Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KOPERASI DAN KEMITRAAN AGRIBISNIS

KERJASAMA KOPERASI

Dosen Pengampu : SOLEKAN,SP., MP

Kelompok 3

Andrei Maria Papilata


Kani Kasdi
MUuhammad ridani ilmi
Nur Hafizatun taibah

YAYASAN BAKTI MUSLIMIN

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN

PRODI AGRIBISNIS

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA

sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga

mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

1
DAFTAR ISI

KataPengantar ...................................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

Latar Belakang .................................................................................................... 3

Rumusan Masalah................................................................................................. 4

BAB II

PEMBAHASAN .................................................................................................... 5

Pengertian Kerjasama Koperasi .............................................................................. 5

Gambaran Koperasi di Indonesia……………………………………………….. 7

Kerjasama Koperasi...................................................... .,,,,................................... 8

Jenis- Jenis Kerjasama Koperasi ...................................,,,.................................... 9

Manfaat Kerjasama Koperasi .......................................,,,,.................................... 13

BAB III

Penutup ................................................................................................................. 15

Kesimpulan ........................................................................................................... 15

Saran ...................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

LatarBelakang

Koperasi merupakan suatu bentuk organisasi perekonomian di Indonesia telah

berakarsejak zaman nenek moyang, dulu, karena koperasi berasaskan pada kehidupan

kerjasama dan gotong royong. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari kehidupan

bekerjasama dan bergotong royong ini tidak hanya terbatas dalam bidang

perekonomian saja. Karena itu koperasi adalah suatu organisasi atau lembaga

ekonomi modern yang mempunyai tujuan, mempunyai sistem pengelolaan dan

mempunyai tertib organisasi. Ada beberapa sebab yang melatar belakangi pesatnya

pertumbuhan koperasi yang pada akhirnya menyebabkan tumbuhnya beberpa jenis

koperasi, misalnya, adanya ikatan pemersatu sebagai dasar solidaritas bersama yang

mampu mengembangkan kesamaan pendapat dalam menumbuhkan sikap hemat,

saling percaya, pelayanan kebutuhan secara tepat oleh koperasi masing-masing yang

sesuai dengan kebutuhan lingkungan itu sendiri. Koperasi adalah sebagai suatu

perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan

kebebasan pada anggota untuk berkreasi dan berinovasi, dengan bekerja sama secara

kekeluargaaa nmenjalankan usahau ntuk mempertinggi

kesejahtraan jamaniah para anggota.

Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi

rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja koprasi khusus mengenai

3
perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan ketentuan undang-undang umum

mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan, dsb.) serta hukum dagang dan

hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu organisasi harus diketahui

dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus. Selain itu koperasi juga menjalin

kerja sama di bidang usaha yang bertujuan untuk lebih memajukan koperasi itu

sendiri. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lebih dalam tentang kerjasama

koperasi dibidang usaha tersebut.

RUMUSAN MASALAH :

1. Apa Pengertian Kerjasama Koperasi.?

2. Bagaimana Jaringan Kerjasama Koperasi.?

3. Apasaja Jenis Kerjasama Koperasi.?

4. Apa Manfaat Kerjasama Koperasi.?

4
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Kerjasama

Koperasi memerlukan kerjsama untuk meningkatkan dan memaksimalkan

usahanya. Apakah definisi kerjasama tersebut?

Pengertian Kerja sama

a. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan

setiap orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan segala

aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan orang lain. Secara

alamiah, manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, baik sesama

manusia maupun dengan makhluk hidup

lainnya. Begitupun kita, dalam aktivitas usahanya setiap orang selalu

membutuhkan kehadiran dan peran orang lain. Tidak seorang pengusaha atau

wirausaha yang sukses karena hasil kerja atau usahanya sendiri.

Karena dalam kesuksesan usahanya, pasti ada peran orang atau pihak lain. Oleh

karena itu, salah satu kunci sukses usaha adalah sukses dalam kerja sama usaha.

Kerja sama pada intinya menunjukkan adanya kesepakatan antara dua orang atau

lebih yang saling menguntungkan, sebagaimana dua pengertian kerja sama di

bawah ini:

a. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama ini dengan istilah “kemitraan”,

yang artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua

pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih

5
keuntungan bersama dengan prisip saling membutuhkan dan

saling membesarkan.

b. H. Kusnadi mengartikan kerja sama sebagai “dua orang atau lebih untuk

melakukan aktivitas bersama yang dilakukan secara terpadu yang

diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu.” Dari

pengertian kerjasama di atas, maka ada beberapa aspek yang terkandung

dalam kerja sama, yaitu:

 Dua orang atau lebih, artinya kerja sama akan ada kalau ada minimal

dua orang/pihak yang melakukan kesepakatan. Oleh karena itu,

sukses tidaknya kerjasama tersebut ditentukan oleh peran dari kedua

orang atau kedua pihak yang bekerja sama tersebut.

 Aktivitas, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut terjadi karena adanya

aktivitas yang dikehendaki bersama, sebagai alat untuk mencapai

tujuan dan ini membutuhkan strategi (bisnis/usaha).

 Tujuan/target, merupakan aspek yang menjadi sasaran

dari kerjasama usaha tersebut, biasanya adalah keuntungan baik secara

financial maupun nonfinansial yang dirasakan atau diterima oleh kedua

pihak.

 Jangka waktu tertentu, menunjukkan bahwa kerja sama tersebut dibatasi

oleh waktu, artinya ada kesepakan kedua pihak

kapan kerjasama itu berakhir. Dalam hal ini, tentu saja setelah tujuan

atau target yang dikehendaki telah tercapai.

6
Gambaran Koperasi di Indonesia

Melihat kondisi koperasi di Indonesia saat ini tampaklah bahwa perwujudan

peranan koperasi sebagaimana yang dicita-citakan Bung Hatta belum sepenuhnya

optimal. Apabila sekitar tahun 1930, koperasi lahir secara alami dari masyarakat,

setelah Indonesia merdeka, justru kemudian kelahirannya didominasi oleh

pemerintah. Hal inilah yang memberikan beban bagi pengembangan koperasi di

Indonesia. Dominasi oleh pemerintah pada akhirnya sering disalahgunakan dalam

pelaksanaannya.

Apabila kita mendengar kata koperasi, hal yang terngiang di telinga kita dan

menjadi asosiasi dengan koperasi adalah permasalahan-permasalahan seperti subsidi,

inefisiensi, dan birokrasi. Ada pandangan yang tidak dapat sepenuhnya disalahkan

bahwa tidak sedikit koperasi yang tumbuh lantaran koperasi mendapat kesempatan

yang lebih besar untuk mengambil manfaat ekonomi dari proyek dan fasilitas

pemerintah. Intinya, tidak dapat dimungkiri bahwa gerakan koperasi adalah gerakan

yang sarat dengan beban sejarah.

Sementara itu, di masa depan, di era globalisasi, idiom-idiom yang terasosiasi

di pikiran kita adalah efisiensi, competitiveness, kepuasan pelanggan, corporate

value, dan inovasi. Jargon-jargon tersebut hampir tidak relevan dengan asosiasi kita

dengan koperasi. Padahal, saat ini perekonomian nasional sedang menghadapi

perubahan yang signifikan. Globalisasi ekonomi yang berlangsung intensif sejak satu

dekade lalu berdampak pada munculnya kecenderungan pasar global. Dengan

terbentuknya pasar global ini, setiap perusahaan tidak bisa lagi menganggap pasar

domestik sebagai captive market-nya. Terbentuknya pasar global memungkinkan para

7
pemain dari seluruh dunia bebas bermain di pasar domestik mana pun. Tantangan

seperti inilah yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia.

Kerjasama Koperasi

Menurut sifatnya kerjasama koperasi dibedakan menjadi dua yaitu kerjasama

secara horizontal dan kerjasama secara vertikal. Kerjasama secara horizontal adalah

kerjasama dengan sesama koperasi maupun dengan badan usaha yang lain yang

bukan koperasi tetapi masih sejajar.. Kerjasama dibidang usaha antar koperasi dapat

dilakukan dengan cara membentuk organisasi baru yang berbadan hukum. Banyak

dilakukan oleh koperasi tingkat sekunder, contoh : Koperasi Asuransi Indonesia

(KAI), Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI). Dan dalam bentuk proyek kemitraan

usaha tanpa membentuk organisasi baru yang berbadan hukum. Dalam hal ini adalah

salah satu pihak sebagai pelaksana sedangkan yang lain sebagai pengawas. Kerjasama

tersebut dalam surat perjanjian kerjasama yang saling mengikat atas dasar prinsip

saling menguntungkan. Disamping itu juga banyak kerjasama antara koperasi

dilakukukan oleh koperasi primer, dalam segala bentuk.

Berikut ini akan dikupas lebih dalam mengenai kerja sama kopersi seperti

halnya yang telah dijelaskan di atas. Kerjasama koperasi dengan pihak lain dapat

dibagi menjadi 3 yaitu:

1 . Kerjasama di bidang usaha antar koperasi

2 . Kerjasama bukan bidang usaha koperasi

3 . Kerjasama koperasi dengan lembaga bukan koperasi

8
Pada dasarnya kerjasama koperasi itu dilakukan semata-mata untuk saling

melengkapi,yaitu menutupi kelemahan masing-masing dan meningkatkan keuntungan

bersama. Berikut ini beberapa kerjasama antar koperasi:

Jenis-Jenis Kerjasama Koperasi

Dimasukkannya “Cooperation Among Cooperatives” artinya kerjasama antar

koperasi ini sebagai asas koperasi bukanlah tanpa alasan. Koperasi yang oleh

masyarakat umumnya didefinisikan sebagai wadah bagi orang-orang yang

ekonominya lemah, dengan sendirinya memerlukan kerja sama di antara mereka

dalam mencapai tujuan koperasi.Kerja sama antar koperasi merupakan salah satu azaz

yang harus di patuhi oleh semua jenis koperasi. Kerja sama koperasi dapat dibagi

tiga, yaitu sebagai berikut:

Kerjasama Bidang Usaha antara Koperasi dengan Koperasi

Kerjasama di bidang usaha antar koperasi dapat di lakukan dalam dua cara, yaitu:

Dengan membentuk organisasi baru yang berazazkan hukum. Kerjasama antar

koperasi yang dilakukan dengan pembentukan wadah baru, yang berbadan hukum

sendiri umumnya banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi tingkat sekunder, seperti

yang dilakukan dalam pendirian BUKOPIN. BUKOPIN merupakan hasil kerjasama

dari 9 buah koperasi, yang mana 9 koperasi tersebut merupakan koperasi yang

memiliki cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder.

Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru yang

berbentuk badan hukum. Kerjasama antar koperasi, selain dapat dilakukan dengan

9
pembentukan wadah baru yang berbadan hukum sendiri, kerjasama antar koperasi

tersebut dapat dilakukan tanpa diikuti pembentukan wadah baru, seperti dalam bentuk

proyek atau kemitraan usaha.

Kerjasama antar koperasi juga banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang

beranggotakan 20 orang yang disebut koperasi primer dalam segala bentuk.

Kerjasama ini berdasarkan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahtraan

masyarakat yang berada disekitarnya. Contoh kerjasama proyek atau kemitraan yaitu

Induk Koperasi Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN

(gabungan koperasi pegawai negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk

proyek pembangunan perumahan sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di

Yogyakarta.[4]

Kerjasama di bidang koperasi ini banyak dilakukan oleh koperasi-koperasi yang ada

di Inonesia, karena manfaatnya dapat memperbesar dan meningkatkan mutu koperasi

tersebut. Berikut contoh kerjasama di bidang usaha antar koperasi : Induk Koperasi

Pegawai Negeri yang mengadakan kerjasama dengan GKPN (gabungan koperasi

pegawai negeri) Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk proyek pembangunan

perumahan sehat bagi pebagawai negeri yang berkedudukan di Yogyakarta.

Kerjasama Koperasi dengan Badan Usaha Bukan Koperasi

Jika, seperti disebutkan di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan melalui

2 cara, yaitu dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan tanpa

membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya kerja

sama di bidang usaha antara koperasi dengan bukan koperasi.

10
Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru

yang berbadan hukum, umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi yang memiliki

cakupan daerah yang luas yang disebut koperasi sekunder, khususnya tingkat

induknya, seperti Induk Koperasi Pegawai Negeri, yang dengan mitra usahanya

masing-masing mendirikan bank. Tujuan dari pembentukan bank tersebut adalah

untuk meningkatkan pemberian pelayanan kepada anggota-anggotanya, koperasi-

koperasi primer terutama, dan koperasi-koperasi tingkat sekundernya, berupa

pemberian kredit kepada mereka, baik yang akan digunakan untuk mengembangkan

usahanya, maupun untuk membantu menunjang kebutuhan hidup anggota-anggota

perorangannya.Sehingga, pada dasarnya Kerja sama antara koperasi dengan badan-

badan usaha bukan koperasi ini bertujuan untuk:

a. Untuk memajukan koperasi itu sendiri.

b. Untuk menambah layanan untuk anggota-anggotanya.

c. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota koperasi itu

sendiri.

Kerja sama antara koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi juga dilakukan

oleh koperasi-koperasi primer dalam bentuk kemitraan usaha. Tetapi sifat kemitraan

usaha antara perusahaan-perusahaan besar dengan koperasi-koperasi

primer/pengusaha kecil tanpa membentuk wadah baru berbadan hokum mempunyai

dasar pertimbangan yang berbeda dibandingkan dengan kemitraan usaha antara

Induk-induk dengan perusahaan swasta atau BUMN yang disertai dengan

pembentukan wadah baru berbadan hukum. Berikut contoh Kerja sama antara

koperasi dengan badan-badan usaha bukan koperasi : IKPN (Induk Koperasi

11
Pegawai Negeri) awalnya berbadan hukum koperasi, IKPN mendirikan sebuah bank

setelah melakukan mitra usaha dengan BUMN dan yayasan dana pensiunan. Karena

ada kebijakan dari menteri koperasi pada waktu itu yang ditungkan dalam petunjuk

pelaksanaan (No. 12/M/I/1989) yang tidak mengizinkan koperasi mendirikan bank

umum koperasi selain bank BUKOPIN, sehingga IKPN terpaksa mengambil badan

hukum perseroan terbatas bagi bank tersebut.

Kerjasama Koperasi Bukan di Bidang Koperasi antar Koperasi dengan koperasi

Pada dasarnya kerjasama koperasi bukan di bidang usaha ini merupakan jalinan kerja

sama antara koperasi-koperasi yang ada di Indonesia yang bertujuan untuk

memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia. Tujuan

tersebut yaitu :

1. Memajukan dan menyatukan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia

2. Menyebarkan, melihara dan mempertahankan cita-cita koperasi.

3. Memperhatikan dan membantu pelaksanaan kepentingan perkumpulan

koperasi dengan nyata.

4. Membela hak hidup dan berkembang secara bebas bagi perkumpulan koperasi

terhadap segala usaha yang merintanginya, bilamana perlu dengan kerjasama,

terutama dengan seluruh gerakan koperasi, serta memandangnya dari sudut

perkembangan Ekonomi Nasional.

Berikut merupakan contoh kerjasama antara koperasi di bidang bukan usaha :

Terbentuknya SOKRI. Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional, masing-

masing jenis koperasi umumnya memiliki Induk, di mana masing-masing jenis

koperasi tersebut dapat menggalang persatuan dan kerja sama di antara sesama

12
mereka, di bidang usaha dan bahwa keberadaan induk-induk tersebut dapat mewakili

kepentingan masing-masing jenis koperasi pada tingkat nasional, maka pada

tingkatan nasional telah pula terdapat suatu organisasi koperasi bersifat non-usaha

yang didirikan oleh gerakan koperasi dengan bertujuan mempersatukan seluruh

gerakan koperasi di Indonesia. Usaha ini mula-mula diwujudkan dengan dibentuknya

SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Indonesia)Kerjasama di bidang usaha antar

koperasi

Merupakan salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan untuk mencapai tujuan

bersama oleh antar sesama koperasi. Kerjasama yang dilakukan antara lain dengan

membentuk usaha baru yang berbadan hukum dalam bentuk kemitraan, dan dapat

juga tidak membentuk organisasi baru yang berbadan hukum. Kegiatan usaha

lainnya meliputi mengembangkan usaha koperasi yang telah ada agar kinerja koperasi

di masa yang akan datang bisa lebih maksimal, selain itu dalam hal ini juga dapat

menciptakan usaha-usaha baru yang sekiranya dapat menunjang karier koperasi-

koperasi yang melakukan kerjasama. Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan dari

kerjasama di bidang usaha antar koperasi :

a. Peningkatan kemampuan tawar (bargaining power) mereka terhadap

pihak ketiga

b. Menjamin kontinuitas pemasukan bahan baku

c. Biaya dapat ditekan lebih rendah, karena dapat beroperasi secara

besar-besaran ( Economic of scale)

13
d. Bila kerjasama diakukan oleh koperasi tingkat di atasnya dan bidang

usahanya dapat mengadakan integrasi vertical,maka akan

menurunkan biaya transaksi.

e. Bila kerjasama dilakukan secara horizontal maka akan meningkatkan

kemampuan bersaing mereka terhadap pihak ketiga.

Manfaat Kerjasama Koperasi

Dengan melakukan kerja sama dengan koperasi lain, akan mendapat keuntungan-

keuntungan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan sumber dana yang berasal dari

dalam gerakan koperasi secara efisien supaya memunculkan kelipatan daya guna

yang semakin tepat.

2. Memperluas usaha antar koperasi agar manfaat ekonomis jatuh ditangan koperasi.

3. Koperasi sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tangguh melalui alih sumber

daya teknologi dari satu koperasi kepada koperasi yang lain.

4. Menggalang tumbuhnya kepercayaan anggota maupun masyarakat terhadap

koperasi melalui usaha-usaha yang semakin terpadu dalam satu lingkup sistem

yang terarah.

5. Menaikkan sumbangan koperasi terhadap pembentukan produksi nasional secara

lebih terarah.

14
6. Memudahkan pembinaan dan pengawasan antar koperasi yang satu dengan yang

lain

7. Mempertahankan diri terhadap tindakan pihak luar, dengan menarik manfaat yang

sebesar-besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.

8. Memajukan dan mengembangkan baik pada anggota koperasi atau koperasi itu

sendiri. Dll.

BAB III
PENUTUP

15
KESIMPULAN

` Kerjasama koperasi apabila dioptimalkan maka akan meningkatkan efisiensi

dan efektifitas dalam pencapaian tujuan dan cita-cita koperasi pada umumnya dan

secara khusus mampu mensejahterakan anggota sehingga pada akhirnya akan

memiliki bargain power dengan pelaku usaha lainnya.

Di dalam Undang-undang Koperasi pasal 5 tertulis bahwa salah satu cara untuk

mengembangkan koperasi selain dengan pendidikan koperasi adalah melakukan

kerjasama antar koperasi.

Koperasi dapat melakukan kerjasama secara vertikal maupun horisontal dan dapat

melakukan kerjasama dalam bidang usaha maupun di luar bidang usaha dan dapat

pula bekerjasama dengan subjek sesama koperasi dan bukan koperasi.

SARAN

Melihat perkembangan koperasi Indonesia saat ini, yang pada kenyataannya masih

kurang maksimal, maka kami memberikan saran :

a. Mengoptimalkan kerjasama intern antar anggota koperasi sehingga terjalin

Komunikasi yang selaras dan searah shingga akan mempermudah dalam

Pencapaian tujuan dan cita-cita koperasi itu sendiri.

b. Menjalin hubungan yang terbuka dan konsisten dengan pihak yang kita ajak

bekerjasama.

c. Memaksimalkan kerjasama yang telah ada.

16
d. Melakukan study banding terhadap koperasi-koperasi lain sehingga kita dapat

koreksi terhadap kekurangan masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

17
Pratama, yosua. 27 November

2009. Kerjasamakoperasi. http://wartawarga.gunadarma.ac.id. Definisi kerjasama.

www. Google.co.id.

Undang- undang RI No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.

Abdullah, burhanudin.03 April 2011.Peranan Koperasi dalam Pembangunan di

Indonesia.www.yahoo.com.

http://septianiputri05.blogspot.com/2016/11/kerja-sama-koperasi.html

Sudarsono dan Edilius. 1996. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta

[1] Sudarsono dan Edilius. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. (Jakarta : PT Rineka

Cipta. 1996). Hal 183

[3]http://makalah/koperasi/Fajri_Arif_Wibawa_Mari_kita_berbagi_pengetahuan_dan

_pengalaman_Makalah_Kerjasama_Koperasi”.html. Di akses pada Tanggal 13-04-

2016, jam 15:17

[5] Hedrojogi. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik. (PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2004).

[9] Opcit. Sudarsono dan Edilius. Koperasi Dalam Teori dan Praktek.

tri17.blogspot.com/2011/02/cara-membangun-jaringan-kerja-sama.html

18
19

Anda mungkin juga menyukai