PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Ujian Proposal Pada Program Studi Ahwalul al-Syakhsiah Jurusan
Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam
(STAI) Al-Furqan Makassar
Oleh:
Pembimbing Penelitian Skripsi Saudari Sri Intan Ade Hasan, NIM :201918334
syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ujian seminar proposal.
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis persembahkan atas kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan inayah-Nya sehingga proposal skripsi dan selesai sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Proses rehabilitasi Perempuan Pekerja
Seks Komersial (PSK) Dalam Tinjauan Hukum Islam Kantor UPTD PPSKW Mattiro
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi SAW,
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan proposal Skripsi ini, banyak
sekali yang terlibat memberikan bantuan, baik moril maupun materil dan juga
proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan
pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang lebih lagi untuk masa
mendatang.
iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 4
D. Definisi Istilah………………………………………… 8
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 30
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah masalah pekerja
seks komersial (PSK) dalam mengatasi hal ini adanya program rehabilitasi
pemulihan hak-hak manusia baik secara fisik maupun psikis.1 Sementara itu, direktur
Jendral Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat menerangkan bahwa tujuan dari
kegiatan tersebut adalah untuk menyamakan presepsi antara pemerintah pusat dan
yang tertera di KUHP Pasal 506 yang berbunyi ”barang siapa yang menarik
1
Proses rehabilitasi Sosial https://onesearch.id‟ , (diakses pada tanggal 09 November 2022)
2
LN.2009/No.12,TLN NO 4967,LLSETNEG : 32 hlm
5
pencaharian, diancam dengan pidana kurungan paling lama satu tahun”3 Sedangkan
dalam pandangan hukum islam, Perbuatan seks merupakan perbuatan yang dilarang
َ س ۤا َء
س ِبي ًْل َ احشَةً َۗو ّ ِ َو ََل ت َ ْق َربُوا
ِ َالز ٰن ٓى اِنَّهٗ َكانَ ف
Terjemahnya:
Dan Janganlah kamu mendekati zina,sesunggunya zina adalah suatu perbuatan yang
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah melarang umatnya untuk mendekati zina
mencari rezeki yang halal, akan tetapi karena kurangnya iman, minimnya
pengetahuan agama dan pendidikan rendah, serta didukung oleh lingkungan banyak
para wanita memilih jalan instan untuk memperoleh rezeki dengan menjadi wanita
pekerja seks komersial (PSK), sebenarnya tujuan mereka baik yakni ingin membatu
ekonomi keluarga dan ingin membahagiakan kedua orang tua hanya saja cara
Pekerja Seks Komersial (PSK). Proses rehabilitasi ini terhadap PSK, terdapat
3
Republik Indonesia Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (Jakarta:Wacana
Intelektual,2012), hlm. 614.
4
Kementrian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahanya
6
beberapa bimbingan, untuk membangun kesadaran diantaranya ialah pertama
bimbingan mental, dan keagamaan melalui materi-materi yang dapat menggugah hati
para klien dan dapat bermuhasabah diri atas kesalahan masa lalunya, kedua
bimbingan fisik agar memiliki kesehatan yang prima, bimbingan sosial yang tujuanya
untuk membantu klien agar bisa beradaptasi kembali dengan masyarakat, ketiga
bimbingan keterampilan guna membantu dalam hal ekonomi agar klien tidak kembali
tentang sejauh mana program tersebut memahamkan para wanita PSK akan
berkembang yang pada akhirnya menyebabkan wanita PSK sadar akan kemuliaan dan
pentignya akan peran dirinya sebagai wanita, Oleh karena itu berdasarkan keresahan-
keresahan dan fakta yang mencengagkan yang telah diuraikan diatas peneliti merasa
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan Penelitian
seks komersial
D. Manfaat Penelitian
cakrawala Pengetahuan.
E. Definisi Istilah
Untuk memperoleh gambaran pada judul draf, penulis memberikan defenisi dari
data-data yang di anggap penting yang terdapat dalam judul draf ini sebagai berikut.
pemulihan menuju status yang paling memuaskan terhadap individu yang pernah
8
pemulihan (perbaikan atau pembetulan) seperti sedia kala, Pengembalian nama baik
Apapun jenisnya, rehabilitasi adalah suatu proses penting dalam pemulihan diri
manusia baik secara fisik maupun psikis. ia ibarat bengkel untuk barang yang sudah
rusak tapi tetap memiliki hak dan kesempatan untuk diperbaiki kembali agar dapat
kesempurnaan karena setiap manusia terlahir berharga dan bermanfaat untuk sesama.
5
Tim prima Pena, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Gitamedia Press, 2006) hlm. 404.
6
Soekanto, soerjono. Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Press 2012), hlm 84.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Empirik
Kajian Empirik yaitu kajian penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan
Penelitian ini dilakukan oleh Sahyana 2019 Yaitu “Proses Rehabilitasi Wanita
PSK dalam Pembentukan Konsep Diri di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita
rehabilitasi wanita PSK dalam pembentukan konsep diri di Pusat Pelayanan Sosial
Karya Wanita Mattiro Deceng Sudiang Makassar 2) Faktor apakah yang mendukung
dan menghambat proses rehabilitasi wanita PSK dalam pembentukan konsep diri di
pembentukan konsep diri di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita Mattiro Deceng
bimbingan mental dan keagamaan melalui materi-materi yang dapat mengugah hati
para klien dan dapat bermuhasabah diri atas kesalahan masa lalunya, kedua
bimbingan fisik agar memiliki kesehatan yang prima, bimbingan sosial yang
tujuannya untuk membantu klien agar bisa beradaptasi kembali dengan masyarakat,
7
Sahyana Proses Rehabilitasi Wanita Pekerja Seks Komersial Dalam Pembentukan Konsep
Diri Skripsi (Makassar,Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019)
10
keempat bimbingan Keterampilan guna membantu klien dalam hal ekonomi agar
klien tidak kembali lagi menjadi wanita PSK. Adapun faktor pendukung pada proses
melaksanakan shalat lima waktu, tata cara wudhu, agar klien bisa lebih dekat dengan
penghambatnya ialah seperti anggaran yang sedikit dari pemerintah, materinya yang
tidak terlalu maksimal, pegawainya yang kebanyakan sarjana sosial, padahal juga
Penelitian yang ditulis oleh Bekti Istiyanto 2019 yang berjudul “Menguak
pelacur (PSK). Hal ini akan memberi gambaran dan pengetahuan 10 baru akan
konsep diri dalam dunia realitas masyarakat yang disesuaikan dengan konsep-konsep
teoritis, sehingga dengan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep diri mereka
akan memudahkan mencari solusi atas permasalahan mereka dan dapat berfungsi
Penelitian yang ditulis oleh Ari Hardiawan 2020 yang berjudul tentang
“Efektivitas Program Pembinaan Dinas Sosial Pada Wanita Pekerja Seks di Kota
8
Bekti Istiyanto,‟‟Menguak Konsep Diri Perempuan Pelacur di Lokasi Pariwisata Baturaden
Kabupaten Banyumas „‟, Jurnal, (Banyumas: . 2019).
11
Cilegon”. Penelitian ini mengenai belum adanya tempat rehabilitasi untuk melakukan
program pembinaan, tidak adanya pengawasan kembali oleh dinas sosial kota Cilegon
kepada para wanita pekerja seks yang telah mengikuti program pembianaan,
sosialisasi program pembinaan yang tidak efektif, terbatasnya anggaran dinas sosial
untuk melakukan program pembinaan. Penelitian ini terfokus pada program yang
belum tercapai, sosialisasi yang optimal serta tidak adanya fasilitas yang di butuhkan
Penelitian oleh Nanang Setiawan 2020 yang berjudul “Rehabilitasi Pekerja Seks
maupun pekerja seks komersial, agar tidak selamanya bekerja sebagai pekerja seks
komersial (PSK).10
Penelitian oleh Enjelia 2021 yang berjudul “Pola Rehabilitasi sosial Eks Pekerja
Seks Komersial di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita Mattiro Deceng Kota
Makassar” penelitian ini adalah bagaimana pola rehabilitasi sosial eks pekerja seks
9
Lihat Ari Hardiawan, „‟Efektivitas Program Pembinaan Dinas Sosial Pada Wanita Pekerja
Seks di Kota Cilegon‟‟, Skripsi (Cilegon, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, i, 2020).
10
Lihat Nanang Setiawan, „‟Rehabilitasi Pekerja Seks Komersial Melalui Pelatihan
Keterampilan di Lokalisasi Sunang Kuning Semarang‟‟,Skripsi (Semarang; Universitas Negeri
Semarang, , 2020).
12
Pokok masalah tersebut selanjutnya diuraikan ke dalam beberapa submasalah yaitu:
Pertama bagaimana pola rehabilitasi sosial eks pekerja seks komersial di Pusat
pola rehabilitasi sosial eks pekerja seks komersial di Pusat Pelayanan Sosial Karya
Wanita Mattirodeceng Kota Makassar dan Ketiga kendala dalam realisasi pola
rehabilitasi sosial eks pekerja seks komersial di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita
11
Enjelia, Pola Rehabilitasi Sosial Eks Pekerja Seks Komersial Skripsi (Makassar,Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2021)
13
3. Ari Hardiawan, Efektifitas Jenis Objek yang
2020 Program Penelitian diteliti,
Pembinaan Kualitatif tempat
Dinas Sosial Belum penelitian.
Pada Wanita adanya
Pekerja Seks tempat
Komersial Rehabilitasi
untuk
melakukan
program
pembinaan.
4. Nanang Setiawan, Rehabilitasi Jenis Metode Objek yang
2020 Pekerja Seks Penelitian penelitian diteliti,
Komersial kualitatif Pelatihan tempat
Melalui bagaimana Rehabilitasi peneliti
Pelatihan bentuk pekerja seks
Keterampilan pelatihan komersial.
keterampilan
pekerja seks
Komersial.
5. Enjelina, Pola Jenis Metode
2021 Rehabilitasi penelitian penelitian
sosial Eks kualitatif Pola
Pekerja Seks bagaimana rehabilitasi
Komersial realisasi Pola perempuan
rehabilitasi seks
sosial. komersial.
Dalam buku Prof. Dr. Abdul Halim Abu Syuqqah dengan judul Kebebasan
Wanita (Jilid 1), yang membahas tentang betapa luasnya ruang lingkup hubungan
antara laki-laki dan wanita yang telah di gariskan Islam, baik yang menyangkut
14
keluarga dan masyarakat, pertemuannya dengan kaum laki-laki, hingga pada
Perbedaan dari kelima penelitian sebelumnya adalah penelitian ini lebih fokus,
“Proses Rehabilitasi perempuan pekerja seks komersial dalam tinjauan hukum islam
di Pusat Pelayanan Sosial Karya Wanita Mattiro Deceng Sudiang Sulawesi Selatan
Makassar.
B. Kajian Teoritik
A. (Konsep Rehabilitasi)
Proses adalah kegiatan yang menunjukan bagaimana pelayanan diberikan kepada
aktifitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme. aktivitas, dan
hal-hal rutin dimana jasa disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan
Rehabilitasi adalah bagian dari proses rehabilitasi penderita cacat yang berusaha
15
pengaruh-pengaruh negatif yang disebabkan kecacatanya, sehingga penderita dapat
bersosialisasi, mencegah agar kemampuan sosialnya tidak menurun atau lebih parah
baik) yang dahulu (semula) atau perbaikan anggota tubuh yang cacat dan sebagainya
atas individu supaya menjadi manusia yang berguna dan memiliki tempat
dimasyarakat.13
Selain ini ada juga rehabilitasi mental yang mana dapat di artikan sebagai suatu
upaya perbaikan kejiwaan dari seseorang yang mungkin mengalami gangguan karena
adanya permasalahan yang sangat berat dan mempengaruhi sistem kerja otak dari
12
Pusat Penelitian Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ( Jakarta: Balai Pustaka,
1998), hlm.92
13
David Arnot, dkk. Pustaka kesehatan populer Pengobatan Praktis:perawatan Alternatif dan
tradisional, volume 7. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2009, hlm. 180.
14
David Arnot, dkk. Pustaka kesehatan populer Pengobatan Praktis:perawatan Alternatif dan
tradisional, volume 7. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2009, hlm. 182.
16
1. Tujuan Rehabilitasi
berikut:
a. Memulihkan kembali rasa harga diri, Percaya diri, kesadaran serta tanggung jawab
sosialnya.
Kamus bahasa Indonesia Pekerja Seks komersial Yaitu, Pekerja Artinya orang
yang bekerja orang yang menerima Upah atau hasil kerjanya Seks artinya jenis
kelamin, hal yang berhubungan dengan alat kelamin seperti hubungan intim,
pencegahan dan perbaikanya. Pekerja Seks Komersial berasal dari bahasa latin
15
Eukaristia Victorique, Konsep Rehabilitasi Sosial, Sumber: Http:// anime
nekoi.blgspot.co.id/2012/06/konsep-rehabilitasi-sosial.html (12 Oktober2017).
16
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia jilid 5 (
Jakarta:Ikhtiar Baru Van Hove, 1984), hlm 554
17
pencabulan, pengendakan, Sedangkan Prostitusi adalah Pekerja seks Komersial.
Dikenal pula dengan istilah Pekerja Seks Komersial atau tidak susila itu diartikan
penyerahan diri pada banyak laki-laki untuk pemuasan seksual, ini mendaptkan
Pekerja Seks komersial merupakan profesi yang sangat tua usianya, setua umur
kehidupan manusia itu sendiri, yaitu berupa tingkah laku bebas tanpa kendali dan
cabul, Karena adanya pelampiasan nafsu seks Komersial itu selalu ada pada semua
mengenal batas-batas kesopanan. Pekerja Seks Komersial itu selalu ada pada semua
negara berbudaya, “sejak jaman purba sampai sekarang” dan senantiasa menjadi
masalah sosial, atau menjadi obyek urusan hukum dan tradsi, Selanjutnya, dengan
dikenakan hukuman. juga dianggap sebagai perbuatan hina oleh segenap anggota
masyarakat. Akan tetapi, sejak adanya masyarakat manusia yang pertama sehingga
dunia akan kiamat nanti “ mata pencaharian” Pekerja Seks Komersial ini akan tetap
17
Kartini,Kartono, Patologi Sosial Jilid 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015, hlm.
207.
18
Kartini,Kartono, hlm. 208
18
ada Maka timbulnya masalah Pekerja Seks Komersial Sebagai gejala patologis ialah:
Kehidupan sekarang ini keberadaan Pekerja Seks Komersial atau sering disebut
PSK merupakan fenomena yang tidak asing lagi dalam kehidupan Masyarakat
Indonesia, akan tetapi keberadaan tersebut ternyata masih menimbulkan Pro dan
Kontra dalam Masyarakat. Apakah Pekerja Seks Komersial PSK termasuk Kaum yg
tersingkirkan atau kaum yang terhina, hal tersebut mungkin sampai sekarang belum
ada jawaban yang dirasa dapat mengakomodasi konsep PSK itu sendiri. Hal ini
sebagian besar disebabkan karena mereka tidak dapat menanggung biaya hidup yang
melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang
dan bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan
uang, materi dan jasa. Pekerja Seks Komersial yang diklasifikasikan dalam PMKS
adalah Pekerja Seks yang memiliki permasalahan sosial berkaitan dengan sumber
mata pencaharian.20 Tidak Jauh berbeda Istilah pelacur sering diperhalus dengan
pekerja Seks Komersial, wanita tuna susila,istilah lain yang yang juga mengacu
kepada layanan Seks Komersial, dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang
menjual jasanya, untuk hal yang dianggap tak berharga juga disebut melacurkan
19
Kartini,Kartono, Patologis Sosial Jilid I, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2015, hlm.
215.
20
Kementrian Sosial RI, Penyandang Masalah Sosial, Artikel ini di akses pada tanggal 4
Januari 2023 dari http://www.depsos.go.id/midules.phap?name-news&file-side-327.
19
dirinya sendiri, di indonesia pelacur sebagai pelaku pelacuran sering disebut sebagai
wanita panggilan.21
Menurut Waraw, Pekerja Seks Komersial sebagai masalah sosial yang merugikan
keselamatan, ketentraman dan kemakmuran. 22
Akibat Pekerja Seks Komersial
Beberapa Akibat yang ditimbulkan oleh Pekerja Seks Komersial ialah:
a. Menimbulkan dan Menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit.
b. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga
c. Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika
d. Merusak sendi-sendi moral, sosial hukum dan agama.
e. Menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, misalnya impotensi, satriasi, dan
ejakulasi 23
Jelas sudah bisa terlihat banyaknya akibat dari Pekerja Seks Komersial yang
semakin berkembang di masyarakat.
C. Pandangan Hukum Islam tentang Pekerja Seks Komersial
Dalam Pandangan Islam perzinahan bukanlah yang dibenarkan oleh ajaran
agama melainkan suatu perbuatan yang sangat dibenci karena dapat membawa
kemudaratan bagi semua umat selain itu dalam Alqur`an Allah telah berfirman wahai
pedih.24
21
Syamsul Arif, Prostitusi di Negara Berkembang, artikel ini di akses pada tanggal 4 janiari
2022http://yanrehsos.depsos.go.id/index.php?=com_content&task=view&id=254&intemid=15
22
Alam As, Pelacuran dan Pemasaran, Studi sosiologi Tentang Eksploiatasi Manusia oleh
Manusia, ( Bandung:CV.ALUMNI 1997) hlm.32.
23
Kartini,Kartono, hlm. 245.
24
Prostitusi Menurut Pandangan Islam, http://matadunia.net/2015/05/prostitusi-menurut-
hukum-islam-html(04 januari 2023)
20
Dari Pandangan Hukum Islam tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
jangankan untuk melakukan zina mendekatinya saja kita tidak boleh jadi dalam
pandangan Islam Pekerja Seks Komersial tidak dibenarkan dan para wanita susila
kelak akan mendapat azab dari Allah baik di dunia maupun di akhirat.25
Dalam agama Islam Pelacuran merupakan salah satu perbuatan zina, Pandangan
hukum Islam tentang perzinahan jauh berbeda dengan konsep hukum konvensional,
karena dalam hukum Islam, setiap hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan (yang
diberikan sanksi hukum kepadanya, baik itu dalam tujuan komersil ataupun tidak,
Para pekerja seks komersial (PSK) yang ritunitasnya identik dengan perzinahan
merupakan bentuk lain dari penyimpangan seksual dimana terjadi hubungan seksual
antara laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan pada ikatan tali perkawinan. Maka
25
Prostitusi Menurut Pandangan Islam, http://matadunia.net/2015/05/prostitusi-menurut-
hukum-islam-html(04 januari 2023)
26
Prostitusi Menurut Pandangan Islam, http://matadunia.net/2015/05/prostitusi-menurut-
hukum-islam-html(17 mei 2023)
21
mengerjakan pekerjaan yang hina itu. Dan diperingatkan kepada siapa saja yang
dilakukan terus menerus. Apabila dilihat dari faktor ekonomi, perbuatan zina
menghasilkan uang bagi para pelakunya terutama bagi pelaku wanita. Untuk
memenuhi gaya hidup yang semakin tinggi, maka banyak kalangan kelas bawah yang
menjual dirinya kepada laki-laki hidung belang. Para pelaku biasanya memberikan
uang setelah melakukan hubungan seks kepada para wanita ekonomi lemah dan
berpendidikan rendah seperti dilokalisasi pekerja seks komersial (PSK) atau dihotel-
laki-laki hanya sekedar untuk memuaskan nafsu seksnya saja dan bahkan parahnya,
wanita-wanita kaya itu melakukan perzinahan dan membayar pelacur laki-laki untuk
c. Mula-mula cari kerja sebagai tukang masak, tukang cuci lalu dibujuk atau dipaksa
27
Prostitusi Menurut Pandangan Islam, http://matadunia.net/2015/05/prostitusi-menurut-
hukum-islam-html(17 mei 2023)
28
Prostitusi Menurut Pandangan Islam, http://matadunia.net/2015/05/prostitusi-menurut-
hukum-islam-html(17 mei 2023)
22
23
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ani adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian kontekstual
yang menjadikan manusia sebagai instrumen, dan disesuaikan dengan situasi yang
wajar dalam kaitanya dengan pengumpulan data yang pada ummnya bersifat
kualitatif.29
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.30
kondisi, sebagai situasi atau berbagai fenomena realita sosial yang ada dimasyarakat
yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan
sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda atau gambaran tentang kondisi, situasi
deskriptif dengan penelitian kualitatif yang memaparkan situasi, kondisi, dan kejadian
29
Lexi J.Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2007 ), hlm 3.
30
Lexi. J. Moleong, hlm.23.
31
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif :Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu
Sosial, (Jakarta:Kencana. 2009), hlm. 17.
24
tentang Proses Rehabilitasi Terhadap Perempuan Pekerja Seks Komersial Di Panti
B. Lokasi Penelitian
Kota Makassar”, maka penelitian dilakukan di Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)
objek penelitian.
a. Pendekatan Mikro
b. Pendekatan Mezzo
25
c. Pendekatan Makro
Pendekatan ini juga disebut sebagai strategi sistem besar karena sasaran
d. Pendekatan Sosiologi
dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan
Pendekatan sosiologi dalam suatu penelitian sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk
membaca gejala sosial yang sifatnya kecil, pribadi hingga kepada hal-hal yang
besar.32
C. Sumber Data
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh langsung kepada informan yang
Lembaga Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Panti Sosial Karya Wanita Mattirodeceng.
32
Hasan Shadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia (Cetakan IX, Jakarta: Bina
Aksara,1983), hlm.1.
26
Adapun informan dalam penelitian ini yaitu: Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Pekerja
Sosial Fungsional, Eks pekerja Seks Komersial, dan Kepala Rehabilitasi Sosial
Sumber data sekunder yaitu data yang dikumpulkan untuk melengkapi data
primer yang diperoleh dari dokumentasi atau studi kepustakaan yang terkait dalam
permasalahan yang diteliti dan hasil penelitian yang terkait dengan judul peneliti.
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Ada dua
metode pengumpulan data yang akan digunakan penulis yaitu sebagai berikut:
1. Field Research
langsung objek peneliti dimana penulis terjun langsung kelokasi penelitian yang telah
sebagai berikut:
a. Observasi
fenomena atau objek yang akan diteliti”.33 Observasi merupakan proses yang
33
Lihat Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Ed. 1 (Cet. IV;
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 31.
27
kompleks yang disengaja dan dilakukan secara sistematis terencana, terarah pada
suatu tujuan dengan mengamati dan mencakup fenomena suatu sekelompok orang
dibutuhkan. Hal ini yang menjadi objek penelitian mengenai Pola Rehabilitasi Sosial
Eks Pekerja Seks Komersial Di Panti Sosial Karya Wanita Mattirodeceng Kota
Makassar.
b. Wawancara
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu yang perlu dipegang oleh penulis dalam menggunakan metode
1) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penulis adalah benar dan
dapat dipercaya.
yang dapat dijabarkan melalui pengolahan data secara kompherensif. Hal ini dapat
34
7 Prof.Dr.Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta,
28
c. Dokumentasi
dari hasil observasi dan wawancara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis
dengan data yang dibutuhkan dari informan untuk mendukung kelengkapan data yang
diperoleh seperti foto-foto, catatan hasil wawancara dan hasil rekaman dilapangan.
E. Instrumen Penelitian
aktivitas yang bersifat operasional agar tindakannya sesuai dengan penelitian yang
yang digunakan, kerena itu instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi;
Data yang diperoleh melalui penelitian akan diolah menjadi suatu informasi yang
merujuk pada hasil penelitian. Dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa alat
untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat dalam suatu penelitian diantaranya;
35
Syamsuddin AB, Paradigma Metode Penelitian ( Kuantitatif Dan Kualitatif). (Makassar:
Shofia, 2016), hlm. 70.
29
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola
kategori dan satuan uraian dasar. Tujuan analisis yaitu untuk menyederhanakan data
kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diimplementasikan. Dalam penelitian ini,
a. Reduksi Data
sedemikian rupa sehingga bertolak dengan teori untuk mendapatkan kejelasan pada
masalah, baik data yang terdapat dilapangan maupun yang terdapat pada
b. Penyajian Data
Penyajian data yang telah diperoleh dari lapangan terkait dengan seluruh
permasalahan penelitian antara mana yang dibutuhkan dengan yang tidak, lalu
30
G. Pengujian Kabsahan Data
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keabsahan data dalam penelitian ini,
yaitu: nilai subyektivitas, metode pengumpulan dan sumber data penelitian. Banyak
subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber
data kualitatif yang kurang akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa
kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per
debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan
member check.36
a. Ketergantungan
merupakan syarat bagi valisitas. Oleh karena itu, untuk memenuhi kriteria ini seluruh
hasil temuan penelitian, berbagai langkah dalam analisis data, hasil deskripsi analisis
36
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, hlm. 120
31
dan interprestasi data diuji ulang melalui proses pemeriksaan yang lebih cermat dan
teliti.37
b. Kepastian
dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan
dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian
dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan
37
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, hlm. 119
38
Syamsuddin AB, Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial, hlm. 121.
32
DAFTAR RUJUKAN
Alam As, Pelacuran dan Pemasaran, Studi sosiologi Tentang Eksploiatasi Manusia
oleh Manusia, ( Bandung:CV.ALUMNI 1997) hlm.32.
Hasan Shadily, Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia (Cetakan IX, Jakarta: Bina
Aksara,1983), hlm.1.
Kementrian Sosial RI, Penyandang Masalah Sosial, Artikel ini di akses pada tanggal
4 Januari 2023 dari http://www.depsos.go.id/midules.phap?name-news&file-
side-327.
33
Lihat Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Ed. 1 (Cet.
IV; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 31.
Pusat Penelitian Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ( Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), hlm.92
Soekanto, soerjono. Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Press 2012), hlm. 84.
Syamsul Arif, Prostitusi di Negara Berkembang, artikel ini di akses pada tanggal 4
janiari
2022http://yanrehsos.depsos.go.id/index.php?=com_content&task=view&id=254
&intemid=15
34
Syamsuddin AB, Paradigma Metode Penelitian ( Kuantitatif Dan Kualitatif).
(Makassar: Shofia, 2016), hlm. 70.
Tim prima Pena, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Gitamedia Press, 2006) hlm. 404.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia jilid
5 ( Jakarta:Ikhtiar Baru Van Hove, 1984), hlm 554
Lihat Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Ed. 1 (Cet.
IV; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 31.
35