Anda di halaman 1dari 12

Nama: Miftahul Jannah

Kelas: X MIPA 2

Pelajaran : Ekonomi

KOPERASI

1. Pengertian landasan, azas, tujuan, nilai, danprinsip koperasi!

Jawab:

Pengertian Koperasi

Secara bahasa, koperasi berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu 'co' dan
'operation'. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga dapat diartikan co-
operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara bersama (gotong-royong).

Secara istilah, pengertian koperasi adalah badan usaha yang memiliki anggota orang atau
badan hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas kekeluargaan serta demokrasi
ekonomi.Koperasi merupakan produk ekonomi yang kegiatannya menjadi gerakan ekonomi
kerakyatan, dan berjalan dengan prinsip gotong-royong.

LANDASAN KOPERASI
Sebagai tulang punggung perekonomian rakyat, koperasi dianggap perlu (urgent) untuk
dibentuk. Maka muncul landasan-landasan yang patut dipertimbangkan untuk membuat
koperasi. Ada banyak landasan yang menjadi dasar untuk pendirian koperasi. Dan dibawah
ini ada beberapa landasan koperasi, diantaranya:

Landasan Idiil Pancasila 

Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana kelima sila dari Pancasila tersebut
harus dijadikan dasar dalam kehidupan koperasi di Indonesia. Dasar idiil ini harus diamalkan
oleh seluruh anggota maupun pengurus koperasi karena pancasila disamping merupakan
dasar negara juga sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia.

Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat, adil, makmur, dan sejahtera, koperasi
membutuhkan topangan dari landasan hukum Pancasila.

Landasan Struktural UUD 1945

Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai landasan
geraknya adalah Pasal 33, Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945 serta penjelasannya.
Menurut Pasal 33, Ayat (1), Undang-Undang Dasar 1945: Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam pasal-pasal Undang-undang Dasar 1945 tersebut, koperasi diposisikan sebagai Soko
Guru perekonomian nasional. Atas kedudukan koperasi tersebut, maka koperasi dianggap
perlu memiliki departemen / kementerian khusus dalam kabinet. Departemen ini berfungsi
membawahi urusan-urusan koperasi nasional, seperti pengembangan, penyuluhan,
workshop, pembekalan, pembiayaan, sampai dengan penanganan-penangan hukum apabila
terjadi sesuatu.

Landasan Sosial (mental gotong-royong dan setia kawan);

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi. Landasan
itu mencerminkan dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya, yaitu gotong royong. Setia
kawan merupakan landasan untuk bekerjasama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Kesadaran berpribadi, keinsafan akan harga diri sendiri, merupakan hal yang mutlak harus
ada dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan dan kemakmuran. Kesadaran berpribadi
juga merupakan rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap segala peraturan hingga koperasi
akan terwujud sesuai dengan tujuannya.

Dalam proses dan kelangsungannya, koperasi merupakan organisasi yang membutuhkan


banyak peran masyarakat. Seperti dalam pengertian koperasi, koperasi adalah organisasi
demokrasi ekonomi, mandiri dan berotonomi. Setiap anggotanya bahu membahu
membantu, berbagi, berpendapat, dan berdiskusi. Mulai dari mendiskusikan organisasi,
manajerial, pemasaran, dan membangun usaha anggotanya.

ASAS-ASAS KOPERASI 

Koperasi memiliki 2 asas, yaitu: Asas Kekeluargaan dan Asas Gotong Royong.

Asas kekeluargaan artinya, setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan


yang terbaik di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua
anggota dalam koperasi tersebut.

Asas gotong royong artinya, setiap anggota koperasi harus memiliki toleransi, tidak egois
atau individualis, serta mau bekerja sama dengan anggota lainnya. 

PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Setelah membahas pengertian koperasi, landasan, dan asasnya, maka selanjutnya penting


bagi kita untuk tau prinsip-prinsip koperasi. Prinsip merupakan hal yang menjadi panutan
atau ideologi sesuatu. Oleh karenanya prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis yang
dijadikan penuntun dan digunakan oleh koperasi untuk mengaplikasikan tuntunan tersebut
dalam praktik koperasi.  Berikut adalah prinsip-prinsipnya:

Prinsip I; Keanggotaan Sukarela dan Terbuka.


Prinsip II; Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis. 
Prinsip III; Partisipasi Ekonomi Anggota. 
Prinsip IV; Otonomi Dan Kebebasan. 
Prinsip V; Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi. 
Prinsip VI; Kerjasama diantara Koperasi. 
Prinsip VII; Kepedulian Terhadap Komunitas.

NILAI-NILAI KOPERASI 

Koperasi Indonesia berangkat dari nilai-nilai koletifisme yang tercermin dengan budaya
gotong royong yang sejak lama ada di Indonesia.
Berikut adalah nilai-nilai koperasi yang tertuang dalam Undang-Undang Koperasi Pasal 5:
Nilai yang menjadi dasar kegiatan koperasi, di antaranya:

nilai kekeluargaan;
nilai menolong diri sendiri;
nilai bertanggung jawab;
nilai demokrasi;
nilai persamaan;
nilai berkeadilan; dan
nilai kemandirian. 

Nilai yang dipegang teguh anggota koperasi, di antaranya:

nilai kejujuran;
nilai keterbukaan;
nilai tanggung jawab; dan
nilai kepedulian terhadap sesama anggota serta orang lain.

PRINSIP KOPERASI

Prinsip Koperasi Menurut UU No 25 tahun 1992

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Maksudnya : Semua orang berhak menjadi anggota koperasi dan tidak adanya suatu paksaan

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Maksudnya : Semua kegiatan usaha koperasi dalam pengambilan keputusan dilakukan secara
musyawarah.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
Maksudnya : besarnya jasa usaha masing-masing anggota berpengaruh terhadap pembagian
SHU.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Maksudnya : Pemberian balas jasa tergantung besarnya iuran para anggota terhadap modal.

5. Kemandirian.

Maksudnya : Segala sesuatu yang menyangkut mengenai koperasi harus bisa menyelesaikan
secara mandiri dengan memusyawarahkannya bersama

semua anggota koperasi.

6.Pendidikan Perkoperasian.

Maksudnya : Semua anggota koperasi dalam melaksanakan tugasnya harus mengetahui apa
itu pengertian dari koperasi, prinsip-prinsip koperasi, serta UU mengenai perkoperasian.
Semua itu dapat dipelajari oleh semua anggota koperasi.

7. Kerjasama antar koperasi.

Maksudnya : Semua organisasi koperasi dapat menjalin kerjasama, untuk kemakmuran


masyarakat dan anggota koperasi.

2. Jenis dan peran koperasi!

Jawab:

A.    Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

1. Koperasi Konsumsi

Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibantingkan di tempat lain,
karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.

2. Koperasi Jasa

Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Tentu bunga yang dipatok harus lebih renda dari tempat meminjam uang yang
lain.

3. Koperasi Produksi

Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi,
membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkannya
hasil produksi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri atas unit produksi yang sejenis. Semakin
banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat daya tawar
terhadap suplier dan pembeli.

B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

1. Koperasi Primer

Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.

2. Koperasi Sekunder

Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan
daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.

Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :

a. koperasi pusat – adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer

b. gabungan koperasi – adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

c. induk koperasi – adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi

C.    Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan
melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa
dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan
melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan
untuk anggota.”

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)

adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit
produksi, unit wartel.

3. Koperasi Konsumsi

adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota.


Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah
tangga.

4. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan
menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan
melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

D.    Koperasi berdasarkan keanggotaannya

1. Koperasi Unit Desa (KUD)

adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan
usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara
lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan
memberi penyuluhan teknis pertanian.

2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)

Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi
Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai
negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

3. Koperasi Sekolah

Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti
buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-
mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain
berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

PERANAN KOPERASI

Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi
dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan
masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh
perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan
kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Peran koperasi dalam memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat ini  sangat
lah banyak. Karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang pada koperasi tersebut.
Bukan hanya itu saja  peranan yang dilakukan koperasi juga dapat membantu Negara untuk
menggembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat.

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia adalah :

1. Alat pendemokrasi ekonomi

2. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat


3. Membantu pemerintah dalam mengelola cabang-cabang produksi yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak

4. Sebagai soko guru perekonomian nasional Indonesia (tiang utama pembangunan


ekonomi nasional)

5. Membantu pemerintah dalam meletakkan fondasi perekonomian nasional yang kuat


dengan menjalankan prinsip-prinsip koperasi Indonesia

Peran Koperasi diberbagai Keadaan Persaingan

1. Di Pasar Persaingan Sempurna

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :

- Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak

. Produk yang dijual perusahaan adalahsejenis (homogen)

. Perusahaan bebas untuk mesuk dan keluar

. Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

2.Di Pasar Monopolistik

-Banyak pejual atau pengusaha dari suatu produk yang beragam

. Produk yang dihasilkan tidak homogen

. Ada produk substitusinya

. Keluar atau masuk ke industri relatif mudah

. berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya

3.Di Pasar Monopsoni


-Disini ada penjual banyak tetapi hanya ada satu Pembeli.

4.Di Pasar Oligopoli


Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang
menguasai pasar Dua strategi dasar untuk Koperasi dalam pasar

oligopoli yaitu strategi harga dan nonharga.

Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan mengadakan product defferentiation dan
memperluas pasar dengan cara melakukan kegiatan advertensi,

membedakan mutu dan bentuk produk.

• Penawaran Harga yang bersifat Predator


• Price Leadership

3. Organisasi dan pengelolaan koperasi

Jawab:

1. Organisasi Koperasi
Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang terdiri atas unit-
unit yang terintegrasi melalui hubungan antarbagian koperasi. Hasil pengorganisasian
adalah terjadinya kerja sama antarindividu, antarkelompok, atau antarbagian. Struktur
organisasi koperasi dapat dibentuk dari segi internal dan eksternal organisasi.
a. Struktur Internal Organisasi Koperasi
    Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi
itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, pengawas, dan
pengelola. Di antara rapat anggota, pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan
tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu
bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada perangkat
organisasi lainnya.

Koperasi Indonesia
b. struktur eksternal organisasi koperasi
    struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan adanya penggabungan
koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan itu dibutuhkan untuk
pembinaan, pelatihan, kemudahan mendapat modal, dan kebutuhan kemudahan lainnya.
Berkaitan dengan itu, adanya koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan
koperasi primer. 
   Koperasi induk adalah gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan yang
berkedudukan di ibukota negara. Misalnya, induk koperasi pegawai negeri. Koperasi
gabungan adalah gabungan dari paling sedikit 3 koperasi pusat dan berkedudukan di ibukota
provinsi. Misalnya, Gabungan Pusat Koperasi Pegawai Negeri (GKPN). Koperasi pusat adalah
gabungan dari paling sedikit 5 koperasi primer dan berkedudukan di ibukota kabupaten.
Misalnya, Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN). Koperasi primer adalah koperasi yang
merupakan perkumpulan dari paling sedikit 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang
sama. Koperasi primer mempunyai wilayah kerja di tingkat kecamatan atau desa atau dalam
lembaga pemerintah dan sekolah-sekolah
c. Modal Koperasi
    modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal
koperasi berasal dari sumber-sumber berikut ini:
1) Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan dari anggota koperasi dalam bentuk
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
2) Modal pinjaman, yaitu modal yang berasal dari anggota, koperasi lainnya, penerbitan
obligasi dan surat utang lainnya dan sumber lain yang sah.
3) Modal penyertaan, yaitu modal yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat, yang
digunakan dalam rangka memperkuat kegiatan usaha koperasi.
2. Pengelolaan Koperasi
    Dalam mengelola koperasi, perlu dipikirkan perangkat-perangkat organisasi yaitu rapat
anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota menetapkan garis-garis besar pola
kebijakan yang harus dikerjakan pengurus. Pengurus bekerja atas dasar pola kebijakan yang
ditetapkan rapat anggota dengan rambu-rambu anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga. Minimal sekali dalam setahun, pengurus mengajukan pertanggungjawaban pada
rapat anggota. Sementara itu, pengawas bertugas mengawasi kinerja pengurus dan
melaporkan hasilnya secara tertulis pada rapat anggota.
a. Rapat anggota koperasi
(1) Tugas rapat anggota
      Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota
menetapkan hal-hal berikut.

 Anggaran dasar
 Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
 Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.
 Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
 Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan tugasnya.
 Pembagian sisa hasil usaha.
 Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

(2) Tata cara pengambilan keputusan


      berkaitan dengan keputusan yang diambil dalam rapat anggota, perlu diperhatikan hal-
hal berikut.

 Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai


mufakat.
 Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, pengambilan
keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
 Dalam pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara.

(3) Hak rapat anggota


      rapat anggota memiliki hak-hak sebagai berikut.
 Rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas mengenai pengelolaan koperasi.
 Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun.
 Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban pengurus diselenggarakan
paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berlaku.

(4) Rapat anggota luar biasa

 Menurut pasal 27 UU No. 25 tahun 1992, koperasi dapat melakukan rapat anggota
luar biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota.
 Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi
atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar.
 Rapat anggota luar biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang rapat
anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 UU No. 25 tahun 1992.
 Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan rapat anggota luar biasa diatur
dalam anggaran dasar.

b. Pengurus Koperasi 
(1) Ketentuan tentang pengurus koperasi 
      Beberapa ketentuan tentang pengurus koperasi adalah sebagai berikut.

 Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
 Pengurus merupakan pelaksana hasil keputusan rapat anggota
 Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta
pendirian.
 Masa jabatan pengurus paling lama 5 (lima) tahun.
 Persyaratan untuk dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus ditetapkan dalam
anggaran dasar.

(2) Tugas Pengurus Koperasi


       Pengurus koperasi memiliki tugas-tugas sebagai berikut.

 Mengelola koperasi dan usahanya.


 Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
 Menyelenggarakn rapat anggota.
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
 Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
 Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

(3) Wewenang pengurus koperasi


        Wewenang pengurus koperasi adalah sebagai berikut.

 Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan


 Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
 Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

        Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengolahan koperasi pada


rapat anggota atau rapat anggota luar biasa. Berkaitan dengan pengolahan koperasi, maka :

 Pengurus dapat menangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk
mengelola usaha
 Dalam hal pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat pengelola, rencana
pengangkatan tersebut diajukan pada rapat anggota untuk mendapatkan
persetujuan.
 Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus, dan
 Pengelola usaha oleh pengelola tidak mengurangi tanggung jawab pengurus.
Hubungan kerja antara pengurus dan pengelola merupakan hubungan kerja atas
dasar perikatan.

        Dalam hal kerugian, pengurus baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri,


menaggung kerugian yang diderita koperasi yang disebabkan kesengajaan atau
kelalaiannya. Disamping tanggung kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan
kesengajaan,tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umun untuk melakukan
penuntutan.
         Setelah tahun buku koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
diselenggarakan rapat anggota tahunan, pengurus menyusun laporan tahunan yang
memuat sekurang-kurangnya dua hal berikut.

 Penghitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku sebelumnya dan
penghitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas
dokumen tersebut.
 Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.

        Laporan tahunan sebagaimana dimaksud ditandatangani oleh semua anggota pengurus.


Apabila sala seorang anggota pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut,
anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap
laporan tahunan, termasuk pengesahan penghitungan tahunan, merupakan penerimaan
pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
c. Pengawas Koperasi
(1) Ketentuan tentang pengawasan koperasi
      Beberapa ketentuan tentang pengawas koperasi adalah sebagai berikut.

 Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota.
 Pengawas bertanggung jawab pada rapat anggota.
 Persyaratan untuk dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar.

(2) Tugas pengawas koperasi

 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan


koperasi.
 Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

(3) Wewenang pengawas koperasi

 Pengawas meneliti catatan yang ada pada koperasi.


 Pengawas mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai