Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KOPERASI SIMPAN PINJAM

Disusun Oleh:
Nama

: 1. Dewy Azura
2. Radhi Pratama
3. Aftrianingsih

Kelas

: 5H

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU
PEKANBARU
2016

Hal. 1 dari 23

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena


hanya dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya-lah Penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini sesuai tenggat waktu yang diberikan.
Sholawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah yang mengambil judul Koperasi Simpan Pinjam ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya di
Semester 5. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dalam segi penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
atas segala doa, dukungan dan bantuan yang telah diberikan hingga penulisan
makalah ini selesai, khususnya kepada:
1. Bpk. Andi Oky, S.E, MM selaku dosen Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya yang telah memberikan tugas materi serta pengarahan dalam
pembuatan makalah ini,
2. Orang tua yang selalu mendukung dengan doa dan motivasi dimanapun dan
kapanpun berada, dan
3. Teman-teman kelas 5H yang telah banyak membantu, namun tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Akhir kata, Penulis mengucapkan selamat membaca, semoga segala materi
yang tertuang dalam makalah ini mudah dicerna, dapat diterima, dan bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya.
Pekanbaru, 15 Oktober 2015
Penulis

Hal. 2 dari 23

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.

LATAR BELAKANG..........................................................................4

2.

RUMUSAN MASALAH.....................................................................5

3.

TUJUAN MAKALAH.........................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................6


1.

TEORI KOPERASI........................................................................... 6
1.1

Pengertian Koperasi................................................................6

1.2

Prinsip Koperasi......................................................................7

1.3

2.

Bentuk dan Jenis Koperasi.......................................................10

1.3.1

Jenis Koperasi menurut fungsinya.....................................10

1.3.2

Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja 11

1.3.3

Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya................11

1.4

Keunggulan Koperasi............................................................12

1.5

Kewirausahaan Koperasi.......................................................12

1.6

Pengurus Koperasi................................................................12

TEORI SIMPAN PINJAM.................................................................13


2.1

3.

4.

Pengertian Simpan Pinjam....................................................13

TEORI KOPERASI SIMPAN PINJAM.................................................14


3.1

Pengertian Koperasi Simpan Pinjam.....................................14

3.2

Tujuan Koperasi Simpan Pinjam............................................14

PRINSIP UTAMA KOPERASI SIMPAN PINJAM..................................15

BAB III PEMBAHASAN............................................................................16


1.

KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PENGELOLAANYA.......................16

2.

MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM.......................................16

3.

PENGHIMPUNAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM......................17

4.

JENIS SIMPANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM.................................18

BAB IV PENUTUP................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 22

Hal. 3 dari 23

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki
kepentingan

relatif

homogen,

berhimpun

untuk

meningkatkan

kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi


oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga
ekonomi

yang

sarat

dengan

nilai

etika

bisnis.

Nilai-nilai

yang

terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help),


percaya

pada

diri

sendiri

(self

reliance),

dan

kebersamaan

(cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi


suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian
mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup strategis bagi
anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada
gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde
Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para petani di pedesaan yang tergabung dalam
Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi tampil sebagai lokomotif perekonomian desa, antara lain
dalam penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan), pemrosesan
hasil pertanian hingga kegiatan pemasaran ke Bulog dan pasaran
umum. Selain itu, koperasi juga telah mulai aktif dalam bidang usaha
peternakan,

perikanan,

pinjam/perkreditan.

jasa

Kegiatan

distribusi/konsumen,
koperasi

Hal. 4 dari 23

tersebut

dan

sudah

simpan
diterima

keberadaannya oleh masyarakat sebagai gerakan ekonomi rakyat


dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur.
Berdasarkan fenomena yang terjadi selama ini, sudah banyak jumlah
koperasi yang berdiri utamanya di pedesaan. Misalnya, KUD dan
Kopersi Simpan Pinjam (KSP) yang mampu memposisikan diri sebagai
lembaga

dalam

program

pengadaan

pangan

nasional

serta

pengelolaan dan penyaluran keuangan kepada masyarakat.


Pendirian koperasi di desa umumnya disambut baik oleh warga
dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian desa. Menurut
data statistik perkoprasian 20071 menunjukkan bahwa tahun 2006
jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari
tahun 2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi ini
menggambarkan keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu
menumbuhkan posisi tawar (bergaining position) rakyat terhadap
pasar.
2. RUMUSAN MASALAH
Dengan

memperhatikan

pendahuluan

tersebut,

agar

dalam

penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis


mengemukakan

beberapa

rumusan

masalah.

Adapun

rumusan

masalah yang akan dibahas di makalah ini adalah sebagai berikut:


a. Apakah itu Koperasi Simpan Pinjam dan bagaimana
pengelolaannya?
3. TUJUAN MAKALAH

Hal. 5 dari 23

Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut, maka penulis


mengemukakan beberapa tujuan masalah. Adapun tujuan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui koperasi simpan pinjam dikelola.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.

TEORI KOPERASI

1.1 Pengertian Koperasi


Pengertian koperasi menurut undang undang tahun 1967 adalah
system organisasi ekonomi pada rakyat yang memiliki sifat sosial,
memiliki beberapa anggota dan berbadan hokum. Koperasi adalah
suatu susunan pada ekonomi sebagai salah satu bentuk usaha
bersama berdasarkan pada asas kekeluargaan. Koperasi bukan sebuah
perkumpulan modal akan tetapi perkumpulan dari orang orang yang
akan menjadi anggota koperasi.
System kerjasama yang ada dalam koperasi berdasarkan pada
sebuah rasa persamaan suatu derajat, tidak membeda- bedakan
antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya. Kerja koperasi
juga didasari atas adanya rasa kesadaran yamg dimiliki oleh seluruh
anggotanya. Koperasi dijadikan sebagai salah satu wadah sosial dan
juga wadah demokrasi ekonomi. System kerja yang terjadi didalam
sebuah koperasi disesuaikan dengan kemauan anggotanya yang
dihasilkan melalui proses mefakat yang telah disetujui oleh seluruh
anggota koperasi.

Hal. 6 dari 23

Pengertian koperasi itu sendiri adalah suatu usaha yang berbadan


hokum yang memiliki beberapa anggota dan memiliki tujuan untuk
mensejaterakan anggotanya. Koperasi dijadikan sebagai salah satu
badan usaha berbadan hukum, yang bisa melakukan suatu kegiatan
usaha sendiri. Akan tetapi juga bisa melakukan kerjasama dengan
badan yang lainnya,karena tidak menutup kemungkinan juga jika suatu
koperasi melakukan kerjasama dengan badan usaha yang lainnya
seperti bekerjasam dengan badan usaha swasta atau bisa juga bekerja
sama dengan badan usaha milik Negara.

1.2 Prinsip Koperasi


Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuanketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan sebagai
pedoman

kerja

koperasi.

Lebih

jauh,

prinsip-prinsip

tersebut

merupakan "rules of the game" dalam kehidupan koperasi. Pada


dasarnya, prinsip-prinsip koperasi sekaligus merupakan jati diri atau
ciri khas koperasi tersebut. Adanya prinsip koperasi ini menjadikan
watak koperasi sebagai badan usaha berbeda dengan badan usaha
lain.
Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 dan yang
berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:
a.

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.


Prinsip ini mengandung pengertian bahwa, seseorang tidak
boleh dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus
berdasar atas kesadaran sendiri. Setiap orang yang akan
menjadi anggota harus menyadari bahwa, koperasi akan dapat

Hal. 7 dari 23

membantu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya.


Dengan keyakinan tersebut, maka partisipasi aktif setiap
b.

anggota terhadap organisasi dan usaha koperasi akan timbul.


Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Prinsip pengelolaan secara demokratis didasarkan pada
kesamaan hak suara bagi setiap anggota dalam pengelolaan
koperasi. Pemilihan para pengelola koperasi dilaksanakan pada
saat rapat anggota. Para pengelola koperasi berasal dari para

c.

anggota koperasi itu sendiri.


Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Setiap
anggota yang memberikan partisipasi aktif dalam usaha
koperasi akan mendapat bagian sisa hasil usaha yang lebih
besar

dari

pada

anggota

yang

pasif.

Anggota

yang

menggunakan jasa koperasi akan membayar nilai jasa tersebut


terhadap koperasi, dan nilai jasa yang diperoleh dari anggota
d.

tersebut akan diperhitungkan pada saat pembagian SHU.


Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal
dan pelanggan. Simpanan yang disetorkan oleh anggota
kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk melayani
anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota menuntut
pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang
ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan
membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan
menjadi bagian dari biaya pelayanan koperasi terhadapnya.
Dengan demikian, tujuan berkoperasi untuk meningkatkan

Hal. 8 dari 23

efisiensi dalam mencapai kepentingan ekonomi bersama tidak


akan tercapai.
Modal dalam
melayani

koperasi

anggota

dan

pada

dasarnya

masyarakat

digunakan

sekitarnya,

untuk
dengan

mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu,


diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dari selisih
e.

antara biaya pelayanan dan pendapatan.


Kemandirian.
Kemandirian pada koperasi dimaksudkan bahwa koperasi harus
mampu berdiri sendiri dalam hal pengambilan keputusan usaha
dan organisasi. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian
kebebasan yang bertanggungjawab, otonomi, swadaya, dan
keberanian

mempertanggungjawabkan

segala

tindakan/perbuatan sendiri dalam pengelolaan usaha dan


organisasi.
Agar koperasi dapat mandiri, peran serta anggota sebagai
pemilik dan pengguna jasa sangat menentukan. Bila setiap
anggota

konsekuen

dengan

keanggotaannya

dalam

arti

melakukan segala aktivitas ekonominya melalui koperasi dan


koperasi mampu menyediakannya, maka prinsip kemandirian
f.

ini akan tercapai.


Pendidikan perkoperasian.
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Koperasi (SDMK)
adalah sangat vital dalam memajukan koperasinya. Hanya
dengan kualitas SDMK yang baiklah, maka cita-cita atau tujuan
koperasi dapat diwujudkan. Nampaknya UU No. 25/1992
mengantisipasi dampak dari globalisasi ekonomi di mana SDMK

Hal. 9 dari 23

menjadi
g.

penentu

utama

berhasil

tidaknya

koperasi

melaksanakan fungsi dan tugasnya.


Kerjasama antar koperasi.
Kerjasama antarkoperasi dapat dilakukan di tingkat lokal,
nasional, dan internasional. Prinsip ini sebenarnya lebih bersifat
"strategi" dalam bisnis. Dalam teori bisnis ada dikenal "Synergy
Strategy" yang salah satu aplikasinya adalah kerja sama antar
dua organisasi atau perusahaan.

1.3 Bentuk dan Jenis Koperasi


1.3.1 Jenis Koperasi menurut fungsinya
Jenis Koperasi menurut fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang
menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang
dan

jasa

untuk

memenuhi

kebutuhan

anggota

sebagai

konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan


pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
b. Koperasi
penjualan/pemasaran
adalah

koperasi

yang

menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang


dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang
atau jasa kepada koperasinya.
c. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang
dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau
karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pekerja koperasi.
Hal. 10 dari 23

d. Koperasi

jasa

adalah

koperasi

yang

menyelenggarakan

pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya:


simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa
koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi
tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha
(multi purpose cooperative).

1.3.2 Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


Berikut adalah jenis Koperasi berdasarkan tingkat dan lus daerah
kerja:
a. Koperasi Primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
b. Koperasi Sekunder Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja
yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
- Koperasi Pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
-

sedikit 5 (lima) koperasi primer.


Gabungan Koperasi adalah koperasi yang anggotanya

minimal 3 (tiga) koperasi pusat.


Induk Koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 (tiga) gabungan koperasi.

Hal. 11 dari 23

1.3.3 Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya


a. Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para
produsen barang/jasa dan memiliki rumah tangga usaha.
b. Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para
konsumen akhir atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan
para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah
satu

status

koperasi

atau

menurut

keduanya.
status

Dengan

demikian

anggotanya

pengelompokkan

berkaitan

erat

dengan

pengelompokan koperasi menurut fungsinya.

1.4 Keunggulan Koperasi


Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif
dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai
potensi kelebihan antara lain pada skalaekonomi, aktivitas yang nyata,
faktor-faktor precuniary, dan lain-lain.
1.5 Kewirausahaan Koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam
berusaha secara koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta
keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip
identitas koperasi, dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata
serta peningkatan kesejahteraan bersama.
Dari

definisi

kewirausahaan

tersebut,

koperasi

maka

merupakan

dapat
sikap

Hal. 12 dari 23

dikemukakan
mental

positif

bahwa
dalam

berusaha secara koperatif. Tugas utama wirakop adalah mengambil


prakarsa

inovatif,

memanfaatkan

artinya

peluang

berusaha

yang

ada

mencari,
demi

menemukan,

kepentingan

dan

bersama.

Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer


birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu
orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi.
1.6 Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam
suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil
memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal
demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari
kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang
diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan, sedangkan
ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka
yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah
turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta
menjadi anggota).
2.

TEORI SIMPAN PINJAM

2.1 Pengertian Simpan Pinjam


a. Simpan
Simpan adalah suatu proses perjanjian untuk mengelola asset
seseorang

dimana

pihak

pengelola

akan

memberikan

sejumlah return kepada pemilik asset. Tingkat return yang

Hal. 13 dari 23

diberikan sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan


antara pihak pemberi asset dengan pihak pengelola.
b. Pinjam
Pinjaman adalah suatu perjanjian antara orang

yang

meminjam dengan badan/orang yang memberi pinjaman.


Adanya

perjanjian

ini

bukan

berarti

setiap

pengajuan

pinjaman pasti dapat diperoleh, tetapi ada persyarat-syaratan


yang harus dipenuhi. Misalnya peminjam harus melengkapi
setiap surat pengajuan maupun pencairan pinjaman. Setelah
dokumen-dokumen

yang

badan/orang

memberi

yang

dibutuhkan
pinjaman

lengkap
akan

maka

mensurvei

kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjaman dan


jaminan. Jumlah perjanjian adalah jumlah maksimum yang
dapat dipinjam oleh peminjam sesuai dengan yang telah
ditentukan sebelumnya. Peminjam diharuskan membayar
bunga atas jumlah uang yang dipinjam.

3.

TEORI KOPERASI SIMPAN PINJAM

3.1 Pengertian Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi

Simpan

Pinjam

adalah

didirikan

bertujuan

untuk

memberi kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman


dengan mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga
berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam
jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah
uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian

Hal. 14 dari 23

pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya, Koperasi


simpan

pinjam

kemudian

menghimpun

menyalurkan

dana

kembali

dari
dana

para

anggotanya

tersebut

kepada

yang
para

anggotanya.
3.2 Tujuan Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi

simpan

anggotanya

hidup

anggotanya

terhadap

pinjam

berhemat

memiliki
dan

juga

perkoperasian

tujuan

untuk

menambah

untuk

mendidik

pengetahuan

mencapai

tujuannya,

koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan mengenai peran


pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota.
Pengurus

berfungsi

sebagai

pusat

pengambil

keputusan

tinggi,

pemberi nasehat dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan


sebagai orang yang dapat dipercaya.
Menurut UU No. 25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi dan menulis laporan koperasi, dan berwewenang
meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Untuk manajer koperasi
simpan pinjam juga seperti manajer di organisasi apapun, harus
memiliki ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan
jauh ke depan dan mememukan kompromi dan pandangan berbeda.
Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan
dalam pasal 22 sampai pasal 27 UU no. 25 tahun 1992.

Hal. 15 dari 23

4.

PRINSIP UTAMA KOPERASI SIMPAN PINJAM


Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 (tiga) prinsip utama

sebagai berikut:
a.

b.

c.
d.

Swadaya
Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa
tabungan hanya diperoleh dari anggotanya.
Setia kawan
Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip
bahwa pinjaman hanya diberikan kepada anggota.
Pendidikan dan Penyadaran
Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran

adalah

memiliki prinsip membangun watak adalah yang utama, jadi


hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.

BAB III
PEMBAHASAN

1. KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PENGELOLAANYA

Hal. 16 dari 23

Koperasi simpan pinjam dikelola dengan cara yang sama dengan


koperasi pada umumnya hanya saja ada beberapa bagian teknis yang
berbeda. Konsep dasar yang digunakan dalam koperasi harus dipahami
terlebih fahulu oleh pengurus anda bisa melihat posting tentang
manajemen koperasi untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep
dasar pengelolaan koperasi.

2. MANAJEMEN KOPERASI SIMPAN PINJAM


Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan
pinjam adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbetuk
penyaluran pinjaman terutama darai dan untuk anggota.

Pada

perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja


anggota tetapi juga masyarakat luas.
Kegiatan dari Sisi pasiva
Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan
kegiatan penghimpunan dana baik dari anggota ataupun masyarakat
umum. Bentuk penghimpunan ini bisa berupa tabungan atau simpanan
sedangan dari masyarakat bisa berbentuk pinjaman modal. Kegiatan
usaha dari aspek aktiva merupakan upaya dari koperasi simpasn
pinjam atau ksp serta usp untuk memperoleh laba dengan cara
mengalokasikan dari hasil dari penghimpunan yang disalukan kepada
anggota dalam bentuk pijaman. Lebih jauh jika di kerucupkan maka
kegiatan koperasi simpan pinjma bisa di rinci sebagai berikut:

Hal. 17 dari 23

a. Koperasi

simpan

pinjam

dituntut

mampu

melayani

penyimpanan dan juga penarikan dana oleh anggota sesuai


dengan ketentuan serta kesepakatan.
b. Koperasi simpan pinjam juga menyalurkan

dana

yang

terkumpul kepada anggota yang dimasa datang akan diterima


kembali secara bertahap.
Kedua kegiatan diatas harus dikelola sedemikian rupa sehingga
penghimpunan dan penyaluran berjalan seimbang.

3. PENGHIMPUNAN DANA KOPERASI SIMPAN PINJAM


Untuk bisa menjalankan usahanya koperasi simpan pinjam harus
melakukan penghimpunan dana. Dana-dana tersebut bisa uang yang
masuk kategori hutang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Jika dilihat
jenis sumber dana maka dana yang berbentuk hutang berasal dari
tabungan kemudian simpanan berjangka atau pinjaman yang diterima
koperasi simpan pinjam sedangkan yang bersumber dari kekayaan
bersin diantaranya berasal dari sumber simpanan wajib anggota dan
simpanan sukerela, cadangan umum serta sehu di tahun berjalan. Dari
keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama adalah
simpanan, sehingga perlu diberikan penjelasan yang lebih mendalam
tentang simpanan.
Menurut

PP

Tahun

1995

simpanan

adalah

dana

yang

dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau


anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan
koperasi berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan
Hal. 18 dari 23

dalam PP tersebut adalah simpanan yang merupakan hutang bagi


KSP/USP, sementara itu terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang
merupakan kekayaan bersih bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan
simpanan wajib (bagi KSP).
Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan
yang

merupakan

kekayaan

bersih,

yaitu

simpanan

pokok

dan

simpanan wajib serta simpanan yang merupakan hutang, Yaitu


tabungan dan simpanan berjangka.

4. JENIS SIMPANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM


Adapun jenis simpanan Koperasi Simpan PInjam adalah sebagai
berikut:
a. Simpanan Pokok (KSP)
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya
dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak
dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib (KSP)
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak
harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu
dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama
yang bersangkutan menjadi anggota.
c. Tabungan Koperasi
Tabungan

koperasi

adalah

simpanan

pada

koperasi

yang

penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya


Hal. 19 dari 23

dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya


dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi, setiap saat pada hari
kerja Koperasi.
Faktor-faktor

yang

harus

diperhatikan

oleh

KSP/USP

agar

anggota berminat menyimpan di koperasi antara lain adalah:


a.

Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh

b.

pemiliknya sesuai dengan perjanjian.


Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpanan
atau insentif lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan

c.

perjanjian.
Bahwa menabung

di

KSP/USP

merupakan

wujud

dari

partisipasi anggota di dalam kedudukannya sebagai pengguna


jasa, dan karena itu anggota merasakan adanya kedudukan
yang lebih istimewa dibandingkan dengan menabung di
tempat lain. Keistimewaan anggota tersebut antara lain
misalnya karena menerima sisa hasil usaha pada akhir tahun
buku, ikut serta mengambil keputusan koperasi dan lain-lain.
Ketentuan-ketentuan

yang

berkaitan

dengan

tabungan

dapat

meliputi:
a) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap saat
pada hari kerja;
b) Jumlah setoran minimal pertama (saat pembukaan tabungan)
dan setoran minimal selanjutnya;
c) Jumlah saldo minimal yang harus ada dalam tabungan;
d) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak harus
pemilik tabungan;
e) Pengambilan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemilik
tabungan atau yang diberikan kuasa;

Hal. 20 dari 23

f) Sebagai imbalan, KSP/USP memberikan bunga tabungan


kepada penyimpan;
g) Bunga tabungan dihitung menggunakan metode tertentu
misalnya saldo rata-rata harian, saldo terkecil atau yang
lainnya;
h) Pembayaran bunga dilakukan setiap akhir bulan dengan
menambahkannya ke dalam saldo tabungan;
i) Penanggung jawab penghitungan bunga

adalah

bagian

pembukuan.

d. Simpanan Berjangka Koperasi


Simpanan berjangka koperasi adalah simpanan pada koperasi
yang penyetorannya dilakukan satu kali untuk suatu jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara penyimpan dengan koperasi
yang bersangkutan dan tidak boleh diambil sebelum jangka waktu
tersebut

berakhir.

Ketentuan-ketentuan

yang

berkaitan

dengan

simpanan berjangka dapat meliputi:


a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan terlebih
dulu untuk menjadi penabung.
b. Jumlah setoran minimal.
c. Sebagai imbalan, penyimpanan

akan

mendapatkan

bunga

sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka tersebut.


d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap akhir
bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.

Hal. 21 dari 23

BAB IV
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Koperasi Simpan Pinjam didirikan bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan
mudah dan dengan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam juga
berusaha untuk mencegah para anggotanya agar tidak terlibat dalam
jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka memerlukan sejumlah
uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian
pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya, Koperasi
simpan

pinjam

kemudian

menghimpun

menyalurkan

dana

kembali

dari
dana

anggotanya.

Hal. 22 dari 23

para

anggotanya

tersebut

kepada

yang
para

2. SARAN
Sebaiknya kopersai perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan
banyak pelatihan yang diberikan utamanya kepada pengurus koperasi
sehingga dapat membuat kinerja dan dan pelayanan yang diberikan
lebih baik dengan demikian akan semakin banyak msyarakat yang
tertarik untuk berkopersai, tentunya hal ini diperlukan perhatian yang
serius dari pemerintah khusunya instansi yang terkait. Kepada anggota
koperasi untuk lebih aktif berpartisipasi dalam koperasi sebagai usaha
yang dikerjakan secara barsama-sama dan untuk kepentingan bersama
pula.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-danpengelolaanya.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/simpan-pinjam/
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
http://coretan-gue-anak-tkj.blogspot.com/2012/10/pengertian-koperasisimpan-pinjam.html
http://nurulinayahardhye.blogspot.com/2012/05/makalah-koperasisimpan-pinjam.html

Hal. 23 dari 23

Anda mungkin juga menyukai