Disusun Oleh :
Kelompok 10
JURUSAN KEPERAWATAN
TA 2019/2020
LATIHAN SOAL PROMKES
1. Sebutkan definisi kemitraaan dalam dunia bisnis (salah satu pakar) dan berikan contoh
Jawaban :
Menurut Ja’far Hafsah (1999: 43), kemitraan adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh
dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama
dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Keberhasilan kemitraan
sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara keduanya dalam menjalankan etika
bisnis. Contoh : Terdapat dua belah pihak yang ingin membuka suatu usaha kuliner
tertentu. Pihak pertama memiliki lahan yang strategis dipusat kota namun tidak memiliki
modal, sementara pihak kedua memiliki modal namun tidak dapat menemukan lahan
yang strategis. Kedua belah pihak akhirnya melakukan kerja sama dengan jangka waktu
kontrak yang panjang dan membuat kesepakatan atau perjanjian dengan keuntungan yang
sama rata.
2. Masyarakat Indonesia dalam praktik kemitraan sudah terjadi sejak zaman dahulu,
berikan contoh.
Jawaban :
Hubungan Indonesia dengan Kamboja mengacu pada hubungan bilateral Kerajaan
Kamboja dan Republik Indonesia. Kamboja memiliki kedutaan besar di Jakarta,
sementara Indonesia memiliki kedutaan besar di Phnom Penh. Sejak hubungan
diplomatik dirintis pada tahun 1960-an. Indonesia selalu mendukung perdamaian dan
stabilitas di Kamboja. Indonesia menyediakan pasukan untuk Otoritas Transisi PBB di
Kamboja pada tahun 1992, dan pada tahun 1999 Indonesia mendukung keanggotaan
Kamboja di ASEAN. Kamboja menghargai Indonesia yang secara konsisten telah
membantu Kamboja, terutama dalam peningkatan kapasitas. Kedua negara adalah
anggota Gerakan Non-Blok dan ASEAN.
3. Materi Kemitraaan dalam Promosi Kesehatan halaman 240 , alenia pertama Robert
Davies, ketua Eksekutif The Prince of Wales Business Leader Forum merumuskan, apa
maksudnya?
Jawaban :
Robert Davies, ketua eksekutif, “the prince of wales bussiness Leader
Forum” merumuskan: “Partnership is a formal cross sector relationship between
individuals, groups, or organizations who:
Work together to fulfil an obligation or undertake a specific task.
Agre in advance what to commit and what to expect.
Review the relationship regularly and revise their agreement as necessary, and
Share both risk and the benefits”.
Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu prinsip umum kemitraan. Kemitraan adalah suatu
kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok, atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu. Dalam kerjasama tersebut ada
kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing, tentang peninjauan kembali
terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah di buat, dan saling berbagi, baik dalam
resiko saling menguntungkan yang di peroleh. Dari batasan ini terdapat tiga kata kunci
dalam kemitraan, yakni:
1. Kerja sama antara kelompok, organisasi, individu,
2. Bersama-sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati berasama),
3. Saling menanggung risiko dan keuntungan.
5. Sebutkan dan jelaskan tiga prinsip kunci yang perlu dipahami oleh masing masing
anggota atau mitra
Jawaban :
Prinsip-prinsip Kemitraan
a) Kesetaraan (equity), dalam mengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan
bersama, masing-masing anggota atau mitra mempunyai hak dan suara yang
sama.
b) Keterbukaan (transparency), dengan saling keterbukaan akan menimbulkan saling
melengkapi dan saling membantu di antara anggota (mitra).
c) Saling menguntungkan (mutual benefit), menguntungkan disini bukan selalu
diartikan dalam materi atau uang, tetapi lebih kepada non materi. Saling
menguntungkan disini lebih dilihat dari kebersamaan atau sinergis.
8. Ilustrasikan /gambarkan prinsip, landasan dan langkah kemitraan dan contoh di Negara
bagian Victoria Australia dan salah satu contoh keberhasilan pendekatan kemitraan
Jawaban :
Prinsip kemitraan :
Terdapat 3 prinsip kunci yang perlu dipahami dalam membangunsuatu kemitraan oleh
masing-masing naggota kemitraan yaitu:
Landasan kemitraan :
a. Penjajakan : Penjajakan perlu dilakukan dengan calon mitra kerja. Tahapan sebelum
melakukan penjajakan adalah identifikasi calon mitra kerja. Tujuan penjajakan ini yaitu
untuk mencari pihak-pihak yang memiliki potensi untuk mendukung program yang akan
dilaksanakan.
b. Penyamaan persepsi : Penyamaan persepsi perlu dilakukan pertemuan awal guna
menyamakan persepsi terhadap masalah kesehatan yang dihadapi agar keberhasilan
mencapai tujuan bisa dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Tujuan lain juga agar
masing-masing mitra memahami kedudukan serta tupoksi masing-masing secara terbuka.
c. Pembagian peran : Dalam mencapai tujuan kemitraan bersama, peran masing-masing
mitra beragam namun sama pentingnya. Oleh karena itu perlu dibicarakan secara terbuka
dan bersama sebelum menuangkan dalam kesepakatan tertulis.
d. Komunikasi intensif : Komunikasi intensif sangat diperlukan guna mengetahui
perkembangan program kemitraan yang sudah terjalin. Komunikasi antarmitra dapat
dilakukan secara teratur dan terjadwal. Permasalahan yang muncul dapat segera
dipecahkan dengan cara ini.
e. Pelaksanaa : Pelaksanaan kegiatan haruslah dikerjakan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati bersama. Pelaksanaan kegiatan ini juga harus dikomunikasikan secara intensif
pada waktu yang telah disepakati sehingga masalah yang dihadapi bisa segera dicari
solusinya.
f. Monitoring dan evaluasi : Agar asas keterbukaan bisa dijaga, maka kegiatan ini juga
disepakati sejak awal. Hal ini mencakup cara monitoring dan juga evaluasi terhadap
jalannya kemitraan maupun dalam upayanya mencapai tujuan bersama. Bila dipandang
perlu, hasil monev dapat dipergunakan sebagai penyempurnaan kemitraan.
9. Sebutkan dan jelaskan dalam bidang kesehatan tiga institusi utama organisasi yang
terlibat di dalamnya
Jawaban :
UNICEF,adalah mitra penting dalam upaya meningkatkan kesehatan dunia,
terutama dalam upaya melindungi wanita dan anak-anak karena merekalah yang
paling rentan terkena penyakit
World Health Organization/WHO),adalah salah satu badan PBB yang bertindak
sebagai koordinator kesehatan umum internasional.
PPNI,berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi
keperawatan dengan menyusun RUU keperawatan yang saat ini terus
diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang
10. Ilustrasikann dan jelaskan diagram pilar pilar kemitraan
Jawaban :
DUNIA USAHA
Sektor Sektor
Kesehatan Lain
PEMERINTAH
Sektor Sektor
1. Unsur Pemerintah, dimana unsur ini terdiri dari berbagai sektor pemerintah terkait
dengan kesehatan, antara lain : kesehatan sebagai sektor kuncinya, sektor pendidikan,
pertanian, kehutanan, agama, lingkungan hidup, industry dan perdagangan.
2. Dunia usaha atau unsur swasta (private sectors) atau kalangan bisnis, yakni : dari
kalangan pengusaha, industriawan dan para pimpinan berbagai perusahaan.
3. Unsur organisasi non-pemerintah atau sering disebut dengan Ornop atau non
government organization yang meliputi 2 unsur penting yakni
Lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat termasuk
yayasan bidang kesehatan
Organisasi-organisasi profesi seperti IDI, PDGI, IAKMI, PPNI, dan
sebagainya
11. Ilustrasikan dan jelaskan indicator keberhasilan kemitraan bidang kesehatan
Jawaban :
INDIKATOR KEBERHASILAN KEMITRAAN BIDANG KESEHATAN
- Pertemuan- - Terbentuknya
- Banyak mitra pertemuan jaringan kerja
yang terlibat Membaiknya
- Lokakarya - Tersusunnya
indikator derajat
- Sumber daya program
- Kesepakatan kesehatan
yang tersedia pelaksanaan
bersama kegiatan
- Seminar bersama
Kemitraan bukanlah sebagai output atau tujuan, tetapi juga bukan sebuah proses, namun suatu
sistem. Artinya dalam mengembangkan dan sekaligus untuk mengevaluasi kemitraan dapat
menggunakan pendekatan sistem, yakni :
1. Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing
unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber daya manusia, dan sumber daya
yang lain seperti : dana, sistem informasi, teknologi dan sebagainya. Disamping itu,
jumlah atau banyaknya “mitra” yang terlibat dalam jaringan kemiraan juga merupakan
input.
2. Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun
kemitraan tersebut. Kegiatan-kegiatan untuk membangun kemitraan antara lain melalui
pertemuan-pertemuan, seminar, loka karya, pelatihan-pelatihan, semiloka dan sebagainya
3. Output
Output adalah terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum dan
sebagainya. Dan juga tersusunnya uraian tugas dan fungsi untuk masing-masing anggota
mitra.
4. Outcome
Outcome adalah dampak dari pada kemitraan terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Oleh sebab itu, outcome kemitraan dapat dilihat dari indikator-indikator
derajat kesehatan masyarakat yang seharusnya merupakan akumulasi dampak dari upaya-
upaya lain di samping kemitraan. Dengan demikian outcome kemitraan adalah
menurunnya angka atau indikator kesehatan (negatif), misalnya menurun angka kesakitan
dan atau angka kematian.
Secara umum, model kemitraan dalam sektor kesehatan dikelompokkan menjadi dua
(Notoadmodjo, 2003) yaitu:
a. Model I
Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaring kerja (networking)
atau building linkages. Kemitraan ini berbentuk jaringan kerja saja. Masing-masing mitra
memiliki program tersendiri mulai dari perencanaannya, pelaksanaannya hingga evalusi.
Jaringan tersebut terbentuk karena adanya persamaan pelayanan atau sasaran pelayanan
atau karakteristik lainnya.
b. Model II
Kemitraan model II ini lebih baik dan solid dibandingkan model I. Hal ini karena setiap
mitra memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap program bersama. Visi, misi,
dan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan kemitraan direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi bersama.
Contoh aplikasi model kemitraan pada model I yaitu kemitraan antara Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kemitraan antara BKKBN dengan BPJS memiliki sasaran yang sama yakni para peserta
BPJS Kesehatan yang telah terdaftar, sehingga akses dan kualitas pelayanan KB yang
diterima terjamin. Selain itu, tujuan dalam kemitran antara dua badan tersebut ialah untuk
meningkatkan jangkauan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, kedua badan
tersebut memiliki perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi yang berbeda pada program
dan tugas masing-masing.
Dalam kemitraan ini, BKKBN berperan sebagai supply side(Penyedia provider, alat
kontrasepsi). Salah satu tugas dari BKKBN yakni menjamin ketersediaan alat dan obat
kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan pelayanan KB ke seluruh fasilitas pelayanan yang
teregistrasi.
Sedangkan, BPJS berperan sebagai demand side(akses jaminan) dimana memiliki
tanggung jawab khusus dalam menyediakan anggaran pelayanan kesehatan KB pada
setiap fasilitas kesehatan.
Pada dasarnya, BKKBN bersama dengan BPJS memiliki program, tugas, dan tanggung
jawab masing-masing di dalam kemitraan tersebut, namun keduanya tetap saling
berkoordinasi.
Contoh aplikasi model kemitraan pada model II yaitu kemitraan antara Ikatan Dokter
Indonesia Cabang Kabupaten/kota dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
Kerjasama antara IDI dan dinas kesehatan ialah program pengobatan massal, dimana
kedua belah pihak memiliki sasaran yang sama dalam program tersebut yakni masyarakat
kabupaten yang bersangkutan. Dalam program tersebut, kedua belah pihak memiliki
tujuan yang sama pula yakni agar masyarakat mengetahui status kesehatan individu serta
dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kemitraan IDI dengan Dinas Kesehatan dalam program pengobatan massal, kedua belah
pihak melakukan perencanaan, tenaga, koordinasi, serta monitoring dan evaluasinya
secara bersama-sama.