Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KERJASAMA KOPERASI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 10

Jodi Tri Setia (2201040004)


Ahir Juanda (2201040013)
Dahlia Harahap (2201040033)
Rizki Aprilia Siregar (2201040031)

Dosen Pengampu
Rajab Ansari, M.Pd.E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN
PADANGSIDEMPUAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Koperasi Program Studi
Pendidikan Ekonomi. Shalawat beserta salam marilah kita sanjung tinggikan kepada ruh
nabi kita Rasulullahi Shallallahu’alaihi Wasallam, yang mana beliau seorang pejuang
Islam yang tidak pernah kenal lelah, beliau seorang pejuang Islam yang tidak kenal putus
asa, dan beliau juga yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan menuju ke
alam yang terang benderang, mudah-mudahan kita semua diberikan syafa’atnya dihari
kelak nantinya.
Penulis Mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rajab Ansari, M.Pd.E selaku
dosen Pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi di semester 1 yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita Yang
Berjudul “Kerjasama Koperasi”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak kekurangan, oleh karena
itu semua kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
perbaikan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu‘alaikum Wr.Wb.

Padangsidimpuan,11 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kerjasama di bidang usaha antar koperasi ........................................... 2
B. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Bukan Koperasi ...... 3
C. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha............................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 6
B. Saran ..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi baik yang bersifat sosial, politik, maupun ekonomi tentunya tidak
bisa berjalan dengan cara sendiri-sendiri atau dengan kata lain perlu bantuan
orang/organisasi lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, ada kaitan kegiatan
usaha maupun tidak kaitannya dengan bidang usahanya. Demikian sama halnya dengan
organisasi koperasi yang merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang ekonomi,
maka perlu kerja sama dengan organisasi lain, baik itu sesama koperasi atau bukan
koperasi. Kerja sama koperasi tersebut ada yang bersifat horizontal dan vertikal, bahkan
sebagai konsekuensi dalam melakukan kerja sama tersebut menghendaki untuk
dibentuknya wadah organisasi baru untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Koperasi
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
asas kekeluargaan.
Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja
berdasarkan ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan,
persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas
dari suatu organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.
Selain itu koperasi juga menjalin kerja sama di bidang usaha yang bertujuan untuk
lebih memajukan koperasi itu sendiri. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih
dalam tentang kerjasama koperasi dibidang usaha tersebut.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kerjasama di bidang usaha antar koperasi?
2. Bagaimana kerjasama antar koperasi dengan bukan koperasi?
3. Bagaimana Kerjasama bukan di bidang usaha antar koperasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Kerjasama antar koperasi
2. Untuk mengetahui tentang Kerjasama antar koperasi dengan bukan koperasi
3. Untuk mengetahui tentang Kerjasama bukan bidang antar koperasi

1
https://www.academia.edu/42718413/Makalah_Kerjasama_koperasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerjasama di bidang usaha antar koperasi


Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:
Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum. Kerjasama antar
koperasi yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru, yang berbadan hukum sendiri
umumnya banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi tingkat sekunder, seperti yang
dilakukan dalam pendirian BUKOPIN. BUKOPIN merupakan hasil kerjasamadari 9 buah
koperasi, yang mana 9 koperasi tersebut merupakan koperasi yang memiliki cakupan
daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder.
Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbentuk badan hukum. Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan
pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri, kerjasama antar koperasi
tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan wadah baru, seperti dalam bentuk
proyek atau kemitraan usaha.2
Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang
beranggotakan 20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk. Kerjasama
ini berdasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat yang
berada disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi
Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai
negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan
sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.
Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang ada
di Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi
tersebut. Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi
Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi pegawai
negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan perumahan
sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.3

2
https://osf.io/preprints/d2aw6/
3
Arifin Sitio, Koperasi, Teori dan Praktek, (Jakarta, Erlangga : 2001).Hal 58

2
B. Kerjasama di Bidang Usaha Antar Koperasi dan Bukan Koperasi
Pada dasarnya kerjasama koperasi bukan di bidang usaha ini merupakan jalinan
kerja sama antara koperasi-koperasi yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk
memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia. Tujuan tersebut
yaitu :
1. Memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia
2. Menyebarkan, melihara dan mempertahankan cita-cita koperasi.
3. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan koperasi
dengan nyata.
4. Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi
terhadap segala usaha yang merintanginya, bilamana perlu dengan kerjasama,
terutama dengan seluruh gerakan koperasi, serta memandangnya dari sudut
perkembangan Ekonomi Nasional.4

Berikut merupakan contoh kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha :


Terbentuknya SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing
jenis koperasi umumnya memiliki Induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut
dapat menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka, di bidang usaha
dan bahwa keberadaan induk-induk tersebut dapat mewakili kepentingan masing-masing
jenis koperasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nasional telah pula terdapat
suatu organisasi koperasi bersifat non-usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan
bertujuan mempersatukan seluruh gerakan koperasi di Indonesia. Usaha ini mula-mula
diwujudkan dengan dibentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Indonesia) pada
tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian di tetapkan dengan Hari Koperasi
Indonesia. Yang kemudian diadakan sebuah kongres.
Pelaksanaan dari kongres tersebut diserahkan kepada Pusat Koperasi Kabupaten
Tasikmalaya dan dipimpin oleh Niti Sumantri sebagai Ketua Panitia, D. Dimya sebagai
Sekretaris dan Ny. Djuaningsih sebagai Pembantu Umum. Kongres dihadiri oleh sekitar
500 orang yang merupakan utusan dari koperasi-koperasi di Pulau Jawa-Madura,
Kalimantan dan Sulawesi. Memang dari luar pulau jawa banyak yang tidak bisa datang
mengingat bahwa pada tahun tersebut indonesia sedang dalam perjuangan fisik melawan

4
Hendar,dkk, Ekonomi Koperasi, (Jakarta, Fakultas Ekonomi UI :2005). Hal 228

3
belanda.
Kongres yang kedua dari gerakan koperasi, baru dapat diadakan pada tahun 1953di
Bandung, yang dihadiri oleh peserta-peserta dari daerah-daerah pulau Jawa maupun dari
daerah luar Jawa dan dipimpin oleh Niti Soemantri.5

C. Kerjasama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha


Jika, seperti disebutkan di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan
melalui 2 cara, yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan
tanpa membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya kerja
sama di bidang usaha antara koperasi dengan bukan koperasi.6
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru
yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki
cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,
seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing
mendirikan bank. Tujuan dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan
pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, koperasi-koperasi primer terutama,
dan koperasi-koperasi tingkat sekundernya, berupa pemberian kredit kepada mereka, baik
yang akan digunakan untuk mengembangkan usahanya, maupun untuk membantu
menunjang kebutuhan hidup anggota-anggota perorangannya.
Sehingga, pada dasarnya Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha
bukan koperasi ini bertujuan untuk:
1. Untuk memajukan koperasi itu sendiri.
2. Untuk menambah layanan untuk anggota-anggotanya.
3. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota koperasi itu sendiri.

Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi juga
dilakukan oleh koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat
kemitraan usaha antara perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi

5
Arman Maulana, Manajemen Koperasi, (Jakarta, Guepedia : 2020). Hal 73-74

6
Harsoyo, Y, dkk, Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan, (Yogyakarta, Pustaka Widyautama
: 2006)

4
primer/pengusaha kecil tanpa membentuk wadah baru berbadan hokum mempunyai dasar
pertimbangan yang berbeda dibandingkan dengan kemitraan usaha antara Induk-induk
dengan perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan pembentukan wadah baru
berbadan hukum. Berikut contoh Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha
bukan koperasi : IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum
koperasi, IKPN mendirikan sebuah bank setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN
dan yayasan dana pensiunan. Karena ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu
yang ditungkan dalam petunjuk pelaksanaan (No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan
koperasi mendirikan bank umum koperasi selain bank BUKOPIN, sehingga IKPN
terpaksa mengambil badan hukum perseroan terbatas bagi bank tersebut.7

7
Muhammad Hasan, dkk, Koperasi dan UMKM, Konsep dan pengembangannya dalam strategi
kewirausahaan, (Jawa Barat, CV Media Sains Indonesia : 2021)

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:
1. Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum.
2. Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang
berbentuk badan hukum.

Adapun kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha : Terbentuknya SOKRI. Jika
dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-masing jenis koperasi umumnya memiliki
Induk, di mana masing-masing jenis koperasi tersebut dapat menggalang persatuan dan kerja
sama di antara sesama mereka, di bidang usaha dan bahwa keberadaan induk-induk tersebut
dapat mewakili kepentingan masing-masing jeniskoperasi pada tingkat nasional, maka pada
tingkatan nasional telah pula terdapat suatu organisasi koperasi bersifat non-usaha yang
didirikan oleh gerakan koperasi dengan bertujuan mempersatukan seluruh gerakan koperasi
di Indonesia.
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru
yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memilikicakupan
daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat induknya,seperti Induk
Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan bank.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak


kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan inspirasi
dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk terakhir kalinya
penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan memberikan sebuah perubahan
khususnya dunia pendidikan.

6
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arifin Sitio, Koperasi, Teori dan Praktek, (Jakarta, Erlangga : 2001)
Hendar,dkk, Ekonomi Koperasi, (Jakarta, Fakultas Ekonomi UI :2005)
Arman Maulana, Manajemen Koperasi, (Jakarta, Guepedia : 2020)
Harsoyo, Y, dkk, Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan, (Yogyakarta, Pustaka Widyautama
: 2006)
Muhammad Hasan, dkk, Koperasi dan UMKM, Konsep dan pengembangannya dalam strategi
kewirausahaan, (Jawa Barat, CV Media Sains Indonesia : 2021)

LINK
https://osf.io/preprints/d2aw6/
https://www.academia.edu/42718413/Makalah_Kerjasama_koperasi

Anda mungkin juga menyukai