Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSEP DASAR KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah
Kemitraan yang diampu oleh Bapak Dhimas Herdhianta, S.KM, M.Kes.

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Astri Ainun Fitria P17336121405


Azzahra Nurhanafiah P17336121406
Farsya Fakhira Komara P17336121414
Mauludfiyah Akbari Wirabagja P17336121426
Meryana Tamziah Az-Zahra P17336121428

D-IV JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul “Konsep Dasar Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan”

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah


membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Cimahi, 10 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I.......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II ......................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Kemitraan ......................................................................................... 3

B. Prinsip Kemitraan ............................................................................. 3

C. Jenis Kemitraan ............................................................................... 5

BAB III ........................................................................................................ 8

KESIMPULAN ............................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, kita sangat membutuhkan


Jejaring Kerja (networking) untuk membangun mitra atau kerjasama
agar menjadikan kehidupan kita lebih sukses. Sebagai makhluk
sosial, manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap
orang di dunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri melakukan
segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa bantuan
orang lain. Secara alamiah, manusia melakukan interaksi dengan
lingkungannya, baik sesama manusia maupun dengan makhluk
hidup lainnya.
Organisasi yang berdiri sendiri bisa lebih mudah mendapat
masalah atau ancaman dari pesaingnya. Oleh karena itu, organisasi
perlu menjalin kerjasama dengan perusahaan lain untuk
menghadapi ancaman dimasa yang akan datang. Suatu kerjasama
kelompok akan menimbulkan rasa kepedulian untuk saling
mengingatkan dan membantu. Semakin terbuka dalam bekerjasama
bisa membuat organisasi lebih mudah dalam mengatasi masalah.
Oleh karena itu Perkembangan hubungan kemitraan dalam
organisasi perlu terus dikembangkan.
Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh kedua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk
meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan
dan saling membesarkan. Dengan demikian kemitraan merupakan
jalinan kerjasama dari dua pelaku usaha atau lebih yang saling
menguntungkan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kemitraan?


2. Bagaimana prinsip kemitraan?
3. Apa saja jenis kemitraan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kemitraan.


2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kemitraan.
3. Untuk mengetahui jenis kemitraan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemitraan
Kemitraan dikenal dengan istilah gotong royong atau
bekerjasama dari berbagai pihak, baik secara kelompok maupun
individual. Kemitraan adalah suatu kerjasama usaha formal yang
saling menguntungkan antara pengusaha kecil dengan pengusaha
menengah atau besar untuk mencapai suatu tujuan bersama
berdasarkan kesepakatan prinsip bersama. Bagi pengusaha kecil
kemitraan dianggap menguntungkan karena dapat mengambil
manfaat dari pasar dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha
besar. Dalam kerjasama harus ada misi, visi, tujuan dan
kesepakatan yang telah dibuat bersama dan saling berbagi resiko
maupun keuntungan yang diperoleh masing-masing pelaku
kemitraan. Adapula pengertian kemitraan yang dijelaskan oleh
beberapa ahli. “Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu
untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membesarkan” (Hafsah, 2000:43). Dan
menurut (Rachmat, 2004:40) “Kemitraan merupakan hubungan
kerjasama usaha diberbagai pihak yang strategis, bersifat sukarela,
dan berdasar prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan
saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan
pembangunan UKM oleh usaha besar”. Itulah beberapa pengertian
kemitraan menurut para ahli.

B. Prinsip Kemitraan
Dalam menjalin sebuah kemitraan ada prinsip yang sangat
penting dan tidak dapat ditawar-tawar adalah saling percaya antar
intuisi atau lembaga yang bermitra. Menurut Rukmana (2006),

3
terdapat tiga prinsip utama dalam pelaksanaan kemitraan, yaitu
sebagai berikut :
a. Prinsip Kesetaraan (Equity)
Prinsip kesetaraan diartikan bahwa organisasi atau institusi
yang telah bersedia menjalin kemitraan harus merasa sama atau
sejajar kedudukannya dengan yang lain dalam mencapai tujuan
yang disepakati. Hal ini berarti tidak ada yang lebih kuat maupun
yang lebih lemah kedudukannya. Semuanya memiliki
tanggungjawab yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
b. Prinsip Keterbukaan
Organisasi atau institusi yang menjalin kemitraan bersedia
terbuka terhadap kekurangan atau kelemahan masing-masing
anggota serta berbagai sumberdaya yang dimiliki. Semua itu harus
diketahui oleh anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya
kemitraan sampai berakhirnya kegiatan. Saling terbuka satu sama
lain akan menimbulkan saling melengkapi dan saling
membantudiantara golongan (mitra).
c. Prinsip Azas Manfaat Bersama
Organisasi atau institusi yang telah menjalin kemitraan
memperoleh manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai dengan
kontribusi masing-masing. Kegiatan atau pekerjaan akan menjadi
efisien dan efektif bila dilakukan bersama.
Selain ke tiga prinsip di atas, menurut Hafsah (1999), terdapat
tiga prinsip tambahan lain dalam pelaksanaan kemitraan, yaitu
sebagai berikut:
a. Prinsip saling memerlukan
Kemitraan merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai
dengan mengenal calon mitranya, mengetahui posisi keunggulan
dan kelemahan usahanya. Pemahaman akan keunggulan yang ada
akan menghasilkan sinergi yang bedampak pada efisiensi, turunnya
biaya produksi, dan sebagainya. Penerapannya dalam kemitraan,
perusahaan besar dapat menghemat tenaga dalam mencapai target

4
tertentu dengan menggunakan tenaga kerja yang dimiliki oleh
perusahaan yang kecil. Sebaliknya, perusahaan yang lebih kecil,
yang umumnya relatif lemah dalam hal kemampuan teknologi,
permodalan, dan sarana produksi, dapat menggunakan teknologi
dan sarana produksi yang dimiliki oleh perusahaan besar.
b. Prinsip saling memperkuat
Sebelum para pihak bekerja sama, masing-masing pihak
mempunyai keinginan untuk mendapatkan nilai tambah tertentu.
Nilai tambah ini selain diwujudkan dalam bentuk nilai ekonomi seperti
peningkatan modal dan keuntungan, perluasan pangsa pasar, tetapi
juga ada nilai tambah yang bersifat non-ekonomi, seperti
peningkatan kemampuan manajemen, penguasaan teknologi, dan
kepuasan tertentu. Dengan bermitra nilai tambah yang diterima akan
lebih besar. Oleh karena itu prinsip kemitraan harus didasarkan pada
unsur saling memperkuat.
c. Prinsip saling menguntungkan
Salah satu maksud dan tujuan dari kemitraan usaha adalah
winwin solution. Dalam kemitraan tidak berarti para pihak harus
memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama, tetapi yang esensial
adalah adanya posisi tawar yang setara berdasarkan peran masing-
masing. Pada kemitraan usaha hubungan bersifat timbal balik, bukan
seperti kedudukan antara buruh dengan majikan, atau antara atasan
dengan bawahan. Berpedoman dari kesetaraan kedudukan bagi
masing masing pihak yang bermitra, maka tidak ada pihak yang
tereksploitasi tetapi justru rasa saling percaya yang pada akhirnya
dapat meningkatkan keuntungan.

C. Jenis Kemitraan
Kemitraan dapat dilakukan melalui pola-pola kemitraan yang
sesuai dengan sifat, kondisi dan tujuan usaha yang akan dimitrakan.
Menurut Hafsah (1999), beberapa jenis pola kemitraan yang biasa
dilakukan antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Inti-plasma.

5
Inti-plasma adalah kemitraan yang dilakukan dengan cara
usaha besar berperan sebagai inti dalam penyediaan input, membeli
hasil plasma, dan melakukan proses produksi untuk menghasilkan
komoditas tertentu, dan usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah
sebagai plasma memasok/ menghasilkan/ menyediakan/ menjual
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh inti.
b. Subkontrak.
Subkontrak adalah kemitraan yang dilakukan antara pihak
penerima subkontrak untuk memproduksi barang dan atau jasa yang
dibutuhkan usaha besar sebagai kontraktor utama disertai dukungan
kelancaran dalam mengerjakan sebagian produksi.
c. Waralaba.
Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan
atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba.
d. Perdagangan umum.
Perdagangan umum adalah kemitraan yang dilakukan dalam
bentuk kerjasama pemasaran, penyediaan lokasi usaha,
penerimaan pasokan dari usaha mikro kecil dan menengah oleh
usaha besar yang dilakukan secara terbuka.
e. Distribusi dan Keagenan.
Distribusi keagenan adalah kemitraan yang dilakukan dengan
cara usaha besar atau usaha menengah memberikan hak khusus
untuk memasarkan barang atau jasa kepada usaha mikro dan usaha
kecil.
f. Bagi hasil.
Bagi hasil adalah kemitraan yang dilakukan usaha besar atau
usaha menengah dengan usaha mikro dan usaha kecil, yang
pembagian hasilnya dihitung dari hasil bersih usaha dan apabila

6
mengalami kerugian ditanggung bersama berdasarkan perjanjian
tertulis.
g. Kerjasama Operasional.
Kerja sama operasional adalah kemitraan yang dilakukan
usaha besar atau menengah dengan cara bekerjasama dengan
menggunakan aset atau hak usaha yang dimiliki dan bersama-sama
menanggung resiko usaha.
h. Usaha patungan.
Usaha patungan adalah kemitraan yang dilakukan dengan
cara usaha usaha mikro dan usaha kecil Indonesia bekerjasama
dengan usaha menengah dan usaha besar asing untuk menjalankan
aktivitas ekonomi bersama yang masing-masing pihak memberikan
kontribusi modal dan saham dengan mendirikan badan hukum
perseroan terbatas dan berbagi secara adil terhadap keuntungan
dan resiko perusahaan.
i. Penyumberluaran.
Penyumberluaran adalah kemitraan yang dilaksanakan dalam
pengadaan atau penyediaan jasa pekerjaan tertentu yang bukan
merupakan pekerjaan pokok atau bukan komponen pokok pada
suatu bidang usaha dari usaha besar dan usaha menengah oleh
usaha mikro dan usaha kecil.
j. Bentuk-bentuk kemitraan lainnya.
Bentuk kemitraan lainnya adalah kemitraan yang berkembang
di masyarakat dan dunia usaha seiring dengan kemajuan dan
kebutuhan yang telah terjadi di masyarakat.

7
BAB III

KESIMPULAN

Kemitraan dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama dari


berbagai pihak, baik secara kelompok maupun individual. Kemitraan adalah
suatu kerjasama usaha formal yang saling menguntungkan antara
pengusaha kecil dengan pengusaha menengah atau besar untuk mencapai
suatu tujuan bersama berdasarkan kesepakatan prinsip bersama. Adapun
beberapa definisi kemitraan dari para ahli, yaitu: Kemitraan adalah suatu
strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membesarkan (Hafsah, 2000:43).Kemitraan
merupakan hubungan kerjasama usaha di berbagai pihak yang strategis,
bersifat sukarela, dan berdasar prinsip saling membutuhkan, saling
mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan
pembangunan UKM oleh usaha besar. (Rachmat, 2004:40)

Dalam kemitraan terdapat pula prinsip-prinsip seperti: Prinsip Kesetaraan


(Equity), Prinsip Keterbukaan, Prinsip Azas Manfaat Bersama, Prinsip
saling memerlukan, Prinsip saling memperkuat,dan Prinsip saling
menguntungkan. Beberapa jenis pola kemitraan yang biasa dilakukan
antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Inti-plasma.
b. Subkontrak.
c. Waralaba.
d. Perdagangan umum.
e. Distribusi dan Keagenan.
f. Bagi hasil.
g. Kerjasama Operasional.
h. Usaha patungan.
i. Penyumberluaran.
j. Bentuk-bentuk kemitraan lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

IAIN Kediri. (2013). Pola Kemitraan CV Angsoka.


http://etheses.iainkediri.ac.id/2944/2/931354915%20bab1.pdf.
Diakses pada 10 Januari 2023.

Lembaga Kemanusiaan Jatim ESQ. (2015). Strategi Membangun


Kemitraan Lembaga Kemaniasiaan Jatim.
http://digilib.uinsby.ac.id/3984/2/BAB%201.pdf. Diakses pada 10
Januari 2023.

Partnership.ID. (2020). Prinsip-Prinsip Membangun dan Mengelola


Kemitraan.
https://docs.google.com/document/d/1t_rpWh7HdUCxUbXUYaU1jF
JQWASgze9snhlwP103LXM/edit#. Diakses pada 10 Januari 2023.

Ramadhani, N. (2022). Kemitraan Adalah: Pengertian, Jenis dan Beberapa


Contohnya. https://www.akseleran.co.id/blog/kemitraan-adalah/.
Diakses pada 10 Januari 2023.

Riadi, M. (2022). Kemitraan - Pengertian, Aspek, Prinsip dan Jenis.


https://www.kajianpustaka.com/2022/11/kemitraan.html. Diakses
pada 10 Januari 2023.

Stie-Mce. (2019). Definisi Kemitraan. http://repository.stie-


mce.ac.id/848/3/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf.
Diakses pada 10 Januari 2023.

Anda mungkin juga menyukai