akan dirugikan. Ada beberapa kegiatan koperasi yang dilakukan
oleh anggota koperasi, dan kegiatan tersebut diawasi oleh pemerintahan yang biasanya
menugaskan beberapa perangkatnya untuk menjadi koperasi unit desa (KUD). Kegiatan
koperasi tersebut, diantaranya :
1. Produksi Barang : koperasi dibidang produksi barang pada umumnya adalah unit
usaha kecil sampai menengah. Semua kegiatan produsen dikumpulkan dalam bentuk
koperasi, agar tercapainya komunikasi yang intens tentang usaha semua anggotanya.
Sehingga produk yang bisa mereka hasilkan kualitasnya semakin baik dan usaha
mereka semakin maju karena adanya kerjasama dan dukungan dari sesama anggota.
2. Simpan Pinjam Modal : kegiatan koperasi ini merupakan salah satu yang paling
banyak diminati oleh masyarakat. Banyaknya masyarakat yang tertarik untuk
6
mendirikan sebuah usaha tetapi kekurangan modal, koperasi merupakan salah satu
solusi pemberi pinjaman kepada mereka yang tidak menerapkan sistim bunga.
3. Jual Beli Produk : koperasi juga memiliki kegiatan lain yaitu dengan menjual beli
barang dengan harga yang lebih murah daripada di pasaran.
4. Transaksi biaya listrik dan telepon
5. Arisan antar anggota koperasi
6. Memasarkan hasil produksi barang
E. Jenis-Jenis Koperasi
Koperasi memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah :
1. Koperasi Simpan Pinjam : Koperasi yang bergerak di sistem transaksi simpan pinjam
2. Koperasi Konsumen : Koperasi yang melaksanakan kegiatan jual beli barang untuk
dikonsumsi.
3. Koperasi Produsen : Koperasi yang beranggotakan para pelaku UMKM dengan
menjalankan kegiatannya pada pengadaan bahan baku dan penolong anggotanya.
4. Koperasi Pemasaran : Koperasi yang menjalankan kegiatannya untuk menjual produk
atau jasa koperasi anggotanya.
5. Koperasi Jasa : koperasi yang bergerak diberbagai bidag usaha dan jasa.
F. Konsep Transaksi Koperasi
1. Koperasi, dalam melaksanakan usahanya tidak hanya untuk mencari keutungan yang
sebesar-besarnya, tetapi koperasi lebih mengutamakan konsep pelayanan atau
kesejahteraan para anggotanya.
2. Modal koperasi antara lain, yaitu : simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela, dan cadangan-cadangan. Dengan kata lain koperasi merupakan unit usaha
yang biayanya dibiayai dan dikelola oleh anggotanya sendiri.
3. Laporan keuangan koperasi berdasar pada PSAK No. 27, yang terdiri dari Neraca,
Laporan Perhitungan Usaha, Laporan Ekonomi Anggota, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan. Yang menjadi pembeda antara laporan keuangan
koperasi dan unit usaha lain adalah pada laporan promosi ekonomi anggota (laporan
yang menjelaskan tentang manfaat-manfaat yang akan diterima oleh anggota dari
suatu badan koperasi yang bersangkutan). Laporan keuangan ini timbul karena
7
anggota koperasi mempunyai identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu
anggota sebagai pemilik juga sekaligus sebagai pengguna jasa dari koperasi yang
bersangkutan.
4. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh
koperasi yang dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota koperasi.
5. Koperasi akan lebih mengutamakan pelayanan terhadap para anggotanya
dibandingkan dengan pelayanannya terhadap para non anggotanya, dan pencatatan
transaksinya pun harus dibedakan.
G. Produk-Produk Koperasi
Dalam pelaksanaannya koperasi memiliki produk, yaitu :
1. Simpan Pinjam : Simpan Pinjam adalah salah satu produk koperasi keuangan bukan bank
yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat
penyimpanan uang bagi masyarakat. Tujuan Koperasi Simpan Pinjam yakni memudahkan
masyarakat dalam hal keuangan dengan bunga simpanan yang tinggi dan bunga pinjaman
yang setara dengan bank. terdapat 2 macam bunga yang diberikan koperasi simpan
pinjam kepada nasabahnya, yaitu :
A. Bunga Simpanan : Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di lembaga keuangan. Bunga simpanan merupakan
harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Sebagai contoh : jasa giro, bunga
simpanan, bunga deposito.
a. Simpanan Pokok : Simpanan yang hanya dilakukan sekali selama menjadi
seorang anggota koperasi.
b. Simpanan Wajib : Simpanan yang dilaksanakan dalam suatu periode tertentu
sesuai dengan keputusan para pengurus yang telah disepakati dalam rapat anggota
tahunan.
c. Simpanan Sukarela : Simpanan yang dilaksanakan oleh anggota koperasi yang
ketentuannya telah dibuat oleh pihak pengurus koperasi,
B. Bunga Pinjaman : Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada lembaga keuangan. Sebagai contoh :
bunga kredit.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum yang mempunyai landasan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi
mempunyai fungsi serta peran yang besar terhadap berlangsungnya perekonomian suatu
negara. Koperasi memiliki prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah ekonomi yang telah diatur
Dalam undang-undang. Dalam konteks historis kita mengenal adanya dua sistem
ekonomi ekstrim yaitu sistem kapitalisme dan sosialisme. Akan tetapi dalam
perkembangannya, kaum sosialis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi
kepentingan mereka. Kemudian kaum sosialis diantaranya berkembang menjadi kaum
komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat sistem komunis sendiri. Koperasi
dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program-programnya sehingga
otonomi koperasi menjadi hilang. Aliran ini banyak dijumpai di negara Eropa Timur dan
Rusia. Pada aliran Persemakmuran, koperasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Koperasi juga memiliki bebrapa fungsi, peran
serta tugas dalam menjalankan usahanya, koperasi yang bergerak dibidang keuangan non
bank juga memiliki beberapa kegiatan, konsep transaksi dan beberpa produk yang
koperasi keluarkan dalam menjalankan suatu usahanya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Arifin Sitio, M.Sc., Ir. Halomoan Tamba, M.Ba. (2001). KOPERASI : Teori dan Praktek,
Erlangga, https://books.google.co.id/books?
id=O48Js7aV3X0C&lpg=PA1&ots=Wh7NYchRTp&dq=definisi
%20koperasi&lr&hl=id&pg=PA15#v=onepage&q=definisi%20koperasi&f=false, Diakses
pada 15 September 2022
Hati, Reysta Kurnia. 1 Maret 2016, Penerapan Pajak Bunga Deposito Pada Koperasi Simpan
Pinjam Nasari Cabang Manado, Vol 4 No. 1 2879-ID-penerapan-pajak-bunga-deposito-
pada-koperasi-simpan-pinjam-nasari-cabang-manado.pdf (neliti.com). Diakses pada 19
September 2022.
10