Anda di halaman 1dari 11

JEJARING KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN

“KEMITRAAN DALAM PROGRAM PROMKES”

Dosen : dr. Engkus Kusdinar Achmad, MPH

Disusun oleh :

1. Muhammad Falah Abdilah H


2. Nasya Hafidah

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES MITRA RIA HUSADA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Kemitraan dalam Program Promkes”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenaitu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap makalah tentang “Kemitraan dalam Program


Promkes” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Bekasi, 10 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Definisi Kemitraan....................................................................................2
2.2 Jenis-jenis Kemitraan................................................................................2
2.3 Langkah-langkah Kemitraan.....................................................................3
2.4 Prinsip Dasar Kemitraan...........................................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................6
3.1 Simpulan....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kemitraan merupakan upaya melibatkan berbagai komponen baik
kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah atau non pemerintah untuk bekerja
sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran
masing-masing. Pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah
dijalankan selama ini masih memperlihatkan adanya ketidaksesuaian antara
pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat dengan tanggapan masyarakat,
manfaat yang diperoleh masyarakat, dan partisipasi masyarakat yang diharapkan.
Hingga saat ini, dan beberapa tahun yang akan datang di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, masalah kesehatan masih menjadi prioritas utama
di kalangan masyarakat dan ini menjadi salah satu patokan keberhasilan program
kesehatan di negara-negara yang sedang berkembang.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut yang
juga membutuhkan partisipasi masyarakat baik secara individu maupun secara
kelompok agar derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan. Peran serta
masyarakat dalam hal ini dapat berbentuk program kemitraan yang saling
menguntungkan.1
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kemitraan dalam program promosi
kesehatan ?
2. Apa saja jenis-jenis kemitraan ?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam kemitraan dalam program promosi
kesehatan?
4. Apa saja prinsip-prinsip kemitraan ?
I.3 Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kemitraan dalam promosi
kesehatan.
2. Menjelaskan jenis-jenis kemitraan.
3. Menjelaskan langkah-langkah kemitraan dalam program promosi
kesehatan
4. Menjelaskan prinsip-prinsip kemitraan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Kemitraan
Kemitraan merupakan suatu hubungan kerjasama yang dilakukan baik oleh
individu maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah
suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
WHO (1998) mendefinisikan kemitraan untuk promosi kesehatan sebagai
kesepakatan sukarela antara dua atau lebih pihak untuk bekerja sama untuk
serangkaian hasil kesehatan bersama [a partnership for health is a voluntary
agreement between two or more partners of work cooperatively towards a set of
shared health outcomes]. Dapartemen kesehatan (2003) mendefisinisikan
pengertian kemitraan sebagai hubungan (kerjasama) antar dua pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan (memberikan
manfaat) untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan kesepakatan, prinsip, dan
peran masing-masing. Kemitraan merupakan salah satu strategi promosi
kesehatan, selain advokasi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat (Kemitraan
Kesehatan. 2011).2
Dapat disimpulkan bahwa kemitraan adalah hubungan kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, dimana masing-masing
pihak memiliki hak dan tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan.
II.2 Jenis-jenis Kemitraan
Menurut Beryl Levinger dan Jean Mulroy (2004), ada empat jenis atau tipe
kemitraan yaitu:
1. Potential Partnership
Pada jenis kemitraan ini pelaku kemitraan saling peduli satu sama lain
tetapi belum bekerja bersama secara lebih dekat.

2. Nascent Partnership
Pelaku kemitraan adalah partner tetapi efisiensi kemitraan tidak maksimal.

3. Complementary Partnership
Pada kemitraan ini, partner/mitra mendapat keuntungan dan pertambahan
pengaruh melalui perhatian yang besar pada ruang lingkup aktivitas yang
tetap dan relatif terbatas seperti program delivery dan resource
mobilization.

4. Synergistic Partnership

2
Pada kemitraan jenis ini memberikan mitra keuntungan dan pengaruh
dengan masalah pengembangan sistemik melalui penambahan ruang
lingkup aktivitas baru seperti advokasi dan penelitian.3
II.3 Langkah-langkah Kemitraan
Kemitraan di bidang kesehatan tidak akan datang dengan sendirinya.
Kemitraan tersebut harus dijalin dan digalang dengan berlandaskan pada prinsip-
prinsip kemitraan agar jalinan kerjasama tersebut berlangsung secara efektif dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya menggalang kemitraan harus dilaksanakan
dengan langkah-langkah yang sistematis.4
Adapun langkah-langkah menggalang kemitraan di bidang kesehatan meliputi:
A. Menentukan gagasan kemitraan
Langkah pertama dalam menggalang mitra yaitu menentukan gagasan
kemitraan. Artinya perlu ditentukan program kesehatan yang memerlukan
kontribusi secara positif dari satu atau beberapa pihak guna mempercepat
pencapaian target program tersebut. Misalnya program pencegahan stunting,
imunisasi, penanggulangan Tuberkulosis (TBC), pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga ataupun tatanan sekolah.
Penyamaan persepsi tentang gagasan atau isu kesehatan yang akan diangkat
dan mempunyai dampak terhadap kesehatan masyarakat ini menjadi sangat
penting.
B. Identifikasi calon mitra potensial
Langkah ini bertujuan untuk mengenali dan menetapkan pihakpihak yang
sesuai dan dapat diajak bermitra dalam rangka melaksanakan gagasan
kemitraan. Keluaran dari langkah ini adalah daftar pihak-pihak yang akan
diajak bermitra. Untuk itu perlu ada inisiator untuk melakukan identikasi
calon mitra tersebut. Identikasi ini dapat dilakukan melalui studi kepustakaan
dan studi lapangan. Selain itu perlu juga digali potensi atau program dari mitra
yang dapat diselaraskan dengan program kesehatan.
C. Merumuskan tujuan dan peran mitra
Setelah diperoleh sejumlah calon mitra dan juga telah diketahui latar belakang
mitra tersebut (bidang garapan, visi, misi, kegiatan), maka langkah selanjutnya
yaitu merumuskan tujuan kemitraan (tujuan umum) dan peran atau kontribusi
yang diharapkan dari para mitra. Peran mitra kelak akan menjadi acuan dalam
merumuskan tujuan khusus kemitraan.
D. Menyiapkan diri
Setiap keinginan atau inisiasi untuk menggalang kemitraan perlu melakukan
persiapan diri. Persiapan tersebut tentunya mengacu kepada landasan
kemitraan dengan tujuan agar pihak yang berinisiatif dapat mengembangkan
komunikasi dua arah, dapat memahami masalah atau hambatan yang timbul,

3
memiliki rencana kerja yang sistematis, mempunyai tim dan koordinasi, tidak
merasa superior, siap menerima saran, fleksibel, mudah dihubungi,
mempunyai kemampuan mengerahkan sumber daya, memahami cara-cara
bermitra yang baik, dapat membina kekompakan dan kesamaan konsep.
E. Membangun kesepakatan kerjasama kemitraan
Tujuan langkah ini adalah adanya kesepakatan dan ikatan antara pihak yang
berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak bermitra, untuk sama-sama
mendukung pelaksanaan gagasan kemitraan.
Kesepakatan kerjasama dapat dibuat dalam bentuk Memorandum of
Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman atau Surat Keputusan
Bupati/Walikota/ Camat.
F. Merumuskan rencana kerja kemitraan
Mengacu pada kesepakatan bersama yang tertuang dalam Memorandum of
Understanding atau Nota Kesepahaman atau Surat Keputusan
Bupati/Walikota/Camat, maka kegiatan selanjutnya adalah menyusun program
kerja dan rencana aksi, meliputi tujuan, kegiatan masing-masing mitra, waktu
serta peran anggota jejaring kemitraan. Disamping itu, perlu juga menetapkan
serta menyepakati mekanisme kerja jejaring kemitraan yang sudah mulai
terbangun.
Dalam merencanakan kerja kemitraan, hal yang harus diperhatikan yaitu:
 Peningkatan kapasitas mitra
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan orientasi atau seminar,
workshop, lokakarya tentang program kesehatan yang terkait dengan
program kerja kemitraan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan
pemahaman atau wawasan para mitra tentang pelaksanaan
pembangunan kesehatan yang perlu melibatkan para mitra dan
perannya masing-masing.
 Melakukan komunikasi dan koordinasi
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu melakukan komunikasi dan
koordinasi secara terus menerus dengan para mitra. Melalui
komunikasi dan koordinasi, maka pelaksanaan program kesehatan
yang dilakukan dengan pendekatan kemitraan dapat berjalan dengan
baik serta membawa hasil yang optimal. Dalam menyusun rencana
kerja perlu diuraikan 5W (What, When, Where, Who, Why) dan 1H
(How) yaitu uraian tentang tujuan kegiatan, sasaran, waktu, metode
dan lokasi.

G. Melaksanakan kerjasama
Salah satu kunci keberhasilan kemitraan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan adalah

4
“keterpaduan”. Sehubungan dengan itu, dalam melaksanakan upaya kesehatan
tersebut, harus berdasarkan pada rencana aksi dan kesepakatan yang telah
dibuat serta menerapkan prinsip keterpaduan. Ada beberapa kegiatan besar
yang penting perlu mendapat dukungan kemitraan adalah diantaranya
advokasi, pemberdayaan masyarakat, dukungan sosial, Komunikasi Informasi
Edukasi (kampanye, pameran). Dengan adanya dukungan sumberdaya dari
para mitra tersebut, maka diharapkan dapat membawa dampak positif dan
kontribusi terhadap pembangunan kesehatan, terutama dalam mendukung
tercapainya SPM Kabupaten/ Kota.
H. Pemantauan dan penilaian kegiatan kemitraan
Pemantauan dan evaluasi kegiatan kemitraan dapat memperhatikan indikator
keberhasilan kemitraan secara kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan kemitraan yang telah ditetapkan.
 Indikator masukan (input): jumlah mitra yang bergabung dalam
kemitraan.
 Indikator proses (process): kontribusi mitra, frekuensi pertemuan,
jumlah kegiatan dan keberlangsungan.
 Indikator luaran (output): adanya produk atau hasil dari kemitraan,
termasuk adanya percepatan pencapaian target program kesehatan.
II.4 Prinsip Dasar Kemitraan
1) Kesetaraan (equity)
Setiap mitra harus menempatkan diri setara dengan pihak lain.
Pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis, mengutamakan
musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah secara bersama,
tanpa ada satu pihak pun yang memaksakan kehendak. Kesetaraan
kedudukan juga akan memperkuat rasa kebersamaan, sehingga tercipta
perasaan sama-sama bertanggung jawab dan sama-sama menanggung
risiko, termasuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.

2) Keterbukaan (transparency)
Keterbukaan dimaksudkan adanya saling mengetahui terhadap kekurangan
atau kelemahan masing-masing anggota serta berbagai sumber daya yang
dimiliki. Keterbukaan ada sejak awal dijalinnya kemitraan sampai
berakhirnya kegiatan. Dengan saling keterbukaan ini akan menimbulkan
saling melengkapi dan saling membantu diantara mitra. Selain itu setiap
kesepakatan yang telah dibuat dapat diimplementasikan secara transparan,
jujur, dan tidak saling merahasiakan.

3)  Saling menguntungkan  (mutual benefit)


Menguntungkan disini bukan selalu diartikan dengan materi atau uang,
tetapi lebih kepada non materi. Saling menguntungkan antar individu,
organisasi atau institusi dapat dilihat dari kebersamaan atau sinergi dalam

5
mencapai tujuan. Kegiatan upaya promosi kesehatan akan menjadi efisien
dan efektif bila dilakukan bersama.4

6
BAB III
PENUTUP
III.1 Simpulan
Kemitraan adalah hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama, dimana masing-masing pihak memiliki hak dan
tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan. Terdapat empat jenis atau tipe
kemitraan yaitu; potential partnership, nascent partnership, complementary
partnership, synergistic partnership. Kemitraan di bidang kesehatan tidak akan
datang dengan sendirinya. Kemitraan tersebut harus dijalin dan digalang dengan
berlandaskan pada prinsip-prinsip kemitraan agar jalinan kerjasama tersebut
berlangsung secara efektif dan berkelanjutan. Terdapat tiga prinsip dasar
kemitraan yaitu; kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan.

7
DAFTAR PUSTAKA
1. Oetama S. Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan. Wordpress [Internet].
2008; Available from:
https://ipolbluek.wordpress.com/2008/05/15/kemitraan-dalam-promosi-
kesehatan/
2. Sulaeman ES. Kemitraan Dalam Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan.
Jurnal Universitas Sebelas Maret. 2017.
3. Kuswidanti. Gambaran Kemitraan dalam Promosi Kesehatan. 2008;
4. Kesehatan DP, Masyarakat P, Kesehatan K, Tahun RI. Panduan
Menggalang Kemitraan di Bidang Kesehatan. 2019.

Anda mungkin juga menyukai