Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN EKONOMI PEMBANGUAN

PAPER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Koperasi dan UKM

Dosen Pengampu : Basirwan, S.E.,M.M.

Disusun oleh:

Dewi Ristika (17030136)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERTIBA PANGKALPINANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

0
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Semoga kita semua selalu
mendapat rahmat-Nya. Salawat dan salam kita persembahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabat-sahabat
belaiau. Kami bersyukur atas petunjuk dan hidayah Allah SWT pada akhirnya
berhasil juga menyusun Paper yang berjudul “RANGKUMAN KOPERASI”
Paper ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Koperasi dan UKM.

Paper ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan tentang materi perkuliahan
Koperasi dan UKM. Sepanjang pengamatan penulis yang pendek ini, paper yang
khusus menguraikan materi perkuliahan Koperasi dan UKM. Paper ini ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Koperasi dan UKM.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen kami yang telah membimbing dan
semua pihak yang telah ikut berpartisipasi untuk selesainya paper ini, semoga
Allah SWT membalasnya dengan pahala yang belipat ganda. Kami menyadari
bahwa keseluruhan uraian di dalam paper ini masih jauh dari sempurna, Sebagai
manusia yang tak pernah luput dari kesalahan kami akan terus memperbaikinya.
Saran dan kritik yang bersifat perbaikan dan penyempurnaan akan diterima
dengan segala senang hati.

Akhirnya kepada Allah SWT kita berserah diri semoga apa yang kita
lakukan ini ada manfaatnya.

Pangkalpinang, 17 September 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

ABSTRAK ....................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 6
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 8

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti Penting Ekonomi Koperasi ...................................................... 9


B. Konsep Identitas Koperasi ............................................................... 10
C. Keunggulan Koperasi/Efisiensi Koperasi ........................................ 12
D. Partisipasi dalam Koperasi .............................................................. 16
E. Pedoman Tatacara Pendirian Koperasi ............................................ 22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 34

DAFTAR PUSAKA ......................................................................................... 35

2
ABSTRAK

Mata kuliah Koperasi dan UKM berupaya untuk memberikan bekal kepada
mahasiswanya agar memahami konsep-konsep yang berkenaan dengan Koperasi
dan UKM agar dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelasnya.1
Pokok Bahasan Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan meliputi :

1. Arti Penting Ekonomi Koperasi.


Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan
koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan koperasi adalah organisasi ekonomi
dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

a. Koperasi sebagai suatu system.

Pada era sistem kapitalisme inilah, inspirasi koperasi beserta gerakannya


dilahirkan dan merupakan cara yang digunakan masyarakat golingan
ekonomi lemah, khususnya kaum buruh, untuk memecahkan permasalah
ekonomi yang dihadapinya dan yang dalam perkembangannya kemudian
menjadi suatu sistem sendiri dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Menurut Chester A. Bernard (Subandi,2005;2) sistem adalah satu kesatuan
yang terpadu secara holistik yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian
(sub sistem) dan masing-masing bagian memilki ciri dan batas tersendiri.

Dalam sistem ini, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memecahkan


permasalahan ekonomi yang dihadapinya, kegiatan-kegiatan masyarakat
diatur oleh asas-asas yang telah mereka cipatakan, yang dikenal dengan
asas-asas Rochdale, yanh dalam perkembangannya asas-asas tersebut telah
mengalami-mengalaami perubahan-perubahan dan penyempurnaan-
penyempurnaan.
1
Moelyarto Tjokrowinoto. (1996). Pembangunan Dilema dan Tantangan; Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
3
b. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi.

Badan Usaha koperasi dimiliki oleh anggota yang merupakan pemakai jasa
(user). Fakta ini membedakan koperasi dengan badan usaha bentuk lain
yang pemiliknya pada dasarnya adalah penanam modal. Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekuluargaan
( UU No. 25 Tahun 2002).

2. Konsep Identitas Koperasi.


a. Pengertian Koperasi.

Suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki


kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan
perningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Koperasi adalah
salah satu bangun usaha yang secara legal ada dalam Undang-Undang
Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1 berbunyi ; “Perekonomian disusun
berdasarkan usaha bersama berdasar asas kekeluargaan”

b. Azas – azas Koperasi.

Azas koperasi adalah Kekeluargaan dan Azas Gotong Royong. Azas


kekeluargaan artinya setiap anggota koperasi diharpkan memiliki
kebersamaan dan toleransi yang tinggi kepada semua anggotanya
seperti halnya sebuah keluarga, setiap berkaitan demi kepentigan
keluarga besar ‘Koperasi” dan hal lain yang diperlukan untuk
kemaslahatan seluruh anggota koperasi. Azas gotong-royong artinya
setiap anggota koperasi tidak boleh memiliki sifat egois atau
individualisme, serta mau dan mampu berkerja sama dengan anggota
lainnya.

4
c. Konsep Koperasi.

Munkner dari University of Manburg, Jerman Barat membedakan


konsep koperasi menjadi dua : Konsep Koperasi Barat dan Konsep
Koperasi Sosialis. Hal ini di latarbelakangi oleh pemikiran bahwa
pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang berasal dari
Negara-negara berpaham sosialis.2

d. Berbagai Hubungan dengan Koperasi.

Berdasarkan konsep koperasi yang dijelaskan di sebelumnya, perlu


digarisbawahi ada tiga hubungan yang penting dalam lingkungan
koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan
hubungan pasar.

3. Keunggulan Koperasi/Efisiensi Koperasi


Peningkatan efisiensi koperasi perlu dilakukan setiap saat, sehingga laju
pertumbuhan efisiensi koperasi tidak kalah jauh dengan badan usaha lain.
Thoby Mutis 1992 mesinyalisir bahwa kontribusi koperasi terhadap PDB
berkisar 1-5 % dan diperkirakan masih berlangsung untuk beberapa tahun
mendatang. Banyak orang beranggapan bahwa usaha sendiri (non-koperasi)
lebih baik dibandingkan dengan koperasi, artinya bahwa efisiensi koperasi
masih rendah.

a. Model Maksimasi Keuntungan

Sampai saat ini banyak yang menganggap koperasi adalah organisasi


yang tidak efisien sehingga kalah bersaing dengan organisasi non-
koperasi, namun sebagian beranggapan koperasi dapat diusahakan
secara efisien. Koperasi adalah organisasi yang dibentuk untuk
menjalankan usaha hanya metode organisasinya berbeda dengan non-
koperasi.

2
http://bungatanjung18.blogspot.com/2012/11/pengertian-sejarah-konsep-dan-prinsip.html

5
b. Jenis dan Efisiensi Koperasi

Secara umum efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan


input (Efisien = Output/Input)
Thoby Mutis 1992 menunjukkan 5 lingkup efisiensi yaitu :
 Efisiensi intern
 Efisiensi alokatif
 Efisiensi ekstern
 Efisiensi dinamis
 Efisiensi sosial

4. Partisipasi dalam Koperasi


a. Rangsangan dan Cara Meningkatkan Partisipasi.

Hanel (1989) ada beberapa hal yang dapat merangsang anggota untuk
berpartisipasi dalam koperasi: Adanya pelayanan yang efisien. Sejauh
mana intensitas rangsangan yang dikehendaki anggota sangat
tergantung pada beberapa pertimbangan;Dapat memenuhi kebutuhan
mereka secara pribadi sehingga dapat meningkatkan perbaikan rumah
tangganya, unit usahanya.Bahwa anggota akan mendapatkan barang
atau jasa yang memang tidak tersedia di pasar, tetapi hanya tersedia di
perusahaan koperasi.Disediakan dengan harga yang lebih murah dan
kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan di luar koperasi.

b. Biaya Transaksi.

Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan


kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal
koperasi terdiri atas Modal Sendiri dan Modal Pinjaman.
Modal Sendiri meliputi sumber modal adalah Simpanan Pokok,
Simpanan Wajib, Dana Cadangan dan Hibah.

6
c. Model Kesesuaian Partisipasi

Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas, dapat


diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan koperasi
‘sesuai” dengan kepentingan dan kebutuhan anggotanya . Karena
kebutuhan yang berubah-ubah dari para anggotanya maupun usaha
koperasi , dan tantangan lingkungan maka pelayanan yang diberikan
koperasi harus secara terus menerus diseuaikan.

5. Pedoman Tatacara Pendirian Koperasi


a. Jenis Koperasi

Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan usaha atau kepentingan


ekonomi anggotanya. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah
kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
Jenisnya adalah Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen.

b. Bentuk Koperasi

Ketentuan Pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa


Koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder.

c. Pengesahan dan Penolakan

Mekanisme Pendirian Koperasi

Mekanisme pendirian koperasi terdiri dari beberapa tahap :


1) Pertama adalah pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan
koperasi membutuhkan minimal 20 anggota.
2) Kedua, para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota,
untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris,
dan bendahara).

7
3) Setelah itu, koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar
dan rumah tangga koperasi itu.
4) Lalu meminta perizinan dari negara.
5) Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.

Mekanisme Penolakan Koperasi

Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :


a. Keputusan Rapat Anggota; atau
b. Keputusan Pemerintah.

8
BAB I

PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Koperasi sebagai soko guru memang memberikan banyak peluang dan


kemudahan bagi masyarakat. Terbukti dengan banyak berdirinya koperasi di
berbagai wilayah tak terkecuali di wilayah pemerintahan terkecil seperti desa,
lingkungan, dusun, instansi pemerintah dan instansi pendidikan.
Koperasi memang sangat berbeda dengan badan usaha lain, karena
badan usaha ini didirikan murni dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan
sehingga bagi para anggota tidak akan mengalami kerugian bahkan sebaliknya.
Sebagai contoh tidak seperti di bank koperasi simpan pinjam tidak akan
mengenakan pajak dan biaya administrasi yang besar kepada nasabah sehingga
mereka para anggota tidak akan rugi jika menabung di koperasi simpan pinjam.
Namun dalam perkembangan dewasa ini banyak bermunculan oknum
– oknum yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja memakai temeng
koperasi untuk usahanya, namun pada kenyataannya sistem kerja yang mereka
lakukan tidak jauh berbeda dengan badan usaha lain di luar koperasi seperti
PT,CV,Firma dsb.
Dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas kami menyusun
makalah ekonomi koperasi ini dengan tujuan bisa menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan koperasi yang benar – benar bisa menerapkan asaz – asaz
koperasi secara murni.
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyebutkan bahwa
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Dari landasan hukum ini munculah badan usaha koperasi. Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan (Undang Undang No. 25 Tahun
1992). Dari pengertian ini jelas terlihat bahwa pemerintah mengharapkan
9
koperasi bisa menjadi sokoguru perekonomian Indonesia guna memperkokoh
perekonomian rakyat Indonesia.
Sebagai sebuah badan usaha, koperasi memiliki beberapa perbedaan
dengan badan usaha lainya, diantaranya koperasi bukan merupakan badan usaha
yang pengumpul modal seperti badan usaha lainnya seperti Perseroan Terbatas
(PT). Namun etap ada persamaan antara koperasi dengan badan usaha lainnya,
yaitu sama-sama perlu memiliki sistem kuangan. Sistem keuangan ini sangat
penting untuk menunjang aktifitas koperasi sehingga koperasi bisa berjalan secara
efisien.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi
masalah pokok adalah sebagai berikut :
1. Pembahasan Arti Penting Ekonomi Koperasi.
2. Pembahasan Konsep Identitas Koperasi.
3. Pembahasan Keunggulan Koperasi/Efisiensi Koperasi.
4. Pembahasan Partisipasi dalam Koperasi.
5. Pembahasan Pedoman Tatacara Pendirian Koperasi.

C. TUJUAN
1. Mengidentifikasi Arti Penting Ekonomi Koperasi.
2. Mengidentifikasi Konsep Identitas Koperasi.
3. Mengidentifikasi Keunggulan Koperasi/Efisiensi Koperasi.
4. Mengidentifikasi Partisipasi dalam Koperasi.
5. Mengidentifikasi Pedoman Tatacara Pendirian Koperasi

10
BAB II

PEMBAHASAN

A. ARTI PENTING EKONOMI KOPERASI.

Kata koperasi berasal dari bahas inggris,co dan operation. Co berarti


bersama sementara operation berarti usaha. Penggabungan kedua kata ini akan
menghasilkan kata usaha bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi
dalam Undang – Undang No.25Tahun 1992 pada pasal 1 yang menyatakan bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – seorang atau badan
hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Berbicara tentang ekonomi koperasi tidak terlepas dari konsep ekonomi dan
koperasi. Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup, sedang koperasi adalah organisasi ekonomi dimana
anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

Prinsip ekonomi memberikan arah bagi manusia yang rasional tentang cara
memilih berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup. Guna
menginvestasikan dananya, manusia yang rasional akan memilih alternatif
investasi yang memberikan manfaat yang paling besar. Pola pikir seperti
ituberlaku juga bagi orang yang hendak membelanjakan dananya, orang tersebut
tersebut akan memilih alternativ terbaik atas keputusanpembelanjaannya.

Dengan cara berpikir seperti itu koperasi dibiarkan bersaing dngan jenis-
jenis perusahaan lain dalam kegiatan ekonominya baik dalam pengadaan sumber
sumber produktif maupun dalam pemasran hasil-hasil produksi. Keunggulan
bersaing merupakan faktor penentu eksistensi koperasi terutama di masa-masa
persaingan bebas. Perlu ditegaskan keunggulan bersaing ini bukan karena peranan

11
pemerintah dalam mengembangkan koperasi tetapi harus diperoleh melalui
peningkatan efisiensi koperasi.

Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada


anggotanya di banding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota
akan bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya, juka koperasi mempunyai
keunggulan dalam menawarkan alternative investasi kepada para investor, maka
investor akan menanamkan dananya ke dalam koperasi. Dengan demikian,
anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial atau investor
p[otensial yang sewaktu-waktu dapoat ditarik oleh unit-unit usaha dalam rangka
hugungan bisnis.

Keunggulan bersaing anatar unit-unit usaha akan berbeda-beda pada setiap


kasus. Pada koperasi barangkali keunggulan itu dapat diperoleh melalui pinjaman
berbunga rendah kepada anggota atau penjualan barang dengan harga lebih rendah
kepada anggota. Pada kasus lain koperasi tidak mempunyai keunggulan bersaing
dalam memberikan keunggulan bunga tabungan disbanding dengan bank atau
lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian koperasi hanya dapat bersaing
dalam situasi yang sangat khusus. Dalam situasi khusus tersebut koperasi dapat
memberikan pelayanan kepada anggota yang lebih baik dari pada organisasi
ekonomi lain.

Guna menjelaskan keunggulan bersaing, koperasi terlebih dahulu harus


dibedakan dari oraganisasi ekonomi lainnya. Pebedaan ini penting mengingat
tujuan masing-masing unit usaha dan pola kepemilikan, secara aktivitas-aktivitas
usahanya berbeda. Dari segi tujuan, secara garis besar dibedakan dalam tujuan
memperoleh keuntungan dan tidak memperoleh keuntungan. Koperasi dan
yayasan termasuk kedalam unit usaha yang tidak memperoleh keuntungan. Di luar
unit usaha tersebut digolongkan kedalam unit yang memperoleh keuntungan. Dari
srgi kepemilikan, koperasi adalah organisasi ekonomi yang dimiliki anggotanya,
sedanbgkan unit usaha lainnya dimiliki oleh pemilik modal. Dari segi
aktivitasnya, koperasi mengumpulkan dananya terutama dari anggota dan setiap

12
penggunaan dana dalam koperasi harus diarahkan pada kepentingan anggota.
Sedangkan organisasi ekjonomi lainnya menarik dana dari pemilik dana dan
setiap penggunaan dana diarahkan untuk memenuhi kepentingan pemilik dana
tersebut.

Jadi perbedaan pokok antara koperasi dengan organisasi ekonomi lainnya


adalah bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggota sebagai
pemilik dan sekaligus sebagai pelnggan, sedangkan oraganisasi ekonomi lainnya
adalah organisasi ekonomi yang dimiliki anggotanya (pemodal) tetapi mereka
bukan pelnggan organisasi ekonomi yang dibentuk.

Ekonomi koperasi menyoroti pola pengambilan keputusan anggota untuk


tetap berada dala.koperasiatau keluar dari koperasi atau anggota potensial untuk
memasuki koperasi atau berada diluar koperasi. Ekonomi koperasi memberikan
gambaran oada pihak manajemen koperasi bagaimana cara yang terbaik dalamme
gambil keputusan penting tentang pelayanan kepada anggota sehi gga koperasi
dapat terus berkembang melalui peningkatan partisipasi anggota. Ekonomi
koperasi juga memberikan petunjuk tentang variabel kritis yang perlu dilerhatikan
dala. Rangka memperoleh keunggulan bersaing dengan para oesaingnya.
Disamping itu dengan mempelajari ekonomi koperasi kita akan mengetahui
sampai seberapa jauh konsp yang tersusun dalam teori eko omi dapat digunakan
untuk menganalisis keuggulan koperasi.

a. Koperasi sebagai suatu system.

Perlu kita ketahui bahwa persoalan yang dihadapi oleh manusia adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas, sedangkan
sumber-sumber ekonomi sangat terbatas. Berbagai cara telah digunakan untuk
memecahkan persoalan ekonomi yang mereka hadapi. Pada awalnya dalam
pemecahan kebutuhan hidupnya dilakukan secara individual, kemudian dalam
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut manusia
berusaha melakukannya secara bersama-sama. Dan dalam perkembangan

13
selanjutnya cara-cara yang digunakan manusia untuk memecahkan persoalan-
persoalan ekonomi yang mereka hadapi berbeda-beda, sesuai dengan
perkembangan zaman.

R.L. Heilbroner (Hendroyogi, 2003;3), ada 3 (tiga) cara bagi masyarakat


untuk memecahkan permasalahan ekonomi yang mereka hadapi, yaitu : dengan
cara mengorganisir masyarakat menurut tradisi, menurut komando, dan menurut
pasar. Ketiga cara tersebut oleh Heilbroner disebut sebagai types of system.

Dalam sistem ekonomi yang pertama ini pada umumnya dalam sistem ini
tiap keluarga menghasilkan sendiri barang-barang yang dibutuhkan. Produktivitas
pada masyarakat ini masih sangat rendah. Cara penanganan masalah produksi dan
distribusi adalah statis. Pemikiran secara rasional belum berkembang.

Dalam ekonomi yang dikelola secara komando, Heilbroner mengatakan


bahwa masyarakat memecahkan masalah dan tantangan-tantangan ekonominya
secara otoriter. Kehidupan masyarakat dan kegiatan-kegiatan pembangunan
piramida-piramida di Mesir Kuno yang dalam pelaksanaan pembangunannya
menggunakan cambuk-cambuk otoriter adalah merupakan salah satu contoh.

Cara yang ketiga yaitu pada sistem pasar, masyarakat menyerahkan


pemecahan masalah-masalah dan tantangan-tantangan ekonominya kepada pasar.
Dalam sistem ini, keuntunganlah yang menjadi daya tariknya dan bukan dorongan
tradisi atau cambuk penguasa.

Dalam sistem pasar produsen bekerja menghasilkan barang-barang dan jasa-


jasa untuk memenuhi permintaan yang terwujud di pasar. Ini berarti bahwa
besarnya permintaan tersebut merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan besarnya tingkat produksi yang akan dilakukan oleh produsen.

Mesikpun cara-cara yang digunakan oleh masyarakat dalam rangka usaha


memenuhi kebutuhan, pemunculannya terjadi pada waktu yang berbeda-beda,
seirama dengan perkembangan zaman, namun dalam kenyataannya ketiga sistem
ekonomi tersebut masih bisa ditemukan secara bersamaan dalam masyarakat saat
14
ini. Cara menurut tradisi yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang menurut Werner Sombart
merupakan ciri hidup dari masyarakat prakapitalis, maka dewasa ini masih bisa
ditemukan dalam masyarakat primitif di beberapa negara di Afrika, di Amerika
Latin dan di Asia, sedangkan cara-cara otoriter dapat ditemukan di negara-negara
komunis, yaitu di RRC, Rusia dan negara-negara Blok Timur lainnya, sebelum
perestroika.

Sistem pasar dengan 3 (tiga) komponen yang penting, yaitu tanah, tenaga
kerja, dan modal lahir melalui penderitaan masyarakat khususnya para petani kecil
dan buruh. Kekuatan-kekuatan besar yang membentuk pasar tersebut berjalan
terus dan menghancurkan kekangan adat istiadat dan tradisi. Demikian pula
kekangan otoriter secara bertahap telah pula disingkirkan. Dengan perkembangan
zaman seperti tersebut di atas, kita melihat bahwa usaha manusia untuk
mempertahankan hidupnya tidak dapat lagi diselesaikan dengan adat istiadat atau
dengan perintah, akan tetapi dengan tindakan-tindakan bebas dari orang yang
mengejar keuntungan yang satu sama lain saling terikat pada pasar. Sistem ini
kemudian dinamakan Kapitalisme, dimana keuntungan menjadi ide dasarnya.
Lahirnya kapitalisme ini tidak bisa dipisahkan dari Revolusi Industri yang terjadi
di Inggris pada abad XVIII yang banyak membawa penderitaan pada kehidupan
kaum buruh di Inggris.

Pada era sistem kapitalisme inilah, inspirasi koperasi beserta gerakannya


dilahirkan dan merupakan cara yang digunakan masyarakat golingan ekonomi
lemah, khususnya kaum buruh, untuk memecahkan permasalah ekonomi yang
dihadapinya dan yang dalam perkembangannya kemudian menjadi suatu sistem
sendiri dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut Chester A. Bernard
(Subandi,2005;2) sistem adalah satu kesatuan yang terpadu secara holistik yang di
dalamnya terdiri dari bagian-bagian (sub sistem) dan masing-masing bagian
memilki ciri dan batas tersendiri.

15
Dalam sistem ini, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memecahkan
permasalahan ekonomi yang dihadapinya, kegiatan-kegiatan masyarakat diatur
oleh asas-asas yang telah mereka cipatakan, yang dikenal dengan asas-asas
Rochdale, yanh dalam perkembangannya asas-asas tersebut telah mengalami-
mengalaami perubahan-perubahan dan penyempurnaan-penyempurnaan.

b. Ruang Lingkup Ekonomi Koperasi.

B. PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

16
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu upaya yang mutlak dilakukan untuk
meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara yang ditandai dengan
adanya peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Untuk itu
diperlukan serangkaian upaya agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik.
Sedangkan ekonomi pembangunan merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi
yang berupaya untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara
berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut agar dapat
membangun ekonominya dengan lebih cepat.

Ada tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara sedang


berkembang. Tiga permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: berkembangnya
ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, gap atau jurang perbedaan yang
semakin lebar antara negara maju dengan negara sedang berkembang.

Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan


dari sektor pertanian ke sektor industri atau dari sektor primer ke sekunder
maupun ke tersier. Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan berakibat pula
perubahan peranannya terhadap pendapatan nasional maupun kesempatan kerja.
Oleh sebab itu, sumbangan yang diberikan oleh masing-masing sektor akan
mengalami perubahan dengan adanya pembangunan ekonomi.

17
DAFTAR PUSAKA

 Dochak Latief. (2000). Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi


Global. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

 Moelyarto Tjokrowinoto. (1996). Pembangunan Dilema dan Tantangan;


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Sadono Sukimo. (1985). Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia dengan Bina Grafika.
 Todaro, Michel P. (2000). Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
 Badan Pusat Statistik. (2005). Pendapatan Nasional Indonesia (National
Income of Indonesia 2001-2004). Jakarta: BPS.
 Lincoln Arsyad. (2004). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: STIE YKPN.
Irawan dan M. Suparmoko. (2002). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta:
BPFE.

 Ace Partadihadja. Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES.


 Dikutip dari internet
http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/forum-agro-
ekonomi/411-forum-agro-ekonomi-vol-31-no-2-2013/2581-nilai-tukar-petani-
konsep-pengukuran-dan-relevansinya-sebagai-indikator-kesejahteraan-petani

18

Anda mungkin juga menyukai