Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN PRODUKSI KOPERASI


MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA KULIAH
MANAJEMEN KOPERASI

Dosen Pengampu : Mastur,S.Pd.M.E

Di Susun Oleh : Mira Levana


M Sodikin
M Nur Tanjali
Mar Shova Rinata

PRODI EKONOMI SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM ( STAIDA )
TUGUMULYO LEMPUING OKI SUMSEL
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
MANAJEMEN PRODUKSI KOPERASI di mata kuliah MANAJEMEN
KOPERASI. Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Bapak
Mastur,S.Pd,M.E selaku dosen yang telah memberikan materi selama kuliah
berlangsung. Saya juga berterima kasih kepada orang tua saya yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, juga kepada teman-teman saya yang
memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung. Tentunya saya
berharap dapat memenuhi apa yang menjadi tugas saya melalui makalah ini,
juga telah bermanfaat bagi diri saya sendiri karena menambah ilmu dalam
bidang kewirausahaan. Saya menyadari bahwa dalam penulisan ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya berharap kritik dan saran
yang membangun dari dosen terkait, guna menyempurnakan tugas makalah
yang saya buat ini.

Tugumulyo, 27 Februari 2023

Penulis,

2
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................4

C. TUJUAN...............................................................................................................5

BAB II....................................................................................................................................5

A. PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI...................................................5

B. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI KOPERASI.............................6

C. PROSES MANAJEMEN DIKOPERASI..........................................................7

D. TARGET KOPERASI…………………………………………………………..7

E. PERANGKAT HUKUM MANAJEMEN KOPERASI....................................9

F. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI......................................................10

BAB III..................................................................................................................................11

A. KESIMPULAN....................................................................................................11

B. SARAN..................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun


budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan
dikendalikan secara demokratis. Melalui koperasi ini masyarakat bisa memulai
usaha dengan cara meminjam modal ke koperasi yang dimiliki oleh masyarakat
tersebut. Peranan koperasi dalam kehidupan perekonomian yang penuh
persaingan diharapkan akan semakin meningkat. Dengan berkembangnya
kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengelolaan dilaksanakan secara
profesional semakin besar. Hal ini memerlukan adanya sistem
pertanggungjawaban yang baik serta informasi yang relevan dan dapat
diandalkan guna pengambilan keputusan, perencanaan maupun pengendalian
koperasi. Dalam UU No.25 Tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa dalam
pelaksanaannya koperasi memiliki beberapa prinsip, adapun prinsip-prinsip
tersebut antara lain, keanggotannya bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan
yang dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara
adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, pembagian
balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta kemandirian.

B. RUMUSAN MASALAH

Dilihat dari latar belakang diatas maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah
yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen koperasi ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen koperasi ?
3. Bagaimana fungsi manajemen Produksi koperasi ?

4
C. TUJUAN

Dilihat dari rumusan masalah diatas maka dapat di simpulkan beberapa


tujuannya yaitu :
1. Mengetahui pengertian manajemen koperasi
2. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen koperasi
3. Mengetahui fungsi manajemen Produksi koperasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI KOPERASI

1. PENGERTIAN MANAJEMEN

Secara umum, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang


dalam mengatur kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau
manajemen harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh
individu atau kelompok tersebut dalam sebuah kerjasama dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada. Bisa dikatakan manajemen adalah
mengandung unsur perencanaan,pengaturan, pelaksanaan, tujuan yang ingin
dicapai, juga pelaksana manajemen yang berupa individu atau kelompok.
Dengan demikian, manajemen adalah sebuah seni mengatur dan merencanakan
sesuatu guna mencapai sebuah tujuan.Dalam sebuah perusahaan fungsi
manajemen sendiri adalah merencanakan,mengorganisasikan, serta menyusun
sumber daya manusia, menggerakkan dan mengendalikan sumber daya yang
dimiliki secara efisien dan efektif.

2. PENGERTIAN PRODUKSI

Kata produksi berasal dari bahasa inggris “production” yang berarti tindakan
pembuatan atau pembuatan dari komponen atau bahan baku, atau proses
pembuatannya. Dalam ilmu ekonomi, kosa kata produksi adalah kegiatan yang
ditujukan untuk menghasilkan atau mempertinggi nilai kegunaan dari suatu
barang atau jasa.

5
3. PENGERTIAN KOPERASI

Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah


badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya
berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan
yang berasas kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak proklamator kita,
Mohammad Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah
suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan
gotong royong.
Pengertian koperasi menurut para ahli :

1) Hatta
Bapak Koperasi Indonesia ini mengatakan bahwa pengertian Koperasi adalah
usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan
tolongmenolong.

2) Munkner
Menurut Munkner, pengertian koperasi adalah organisasi tolong-menolong yang
menjalankan „urusniaga‟ secara kumpulan, yang berazaskan konsep
tolongmenolong.
Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial
seperti yang dikandung gotong-royong.

3) P. J. V. Dooren
Menurut P. J. V. Dooren, serikat koperasi adalah sebuah asosiasi anggota, baik
pribadi atau perusahaan, yang telah secara sukarela datang bersama-sama dalam
mengejar tujuan ekonomi umum.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di


koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab
melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber
daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu
meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi
diselenggarakan

6
oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai
dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi
berdasarkan hasil latihan professional perkoperasian. Manajemen koperasi
adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh
keanggotaan koperasi di dalammencapai tujuannya.

C. PROSES MANAJEMEN PRODUKSI DIKOPERASI

1) Perencanaan (Planning)

Proses yang paling penting adalah fungsi perencanaan, yang merupakan


fungsi paling utama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi.
Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun perencanaan penggunaan
sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya.
Perencanaan menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan,
masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi.

D. TARGET KOPERASI

target-target koperasi kearah yang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun


perencanaan pengurus dan manejer koperasi harus melakukan identifikasi dan
evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa saja yang sudah
tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan belum
dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk
juga situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan.
Adapun langkah-langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh
pengurus dan manajer koperasi, diantaranya:

1. Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek.
2. Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional,
selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.
3. Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki,
tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
4. Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman seluruh
pelaksanaan.

7
5. Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha keuangan
dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).
Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota
untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan.
7. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan Perancangan dan pemeliharaan
sistem peran, atau Proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang dan
sumber daya di kalangan anggota organisasi dalam upaya mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien.

Faktor Penting dalam Proses Pengorganisasian produksi Koperasi :

1. Pembagian tugas (division of work)


2. Departementasi
3. Rentan manajemen/kendali (span of control), yang terdiri dari:
a)kompetensi dari pengurus, pengawas dan pengelola,
b)kompetensi dari bawahan (staff),
c)derajatvariasi pekerjaan,
d)teknologi yang digunakan dalam organisasi
4. Pendelegasian wewengan (delegation of authority)
3) Actuating dan Leadership
Actuating dan leadership merupakan suatu proses menggerakkan dan
menjalankan organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan
tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Fungsi Penting:

1. Mengarahkan (Directing):
Perintah (Tertulis : SOM, SOP, Juklak, Juknas, Lembar Tugas/disposisi tugas;
Disiplin Partisipasi.
2. Komunikasi (formal, informal, vertikal, horizontal )
3. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan mengoreksinya dengan maksud agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.”

8
Jenis - Jenis Pengawasan:

1. Pengawasan preventif : pengawasan yang bersifat pencegahan yang


dilaksanakanmelalui suatu sistem pembinaan SDM pada semua eselon
dalam organisasi dan menentukan prosedur, pembagian tugas dan
wewenang, termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaporan.

2. Pengawasan korektif : pengawasan untuk memperbaiki bias, penyimpangan


atau kebocoran dari rencana, standar dan prosedur yang sudah ada
ditentukan dalam suatu organisasi.

E. PERANGKAT HUKUM MANAJEMEN KOPERASI

1. Perangkat Hukum Eksternal


a). UU No. 25/1992
b). Peraturan Pemerintah, Inpres.
c). Keputusan menteri,
d). Perda yang dihubungkan dengan koperasi
Pihak manajemen koperasi tidak dapat menghindar dari ketentuan perundangan
yang
berlaku, melainkan harus dijadikan faktor pendorong bagi pengembangan
koperasi.
2. Perangkat Hukum Internal
a). Anggaran dasar
b). Anggaran rumah tangga
Pihak manajemen dapat melakukan penyesuaian sedemikian rupa sesuai dengan
keputusan rapat anggota
Hal-hal yang penting di atur dalam AD/ART
• Daftar nama pendiri
• Nama dan tempat kedudukan koperasi
• Maksud dan tujuan serta bidang usaha koperasi
• Ketentuan mengenai keanggotaan
• Ketentuan mengenai rapat anggota
• Ketentuan mengenai pengelolaan
• Ketentuan mengenai permodalan
• Ketentuan mengenai pembagian SHU

9
• Ketentuan mengenai sanksi

F. PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

1. Rapat Anggota, menetapkan:


• Anggaran dasar koperasi
• Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
• Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas
• Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
• Pengesahan/penolakan laporan keuangan
• Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaantugasnya.
• Pembagian SHU
• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

2. Pengurus, bertugas:

• Mengelola koperasi dan usahanya.


• Mengajukan rancangan kerja dan RAPBK.
• Menyelenggarakan rapat anggota.
• Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
• Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
Memeliharadaftar buku anggota dan pengurus Pengurus dipilih dari dan oleh
anggota dalam rapat anggota dan masa jabatan paling lama 5 tahun. Wewenang
pengurus yaitu mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan, memutuskan
penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota, mengangkat pengelola (manajer yang diberi wewenang
dan kuasa untuk mengelola usaha), dan melakukan tindakan dan upaya bagi
kepentingan koperasi.

4. Pengawas, bertugas:
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi.
• Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
• Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ke-3.
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota dan pengawas
bertanggungjawab terhadap rapat anggota. Wewenang pengawas yaitu meneliti

10
catatan yang ada di koperasi dan mendapat segala keterangan yang diperlukan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut UU No 25 tahun 1992, Produksi koperasi dapat diartikan


sebagai sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang
kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak
proklamator kita, Mohammad Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi,
koperasi adalah suatu jenis badan usaha bersama yang menggunakan asas
kekeluargaan dan gotong royong. Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa
manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab
untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini
mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan
untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan professional
perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang
dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam
mencapai tujuannya.

B. SARAN

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh


Mahasiswa khususnya Para pembaca agar tergugah untuk terus dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusiadalam usahanya, dan dapat
menambah pengetahuan bagi rekan rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan
makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://lokasiinformasi.blogspot.com/2017/08/
https://www.academia.edu/6746144/Makalah_Manajemen_Produksi_Koperasi
Depatemen Koperasi Direktorat Bina Penyuluhan Koperasi. 1983.
Pengetahuan Perkoperasian.Jakarta : Koperasi Indonesia.
https://wiss.co.id/read-27-pengertian-koperasi-menurut-paraahli.
html

12

Anda mungkin juga menyukai