Kelas X-3
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................... 6
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 21
3.2 Saran............................................................................................. 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Apa dan Bagaimana angka kemiskinan di Indonesia ?
4. Apa faktor penyebab kemiskinan ?
5. Apa dampak dari kemiskinan ?
6. Apa kebijakan Pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan ?
7. Apa solusi untuk kemiskinan di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh
negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti
Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung
tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada
masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang
sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan
daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang
rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas,
pengangguran.
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta
(harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir”
diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang
terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini
bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi
negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh.
6
1. Definisi Kemiskinan dilihat dari beberapa Para Ahli :
a. Pertama pada umumya mereka tidak memiliki faktor produksi seperti tanah
modal ataupun keterampilan sehingga kemampuan untuk memperoleh
pendapatan menjadi terbatas.
b. mereka tidak memmiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi
dengan kekuatan sendiri.
c. tingkat pendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan
mendapatkan pendapatan penghasilan.
d. kebanyakan mereka tinggal di pedesaan.
e. mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didukung oleh
keterampilan yang memadai.
7
2.2 Jenis-jenis Kemiskinan
8
d. Kemiskinan karena tradisi sosio-kultural, kemiskinan terjadi karena tradisi,
sehingga sangat sulit melakukan suatu perubahan dan perkembangan
karena masyarakat ini pasrah dengan keadaannya dan menganggap bahwa
mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek
moyangnya juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.,
misal : suku Badui, suku Dayak di pedalaman Kalimantan, suku-suku di
wilayah Irian Jaya, dll.
9
Dari grafik, terlihat bahwa setelah terjadi penurunan sejak tahun 1976 hingga
ke tahun 1993, angka kemiskinan naik lagi pada tahun 1996 dan 1999, baru
kemudian turun dan menjadi angka stabil hingga tahun 2007. Pada rentang tahun
1996 sampai tahun 1999, terjadinya krisis moneter di Indonesia yang menyebabkan
harga barang-barang naik dan membuat masyarakat kesulitan untuk membeli
bahan-bahan kebutuhan dan menimbulkan terjadinya kemiskinan akan materi.
Namun, dari grafik lain, ada juga perbandingan akan angka kemiskinan
dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
10
Kemiskinan berusaha ditanggulangi terus oleh pemerintah, namun
nampaknya ada kegagalan yang terjadi. Penanggulangan selama ini kebanyakan
hanya terfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial kepada rakyat miskin, seperti
raskin. Upaya ini menimbulkan ketergantungan, bukannya bersifat sebagai
pemberdayaan. Padahal di sisi lain, pemerintah sebenarnya dapat menggunakan
dana dalam program bantuan khusus rakyat miskin untuk lebih difokuskan pada
peningkatan budaya ekonomi produktif.
Dari uraian di atas, kita dapat melihat bahwa angka kemiskinan di Indonesia
masih terbilang besar. Walaupun ternyata terjadi penurunan persentase dari tahun
1976 sampai 2007, namun tetap saja harus ada upaya yang lebih maksimal lagi.
Juga sangat signifikan dengan angka pertumbuhan ekonomi. Pemerintah kelihatan
sudah berusaha melakukan peningkatan, tapi hanya berorientasi pada penyaluran
bantuan sosial. Adanya lapangan kerja untuk membantu para pengangguran juga
mungkin baik dilakukan, karena pengangguran pun ada kaitan erat dengan
kemiskinan. Pada akhirnya, memaksimalkan upaya peningkatan budaya ekonomi
produktif adalah baik untuk dilakukan.
11
3. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan
oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Dan pada umumya untuk
memperoleh pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi
pula atau minimal mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai dehingga
dapat memp[eroleh pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan dehari-hari
sehingga kemakmuran penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan
dapat di tanggulangi.
4. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak
misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.
6. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk
menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan
terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara
wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
12
9. Gagal mengatur belanja dan pendapatan
Peribahasa besar pasak daripada tiang memang klise. Tapi hal itu ternyata sulit
diwujudkan di tengah gempuran berbagai merk barang-barang konsumsi.
Karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu pikirkan lagi
manfaatnya. Apakah barang itu berguna atau malah menyebabkan pemborosan.
13. kurangnya kreativitas, karena benda apapun disekitar kita, jika kita pandai
mengolahnya akan jadi duit contohnya dedaunan, rerumputan dan ranting yang
kering yang tidak pernah kita lihat manfaatnya, sebenarnya jika pandai
merangkainya menjadi karangan bunga yang indah dengan memberikan
sentuhan cat metalik aneka warna, maka akan jadi duit dan tidak menutup
kemungkinan akan menjadi produk eksport coba klik tautan ini.
14. Sifat pasrah seseorang tanpa mau berusaha untuk memperbaiki nasibnya atau
tidak akan berubah nasib seseorang tanpa dia sendiri yang merubahnya.
15. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya
alam.
13
16. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan.
Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus
didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan
pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.
Dampak negatif dari kemiskinan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dari sangat rendah Ini berarrti dengan
adanya tingkat kemiskian yang tinggi banyak masyarakat Indonesia yang tidak
memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup masyarakat.
14
5. Pengangguran.
Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran di Indonesia begitu banyak.
Denganbanyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat yang tidak memiliki
penghasilankarena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki
penghasilan merekatidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya.
6. Menimbulkan Kekerasan
Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakan efek
daripengangguran. Hal tersebut disebabkan karena seseorang tidak mampu lagi
mencarinafkah melalui jalan yang benar. Ketika tak ada lagi jaminan bagi
seseorang dapatbertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan
pintas pun dapatdilakukannya. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau
menipu. Dari sinilahsebuah kemiskinan dapat berdampak bagi kelangsungan
hidup masyakaratkebanyakan. Semakin tinggi masyarakat yang hidup dalam
kemiskinan, semakinmembahayakan juga lingkungan tempat tinggal mereka.
Karena sebagai dampak kemiskinan, mereka akan berusaha mencari jalan
pintas untuk menjagakeberlangsungan hidup mereka.
15
miskin. Dampak yang ditimbulkan inilah yang semakin memperparah kehidupan
masyarakat miskin. Mereka kehilangan hak untuk mendapatfasilitas kesehatan
karena mereka tidak mempunyai dana untuk membayar.
10. Semakin banyak sampah di Sungai yang disebabkan oleh limbah rumah
tangga yang dibuang dari rumah-rumah kumuh di sekitar sungai sehingga
menyebabkan banjir
16
4. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/ keluarga
miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok
utama selain beras. Misal : Penyediaan cadangan beras pemerintah 1 juta ton dan
Stabilisasi/kepastian harga komoditas primer
17
9. Tetap mempertahankan program lama seperti:
a. BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
b. RASKIN (Beras Miskin)
c. BLT (Bantuan Langsung Tunai)
d. Asuransi Miskin, dsb
18
d. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan terutama untuk penanganan
penyakit menular dan berpotensi wabah, pelayanan kesehatan ibu dan anak,
gizi buruk dan pelayanan ke gawat darurat.
e. Pelatihan teknis bidan dan tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat
kematian pada kelahiran.
8. Usaha Individu
19
9. Penyedekahan
Penyedekahan merupakan satu cara yang baik untuk membantu golongan
termiskin dalam masyarakat. Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah
kemisikinan secara keseluruhan.
20
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan.
Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah
kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun
harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab
bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik
dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2240771-faktor-penyebab-dan-jenis-
kemiskinan/#ixzz2JnEERKH1
http://www.scribd.com/doc/14597304/TEORI-KEMISKINAN
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://niasonline.net/2009/02/06/faktor-faktor-penyebab-keterbelakangan-dan-
kemiskinan-masyarakat-nias/
http://sabda.org/misi/kemiskinan_cara_mengatasinya
http://adisatria.blogspot.com/2009/08/kumpulan-arti-cara-dan-makna-
seputar_19.html.