Anda di halaman 1dari 20

Tugas Kelompok 4 Dosen Pengampu

Pengantar Koperasi Naskah, S.Pd, M.Pd.E

Perbedaan Koperasi Dengan Organisasi Lainnya

Oleh

Fitria Delima (12110620076)

Siti Nurzanah (12110623202)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan limpahan rahmat karunianya sehingga penulis diberikan kekuatan dan ketabahan
dalam menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada baginda nabi
Muhammad Saw dengan melafaskan Allahhumma shalli ‘ala muhammad wa’ala aali
Muhammad.

Salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Koperasi dalam
bentuk makalah. Adapun judul makalah yang kami buat ini adalah “Perbedaan Koperasi Dengan
Organisasi Lainnya”. Harapan kami semoga makalah ini dapat mudah dipahami oleh pembaca
dan bisa bermanfaat dikehidupan kita sehari-hari.

Pekanbaru, 27 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Pengertian Koperasi ............................................................................................... 2


B. Perbedaan Koperasi Dengan Gotong Royong ...................................................... 5
C. Perbedaan Koperasi Dengan Arisan ..................................................................... 7
D. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Swasta dan Milik Negara ............. 9

BAB III ........................................................................................................................... 16

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arti dari koperasi bukan hanya kerja sama saja tetapi juga termasuk suatu lembaga dalam
pembangunan ekonomi negara. Koperasi merupakan badan usaha yang berlandaskan hukum
yang ada di dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 yang berisi tentang Perekonomian disusun
berdasrkan usaha bersama berdasar asas kekeluargaan. “Demokrasi dan partisipasif” adalah kata
yang sering dikenal sebagai koperasi.

Koperasi merupakan badan usaha yang dibentuk oleh perorangan atau juga badan hukum
yang memiliki tujuan mensejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia yang berasaskan
kekeluargaan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012. Sejak munculnya
koperasi yang berperan sebagai badan hukum pengkreditan. Yang rakyatnya banyak terlilit hutan.
Peran ini cocok sekali dengan keadaan yang terjadi saat itu.

Pada umumya masyarakat kurang memahami tentang kegiatan usaha koperasi dan
organisasi lainnya. Karena tidak banyak yang memahami maka isini akan dibahas tentang
hal-hal yang perlu dipahami oleh masyarakat berkaitan dengan perbedaan perkoperasian
dan organisai lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa pengertian koperasi?


2. Apa perbedaan koperasi dengan gotong royong?
3. Apa perbedaan koperasi dengan arisan?
4. Apa perbedaan koperasi dengan badan usaha dengan usaha swasta dan milik negara?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adaun tujuan penulisannya
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian koperasi

1
2. Untuk mengetahui perbedaan koperasi dengan gotong royong
3. Untuk mengetahui perbedaan koperasi dengan arisan
4. Untuk mengetahui perbedaan koperasi dengan badan usaha dengan usaha swasta
dengan milik negara

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari Bahasa latin “coopere” dalam Bahasa inggrisnya cooperation.
Co artinya bersama dan operation artinya yaitu bekerja, berarti cooperation artinya bekerja sama.
Menurut bapak koperasi Indonesia yaitu Moh.Hatta, beliau mengatakan definisi koperasi yaitu :
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasrkan
tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasrkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’.”

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian memberikan definisi sebagai


berikut: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi,dengan melandaskan kegiatnnya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasrkan atas azas kekeluargaan. Menurut Undang-undang
tersebut koperasi mempunyai ciri-ciri yaitu:

a. Koperasi Indonesia adalah sekumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal. Dalam
koperasi Indonesia pengaruh dan penggunaan modal tidak boleh mengurangi makna
ataupun mengaburkan pengertian nya tersebut. Jadi koperasi Indonesia ini harus benar-
benar menaati kepada perkumpulan bukan kepada suatu kebendaan.
b. Koperasi Indonesia merupakan sebuah kerja sama, gotong royong yang berdasarkan pada
persamaan derajat, hak dan kewajiban jadi koperasi ialah milik para anggota sendiri yang
pada dasarnya hrus diatur dan disusun sesuai dengan keinginan para anggota jadi hak
tertinggi dalam koperasi itu ialah terletak pada rapat anggota dan juga bisa dikatakan
koperasi itu ialah wadah demokrasi ekonomi dan social.
c. Segala kegiatan koperasi Indonesia didasarkan pada kemauan anggotanya. Didalam
koperasi ini tidak dibolehkan adanya paksaan, ancaman, dan campur tangan dari pihak
lain tentang soal-soal interen koperasi.
d. Didalam tujuan koperasi Indonesia ini harus mementingkan kepentingan bersama dari
para anggotanya dan supaya tujuannya tercapai berdasrkan karya dan juga jasa yang

3
diberikan oleh anggota berdasrkan dengan besar kecilnya karya dan jasa nya harus
disesuainkan dengan pembagian pendapatan dalam koperasi.

Koperasi Indonesia mengandung 5 elemen yaitu:

a. Koperasi adalah badan usaha


Sebagai badan usaha, koperasi harus menghasilkan laba, jika koperasi tidak dapat
menghasilkan laba maka system koperasi itu akan gagal karena laba merupakan hal yang
paling penting dalam koperasi itu sendiri.
b. Koperasi adalah kumpula orang-orang dana tau badan-badan hukum koperasi
Koperasi Indonesia bukan merupakan kumpulan modal, tetapi kumpulan anggota yang
minimal 20 orang untuk koperasi primer dimana anggota-anggota tersebut mempunyai
kepentingan ekonomi yang sama.
c. Koperasi Indonesai adalah koperasi yang bekerja berdasrkan “prinsip-prinsip koperasi”
Prinsip koperasi sebenarnya didasarkan pada jati diri koperasi itu sendiri.
d. Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
Didalam koperasi Indonesia ini kegiatan usaha koperasi tidak hanya ditujukan kepada
anggota tettapi juga kepada masyarakat umum.
e. Koperasi Indonesia berazaskan kekeluargaan
Didalam koperasi Indonesia ini yang berzaskan kekeluargaan ialah adanya rasa keadilan
dan cinta kasih dalam setiap aktivitas dan juga segala keputusan yang diambil harus didasarkan
pada musyawarah dan mufakat yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi

Koperasi ini berusaha untuk memenuhi ataupun mencukupi kebutuhan sehari-hari para
anggotanya, biasanya usaha koperasi ini sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Koperasi ini
juga harus memperhatikan tujuan dan cita-cita soailnya khusunya bagi para anggotanya, jadi
seorang pengurus koperasi yang baik harus berusaha dan harus mampu menjalankan fungsi
ekonomi dan sosial yang dipimpin secara efektif dan efisien. Koperasi ini juga memperhatikan
pendidikan dan kesehatan para anggotanya, berarti koperasi ini juga bisa dikatakan sebuah
organisasi ekonomi yang berwatakan sosial.

Koperasi bersifat terbuka untuk umum, koperasi tidak memandang golongan, aliran
ataupun kepercayaan orang tersebut dan dapat diteriam sebagai anggota koperasi. Koperasi ini
modalnya biasanya diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela

4
karena para anggotanya tersebut terdiri dari orang-orang miskin dan juga orang-orang yang
sangat lemah ekonominya.

Tujuan koperasi yang paling utama adalah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
para anggotanya, koperasi pada azasnya bukanlah suatu usaha yang mencari keutungan,tidak
sama dengan firma dan perseroan yang tujuannya mencari keuntungan sebesar-besarnya.

B. Perbedaan Koperasi Dengan Gotong Royong

Gotong royong merupakan tingkah laku atau perilaku sosial yang konkret dan merupakan
suatu tata nilai kehidupan sosial yang turun-tenurun, terutama dalam kehidupan di desa-desa di
Indonesia.1

Kehidupan gotong royong mempunyai berbagai keuntungan yaitu:

1. Membuat pekerjaan menjadi lebih ringan baik di desa maupun di kota.


2. Mempererat hubungan antar penduduk sekitar.
3. Membangun persatuan rakyat Indonesia.

Mengingat bahwa gotng royong merupakan perwujudan dari tingkah laku masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara turun-temurun dan banyak dijumpai ditanah air Indonesia.
Menurut pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus
1978 bahwa “gotong royong merupakan ciri khas dan pola hidup masyarakat Indonesia”. Oleh
karena itu gotong royong digolongkan sebagai salah satu kebudayaan nasional.

Inti dari sebuah koperasi yaitu kerjasama, tetapi tidak semua bentuk kerjasama dapat
dikatakan koperasi. Ini berarti arti dari kerjasama tergantung pada sudut pandang orang yang
melihatnya. Sebagai contoh, dilihat dari aspek hukum maka kerja sama adlah suatu badan hukum
yang mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Menurut pandangan antropologi, kerjasama
adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memelihara kelnagsungan hidup suatu
masyarakat.2 sedangkan pada ilmu sosial, kerjasama merupakan unsur penting dalam kehidupan

1
Ninik widiyanti, Y.W. Sunindhia, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta,
2008), hlm.202
2
Juliana lumbanttobing, dkk, Ekonomi Koperasi, (Medan: Universitas HKBP Mommensem, 2002),
hlm.6

5
bermasyarakat. Koperasi yang artinya kerjasama adalah suatu lembaga ekonomi yang modern
serta memiliki tujuan, sistem manajemen, tertib organisasi, aturan dan peraturan. Keberadaan
koperasi timbul karena untuk meningktkan kesejahteraan para anggotanya yaitu dengan melalui
organisasi. Bentuk lain dari kerjasama yaitu gorong royong namun, gortong royong berbeda
dengan koperasi.

Gotong royong merupakan istilah yang sudah lama dikenal dibumi Indonesia ini, bentuk
sederhana dari pengertian gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama
untuk mencaoai tujuan bersama seperti gotong royong dalam perbaikan jalan misalnya. Dalam
hal ini gotong royong mengandung unsur ‘keterpaksaan’ orang yang melakukan gotong royong
biasanya melukan gotong royong karena adanya perintah/penyuluhan misalnya untuk melakukan
kegiatan bersih-bersih maka harus ada orang yang memerintahkannya seperti ketua RT
contohnya dan juga sebagai suatu bentuk solidaritas dan adanya sanksi jika ada yang tidak
mengikuti kegiatan gotong royong tersebut.

Berikut perbedaan antara koperasi dengan Gotong royong,

Koperasi:

 Mempunyai peraturan secara tertulis.


 Mempunyai kegiatan terus-menerus secara teratur.
 Hubungan intrapersonal dilakukan secara lugas dan objektif.
 Lebih rasional dan efisien.
 Sistem manajemennya dilakukan secara teratur.
 Mempunyai badan hukum.
 Menerima segala perubahan yang terjadi.

Gotong royong:

 Tidak memiliki peraturan secara tertulis.


 Kegiatannya tidak teratur dan terus-menerus.
 Hubungn intrapersonal yang kurang lugas daqn objektif.
 Lebih mempertimabangkan ‘rasa’ satu sama lain atau berdasarkan solidaritas.

6
 Lebih didasrkan kepada kegiatan yang dilakukan secara tiba-tiba dan pengawasan
bersama.
 Tidak memiliki badan hukum.
 Lebih bersifat tradisional.

Dari uraian diatas telah terlihat perbedaan apa saja yang ada diantara koperasi dengan
gotong royong, jika gotong royong adalah kegitan yang bersifat untuk kegiatan sosial dan
bersosialisasi sedangkan koperasi mempunyai tujuan untuk memperbiki taraf dan ekonomi
masyarakat atau para anggotanya.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas bagaimana perbedaan antara gotong royong
dan koperasi dapat dicontohkan sebagai berikut:

Gotong royong dalam mendirikan rumah sebenarnya masih banyak dilakukan didaerah pedesaan
dan itu tidak dilakukan dalam bentuk organisasi secara teratur. Bahan pembuatan rumah akan
disediakan oleh pembuat rumah tersebut dan para masyarakat yang ikut membantu membawqa
alah misalnya palu, gergaji dan sebagainya. Terkadang ada juga yang membawa bahan seperti
bambu atau kayu.

Koperasi perumahan yang banyak terdapat pada negara-negara yang telah maju dna sistme kerja
nya telah diatur berdasrkan perkembangan zaman. Setelah uang simpanan terkumpul pengurus
akan menentukan rumah siapa yang akan dibangun terlebih dahulu. Alat yang digunakan dalam
pembangunan pun menggunakan alat yang sudah modern kemudian pemilik akan mengangsur
baiay pembangunan rumah sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan dan uang yang
sudah terkumpul tersebut akan digunakan untuk membangun rumah anggota yang lainnya atau
yang mendapat giliranselanjutnya.

C. Perbedaan Koperasi Dengan Arisan

Definisi dari arisan yaitu perkumpulan uang maupun barang yang nilai harganya sama
kemudian diundi untuk semua para anggotanya untuk menentukan siapa yang memperoleh
barang ataupun uang tersebut dan undian dilakukan secara terus menerus selama periode waktu
tertentu misalnya dalam jangkawaktu 1 minggu sekali ataupun 1 bulan sekali. Didalam arisan ini

7
terdapat kesepakan dengan barang ataupun sejumlah uang oleh para anggotanya dengan adanya
kesepakatan ini akan muncul yang dinamakan sebuah perjanjian.

Arisan merupakan wadah untuk bersosialisasi dengan beberapa ibu-ibu rumah tangga.
Kegiatan arisan ibu-ibu bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk membeli suatu
barang yang sulit didapatkan hanya dengan menggunakan pendapatan. Kegiatan arisan dapat
membantu keuangan dimana pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Arisan merupakan
bagian dari kegiatan kelompok masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan arisan
merupakan system regulasi dimana terdapat aturan-aturan bagi para anggotanya. Regulasi
tersebutlah yang akan menjadi sistem dalam mengatur kegiatan pengelolaan uang. Kegiatan
arisan ini adalah lembaga keuangan yang hanya didasarkan pada kepercayaan. Arisan adalah
kegiatan alternative untuk mengisi waktu luang seseorang, arisan menuntut para anggotanya
untuk memiliki waktu luang yang cukup banyak, karena membutuhkan waktu yang cukup
panjang. Uang, konsumsi, bersenang-senang adalah lingkup dari kegitan arisan tersebut. Manfaat
dari arisan selain untuk memenuhi kebutuhan finansial juga dijadikan wadah untuk saling
bersilahturahmi dan membantu masyarakat untuk hidup rukun dan damai. Tujuan didirikannya
arisan adalah agar memiliki simpanan dana untuk masa depan atau di gunakan untuk tambahan
modal usaha, juga dapat mengontrol keuangan agar tidak berfoya-foya karena uang itu masih
terikat dengan orang lain. 3

Maksud pokok dari arisan yaitu:

 Membangun rasa persaudaraan dengan cara berkumpul ditempat dan waktu yang telah
disepakati.
 Menyimpan atau menabung sejumlah uang, bagi penarik berarti dia yang akan memakai
uang dari anggotan lainnya untuk menutupi kebutuhan yang bisa dibilang kebutuhan
besar.
 Agar terbiasa melakukan hidup hemat.

Perbedaan koperasi dengan arisan,

3
Ratnasari dan Muhammad Nuzur, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Arisan Beranak”,
Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Sosial Budaya Islam, Vol.6 No 1 (Mei 2021), hlm 110.

8
Koperasi:

 Berusaha memberi dukungan kerja sama dalam membangun perekonomian dan


kesejahteraan para anggotanya.
 Mempunyai modal sendiri untuk menjalankan usaha.
 Digunakan sebagai alat perekonomian selama masih bisa dipertahankan.
 Berdiri sebagai uatu organisasi yang teratur dan sudah terdaftar sebagai Badan Hukum.
 Keanggotaannya berdasarkan atas kepentingan yang sama.

Arisan:

 Melakukan penyimpanan atas dasar persaudaraan.


 Tidak mempunyai modal sendiri melainkan menggunakan modal dari para anggotanya
sendiri.
 Arisan mempunyai sifat yang sementara.
 Organisasi administrasi yang digunakan masih sederhana.
 Kenggotaan berdasarkan persaudaraan serta kesanggupannya dalam melunasi uang yang
telah dipakai oleh penarik.

D. Perbedaan Koperasi Dengan Badan Usaha Dengan Usaha Swasta dan Milik Negara
1. Badan Usaha Milik Negara(BUMN)

Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Pasal 1 angka 1 UU Nomor 19
Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.4 BUMN merupakan suatu kegiatan ekonomi didalam
perekonomian nasional, BUMN juga mempunyai peran yang sangat penting bagi perekonomian
untuk kesejahteraan masyaraka. Dalam UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara, dalam angka II yaitu:

4
Muhammad Insa Ansari, “Badan Usaha Milik Negara dan kewajiban Pelayanan Umum Pada Sektor
Pos”,Jurnal Penelitian dan Informatika,Vol.8 No 1, (2018), hlm.2-3

9
Dalam perekonomian nasional BUMN berperan dalam menghasilkan barang atau jasa
dalam mewujudkan kemakmuran masyarakat Indonesia. Peran BUMN semakin penting dalam
sekto-sektor usaha yang beum diminati usaha swasta, disamping itu BUMN juga berperan dalam
pelaksanaan pelayanan publik, sebagai penyeimbang usaha-usaha swasta besar yang membantu
dalam pengembangan koperasi. BUMN juga merupakan sumber penerimaan bagi negara yang
sangat signifikan yang berbentuk jenis-jenis pajak, dividen, dan hasil privatisasi.

Peran BUMN hampir meliputi seluruh sektor perekonomian seperti sektor perikanan,
pertanian, kehutanan, perkebunan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan transportasi,
telekomunikasi, industri, listrik dan konstruksi serta perdagangan. Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa BUMN sangat berperan penting dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
selain itu peran yang strategis BUMN sebagai pelayan publik juga tidak kalah pentingnya untuk
itu BUMN ditugaskan oleh pemerintah teruatama pada sektor transportasi, distribusi minyak dan
gas bumi, ketenagalistrikan, dan penyediaan pupuk untuk para petani.

2. Badan Usaha Milik Swasta(BUMS)


BUMS merupakan badan usaha yang berdiri dari modal seseorang atau sekelompok orang.
Pengertian BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah suatu badan usaha yang modal usahanya
milik swasta, badan usaha milik swasta ini adalah kerjasama dalam bentuk penanaman modal
oleh seorang atau sekelompok orang.5 Tujuan dari BUMS ini sendiri yaitu dengan mencari
keuntungan sebanyak mungkin untuk engembangkan modal dan usaha juga membukan lapangan
pekerjaan.

Badan Usaha Milik Swasta memiliki fungsi yaitu:

 Merupakan rekan kerja pemrintah dalam mamjukan kesejahteraan masyarakat.


 Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya.
 Memebri pelayanan kepada masyarakat.
 Merupakan dinamisator pada perekonomian masyarakat.

5
I Komang Arya Wisnu Amerta, dkk, “Fungsi Pengawasn Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan
dalam Penyaluran Kredit bagi Badan Usaha Milik Swasta”, Jurnal Analogi Hukum, Vol.3 No 2 (2021),
hlm.158

10
Badan Usaha Milik Swasta memiliki peran penting dalam memajukan perekonomian di
Indonesai yaitu sebagai berikut:

 Sebagai mitra BUMN(Badan Usaha Milik Negara).


 Sebagai alat untuk menambah produksi nasional.
 Pembuka lapangan pekerjaan.
 Berperan sebagai pertamabahan kas negara dan pendapatan nasional.
 Kegiatan ekonomi yang tidak ditangani oleh pemerintah dilakukan oleh BUMS.
 Pemrataan pendapatan yang dapat membantu pemerintah.
 Sebagai dinamisator dalam perekonomian Indonesia.
 Berperan dalam penngelolaan sumber daya alam dan manusia.

Didalam masyarakat ada bermacam-macam kegiatan ekonomi baik yang milik


pemerintah maupun milik swasta dana badan usaha tersebut sering disebut badan usaha non
koperasi contohnya Firma, BUMN, PT, Persekutuan Komanditer, Manufacturing, Tradning
Company, Coporation, Cartel, Trust dan Corcorn.6 Berdasarkan perbedaannya dari koperasi
yaitu dilihat dari berbagai aspek yaitu:
a. Aspek Kelembagaan
Dilihat dari aspek kelembagaannya:
1. Dilihat dari segi keanggotaan

Koperasi: Setiap warga Negara Indonesia yang bisa melakukan tindakan hukum serta
memiliki kepentingan untuk menentukan kebijaksanaan usaha yang berdasarkan pada satu
suara dapat menjadi anggota koperasi.

Non koperasi: Hanya orang yang mananamkan modalnya dalam usaha tersebutlah yang akan
menjadi anggotanya.

2. Dilihat dari rapat anggota

6
Itang, “Badan Usaha Koperasi dan Badan Usaha Non Koperasi”, Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Bisnis Islam, Vol.7 No 1 (Januari-Juni 2016), hlm.70

11
Koperasi: Satu orang anggota hanya mempunyai hak satu suara serta tidak boleh diwakilakan
oleh orang lain.

Non koperasi: Hak suara berdasarkan seberapa banyak saham yang dimiliki oleh orang yang
menanamkan modalnya.

3. Dilihat dari kepengurusan Direksi

Koperasi: Pengurus yang dipilih oleh anggota koperasi tersebut.

Non koperasi: Pemilihan pemimpin dalam badan usaha dipilih melalui rapat umum yang
dinamakan direksi.

4. Dilihat dari Dewan Komisaris

Koperasi: Pemilihan pengawas dilakukan oleh pengurus anggota koperasi.

Non koperasi: Pemilik badan usaha diwakilkan oleh Dewan komisaris, kemudian para
anggota pemegang saham melakukan tugas yaitu mengawasi tindakan direksi dan jalannya
badan usaha.

5. Dilihat dari manajemen nya

Koperasi: Didasarkan pada prinsip demokrasi.

Non koperasi: Didasarkan pada saham yang dimiliki dan dibolehkan pemberia suara dengan
proxy.

6. Dilihat dari pendidikan

Koperasi: Adanya penyelenggaraan pendidikan bagi para anggotanya.

Non koperasi: Hanya akan dilakukan pendidikan apabila diperoleh keuntungan material bagi
badan usaha tersebut.

b. Aspek Usaha

Dalam perbedaan aspek usahanya yaitu:

1. Tujuan

12
Koperasi: Tujuan dari koperasi bukan hanya sekedar mencari keuntungan tetapi untuk
memperbaiki taraf ekonomi dan kesejahteraan para anggotanya.

Non koperasi: Sedangkan tujuan utama dari badan non koperasi adalah untuk mencari
keuntungan sebesar-besarnya.

2. Modal

Koperasi: Modal digunakan sebagai alat kemudian keuntungan yang didapat akan diabgikan
kepada para anggota sesuai dengan jasa masing-masing.

Non koperasi: Dalam badan usaha ini modal merupakan kebutuhan pokok atau primer
sedangka orang adalah sekunder. Besarnya modal yang dimiliki sangat berpengaruh pada
besar kecilnya keuntungan yang akan didapat.

3. Badan Hukum

Koperasi: Tunduk terhadap Undang-undang perkoperasian.

Non koperasi: Tunduk terhadap KUHD dan pendaftarannya pada pengadilan negeri.

4. Aspek Keuntungan

Koperasi: Koperasi pada dasrnya bukan semata-mata mementingkan keuntungan karena


tujuan dari koperasi adalah untuk mesejahterakan masyarakat dan para anggotanya. tetapi
dalam hal ini bukan berarti keuntungan tidak penting karena dengan keuntungan pula tujuan
dari kegiatan tersebut akan tercapai. Didalam koperasi sisa hasil usaha itu lah yang
dinamakan keuntungan yang diperoleh dalam satu tahun.

Non koperasi: Tujuan dari badan usaha non koperasi ini adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya kemudian keuntungan yang dibagikan sesuai dengan modal yang
ditanamkan oleh orang yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut yang didasarkan
atas asas kekeluar

Frans Seda mengatakan tentang bangunan perusahaan yang ada didalam Pasal 33
UUD 1945. Baginya tatatan perekonomin bangsa yang disusun untuk usaha bersama dan

13
koperasi sebagai bangun usaha adalah yang digambarkan dalam sistem nasional.
7
Berdasarkan pendapat Seda tersebut yang menejelaskan perbedaan antara koperasi, negara
dan swasta sebagai bangun perusahaan yaitu:

Perebedaan koperasi, swasta dan negara

Perbedaan Koperasi Swasta Negara


Jiwa Berdasrkan asas Berdasarkan Berdasarkan asas
kekeluargaan asas untuk
keutungan kepentingan
umum
Rasionalis Menggunakan Memperoleh Penggunaan dana
Ekonomi biaya hasil dilakukan
serendah- sebesar- sesauai dengan
rendahnya besarnya tujuan dan
peraturan yang
ada

Bentuk Inisiatif bersama inisistif Inisiatif


Organisas perorangan pemerintah dan
i lembaga
perwakilan
Mekanisme Tanggung jawab Mekanisme Mengalokasikan
dan usaha Pasar dana
bersama.
Pembagisan
hasil sesuai
dengan jasa
masing-
masingnya

7
M. Sofyan Pulungan, “Konsepsi Bangun Perusahaan Koperasi: Kerangka Pemikiran Badan Usaha
Yang Ideal Menurut Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945”, Jurnal Hukum & Pembangunan, Vol.47 No 2 (2019), hlm
249.

14
Penjelasan dari pemikiran Hatta diartikan baik oleh Sri-Edi Swasono, dari pemikiran
Hatta lah yang berdasrkan pada Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, Swasono Swasono berpendapat
bangun perusahaan dan bentuk dapat dikemukakan yaitu: Ketentuan Pasal 33 ayat (1) UUD 1945
tidak bisa dipisahkan pengaruhnya dari ayat (2) dan juga ayat (3). Ketentuan dalam ayat (1) pasal
ini menjiwai segala bentuk perusahaan lainnya, baik itu perusahaan negara (BUMN) atau
perusahaan swasta.

Berdasarkan pemikiran inilah Swasono menyatakan yang sesuai dengan Pasal 33 UUD
1945 ayat (1), ayat (2) dan juga ayat (3) bahwa ada tiga jenis perusahaan yaitu: Koperasi,
Perusahaan Negara dan Perusahaan Swasta. Swasono berpendapat jika pasal 33 UUD 1945 tidak
mengharuskan semua jenis perusahaan harus berbentuk koperasi. Aknan tetapi jenis perusahaan
tersebut haruslah mempunyai jiwa seperti koperasi dan juga semangat koperasi dan dibangun
dengan paradigma Indonesia yaitu dengan adanya sikap kekeluargaan dan kebersamaan.
Swasono mengatakan bahwa jiwa dan semangat koperasi sangat penting untuk diterapkan juga
didalam bentuk-bentuk perusahaan nonkoperasi agar memiliki jiwa dan semangat seperti
koperasi. Dengan adanya jiwa dan semangat dalam perusahaan koperasi yaitu dapat
dilakukannya suatu reformasi hukum ke arah paradigma kekeluargaan dan kebersamaan.8

8
Ibid, hlm. 250

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Koperasi merupakan badan usaha yang dianggotai oleh perorangan ataupun badan hukum
koperasi yang melaksanakan kegiatan sesuai dengan prinsip koperasi itu sendiri dan juga
meruapan gerakan ekonomi yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Berikut merupakan perbedaan antara badan usaha koperasi dengan badan usaha
nonkoperasi, dimana koperasi adalah sekumpulan orang bukan hanya sekumpulan modal seperti
hal nya perusahaan non koperasi, sedangkan badan usaha non koperasi adalah sekumpulan
modal yang menjadi karakteristik dari perusahaan isnis yang modern, dimana modal berasal dari
para anggota. Jika didalam badan usaha non koperasi suara yang ditentukan berdasarkan dengan
jumlah kepemilikan saham atau modal dari para anggotanya, sedangkan didalam koperasi jumlah
suara yang dimiliki oleh semua para anggota sama yaitu memiliki satu suara yang tidak bisa
diwakilkan oleh siapapun.
Dilihat dari tujuannya pun koperasi memiliki tujuan untuk membantu segala kebutuhan
para anggotanya sehingga memiliki asas kekeluargaan, sedangkan badan usaha non koperasi
tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

B. Saran
Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber
yang yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan semoga untuk penulis selanjutnya
yang akan membahas materi kami ini dapat lebih melengkapi kekurangan yang ada dalam
makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

.Widiyanti, Ninik dan Y.W. Sunindhia. 2008, Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.

Lumbanttobing, Juliana, Elvis F. Purba dan Ridhoan Simangunsong. 2002, Ekonomi Koperasi. Medan:
Universitas HKBP Mommensem.

Ratnasari dan Muhammad Nuzur. 2021. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Arisan
Beranak. Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Sosial Budaya Islam. 6(1): 107-
117

Muhammad Insa Ansari. 2018. Badan Usaha Milik Negara dan Kewajiban Pelayanan Umum
Pada Sektor Pos. Jurnal Penelitian dan Informatika. 8(1): 1-19

I Komang Arya Wisnu Amerta, Ni Komang Arini Styawati dan Desak Gede Dwi Arini . 202.
Fungsi Pengawasan Bank Oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam Penyaluran Kredit bagi
Badan Usaha Milik Swasta. Jurnal Analogi Hukum. 3(2): 156-160

Itang. 2016. Badan Usaha Koperasi dan Badan Usaha Non Koperasi. Jurnal Ekonomi Keuangan
dan Bisnis Islam. 7(1): 53-76

M. Sofyan Pulungan. 2019. Konsepsi Bangun Perusahaan Koperasi: Kerangka Pemikiran Badan
Usaha Yang Ideal Menurut Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945. Hukum & Pembangunan.
49(2): 242-264

17

Anda mungkin juga menyukai