Anda di halaman 1dari 25

EKONOMI KOPERASI

Dosen Pembimbing :
Drs. Ec. Wiwin Priana, MT

Disusun Oleh:

Nama : Wildhan Farica


NPM : 19011010148
Kelas :C
Nomor WA : 085156875382

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN VETERAN JAWA TIMUR
2020/2020
TUGAS
(PERTEMUAN 1)
1. Jelaskan pengertian dan makna koperasi menurut :
a. Undang – Undang Koperasi
b. ILO
c. Bung Hatta

Jawab :
a. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia)
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
b. Pengertian Koperasi menurut ILO (International Labour Organization)
Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang, Penggabungan orang-orang
berdasarkan kesukarelaan, Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai, Koperasi
berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis,
Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan, Anggota koperasi
menerima resiko dan manfaat secara seimbang.
c. Bung Hatta
Bapak Koperasi Indonesia ini mengatakan bahwa pengertian Koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong –
menolong

TUGAS
(PERTEMUAN 2)
Soal :
Jelaskan pinsip koperasi menurut undang – undang koperasi dan ICA. Apa persamaan dan
perbedaannya? Berikan kesimpulan.

Jawab :
 Prinsip Koperasi Menurut UU No 25 tahun 1992
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Maksudnya : Semua orang berhak menjadi anggota koperasi dan tidak adanya suatu
paksaan
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Maksudnya: Semua kegiatan usaha koperasi dalam pengambilan keputusan dilakukan
secara musyawarah.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
Maksudnya: besarnya jasa usaha masing-masing anggota berpengaruh terhadap
pembagian SHU
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Maksudnya: pemberian balas jasa tergantung besarnya iuran para anggota terhadap modal
5. Kemandirian
Maksudnya: segala sesuatu yang menyangkut mengenai  koperasi harus bisa
menyelesaikan secara mandiri dengan memusyawarahkannya bersama semua anggota
koperasi.
6. Pendidikan Perkoperasian
Maksudnya: semua anggota koperasi dalam melaksanakan tugasnya harus mengetahui
apa itu pengertian dari koperasi, prinsip-prinsip koperasi, seta UU mengenai
perkoperasian. Semua itu dapat dipelajari oleh semua anggota koperasi.  
7. Kerjasama antar koperasi
Maksudnya: Semua organisasi koperasi dapat menjalin kerjasama,untuk kemakmuran
masyarakat dan anggota koperasi.
 Prinsip-prinsip Koperasi menurut  ICA (International Cooperative Alliance):
1. Voluntary and open membership
Maksudnya : keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-
buat
2. Democratic member control
Maksunya : kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
3. Member economic participation
Maksudnya : anggota menyerahkan modal kepada koperasi mereka secara adil dan
mengendalikan modal secara demokratis.
4. Autonomy and independence
Maksudnya : koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan yang menolong diri
sendiri dan dikendalikan oleh anggota anggotanya.
5. Education, training and information
Maksudnya : koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota-
anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan karyawan, sehingga mereka dapat
memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi mereka
6. Co-operation among co-operatives
Maksudnya : koperasi akan dapat memberikan pelayanan yang paling efektif kepada para
anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerjasama melalui struktur-
struktur lokal, nasional, regional dan internasional.
7. Concern for community
Maksudnya :  koperasi bekerja bagi pembangunan komunitas (lingkungan) mereka secara
berkeseimbangan melalui kebijakan yang disetujui anggota-anggotanya
 Persamaan dan perbedaan

TUGAS
(PERTEMUAN 3)

Soal :
1. Jelaskan jenis – jenis koperasi
2. Jenis koperasi menurut luas daerah
3. Jenis koperasi menurut fungsinya
4. Jenis koperasi menurut keanggotaan

Jawab:

1. Koperasi berdasarkan jenisnya


 Koperasi Produksi 
Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan di bidang
pengadaan barang produksi.  Pada umumnya koperasi produsen beranggotakan para
pengusaha kecil (UMKM = Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
 Koperasi Konsumen
Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyediakan barang kebutuhan sehari-
hari. Kegiatan utama koperasi konsumen adalah membeli kemudian menjual kembali
barang atau jasa, sehingga koperasi disini berperan sebagai distributor bagi produsen dan
konsumen.
 Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah koperasi yang menyediakan
usaha simpan pinjam yang melayani anggotanya. Usaha koperasi simpan pinjam bertujuan
untuk menolong anggotanya sehingga memberikan pinjaman dengan bunga ringan. Uang
pinjaman yang diberikan oleh koperasi diharapkan dapat digunakan guna usaha produktif
dan kesejahteraan anggotanya.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU)
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam.
Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-
hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
2. Koperasi menurut luas daerah
 Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
 Koperasi Sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan
koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a. Koperasi pusat, koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer
b. Gabungan koperasi, koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat
c. Induk koperasi, koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi
3. Koperasi menurut fungsinya
 Koperasi pembelian, pengadaan, konsumsi.
Koperasi ini adalah jenis koperasi ini menyelenggarakan fungsi pembelian atau
pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
 Koperasi penjualan dan pemasaran.
Yakni jenis koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
 Koperasi produksi.
Yakni jenis koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya
bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi.
 Koperasi Jasa.
Yakni jenis koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
 Koperasi usaha.
Jenis koperasi ini terbagi menjadi dua. Pertama yang menyelenggarakan satu
fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi
yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi
purpose cooperative).
4. Koperasi menurut keanggotaannya
 Koperasi Unit Desa (KUD)
adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini
melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Kegiatan yang
dilakukan KUD adalah menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat
pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Bertujuan terutama
meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di
lingkup departemen atau instansi.
 Koperasi Sekolah
Memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Kegiatan
usahanya menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan
ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
TUGAS
(PERTEMUAN 4)
Soal :
1. Apa landasan koperasi di Indonesia
2. Sejarah koperasi di Indonesia
3. Apa yang diamksud dengan koperasi berlandaskan hukum
4. Koperasi Indonesia saat ini

Jawaban :
1. Landasan koperasi di Indonesia :
 Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Kelima sila dari Pancasila, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan , Kebangsaan, Kedaulatan Rakyat, dan
Keadilan Sosial harus dijadikan dasar serta dilaksanakan dalam kehidupan koperasi,
karena sila-sila tersebut memang menjadi sifat dan tujuan koperasi dan selamanya
merupakan aspirasi anggota koperasi.
 Landasan strukturil koperasi Indonesia adalah UUD 1945 dan landasan geraknya adalah
pasal 33 ayat (1) UUD 1945 beserta penjelasannya. Pasal 33 ayat (1) berbunyi: ”
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”. Dari
rumusan tersebut pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Sebab
itu, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
 Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi (rasa
harga diri). Setia kawan telah ada dalam masyarakat Indonesia dan tampak keluar sebagai
gotong-royong. Akan tetapi landasan setia kawan saja hanya dapat memelihara
persekutuan dalam masyarakat yang statis, dan karenanya tidak dapat mendorong
kemajuan. Kesadaran berpribadi, keinsyafan akan harga diri dan percaya pada diri sendiri
adalah mutlak untuk menunaikan derajat kehidupan dan kemakmuran. Dalam koperasi
harus tergabung kedua landasan mental tadi sebagai dua unsur yang dorong mendorong,
hidup menghidupi, dan awas mengawasi.
2. Sejarah koperasi di Indonesia
Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto
mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya
untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang
memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan
koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan
oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode
sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank
Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian.
Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di
samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani
menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim
paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi.
Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan
dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda
membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas
yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha
Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1) Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2) Belum ada Undang – Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3) Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan
politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang
membahayakan pemerintah jajahan itu
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama,
diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927
dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan
Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda
menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933.
Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan
hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra.
Diskriminasi pun diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi
gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan
Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan
kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai
Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang
lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya
berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan
sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat
Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi
sedang diduduki oleh tentara Belanda)
3. Koperasi berlandasakan hukum
Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah
(Organisasi) ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan
asas kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja
berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan,
persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak.

4. Koperasi saat ini

Setelah melihat fungsi dan tujuan koperasi, mengapa fungsi dan peran tersebut tidak berjalan
sesuai yang diharapkan?. Alasannya adalah karena Sistem administrasi koperasi di Indonesia
masih tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit didongkrak untuk menjadi bisnis
berskala besar. “Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi bisnis skala besar secara
internal adalah pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem
administrasi dan bisnis yang masih rendah,” kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa
Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM Toto Sugiyono, Sabtu (14/9).

Administrasi koperasi yang belum tertata dengan baik, menurut dia, sudah saatnya diakhiri
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola koperasi. Jika administrasi
koperasi dilakukan secara profesional, ia berpendapat, bukan tidak mungkin akan lebih banyak
jumlah koperasi di Indonesia yang bisa masuk dalam 300 The Global Cooperatives versi ICA
(International Cooperative Alliance). “Sayangnya, kendala koperasi di Indonesia bukan hanya
dari internal tapi juga dari faktor eksternalnya,” katanya.

Ia menambahkan secara eksternal, kemampuan koperasi di Indonesia masih tergolong rendah


dalam memanfaatkan peluang. Meski begitu, sudah ada beberapa koperasi yang sudah mulai
memenuhi target untuk menjadi Koperasi Skala Besar (KSB). Toto berharap ke depan akan ada
lebih banyak koperasi serupa berkembang di Indonesia sehingga peran koperasi sebagai
pemberdaya ekonomi masyarakat semakin besar dan terasa. “Pemerintah siap memberikan akses
informasi dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas,” katanya. Ia juga berjanji untuk
meningkatkan pengawasan simpan-pinjam dan siap memberikan jalan keluar persoalan yang
dihadapi koperasi. “Kita upayakan agar koperasi semakin meningkatkan profesionalisme dimulai
dengan pembenahan administrasi bisnis yang berstandar bisnis,” katanya.

Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :

• Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan
usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat
dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri.
Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya
dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi.

• Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya
koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam
artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.

• Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus
memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti
dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang
dengan baik.

Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi – koperasi yang anggota
dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD
yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya
kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya
maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang
korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.

Selain itu terdapat beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perkembangan koperasi di Indonesia
antara lain :

1. Image koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang
Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit
ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan besar.

2. Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top
down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi
muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar
negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu
memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga
pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja
double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat
menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

3. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum
optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk
melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya
masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun
sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti
pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya
serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap
penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari
anggota nya sendiri terhadap pengurus.

4. Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi koperasi yang
anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

5. Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi
Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada
pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja
ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya
menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini
pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara.
Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik,
walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan
membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.

6. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan


kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri. Padahal Kesadaran ini adalah
pondasi utama bagi pendirian koperasi sebagai motivasi.

7. Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi.

Masalah Eksternal

a. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

b. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

c. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya
masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

TUGAS
(PERTEMUAN 5)
Soal :
1. Coba jelaskan, definisi pengertian Manajemen dan Perangkat organisasi menurut Paul Hubert
Casselman yang mengatakan bahwa “cooperation is on economic system with social content”!
2. Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa menejemen koperasi melibatkan 4
unsur. Jelaskan!
3. Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
mentapkan coba jelaskan 6 hal yang dapat dilakukan dalam rapat anggota
4. Jelaskan 3 faktor yang menentukan keberhasilan koperasi!

Jawaban :
1. Definisi Paul Hubert Casselman dalam bukunya berjudul “ The Cooperative Movement and
some of its Problems” yang mengatakan bahwa : “Cooperation is an economic system with
social content”. Artinya koperasi harus bekerja menurut prinsip-prinsip ekonomi dengan
melandaskan pada azas-azas koperasi yang mengandung unsur-unsur sosial di dalamnya.

Unsur sosial yang terkandung dalam prinsip koperasi lebih menekankan kepada hubungan
antar anggota, hubungan anggota dengan pengurus, tentang hak suara, cara pembagian dari
sisa hasil usaha dan sebagainya seperti yang dapat kita lihat dalam:
– Kesamaan derajat yang diwujudkan dalam “one man one vote” dan “no voting by
proxy”.
– Kesukarelaan dalam keanggotaan
– Menolong diri sendiri (self help)
– Persaudaraan/kekeluargaan (fraternity and unity)
– Demokrasi yang terlihat dan diwujudkan dalam cara pengelolaan dan pengawasan yang
dilakukan oleh anggota.
– Pembagian sisa hasil usaha proporsional dengan jasa-jasanya.

2. Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4
unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

3. Setiap anggota koperasi mempunyai hakdan kewajiban yang sama. Seorang anggota berhak
menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta mengemukakan
pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam rapat anggota. Anggota juga
harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi dan usaha koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
menetapkan:
• Anggaran dasar
• Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi
• Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas
• Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
• PembagianSHU
• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

4. a. Pendidikan Perkoperasian Anggota

Pendidikan dan latihan pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh semua bentuk organisasi, besar
maupun kecil, termasuk pula perkumpulan koperasi. Menurut Sudarsono (2005:37) dikatakan
bahwa pada gerakan koperasi masalah pendidikan dan latihan ini sangat urgen sebab dalam
penyelenggaraannya terkandung dimensi ideologi yang harus dipatuhi. Di sinilah antara lain
pentingnya masalah pendidikan dan latihan koperasi. Selain itu pendidikan dalam koperasi
bertujuan untuk memberikan pengertian dan kesadaran koperasi di kalangan anggota pada
umumnya (termasuk pengurus, badan pengawas, dsb) serta untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan personil-personil yang menangani bidang usaha.

b. Permodalan Koperasi

Sumber modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Untuk modal sendiri
dapat diklasifikasikan sebagai modal internal. Sifat dari jenis dana ini adalah tertanam untuk
jangka waktu yang tidak terbatas sebab sepanjang koperasi berdiri.

c. Pengalaman Pengurus

Pengalaman kerja menurut Manulang (1984:15) dikatakan sebagai proses pembentukan


pengetahuan dan ketrampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan
tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Menurut Undang- undang No. 25 Tahun 1992
tentang perkoperasian dijelaskan tentang kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa rapat
anggota dan memiliki tugas serta wewenang. Lebih jauh dikatakan oleh Sudarsono (2005: 45)
bahwa pengalaman-pengalaman tertentu yang sesuai sangat berguna dalam praktik mengurus
koperasi. Jadi pengalaman pengurus indikatornya dilihat dari pengalaman mengelola organisasi
dan usaha koperasi, lama waktu/masa kerja, tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
untuk keberhasilan usaha koperasi.

Faktor internal diantaranya adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki
oleh koperasi, terutama pengalaman yang dimiliki oleh pengelola koperasi (pengurus dan
manajer) masih sangat terbatas, selain faktor pendidikan perkoperasian anggota dan permodalan.

Koperasi sebagai badan Usaha


Pertemuan ke 6
Soal Jelaskan pengertian Badan Usaha

1.Jelaskan pengertian badan Usaha

Menurut Diminick Salvatore (1989), Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu
organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya
untuk tujuan memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa untuk dijual.
Setiap perusahaan modern, ada 4 sistem yang berinteraksi dalam mencapai
tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut, yaitu :
- Sitem keuangan/ ekonomi
- Sistem teknik
- Sistem organisasi dan personalia
- Sistem informasi
2.jelaskan koperasi sebagai badan usaha

UU No.25 tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha. Sebagai badan usaha,
koperasi tetap tunduk terhadap kaidah kaidah perusahaan dan prinsip prinsip
ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi sistem yang bekerja pada
suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga berarti merupakan
kombinasi dari manusia, aset aset fisik dan nonfisik, informasi dan teknologi.
Ciri utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lainya (non koperasi)
adalah posisi anggotanya. Dalam UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
Badan Usaha koperasi merupakan wadah kesatuan tindakan ekonomi
dalam rangka mempertinggi efisiensi dan efektifitas pencapain tujuan ekonomi
individu anggotanya.

3.Tujuan dan nilai perusahaan

Prof William F. Glueck (1984), pakar manajemen terkemuka dari Universitas


Gerogia dalam bukunya Strategy Manajemen And Busssines Policy, 2nd ed.,
mendefinisikan tujuan perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari organisasi
melalui eksistensi dan operasinya.

4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan menurut Glueck :

- Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya

- Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan

- Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaa prestasi organisasi

- Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.


Tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan manajemen
seperti memaksimumkan keuntungan ataupun efisiensi, tetapi juga harus
mempertimbangkan kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok
(suppliers), lingkungan, masyarakat , dan pemerintah.

Dalam banyak kasus perusahaan bisnis, tujuan umumnya dikelompokkan menjadi


3, yaitu :

1.      Memaksimumkan keuntungan

Agar konsep tujuan perusahaan ini lebih mudah dipahami, maka pendekatan yang
dilakukan adalah dari aspek ekonomi manajerial (managerial economics). Seperti
diketahui bahwa keuntungan (profit = P) diperoleh dari penerimaan total (total
revenue = TR ) dikurangi dengan biaya total (total cost = TC).

Perlu diketahui bahwa penerimaan total tergantung dari aktivitas Penjualan atau
permintaan atas output perusahaan dan Harga

2.      Memaksimumkan nilai perusahaan

Nilai Perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang diperoleh dan
diharapkan pada masa yang akan datang, yang dihitung pada masa sekarang
dengan memperhitungkan tingkat resiko dan tingkat bunga yang tepat

3.      Meminimumkan biaya

Tujuan dari kegiataan perusahaan ini secara umum adalah menyangkut efisiensi
atau lebih dikenal dengan meminimumkan biaya. Dilihat sari aspek teori
organisasi, tanggung jawab utama dalam meminimasi biaya terletak pada bagian
produksi yang didukung oleh bagian personalia.
Pertemuan 7

Latihan untuk UTS

1. .Jelaskan tentang pengertiankoperasi menurot UU koperasi


dan DR Hohamad Hatta

 Bapak Koperasi Indonesia ini mengatakan bahwa pengertian Koperasi adalah


usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolong – menolong

2. jelaskan prinsip koperasi menurut uu koperasi

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


Maksudnya : Semua orang berhak menjadi anggota koperasi dan tidak adanya
suatu paksaan
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
Maksudnya: Semua kegiatan usaha koperasi dalam pengambilan keputusan
dilakukan secara musyawarah.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
Maksudnya: besarnya jasa usaha masing-masing anggota berpengaruh terhadap
pembagian SHU
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Maksudnya: pemberian balas jasa tergantung besarnya iuran para anggota
terhadap modal
5. Kemandirian
Maksudnya: segala sesuatu yang menyangkut mengenai koperasi harus bisa
menyelesaikan secara mandiri dengan memusyawarahkannya bersama semua
anggota koperasi.
6. Pendidikan Perkoperasian
Maksudnya: semua anggota koperasi dalam melaksanakan tugasnya harus
mengetahui apa itu pengertian dari koperasi, prinsip-prinsip koperasi, seta UU
mengenai perkoperasian. Semua itu dapat dipelajari oleh semua anggota koperasi.
7. Kerjasama antar koperasi
Maksudnya: Semua organisasi koperasi dapat menjalin kerjasama,untuk
kemakmuran masyarakat dan anggota koperasi

3. Jenis Koperasi menurut fungsinya.

4. Koperasi pembelian, pengadaan, konsumsi.


Koperasi ini adalah jenis koperasi ini menyelenggarakan fungsi pembelian atau
pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya.
5. Koperasi penjualan dan pemasaran.
Yakni jenis koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
6. Koperasi produksi.
Yakni jenis koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya
bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi.
7. Koperasi Jasa.
Yakni jenis koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
8. Koperasi usaha.
Jenis koperasi ini terbagi menjadi dua. Pertama yang menyelenggarakan satu
fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi
yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi
purpose cooperative).

9. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya

 Koperasi Unit Desa (KUD)


adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini
melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Kegiatan yang
dilakukan KUD adalah menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat
pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Bertujuan terutama
meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di
lingkup departemen atau instansi.
 Koperasi Sekolah
Memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Kegiatan
usahanya menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan
ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
10.Apa yang dimaksud dengan koperasi berlandaskan hukum

Koperasi berbentuk Badan Hukum menurut Undang-Undang No.12 tahun 1967 adalah

(Organisasi) ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas

kekeluargaan. Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja

berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan,

persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak

11.Koperasi Indonesia saat ini

Setelah melihat fungsi dan tujuan koperasi, mengapa fungsi dan peran tersebut tidak berjalan
sesuai yang diharapkan?. Alasannya adalah karena Sistem administrasi koperasi di Indonesia
masih tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit didongkrak untuk menjadi bisnis
berskala besar. “Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi bisnis skala besar secara
internal adalah pada kualitas sumber daya manusia, pelaksanaan prinsip koperasi, dan sistem
administrasi dan bisnis yang masih rendah,” kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa
Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM Toto Sugiyono, Sabtu (14/9).

Administrasi koperasi yang belum tertata dengan baik, menurut dia, sudah saatnya diakhiri
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola koperasi. Jika administrasi
koperasi dilakukan secara profesional, ia berpendapat, bukan tidak mungkin akan lebih banyak
jumlah koperasi di Indonesia yang bisa masuk dalam 300 The Global Cooperatives versi ICA
(International Cooperative Alliance). “Sayangnya, kendala koperasi di Indonesia bukan hanya
dari internal tapi juga dari faktor eksternalnya,” katanya.

Ia menambahkan secara eksternal, kemampuan koperasi di Indonesia masih tergolong rendah


dalam memanfaatkan peluang. Meski begitu, sudah ada beberapa koperasi yang sudah mulai
memenuhi target untuk menjadi Koperasi Skala Besar (KSB). Toto berharap ke depan akan ada
lebih banyak koperasi serupa berkembang di Indonesia sehingga peran koperasi sebagai
pemberdaya ekonomi masyarakat semakin besar dan terasa. “Pemerintah siap memberikan akses
informasi dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kapasitas,” katanya. Ia juga berjanji untuk
meningkatkan pengawasan simpan-pinjam dan siap memberikan jalan keluar persoalan yang
dihadapi koperasi. “Kita upayakan agar koperasi semakin meningkatkan profesionalisme dimulai
dengan pembenahan administrasi bisnis yang berstandar bisnis,” katanya.
Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :

• Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan
usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat
dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri.
Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya
dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi.

• Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya
koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam
artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.

• Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus
memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber
daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti
dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang
dengan baik.

Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi – koperasi yang anggota
dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD
yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya
kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya
maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang
korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.

Selain itu terdapat beberapa hal yang menyebabkan sulitnya perkembangan koperasi di Indonesia
antara lain :

1. Image koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak orang – orang
Indonesia sehingga, menjadi sedikit penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit
ekonomi yang lebih besar ,maju dan punya daya saing dengan perusahaan – perusahaan besar.

2. Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top
down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi
muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar
negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu
memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga
pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja
double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat
menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

3. Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum
optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk
melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya
masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun
sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti
pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya
serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap
penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari
anggota nya sendiri terhadap pengurus.

4. Manajemen koperasi yang belum profesional, ini banyak terjadi di koperasi koperasi yang
anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

5. Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat mengapa koperasi
Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah lewat dana dana segar tanpa ada
pengawasan terhadap bantuan tersebut. Sifat bantuanya pun tidak wajib dikembalikan. Tentu saja
ini menjadi bantuan yang tidak mendidik, koperasi menjadi ”manja” dan tidak mandiri hanya
menunggu bantuan selanjutnya dari pemerintah. Selain merugikan pemerintah bantuan seperti ini
pula akan menjadikan koperasi tidak bisa bersaing karena terus terusan menjadi benalu negara.
Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang baik,
walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan demikian akan
membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu bersaing.

6. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebutuhannya untuk memperbaiki diri, meningkatkan


kesejahteraanya, atau mengembangkan diri secara mandiri. Padahal Kesadaran ini adalah
pondasi utama bagi pendirian koperasi sebagai motivasi.

7. Kurangnya pengembangan kerjasama antar usaha koperasi.

Masalah Eksternal

a. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota
koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

b. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.

c. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya
masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.
12.jelaskan koperasi sebagai badan usaha

Menurut Diminick Salvatore (1989), Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu organisasi yang
mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tujuan memproduksi
atau menghasilkan barang atau jasa untuk dijual. Setiap perusahaan modern, ada 4 sistem yang
berinteraksi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut, yaitu :
- Sitem keuangan/ ekonomi
- Sistem teknik
- Sistem organisasi dan personalia
- Sistem informasi

13.Siapa pendiri koperasi.pertama

pergerakan koperasi di Indonesia yang membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat

Indonesia (SOKRI)

14.Dikota mana

Tasikmalaya

15.Siapa Bapak Koperasi

Moh. Hatta

Anda mungkin juga menyukai