Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOPERASI SYARIAH DAN UMKM

JENIS, BENTUK DAN PENJENJANGAN KOPERASI


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Koperasi
Syariah dan UMKM

DOSEN PENGAMPU:
DRA. NURAENI GANI, MM.

DISUSUN OLEH:
WINDA AULYA
NIM: 90500120113

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Jenis,
Bentuk, dan Penjenjangan Koperasi” ini dengan tepat waktu.

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Koperasi Syariah dan UMKM. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang jenis, bentuk dan penjenjangan koperasi bagi para pembaca dan juga
penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Nuraeni Gani, MM
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai bidang yang kami tekuni.

Makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Samata, 26 Maret 2022

WINDA AULYA

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 2
C. TUJUAN MASALAH ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
A. JENIS-JENIS KOPERASI................................................................................. 3
1. Jenis-Jenis Koperasi Menurut Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 ............... 3
2. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Komoditi ..................................... 4
3. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Anggotanya ................................. 5
B. BENTUK BENTUK KOPERASI ..................................................................... 5
1. Bentuk-Bentuk Koperasi Sesuai PP NO. 60/1959 ...................................... 5
2. Bentuk Koperasi Menurut UU No.12 tahun 1967 ...................................... 6
C. PENJENJANGAN KOPERASI ........................................................................ 6
1. Ssistem Federasi ......................................................................................... 6
2. Sistem Sentralisasi ...................................................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 8
B. SARAN .............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal
di Indonesia. pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta
dan sampai saat ini beliau dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Menurut
Kasmir (2018: 252) “Koperasi adalah badan usaha dengan kepemilikan dan pemakai
jasa merupakan anggota dari koperasi itu sendiri serta pengawasannya pun
dilakukan oleh mereka yang menggunakan jasa/pelayanan badan usaha itu (Richard
Kohl dan Abrahamson)”. Sedangkan, menurut Undang-Undang Perkoperasian Bab
1 pasal 1 tahun 2012 koperasi adalah badan hokum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hokum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan
kebutuhan bersama di bidang ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi.
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
menjalankan kegiatannya, koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari
setiap anggota koperasi. Uang yang dikumpulkan para anggota tersebut kemudian
dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi
anggota yang membutuhkannya.
Bentuk kegiatan ekonomi koperasi sangat sesuai dengan keperibadian bangsa
Indonesia namun perkembangannya tidak menggembirakan. Koperasi yang pada
prinsipnya dianggap sebagai tulang punggung perekonomian bangsa justru
perkembangannya timbul tenggelam, sekalipun pemerintah melakukan berbagai
upaya untuk mendorong perkembangan koperasi dalam masyarakat. Segala
kemudahan-kemudahan yang bersifat administratif diberikan kepada masyarakat
yang ingin mendirikan dan mengembangkan koperasi di lingkungannya namun
badan ekonomi ini belum juga dapat dikembangkan sesuai harapan pemerintah.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja jenis-jenis koperasi?
2. Apa saja bentuk-bentuk koperasi?
3. Bagaimana penjenjangan koperasi?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui jenis-jenis koperasi
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk koperasi
3. Untuk mengetahui penjenjangan koperasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. JENIS-JENIS KOPERASI
Jenis-jenis koperasi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Koperasi
merupakan organisasi ekonomi yang dibangun dengan asas kekeluargaan. Tiap
jenis-jenis koperasi mampu membantu perekonomian masyarakat. Jenis-jenis
koperasi bisa dibedakan menurut kepentingannya. Tujuan dibentuknya jenis-jenis
koperasi membantu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.
Jenis-jenis koperasi ini memiliki peran dan fungsinya sendiri. Jenis-jenis
koperasi berisi perkumpulan orang secara secara sukarela untuk memperjuangkan
peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Berikut adalah jenis-jenis koperasi:
1. Jenis-Jenis Koperasi Menurut Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992
Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992 menjelaskan bahwa jenis koperasi
didasarkan pada kesamaan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Berikut jenis-
jenis koperasi menurut Pasal 16 UU No. 25 Tahun 1992:
a. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah Koperasi konsumen adalah koperasi yang
melaksanakan kegiatan bagi anggota dalam rangka penyediaan barang atau
jasa yang dibutuhkan anggota. Pada koperasi ini, angggota memiliki identitas
sebagai pemilik (owner) dan sebagai pelanggan (customer). Koperasi
konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli sehingga pendapatan riil
anggota meningkat.
b. Koperasi produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya-anggotanya
adalah para produsen. Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan
pengguna pelayanan (user). Dalam kedudukannya sebagai produsen, anggota
koperasi produsen mengolah bahan baku/input menjadi barang jadi/output,
sehingga menghasilkan barang yang dapat diperjualbelikan, memperoleh
sejumlah keuntungan dengan transaksi dan memanfaatkan kesempatan pasar
yang dapat diperjual belikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan
transaksi dan memanfaatkan kesempatan pasar yang ada.

3
c. Koperasi simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam yaitu koperasi yang bergerak dalam
penghimpunan simpanan dari anggota kemudian meminjamkannya kembali
kepada anggota yang membutuhkan. Dalam koperasi ini anggotanya
memiliki kedudukan identitas ganda sebagai pemilik (owner) dan nasabah
(customers).
d. Koperasi pemasaran
Koperasi pemasaran yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu
anggota dalam memasarkan barang-barang yang mereka hasilkan. Anggota
berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Dengan demikian bagi anggota, koperasi merupakan bagian terdepan dalam
pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen.
e. Koperasi jasa
Koperasi Jasa merupakan koperasi di mana identitas anggota sebagai
pemilik dan nasabah konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status
anggota sebagai konsumen jasa, maka koperasi yang didirikan adalah
koperasi pengadaan jasa. Sedangkan dalam status anggota sebagai produsen
jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi produsen jasa atau
koperasi pemasaran jasa.

2. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Komoditi


Penggolongan ini berdasarkan pada jenis barang dan jasa yang menjadi
objek usaha koperasi. Berikut jenis-jenis koperasi berdasarkan jenis komoditi:
a. Koperasi pertanian
Koperasi pertanian yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan
komoditi pertanian tertentu.
b. Koperasi peternakan
Koperasi peternakan yaitu koperasi yang usahanya berhubungan
dengan komoditi peternakan tertentu.
c. Koperasi industri dan kerajinan
Koperasi industri dan kerajinan yaitu koperasi yang melakukan usaha
dalam bidang industri atau kerajinan tertentu.

4
d. Koperasi pertambangan
Koperasi pertambangan yaitu koperasi yang melakukan usaha dengan
menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa
atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber-sumber alam
tersebut.
e. Koperasi jasa
Koperasi jasa yaitu koperasi mengkhususkan kegiatannnya dalam
memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu.

3. Jenis-Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Anggotanya


Berdasarkan jenis anggotanya, jenis-jenis koperasi dibagi menjadi:
a. Koperasi karyawan (Kopkar)
b. Koperasi pedagang pasar (Koppas)
c. Koperasi angkatan darat (Primkopad)
d. Koperasi mahasiswa (Kopma)
e. Koperasi pondok pesantren (Koppontren)
f. Koperasi peranserta wanita (Koperwan)
g. Koperasi pramuka (Kopram)
h. Koperasi pegawai negeri (KPN)

B. BENTUK-BENTUK KOPERASI
1. Bentuk-Bentuk Koperasi Sesuai PP NO. 60/1959
a. Koperasi Primer
Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan. biasanya terdapat di tiap desa di tumbuhkan koperasi primer
b. Koperasi Pusat
Koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer di tiap
daerah tingkat II (kabupaten) ditumbuhkan pusat koperasi
c. Koperasi Gabungan
Koperasi yang beranggotakan 3 koperasi pusat di tiap daerang tingkat I
(Propinsi) ditumbuhkan gabungan koperasi
d. Koperasi Induk

5
Koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi, di
ibukota di tumbuhkan induk koperasi

2. Bentuk Koperasi Menurut UU No.12 tahun 1967:


a. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang. Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-
kurangnya 20 orang. Yang termasuk dalam koperasi primer adalah:
 Koperasi Karyawan
 Koperasi Pegawai Negeri
 KUD
b. Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder merupakan koperasi yang anggota-anggotanya
adalah organisasi koperasiyang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.
Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi. Yang termasuk
dalam koperasi sekunder adalah:
 Induk-induk koperasi Bentuk Koperasi Sesuai PP NO. 60/1959

C. PENJENJANGAN KOPERASI
Ada dua cara atau sistem yang dapat digunakan dalam penjenjangan koperasi,
yaitu sistem federasi dan sistem sentralisasi:
1. Sistem Federasi
Kelebihan dan kebaikan dari sistem federasi adalah :
a. Bahwa kekuasaan, pengawasan, kepentingan serta tanggungjawab tetap
ditangan koperasi primer atau koperasi lokal kalau di Amerika Serikat.
b. Karena federasi itu dibangun dari bawah, peranan dari koperasi primer yang
mandiri itu tetap diakui.
c. Hubungan antar anggota, relatif lebih mudah diadakan dan dipertahankan
baik melalui koperasi primer yang telah mapan maupun melalui federasi
koperasi yang bersangkutan (koperasi sekunder)

6
d. Pendanaan bagi usaha koperasi, dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui
simpanan-simpanan dan simpanan wajib dan koperasi-koperasi primer atau
seperti di Amerika Serikat dapat dilakukan melalui penjualan saham pada
koperasi lokal.

Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam sistem federasi sebaliknya


merupakan kekurangan-kekurangan bagi sistem sentralisasi. Tidak seperti
halnya pada sistem federasi, sistem sentralisasi ini tidak dipecah-pecah oleh
koperasi-koperasi primernya atau koperasi-koperasi lokalnya, sedangkan pada
sistem federasi pengawasan dan kekuasaan terpecah-pecah pada koperasi-
koperasi primer atau koperasi-koperasi lokal.

2. Sistem Sentralisasi
Kelebihan-kelebihan pada sistem sentralisasi adalah :
a. Dapat diorganisir dalam waktu yang relatif singkat.
b. Sangat bermanfaat dalam kasus dimana pengawasan yang ketat sangat
dibutuhkan.
c. Menjamin pengurangan/penurunan biaya.
d. Metode pengorganisasian secara “bottom-up” : seperti yang terdapat sistem
federasi, prosesnya berjalan lambat dan bila para anggota pemerakarsa saling
bergantung satu sama lain yang akan beroperasi secara besar-besaran.
e. Mempunyai daya tawar yang lebih baik, khususnya bagi koperasi pemasaran.
f. Dengan sentralisasi ini skala usaha menjadi relatif lebih besar, sehingga
koperasi tersebut dapat menikmati economic of scale.
g. Dari segi manajemen, sistem sentralisasi ini, yang diikuti dengan sentralisasi
pengambilan keputusan mengandung aspek positif, karena pengambilan
keputusan dapat dilakukan lebih cepat, berpandangan jauh kedepan dan
berwawasan luas.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
menjalankan kegiatannya, koperasi simpan pinjam memungut sejumlah uang dari
setiap anggota koperasi. Uang yang dikumpulkan para anggota tersebut kemudian
dijadikan modal untuk di kelola oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi
anggota yang membutuhkannya.
Jenis-jenis koperasi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Koperasi
merupakan organisasi ekonomi yang dibangun dengan asas kekeluargaan. Tiap
jenis-jenis koperasi mampu membantu perekonomian masyarakat. Jenis-jenis
koperasi bisa dibedakan menurut kepentingannya. Tujuan dibentuknya jenis-jenis
koperasi membantu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Jenis-jenis
koperasi ini memiliki peran dan fungsinya sendiri. Jenis-jenis koperasi berisi
perkumpulan orang secara secara sukarela untuk memperjuangkan peningkatan
kesejahteraan ekonomi mereka.

B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fathorrahman, & Nufus, K. (2021). Pemanfaatan Digital Marketing Pada Koperasi Dan
Cara Koperasi Menghadapi Financial Technology (Studi Kasus pada BMT Al-
Fath IKMI). Jurnal Ilmiah Feasible, 3(1), 1-12.

Hasmawati, N., & Raharja. (2021). Pengaruh Ukuran Koperasi Dan Jenis Koperasi
Terhadap Kuallitas Sistem Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada Koperasi Di
Semarang). Diponegoro Journal Of Accounting, 1(2), 1-9.

Priliandani, N. M., Juniariani, N. M., & Mriyatni, N. P. (2018). Pengaruh Ukuran


Koperasi, Jenis Koperasi Serta Pengalaman Kepengurusan Manajemen Terhadap
Kualitas Sistem Pengendalian Intern Pada Koperasi Di Kabupaten Tabanan.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 141-178.

Anda mungkin juga menyukai