Anda di halaman 1dari 11

JENIS, BENTUK, DAN CARA PENJENJANGAN KOPERASI

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Koperasi Syariah

RIANA PUTRI SANDITA


90500120120
rianaptrs@gmail.com

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunianyalah hingga makalah yang berjudul “ JENIS, BENTUK, DAN CARA

PERPANJANGAN KOPERASI ” ini dapat saya selesaikan dengan cukup mudah dan sesuai

dengan waktu yang telah di tentukan. Tanpa pertolongannya mungkin saya tidak bisa

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.selaku Dosen

Koperasi Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas makalah ini yang semoga nantinya

dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Saya menyadari bahwah

makalah ini sangat banyak kekuranagnnya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun makalh ini. Terima kasih.

Gowa, 27 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JENIS, BENTUK, DAN CARA PENJENJANGAN KOPERASI .................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG ........................................................................................................................... 4
A. PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. JENIS – JENIS KOPERASI .................................................................................................... 5
B. BENTUK KOPERASI .............................................................................................................. 7
C. PENJENJANGAN KOPERASI .................................................................................................. 9
BAB III................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

3
BAB I
LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Untuk melakukan kajian dan melakukan analisa tentang prospek koperasi

ditinjau dari sudut pandang manajemen koperasi, maka kita terlebih dahulu harus

memahami konsep dan pengertian koperasi terutama mencari definisi koperasi yang

sesuai dengan konsep-konsep manajemen dan definisi tersebut secara universal dapat

diterima secara logis. Banyak definisi dan pengertian tentang koperasi. Dari akar

katanya, koperasi berasal dari Bahasa Latin coopere atau corporation dalam Bahasa

Inggris. Pengertian koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, co berarti

bersama dan operation artinya bekerja atau berusaha. Jadi cooperation adalah bekerja

bersama-sama atau usaha bersama-sama untuk kepentingan bersama. Jadi dapat

diartikan koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi

harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan

bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan

derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi

ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun

pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui

musyawarah rapat anggota.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa sajakah jenis – jenis koperasi?

2. Bagaimanakah bentuk koperasi?

3. Apa itu penjenjangan koperasi?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. JENIS – JENIS KOPERASI
Jenis – Jenis Koperasi Menurut PP 60 tahun 1959 Koperasi di Indonesia dibagi menjadi

7 jenis koperasi, yaitu:

1. Koperasi Unit Desa Mempunyai beberapa fungsi yaitu Perkreditan,

Penyediaan & penyaluran sarana produksi pertanian & keperluan sehari hari dan

Pengelolaan serta pemasaran hasil pertanian.

2. Koperasi Pertanian (KOPERTA)

3. Koperasi Peternakan

4. Koperasi Kerajinan/Industri

5. Koperasi Simpan Pinjam.

Menurut Teori Klasikterdapat 3 jenis Koperasi:

1. Koperasi pemakaian (Koperasi Konsumsi) Koperasi ini didirikan untuk

memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang

kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat

lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.

2. Koperasi penghasil atau Koperasi produksi Koperasi produksi beranggotakan

orang orang yang melakukan kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah

memberikan keuntungan yang sebesar besarnya bagi anggotanya dengan cara

menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga

setinggi tingginya. Untuk itu, pelayanan koperasi yang dapat digunakan oleh

anggota adalah Pengadaan bahan baku dan Pemasaran produk anggotanya.

5
3. Koperasi Simpan Pinjam Adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu

menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang

menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam

dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui

rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh,

dan untuk anggota.”

Koperasi di bagi menjadi 3 jenis bedasarkan fungsinya, yaitu:

- Koperasi Konsumsi, adalah koperasi yang didirikan untuk memenuhi

kebutuhan umum para anggotanya, yang pasti barang yang dijual di koperasi ini

harganya lebih murah jika dibandingkan dengan tempat lain, karena tujuannya

untung mensejahterakan anggotanya.

- Koperasi Jasa, adalah koperasi yang memberikan jasa peminjaman uang

kepada anggotanya, tetapi bunga yang diberikan harus lebih rendah jika

dibandingkan dengan meminjam uang di tempat lain.

- Koperasi Produksi, adalah koperasi yang bidang usahanya untuk menyediakan

bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis

barang yang telah diproduksi . sebaiknya anggoa yang terdapat dalam koperasi

ini adalah orang yang mempunyai jenis produksi yang sama.

Ketentuan Penjenisan Koperasi Sesuai UU No.12/1967 Penjenisan Koperasi

didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan dalam masyarakat

yang homogen karena kesamaan aktivitas/ kepentingan ekonominya guna mencapai

tujuan bersama anggota-anggotanya. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna

kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat

satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.

6
B. BENTUK KOPERASI
Ada bermacam-macam bentuk atau jenis koperasi. Menurut UU No.17 Tahun 2012,

ada dua bentuk koperasi, yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder.

1. Koperasi Primer Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang-seorang. Orang-seorang pembentuk koperasi adalah

mereka yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyai kepentingan

ekonomi yang sama. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20

orang. Persyaratan ini dimaksud untuk menjaga kelayakan usaha da kehidupan

koperasi.

2. Sekunder Berdasarkan status keanggotaan, koperasi sekunder terdiri atas dua

macam koperasi yang beranggotakan:

a. Badan hukum koperasi primer 16 Koperasi Sekunder didirikan oleh

paling sedikit 3 (tiga) Koperasi Primer. Koperasi sekunder yang

beranggotakan koperasi primer disebut pusat koperasi primer disebut

pusat koperasi. Kerjasama diantara koperasi-koperasi primer yang

setingkat disebut kerjasama yang bersifat sejajar (horizontal). Misalnya,

kerjasama atau gabungan antara Koperasi Unit Desa (KUD) yang

membentuk Pusat KUD (PUSKUD).

b. Badan hukum koperasi sekunder Koperasi sekunder yang

beranggotakan koperasi sekunder disebut induk koperasi. Kerjasama

antara koperasi primer dengann koperasi sekunder yang sama jenisnya

disebut kerjasama vertical. Sedangkan kerjasama antar koperasi-

koperasi sekunder yang setingkat bersifat horizontal. Misalnya,

PUSKUD-PUSKUD bergabung dan membentuk Induk KUD (INKUD).

7
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan koperasi. Untuk

memisah-misahkan koperasi yang serba heterogen itu satu sama lainnya. Indonesia

dalam sejarahnya menggunakan berbagai dasar atau kriteria seperti: lapangan usaha,

tempat tinggal para anggota, golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-pemisahan

yang menggunakan berbagi kriteria tersebut selanjutnya disebut dengan jenis.

Penjelasan jenis Koperasi:

- Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena

kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya.

- Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah kerjanya.

- Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang mana

yang diperlukan bagi setiap bidang. Penjenisan koperasi seharusnya diadakan

berdasarkan kebutuhan dan mengingat akan tujuan efisiensi. Dalam PP No.60

tahun 1959 (pasal 13 bab IV) dikatakan bahwa bentuk kopeasi ialah tingkat-

tingkat koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, penggabungan dan

perindukannya.

Dari ketentuan tersebut,maka didapat 4 bentuk koperasi,yaitu:

a. Primer Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang

perseorangan. Biasanya terdapat di tiap desa ditumbuhkan koperasi primer.

b. Pusat Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap

daerah Tingkat II (Kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi.

c. Gabungan Koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat di tiap daerah

Tingkat I (Propinsi) ditumbuhkan Gabungan Koperasi.

8
d. Induk Koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di

Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi.

C. PENJENJANGAN KOPERASI
Di Indonesia pada umumnya hamper semua jenis koperasi melakukan penjenjangan

sampai dengan tingkat induk atau singkat dengan induk. Jenis koperasi berdasarkan

penjenjangan koperasi :

1. Primer

2. Pusat

3. Gabungan

4. Induk

Cara penjenjangan koperasi :

1. Penjenjangan dengan sistem federasi dan kebalikannya, pada sistem ini masing –

masing koperasi primer atau koperasi local tetap mempunyai wewenang penuh.

2. Penjenjangan dengan sistem sentralisasi dan kebalikannya, pada sistem ini pada

dasarnya merupkan suatu perluasan ruang lingkup dari koperasi local atau

merupakanpemikiran wewenang yang dimiliki oleh koperasi local keatas sebagai

konsekuensi dari perluasanragam tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi cooperation adalah bekerja bersama-sama atau usaha bersama-sama untuk

kepentingan bersama. Jadi dapat diartikan koperasi merupakan kumpulan orang dan

bukan kumpulan modal. Koperasi harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan

perikemanusiaan semata-mata dan bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam

koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya.

Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik

bersama para anggota, pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai

dengan keinginan para anggota melalui musyawarah rapat anggota.

10
DAFTAR PUSTAKA

MODEL NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DI ERA REFORMASI Mahmuzar, Jurnal Hukum &
Pembangunan Vol. 50 No. 2 (2020): 302-316

PENGARUH MOTIVASI KERJA, INSENTIF DAN KOMPETENSI TERHADAP SEMANGAT KERJA


KARYAWAN, Septian Bahtiar Prayuda, JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER

https://dokumen.tips/documents/jenis-bentuk-dan-penjenjangan-koperasi.html

11

Anda mungkin juga menyukai