Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii BAB I ......................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
PENUTUP .............................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ini biasanya salah satu pihak betindak sebagai pelaksana,
sedangkan yang lain bertindak sebagai pengawas. Kerjasama tersebut
biasanya dituangkan dalam surat perjanjian kerjasama yang saling
mengikat kedua belah pihak atas dasar prinsip saling menguntungkan.
2. Kerjasama Koperasi dibidang usaha dengan Bukan Koperasi
a. Dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hukum.
Kerjasama ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang
memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder,
khususnya tingkat induknya, seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri,
yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan bank. Tujuan
dari pembentukan bank tersebut adalah untuk meningkatkan
pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, khususnya dalam
pemberian kredit kepada mereka, baik yang akan digunakan untuk
mengembangkan usahanya, maupun untuk membantu menunjang
kebutuhan hidup anggota-anggota perorangannya.
Pada tingkat nasional telah ada suatu organisasi koperasi yang bersifat
non usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan tujuan
mempersatukan seluruh gerakan kooperasi di Indonesia. Usaha ini mula-
mula diwujudkakn dengan dibentuknyaSentral Organisasi Kopersi Rakyat
Indonesia (SOKRI) pada kongres koperasi seluruh Indonesia yang
pertama pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, dimana kemudian
tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai hari koperasi Indonesia.
Pada kongres kedua gerakan koperasi yang diadakan pada tahun 1953
di Bandung telah menghasilkan 5 (lima) keputusan penting antara lain
adalah mendirikan sebuah pemusatan gerakan koperasi untuk seluruh
Indonesia yang dinamakan Dewan Koperasi Indonesia (DKI) sebagai
pengganti SOKRI dan mengangkat Mohammad Hatta sebagai bapak
koperasi Indonesia.
1. Ditingkat pusat
tugas badan ini meneliti dan merancanakan kerja sama dengan menyusun
skala prioritas proyek-proyek yang harus ditangani secara bersama, baik
secara Vertikal, Horizontal, dan Diagonal.
2. Ditingkat propinsi
pusat-pusat koperasi dan koperasi-koperasi primer membentuk kerja sama
usaha koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN.
3. Ditingkat kabupaten
koperasi-koperasi yang berada di wilayahnya membentuk badan kerja
sama usaha koperasi dibawah koordinasi DEKOPIN.
Agar posisi dan peran koperasi tumbuh semakin kuat maka disamping
dibentuknya jaringan kerja sama dalam gerakan koperasi sendiri, perlu
dikembangkan kerja sama dengan sektor swasta dan BUMN sebagai sesama
pelaku ekonomi dengan prinsip saling menguntungkan.
2.5 Manfaat Dari Kerjasama Koperasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Muhaimin.2016.”Kerjasama Koperasi”.
Https://Webloghavefun.Wordpress.Com/. Pada Tanggal 2 Desember
2018.
Subandi.2008.Ekonomi Koperasi.Bandung:Alfabeta