Anda di halaman 1dari 9

1.

LATAR BELAKANG

Mengapa perlu memahami dan mengetahui kolaborasi dan kemitraan?

Sebagai seorang entrepreneur, kita perlu memahami:

1. Pengertian kolaborasi dan kemitraan

2. Kelebihan kolaborasi dan kemitraan

3. Menentukan mitra dan kolaborator

4. Strategi kolaborasi dan kemitraan

5. Etika kolaborasi dan kemitraan

Jadi, dari pembelajaran modul ini, kita dapat memahami tentang kolaborasi dan kemitraan
yang akan membantu meningkatkan nilai usaha atau bisnis yang kita miliki.

1. PEMBAHASAN

1. Kolaborasi

1. Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi adalah hal yang esensial untuk setiap jenis bisnis. Bahkan, beberapa produk
terbaik di dunia tercipta melalui sebuah kolaborasi. Kolaborasi merupakan salah satu cara
yang cukup efektif untuk semua pemilik bisnis kecil, terlepas dari apa industri Anda dan
jenis bisnis yang Anda miliki. Kolaborasi membuat koneksi yang Anda ciptakan dengan
pihak lain dengan tujuan untuk membantu Anda mengembangkan bisnis ke level
berikutnya.

Ada banyak sekali ide kolaborasi bisnis yang dapat Anda coba, dan Anda mungkin harus
melakukan uji coba berkali-kali untuk menemukan ide kolaborasi yang paling cocok untuk
bisnis Anda.

Kolaborasi dengan brand lain adalah cara yang efektif agar konten Anda dapat dilihat oleh
target audiens baru. Anda sebaiknya tidak berkolaborasi dengan kompetitor, sebaliknya
Anda bisa berkolaborasi dengan:

1. Bisnis lokal

2. Non kompetitor di ranah yang sama atau serupa

3. Organisasi non profit


Lima alasan mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk melakukan kolaborasi bisnis.

1. Kolaborasi akan Memberi Inspirasi Baru

Menjalankan rutinitas kegiatan operasional bisnis bisa membuat Anda lupa bahwa mungkin
ada cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu seperti; teknik yang berbeda untuk
dicoba, dan alat-alat (software maupun hardware) baru yang bisa menghemat waktu dan
uang Anda.

Anda mungkin bisa saja membaca blog, majalah, dan buku untuk menemukan inspirasi,
tetapi jika Anda tidak berkomunikasi, berbagi informasi, dan berdiskusi tentang itu,
manfaatnya akan terbatas.

Dengan kolaborasi, Anda akan mendapatkan wawasan baru dari mitra bisnis (pihak yang
berkolaborasi dengan Anda). Anda juga dituntut untuk berpikir dengan cara yang berbeda,
sehingga ini dapat memicu kreativitas Anda, mendapatkan perspektif baru, dan pada
akhirnya akan membantu Anda menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.

1. Kolaborasi akan Membantu Anda Memperluas Jaringan

Rata-rata pengusaha sukses memiliki minat yang sama untuk bertemu orang baru dan
membangun relasi, baik itu secara personal maupun bisnis. Untuk menjadi sukses dalam
bisnis, Anda perlu konsisten membangun koneksi dengan banyak pebisnis lainnya, terutama
dengan mereka yang berpotensi dapat berkolaborasi. Dengan kolaborasi, Anda akan bisa
memperluas jaringan dengan pihak lain yang mungkin belum Anda kenal sebelumnya
berkat mitra bisnis Anda.

1. Kolaborasi adalah Pembelajaran

Salah satu manfaat terbesar dari kolaborasi bisnis adalah kesempatan yang sangat besar
untuk belajar hal baru. Faktanya, setiap interaksi yang Anda lakukan dengan orang baru
akan membuat Anda mempelajari hal baru. Sementara pada kolaborasi bisnis, biasanya
akan melibatkan dua orang profesional (Anda dan mitra Anda) yang membawa dua
keahlian, perspektif, dan keunggulan yang berbeda. Ketika kondisi semacam ini terjadi,
Anda memiliki kesempatan besar untuk mempelajari sesuatu.

1. Kolaborasi akan Menyelesaikan Masalah

Ada alasan mengapa crowdsourcing menjadi begitu populer; ada keunggulan jumlah. Jika
satu orang tidak bisa menyelesaikan suatu masalah sendirian, dua atau tiga orang mungkin
dapat menyelesaikannya. Pikirkan masalah sulit yang terakhir Anda hadapi dalam bisnis
Anda. Ketika Anda merasa bingung, Anda mungkin akan mencari masukan dari mitra,
mentor, ataupun sumber terpercaya lainnya yang dapat membantu Anda menyelesaikan
masalah tersebut. Semakin sulit masalah tersebut, semakin banyak masukan yang dapat
Anda peroleh dari orang lain. Ketika Anda mengelaborasikan sudut pandang dan
pengalaman baru dalam proses penyelesaian masalah, hasilnya seringkali melampaui dari
apa yang Anda inginkan.
1. Kolaborasi adalah Win-Win Solution

Berita baiknya adalah bahwa kolaborasi bisnis tidak selalu memerlukan waktu dan investasi
finansial yang besar jika Anda mampu berpikir kreatif. Contoh, sebuah catering pernikahan
di Jakarta menjadi toko serba ada yang menyediakan semua hal yang berkaitan dengan
pernikahan, mulai dari perencana pernikahan, fotografer, toko bunga, makeup artist, hingga
pengisi acara. Apakah semua itu milik satu orang? Bisa iya, bisa juga tidak. Tetapi ketika
berbicara tentang kolaborasi, semua elemen tersebut adalah milik beberapa orang yang
disatukan dalam payung bernama kolaborasi, yang tentu saja saling menguntungkan.

1. Cara Menentukan Rekan untuk Kolaborasi

Berkolaborasi dapat dilakukan dengan sesama tim dalam bisnis atau dengan rekanan bisnis
lainnya. Berikut beberapa cara menentukan rekanan berkolaborasi agar dapat
memperlancar kerjasama:

1. Memiliki tujuan yang sama

Ketika memilih rekan untuk berkolaborasi, tentunya harus memiliki tujuan yang sama agar
hasil yang didapatkan sesuai.

1. Saling terbuka

Prinsip saling terbuka harus bisa didapatkan dari awal pekerjaan kolaborasi. Karena pada
saat bekerjasama, keterbukaan dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan atau
perbedaan yang terjadi.

1. Saling melengkapi kekurangan

Jika salah satu rekanan memiliki kekurangan, hal ini bisa dijadikan peluang bagi kita untuk
melengkapinya agar kerjasama yang terjadi berjalan dengan baik.

1. Peran kerja masing-masing jelas dan terarah

Sejak awal bekerjasama, harus bisa menentukan peranan kerja masing-masing rekanan agar
pekerjaan yang akan dilakukan lebih jelas dan terarah.

1. Memilih rekanan kolaborasi yang menguntungkan

Pilihlah rekanan kolaborasi yang terbaik dan bisa meningkatkan nilai bisnis, karena hasil dari
kolaborasi adalah sebagai salah satu investasi jangka panjang bagi nilai bisnis yang kita
miliki.
1. Strategi Kolaborasi

1. Kolaborasi dengan Pesaing (Horizontal Integration atau Cooptation)

Dalam istilah strategi bisnis, berintegrasi secara horizontal atau kooptasi (cooptation),
bekerja sama dengan kompetitor atau pesaing bisnis. Pada situasi di mana kondisi eksternal
dari suatu bisnis sangat tidak dapat diprediksi, sementara kemampuan korporasi untuk
mempengaruhi atau membentuk pasar adalah kecil, strategi yang disarankan adalah strategi
yang dapat beradaptasi, namun demikian, apabila korporasi mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi industri, maka strategi yang tajam dapat diterapkan. Berbeda dengan masa
lalu di mana korporasi besar dapat dengan mudah mempengaruhi lanskap industri,
globalisasi, dan transparansi serta menurunnya biaya teknologi saat ini telah menyebabkan
sulit untuk sebuah korporasi secara individual atau sendiri membentuk lanskap industri.

1. Kolaborasi dengan Pemasok (Vertical Integration : Backward Integration)

Dalam konteks strategi bisnis, kerja sama dengan pemasok dapat dikategorikan sebagai
vertical integration. Dari sudut pandang inovasi, kerjasama ini sangat penting. Keterlibatan
pelanggan, pemasok, dan karyawan dalam inovasi ini penting. salah satu sumber inovasi
atau rekanan penting dalam melakukan inovasi penting adalah supplier dan customer.

1. KEMITRAAN

1. Penjelasan kemitraan

Pola kemitraan secara umum dapat diartikan sebagai bentuk kerja sama yang saling
menguntungkan antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Menurut
Thoby Mutis, kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau
lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat bersama maupun keuntungan
bersama sesuai prinsip saling membutuhkan dan saling mengisi sesuai kesepakatan yang
muncul. Keinginan dua pihak menjalin suatu kerja sama pada prinsipnya didasari atas
keinginan masing-masing pihak agar dapat memenuhi kebutuhan usaha satu sama lain.

Kerjasama kemitraan yang dikembangkan di Indonesia umumnya melibatkan antara


pengusaha besar dan pengusaha kecil dengan tujuan untuk menghilangkan kesenjangan
dalam berusaha. Pada prinsipnya, kerjasama kemitraan adalah kerjasama antara pengusaha
besar dan pengusaha mikro dan kecil berdasar asas saling memperkuat, saling
menguntungkan, saling membutuhkan dan saling berkesinambungan. Pelaksanaan hak dan
kewajiban yang disepakati oleh kedua pihak mitra dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab merupakan syarat pokok berhasilnya suatu kemitraan.

Kemitraan memiliki beberapa pola, yaitu:

1. Pola Kemitraan Inti Plasma


Pola kemitraan inti plasma merupakan hubungan antara petani, kelompok tani, usaha.
Perusahaan inti menyediakan lahan, sarana produksi, bimbingan teknis, manajemen,
menampung dan mengolah, serta memasarkan hasil produksi. Sementara kelompok mitra
bertugas memenuhi kebutuhan perusahaan inti sesuai dengan persyaratan yang telah
disepakati.

1. Pola Kemitraan Sub Kontrak

Pola kemitraan sub-kontrak merupakan pola kemitraan antara perusahaan mitra usaha
dengan kelompok mitra usaha yang memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan
mitra sebagai bagian dari produksinya. Pola sub kontrak ditandai dengan ada nya
kesepakatan tentang kontrak bersama yang mencakup volume, harga, mutu, dan waktu.

1. Pola Kemitraan Dagang Umum

Pola kemitraan dagang umum merupakan hubungan usaha dalam pemasaran hasil
produksi. Pihak yang terlibat dalam pola ini adalah pihak pemasaran dengan kelompok
usaha pemasok komoditas yang diperlukan oleh pihak pemasaran tersebut.

1. Pola Kemitraan Keagenan

Pola kemitraan keagenan merupakan bentuk kemitraan yang terdiri dari pihak perusahaan
mitra dan kelompok mitra atau pengusaha kecil mitra. Pihak perusahaan mitra (perusahaan
besar) memberikan hak khusus kepada kelompok mitra untuk memasarkan barang atau jasa
perusahaan yang dipasok oleh perusahaan mitra. Sedangkan perusahaan mitra
bertanggung jawab atas mutu dan volume produk (barang atau jasa).

Sebelum memutuskan untuk melakukan kemitraan bisnis, hal pertama yang perlu Anda
pahami adalah kelebihan dan kekurangannya. Beberapa poin berikut ini akan memberikan
wawasan bermanfaat tentang apa kelebihan dan kekurangan dari suatu kemitraan bisnis.

Untuk melakukan analisis menyeluruh tentang kelebihan dan kekurangan dari kemitraan
bisnis, mulailah dengan melihat semua potensi keuntungan yang mungkin bisa Anda
dapatkan. Kerjasama kemitraan bisnis bisa memberikan banyak manfaat untuk bisnis Anda.

Kelebihan:

1. Menjembatani Kesenjangan dalam Hal Keahlian dan Pengetahuan

Bermitra dengan pihak lain dapat memberi Anda akses ke berbagai keahlian yang dapat
digunakan untuk meningkatkan beberapa bagian dari bisnis Anda. Mitra yang baik juga
mungkin membawa pengetahuan dan pengalaman yang mungkin belum Anda miliki.

Misalnya, Anda mungkin hebat dalam menghasilkan ide-ide baru, tetapi tidak begitu hebat
dalam menjual ide-ide Anda. Anda mungkin ahli teknologi, tetapi Anda sangat kesulitan
dalam membangun hubungan dengan audiens. Di sinilah mitra bisnis berperan – dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya – bisa masuk dan mengisi celah tersebut.

1. Lebih Banyak Uang

Calon mitra dapat membawa tambahan modal ke dalam bisnis Anda. Mereka juga mungkin
memiliki relasi yang lebih strategis daripada Anda. Hal ini dapat membantu Anda dalam
menarik calon investor dan mendapatkan tambahan modal untuk menumbuhkan bisnis
Anda. Mitra bisnis yang tepat juga dapat meningkatkan nilai jual Anda ketika mengajukan
pinjaman modal ke pihak lain.

1. Kesempatan Bisnis yang Lebih Luas

Salah satu keuntungan lain dari partnership adalah berbagai tenaga kerja. Memiliki mitra
tidak hanya akan membuat Anda lebih produktif, tetapi juga memberikan kemudahan dan
fleksibilitas untuk mengejar peluang bisnis yang lebih besar. Bahkan mungkin dapat
menghilangkan kerugian dari biaya peluang (opportunity cost).

Opportunity cost adalah keuntungan potensial atau peluang bisnis yang terpaksa harus
dilepaskan karena Anda sedang mengejar hal lain. Dengan adanya mitra, Anda memiliki
lebih banyak waktu untuk menganalisis lebih banyak peluang yang datang kepada Anda.

Kekurangan:

1. Utang dan Kewajiban

Selain berbagi keuntungan dan aset, kemitraan bisnis juga mencakup pembagian kerugian
bisnis, serta tanggung jawab atas apapun, bahkan jika itu merupakan utang dari mitra Anda.
Anda juga mungkin perlu bertanggung jawab atas keputusan apapun yang dibuat oleh
mitra Anda. Kondisi semacam ini tentu dapat membebani bisnis Anda.

1. Kehilangan Otonomi

Anda mungkin menyukai ketika berada dalam kendali penuh atas bisnis Anda, sementara
dalam kemitraan, Anda harus berbagi kendali dengan mitra Anda termasuk dalam
pengambilan keputusan.

Apakah Anda siap berkompromi dan meninggalkan cara-cara tertentu dalam menjalankan
bisnis? Jika iya, maka Anda perlu menyesuaikan diri dan mengubah pola pikir Anda. Namun,
ini tidak akan mudah apalagi jika harus dipertahankan dalam jangka panjang.

1. Permasalahan Emosi

Ada kalanya perbedaan pendapat sulit untuk mencapai titik temu karena salah satu atau
kedua pihak tidak mau mengalah. Kondisi ini seringkali memicu konflik yang tidak
diinginkan dan akhirnya berdampak pada kinerja bisnis Anda.
Pilihlah mitra bisnis dengan hati-hati, akan lebih baik jika mereka memiliki visi yang sama
dengan Anda, membawa nilai yang sama, dan memiliki budaya kerja yang sama. Hal ini
perlu dilakukan untuk mencegah permasalahan yang tidak diinginkan di masa mendatang.

1. Mempertimbangkan kemitraan

Mitra adalah faktor penting dalam dunia bisnis. Bahkan, di kondisi tertentu, adanya mitra
bisnis justru bisa membawa angin segar yang dapat menyelamatkan kondisi bisnis. Namun,
tidak sedikit dari pengusaha yang berhasil menjalin kemitraan kemudian yang terjadi justru
sebaliknya.

Pentingnya memahami partner atau mitra bisnis sama dengan memahami instrumen
investasi dimana Anda juga akan berpikir tentang resiko. Paling tidak, ada 7 poin penting
yang harus Anda perhatikan ketika akan menjalin kemitraan.

1. Memahami arti kata The Power of Two

Sebuah bisnis jika ingin besar maka tidak bisa dijalankan sendiri. Anda membutuhkan mitra.
Maka, dalam setiap profil perusahaan besar akan ada founder dan co. founder. Jika jumlah
pendiri hanya satu, maka ide akan terbatas. Jika lebih dari dua, maka angka perselisihan
akan semakin tinggi dan mengakibatkan kinerja melambat. Sebaiknya, perusahaan dipimpin
oleh dua kepala yang bisa membuat keputusan bulat. Adanya founder dan co. founder akan
menyeimbangkan langkah perusahaan untuk terus beroperasi.

1. Mitra Memiliki Pengalaman Bekerja Sama

Mitra adalah orang yang akan bekerjasama dengan Anda. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya
untuk melihat pengalaman mitra dalam bekerja sama. Ingat, ada orang yang memiliki tipe
mudah bekerjasama da nada juga yang sulit bekerja sama. Anda bisa menilainya ketika
Anda mengajak mitra berdiskusi tentang masalah bisnis tertentu. Berpikir cepat,
menganalisa, menyimpulkan serta memberikan keputusan merupakan apa yang diharapkan
dari seorang mitra.

1. Memahami istilah ‘One Build, One Sell’

Idealnya, Anda akan mencari partner bisnis yang memiliki kemampuan dalam bidang
dimana Anda tidak menguasai bidang tersebut. Maka, bisa dikatakan mitra seharusnya
menjadi faktor penguat kelebihan Anda serta menjadi penutup kekurangan Anda.

Memang terlihat agak sulit untuk menemukan mitra yang bisa memperkuat kelebihan serta
menutup kekurangan Anda. Namun, hal ini bukan berarti mustahil. Sudah seharusnya Anda
memilih mitra yang dapat mendorong perusahaan Anda lebih maju lagi.

1. Mitra dengan motivasi yang Sama

Setiap mitra memiliki karakter tertentu termasuk dalam membangun motivasi bisnisnya. Jika
Anda ingin menjalankan bisnis ke arah A sedang mitra ingin perusahaan berjalan ke arah B,
maka yang terjadi adalah bisnis yang berantakan. Oleh sebab itu, sebelum terlambat,
pilihlah mitra yang memiliki kesamaan motivasi serta visi dan misi. Ini penting untuk
menguatkan visi perusahaan serta meraih cita-citanya.

1. Tahu Kapan Harus Berpisah

Ketika Anda hendak menjalin kemitraan, tentunya Anda mengetahui bahwa kemitraan ini
bisa membuat perusahaan semakin besar karena mitra mau bergabung. Namun, terkadang
ada waktu dimana Anda dan mitra harus berpisah karena beberapa hal. Maka, sebelum
menjalin kemitraan buatlah perjanjian tertulis ketika akan bergabung sampai pembagian
jika kemudian berpisah. Jika tidak, maka saat berpisah akan menjadi momen yang sulit
dikendalikan.

1. Memilih mitra bukan karena tidak mampu menggaji

Biasanya, jika Anda memiliki ide kemudian Anda melihat seseorang memiliki skill, maka
dengan mudah Anda akan merekrutnya menjadi mitra bukan staf atau karyawan dengan
keyakinan bahwa Anda tidak mampu menggajinya.

Di sinilah faktor keyakinan dan kesuksesan menjadi penting. Oleh sebab itu, jangan menjalin
kemitraan dengan alasan Anda tidak mampu menggajinya. Jika Anda memiliki pikiran
seperti ini, maka hapus dan cobalah rekrut ia menjadi staff dan bukan mitra.

1. Memilih mitra karena faktor pertemanan

Ini salah. Boleh saja seorang teman memiliki kemampuan yang sedang Anda butuhkan.
Namun, jangan beranggapan teman yang dijadikan mitra jika kemudian kemitraan berakhir
apalagi berakhir dengan kondisi yang tidak baik, bukan berarti kemudian pertemanan akan
terus berlanjut.

Banyak mitra yang merupakan seorang teman, kemudian pertemanan berakhir karena
kemitraan juga berakhir. Dari sini Anda sudah paham bahwa memilih mitra bukan karena
faktor keluarga atau teman melainkan murni bisnis dan visi perusahaan.

Memang Anda dituntut untuk bisa mendapatkan mitra yang sesuai dengan harapan Anda
serta bisa membawa perusahaan semakin maju.

Perlu diperhatikan pula bahwa mitra bisa menjadi salah satu dari instrumen
investasi dimana keberadaannya dalam perusahaan bisa memberikan pengaruh positif atau
negatif. Beberapa tips di atas tentunya membantu Anda untuk terus belajar dan
menganalisa dalam merekrut mitra.

1. ETIKA BERKOLABORASI DAN BERMITRA

Dalam melaksanakan bisnis tentunya etika bisnis sangat diperlukan dalam rangka
pencapaian tujuan bisnis yang telah ditentukan. Kegiatan bisnis yang berlandaskan etika
adalah bisnis yang dilakukan berdasarkan metoda-metoda yang baik serta cara berfikir yang
sesuai dengan logika dan estetika yang berkembang di masyarakat Dengan demikian bisnis
yang berdasarkan etika akan berjalan tanpa merugikan pihak-pihak lain.
Dalam membangun suatu bisnis maka etika bisnis yang baik sangat diperlukan, hal ini
disebabkan karena bisnis dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan cara yang baik pula
dimana dalam prinsip ini yang diutamakan adalah kebenaran, kejujuran dan tanggung
jawab akibatnya tidak merugikan pihak perusahaan maupun konsumen disamping itu
karyawan akan merasa terlindungi atas hak-haknya.

Etika bisnis berbeda dari etika pribadi. nilai-nilai pribadi seperti kejujuran dan keadilan, yang
penting dalam pengambilan keputusan etis di tempat kerja, tetapi mereka hanya salah satu
elemen yang memandu tindakan dan strategi organisasi. keputusan bisnis melibatkan
kompleks ekonomi, hukum dan sosial.

Bisnis yang baik memiliki etika program yang kuat yang berjalan di samping sistem kualitas
manajemen lainnya. Mereka memiliki seperangkat prinsip kuat mendasar yang memandu
perilaku dan proses untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip ini diterapkan. untuk contoh
salah satu prinsip perusahaan mungkin tidak pernah berbohong kepada pelanggan dan
pemasok ini dapat ditunjang dengan toleransi nol untuk melanggar.

Dalam etika bisnis kepentingan yang diutamakan adalah kepentingan kolektif dimana
kepentingan ini adalah tujuan dari bisnis yang dijalankan. Dalam etika bisnis kesamaan
gerak dan langkah dari personil sangat dibutuhkan dimana mempertimbangkan bekerja
dengan kelompok industri seperti kelompok Etika Terbuka Kepatuhan yang dapat
membantu Anda dengan audit etika.

1. CONTOH KOLABORASI DAN KEMITRAAN

1. Contoh bentuk kolaborasi yaitu;

Thisable berkolaborasi dengan Kata.ai dan MII bekerjasama membuat teknologi informasi
terbaru yang dinamakan TISA. Bentuk kolaborasi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu
memberikan akses informasi melalui pesan digital bagi penyandang disabilitas agar dapat di
akses dari daerah manapun. Hal ini memberikan pembelajaran baru bagi semua rekan
kolaborasi dalam terbentuknya TISA. Thisable mempelajari teknologi informasi digital dari
Kata.ai dan MII, dan sebaliknya Kata.ai serta MII mempelajari dunia inklusivitas dari Thisable.
Kolaborasi ini juga menguntungkan semua pihak karena meningkatkan nilai bisnis Thisable,
Kata.ai maupun MII.

1. Contoh bentuk kemitraan yaitu;

Thisable merupakan mitra resmi Go-life di bidang Go-Massage, Go-Auto dan Go-Clean.
Bentuk kemitraan ini adalah Thisable sebagai perpanjangan bisnis Go-Life yang menangani
talent atau pekerja disabilitas. Keuntungan yang didapatkan dari Go-Life adalah memiliki
talent atau pekerja disabilitas sebagai terapis dan cleaner (orang-orang yang melakukan
pekerjaan bersih-bersih). Keuntungan yang didapatkan dari Thisable sebagai mitra bisnis
Go-Life adalah dapat mempekerjakan penyandang disabilitas dalam aplikasi yang dimiliki
oleh Go-Life. Akan tetapi, Thisable sebagai mitra bisnis Go-Life tidak memiliki kekuasaan
dalam memberikan kebijakan mengenai aplikasi maupun peraturan di Go-Life.

Anda mungkin juga menyukai