Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

Dosen Pembimbing : Idayanti S,Pd M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Fiki Nurul Izmi (P031814401053)


2. Tasya Putri Widyastika (P031814401076)
3. Widya Sri Melati (P031814401078)
4. Zelni Faddia Effendi (P031814401080)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN KEPERAWATAN

TA 2019/2020
LATIHAN SOAL PROMKES

1. Sebutkan definisi kemitraaan dalam dunia bisnis (salah satu pakar) dan berikan contoh
Jawaban :
Menurut Ja’far Hafsah (1999: 43), kemitraan adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh
dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama
dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Keberhasilan kemitraan
sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara keduanya dalam menjalankan etika
bisnis. Contoh : Terdapat dua belah pihak yang ingin membuka suatu usaha kuliner
tertentu. Pihak pertama memiliki lahan yang strategis dipusat kota namun tidak memiliki
modal, sementara pihak kedua memiliki modal namun tidak dapat menemukan lahan
yang strategis. Kedua belah pihak akhirnya melakukan kerja sama dengan jangka waktu
kontrak yang panjang dan membuat kesepakatan atau perjanjian dengan keuntungan yang
sama rata.

2. Masyarakat Indonesia dalam praktik kemitraan sudah terjadi sejak zaman dahulu,
berikan contoh.
Jawaban :
Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerajaan
Kamboja dan Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta,
sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan
diplomatik dirintis pada tahun 1960-an. Indonesia selalu mendukung perdamaian dan
stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan pasukan untuk Otoritas Transisi PBB di
Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999 Indonesia mendukung keanggotaan
Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai Indonesia yang secara konsisten telah
membantu Kamboja, terutama dalam peningkatan kapasitas. Kedua negara adalah
anggota Gerakan Non-Blok dan ASEAN.

3. Materi Kemitraaan dalam Promosi Kesehatan halaman 240 , alenia pertama Robert
Davies, ketua Eksekutif The Prince of Wales Business Leader Forum merumuskan, apa
maksudnya?
Jawaban :
Robert Davies, ketua eksekutif, “the prince of wales bussiness Leader
Forum” merumuskan: “Partnership is a formal cross sector relationship between
individuals, groups, or organizations who:
 Work together to fulfil an obligation or undertake a specific task.
 Agre in advance what to commit and what to expect.
 Review the relationship regularly and revise their agreement as necessary, and
Share both risk and the benefits”.
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu prinsip umum kemitraan. Kemitraan adalah suatu
kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok, atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama tersebut ada
kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang peninjauan kembali
terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah di buat, dan saling berbagi, baik dalam
resiko saling menguntungkan yang di peroleh. Dari batasan ini terdapat tiga kata kunci
dalam kemitraan, yakni:
1. Kerja sama antara kelompok, organisasi, individu,
2. Bersama-sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati berasama),
3. Saling menanggung risiko dan keuntungan.

4. Sebutkan dan jelaskan persyaratan kemitraan


Jawaban :
Persyaratan Kemitraanadalah ;
a) Memiliki kesamaan perhatian (common interest) atau persamaan kepentingan.
Agar terjadi kemitraan di bidang kesehatan, maka sektor kesehatan harus mampu
menimbulkan perhatian terhadap masalah kesehatan bagi sektor-sektor lain non
kesehatan.
b) Saling mempercayai dan saling menghormati. Kepercayaan adalah modal dasar
bagi setiap relasi atau hubungan antarmanusia. Demikian pula kemitraan akan
terjadi apabila di antara mitra tersebut terjadi saling mempercayai dan saling
menghormati.
c) Harus saling menyadari pentingnya arti kemitraan. Kemitraan bukanlah sekadar
untuk mencari dukungan dana, melainkan yang lebih penting adalah mewujudkan
kebersamaan antara anggota atau mitra untuk menghasilkan sesuatu yang menuju
kearah perbaikan kesehatan masyarakat pada khususnya, dan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya.
d) Harus ada kesepakatan visi, misi, tujuan dan nilai yang sama tentang kesehatan
sehingga memudahkan timbulnya komitmen bersama untuk menanggulangi suatu
masalah bersama.
e) Harus berpijak pada landasan yang sama. Prinsip lain yang harus dibangun dalam
kemitraan kesehatan adalah merupakan aspek yang paling utama dalam
kehidupan manusia.
f) Kesediaan untuk berkorban dalam artian dalam membangun kemitraan untuk
mencapai tujuan bersama sudah pasti memerlukan sumber daya, baik tenaga, dana
dan sarana

5. Sebutkan dan jelaskan tiga prinsip kunci yang perlu dipahami oleh masing masing
anggota atau mitra
Jawaban :
Prinsip-prinsip Kemitraan
a) Kesetaraan (equity), dalam mengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan
bersama, masing-masing anggota atau mitra mempunyai hak dan suara yang
sama.
b) Keterbukaan (transparency), dengan saling keterbukaan akan menimbulkan saling
melengkapi dan saling membantu di antara anggota (mitra).
c) Saling menguntungkan (mutual benefit), menguntungkan disini bukan selalu
diartikan dalam materi atau uang, tetapi lebih kepada non materi. Saling
menguntungkan disini lebih dilihat dari kebersamaan atau sinergis.

6. Sebutkan dan jelaskan lima tujuan kemitraan


Jawaban :
Tujuan kemitraan dalam program kesehatan adalah :
1) Meningkatkan koordinasi untuk memenuhi kewajiban peran masing-masing
dalam pembangunan kesehatan.
2) Meningkatkan komunikasi antarsektoral pemerintah dan swasta tentang masalah
kesehatan.
3) Meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggulangi masalah kesehatan
dan memaksimalkan keuntungan semua pihak.
4) Meningkatkan apa yang menjadi komitmen bersama.
5) Tercapainya upaya kesehatan yang efisien dan efektif atau berdaya guna dan
berhasil guna

7. Sebutkan dan jelaskan enam langkah pelaksanaan kemitraan


Jawaban :
Langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan kemitraan adalah :
1) Perjajakan
Untuk mengembangkan kemitraan perlu penjajakan dengan para calon mitra
kerja. Untuk itu sebelum dilakukan penjajakan, harus dilakukan identfikasi mitra
yang potensial untuk diajak bermitra.
2) Penyamaan persepsi
Agar menyamakan persepsi, perlu dilakukannya pertemuan. Tujuan pertemuan
adalah agar masing-masing mitra memahami satu dengan yang lain, memahami
kedudukan, tugas, peran, dan fungsi masing-masing mitra secara terbuka.
3) Pengaturan peran
Perlu dilakukannya pengaturan peran dalam pemecahan masalah kesehatan dan
pengaturan peran harus dibicarakan bersama, serta dituangkan dalam kesepakatan
tertulis secara jelas.
4) Komunikasi intensif
Perlu dilakukan komunikasi antarmitra secara teratur dan terjadwal. Apabila
terjadi masalah di lapangan, secara langsung dapat dilakukan penanganan secara
tepat dan cepat.
5) Melaksanakan kegiatan
Kegiatan yang disepakati harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana
kerja tertulis yang telah disepakati bersama.
6) Pemantauan dan penilaian
Pemantauan dan penilaian dipergunakan untuk penyempurnaan kesepakatan yang
telah di buat.

8. Ilustrasikan /gambarkan prinsip, landasan dan langkah kemitraan dan contoh di Negara
bagian Victoria Australia dan salah satu contoh keberhasilan pendekatan kemitraan

Jawaban :

Prinsip kemitraan :
Terdapat 3 prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangunsuatu kemitraan oleh
masing-masing naggota kemitraan yaitu:

a. Prinsip Kesetaraan (Equity)Individu, organisasi atau institusi yang telah bersedia


menjalin kemitraanharus merasa sama atau sejajar kedudukannya dengan yang lain
dalammencapai tujuan yang disepakati.
b. Prinsip KeterbukaanKeterbukaan terhadap kekurangan atau kelemahan masing-
masinganggota serta berbagai sumber daya yang dimiliki. Semua itu harusdiketahui oleh
anggota lain. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnyakemitraan sampai berakhirnya
kegiatan. Dengan saling keterbukaan iniakan menimbulkan saling melengkapi dan saling
membantu diantaragolongan (mitra).
c. Prinsip Azas manfaat bersama (mutual benefit )Individu, organisasi atau institusi yang
telah menjalin kemitraanmemperoleh manfaat dari kemitraan yang terjalin sesuai
dengankontribusi masing-masing. Kegiatan atau pekerjaan akan menjadi efisiendan
efektif bila dilakukan bersama.

Landasan kemitraan :

a. Saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi (Structure)


Mejalin kemitraan merupakan suatu bentuk kerjasama yang untuk mencapai tujuan
bersama, sehingga diharapkan setiap anggota mitra memahami kedudukan, peran dan
fungsinya masing-masing sesuai dengan tanggungjawab.
b. Saling memahami kemampuan masing-masing (Capacity)
Saling memahami kemampuan masing-masing anggota. Hal ini perlu disadari walaupun
dalam kesetaraan. Bila nantinya masing-masing mitra diharapkan kontribusinya maka
akan ada perbedaan kuantitas maupun kualitas. Hal ini juga dianggap wajar karena
prinsip kemitraan adalah “mengambil bagian” dalam upaya pencapaian tujuan.
c. Saling Menghubungi (Lingkage)
Komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam menjalin kemitraan. Karena dengan
komunikasi yang baik kita dapat membangun hubungan antara anggota mitra. Untuk itu,
saluran komunikasi dapat terpelihara terus dan tidak tersumbat di antara masing-masing
anggota yang bermitra. Diupayakan adanya “saling menghubungi” di antara anggota
mitra, hal ini bisa dalam bentuk pertemuan atau rapat kemitraan..
d. Saling Mendekati ( Proximity)
Dalam upaya pertemanan (friendship) kedekatan anggota mitra mutlak diperlukan.
Dengan demikian dibangun nilai “saling memahami” atau saling mengenal antara
anggota mitra. Karena dengan merasa dekat atau saling mengenal akan membuat kita
lebih nyaman dalam bekerjasama sama menjalankan tugas.
e. Saling membantu dan dibantu (Openes)
Pada dasarnya setiap individu, organisasi atau institusi tidak dapat bekerja sendiri.
Apabila terdapat rekan mitra kita yang memerlukan bantuan kita harus senantia ikut
membantu. Untuk itu, adanya sikap saling membantu sangat penting dalam menjalankan
tugas, sehingga kegiatan atau pekerjaan yang kita lakukan lebih efektif apabila dilakukan
secara bersama-sama.
f. Saling Mendukung dan mendorong (Synergy)
Saling mendukung dan mendorong. Dalam beberapa hal bisa saja terjadi anggota mitra
mengalami kurang bersemangat. Namun ada juga anggota yang sangat antusias. Saat
inilah dibutuhkan upaya saling mendukung satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan
bersama.
g. Saling Menghargai (Reward)
Di antara anggota mitra seharusnya ada nilai saling menghargai dan toleransi serta
memahami suatu perbedaan agar persahabatan atau kemitraan dapat berlangsung lama
dan bisa berhasil mencapai tujuan bersama.
Langkah-langkah kemitraan :

Beberapa langkah untuk menjalin kemitraan yaitu:

a. Penjajakan : Penjajakan perlu dilakukan dengan calon mitra kerja. Tahapan sebelum
melakukan penjajakan adalah identifikasi calon mitra kerja. Tujuan penjajakan ini yaitu
untuk mencari pihak-pihak yang memiliki potensi untuk mendukung program yang akan
dilaksanakan.
b. Penyamaan persepsi : Penyamaan persepsi perlu dilakukan pertemuan awal guna
menyamakan persepsi terhadap masalah kesehatan yang dihadapi agar keberhasilan
mencapai tujuan bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Tujuan lain juga agar
masing-masing mitra memahami kedudukan serta tupoksi masing-masing secara terbuka.
c. Pembagian peran : Dalam mencapai tujuan kemitraan bersama, peran masing-masing
mitra beragam namun sama pentingnya. Oleh karena itu perlu dibicarakan secara terbuka
dan bersama sebelum menuangkan dalam kesepakatan tertulis.
d. Komunikasi intensif : Komunikasi intensif sangat diperlukan guna mengetahui
perkembangan program kemitraan yang sudah terjalin. Komunikasi antarmitra dapat
dilakukan secara teratur dan terjadwal. Permasalahan yang muncul dapat segera
dipecahkan dengan cara ini.
e. Pelaksanaa : Pelaksanaan kegiatan haruslah dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati bersama. Pelaksanaan kegiatan ini juga harus dikomunikasikan secara intensif
pada waktu yang telah disepakati sehingga masalah yang dihadapi bisa segera dicari
solusinya.
f. Monitoring dan evaluasi : Agar asas keterbukaan bisa dijaga, maka kegiatan ini juga
disepakati sejak awal. Hal ini mencakup cara monitoring dan juga evaluasi terhadap
jalannya kemitraan maupun dalam upayanya mencapai tujuan bersama. Bila dipandang
perlu, hasil monev dapat dipergunakan sebagai penyempurnaan kemitraan.

Contoh keberhasilannya: Negara Bagian Victoria, Australia, menjalin kesepakan kerja


sama dengan pelaku industri teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) seperti
Indonesia. Victorian Government Business Office dioperasikan oleh Pemerintah Negara
Bagian Victoria untuk membantu mempromosikan perdagangan dan investasi Victoria di
kawasan Asia Tenggara. Melalui berbagai program dan inisiatif bisnis, VGBO
memberikan layanan kepada organisasi dan perusahaan regional Asia Tenggara untuk
mendapatkan sumber produk dan layanan, memperkenalkan bisnis dan peluang investasi
dengan Victoria

9. Sebutkan dan jelaskan dalam bidang kesehatan tiga institusi utama organisasi yang
terlibat di dalamnya
Jawaban :
 UNICEF,adalah mitra penting dalam upaya meningkatkan kesehatan dunia,
terutama dalam upaya melindungi wanita dan anak-anak karena merekalah yang
paling rentan terkena penyakit
 World Health Organization/WHO),adalah salah satu badan PBB yang bertindak
sebagai koordinator kesehatan umum internasional.
 PPNI,berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi
keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus
diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang
10. Ilustrasikann dan jelaskan diagram pilar pilar kemitraan
Jawaban :

DIAGRAM PILAR-PILAR KEMITRAAN

DUNIA USAHA

Sektor Sektor

Kesehatan Lain

PEMERINTAH

Sektor Sektor

LSM / ORMAS ORGANISASI / PROFESI

1. Unsur Pemerintah, dimana unsur ini terdiri dari berbagai sektor pemerintah terkait
dengan kesehatan, antara lain : kesehatan sebagai sektor kuncinya, sektor pendidikan,
pertanian, kehutanan, agama, lingkungan hidup, industry dan perdagangan.
2. Dunia usaha atau unsur swasta (private sectors) atau kalangan bisnis, yakni : dari
kalangan pengusaha, industriawan dan para pimpinan berbagai perusahaan.
3. Unsur organisasi non-pemerintah atau sering disebut dengan Ornop atau non
government organization yang meliputi 2 unsur penting yakni
 Lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat termasuk
yayasan bidang kesehatan
 Organisasi-organisasi profesi seperti IDI, PDGI, IAKMI, PPNI, dan
sebagainya
11. Ilustrasikan dan jelaskan indicator keberhasilan kemitraan bidang kesehatan
Jawaban :
INDIKATOR KEBERHASILAN KEMITRAAN BIDANG KESEHATAN

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

- Pertemuan- - Terbentuknya
- Banyak mitra pertemuan jaringan kerja
yang terlibat Membaiknya
- Lokakarya - Tersusunnya
indikator derajat
- Sumber daya program
- Kesepakatan kesehatan
yang tersedia pelaksanaan
bersama kegiatan
- Seminar bersama

Kemitraan bukanlah sebagai output atau tujuan, tetapi juga bukan sebuah proses, namun suatu
sistem. Artinya dalam mengembangkan dan sekaligus untuk mengevaluasi kemitraan dapat
menggunakan pendekatan sistem, yakni :

1. Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing
unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber daya manusia, dan sumber daya
yang lain seperti : dana, sistem informasi, teknologi dan sebagainya. Disamping itu,
jumlah atau banyaknya “mitra” yang terlibat dalam jaringan kemiraan juga merupakan
input.
2. Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun
kemitraan tersebut. Kegiatan-kegiatan untuk membangun kemitraan antara lain melalui
pertemuan-pertemuan, seminar, loka karya, pelatihan-pelatihan, semiloka dan sebagainya
3. Output
Output adalah terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum dan
sebagainya. Dan juga tersusunnya uraian tugas dan fungsi untuk masing-masing anggota
mitra.
4. Outcome
Outcome adalah dampak dari pada kemitraan terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Oleh sebab itu, outcome kemitraan dapat dilihat dari indikator-indikator
derajat kesehatan masyarakat yang seharusnya merupakan akumulasi dampak dari upaya-
upaya lain di samping kemitraan. Dengan demikian outcome kemitraan adalah
menurunnya angka atau indikator kesehatan (negatif), misalnya menurun angka kesakitan
dan atau angka kematian.

12. Sebutkan dan jelaskan model model kemitraan berikut contohnya.


Jawaban :

Secara umum, model kemitraan dalam sektor kesehatan dikelompokkan menjadi dua
(Notoadmodjo, 2003) yaitu:
a. Model I
Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaring kerja (networking)
atau building linkages. Kemitraan ini berbentuk jaringan kerja saja. Masing-masing mitra
memiliki program tersendiri mulai dari perencanaannya, pelaksanaannya hingga evalusi.
Jaringan tersebut terbentuk karena adanya persamaan pelayanan atau sasaran pelayanan
atau karakteristik lainnya.
b. Model II
Kemitraan model II ini lebih baik dan solid dibandingkan model I. Hal ini karena setiap
mitra memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap program bersama. Visi, misi,
dan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan kemitraan direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi bersama.

Contoh aplikasi model kemitraan pada model I yaitu kemitraan antara Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kemitraan antara BKKBN dengan BPJS memiliki sasaran yang sama yakni para peserta
BPJS Kesehatan yang telah terdaftar, sehingga akses dan kualitas pelayanan KB yang
diterima terjamin. Selain itu, tujuan dalam kemitran antara dua badan tersebut ialah untuk
meningkatkan jangkauan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, kedua badan
tersebut memiliki perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi yang berbeda pada program
dan tugas masing-masing.
Dalam kemitraan ini, BKKBN berperan sebagai supply side(Penyedia provider, alat
kontrasepsi). Salah satu tugas dari BKKBN yakni menjamin ketersediaan alat dan obat
kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan pelayanan KB ke seluruh fasilitas pelayanan yang
teregistrasi.
Sedangkan, BPJS berperan sebagai demand side(akses jaminan) dimana memiliki
tanggung jawab khusus dalam menyediakan anggaran pelayanan kesehatan KB pada
setiap fasilitas kesehatan.
Pada dasarnya, BKKBN bersama dengan BPJS memiliki program, tugas, dan tanggung
jawab masing-masing di dalam kemitraan tersebut, namun keduanya tetap saling
berkoordinasi.

Contoh aplikasi model kemitraan pada model II yaitu kemitraan antara Ikatan Dokter
Indonesia Cabang Kabupaten/kota dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
Kerjasama antara IDI dan dinas kesehatan ialah program pengobatan massal, dimana
kedua belah pihak memiliki sasaran yang sama dalam program tersebut yakni masyarakat
kabupaten yang bersangkutan. Dalam program tersebut, kedua belah pihak memiliki
tujuan yang sama pula yakni agar masyarakat mengetahui status kesehatan individu serta
dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kemitraan IDI dengan Dinas Kesehatan dalam program pengobatan massal, kedua belah
pihak melakukan perencanaan, tenaga, koordinasi, serta monitoring dan evaluasinya
secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai