Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T, yang telah


melimpahkan rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah Ekonomi Koperasi & UMKM dengan judul “Kerjasama
dibidang usaha Antar Koperasi”.
Makalah ini ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas-tugas mata
kuliah Ekonomi Koperasi & UMKM. tidak lupa penyusun mengucapkan banyak-
banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dan memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca

Baubau, 5 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

ii BAB I ......................................................................................................................

PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Kerjasama Koperasi .................................................................... 2

2.2 Bentuk Jaringan Kerjasama Koperasi (Coorperative Network) .................. 2

2.3 Jenis-Jenis Kerjasama Koperasi .................................................................. 3

2.4. Cara Menyusun Jaringan Kerjasama Koperasi............................................. 6

2.5 Manfaat Dari Kerjasama Koperasi ................................................................ 7

BAB III ................................................................................................................... 8

PENUTUP .............................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan............................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu organisasi baik yang bersifat sosial, politik, maupun ekonomi


tentunya tidak bisa berjalan dengan cara sendiri sendiri atau dengan kata
lain,perlu bantuan orang atau organisasi lain, baik secara langsung maupun
tidak langsung, ada kaitan kegiatan usaha maupun tidak ada kaitan dengan
bidang usahanya. Demikian halnya dengan organisasi koperasi yang
merupakan kegiatan usaha yang bergerak dibidang ekonomi, maka perlu
kerjasama dengan organiasasi lain baik itu organisasi koperasi maupun bukan
koperasi, baik berkaitan dengan bidang usaha maupun tidak berkaitan dengan
bidang usahanya, dalam rangka meningkatkan kegiatan usahanya. Berkaitan
dengan masalah kerjasama koperasi antar koperasi, dan koperasi dengan
bidang usaha lainnya telah diatur dalam pasal 58 ayat 1 undang-undang no.
25 tahun 1992 tentang pengkoperasian.

1.2 Rumusan Masalah

1. apa saja bentuk kerjasama koperasi ?


2. apa saja jenis jenis kerja sama koperasi?
3. bagaimana cara menyusun jaringan kerjasama koperasi?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerjasama Koperasi

Kerjasama Koperasi adalah hubungan antara perkumpulan yang


beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum, baik antara koperasi
dengan koperasi maupun koperasi dengan bukan koperasi dan di bidang
usaha atau bukan di bidang usaha, karena untuk meningkatkan kegiatan
usahannya membutuhkan bantuan orang lain atau organisasi lain.

Dimasukkannya “Cooperation Among Cooperatives” artinya kerjasama


antar koperasi ini sebagai asas koperasi bukanlah tanpa alasan. Koperasi yang
oleh masyarakat umumnya didefinisikan sebagai wadah bagi orang-orang
yang ekonominya lemah, dengan sendirinya memerlukan kerja sama di antara
mereka dalam mencapai tujuan koperasi.Kerja sama antar koperasi
merupakan salah satu azaz yang harus di patuhi oleh semua jenis koperasi

2.2 Bentuk Jaringan Kerjasama Koperasi (Coorperative Network)

Jaringan kerjasama koperasi adalah suatu pola kerjasama usaha koperasi


dengan tujuan untuk mencapai kesatuan dan kekuatan bersama.Macam-
macam jaringan kerjasama koperasi :

a) Vertikal : Kerjasama antara koperasi-koperasi primer dengan koperasi-


koperasi sekunder yang sejenis
b) Horizontal : Kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi primer
dan koperasi sekunder dengan koperasi sekunder
c) Diagonal : Kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi sekunder
yang tidak sejenis, dan antara koperasi dengan non koperasi
d) Internasional : Kerjasama koperasi didalam negeri dengan koperasi di luar
negeri
2.3 Jenis-Jenis Kerjasama Koperasi

Kerja sama koperasi dapat dibagi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Kerjasama Bidang Usaha antara Koperasi dengan Koperasi

Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua


cara, yaitu:

a. Dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hukum.


Kerjasama antar koperasi yang dilakukan dengan pembentukan
wadah baru, yang berbadan hukum sendiri umumnya banyak
dilakukan oleh koperasi-koperasi tingkat sekunder, seperti yang
dilakukan dalam pendirian BUKOPIN. BUKOPIN merupakan hasil
kerjasama dari 9 buah koperasi, yang mana 9 koperasi tersebut
merupakan koperasi yang memiliki cakupan daerah yang luas yang
disebut koperasi sekunder.

b. Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk


organisasi baru yang berbentuk badan hukum.
Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan
pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri, kerjasama
antar koperasi tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan
wadah baru, seperti dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha.

Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu Induk Koperasi


Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan
koperasi pegawai negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk
proyek pembangunan perumahan sehat bagi pebagawai negeri yang
berkedudukan di Yogyakarta.

Dalam hal ini biasanya salah satu pihak betindak sebagai pelaksana,
sedangkan yang lain bertindak sebagai pengawas. Kerjasama tersebut
biasanya dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama yang saling
mengikat kedua belah pihak atas dasar prinsip saling menguntungkan.
2. Kerjasama Koperasi dibidang usaha dengan Bukan Koperasi
a. Dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hukum.
Kerjasama ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang
memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder,
khususnya tingkat induknya, seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri,
yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan bank. Tujuan
dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan
pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, khususnya dalam
pemberian kredit kepada mereka, baik yang akan digunakan untuk
mengembangkan usahanya, maupun untuk membantu menunjang
kebutuhan hidup anggota-anggota perorangannya.

b. Tanpa membentuk organisasi baru yang berbentuk badan hukum.


Biasanya dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha. Kemitraan antar
koperasi dengan perusahaan perusahaan besar lebih merupakan
tanggung jawab sosial dalam rangka “membantu dan membina
koperasi”.

Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi


juga dilakukan oleh koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan
usaha. Tetapi sifat kemitraan usaha antara perusahaan-perusahaan besar
dengan koperasi-koperasi primer/pengusaha kecil tanpa membentuk
wadah baru berbadan hokum mempunyai dasar pertimbangan yang
berbeda dibandingkan dengan kemitraan usaha antara Induk-induk dengan
perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan pembentukan wadah
baru berbadan hukum. Dalam kemitraan tersebut, bagi perusahaan-
perusahaan besar dipandang sebagai bentuk tanggung jawab sosial
(Coorporate social Responbility) yang didalamnya terkandung unsur
untuk membantu dan membina koperasi dalam usaha kecil. Sedangkan
kemitraan induk induk koperasi dengan perusahaan besar disadarkan pada
pertimbangan yang ekonomis dan masing masing pihak berada dalam
posisi yang setingkat.
3. Kerjasama bukan dibidang usaha antar koperasi

Koperasi di Indonesia mengenal empat tingkatan organisasi koperasi yang


didasarkan atas tingkat daerah administrasi pemerintahan yaitu koperasi
primer, pusat koperasi, gabungan koperasi dan induk koperasi. Dimana
masing-masing jenis koperasi dapat menggalang persatuan dan kerjasama
dibidang usaha maupun non usaha diantara sesama mereka dan bahwa
keberadaan induk tersebut dapat mewakili kepentingan masing-masing
jenis koperasi pada tingkat nasional.

Pada tingkat nasional telah ada suatu organisasi koperasi yang bersifat
non usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan tujuan
mempersatukan seluruh gerakan kooperasi di Indonesia. Usaha ini mula-
mula diwujudkakn dengan dibentuknyaSentral Organisasi Kopersi Rakyat
Indonesia (SOKRI) pada kongres koperasi seluruh Indonesia yang
pertama pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian
tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai hari koperasi Indonesia.

Pada kongres kedua gerakan koperasi yang diadakan pada tahun 1953
di Bandung telah menghasilkan 5 (lima) keputusan penting antara lain
adalah mendirikan sebuah pemusatan gerakan koperasi untuk seluruh
Indonesia yang dinamakan Dewan Koperasi Indonesia (DKI) sebagai
pengganti SOKRI dan mengangkat Mohammad Hatta sebagai bapak
koperasi Indonesia.

Maksud dan tujuan pembentukan Dewan Koperasi Indonesia (DKI)


adalah sebagai berikut.

1. Menyebarkan, memelihara, dan mempertahankan cita-cita koperasi.


2. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan
kopersi dengan nyata.
3. Membela hak hidup dan berrkembang secara bebasbagi perkumpulan
kopersi terhadap segala usaha yang merintanginya, bila perlu dengan
kerjasama, terutama dengan seluruh gerakan koperasi, serta
memandangnya dari sudut perkembangan ekonomi nasional.
Tujuan tersebut, berbagai usaha akan dilakukan DKI, antara lain:
a. Memberikan penerangan dan pendidikan tentang koperasi kepada
rakyat Indonesia,
b. Mendorong pemerintah membuat UU koperasi yang baru,
c. Mengadakan hubungan dengan gerakan-gerakan koperasi di luar
negeri.

2.4. Cara Menyusun Jaringan Kerjasama Koperasi

Adapun fungsi penyusunan jaringan kerjasama koperasi ini adalah


agar kerjasama koperasi-koperasi dapat terkoordinir atau teratur sehingga
dapat terwujudnya kerjasama dengan baik.

Adapun cara menyusun jaringan kerjasama koperasi antara lain;

1. Ditingkat pusat
tugas badan ini meneliti dan merancanakan kerja sama dengan menyusun
skala prioritas proyek-proyek yang harus ditangani secara bersama, baik
secara Vertikal, Horizontal, dan Diagonal.

2. Ditingkat propinsi
pusat-pusat koperasi dan koperasi-koperasi primer membentuk kerja sama
usaha koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN.

3. Ditingkat kabupaten
koperasi-koperasi yang berada di wilayahnya membentuk badan kerja
sama usaha koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN.

Agar posisi dan peran koperasi tumbuh semakin kuat maka disamping
dibentuknya jaringan kerja sama dalam gerakan koperasi sendiri, perlu
dikembangkan kerja sama dengan sektor swasta dan BUMN sebagai sesama
pelaku ekonomi dengan prinsip saling menguntungkan.
2.5 Manfaat Dari Kerjasama Koperasi

Dengan melakukan kerja sama dengan koperasi lain, akan mendapat


keuntungan-keuntungan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana yang berasal


dari dalam gerakan koperasi secara efisien supaya memunculkan
kelipatan daya guna yang semakin tepat.
2. Memperluas usaha antar koperasi agar manfaat ekonomis jatuh ditangan
koperasi.
3. Koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tangguh melalui alih
sumber daya teknologi dari satu koperasi kepada koperasi yang lain.
4. Menggalang tumbuhnya kepercayaan anggota maupun masyarakat
terhadap koperasi melalui usaha-usaha yang semakin terpadu dalam satu
lingkup sistem yang terarah.
5. Menaikkan sumbangan koperasi terhadap pembentukan produksi
nasional secara lebih terarah.
6. Memudahkan pembinaan dan pengawasan antar koperasi yang satu
dengan yang lain
7. Mempertahankan diri terhadap tindakan pihak luar, dengan menarik
manfaat yang sebesar-besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.
8. Memajukan dan mengembangkan baik pada anggota koperasi atau
koperasi itu sendiri. Dll.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kerjasama Koperasi adalah Suatu organisasi yang bersifat sosial, politik


& ekonomi tidak mampu berdiri sendiri, karena membutuhkan bantuan orang
lain atau organisasi lain alam rangka meningkatkan kegiatan usahannya.

2. Pola kerjasama usaha koperasi dengan tujuan untuk mencapai kesatuan


kekuatan bersama yaitu dalam bentuk kerjasama Vertikal, Diagonal dan
Internasional.

3. Jenis Kerjasama Koperasi yaitu Kerjasama di Bidang Usaha Antar


koperasi, Kerjasama di Bidang Usaha Antara Koperasi dengan Bukan
Koperasi dan Kerja Sama Antar Koperasi Bukan di Bidang Usaha

4. Manfaat kerjasama koperasi yaitu bertujuan untuk mempertahankan diri


terhadap tindakan pihak luar, dengan menarik manfaat yang sebesar-besarnya
dari suatu suasana hidup berkumpul.
DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, Septiani Putri .2016.”Kerjasama Koperasi”.


Http://Septianiputri05.Blogspot.Com/2016/11/Kerja -Sama-
Koperasi.Html .Diakses Pada Tanggal 2 Desember 2018.

Muhaimin.2016.”Kerjasama Koperasi”.
Https://Webloghavefun.Wordpress.Com/. Pada Tanggal 2 Desember
2018.

Subandi.2008.Ekonomi Koperasi.Bandung:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai