Disusun Oleh:
Puji Tuhan Kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “ Faktor-faktor Penyebab Korupsi “. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk kedepannya penulis dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Korupsi...............................................................................................3
A. Simpulan...............................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
i
BAB I
PENDAHULUAN
Namun karena penyakit tersebut sudah mewabah dan terus meningkat dari
tahun ke tahun, maka banyak orang memandang bahwa masalah ini bisa menghambat
kelancaran tugas-tugas pemerintah dan merugikan ekonomi Negara. Persoalan korupsi
di Negara Indonesia terbilang kronis, bukan hanya membudaya tetapi sudah
membudidaya.
i
Masalah korupsi saat ini sangat sulit untuk dideteksi dengan dasar-dasar hukum
yang pasti. Namun akses perbuatan korupsi merupakan bahaya yang harus diwaspadai
baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri. Korupsi adalah produk dari
sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai uang sebagai standard
kebenaran dan sebagai kekuasaaan mutlak. Sebagai akibatnya, kaum koruptor yang
kaya raya dan para politisi korup yang berkelebihan uang bisa masuk ke dalam
golongan elit yang berkuasa dan sangat dihormati. Mereka ini juga akan menduduki
status sosial yang tinggi dimata masyarakat.
Praktek ini akan berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari
pemerintah dan masyarakat, sehingga timbul golongan pegawai yang termasuk OKB-
OKB (orang kaya baru) yang memperkaya diri sendiri (ambisi material).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio (Fockema Andrea, 1951) atau
corruptus (Webster Student Dictionary, 1960). Adapula yang berpendapat bahwa
corruptio berasal dari kata corrumpere—satu kata dari bahasa latin yang lebih tua. Dari
bahasa latin tersebut, kemudian dikenal istilah corruption, corrupt (Inggris), corruption
(Prancis), dan “corruptic/korruptie” (Belanda).
Arti kata korupsi secra harfiah adalah “sesuatu yang busuk, jahat, dan
merusakkan”(Dikti,2011). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat,
korupsi didefinisikan sebagai penyelewngan atau penyalahgunaan uang Negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dsb.) untuk kentungan pribadi atau orang lain.
Korupsi diturunkan dari kata korup yang bermakna 1) buruk; rusak; busuk; 2) suka
memakai barang (uang) yang dipercayakan kepadanya; dapat disogok (memakai
kekuasaaanya untuk kepentingan pribadi). Selain itu, ada kata koruptif yang bermakan
bersifat korupsi dan pelakunya disebut koruptor.
Menurut black’s Law Dictionary, korupsi adalah perbuatan yang dilakukan degan
maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari
pihak lain secara salah menggunakan jabtannya atau dengan hak-hak dari pihak lain
secara salah menggunakan jabatannya atau karekternya untuk mendapatkan suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan
hak-hak dari pihak lain.
Dalam pasal 3 Undang-Undang NOmor 31 Thaun 199 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, korupsi dikategorikan sebagi tindakan setiap orang dengan
tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
i
Jadi dapat disimpulkan, bahwa korupsi adalah tindakan menguntungkan diri
sendiri dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan
negara dan masyarakat luas.
i
C. Faktor-faktor Terjadinya Korupsi Menurut Gone Theory dan
beberapa Ahli
Dalam teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE
Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi :
Faktor-faktor Greeds dan Needs berkaitan dengan individu pelaku korupsi, yaitu
individu atau kelompok baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang
melakukan korupsi yang merugikan pihak korban. Sedangkan faktor-faktor
Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi (victim) yaitu
organisasi, instansi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.
i
Menurut Ilham Gunawan menyatakan bahwa koripsi dapat terjadi karena
berbagai factor seperti berikut
Disisi lain Ainan (1982) menyebutkan beberapa sebab terjadinya korupsi yaitu :
i
1. Perumusan perundang – undangan yang kurang sempurna.
2. Administrasi yang lamban, mahal dan tidak luwes.
3. Tradisi untuk menambah penghasilan yang kurang dari
pejabat pemerintah dengan upah dan suap.
4. Dimana berbagai maam korupsi dianggap biasa, tidak
dianggap bertentangan dengan moral, sehingga orang berlomba – lomba untuk
korupsi
5. Menurut kebudayaannya, orang Nigeria tidak dapat menolak
suapan dan korupsi, kecuali menganggap telah berlebihan harta dan
kekayaannya. Manakala orang tidak menghargai aturan – aturan resmi dan
tujuan organisasi pemerintah, mengapa orang harus mempersoalkan korupsi.
Dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebab – sebab
terjadinya tindak pidana korupsi adalah sebagai berikut :
i
9. Lemahnya ketertiban hokum.
10. Lemahnya profesi hokum.
11. Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan
media massa.
12. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
13. Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah
dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
14. Ketidakadanya control yang cukup untuk mencegah
penyuapan atau “sumbangan kampanye.
i
Seseorang yang tidak kuat moralnya mudah tergoda dari lingkungan
disekitarnya. Godaan itu bisa datang dari atasan, teman bahkan
bawahannya ketika adanya kesempatan.
3) Penghasilan yang kurang mencukupi
Karena adanya tuntutan kebutuhan yang tidak seimbang dengan
penghasilan, akhirnya seserang yang bersangkutan akan melakukan
tindakan korupsi.
4) Kebutuhan hidup yang mendesak
Keterdesakan dapat membukan ruang bagi seserang untuk
mengambil jalan pintas, diantaranya korupsi.
5) Gaya hidup konsumtif
Perilaku konsumtif apabila tidak diimbangi dengan pendapatan yang
memadai akan mendorong seseorang untuk melakukan berbagi
tindakan guna memenuhi kebutuhannya.
6) Malas atau tida mau bekerja.
7) Ajaran agama yang kurang diamalkan.
b. Aspek sosial
Disebabkan karena dorongan keluarga.Kaum behavioris mengatakan
bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberi dorongan bagi
orang untuk korupsi. Lingkungan dalam hal ini memberikan dorongan
bukan memberikan hukuman pada orang yang menyalahgunakan
kekuasannya.
i
Gaya hidup yang konsumtif,kebutuhan yang kian banyak dan
lingkungan sekitar dengan gaya hidup tinggi akan menimbulkan tindakan
korupsi.
b) Aspek politik atau tekanan kelompok
Kepentingan politik, meraih dan mempertahankan kekuasaan akan
membuat seseorang untuk melaukan tindakan korupsi. Contohnya adalah
tindak penyuapan untuk mendapat jabatan strategis di lingkungan
pemerintahan atau perusahaan dan institusi pelayanan publik.
c) Aspek organisasi
Manajemen yang kurang baik, kultur organisasi yang kurang baik,
lemahnya pengwasan dan pengendalian, kurangnya transparasi
pengelolaan keuaangan akan memebri ruang seseorang untuk
melakukan tindakan korupsi.
i
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Korupsi adalah tindakan menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang bersifat
busuk, jahat, dan merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas.
Ada beberapa faktor yang melandasi tindakan korusi yang dilakukan oleh
seorang koruptor, yaitu faktor penyebab korupsi secara umum, menurut Gone Theory
dan secara internal maupun eksternal.
Selain secara umum ada juga faktor terjadinya korupsi menurut Gone Teory, yaitu :
1. Greeds (keserakahan)
2. Opportunities (kesempatan)
3. Needs (kebutuhan)
4. Exposures (pengungkapan)
i
Sedangkan berikut ini, faktor internal dan eksternal terjadinya korupsi :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sandri Justiana, dkk. 2014. Buku ajar pendidikan budaya anti korupsi. Jakarta. Pusat
pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
i
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi diakses tanggal 28 Oktober 2018
htttp://www.pdfqueen.com/pdf/…/’pengertian-korupsi-menurut-para-ahli/ diakses
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/02/08/144788/Inilah-
Penyebab-Maraknya-Korupsi-di-Indonesia diakses tanggal 29 Oktober 2018
http://otoritas-semu.blogspot.com/2016/12/faktor-faktor-penyebab-tejadinya-korupsi-
pendapat-para-ahli.html?m=1 diakses tanggal 29 Oktober 2018