Anda di halaman 1dari 19

TUGAS 2

Adm pem desa

1. Jelaskan bagaimana tata cara pengangkatan Perangkat desa ?


(1)Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga Desa yang telah memenuhi persyaratan
umum dan khusus.
(2)Persyaratan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a.berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat;
b.berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun;
c.terdaftar sebagai penduduk desa dan bertempat tinggal di desa paling kurang 1 (satu) tahun
sebelum pendaftaran; dan
d.memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.
(3)Persyaratan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah persyaratan yang bersifat
khusus dengan memperhatikan hak asal usul dan nilai sosial budaya masyarakat setempat dan
syarat lainnya.
(4)Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam Peraturan
Daerah.

2. Pada UU Nomor 32 Tahun 2004 Upaya pemerintah dalam memberikan penghasilan kepada Aparat
desa sudah mulai nampak, sebutkan PP nomor berapa dan apa saja yang diatur didalamnya. Jelaskan !

menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa.

Dalam PP ini, pemerintah mengubah Pasal 81 menjadi sebagai berikut:

1.Penghasilan tetap diberikan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya
dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari ADD (Anggaran Dana Desa).

2. Bupati/Wali kota menetapkan besaran penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat
Desa lainnya, dengan ketentuan: a. besaran penghasilan tetap Kepala Desa paling sedikit
Rp2.426.640,00 setara 120% dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a; b. besaran
penghasilan tetap Sekretaris Desa paling sedikit Rp2.224.420,00 setara 110% dari gaji pokok Pegawai
Negeri Sipil golongan ruang II/a; dan c. besaran penghasilan tetap Perangkat desa lainnya paling sedikit
Rp2.022.200,00 setara 100% dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang II/a.

“Dalam hal ADD tidak mencukupi untuk mendanai penghasilan tetap minimal Kepala Desa, Sekretaris
Desa, dan Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dapat dipenuhi dari sumber lain dalam
APBDesa selain Dana Desa,” bunyi Pasal 81 ayat (3) PP ini.

Menurut Pasal 81A PP ini, penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya
diberikan sejak Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku. Dalam hal Desa belum dapat memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud, maka pembayaran penghasilan tetap Kepala Desa, Sekretaris Desa,
dan Perangkat Desa lainnya diberikan terhitung mulai bulan Januari 2020.
PP nomor 72 tahun 2005 tentang desa. Yang menjelaskan:

1. Kepala desa dan perangkat desa diberikan penghasilan tetap setiap bulan atau tunjangan
lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
Penjelasan: yang dimaksud dengan perangkat desa yang menerima penghasilan tetap dalam
ketentuan ini termasuk sekertaris desa yang berstatus pegawai negeri sipil
2. Penghasilan tetap atau tunjangan lainnya yang diterima kepala desa dan perangkat desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa
3. Penghasilan tetap sebagimana yang dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sam dengan upah
minimum regional kabupaten atau kota.

Pasal 81 Pp nomor 43 tahun2014, yang menjelaskan:

1. Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa dianggarkan dalam APB Desa yang
bersumber dari ADD
2. Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
a. ADD yang berjumlah kurang dari Rp. 500.000.000,00 digunakan maksimal 60%
b. ADD yang berjumlah Rp. 500.000.000,00 sampai dengan Rp. 700.000.000,00 digunakan
maksimal 50%
c. ADD dengan jumlah lebih dari Rp. 700.000.000,00 samapi dengan Rp. 900.000.000,00
digunakan maksimal 40%
d. ADD yang berjumlah dari Rp. 900.000.000,00 digunakan maksimal 30%.
3. Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan dengan letak
geografis
4. Bupati/walikota menetapkan besaran penghasilan tetap:
a. Kepala desa
b. Sekertaris desa paling sedikit 70% dari penghasilan tetap kepala desa perbulan
c. Perangkat desa selain sekertaris desa paling sedikit 50% dari penghasilan tetap kepala desa
perbulan
5. Besaran penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa sebagaimanan dimaksud pada ayat
(4) ditetapkan peraturan bupati/ walikota.

PP 47 tahun 2015, sehingga pasal 82 menejlaskan tentang:

a. Selain menerima penghasilan tetap sebagimana yang dimaksud pasal 81, kepala desa dan
perangkat desa menerima tunjangan dan penerimaan lain yang sah.
b. Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari APBDesa dan besarannya
ditetapkankan dengan peraturan bupati/walikota.
c. Penerimaan lain yang sah sebagimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari
APBDesa dan sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.

Terkait perubahan Pasal 81 itu, maka Pasal 100 PP tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diubah menjadi:
1. Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan ketentuan:

a. paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai: 1. Penyelenggaraan
pemerintahan desa termasuk belanja operasional pemerintahan desa, dan insentif Rukun Tetangga dan
Rukun Warga; 2. Pelaksanaan pembangunan desa; 3. Pembinaan kemasyarakatan desa; dan 4.
Pemberdayaan masyarakat desa.

b. paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai: 1. Penghasilan tetap dan
tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya; dan 2. Tunjangan operasional
Badan Permusyawaratan Desa.

2. Penghasilan belanja desa sebagaimana dimaksud di luar pendapatan yang bersumber dari hasil
pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain.

PP ini menegaskan, hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain dapat digunakan untuk
tambahan tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya selain penghasilan tetap
dan tunjangan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan di atas (Pasal 81).

3. Bagaimanakah seharusnya tata hubungan industrial antara perangkat desa dengan pemerintah desa
Jelaskan ?

Berdasarkan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 200 ayat 1 maka
dapat diketahui bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa ada dua unsur pemerintahan
penting yang berperan di dalamnya, yaitu Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Pemerintah Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa. Pemerintah Desa merupakan lembaga eksekutif Desa dan BPD sebagai lembaga
legeslatif Desa. Pemerintah Desa terdiri Kepala Desa dan Perangkat Desa. Perangkat Desa bertugas
membantu kinerja Kepala Desa dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi Pemerintah Desa.
Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Bersama Perangkat Desa,
Kepala Desa sebagai . pimpinan struktur Pemerintah Desa memiliki peranan yang signifikan dalam
pengelolaan proses sosial dalam masyarakat. Tugas utama yang harus diemban Pemerintah Desa adalah
bagaimana menciptakan kehidupan demokratik, memberikan pelayanan sosial yang baik sehingga
membawa masyarakatnya pada kehidupan yang sejahtera, rasa tentram, dan berkeadilan. Pemerintah
Desa dituntut untuk lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan dari warganya yang terdiri dari
berbagai lapisan. Artinya, bahwa pemerintah dalam pemerintahannya dan dalam pembuatan kebijakan,
dituntut untuk melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk mengetahui secara langsung sejauh mana,
seperti apa kondisi dan apa yang sesungguhnya menjadi kebutuhan masyarakatnya.

yelenggaraan kepemerintahan. Koordinasi antara Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa. Pertama,
hubungan dominasi artinya dalam melaksanakan hubungan tersebut pihak pertama menguasai pihak
kedua. kedua, hubungan sub koordinasi artinya dalam melaksanakan hubungan tersebut pihak kedua
menguasai pihak pertama, atau 3 pihak kedua dengan sengaja menempatkan diri tunduk pada kemauan
pihak pertama. Ketiga, hubungan kemitraan artinya pihak pertama dan kedua setingkat dimana mereka
bertumpu pada kepercayaan, kerjasama dan saling menghargai. Kepala Desa dalam melaksanakan tugas
pembangunan dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat harus benar-benar memperhatikan
hubungan kemitraan kerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa itu sendiri. Kemitraan dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa disini berarti bahwa dalam melaksanakan tugas pembangunan
maupun pemberian pelayanan kepada masyarakat, semua aparatur Pemerintahan Desa, baik itu Kepala
Desa, Sekretaris Desa, dan Badan Perwakilan Desa harus benar-benar memahami kapasitas yang
menjadi kewenangan maupun tugasnya masing-masing. Sehingga dalam melaksanakan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa semua aparatur pemerintah Desa dalam hubungannya dapat
bersinergi dan bermitra dengan baik dan tepat dalam meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan
Desa yang profesional dan akuntabel.

https://media.neliti.com/media/publications/31380-ID-koordinasi-antara-kepala-desa-dengan-badan-
pemusyawaratan-desa-di-desa-pulau-kom.pdf

AP

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1. Salah satu tugas pemimpin 30 Modul 4
adalah mempengaruhi seluruh BMP
anggota organisasi agar bersedia ADPU4331
berbuat/berperilaku yang Administrasi
mengarah pada tercapainya Perkantoran,
tujuan organisasi. Edisi 2
Tugas anda adalah mencari
kemampuan apa sajakah yang
perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin yang dapat
mempengaruhu bawahan, dan
mengkaji bagaimana
kemampuan-kemampuan
tersebut dalam perspektif
Revolusi Industri 4.0 atau
terakhir.
2. Perkembangan Teknologi 30 Modul 5
Informasi dan Komunikasi (TIK) BMP
berlangsung sangat cepat dan ADPU4331
berpengaruh terhadap semua Administrasi
aktifitas kantor. Salah satu Perkantoran,
pengaruh terhadap pekerjaan Edisi 2
kantor adalah pembuatan
formulir berbasis elektronik.
Tugas Anda adalah membuat
sebuah formulir berbasis
komputer dengan menggunakan
salah satu perangkat
google.drive. Formulir yang
dibuat adalah yang biasa
digunakan dalam aktivitas
kantor.
3. Setiap organisasi harus memiliki 40 Modul 6
pedoman dalam membuat surat BMP
atau yang disebut Tata Naskah ADPU4331
Dinas.. Salah satu fungsi Administrasi
pedoman ini adalah untuk Perkantoran,
mengetahui asli tidaknya surat Edisi 2
yang dibuat
Tugas Anda adalah membuat
pedoman pembuatan surat atau
Tata Naskah Dinas.

1. kemampuan apa sajakah yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang dapat
mempengaruhu bawahan, dan mengkaji bagaimana kemampuan-kemampuan tersebut
dalam perspektif Revolusi Industri 4.0 atau terakhir.
1. Pemimpin atau leader yang dapat menyatukan dan memberikan arah tujuan yang jelas. Menurut
Yudi Candra, sangat penting untuk seorang leader untuk dapat berkomunikasi, membuat tim merasa
aman, membuat sebuah engagement dan menjadi sebuah komunitas yang searah. Leader yang
kuat, memiliki visi yang bukan sekedar visi untuk perusahaan, tetapi juga yang lebih besar dari itu,
yang memiliki pengaruh untuk seluruh timnya, lingkungan sekitarnya, bahkan dunia.

2. Pemimpin atau leader yang memiliki kecepatan dalam membuat keputusan. Leader harus turun
dan melihat. Leader perlu mengevaluasi dan mengontrol tim bersama sama, feedback atau masukan
perlu dilakukan secara konstan dan terintegrasi bukan hanya secara internal tetapi juga terhubung
dengan pihak eksternal seperti klien dan supplier. Leader juga harus berani, mau menerima,
mendorong, dan memotivasi tim untuk memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi
kemajuan bersama.

3. Pemimpin atau leader yang dapat memilih dan mengembangkan bakat anggota timnya. Generasi
dimana pekerja loyal dan setia bekerja pada satu perusahaan sudah mulai tergantikan dengan
generasi yang mudah bosan dan mobile. Generasi yang lebih memilih untuk bekerja secara bebas,
menjadi entrepreneur sendiri dan tidak terikat oleh satu perusahaan. "Mengingat tingginya turnover
karyawan, seorang leader bukan hanya perlu untuk dapat memilih talent yang tepat, tetapi juga
perlu untuk mengembangkan talent dengan cepat sehingga mereka dapat lebih loyal dan juga
produktif bekerja lebih lama di perusahaan," tulis Yudi Candra melalui rilis ke Kompas.com, Minggu
(13/1/2019).

4. Pemimpin atau leader yang beradaptasi dengan cepat pada perubahan zaman. Organisasi yang
tidak beradaptasi dengan cepat dari pemikiran tradisional akan punah. Perusahaan yang bergerilya
yang terkoneksi, berkolaborasi, yang terus belajar, terbuka akan perubahan, yang memiliki tim yang
bergairah dan semangat maju, yang memiliki dan mengadaptasi teknologi atau cara yang lebih maju
akan menjadi pimpinan di Industrinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Kunci Menjadi Pemimpin Bisnis di Era
Revolusi Industri 4.0", https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/13/093418026/4-kunci-
menjadi-pemimpin-bisnis-di-era-revolusi-industri-40?page=all.

2. buat sebuah formulir berbasis komputer dengan menggunakan salah satu perangkat google.drive.
Formulir yang dibuat adalah yang biasa digunakan dalam aktivitas kantor

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdBonqjRyiTcVyBzdA-
swDgOmUKd2fzZACgzcAzATjETIMphw/viewform?usp=sf_link

3, buat pedoman pembuatan surat atau Tata Naskah Dinas.

Surat Perintah/Surat Tugas

a. Pengertian

Surat Perintah/Surat Tugas adalah perintah atau penugasan yang diterbitkan Menteri, Pejabat Eselon I
atau Eselon II kepada seseorang dan/atau beberapa orang pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas
tertentu dalam jangka waktu tertentu di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.

b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan

Surat Perintah/Surat Tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang berwenang
berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.

c. Susunan

1) Kepala

Bagian Kepala Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari:

(a) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan nama jabatan (untuk pejabat negara) atau logo
dan nama instansi (untuk nonpejabat negara), ditulis dengan huruf awal kapital secara simetris;

(b) kata surat perintah/surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;

(c) nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Perintah/ Surat Tugas.

2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari hal berikut:

(a) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau mengingat; pertimbangan memuat alasan


ditetapkannya Surat
Perintah/Surat Tugas; dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya Surat Perintah/
Surat Tugas tersebut.

(b) Diktum dimulai dengan kata memerintahkan, ditulis dengan huruf kapital dicantumkan secara
simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat tugas. Di bawah
kata kepada ditulis kata untuk disertai tugastugas yang harus dilaksanakan.

3) Kaki

Bagian kaki Surat Perintah/Surat Tugas terdiri dari:

(a) tempat dan tanggal Surat Perintah/Surat Tugas;

(b) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal
unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca koma;

(c) tanda tangan pejabat yang menugasi;

(d) nama lengkap pejabat yang menandatangani Surat Perintah/ Surat Tugas, ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;

(e) NIP (nomor induk pegawai) kecuali Menteri Pekerjaan Umum; (f) cap jabatan/instansi.

d. Distribusi dan Tembusan

1) Surat Perintah/Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas.

2) Tembusan Surat Perintah/Surat Tugas disampaikan kepada pejabat/instansi yang terkait.

e. Hal Yang Perlu Diperhatikan

1) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.

2) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran
yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan.
MSDM

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Seperti telah dijelaskan sebelumnya, analisis 30 Modul 4, KB 1
jabatan adalah elemen dasar dari Manajemen
SDM. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
analisis jabatan berbasis tugas dan analisis
jabatan berbasis kompetensi ! jelaskan pula
perbedaaan antar kedua konsep tersebut !
2 Secara teoritis, pelaksanaan design jabatan 30 Modul 4, KB 3
dilakukan setelah ada uraian dan spesifikasi
jabatan. Menurut Anda, apakah organisasi dapat
membuat design jabatan sebelum ada uraian dan
spesifikasi jabatan ?
3 Dalam Manajemen SDM dikenal istilah job 20 Modul 5, KB
enrichment dan job enlargement. Apakah yang
dimaksud dengan kedua konsep tersebut ?
dimana letak perbedaannya ? dan berikan
contohnya !
4 Berkaitan dengan sistem rekrutmen, dikenal 20 Modul 5, KB 1
istilah outsourcing dan leasing. Apakah yang
dimaksud dengan kedua konsep tersebut ?
dimana letak perbedaannya ? dan berikan
contohnya !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis jabatan berbasis tugas dan analisis
jabatan berbasis kompetensi ! jelaskan pula perbedaaan antar kedua konsep tersebut !
Analisis jabatan berbasis tugas adalah analisis jabatan yang dilakukan dalam kegiatan fisik maupun
mental yang membentuk langkah langkah wajar yang diperlukan dalam pelaksaan pekerjaan secara
spesifik sehingga proses analisis jabatan dapat dilakukan sesuai standar yang ditetapkan

Analisis jabatan berbasis kompetensi adalah analisis jabatan berupa karakteristik dasar yang dapat
dihubungkan dengan peningkatan kinerja individu atau tim agardapat diidentifikasi.

Menurut saya analisi jabatan berbasis tugas ini lebih kepada spesifikasi pekerjaan, sedangkan analisis
jabatan berbasis kompetensi lebih mengidentifikasi karakter dasar individu terhadap suatu pekerjaan

2. apakah organisasi dapat membuat design jabatan sebelum ada uraian dan spesifikasi
jabatan ?
Analisis jabatan memang sangat penting dalam organisasi untuk menempatkan orang pada
suatu jabatan/pekerjaan tertentu. Namun kenyataannya ada organisasi tidak merasa perlu
untuk menbuat uraian jabatan dan spesifikasi jabatan karena beranggapan bahwa semua
karyawan pasti tahu apa yang akan di kerjakan. Hal ini membuat kegundahan yang sangat
mendalam pada karyawan karena merasa pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan apa
yang di bayangkan,selain itu karyawan terkadang merasa tidak menemukan kecocokan antara
pekerjaan dengan kepribadiannya sehingga evaluasi karirnya juga menunjukkan hasil yang tidak
maksimal.kenyataan tersebut mungkin tidak asing karena hal ini dianggap wajar mengingat
bahwa di masa krisis seperti sekarang ini banyak perusahaan yang melakukan efesiensi dengan
mempekerjakan satu orang untuk beberapa bidang pekerjaan sekaligus. Sehingga sulit membuat
uraian jabatan karena nama jabatan sering tidak nyambung dengan pekerjaan sehari-hari.
Apalagi perusahaan masih tetap survive meskipun tnpa uraian jabatan secara tertulis.
3. Apakah yang dimaksud dengan kedua konsep tersebut ? dimana letak perbedaannya ?
dan berikan contohnya !
Definisi Job Enlargement Dimana pada pekerjaan yang bersangkutan ditambahkan tugas- tugas
yang membutuhkan keahlian yang sama. Job Enlargement digunakan di berbagai perusahaan.
Sasarannya adalah karyawan yang bekerja di perusahaan. Job Enlargement dilakukan saat para
karyawan mengalami kejenuhan dengan pekerjaannya. Pelaksanaan Job Enlargement dilakukan
dengan cara menambah beban kerja yang variatif terhadap karyawan. Contoh:
Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, seorang perawat dalam sehari hanya mengerjakan tugas
mengecek infus dan mengambil sampel darah pasien. Setelah diterapkan job enlargement,
perawat tersebut dalam sehari harus mengerjakan 4 pekerjaan sekaligus yaitu, mengecek infus,
mengambil sampel darah pasien, mengantarkan makanan pada pasien, dan memberikan
penyuluhan pada keluarga pasien mengenai cara merawat anggota keluarganya yang sedang
sakit tersebut.

Job enrichment merupakan kombinasi beberapa aktivitas dari penampang vertical Dari
organisasi menjadi satu pekerjaan untuk memfasilitasi karyawan dengan tanggung jawab dan
otonomi lebih, serta peningkatan kerja yang lebih mendalam tentunya dengan menerapkan
unsur-unsur menejemen. Job enrichment memungkinkan pekerja untuk lebih bertanggung
jawab, membantu dalam pengendalian diri, dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan
pekerjaan yang menarik, penuh tantangan dan berarti. Contoh:
Di sebuah rumah sakit ada seorang karyawan di unit rekam medik. Oleh pihak rumah sakit ia
akan dinaikan jabatannya sebagai pimpinan di unit tersebut. Sebelum ia naik ke jabatan
tersebut, rumah sakit meminta agar ia mengambil kuliah untuk mendapatkan gelar S2 dan juga
ia diminta agar mengikuti training yang disediakan oleh rumah sakit tersebut. Hal itu berguna
untuk menambah wawasan dan kemampuan yang ia miliki, agar kemampuan tersebut dapat
digunakan untuk membantu memajukan unit rekam medik di rumah sakit tersebut.
Perbedaan antara job enrichment dan job enlargement
Job Enrichment Job Enlargement

Pengembangan pekerjaan Pengembangan pekerjaan


secara vertikal secara horizontal

Memiliki arti peningkatan Menambah lebih banyak


melalui pengembangan tugas dan meningkatkan
beban kerja
Menekankan pada Menekankan pada
kualitas kuantitas

Pekerja menemukan Pekerja memiliki


kepuasan dalam posisi tambahan kesibukan dan
mereka dan tanggung jawab
perkembanbangan
potensi pribadi
Bergantung pada Job Tidak bergantung pada
Enlargement Job enrichment

http://ellisaariningtyas.blogspot.com/2016/11/job-encrichment-dan-enlargement.html

PEI

Barang yang dihasilkan perusahaan X dijual dengan harga Rp. 2.000 per unit. Biaya total yang harus
dikeluarkan untuk menghasilkan barang, ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut (biaya dalam
Rp); TC = 80.000 + 1.000Q ; TC adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang. Berdasarkan informasi
tersebut, tentukan:

(a) Jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP).

(b) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 125 unit.

(c) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 60 unit.

Dik : TC = 80.000 + 1.000Q

Harga Jual Total = 2000Q

a. Dalam keadaan break-even point, artinya tidak ada keuntungan atau kerugian maka

2.000Q = 80.000 + 1.000Q

1.000Q = 80.000

Q = 80.000/1.000

Q = 80

Maka jumlah barang yang diproduksi dalam keadaan break-even point adalah 80 unit

b. JIka diproduksi 125 unit barang maka biayanya (pengeluaran)

80.000 + 1.000Q = 80.000 + 1.000(125)

= 80.000 + 125.000 = 205.000


Adapun pendapatannya

2.000Q = 2.000(125) = 250.000

Karena pendapatan lebih besar dari pengeluaran maka bisa dikatakan "untung"

Keuntungan = Pendapatan - Pengeluaran = 250.000 - 205.000

= 45.000

Maka keuntungannya berjumlah 45.000 rupiah

c. Jika diprodukis 60 unit barang maka pengeluarannya adalah

80.000 + 1.000Q

80.000 + 1.000(60) = 80.000 + 60.000 = 140.000

Sedangkan pendapatannya adalah

2.000Q = 2.000(60) = 120.000

Karena pendapatan kurang dari pengeluaran bisa dikatakan perusahaan itu merugi

Kerugian = 140.000 - 120.000 = 20.000

Maka kerugiannya berjumlah 20.000 rupiah

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/5643998#readmore

(a) Jumlah barang (Q) pada kondisi titik impas (break-even point).

TR – TC = 0

TR = TC

TR = P(Q) = 2.000Q

TC = 80.000 + 1.000Q

2.000Q = 80.000 + 1.000Q


2.000Q – 1.000Q = 80.000

1.000Q = 80.000

Q=8

(b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 125

π = TR – TC

= (2.000)(125) – {(80.000) + 1.000(125)}

= 250.000 – (80.000 + 125.000)

= 250.000 – 205.000

= Rp. 45.000

Karena π > 0, perusahaan memperoleh laba, yaitu sebesar Rp. 450.000

(b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 60

π = TR – TC

= (2.000)(60) – {(80.000) + 1.000(60)}

= 120.000 – (80.000 + 60.000)

= - Rp. 20.000

Karena π < 0, perusahaan mengalami rugi, yaitu sebesar Rp. 20.000

Koperasi

Jelaskan dan deskripsikan:

1) Mengapa posisi/peran masyarakat sebagai anggota koperasi dapat disebut sebagai pemilik
sekaligus pengguna?
Karakteristik utama koperasi adalah posisi anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai
pengguna jasa koperasi.

Berdasarkan hal tersebut, koperasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan ekonomi yang sama;
Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai kemandirian, kesetiakawanan,
keadilan, persamaan dan demokrasi, tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap orang
lain;
Koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi serta dimanfaatkan oleh anggotanya;
Tugas pokok koperasi adalah melayani kebutuhan ekonomi anggotanya dalam rangka
memajukan kesejahteraan anggota;
Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya maka kelebihan
kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitarnya.
2) Siapa sajakah yang dimaksud dengan perangkat organisasi koperasi, dan tugas pokok masing-
masing?
Perangkat Organisasi Koperasi
Pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian disebutkan bahwa
perangkat organisasi koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus, dan pengawas.

Penjelasan tentang ketiga perangkat organisasi koperasi ini seperti berikut ini.

1 ) Rapat anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat anggota ialah rapat
yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota koperasi.

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Melalui rapat
anggota, seorang anggota koperasi akan menggunakan hak suaranya.

Kewenangan rapat anggota


Rapat anggota berwenang untuk menetapkan hal-hal berikut ini.

a) Anggaran dasar (AD).

b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.

c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.

d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan
laporan keuangan.

e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.

f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).

g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

3 Perangkat Organisasi Koperasi


Perangkat organisasi koperasi
2 ) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah pemegang kuasa
rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun.

Tugas pengurus koperasi


Berikut ini tugas pengurus koperasi.

a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.

b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

c) Menyelenggarakan rapat anggota.

d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.

e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.

Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar biasa dalam
mengelola usaha koperasi.

Jika koperasi mengalami kerugian karena tindakan pengurus baik disengaja maupun karena
kelalaiannya, pengurus harus mempertanggungjawabkan kerugian ini.

Apalagi jika tindakan yang merugikan koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat
dituntut di pengadilan.

Kewenangan pengurus koperasi


Adapun wewenang pengurus koperasi terdiri atas hal-hal berikut ini.

a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota koperasi berdasarkan


anggaran dasar koperasi.

c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawabnya sebagai pengurus.

Baca selengkapnya: Peran Koperasi dalam Perekonomian Nasional

3 ) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan menjadi suatu
lembaga/badan struktural koperasi.

Pengawas mengemban amanat anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap


pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
Koperasi dalam melakukan usahanya diarahkan pada bidangbidang yang berkaitan dengan
kepentingan anggota untuk mencapai kesejahteraan anggota.

Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang kehidupan ekonomi rakyat dan kepentingan
orang banyak, antara lain bidang perkreditan (simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan
usaha jasa.

Tugas pengawas koperasi


Sesuai dengan namanya sebagai pengawas koperasi, maka tugas-tugas koperasi seperti berikut
ini.

a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh pengurus.

b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukannya.

Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mereka harus
diberi wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab tersebut.

Kewenangan pengawas koperasi


Pengawas koperasi mempunyai wewenang berikut ini.

a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.

b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.


https://www.berpendidikan.com/2015/11/3-perangkat-organisasi-koperasi.html
3) Bagaimanakah perbedaan koperasi dengan usaha sektor privat/swasta?
Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta, antara lain :
 Tujuan Organisasi
Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang hendak dicapai yang bisa
bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan tersebut kemudian bisa dipilah dan dipilih
menjadi tujuan yang bersifat financial maupun non financial. Tujuan yang hendak dicapai oleh
organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan yang menonjol adalah
tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit
dimaksimumkan, sedangkan pada sektor publik bukan hanya untuk mencapai keuntungan
semata, namun juga dalam rangka penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan,
layanan kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan lain sebagainya.
 Sumber Pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organiasi
atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau struktur pembiayaan.
 Pola Pertanggungjwaban
Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Manajemen
pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggungjawab kepada
masyarakat karena sumber dana yang digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka
pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat.
 Struktur Organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta. Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.
 Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukanlah suatu
rahasia negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada sektor swasta bersigat tertutup
dan merupakan rahasia perusahaan. Publik dalam organisasi sektor publik memiliki makna
yang berbeda dengan yang dipahami oleh organisasi sektor swasta.
 Sistem Akuntansi Yang Digunakan
Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi yang biasa
digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (Accrual accounting)
sedangkan pada sektor publik sampai pada tahun 2014 ini masih menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash toward Accrual). Dan nanti secara penuh sektor
publik akan menggunakan basis akrual pada tahun 2015.

Sektor
N Publik/Pemerintah Sektor
o Perbedaan an Swasta/Komersial

1 Tujuan Organisasi Non Profit Motif Profit Motif

Pembiayaan
internal : Modal
sendiri, laba
ditahan, penjualan
aktiva.
Pajak, Retribusi, Pembiayaan
Utang, Obligasi
Pemerintah, Laba Eksternal : Utang
BUMN/BUMD, bank, obligasi,
Penjualan Aset
penerbitan saham.
Sumber Negara,dsb;
2 Pendanaan Sumbangan, Hibah

Pertanggungjawab
an kepada Pertanggungjawab
publik/masyarakat an kepada
Pertanggungjawab dan parlemen pemegang saham
3 an (DPR/DPRD) dan kreditor

Fleksibel : datar,
Struktur Birokratis, kaku piramid, lintas
4 Organisasi dan hirarki fungsional, dsb

Karakteristik Terbuka untuk Tertutup untuk


5 Anggaran publik publik
Basis Kas Menuju
Akrual (Cash
Toward Accrual),
Pada tahun 2015
seluruhnya
menggunakan
Basis Akrual Basis Akrual
6 Sistem Akuntansi (Accrual Basis) (Accural Basis)
https://datakata.wordpress.com/2014/10/15/perbedaan-dan-persamaan-sektor-publik-dan-
sektor-swasta/

Petunjuk dalam mengerjakan soal:

a) Bahan utama pergunakan BMP ADPU 4330 Modul 3-4, dan juga sumber pengayaan atau bahan lain
yang relevan.

b) Mencantumkan kutipan dan daftar pustaka.

c) Kerjakan dalam ketikan lembar A4, substansi uraian analisis minimal 3 lembar (tidak termasuk
cover dan daftar pustaka, font Times New Roman 12pt, dan spasi 1,5pt)

d) Membuat tulisan berdasarkan analisis/kalimat sendiri. Tidak diperkenankan melakukan copy


paste dari sumber lain.

Selamat mengerjakan tugas, perhatikan batas waktu pengiriman tugas (periode pengerjaan dan
pengumpulan selama dua minggu, terhitung sejak memasuki minggu ke 5 Tuton), pastikan bahwa tugas
anda sudah tersubmit, dan file tugas dalam bentuk doc/docx hanya diunggah pada tempat unggah tugas
pada Tuton ini.

SEI

Di samping mengemban misi sebagai roda penggerak perekonomian di Indonesia, BUMN juga harus
memberikan kontribusi pendapatan kepada negara. Namun dalam kenyataannya, banyak BUMN yang
belum dapat bekerja secara efisien.

Berikanlah penjelasan mengenai permasalahan BUMN ini , apa yang harus dilakukan untik menciptakan
BUMN yang memiliki kinerja yang membanggakan dan memiliki daya saing global.

Jawaban Anda dapat diketik dalam kertas A4, 1,5 spasi , font 12 Times New Roman, maksimal 5
halaman.

Hindari plagiarisme, jika Anda mengutip pendapat orang lain mohon dicantumkan sumbernya.
Reformasi badan usaha milik negara (BUMN) adalah salah satu pesan penting ketika reformasi bergulir
pada 1998. BUMN harus diberdayakan demi kepentingan bangsa. Ini penting, karena, dengan segala
kekurangannya, BUMN sudah terbukti telah memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa.

Untuk itu diperlukan semangat baru dari seluruh aparat yang mengelola BUMN, untuk bekerja secara
profesional sebagaimana layaknya sebuah badan usaha. Pengelolaan usaha, baik itu badan usaha swasta
atau pun milik negara pada prinsipnya haruslah sama. BUMN pada dasarnya harus menguntungkan bagi
pemiliknya dalam hal ini negara. Jika ada tugas non-bisnis yang dibebankan kepada BUMN, beban itu
harus menjadi tanggungan pemerintah dan tidak boleh mengubah cara pengelolaan dan cara kerja
BUMN sebagai suatu badan usaha. Peran BUMN di masa depan haruslah kita letakkan dalam kerangka
system ekonomi pasar yang sedang kita kembangkan. Untuk meningkatkan kinerjanya BUMN harus
terbuka untuk dimiliki oleh masyarakat atau investasi swasta. Dalam kondisi di mana usaha swasta
mampu menyediakan barang dan jasa secara bersaing, BUMN harus berperan seperti badan usaha
biasa, harus mampu bersaing dalam harga, kualitas, dan pelayanan. Kalau tidak bisa, ditutup saja, atau
dilepas kepada swasta. Dalam hal di suatu kegiatan atau wilayah belum cukup tersedia pelayanan
kebutuhan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, BUMN dapat ditugasi oleh pemerintah,
namun meskipun saingannya tidak ada pelayanan itu harus diberikan secara efisien, sehingga
masyarakat tidak menjadi korban karena harus memikul biaya yang lebih besar. Keberadaan BUMN di
sini tidak boleh menutup bahkan harus memungkinkan datangnya para pelaku baru (new entrants) ke
bidang atau ke wilayah tersebut.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Menjadikan BUMN Kokoh, Andal, dan Berdaya Saing"
Penulis: Oleh Hari Susanto
Read more at: https://investor.id/opinion/menjadikan-bumn-kokoh-andal-dan-berdaya-saing

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Menjadikan BUMN Kokoh, Andal, dan Berdaya Saing"
Penulis: Oleh Hari Susanto
Read more at: https://investor.id/opinion/menjadikan-bumn-kokoh-andal-dan-berdaya-saing

apa yang harus dilakukan untik menciptakan BUMN yang memiliki kinerja yang membanggakan dan
memiliki daya saing global.

Berikut adalah beberapa permasalahan BUMN, antara lain:

1. Kebiasaan BUMN untuk menambah semua sector usaha. Hal itu sebagai kebiasaan
buruk karena tidak semua bidang usaha sesuai dengan kegiatan utama BUMN. Dalam
hal ini sebuah BUMn seharusnya focus dan maksimal pada bidang usaha, tanpa strategi
yang matang bias menjadi peneyebab kebangkrutan BUMN
2. Kondisi ketika bumn menjadi sapi perahan. BUMN memang harus memberikan
sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi negara. Namun demikian, kewajiban BUMN
itu harus di sesuaikan dengan kondisi, sehingga tidak meruntuhkan kondisi keuangan
BUMN.
3. Menjadi objek eksploitasu bersama. Situasi ini terjadi ketika satu atau sekelompok orang
berusaha dapat keuntungan pribadi dari setiap kegiatan BUMN. Kondisi tersebut akan
sangat merugikan BUMN karena keuntungan yang seharusnya disumbangkan kepada
masyarakat justru dinikmati oleh segelintir orang biasa.
untik menciptakan BUMN yang memiliki kinerja yang membanggakan dan memiliki daya saing global,
langkah yang perlu dilakukan adalah:

1. Meningkatkan upaya revitalisasi bisnis yaitu meningkatkan nilai pemegang saham


sahareholders) BUMN yang ada.
2. Meningkatkan efektifitas manajemen BUMN, baik ditingkat komisaeis, direksi, maupun
karyawan.
3. Meningkatkan kulitas operasi, pelayanan dan pendapatan BUMN.
4. Meneyempurnkan system pengadaan barang dan jasa dilingkungan BUMN sehingga tercipta
tingkat efisiensi yang semakin tinggi.
5. Melanjutkan pelaksaan restrukturisasi, termasuk pemetaan secara bertahap masing – masing
BUMN diberbagai sector.
6. Meningkatkan sosialisasi tentang privatisasi BUMN di semua pemilik kepentingan (skateholders)
agar pelaksaan privatisasi menghasilkan pendapatan yang optimal dan melanjutkan privatisasi
BUMN

http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_Permasalahan_BUMN_di_Indonesia20130321165159.
pdf

Anda mungkin juga menyukai