Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan bagaimana tata cara pengangkatan Perangkat desa ?

Pengangkatan perangkat desa melalui mekanisme sebagai berikut:

a. Kepala Desa dapat membentuk Tim yang terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan
minimal seorang anggota.
b. Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan calon Perangkat Desa yang
dilakukan oleh Tim.
c. Pelaksanaan penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa dilaksanakan paling
lama 2 (dua) bulan setelah jabatan perangkat desa kosong atau diberhentikan.
d. Hasil penjaringan dan penyaringan bakal calon Perangkat Desa paling sedikit 2 (dua)
orang calon dikonsultasikan oleh Kepala Desa kepada Camat.
e. Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa paling lambat 7
(tujuh) hari kerja.
f. Rekomendasi yang diberikan Camat berupa persetujuan atau penolakan berdasarkan
persyaratan yang ditentukan.
g. Dalam hal Camat memberikan persetujuan, Kepala Desa menerbitkan Keputusan Kepala
Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa.
h. Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, Kepala Desa melakukan penjaringan dan
penyaringan kembali calon Perangkat Desa.

2. Pada UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah telah nampak upaya
pemerintah dalam memberikan penghasilan kepada Aparat desa. Sebutkan PP yang
mengatur tentang penghasilan aparat pemerintah desa sesuai dengan UU desa yang
terbaru yaitu UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, serta Jelaskan apa saja yang
diatur didalam penghasilan aparat desa tersebut !

Dalam peraturan pemerintahan No 11 Tahun 2019 tentang perubahan kedua atas


peraturan pemerintah No 43 Tahun2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang No.6
Tahun 2014 pemerintah mengubah pasal 81, menjadi:

a. Penghasilan tetap diberikan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa
lainnya dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari ADD (Anggaran Dana Desa).
b. Bupati/Wali kota menetapkan besaran penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa,
dan Perangkat Desa lainnya, dengan ketentuan:

1. Besaran penghasilan tetap Kepala Desa paling sedikit Rp2.426.640,00 setara 120% dari
gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a.
2. Besaran penghasilan tetap Sekretaris Desa paling sedikit Rp2.224.420,00 setara 110%
dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a.
3. Besaran penghasilan tetap Perangkat desa lainnya paling sedikit Rp2.022.200,00 setara
100% dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a.

Pasal 81 yang berubah tersebut juga mengubah Pasal 100 PP tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diubah menjadi:
1. Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan ketentuan:
a. Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai:
b. Penyelenggaraan pemerintahan desa termasuk belanja operasional pemerintahan desa,
dan insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga
c. Pelaksanaan pembangunan desa.
d. Pembinaan kemasyarakatan desa.
e. Pemberdayaan masyarakat desa.
2. Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai:
a. Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa
lainnya; dan
b. Tunjangan operasional Badan Permusyawaratan Desa.

3. Bagaimanakah seharusnya tata hubungan industrial perangkat desa dalam sistem


pemerintahan desa Jelaskan ?

Hubungan industrial perangkat desa dalam pemerintahan desa diatur berdasarkan tata
hubungan anatara perangkat sebagai pekerja dan pemerintah desan sebagai pemberi kerja.
Hal ini perlu mengingat selama ini perangkat desa dalam hubungan dengan pemerintah desa
terkadang ditempatkan pada posisi yang lebih rendah atau bahkan dalam hybyngan kerja
yang serba tidak pasti dan tidak jelas. Meskipun secara formal kedudukan perangkat desa
diatur dalam UU No 32 Tahun 2004 tentan desa dan berbagai peraturan pelaksanaan lainnya,
tetapi dalam prakteknya kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa dan pemerintah
supradesa terhadap perangkat desa dengan status kepegawaian yang tidak jelas, sehingga
merugikan mereka.

Anda mungkin juga menyukai