Anda di halaman 1dari 21

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

INDONESIA

Kita telah sering mendengar kata-kata koperasi, tapi belum semua masyarakat Indonesia
memahami apa itu koperasi, apa tujuan koperasi dan juga apa keuntungan seseorang atau badan
usaha menjadi anggota koperasi? Dalam makalah kali ini saya ingin membahas mengenai pernan
Koperasi dalam pembangunan Sosial dan Ekonomi Indonesia.
Kegiatan usaha koperasi, merupakan penjabaran dari Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal
33 ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional, sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional.
Karena sumber daya ekonomi terbatas dan dalam mengembangkan koperasi harus
mengutamakan kepentingan anggota. Maka koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin
dan menjalankan prinsip-perinsip koperasi serta kaedah-kaedah ekonomi.
Prinsip koperasi yaitu :
1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis jadi di sini maksudnya adalah
seluruh kegiatan usaha yang dilakukan koperasi harus berdasarkan keputusan yang
diambil melalui Rapat Anggota yang dilangsungkan secara demokratis.
3. Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh
koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa masing-masing anggota.
4. Modal diberi balas jasa secara terbatas dalam hal ini yang dimaksudkan modal diberi
jasa secara terbatas, yaitu apabila seseorang atau badan memasukkan modal ke koperasi,
maka koperasi akan memberikan balas jasa tetapi secara terbatas, artinya dengan
ketentuan jasa yang diberikan itu adalah atas keputusan Rapat anggota.
5. Koperasi bersifat mandiri.
Fungsi dan Peran Koperasi Adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.
Pengertian koperasi
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa,
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata co yang berarti bersama dan
operation (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai
tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan
pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran
dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1)
koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi
merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi
demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan
dalam mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi
harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-
kaidah ekonomi.
Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
1. Memajukan kesejahteraan anggota
2. Memajukan kesejahteraan masyarakat
3. Membangun tatanan ekonomi nasional
Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi
anggota sebuah koperasi, maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
1. Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU)
2. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
3. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Kelebihan koperasi di Indonesia
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
1. Bersifat terbuka dan sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.

Kelemahan koperasi di Indonesia
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:
1. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
2. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
3. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
4. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotaan.
Bentuk dan Jenis Koperasi
Jenis Koperasi menurut fungsinya
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen
bagi koperasinya
Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi
barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di
sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya
Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana
anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pekerja koperasi
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single
purpose cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi
disebut koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).

Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan.
Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
1. koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
2. gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
3. induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.
Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa dan
memiliki rumah tangga usaha.
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai
barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.
Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau keduanya.
Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya berkaitan erat dengan
pengelompokan koperasi menurut fungsinya.
KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal
tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan
pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah,
sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yang diawasi Negara:
1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau
mengawasi organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan
tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan
dan program pembangunan.
2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan
mencoba mempengaruhi secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para
anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan
pembangunan
3. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung
terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi
koperasi sering diterapkan.
DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
1. Dampak Mikro dari suatu Koperasi
Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul
dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok
koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat :
1. Menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan
produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar.
2. melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.
Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat
secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi. Dampak-
dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi dalam situasi pasar
yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan
meningkatkan pelayanan mereka.
2. Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
Ada 3 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1. Politik
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah harapan dari
dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga
kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. Sosial
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya. Wadah ini sebagai
perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan
bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang
dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang
secara social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup
besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
1. Mendorong terwujudnya kehidupan masyarakat damai dan tenteram
2. Mendorong terwujudnya aturan yang manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan-
hubungan kebendaan tetapi di atas rasa kekeluargaan
3. Mendidik anggota-anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dan semangat
kekeluargaan
3. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
1. perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang
semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk
memanfaatkan sumber dayanya sendiri.
2. diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan
mentah.
3. peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan
pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
4. peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan modal manusia melalui
pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.
5. transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan
dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian
kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.
6. pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan
persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari
berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.
7. Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi
dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasa dan aktivitasnya
8. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko. Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang mampu
9. Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluan anggotanya.
10. Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi. Setiap anggota
berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan keuangan koperasi
11. Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektif dan
membiasakan untuk hidup hemat
DAFTAR PUSTAKA
http://benredfield.blogspot.com/2012/05/koperasi-dalam-pembangunan-sosial-dan.html
http://wmurtiyasni.blogspot.com/2012/05/peran-koperasi-bagi-perekonomian-di.html
http://methaardiah.blogspot.com/2012/01/peranan-koperasi-dalam-pembangunan.html
http://vianchoco.blogspot.com/2012/01/peranan-koperasi-dalam-pembangunan.html
http://lihannoor.blogspot.com/2012/01/peranan-koperasi-dalam-pembangunan.htm






































MAKALAH ORGANISASI KOPERASI
DALAM SISTEM PASAR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian / Definisi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sehingga sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada
usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh
William King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 mei 1828, King
menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator yang berisi berbagai gagasan dan saran-
saran praktis tentang mengelola toko dengan prinsip koperasi.
Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R.Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun
1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang
pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari
Koperasi Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengenal Koperasi
2. Bagaimana Organisasi Koperasi Dalam Sistem Pasar ?
3. Bagaimana Keunggulan Yang dimiliki organisasi koperasi ?
4. Agar Mengetahu Pasar Koperasi
5. Bagaimana Kelemahan/Kekurangan Koperasi ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan kami membuat makalah Koperasi ini yang berjudul Organisasi Koperasi Dalam
Sistem Pasar adalah untuk mengetahui Koperasi, dan apa saja Keunggulan dan kelemahan Koperasi.
BAB II
Pembahasan
2.1 Organisasi koperasi dalam sistem pasar
Dalam potensi koperasi dalam system pasar menghendaki dan merencanakan dalam tiap
usahanya memeperoleh keuntungan atau memanfaatkan maksimal sehingga perusahan dapat
memperoleh laba atau sisa hasil usaha yang mampu mengadakan cadangan cadangan guna
pengembangan usaha selanjutnya.
Kekuataan-kekuatan potensi yang dimiliki perusahaan yang ideal adalah kekuatan yang
berhubungan dengan adanya unsur-unsur : skala ekonomi,mempunyai posisi tawar-menawar didalam
pemasaran,pemanfaatan keterkaitan pasar,dan biaya transaksi.Skala ekonomi diperoleh dengan
mengantisipasi tingkat penjualan yang cocok dengan meminimumkan skala efisien.Bargaining positif di
pasar ditempuh agar dalam persaingan pasar bisa dipertahankan harga jual barang dengan
memperhatikan gerak para pesaingnya.
Agar perusahaan mampu bersaing perusahan harus melakukan orientasi pasar agar mampu
unggul bersaing didalam persaingan pasar.
2.2 Keunggulan yang dimiliki organisasi koperasi diantaranya :
1. Untuk mencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat volume produksi-bersama.
2. Mengkordinasi biaya transaksi
3. Mengadakan kesepakatan harga jual produk demimenarik konsumen dalan hal posisi koperasi di pasar.
2.3 Koperasi mempunyai dua pasar:
1. Internal Market,di mana arah penyaluran barang koperasi ditunjukan kepada anggota-anggota.
2. External market,adalah pasar yang ditunjukan di luar anggota atau untuk umum.
Koperasi bertindak sebagai pemasok atau di sebut supply coorperative dan marginal cost sama
dengan revenue. Koperasi akan memilih menentukan harga berdasarkan at cost tanpa harga
kekurangan.Koperasi lebih mempunyai kesempatan besar dalam hal penentuan harga daripada pasar
karena tidak berpegang pada posisi keuntungan maksimal.
2.4 Kelemahan-Kelemahan Koperasi, Antaralain:
1. Struktur dasar koperasi kurang mendukung kewirausahan koperasi.
2. Tidak dapat memperoleh Benefit material sebanyak yang bisa diterima apabila ia bekerja di
nonkoperasi.
3. Anggota sebetulnya sangat produktif hingga bisa jadi pesaing bagi koperasi.
4. Koperasi dapat memperhitungkan untung-ruginya sedangkan penanaman modal dalam perusahan non
koperasi akan mendapatkan wewenang dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan nilai sahamnya.
Koperasi masuk dalam rantai tata niaga Teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa di kaitkan
dengan system pasar yang berlaku umum yang dibedakan berdasarkan produsen,konsumen,dan
pedagang sebagai perantara dari pedagang ke konsumen.
Produsen adalah orang atau badan usha yang memperhatikan produk tertentu baik itu hasil jual
produk dari sesuai rangkaian proses produksi maupun produk setengah jadi untuk menghasilkan produk
jual.Konsumen adalah orang atau baadan usaha yang dalam kegiatan menerima input dari pihak-pihak
lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk kepentingan pihak lain.
Dalam memelakukan pemasaran produsen dapat ditangani sendiri dengan segala
konsekuensinya. misalnya biaya advertensi,transport,dan biaya sebagai penyalur produk.Rangkaian
produsen dapat mencakup sebagai pedagang,segala harus diperhitungkan segala aspek kedepan nya
dan dapat berkonsentrasi pada urusan produksinya.Untuk meningkatkan daya saing bagi koperasi juga
bisa diciptakan integrasi di setiap jalur dalm proses jalannya produk mulai dari produsen ke konsumen.
Jaringan kerja sama koperasi meliputi gabungan antara koperasi primer dsan koperasi
sekunder,namun jaringan kerja sama yang lebih di kenal dengan integrasi koperasi belum bisa
berkembang di Indonesia.Jaringan kerja sama koperasi horizontal dengan maksud mengendalikan harga
jual produk sedemikian rupa guna berkompetisi terhadap produk yang sama dari pihak nonkoperasi
dengan meliputi pemasaran, periklanan,servis kepada pembeli bisa di control bersama.daya saing akan
lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari para konsumen dan sebagainya.
Keuntungan kerja sama agar dapat dimanfaatkan dan usah-usaha ekonomi para anggota
didukung efisien, maka koperasi desa (koperasi primer) bergabung membentuk organisasi koperasi
tingkat kabupaten (pusat koperasi) disebut koperasi sekunder.
Organisasi dalam pasar diperlukan guna menghadapi struktur pasar,baik struktur pasar
persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempurna (monopolistik, oligopoly,dan
monopoli).oleh karena itu,koperasi sama halnya dengan badan usaha yang lain harus berusaha
memaksimumkan keuntunganya. Salah satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik
konsumen.
Dalam persaingan monopolistic,para penjual bersaing melalui diferensiasi produk (perbedaan
diantara produk mengenai antara kualitas,harga, lokasi, kemasan,dan iklan) agar produk dapat di
bedakan dengan produk yang di jual produk lain.
Kondisi pasar yang memiliki kemampuan mencapai hasil-hasil ekonomis yang lebih baik bagi
anggotanya dengan memusatkan kebijakan harga pasar bagi koperasi dan menentukan harga yang harus
di bayar anggota kepada koperasi pemasok dan berapa harga yang diperoleh anggota kepada anggota
koperasi masyarakat.
Struktur pasar tergantung pada pertimbangan-pertimbangan,seperti jumlah penjual dan pembeli
di pasar,kemasan produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk memasuki dan meninggalkan
pasar.
Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis yang ditentukan oleh struktur
pasar atas perilaku perusahan yang harus di hasilkannya.kinerja adalah yang berkaitan dengan dimensi-
dimensi yang berbeda dengan memperlihatkan saling keterkaitan antara Struktur-Perilaku-Kinerja,
struktur pasar menentukan perilaku perusahaan dalam industry/pasar dan sebaliknya menentukan
kualitas kinerja perusahan maupun pasar tersebut.
2.5 Tujuan dan manfaat koperasi
1. Berikut ini adalah tujuan pembentukan koperasi di Indonesia:
Memajukan kesejahteraan anggota
Memajukan kesejahteraan masyarakat
Membangun tatanan ekonomi nasional
Ketiga tujuan tersebut saling berkaitan. Dengan adanya koperasi kebutuhan para anggota dapat
diperoleh di koperasi. Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya berarti koperasi juga
memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan tatanan ekonomi nasional. Keseluruhan tujuan
koperasi tersebut adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota.
Jika kita menjadi anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
Pada akhir tahun setiap anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU)
Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
2.6 Fungsi Koperasi
- Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesehjateraan ekonomi dan sosialnya.
- Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
- Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahana perekonomian nasional
dengan koperasi sebagai sokogurunya.
- Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Peranan koperasi :
1. Koperasi membantu para anggotanya dalam meningkatkan penghasilannya.
2. Koperasi menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan.
3. Koperasi menyatukan dan mengembangkan daya usaha orang-orang baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat.
4. Koperasi ikut meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan tingkat pendidikan rakyat.
5. Koperasi berperan dalam penyelenggaraan kehidupan ekonomi secara demokratis.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Koperasi memiliki peluang seiring dengan krisis yang terjadi di Indonesia dan Asia pada umumnya.
Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan, memberikan peluang
bagi koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental perekonomian.
Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi sebagaisoko guru diperlukan
perubahan radikal (mengubah dari akar masalah) dan komprehensif. Yang harus dibenahi segera adalah
pertama, reorientasidan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun
perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bengun perusahaan yang mandiri dan
efisien. Kedua, reaktualisasi peranan pemerintah, seperti disebutkan pada uraian sebelumnya.
Koperasi jangan lagi dieksploitasi menjadi jargon politik kepentingan. Ketiga, pembenahansestem
ekonomi Indonesia sehingga kembali pada cita-cita didirikannya negara Republik Indonesia. Sistem,
praktik dan peraturan-peraturan yang berjiwa kapitalistik-liberal-perkoncoan, harus segera diganti dan
di-Pasal33, sehingga memberikan keleluasaan bagi koperasi dan unit usaha ekonomi rakyat lainnya
dapat berkembang dan tidak ditindas oleh unit usaha yang besar dan kuat.

3.2 Saran
1. Perlunya diadakan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi untuk menambah pengetahuan tentang
perkoperasian.
2. Perlunya peran aktif semua anggota dalam pengembangan koperasi


DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita. H.R. 2005. Dasar-dasar Ekonomi perusahaan. www.smecda.com
Budiono, Ekonomi Mikro , Yogyakarta : BPFE Mengembangkan Kompetensi Inti dan Konsep Bisnis
Koperasi, Digali Dari Realitas Masyarakat Indonesia
Abdul Hamid, 1994. Faktorfaktor yanag Mendukung Pengembangan Koperasi dan Pengusaha Kecil, IKIP,
Bung. Ima Suwi, 1986. Koperasi
Arkeman, Y. 1999. Met ode Analytical Hierarchy Process. Makalah Pelatihan Group Pengembangan
Teknologi Industri Kecil, Menengah dan Koperasi, Penerbit
Alexer, M. 1977. Introduction to soil Makalah seminar Fak. Pascasarjana Universitas Kementrian
Koperasi dan UKM. 2003. Produk hukum.
Adami Chazawi, 2010. Tindak Pidana Ali, Kedudukan Badan Hukum , Perkumpulan , Koperasi 98 Artikel,
Makalah Abdul Kholiliq. AF. RUU.
http://selidik86.blogspot.com/2013/02/makalah-organisasi-koperasi-dalam.html






























SISTEM EKONOMI KOPERASI DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA
December 3, 2013 by zulfaanankara
PEREKONOMIAN INDONESIA MENERAPKAN EKONOMI KERAKYATAN
Nama : Zulfa Anankara
Kelas : 2EA17
NPM : 18212031
1.1 LATAR BELAKANG
Ekonomi kerakyatan merupakan tata laksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu
penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan
kemajuan ekonomi rakyat yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat
kecil. Ekonomi kerakyatan lebih menunjuk pada sila ke-4 Pancasila, yang menekankan pada sifat
demokratis sistem ekonomi Indonesia. Dalam demokrasi ekonomi Indonesia, produksi tidak
hanya dikerjakan oleh sebagian warga tetapi oleh semua warga masyarakat, dan hasilnya
dibagikan kepada semua anggota masyarakat secara adil dan merata (penjelasan pasal 33 UUD
1945).
Ekonomi rakyat memegang kunci kemajuan ekonomi nasional di masa depan, dan sistem
ekonomi Pancasila merupakan aturan main bagi semua perilaku ekonomi di semua bidang
kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-
sungguh pada ekonomi rakyat . Dalam ekonomi kerakyatan ini kemakmuran rakyat lebih
diutamakan daripada kemakmuran orang per orang
Ekonomi Kerakyatan adalah merupakan sebuah sistem perekonomian yang ditujukan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat di bidang ekonomi. Ekonomi Kerakyatan memiliki prinsip
bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan,selain itu
ekonomi kerakyatan juga menginginkan kemakmuran rakyat.
Sistem Ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat dalam membantu masyarakat karena
langsung berhubungan dengan urat nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi kerakyatan
perlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan pembangunan sejalan dengan
program pengentasan kemiskinan. System ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih
belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan
koperasi sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat. Sebenarnya, ekonomi
kerakyatan merupakan symbol dari suatu system yang memiliki dampak terhadap perilaku
ekonomi yang memang masih rendah dan memang layak untuk mendapatkan prioritas utama
penanganan pemerintah. Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari perusahaan perseroan
terletak pada diterapkannya prinsip keterbukaan bagi semua pihak yang mempunyai kepentingan
dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk turut menjadi anggota koperasi.
Sistem Ekonomi kerakyatan dapat diperkuat dengan adanya koperasi, dengan adanya koperasi
kegiatan produksi dan konsumsi yang apabila dikerjakan sendiri-sendiri tidak akan berhasil,
tetapi melalui organisasi koperasi yang menerima tugas dari anggota untuk memperjuangkannya
ternyata dapat berhasil. Sistem Ekonomi kerakyatan merupakan usaha ekonomi yang tegas-tegas
tidak mengejar keuntungan tunai, tetapi dilaksanakan untuk sekedar memperoleh pendapatan
bagi pemenuhan kebutuhan keluarga secara langsung untuk memenuhi kebutuhan pangan,
sandang, papan, dan kebutuhan-kebutuhan keluarga lain dalam arti luas, yang semuanya
mendesak dipenuhi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan para anggota koperasi.
1.2 PERMASALAHAN
Apakah Sistem Ekonomi Koperasi dapat mengendalikan perekonomian di Indonesia ?
Menurut San Afri Awang Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, tujuan utama
penyelenggaraan sistem ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah untuk mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan jalannya roda perekonomian. Bila tujuan utama ekonomi kerakyatan itu
dijabarkan lebih lanjut, maka sasaran pokok ekonomi kerakyatan dalam garis besarnya meliputi
lima hal berikut:
1. Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat.
2. Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan,
terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar.
3. Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota
masyarakat.
4. Terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap anggota
masyarakat.
5. Terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan dan menjadi
anggota serikat-serikat ekonomi.
Agar tetap bisa mengikuti perkembangan zaman, koperasi harus bisa memberikan sumbangan
nyata kepada pemberdayaan ekonomi rakyat. Jika hal ini tidak dilakukan maka koperasi yang
diharapkan akan menjadi sokoguru perekonomian nasional tidak akan mampu untuk bersaing
dengan pelaku ekonomi lain baik pemerintah maupun swasta.

1.3 Landasan Teori
1. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari landasan-
landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah Pancasila. Sesuai
dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya
terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat,
lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong
royongan dalam arti bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat. Oleh karena
itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya
pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar
di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi No. 25
1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia
disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain
dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula UU Nomor 12
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23,
dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah menjadi UU Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan
pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

Tujuan yang diharapkan dari penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan
1) Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan
berkepribadian yang berkebudayaan
2) Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
3) Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
4) Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional


PEMBAHASAN

Peranan Koperasi dalam Ekonomi Kerakyatan bisa dilihat dari penjabaran yang lebih terperinci
mengenai Pengertian Koperasi di Indonesia ( lihat Anonim,1989). Pengertianya adalah sebagai
berikut :
Kopoerasi didirikan atas dasar adanya kesamaan kebutuhan diantara para anggotanya,
Kebutuhan yang sama ini lalu diusahakan pemenuhnya melalui pembentukan perusahaan.
Dengan adanya perusahaan yang dimilki secara bersama-sama, maka diharapkan kebutuhan itu
dapat dipenuhi dengan cara yang lebih baik disbanding dengan dilakukan oleh masing-
masinganggota secara perorangan.
Koperasi didirikan atas dasar kesadaran mengenai keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu
dipandang perlu untuk menyatukan diri demi keepentingan bersama yang lebih besar. Usaha itu
dilandasi oleh suatu cita-cita yang luhur untuk menolong diri sendiri atas dasar keyakinan akan
harga diri, kesadaran pribadi serta rasa setia kawan
Koperasi didirikan atas dasar kesukarelaan dan keterbukaan, tidak boleh ada paksaan.

Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi.Dalam konteks
ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi dilakukan oleh
semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan pengelolaannya di bawah
pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri. Prinsip demokrasi ekonomi tersebut
hanya dapat diimplementasikan dalam wadah koperasi yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini
menunjukan bahwa Koperasi memiliki peranan dalam Ekonomi Keakyatan karena Koperasi
merupakan bentuk perusahan, satu-satunya bentuk perusahaan yang sesuai dengan Ekonomi
Kerakyatan.

Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan

Menurut San Afri Awang, sistem ekonomi kerakyatan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Peranan vital negara (pemerintah). Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 33 ayat 2 dan 3
UUD 1945, negara memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem ekonomi
kerakyatan. Peranan negara tidak hanya terbatas sebagai pengatur jalannya roda
perekonomian. Melalui pendirian Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu
untuk menyelenggarakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak, negara dapat terlibat secara langsung dalam
penyelenggaraan berbagai kegiatan ekonomi tersebut. Tujuannya adalah untuk menjamin
agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang
seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang, sehingga
memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
2. Efisiensi ekonomi berdasar atas keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan. Tidak benar jika
dikatakan bahwa sistem ekonomi kerakyatan cenderung mengabaikan efisiensi dan
bersifat antipasar. Efisiensi dalam sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya dipahami
dalam perspektif jangka pendek dan berdimensi keuangan, melainkan dipahami secara
komprehensif dalam arti memperhatikan baik aspek kualitatif dan kuantitatif, keuangan
dan non-keuangan, maupun aspek kelestarian lingkungan. Politik ekonomi kerakyatan
memang tidak didasarkan atas pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas, melainkan atas
keadilan, partisipasi, dan keberlanjutan.
3. Mekanisme alokasi melalui perencanaan pemerintah, mekanisme pasar, dan kerja sama
(cooperatif). Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak, tetap didasarkan atas mekanisme pasar. Tetapi mekanisme pasar bukan satu-
satunya. Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk diselenggarakan
melalui mekanisme usaha bersama (koperasi). Mekanisme pasar dan koperasi dapat
diibaratkan seperti dua sisi dari sekeping mata uang yang sama dalam mekanisme alokasi
sistem ekonomi kerakyatan.
4. Pemerataan penguasaan faktor produksi. Dalam rangka itu, sejalan dengan amanat
penjelasan pasal 33 UUD 1945, penyelenggaraan pasar dan koperasi dalam sistem
ekonomi kerakyatan harus dilakukan dengan terus menerus melakukan penataan
kelembagaan, yaitu dengan cara memeratakan penguasaan modal atau faktor-faktor
produksi kepada segenap lapisan anggota masyarakat. Proses sistematis untuk
mendemokratisasikan penguasaan faktor-faktor produksi atau peningkatan kedaulatan
ekonomi rakyat inilah yang menjadi substansi sistem ekonomi kerakyatan.
5. Koperasi sebagai sokoguru perekonomian. Dilihat dari sudut pasal 33 UUD 1945,
keikutsertaan anggota masyarakat dalam memiliki faktor-faktor produksi itulah antara
lain yang menyebabkan dinyatakannya koperasi sebagai bangun perusahaan yang sesuai
dengan sistem ekonomi kerakyatan. Sebagaimana diketahui, perbedaan koperasi dari
perusahaan perseroan terletak pada diterapkannya prinsip keterbukaan bagi semua pihak
yang mempunyai kepentingan dalam lapangan usaha yang dijalankan oleh koperasi untuk
turut menjadi anggota koperasi.
6. Pola hubungan produksi kemitraan, bukan buruh-majikan. Pada koperasi memang
terdapat perbedaan mendasar yang membedakannya secara diametral dari bentuk-bentuk
perusahaan yang lain. Di antaranya adalah pada dihilangkannya pemilahan buruh-
majikan, yaitu diikutsertakannya buruh sebagai pemilik perusahaan atau anggota
koperasi. Sebagaimana ditegaskan oleh Bung Hatta, Pada koperasi tak ada majikan dan
tak ada buruh, semuanya pekerja yang bekerja sama untuk menyelenggarakan keperluan
bersama. Karakter utama ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi pada dasarnya
terletak pada dihilangkannya watak individualistis dan kapitalistis dari wajah
perekonomian Indonesia. Secara mikro hal itu antara lain berarti diikutsertakannya
pelanggan dan buruh sebagai anggota koperasi atau pemilik perusahaan. Sedangkan
secara makro hal itu berarti ditegakkannya kedaulatan ekonomi rakyat dan diletakkannya
kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang.

1. Kepemilikan saham oleh pekerja. Dengan diangkatnya kerakyatan atau demokrasi
sebagai prinsip dasar sistem perekonomian Indonesia, prinsip itu dengan sendirinya tidak
hanya memiliki kedudukan penting dalam menentukan corak perekonomian yang harus
diselenggarakan oleh negara pada tingkat makro. Ia juga memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam menentukan corak perusahaan yang harus dikembangkan pada
tingkat mikro. Perusahaan hendaknya dikembangkan sebagai bangun usaha yang dimiliki
dan dikelola secara kolektif (cooperatif) melalui penerapan pola-pola Kepemilikan
Saham oleh Pekerja.

KESIMPULAN


1. Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan
sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat . Dalam ekonomi kerakyatan ini kemakmuran
rakyat lebih diutamakan daripada kemakmuran orang per orang
2. Sistem Ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat dalam membantu masyarakat
karena langsung berhubungan dengan urat nadi kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi
kerakyatan perlu lebih diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan
pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan.
3. Tujuan utama dalam penyelenggaraan sistem ekonomi kerakyatan melalui gerakan
koperasi adalah untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (
sebagaimana telah tercantum dalam sila ke-5 ) melalui peningkatan kemampuan
masyarakat terhadap pengendaliannya roda perekonomian di Indonesia.
4. Prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan itu seluruhnya terkandung dalam Koperasi.Dalam
konteks ekonomi kerakyatakan atau demokrasi ekonomi, kegiatan produksi dan konsumsi
dilakukan oleh semua warga masyarakat dan untuk warga masyarakat, sedangkan
pengelolaannya di bawah pimpinan dan pengawasan anggota masyarakat sendiri.

1.4 Saran
Perekonomian Indonesia saat ini telah mengalami krisis penurunan pemasukan , atau
peningkatan angka kemiskinan
Oleh karena itu koperasi sebagai salah satu program pemerintah diharapkan sangat membantu
dalam membangun perekonomian indonesia yang sedang terpuruk melalui program program nya
yang perlahan dapat menyejahterakan masyarakat indonesia.

Anda mungkin juga menyukai