DOSEN PEBIMBING :
H. HUSNAN, SKp,MKM
2018/2019
SOP MELAKUKAN TEKNIK RELAKSASI PADA PASIEN
a. DEFINISI
b. TUJUAN
1. Menurunkan kecemasan atau stres
2. Menurunkan nyeri
3. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan
4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur
5. Meningkatkan rasa nyaman
6. Mengembalikan keseimbangan tubuh serta melepaskan ketegangan
c. INDIKASI
Teknik relasasi progresminif memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot
dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan
melaakukan teknik relaksasi untuk mendapatkan perasaan rileks
d. KONTRAINDIKASI
Pasien mengalami kesulitan bernafas,misalnya menderita penyakit jantung
Kelelahan yang terlalu misalnya ketika habis olahraga lama atau lari jarak jauh
Sakit kepala
Serta deformitas struktur din ding dada dan tulang belakang
Memperkenalkan diri
Membina hubungan saling percaya
Meminta pengunjung atau keluarga pasien meninggalkan ruangan
Menjelaskan tujuan yang dilakukan
Menjelaskan langkah prosedur yang akan dilakukan
Menyepakati waktu yang akan digunakan
f. PERSIAPAN ALAT
1. Minyak hangat (pelumas)
2. Handuk
3. Bantal
4. Perlak alas
g. CARA KERJA
b) Tahap Orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan disenangi
2. Memperkenalkan diri sebagai perawat
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien atau keluarga
4. Menejelaskan tentang kerahasiaan
c) Tahap Kerja
1. Minta pasien untuk duduk dan mengambil posisi yang nyaman, relaks, dan tanpa beban
2. Minta pasien untuk mengambil nafas dalam melalui hidung rongga paru terisi udara
bersih, kemudian menghembuskannya melalui mulut secara perlahan dan
membayangkannya keluar dari setiap bagian tubuh. Bersamaan dengan hal ini, minta
pasien untuk memusatkan perhatian dan menikmati perasaan yang muncul saat otot
pasien lemas dan relaks
3. Minta pasien untuk bernafas secara normal selama sekitar 1-2 menit
4. Selanjutnya minta pasien untuk kembali mengambil nafas dalam dan
menghembuskannya secara perlahan sambil merasakan udara mengalir dari tangan dan
kaki menuju paru untuk selanjutnya dibuang ke luar
5. Minta pasien untuk memusatkan perhatian pada kaki dan tangan serta udara yang
dikeluarkan, dan merasakan kehangatannya
6. Anjurkan pasien untuk kembali melakukan prosedur no 5 dengan memusatkan
perhatian pada kaki, tangan, punggung, abdomen, dan bagian tubuh yang lain
7. Setelah merasa relaks, minta pasien untuk meningkatkan irama pernafasan secara
perlahan. Gunakan pernafasan dada atau abdomen jika intensitas nyeri bertambah,
lakukan pernafasan dangkal dengan frekuensi yang lebih cepat
8. Kaji kembali skala nyeri pasien setelah intervensi dan dokumentasikan tindakan yang
sudah dilakukan dalam catatan keperawatan