Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

“ Faktor-faktor Penyebab Korupsi “

Disusun Oleh:

Debora Aprilia Mamoribo

2015 – 22 – 201 – 002

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSAMUSMERAUKE
2018
KATA PENGANTAR

Puji Tuhan Kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “ Faktor-faktor Penyebab Korupsi “. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Merauke, 24 Oktober 2018

Penulis

Debora Aprilia Mamoribo

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................…….1

B. Rumusan Masalah................................................................................................2

C. Tujuan...................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Korupsi...............................................................................................3

B. Faktor-Faktor Umum yang Menyebabkan Korupsi...............................................4

C. Faktor-Faktor Terjadinya Korupsi Menurut Gone Theory.....................................5

D. Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi.....................................6

BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................9

A. Simpulan...............................................................................................................9

B. Saran...................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan publik,


terutama dalam media massa baik lokal maupun nasional. Banyak para ahli
mengemukakan pendapatnya tentang masalah korupsi ini. Pada dasarnya, ada yang
pro ada pula yang kontra. Akan tetapi walau bagaimanapun korupsi ini merugikan
negara dan dapat meusak kebersamaan bangsa.

Pada hakekatnya, korupsi adalah “benalu sosial” yang merusak struktur


pemerintahan, dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan dan
pembangunan pada umumnya. Dalam prakteknya, korupsi sangat sukar bahkan hampir
tidak mungkin dapat diberantas, oleh karena sangat sulit memberikan pembuktian-
pembuktian yang kongkret.

Namun karena penyakit tersebut sudah mewabah dan terus meningkat dari
tahun ke tahun, maka banyak orang memandang bahwa masalah ini bisa menghambat
kelancaran tugas-tugas pemerintah dan merugikan ekonomi Negara. Persoalan korupsi
di Negara Indonesia terbilang kronis, bukan hanya membudaya tetapi sudah
membudidaya.

Di Indonesia, korupsi telah dianggap sebagai kejahatan luar biasa, begitupula di


belahan duni lainnya. Kasus korupsi yang banya dipublikasikan media masa saat ini,
kerap kali perbuatan korupsi yang tidak terlepas dari kekuasaan, birokrasi, ataupun
pemerintahan. Korupsi juga erat kaitannya dengan masalah politik yang ada. Selain
dengan masalah politik, korupsi juga dikaitkan dengan permasalahan ekonomi,
kebijakan publi, kebijakan internasional, kesejahteraan social dan pembangunan
nasional.

i
Masalah korupsi saat ini sangat sulit untuk dideteksi dengan dasar-dasar hukum
yang pasti. Namun akses perbuatan korupsi merupakan bahaya yang harus diwaspadai
baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri. Korupsi adalah produk dari
sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standard
kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak. Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang
kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke dalam
golongan elit yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga akan menduduki
status sosial yang tinggi dimata masyarakat.

Praktek ini akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari
pemerintah dan masyarakat, sehingga timbul golongan pegawai yang termasuk OKB-
OKB (orang kaya baru) yang memperkaya diri sendiri (ambisi material).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Korupsi?


2. Apa saja faktor-faktor terjadinya korupsi secara umum?
3. Apa saja faktor-faktor terjadinya korupsi menurut Gone Theory?
4. Apa saja faktor-faktor terjadinya korupsi secara internal dan eksternal?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian korupsi.


2. Mengetahui faktor-faktor terjadinya korupsi secara umum.
3. Mengetahui faktor-faktor terjadinya korupsi menurut Gone Theory.
4. Mengetahui faktor-faktor terjadinya korupsi secara internal dan eksternal.

i
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio (Fockema Andrea, 1951) atau
corruptus (Webster Student Dictionary, 1960). Adapula yang berpendapat bahwa
corruptio berasal dari kata corrumpere—satu kata dari bahasa latin yang lebih tua. Dari
bahasa latin tersebut, kemudian dikenal istilah corruption, corrupt (Inggris), corruption
(Prancis), dan “corruptic/korruptie” (Belanda).
Arti kata korupsi secra harfiah adalah “sesuatu yang busuk, jahat, dan
merusakkan”(Dikti,2011). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat,
korupsi didefinisikan sebagai penyelewngan atau penyalahgunaan uang Negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dsb.) untuk kentungan pribadi atau orang lain.
Korupsi diturunkan dari kata korup yang bermakna 1) buruk; rusak; busuk; 2) suka
memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat disogok (memakai
kekuasaaanya untuk kepentingan pribadi). Selain itu, ada kata koruptif yang bermakan
bersifat korupsi dan pelakunya disebut koruptor.
Menurut black’s Law Dictionary, korupsi adalah perbuatan yang dilakukan degan
maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari
pihak lain secara salah menggunakan jabtannya atau dengan hak-hak dari pihak lain
secara salah menggunakan jabatannya atau karekternya untuk mendapatkan suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan
hak-hak dari pihak lain.
Dalam pasal 3 Undang-Undang NOmor 31 Thaun 199 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, korupsi dikategorikan sebagi tindakan setiap orang dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

i
Jadi dapat disimpulkan, bahwa korupsi adalah tindakan menguntungkan diri
sendiri dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan
negara dan masyarakat luas.

B. Faktor-faktor Umum yang Menyebabkan Korupsi

Penyebab adanya tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam.


Akan tetapi, secara umum dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian korupsi
diatas yaitu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi /kelompok /keluarga/
golongannya sendiri.

Faktor-faktor secara umum yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan


korupsi antara lain yaitu :

1. Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci yang


mampu memberi dan memengaruhi tingkah laku yang menjinakkan korupsi.
2. Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan etika.
3. Adanya kolonialisme, suatu pemerintahan asing tidaklah menggugah kesetiaan
dan kepatuhan yang diperlukan untuk membendung korupsi.
4. Kurangnya pendidikan.
5. Adanya banyak kemiskinan.
6. Tidak adanya tindakan hukum yang tegas.
7. Kelangkaan lingkungan untuk perilaku anti korupsi.
8. Struktur pemerintahan.
9. Perubahan radikal, suatu sistem nilai yang mengalami perubahan radikal,
korupsi muncul sebagai penyakit transisional
10. Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.

i
C. Faktor-faktor Terjadinya Korupsi Menurut Gone Theory dan
beberapa Ahli

Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE
Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi :

1. Greeds (keserakahan) : berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara


potensial ada di dalam diri setiap orang.
2. Opportunities (kesempatan) : berkaitan dengankeadaan organisasi atau instansi
atau masyarakat yang sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi
seseorang untuk melakukan kecurangan.
3. Needs (kebutuhan) : berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh
individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar.
4. Exposures (pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang
dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan
kecurangan.

Faktor-faktor Greeds dan Needs berkaitan dengan individu pelaku korupsi, yaitu
individu atau kelompok baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang
melakukan korupsi yang merugikan pihak korban. Sedangkan faktor-faktor
Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi (victim) yaitu
organisasi, instansi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.

Menurut Dr.Sarlito W. Sarwono, faktor penyebab seseorang melakukan tindakan


korupsi yaitu faktor dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan, hasrat, kehendak, dan
sebagainya) dan faktor rangsangan dari luar (misalnya dorongan dari teman-teman,
kesempatan, kurang kontrol dan sebagainya).

i
Menurut Ilham Gunawan menyatakan bahwa koripsi dapat terjadi karena
berbagai factor seperti berikut

1. Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi – posisi kunci


yang mampu memberikan ilham dan mempengaruhi tingkah laku yang
menjinakkan korupsi.
2. Kelemahan ajaran – ajaran agama dan etika.
3. Akibat kolonialisme atau suatu pengaruh pemerintah asing tidak
menggugah kesetiaan dan kepatuhan yang diperlukan untuk membendung
korupsi.
4. Kurang dan lemahnya pengaruh pendidikan.
5. Kemiskinan yang bersifat structural.
6. Sanksi hukum yang lemah.
7. Kurang dan terbatasnya lingkungan yang anti korupsi.
8. Struktur pemerintahan yang lunak
9. Perubahan radikal, sehingga tergantungnya kestabilan mental nilai
mengalami perubahan radikal, korupsi muncul sebagai suatu penyakit
tradisional.
10. Kondisi masyarakat karena korupsi dalam suatu birokrasi bisa
memberikan cerminan keadaan masyarakat seara keseluruhan.

Menurut Merian (1972) menyatakan sebab – sebab terjadinya korupsi sebagai


berikut :
1. Peninggalan pemerintah colonial.
2. Kemiskinan dan ketidaksamaan.
3. Gaji yang rendah.
4. Persepsi yang popular.
5. Pengaturan yang bertele – tele.
6. Pengetahuan yang tidak cukup dari bidangnya.

Disisi lain Ainan (1982) menyebutkan beberapa sebab terjadinya korupsi yaitu :

i
1. Perumusan perundang – undangan yang kurang sempurna.
2. Administrasi yang lamban, mahal dan tidak luwes.
3. Tradisi untuk menambah penghasilan yang kurang dari
pejabat pemerintah dengan upah dan suap.
4. Dimana berbagai maam korupsi dianggap biasa, tidak
dianggap bertentangan dengan moral, sehingga orang berlomba – lomba untuk
korupsi
5. Menurut kebudayaannya, orang Nigeria tidak dapat menolak
suapan dan korupsi, kecuali menganggap telah berlebihan harta dan
kekayaannya. Manakala orang tidak menghargai aturan – aturan resmi dan
tujuan organisasi pemerintah, mengapa orang harus mempersoalkan korupsi.

Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebab – sebab
terjadinya tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut :

1. Gaji yang rendah, kurang sempurnanya peraturan


perundang – undangan, administrasi yang lamban dan sebagainya.
2. Warisan pemerintah colonial.
3. Sikap mental pegawai yang ingin cepat kaya dengan
cara yang tidak halal, tidak ada kesadaran bernegara, tidak ada pengetahuan
pada bidang pekerjaan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah.
4. Konsentrasi kekuasaan di pengambilan keputusan
yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering
terlihat di rezim – rezim yang bukan demokratik.
5. Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan
pemerintah.
6. Kampanya – kampanye politik yang mahal, dengan
pengeluaran lebih besar dari pendanaan politikyang normal.
7. Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah
besar.
8. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri
dan jaringan “ teman lama ‘.

i
9. Lemahnya ketertiban hokum.
10. Lemahnya profesi hokum.
11. Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan
media massa.
12. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
13. Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah
dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
14. Ketidakadanya control yang cukup untuk mencegah
penyuapan atau “sumbangan kampanye.

D. Faktor-faktor Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi

Ditinjau dari hubungan pelaku korupsi dengan lingkungannya, tindakan korupsi


bukan peristiwa yang berdiri sendiri. Perilaku korupsi menyangkut berbagai hal yang
bersifat kompleks. Berikut merupakan faktor internal dan eksternal yang menyebabkan
korupsi :

1. Faktor Internal Penyebab Korupsi


Faktor internal ini merupkan faktor pendorong korupsi dari dalam diri pelaku
yang dapat diidentifikasi dari hal-hal berikut :
a. Aspek perilaku individu
1) Sifat tamak/rakus manusia
Korupsi bisa terjadi pada orang-orang yang tamak/rakus walaupun
hidupnya telah berkecukupan, tapi ia masih merasa kurang dan masih
memiliki keinginan yang besar untuk memperkaya diri sendiri.
2) Moral yang kurang kuat

i
Seseorang yang tidak kuat moralnya mudah tergoda dari lingkungan
disekitarnya. Godaan itu bisa datang dari atasan, teman bahkan
bawahannya ketika adanya kesempatan.
3) Penghasilan yang kurang mencukupi
Karena adanya tuntutan kebutuhan yang tidak seimbang dengan
penghasilan, akhirnya seserang yang bersangkutan akan melakukan
tindakan korupsi.
4) Kebutuhan hidup yang mendesak
Keterdesakan dapat membukan ruang bagi seserang untuk
mengambil jalan pintas, diantaranya korupsi.
5) Gaya hidup konsumtif
Perilaku konsumtif apabila tidak diimbangi dengan pendapatan yang
memadai akan mendorong seseorang untuk melakukan berbagi
tindakan guna memenuhi kebutuhannya.
6) Malas atau tida mau bekerja.
7) Ajaran agama yang kurang diamalkan.
b. Aspek sosial
Disebabkan karena dorongan keluarga.Kaum behavioris mengatakan
bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberi dorongan bagi
orang untuk korupsi. Lingkungan dalam hal ini memberikan dorongan
bukan memberikan hukuman pada orang yang menyalahgunakan
kekuasannya.

2. Faktor Eksternal Penyebab Korupsi


Faktor eksternal merupakan faktor dari luar yang berasala dari situasi
lingkungan yang mendukung seseorang untuk melakukan korupsi. Berikut ini
beberapa faktor ekternal yang menyebabkan terjadinya korupsi :
a) Aspek ekonomi

i
Gaya hidup yang konsumtif,kebutuhan yang kian banyak dan
lingkungan sekitar dengan gaya hidup tinggi akan menimbulkan tindakan
korupsi.
b) Aspek politik atau tekanan kelompok
Kepentingan politik, meraih dan mempertahankan kekuasaan akan
membuat seseorang untuk melaukan tindakan korupsi. Contohnya adalah
tindak penyuapan untuk mendapat jabatan strategis di lingkungan
pemerintahan atau perusahaan dan institusi pelayanan publik.
c) Aspek organisasi
Manajemen yang kurang baik, kultur organisasi yang kurang baik,
lemahnya pengwasan dan pengendalian, kurangnya transparasi
pengelolaan keuaangan akan memebri ruang seseorang untuk
melakukan tindakan korupsi.

d) Sikap masyarakat terhadap korupsi


Masyarakat yang enggan menelusuri asal usul pemberian,
masyarakat yang menganggap wajar kekayaan seseorang, masyarakat
yang memandang wajar hal-hal umun yang menyangkut
kepentingannya, dampak korupsi yang tidak terlihat secara langsung,
masyarakat yang tidak menyadari tindakannya.
e) Aspek hukum
Didalam pelaksanaan penegakan hukum masih banyak tindakan
ataupun aturan yang bersifat diskriminatif, berpihak, tidak adil, rumusan
yang tidak jelas, kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain,
dapat dipastikan kepercayaan masyarakat akan luntur.

i
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang bersifat
busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas.

Ada beberapa faktor yang melandasi tindakan korusi yang dilakukan oleh
seorang koruptor, yaitu faktor penyebab korupsi secara umum, menurut Gone Theory
dan secara internal maupun eksternal.

Berikut faktor terjadinya korupsi secara umum :

1. Kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci.


2. Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan etika.
3. Kolonialisme.
4. Kurangnya pendidikan.
5. Banyak kemiskinan.
6. Tidak adanya tindakan hukum yang tegas.
7. Kelangkaan lingkungan perilaku anti korupsi.
8. Struktur pemerintahan.
9. Perubahan radikal.
10. Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.

Selain secara umum ada juga faktor terjadinya korupsi menurut Gone Teory, yaitu :

1. Greeds (keserakahan)
2. Opportunities (kesempatan)
3. Needs (kebutuhan)
4. Exposures (pengungkapan)

i
Sedangkan berikut ini, faktor internal dan eksternal terjadinya korupsi :

1. Faktor internal penyebab korupsi, yaitu :


a. Aspek perilaku individu
b. Aspek sosial
2. Faktor eksternal penyebab korupsi, yaitu :
a. Aspek ekonomi
b. Aspek politis
c. Aspek organisasi
d. Sikap masyarakat
e. Aspek hokum

B. Saran

Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab korupsi, ada baiknya kita melakukan


pencegahan untuk tindakan-tindakan korupsi. Menurut saya, pencegahan bisa
dilakukan mulai dari dalam diri sendiri, kita bisa mencegah dengan faktor internal
terlebih dahulu. Karena faktor internal merupakan faktor yang paling memengaruhi
terhadap tindakan korupsi. Jika faktor internal penyebab korupsi dapat diatasi maka
faktor secara umum dan eksternal pun dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Bellone, Carl.1980.Organization Theory and The New Public Administration. United


States Of America.Allyn and Bacon, Inc. Boston/ London Sydney/ Toronto.

Sandri Justiana, dkk. 2014. Buku ajar pendidikan budaya anti korupsi. Jakarta. Pusat
pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolusi diakses tanggal 28 Oktober 2018

i
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi diakses tanggal 28 Oktober 2018

http://id.wikipedia.org/wiki/Nepotisme diakses tanggal 28 Oktober 2018

http://www.kompas.com diakses tanggal 29 Oktober 2018

htttp://www.pdfqueen.com/pdf/…/’pengertian-korupsi-menurut-para-ahli/ diakses

tanggal 29 Oktober 2018

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/02/08/144788/Inilah-
Penyebab-Maraknya-Korupsi-di-Indonesia diakses tanggal 29 Oktober 2018

http://otoritas-semu.blogspot.com/2016/12/faktor-faktor-penyebab-tejadinya-korupsi-
pendapat-para-ahli.html?m=1 diakses tanggal 29 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai