DISUSUN OLEH :
NANA YUZANA
DOSEN :
MAHBUBAH SRIMULATSI,MBA
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya penyusun
dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant” ini
tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk tujuan akademis dan menunjang perkuliahan
serta disusun secara sistematis agar mempermudah mahasiswa dalam memahami materi yang
disajikan didalamnya.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan
hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kehidupan serta perkembangan ilmu pengetahuan serta mampu menjadi acuan
dalam mata kuliah bersangkutan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………..………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….…..
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu
dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian
hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya
terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut.
1.2.Rumusan masalah
Dengan latar belakang yang telah ada maka penulis dapat menemukan perumusan
masalah yaitu membahas tentang “Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant”.
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai untuk mengetahui dan
memahami tentang apa itu“Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Insatant”.
1.4.Metode penelitian
Dari hasil penelitian data – data di atas, penulisan makalah ini menggunakan metode:
Kepustakaan, mencari bahan kajian pada buku yang bersangkutan mengenai masalah yang
dibahas.
Browse and search internet, mencari bahan kajian pada website yang bersangkutan mengenai
masalah yang dibahas.
1.5.Kegunaan Penelitian
Hasil karya tulis ini diharapkan dapat berguna khususnya bagi penulis sendiri serta bagi
para pembaca umumnya.
1.6.Sistematika Penulisan
Karya ilmiah ini tersusun dalam 3 (tiga) Bab, yaitu: Bab I memuat Pendahuluan yang
berisi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penelitian, dan sistematika
penulisan. Bab II memuat uraian tentang hasil penelitian. Bab III memuat kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi
instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat,
mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun
begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung
pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca
negara, antara lain di Amerika Serikat , Australia , berbagai negara Asia dan Afrika serta
negara-negara Eropa , menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk
asliIndonesia yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan
“Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang
warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi
masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan
dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan
warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan
kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.
Misi
Nilai – Nilai budaya yang diterapkan baik pada Indofood maupun Indomie terkandung
dalam Credo : Dari semboyan yang menunujukan nilai perusahaan ini, Indofood ingin
menunjukan bahwa mereka adalah perusahaan yang ingin selalu memenuhi dan memuaskan
kebutuhan konsumen yang merupakan faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan, melalui
staff yang handal yang merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh Indofood, dan dengan
didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan, untuk mencapai hasil yang excellence
dengan mengandalkan kinerja tim.
2.5 Strategi 3A
Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah
setiap mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top
Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-
turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah
Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND). Meskipun sempat turun di tahun 2006 karena serangan
mie Sedaap, kemudian terus memperlihatkan keperkasaannya. Bahkan di tahun 2012 ini,
indeksnya mencapai 77,9 Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top
Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product)
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
Product
Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5
bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa
dan bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Produk
yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians.
Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa
tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu juga ada Indomie duo
dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie ingin terus memberikan
mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga terus melakukan inovasi untuk
menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen.
Price (Harga)
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau
paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi
semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1700,-
.
Place
Promotion
Segmenting
Targeting
Positioning
1. Menanamkan di benak konsumen bahwa indomie adalah mie-nya orang Indonesia, dengan
cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya “Indomie
Seleraku”.
2. Mie instant yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan dengan lauk pauk
lainnya.
Hampir selama 4 dekade Indomie menjadi penguasa mutlak pasar mie instant Indonesia.
Pada tahun 2002 Indomie menguasai 90% pangsa pasar sebagai dominantmarket leader,
Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh
pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto
(GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk
meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua Indofood
setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya
Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor,
Indofood sudah mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi
di kalangan remaja.
Indomie juga turut mengusung tema “bergizi” seperti halnya yang dilakukan oleh
competitor utamanya yaitu mie sedaap. Kelemahannya adalah kurangnya maintain dalam
program tersebut. Kemiripan target market produk Indofood group yakni Supermi, Pop Mie
menyebabkan terjadinya kanibalisme atau ”perang saudara” antara sesama brand Indofood.
Pasa tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap
masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar, pangsa pasar
Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar
75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Namun dengan strategi yang tepat per data
tahun 2012 Indomie kembali menguat dengan posisi market share 77,9 %. Mie Sedaap terus
gencar melakukan promosi yang tidak hanya di above the line tetapi juga intense dalam
tataran trade marketing. Strategi Mie Sedaap antara lain dengan mengakuisisi warung-warung/
retailer Indomie.
Strength ( Kekuatan )
Weakness (Kelemahan)
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4. Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG
Threat (Ancaman)
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan zat yang ada di
Indomieterhadap produk lain
4. Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-bahan organik
Opportunity (peluang)
Political.
1. Pemerintah yang menaikan harga bahan baku, dampaknya harga produk indomie akan naik
atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga tetap. (-)
2. Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak pada peningkatan
ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya meningkat. (-)
Economy.
Ketika gejala inflasi sedanng melanda, penjualan indomie bias dikatakan stabil karena harganya
yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. (+)
Social.
1. Gaya hidup masyarakat yang ingin praktis, maka kesempatan indomie untuk memasarkan
produknya lebih luas dengan varian terbaru. (+)
2. Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung bahan
kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang mengandung MSG. (-)
Technology
1. Fokus pemerintah yang sangat mendukung kemajuan teknologi sangat berpengaruh karena
indomie bias diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya. (+)
2. Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian – varian terbaru
memanfaatkan teknologi internet. (+)
3.0 Keunggulan Indomie Dibanding Merk Mie Instant Lain (Value Preposition)
1. Indomie menawarkan berbagai cita rasa selera nusantara dari Sabang sampai Merauke.
2. Mie Indomie terbuat dari tepung bogasari yang dikenal bermutu tinggi
3. Rasa bumbu yang khas dengan kualitas yang premium
4. Komitmen dari Masyarakat terhadap Indomie, contoh:
a. Sebutan Indomie dijadikan istilah generic yang merujuk kepada semua merek mie instant
di Indonesia.
b. Banyak orang membawa Indomie saat bepergian ke luar negeri, bila makanan di luar
negeri tidak cocok.
c. Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering menyumbang mie instant seperti
Indomie.
d. Untuk beberapa orang, Indomie menjadi makanan pokok dan dimakan dengan nasi putih
sebagai lauk.
e. Ekuitas Pelanggan Indomie yang Tinggi
f. Indomie memiliki harga yang terjangkau bagi konsumen, tanpa mengurangi standard
kualitasnya.
g. Indomie telah memiliki brand image dan barand awareness yang sudah melekat di pikiran
konsumen mie instant di Indonesia.
h. Indomie memiliki pelanggan yang setia. Kesetiaan pelanggan indomie dapat terbentuk
melalui pembentukan komunitas ataupun program perlakuan khusus, contohnya: Indomie
Jingle Dare dimana secara tidak langsung meningkatkan kesetiaan pelanggan.
2010
Top Brand Award 2010 – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand: Most
Powerful Distribution Performance 2009–Indomie, The Most Powerful Distribution Performance
2009
Top Brand Award 2009 – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand: Most
Powerful Distribution Performance 2009 – Indomie, The Most Powerful Distribution
Performance; The Most Powerful Distribution Performance 2009 – Indomie, The Most Powerful
Brand Index; Indonesia Best Brand Award 2009 – Indomie, Platinum Brand Award,
Achievement of Indonesian Best Brand Award for 7 Consecutive Years (2003-2009); Indonesian
Customer Satisfaction Award 2009 – Indomie, Diamond Award, The Best in Achieving Total
Customer Satisfaction for 9 Years (2001-2009); The Most Impactful Brand Activation 2009 –
Indomie Jingle Dare, The Most Interactive Road Show Activation; Indonesia Best Packaging
Award 2009 – Indomie Rasa Soto Betawi, First Place of The Most Environment-Friendly
Packaging, The Most User-Friendly Packaging and The Safest Packaging
2008
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA);
Superbrands; Top Brand; Indonesia Best Packaging Award (As The Most Safety Indonesia Best
Packaging); Indonesia Best Packaging Award (As Best of The Best Indonesia Best Packaging);
The Most Powerful Distribution Performance; The Most Effective Ad
2007
Top Brand; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award
(IBBA); Anugerah Asli Produk Indonesia (AAPI); The Most Powerful Distribution Performance
2006
Superbrands; Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award
(IBBA); Indonesia Customer Loyalty Award; The Most Powerful Distribution Performance;
Anugerah Asli Produk Indonesia (AAPI)
2005
Guinness World of Record – The Largest Pack of Instant Noodles; Indonesia Customer
Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Indonesia Customer Loyalty
Award; Packaging Consumer Branding Award (Gold)
2004
Superbrands; The Best Local Brand; Food, Tobacco & Restaurant; Indonesia Customer
Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA); Top Brand for Kids
2003
Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA); Indonesia Best Brand Award (IBBA)
Pengembangan Produk
Idenya adalah, menggagas Indomie dengan konsep hidup sehat. Dengan identifknya
produk Indomie terhadap MSG, maka Indomie mengusung produk yang bernuansa Hijau (Go
Green) yakni Indomie Goreng Cabe Ijo. Terbukti pada bulan Juni 2013 Indomie “Goreng Cabe
Ijo” berhasil mendapatkan penghargaan “Peduli Gizi 2013”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Brand Name yang telah melekat di masyarakat membuat Indomie tetap menjadi Market
Leader produk mie instant di Indonesia. Walaupun terjadi persaingan yang sangat ketat, baik
dengan grup Indofood itu sendiri (Sarimi, Supermie, Pop Mie) maupun Wingsfood (Mie Sedaap)
dan brand-brand lain, yang melakukan strategi pemasaran yang sangat gencar yang patut untuk
diwaspadai oleh Indomie. Berbagai inovasi dilakukan untuk mempertahankan posisinya sebagai
Brand Market Leader, salah satunya adalah keluarnya produk terbaru Indomie “Indomie Goreng
Cabe Ijo” dengan menonjolkan unsur sehat dan back to nature. Keunggulan Indomie dibanding
dengan produk lain antara lain: cita rasa nusantara yang khas, terbuat dari tepung yang
berkualitas tinggi, rasa bumbu yang khas dengan kualitas premium, ekuitas pelanggan dan
komitmen masyarakat yang tinggi terhadap produk Indomie.
3.2 Saran