Anda di halaman 1dari 17

“PERANAN KOPERASI DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI

SECARA NASIONAL UNTUK MEWUJUDKAN KEMAKMURAN YANG ADIL DAN


MERATA BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”.

Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

“Perkoperasian”

Oleh:

ANDRI SAPUTRA

NIM 041087715

ADMINISTRASI NEGARA

UNIVERSITAS TERBUKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah Swt., karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
semestinya.Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perkoperasian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena,
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan penulis terima dengan pikiran, keyakinan,
dan harapan yang positif. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita.Wasalamualaikum wr.wb.

Pangkalanbaru, Mei 2020

Andri Saputra
NIM 041087715
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 3

A. Kajian Teori............................................................................................................... 3

1. Hakikat Koperasi................................................................................................... 3

2. Sejarah Koperasi.................................................................................................... 3

3. Peran Koperasi....................................................................................................... 5

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................. 7

A. Perkembangan Kondisi Koperasi Di Indonesia Saat Ini   ......................................... 7

B. Kendala Berkembangnya Perkoperasian Di Indonesai.............................................. 8

C. Kebutuhan Masyarakat Indonesia Terhadap Koperasi Saat Ini................................. 9

D. Peran Koperasi Indonesia Dalam Program Pengembangan Ekonomi Nasional...... 10

BAB 1V KESIMPULAN.............................................................................................. 12

A. Kesimpulan................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kehidupan koperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat sebab bagi
masyarkat Indonesia hidup berkoperasi berarti membangun perekonomian pemerintah
merupakan pemrakarsa ekonomi memiliki misi dan visi untuk memajukan koperasi sesuai
dengan apa yang dikehendaki atas dasar undang-undang dasar 1945, yaitu membangun
koperasi sebagai mempunyai kemampuan untuk dapat dipergunakan sebagai alat
pendemokrasian ekonomi nasional. Atas dasar itu maka koperasi sebagai organisasi ekonomi
dan sosial yang mampu memberikan pelayabab terus menerus dan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi.
Menurut pasal 1, ayat (1) Undang-undang No 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasrkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasrkan atas asas kekeluargaan. Menurut International labor
organization (ILO), koperasi adalah kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan
terbatas, yang secara sukarela bergabung untuk mencapai tujuan bersama yang bersifat
ekonomi melalui pembentukan badan usaha yang diawasi secara demokratis, yang
memberikan modal yang diperlukan dan menerima resiko secara manfaat dari usahanya
secara adil.
Dengan kata lain koperasi sebagai badan usaha yang melakukan kegiatan berdasrkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai penggerak ekonomi yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Dengan memperhatikan setiap kedudukan dan tujuan koperasi, maka peran
koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi pada
rakyat dengan mewujudkan kehidupan yang demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri
demokrasi, kebersamaan, kekeluargaan, dan adanya keterbukaan. Selain itu juga koperasi
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berorientasi untuk menumbuhkan partisipasi
masyarakat dalam memperkuat struktur perekonomian nasional dengan demokrasi ekonomi
yang berlandaskan asas kekeluargaan. Oleh karena itu, menyelaraskan dengan perkembangan
lingkunga yang dinamis seperti era globalisasi sekarang, maka perlu adanya peningkatan
usaha yang mampu mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih
kuat dan lebih mandiri.
Sebagai satu-satunya badan usaha yang paling sesuai dengan pasal 33 UUD 1945,
koperasi mempunyai tujuan seperti yang tercantum dalam undang-undang No 25 pasal 3,
yaitu “memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan 3
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar
1945”. Di Indonesia koperasi berperan sebagai bagiam dari pembangunan dalam rangka
mengentaskan kemiskinan. Peran tersebut membuat beban koperasi Indonesia jauh lebih
berat dengan koperasi-koperasi di negara lain, karena koperasi Indonesia mengemban misi
kesejahteraan suatu negara, bukan hanya menjadi bentuk suatu badan usaha swasta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah ini adalah:
Bagaimana peranan koperasi dalam program pengembangan ekonomi secara nasional untuk
mewujudkan kemakmuran yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan koperasi
dalam program pengembangan ekonomi secara nasional untuk mewujudkan kemakmuran
yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.
1. Hakikat Koperasi
UU No 25 Tahun 1992 (perkoperasian Indonesia) koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdsarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasrkan atas dasar
asas kekeluargaan. Koperasi berasal dari kata cooperation, secara harfiah berarti kerja sama.
Kerja sama merupakan salah satu naluri manusia yang perlu terus dikembangkan, juga
dilapangan kehidupan ekonomi, agar kemakmuran dan kemajuan seluruh rakyat dapat
dicapai. Kerja sama dalam koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota
melalui perusahaan yang dikelola anggota, yang berkedudukan sebagai pemilik dan sekaligus
pengguna jasa.
Menurut Dr. Fay mengemukakan bahwa koperasi merupakan suatu perserikatann
dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu
dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing
sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding
dengan pemanfaatan mereka teradap organisasi. Menurut R.M Margono djojohadikoesomo
koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak
bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
Sejalan dengan Prof. R.S Soeriaatmadja juga mengemukakan koperasi merupakan
suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang juga
pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar laba atau dasar
biaya.
Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah suatu badan
atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang
dimilki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
2. Sejarah Koperasi
Latar belakang sejarah perkembangan koperasi maka sebelum ditemukan bentuk
koperasi seperti yang kita saksikan sekarang ini, jauh sebelumnya sudah ada beberapa upaya
yang mewujudkan gagasan kehidupan berkoperasi meskipun belum berhasil sehingga dapat
dikatakan bahwa akar kehidupan koperasi pada hakikatnya telah tertanam lama sebelum
bentuk koperasi yang akan kita kenal seperti sekarang ini, yang untuk pertama kali didirikan
pada tahun 1844. Bahkan menurut Ewell paul roy dalan bukunya cooperatives development,
principle and management, akar kehidupan berkoperasi sudah bisa dilacak sejak dua ribu
tahun sebelum masehi. Dinyatakan bahwa pada zaman kerajaan babilonia kuno, pada masa
pemerintahan raja Hamurabi (2067-2025 sM) sudah terdapat praktik-praktik koperasi. Raja
tersebut mengeluarkan undang-undang hamurabi, antara lain mengatur sewa-menyewa tanah
pertanian. Undang-undang tersebut sejumlah petani dapat mengelola sebidang tanah yang
luas secara koperasi. Tanah dijadikan sebagai perusahaan bersama atau dibagi-bagi kepada
anggotanya. Dokumen-dokumen yang ada menunjukan bahwa para petani penyewa tersebut
tetap memelihara hubunan dengan koperasinya.

Pada tahun 3000 hingga sekitar 325 Sm di Yunani kuno juga telah berkembang sistem
koperasi, khususnya dalam bentuk perkumpulan jasa penguburan. Hampir setiap orang
yunani dari kelas menengah dan bawah menjadi anggota koperasi, yang menjamin setiap
anggotanya dapat memperoleh tempat dan upacara penguburan yang layak. Pada tahun 200
Sm pada masa dinasti Hong, di cina berkembang sistem koperasi simpan pinjam dalam
bentuk perkumpulan-perkumpulan yang jumlah anggotanya terbatas (kecil) perkumpulan ini
juga menentukan peraturan sebagai berikut: Setiap anggota membayar kontribusi yang
jumlahnya sama. Pembayaran iuaran dan bunga pada jarak waktu yang di tentukan.
Keuntungan dibagi sama. Pembayaran pinjaman secara angsuran pada jarak waktu tertentu.
Bagi yang tidak membayar angsuran/kontribusi dikenakan denda. Di zaman pertengahan
(500-1400) di kerajaan romawi juga berkembang sistem koperasi dalm bentuk gilde
(semacam serikat pekerja), yakni perkumpulan para pengrajin yang selain bertjuan untuk
memperkuat posisi anggotanya, juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Di zaman pertengahan ini pula diswiss pada abad ke 13 terbentuk perkumpulan
pertenak susu yang dikelola secara kooperatif.

Pada masa selanjutnya, bentuk-bentuk koperasi terus berkembang sampai datang


revolusi industri sekitar 1750, yang boleh dikatakan sebagai pemicu lahirnya bentuk koperasi
seperti yang kita kenal sekarang. Inti dari revolusi industri adalah maraknya kemajuan
teknologi dengan ditemukannya bermacam jenis mesin yang memacu perkembangan industri
misalnya, penemuan mesin pintal benang, mesin tenun, kemudian banyak digunakan dalam
proses produksi.
Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia sudah mulai sejak masa penjajahan
belanda, pada penghujung abad ke 19. Meskipun usaha pengembangan koperasi itu masih
terbatas dikalangan pegawai negari (kaum priayi). Setelah penjajahan belanda selesai, masih
diteruskan dengan penjajah jepang sebelum Indonesia mencapai kemerdekaan, dimana
koperasi mendapatkan kehormatan dicantumkan dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 beserta
penjelasannya, kemudian sering ditafsirkan bahwa koperasi sebagai soko guru perekonomian
nasional. Namun untuk mencaai cita-cita konsitusi tersebut diperlukan perjuangan berat dan
panjang, yang memerlukan kesatuan sikap dan pikiran serta kekompakan anatara gerakan
koperasi dan pemerintah.

3. Peran Koperasi

Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut:

a. Meembantu anggota untuk peningkatan pendapatan/penghasilan.

Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi maka makin besar juga penghasilan yang
diperoleh anggota tersebut.

b. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan

Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotadan juga


masyrakat pada umunya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha melakukan
kegiatan sesuai dengan jenis koperasi, seperti dibidang kerajinan, pertanian dan pertokohan.
Dibukanya lapangan usaha koperasi bearti memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan
menyerap sumber daya manusia pada umumnya.

c. Meningkatkan taraf hidup masyarakat

Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti meningkatkan taraf


hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi kemungkinan akan lebih
mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.

d. Turut mencerdaskan bangsa

Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan dan
manajemen. Dengan demikian, koperasi turut berperan dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.

e. Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang, baik perseorangan maupun
warga masyarakat.

Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan


bersama. Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat
mempersatukan usahaa para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti usaha pengadaan
pupuk, bibit, alat pertanian,dan menjual bersama produksi pertanian.

f. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi

Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasrkan keinginan para nggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan. Hal ini
merupakan pencerminan dan pelaksanaan demokrasi ekonomi.

Menurut Undang-undang No 25 Tahun 1992, pasal 4, peran dan fungsi koperasi adalah:

a. Membangun dan mengembangakan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejateraan ekonomi
dan sosialnya.

b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
msayarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian


nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasrkan atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Peran Koperasi sebagai suatu lembaga yang bertugas dalam menyejahterakan serta
memajukan perekonomian rakyat. Di Indonesia, meskipun konsep koperasi sudah dipayungi
oleh undang-undang, tetapi tetap saja keberadaan koperasi belum bisa berjalan secara efektif.
BAB III
PEMBAHASAN

a. Perkembangan kondisi koperasi di Indonesia saat ini


Perkembangan koperasi di Indonesia saat ini pada umunya berjalan dengan baik akan
tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena para pengelola kurangnya profesional
untuk mengatasi perkoperasian saat ini. Meskipun berbagai kebijakan telah direncanakan
oleh pemerintah, keberadaan koperasi di Indonesia masih belum memenuhi kodisi
sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya kurangnya diminati
koperasi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena selama ini koperasi hanya dipandang
sebagai lembaga saja, bukan sebagai sistem perekonomian. Padahal koperasi tersebut sebagai
perkumpulan dan sebagai badan usaha. Koperasi itu sendiri yang merupakan perkumpulan
orang-orang dimana saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu dengan
meningkatkan tarif hidup dan kesejahteraan. Pertumbuhan koperasi di Indonesia dari tahun
ketahun semakin cukup dilihat dari pertumbuhan koperasi dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2008 yang mengalami perubahan yang cukup signipikan dimana terjadi peningkatan
sebesar 50,76%, namun pengembangan koperasi di Indonesia yang telah digerakan melalui
dukungan kuat program pemerintah yang telah digerakan melalui dukungan kuat program
pemerintah telah dijalankan dalam waktu lama, dan tidak mudah ke luar dari lingkungan
pengalaman tersebut.
Koperasi di Indonesia dalam perkembangannya sejauh ini menemui persoalan internal
yang harus diselsaikan dimana komitmen para anggota untuk saling memiliki koperasi.
Dalam berkoperasi, pemahaman para anggota sekedar memanfaatkan simpan-menyimpan
akan tetapi tidak pernah meminjam untuk kegiatan usaha. Seharusnya koperasi menjadi
pemikiran bersama karena sejatinya keberadaan koperasi bukan untuk kepentingan pengurus
dan pengelola saja, akan tetapi kebersamaan dan berorientasi pada kesejahteraan para
anggota. Untuk itu, seharusnya jiwa-jiwa koperasi dalam berkoperasi harus ditumbuhkan
sebagai spirit dalam memajukan koperasi, karena semua tidak lepas dari anggota koperasi.
Perkembangan koperasi terus berkembang, perembangan tersebut ditandai dengan banyaknya
pertumbuhan koperasi di Indonesia. Tetapi di dalam perekembangan tersebut banyak terjadi
berbagai hambatan-hambatan. UUD 1945 Pasal 33 ayat 1 yang selalu dijadikan
dasar/pedoman dalam pelaksanaan koperasi.
b. Kendala berkembangnya perkoperasian di Indonesia
Perkoperasian di Indonesia sekarang mengalami hambatan yang membuat koperasi
lambat dalam berkembang, hambatan tersebut berasal baik dari fasilitas koperasi, anggota,
masyarakat, pemrintah, lingkungan maupun pengurus koperasi itu sendiri, padahal koperasi
ada penunjang perekonomian karena dengan adanya koperasi UKM di Indonesia bisa
berkembang pesat sehingga disaat negara mengalami inflasi, UKM bisa menghendel baik dari
tenaga kerja maupun devisa negara, adapun masalah yang sering dihadapi oleh koperasi
diantaranya:
1. Keterbatasan dana yang dimiliki
2. Tingkat pendidikan, keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas.
3. Partisipasi para anggotanya masih rendah baik dari RAP maupun kegiatan lainnya yang
diberikan.
4. Keterbatasan pengetahuan anggota terhadap pembagian SHU.
5. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama, bahkan tingkat pengembalian pinjaman
yang amat lama sehingga dana/ modal koperasi semakin berkurang.
6. Kurangnya pengawasan dari para pengurus koperasi.
7. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan peminat dari
masyarakatnya kurang, karena sebagian masyarakat beranggapan bahwa koperasi kurang
menjanjikan .
8. Kurangnya edukasi tentang keuntungan dari koperasi bagi masyarakat.
9. Sedikitnya masyarakat untuk berwirausaha.
Perkembangan koperasi di Indonesia juga memiliki beberapa hambatan yakni
hambatan eksternal dan internal sebagai berikut:
Hambatan eksternal: Keterlibatan pemerintah yang berlebihan (sering kali karena desakan
pihak donor). Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak fungsi yang
dibebankan kepada koperasi melebihi fungsi atau tujuan koperasi sebenarnya. Kondisi yang
tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi
yang anti-oertanian dan sebagainya. Kurangnya kerjasama pada bidang ekonomi dari
masyarakat kota sehinga koperasi semakin terkucilkan.
Hambatan Internal: Termasuk keterbatasan anggota atau patisipasi anggota. Kinerja
anggotanya yang kurang berkompeten. Perbedaan antara kepentingan individu dan kolektif.
Lemahnya manajemen koperasi. Rendahnya tingkat kecerdasan raykat Indonesia. Kurangnya
dedikasi pengurus terhdap kelangsungan hidup koperasi. Kurangnya modal kerja.
Adapun solusi untuk menghadapi kendala koperasi di Indonesia diantaranya adalah:
1. Memberikan bantuan modal kerja bagi koperasi primer khususnya KUD, dimana bantuan
tersebut harus selektif, dimonitoring dan evaluasi.
2. Memberikan bantuan manajemen kepada koperasi primer dan KUD baik sebagai manajer
KUD atau pelatihan –pelatihan yang berkesinambungan.
3. Memberikan peranan yang lebih besar pada dinas koperasi ataupun kementerian negara
koperasi dalam pengembangan koperasi.
4. Modifikasi produk-produk yang ada dikoperasi, sehingga meningkatkan selera masyarakat
sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut.
5. Penambahan modal, pelatihan manajemen, dan bantuan perizinan agar koperasi memiliki
posisi tawar lebih baik. Usaha lain yang harus didorong adalah melibatkan pemuda dalam
pengelolaan koperasi.

c. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap koperasi saat ini


Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan koperasi, koperasi di Indonesia juga
mempunyai kemampuan menyediakan semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Koperasi dibidang jasa, produsen maupun simpan pinjam mampu mencukupi kebutuhan
anggota dan juga masyarakat. Beberapa kebutuhan dasar masyarakat dapat dipenuhi dengan
prinsip koperasi dengan saling bergotong royong. Pemenuhan kebutuhan tersebut tidak
terlepas dari perekonomian negara. Peran koperasi untuk negara dalam ekonomi rakyat
tersebut bahwa koperasi merupakan kegiatan usaha segala bentuk sektor rill ekonomi dan
jasa, bukan hanya simpan pinjam. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai
badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarkat yang maju, adil, dan makmur
berdasarkan pancasila. Koperasi menunjang usaha maupun kesejahteraan anggota baik secara
langsung maupun tidak langsung. Disebut sebagai usaha yang secara langsung menunjang
usaha anggota koperasi, apabila usaha-usaha tersebut melayani langsung kepentingan-
kepentingan anggota koperasi, seperti usaha simpan pinjam, usaha toko, usaha pengadaan
barang untuk memenuhi kebutuhan produksi anggota, dan usaha penjualan/pemasaran
barang-barang produk anggota tersebut. Jadi masyarakat sangat membutuhkan koperasi,
karena koperasi sebagai badan usaha dengan tujuan mensejahterakan setiap anggotanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka anggota sebagai pemilik berkewajiban membiayai
usaha koperasi, dan agar usaha koperasi dapat berhasil pengelolaannya harus dikelola oleh
tenaga-tenaga propesional. Koperasi juga bagian kegiatan ekonomi yang berasas
kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Dengan adanya koperasi,dapat lebih mudah mendirikan usaha karena modal
yang dipakai adalah milik bersama. Sekarang ini, banyak perusahaan-perusahaan yang
mendirikan koperasi sendiri. Koperasi sangat dibutuhkan masyarakat karena koperasi dapat
diandalkan untuk kesejahteraan warganya.
d. Peran koperasi indonesia dalam program pengembangan ekonomi nasional
Peran koperasi sebagai suatu lembaga yang bertugas dalam menyejahterakan serta
memajukan perekonomian rakyat telah banyak ditunjukan di berbagai negara besar di dunia.
Di Indonesia, meskipun konsep koperasi sudah dipayungi oleh undang-undang, tetapi tetap
saja keberadaan koperasi belum bisa berjalan secara efektif. Dalam era otonomi daerah setiap
daerah terutama masyarakat desanya harus memiliki rasa percaya diri bahwa melalui
organisasi koperasi kegiatan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan dan diandalkan
kekuatannya. Selain itu pata pengelola koperasi di Indonesia yang mewakili unsur gerakan
yang berbasis pada masyarakat pun tentu harus punya kebijakan dan strategi lain untuk
mengembangkan koperasi. Dalam UUD 1945, khususnya pasal 33 ayat 1 dinyatkan bahwa
perekonomianIndonesia disusun sebagai usaha bersama berdasrkan atas asas kekeluargaan.
Selanjutnya pasal 33, antara lain menyebabkan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran oran seorang dalam bangun peruasahaan yang sesuai dengan
koperasi. Pasal 333 UUD 1945 tersebut menempatkan koperasi, baik dalam kedudukan
sebagai soko guru perekonomian nasional maupun sebagai bagian internal tata perekonomian
nasional.
Keberadaan koperasi di Indonesia memiliki peran penting bagi setiap lembaga dan
anggota yang menjalankannya, salah satunya untuk membangun perekonomian. Berikut
adalah beberapa peran koperasi dalam pengembangan perokonomian sebagai berikut:
1. Mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
Contohnya, koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat pertanian
yang dibutihkan petani. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani bisa membeli
kebutuhan alat-alat pertanian di koperasi dengan harga yang lebih murah. Karena itu,
kegiatan usaha pertanian tersebut bisa menjadi lebih baik dan meningkat.
2. Meningkatkan pendapat anggota
Anggota koperasi bisa mendaptkan sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh koperasi
sehingga kamu mendapkan keuntungan. Hal ini karena semakin besar jasa seorang anggota
terhadap koperasi maka semakin besar pula pengahasilan diperoleh anggota tersebut.
3. Mengurangi tingkat pengangguran
Kehadiran koperasi di Inonesia diharapkan bisa menolong nasib mereka yang
membutukan pekerjaan, karena dengan adanya koperasi akan dibutuhkan banyak pekerjaan
untuk mengelola usahnya. Setiap orang juga bisa belajar mengelola keuangan dan
mendapatkan penghasilan setiap bulan dari pengelola koperasi. Pada dasarnya, koperasi bisa
memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan menyerap sumber daya manusia.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Kegaiatan koperasi dapat meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Berati
peran koperasi bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan
yang tinggi, kemudian akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam
dan sebagai alat penunjang ekonomi untuk dapat bersaing dengan badan usaha lainnya.
5. Membangun tatanan perekonomian nasional
Koperasi sebgai salat satu perekonomian bangsa dan dikembangkan oleh pemerintah,
perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya. Dengan memberdayakan koperasi,
berarti juga bisa membedayakan masyarakat, yang pada akhirnya akan mampu
memberdayakan perekonomian nasional.
Untuk memajukan perkembangan perekonomian rakyat, pembangunan koperasi di
tunjukan pada pertumbuhan budaya dan citra positif serta penguatan kelembagaan koperasi
agar mampu berperan sebagai wadah masyarakat. Peran koperasi memanglah sangat
dibutuhkan dalam perekonomian di Indonesia terutama di dalam masyarakat. Maka dari itu,
menjadi anggota koperasi bisa mendaptkan berbagai keuntungan dan manfaat ketika
bergabung dengan koperasi. Peran yang diharapkan dari koperasi dalam rangka
perekonomian nasional kiranya sangat perlu diperhatikan bahwa koperasi telah diakui sebagai
lembaga solusi dalam rangka menangkal kesenjangan serta mewujudkan pemerataan, tetapi
disisi lain kebijaksanaan makro ekonomi belum sepenuhnya disesuaikan dengan perubahan-
perubahan perekonomian dunia yang mengarah pada pasar bebas.
BAB IV
KESIMPULAN

Perkembangan koperasi di Indonesia saat ini pada umunya berjalan dengan baik akan
tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena para pengelola kurangnya profesional
untuk mengatasi perkoperasian saat ini. Meskipun berbagai kebijakan telah direncanakan
oleh pemerintah, keberadaan koperasi di Indonesia masih belum memenuhi kodisi
sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. Koperasi di Indonesia dalam
perkembangannya sejauh ini menemui persoalan internal yang harus diselsaikan dimana
komitmen para anggota untuk saling memiliki koperasi. Dalam berkoperasi, pemahaman para
anggota sekedar memanfaatkan simpan-menyimpan akan tetapi tidak pernah meminjam
untuk kegiatan usaha. Seharusnya koperasi menjadi pemikiran bersama karena sejatinya
keberadaan koperasi bukan untuk kepentingan pengurus dan pengelola saja, akan tetapi
kebersamaan dan berorientasi pada kesejahteraan para anggota.

Perkembangan koperasi di Indonesia juga memiliki beberapa hambatan yakni


hambatan eksternal dan internal sebagai berikut:
Hambatan eksternal: Keterlibatan pemerintah yang berlebihan (sering kali karena desakan
pihak donor). Terlalu banyak yang diharapkan dari koperasi atau terlalu banyak fungsi yang
dibebankan kepada koperasi melebihi fungsi atau tujuan koperasi sebenarnya. Kondisi yang
tidak kondusif, seperti distorsi pasar, kebijakan ekonomi seperti misalnya kebijakan proteksi
yang anti-oertanian dan sebagainya. Kurangnya kerjasama pada bidang ekonomi dari
masyarakat kota sehinga koperasi semakin terkucilkan.
Hambatan Internal: Termasuk keterbatasan anggota atau patisipasi anggota. Kinerja
anggotanya yang kurang berkompeten. Perbedaan antara kepentingan individu dan kolektif.
Lemahnya manajemen koperasi. Rendahnya tingkat kecerdasan raykat Indonesia. Kurangnya
dedikasi pengurus terhdap kelangsungan hidup koperasi. Kurangnya modal kerja.
Masyarakat Indonesia sangat membutuhkan koperasi, koperasi di Indonesia juga
mempunyai kemampuan menyediakan semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Koperasi dibidang jasa, produsen maupun simpan pinjam mampu mencukupi kebutuhan
anggota dan juga masyarakat. Jadi masyarakat sangat membutuhkan koperasi, karena
koperasi sebagai badan usaha dengan tujuan mensejahterakan setiap anggotanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka anggota sebagai pemilik berkewajiban membiayai usaha
koperasi, dan agar usaha koperasi dapat berhasil pengelolaannya harus dikelola oleh tenaga-
tenaga propesional. Koperasi juga bagian kegiatan ekonomi yang berasas kekeluargaan.
Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan
adanya koperasi,dapat lebih mudah mendirikan usaha karena modal yang dipakai adalah
milik bersama. Sekarang ini, banyak perusahaan-perusahaan yang mendirikan koperasi
sendiri. Koperasi sangat dibutuhkan masyarakat karena koperasi dapat diandalkan untuk
kesejahteraan warganya.
Peran koperasi sebagai suatu lembaga yang bertugas dalam menyejahterakan serta
memajukan perekonomian rakyat telah banyak ditunjukan di berbagai negara besar di dunia.
Di Indonesia, meskipun konsep koperasi sudah dipayungi oleh undang-undang, tetapi tetap
saja keberadaan koperasi belum bisa berjalan secara efektif. Dalam era otonomi daerah setiap
daerah terutama masyarakat desanya harus memiliki rasa percaya diri bahwa melalui
organisasi koperasi kegiatan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan dan diandalkan
kekuatannya. Pasal 333 UUD 1945 tersebut menempatkan koperasi, baik dalam kedudukan
sebagai soko guru perekonomian nasional maupun sebagai bagian internal tata perekonomian
nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Djabaruddin djohan. 2019. Perkoperasian. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.

Henny, dkk. 2017. Analisis Reidentifikasi Empat Masalah Utama Koperasi di Kabupaten
Subang Sebagai Dasar penyusunan Strategi, Jurnal Akutansi, Vol 9. No 1.

Camelia Fanny Sitepu dan Hasyim. 2018. Perkembangan Ekonomi Koperasi di Indonesia,
NIAGAWAN, Vol 7. No 2.

Nihayatus Sholichah dan Mesak paidjala. 2017. Peran Koperasi Dalam Rangka
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpapar Pada Kawasan Rawan Bencana di
Wilayah Kabupaten Tuban, Asketik, Vol 1. No1.

Nurul Mubarok, dkk. 2018. Analisis Identifikasi Masalah Utama Koperasi di Kabupaten
Banyuasin Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Anggota, I-Economic, Vol 4. No 2.

Auliana. 2018. Hiruk Pikul Perkembangan Koperasi di Indonesia. Kompasiana.


https://www.google.com/amp/s//www.kompasania.com/amp/auliana/5b20fc1ccaf7db4b
e801b4d7/huruk-pikuk-perkembangan-koperasi-di-indonesia.

Anda mungkin juga menyukai