Anda di halaman 1dari 52

KUL.

1
DASAR- DASAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3)

PAULUS MANGERA, ST.,MT


NIP.197409032008011015
TEKNIK ELEKTRO
UNMUS
03/21/19

Penilaian

 Kehadiran = 25 %
 Tugas = 25 %
 UTS = 25 %
 UAS = 25 %
Pengantar.
 Mengapa K3 Wajib di ajarkan dikampus?
 Kalau K3 tidak dipahami bagaimana?

 Pada setiap proses/aktifitas pekerjaan selalu ada resiko


kegagalan (risk of failures) yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja (work accident), seberapapun kecilnya, akan
mengakibatkan efek kerugian (loss).
 Oleh karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin,
kecelakaan/potensi kecelakaan kerja harus
dicegah/dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi
dampaknya.
Pendekatan K3
• Pendekatan Hukum
• K3 merupakan ketentuan perundang-undangan
• Pendekatan Ekonomi
• K3 mencegah kerugian
• Meningkatkan produktivitas
• Pendekatan Kemanusiaan
• Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi
sikorban/keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
• K3 bagian dari HAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PHILOSOPY
Upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan tenaga kerja dan
manusia pada umumnya, hasil
karya dan budayanya menuju
masyarakat yang adil dan sejahtera.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan


Keilmuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah
kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran,
penyakit akibat kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
ilustrasi

SEKOLAH
RUMAH

Kecelakaan

KECELAKAAN

1. Kec. diluar hub. Kerja

2. Kec. dalam hub. Kerja

3. Kecelakaan kerja
Tempat
kerja
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan
MANUSIA

PROSES
ALAT BAHAN
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
 Physical (Pisik) Hazards
 Chemical (Bahan Kimia) Hazards
 Electrical (Listrik) Hazards
 Mechanical (Mekanis) Hazards
 Physiological (Fisiologis)Hazards
 Biological (Biologis) Hazards
 dll
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki dan
tidak diduga /tiba-tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan
atau harta benda
Difinisi

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya
korban manusia cidera atau mati.
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
$1 • Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
•Kerusakan gangguan
•Kerusakan peralatan dan perkakas
•Kerusakan produk dan material
5
$ HINGGA $ 50 •Terlambat dan ganguan produksi
•Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI •Pengeluaran biaya untuk penyediaan
(BIAYA YANG TAK fasilitas dan peralatan gawat darurat
DIASURANSIKAN) •Sewa peralatan
•Waktu untuk penyelidikan
•Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang
1
$ HINGGA $ 3 •Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
biaya melatih
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN •Upah lembur
•Ekstra waktu untuk kerja administrasi
•Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
•Hilangnya bisnis dan nama baik
Piramida kasus kecelakaan
1 kec. fatal Data yang

10 dilaporkan dan
kec. ringan tercatat
30
Kerusakan alat

600
Nyaris Kecelakaan

10.000
Sumber bahaya
Sasaran K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
ASPEK PENERAPAN K3

 Perencanaan
Pemasangan
 commissioning
pemakaian
perawatan

PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas/perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya
dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah
baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops,
dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Identifikasi dan analisis kecelakaan kerja

Peralatan Kerusakan
Mesin,
Instalasi Korban jiwa
Bahan
“Accident” Cacat,
Cara kerja, cidera,
Proses Sakit

Lingkungan Kerugian
Citra
“RISK”
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
RISK MANAGEMENT
Dalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah meliputi :

• Proses mengidentifikasi sumber bahaya,


penilaian resiko, dan tindakan untuk
menghilangkan serta mengurangi resiko
secara terus menerus.
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko,
pertimbangan Tingkat Bahaya, dan
mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi di tempat kerja.
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden

The development of a quantitative estimate


of risk based on mathematical techniques
for combining estimates of incident
consequences and frequencies.
“Level of RISK”
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut

(Tingkat resiko).
Klasifikasi Resiko
 Resiko diukur dan diberi peringkat :
– Rendah
– Medium
– Tinggi
 Klasifikasi Impak Resiko
– Personnel Safety and Health Risks
– Process Safety Impacts
– Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko

 Sifat Pekerjaan
 Lokasi Kerja
 Potensi bahaya di tempat kerja
 Potensi/kualifikasi kontraktor
 Pekerjaan simultan
 Lamanya pekerjaan
 Pengalaman dan keahlian kontraktor
Resiko terdiri dari 2 dimensi:

Akibat Kekerapan
(Consequence) (Frequency)

Atau
Consequence x Frequency, dimana “Frequency” terdiri
dari Probabilitas (Peluang) dan Paparan
Consequence/keparahan

Frequency untuk dapat terjadi


SERIOUS SEDANG TINGGI TINGGI
CONSEQUENCES
ACCIDENT

SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI

RINGAN RENDAH RENDAH SEDANG

SULIT JARANG SERING


KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN

Kategori Dampak

Extrim Mengancam keselamatan masyarakat sekitarnya


Sangat kritis Kematian & Rusak berat / proses terhenti total
Kritis Kematian & Kerusakan peralatan
Sedang Memerlukan perawatan medis
Ringan Tidak perlu perawatan medis/proses terganggu
Accident
Kebakaran, ledakan dan
kejadian lain yang berbahaya
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

INSIDEN

KERUGIAN
HAZARD ACCIDENT

CONSEQUENCY
A.
Akibat Koran manusia
kecelakaan - Meninggal
- Luka berat
- Luka ringan

Kerugian Material (Rp…………)


- Bangunan
Loss - Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
People - Bahan jadi
Property
Process Kerugian waktu kerja
(Profit)
……… jam kerja orang
1. Mesin produksi
B. 2.
3.
Penggerak mula dan pompa
Lift
Sumber 4. Pesawat angkat.
Kecelakaan 5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
8 Perkakas kerja tangan
Incident
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
Contact
11. Bahan kimia
With 12. Debu berbahaya
Energy or 13. Radiasi dan bahan radioaktif
Substance
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
C. 1. Terbentur
Type 2. Terpukul
Kecelakaan 3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
Incident 5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
6. Tergelincir.
Contact
With 7. Terpapar
Energy or 8. Penghisapan, penyerapan
Substance
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
D. 1. Pengamanan yang tidak sempurna
Kondisi 2 Peralatan/bahan yang tidak
berbahaya seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
Immediate
4. Prosedur yang tidak aman
Causes 5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
Substandard
Acts 7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
Substandard
Conditions
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak
aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
E. 1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
Tindakan 3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
berbahaya 4 Memakai peralatan yang tidak aman,
tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
Immediate
Causes 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
Substandard berbahaya
Acts 8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan
Substandard dan lain-lain.
Conditions 9. Melalaikan penggunaan alat pelindung
diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
INI MERUPAKAN SUATU ANALISIS
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA
BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN
DIMULAI DAN HARUS TERBACA
BERKAITAN DENGAN RENCANA
PEKERJAAN TERSEBUT.
Analisa proses pekerjaan
dari aspek K3

Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya yang
mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara
kerja yang aman
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
(FMEA)

No Komponen kegagalan pengaruh klasifikasi frekuensi deteksi


Keterangan item
1. Komponen : berisi daftar komponen yang akan dianalisa
2. Kegagalan : jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap komponen.
3. Pengaruh : akibat yang terjadi karena adanya kegagalan terjadi terhadap
komponen lain dan system keseluruhan
4. Klasifikasi bahaya; Tingkat keparahan kegagalan atau kerusakan :
- Aman
- Sedang (marginal)
- Kritis
- Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.
Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam

6. Metoda deteksi : Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk mengetahui adanya


kelainan
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
Pencegahan Kecelakaan

Adm
Procedure

Safety
Engineering Approach Human
Control Control
Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Peraturan
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerangan 1 s/d 11
Ref. Accident Preventions, ILO
Faktor Manusia

 Sangat dominan dilingkungan konstruksi.


 Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi
berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan
rendah.
 Perlu penanganan khusus
Faktor Teknis

 Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek


seperti penggunaan peralatan dan alat berat,
penggalian, pembangunan, pengangkutan
dsb.
 Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja
yang tidak memenuhi standar keselamatan
(substandards condition)
Pencegahan Faktor Manusia

 Pemilihan Tenaga Kerja


 Pelatihan sebelum mulai kerja
 Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan
berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis

 Perencanaan Kerja yang baik.


 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
 Penggunaan metoda dan teknik konstruksi
yang aman
 Penerapan Sistim Manajemen Mutu
KOMITMEN BERSAMA

K3 tanggung jawab kita bersama


K3 merupakan investasi
K3 merupakan kebutuhan
Selalu berwawasan K3
Selalu menerapkan K3

Anda mungkin juga menyukai