Anda di halaman 1dari 34

Makalah Kenakalan Remaja Geng Motor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang Masalah

Kenakalan remaja akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Mulai dari merokok,


pergaulan bebas, sampai ke tingkat yang lebih parah seperti tawuran bahkan
membentuk suatu geng yang yang kita kenal sebagai geng motor.

Awalnya geng motor hanya perkumpulan anak-anak remaja yang hobi ngebutngebutan dengan motor, baik siang maupun malam hari. Mereka melakukan
balapan motor alias trek-trekan di jalanan umum. Namun akhir-akhir ini geng
motor mulai meresahkan masyarakat, bahkan aksi brutal geng motor
menyebabkan banyak korban meninggal dunia termasuk anggota geng itu
sendiri.

satu contoh kasusnya adalah Klewang alias Anto Klewang alias Mardijo. Klewang
mengaku mengenal geng motor bernama Exalt to Coitus atau Exalt to Creativity
(XTC), dia juga membenarkan bahwa dia mendapatkan setoran dari anak-anak
anggota geng motor sebesar lima ribu per orang setiap minggu. Anaknya pun
adalah ketua XTC yang ditangkap dalam kasus penyerangan geng motor, yakni
pelemparan batu di pos jaga Markas Polresta Pekanbaru pada 2012 lalu.

Geng Motor XTC binaan Klewang juga membawahi sebanyak enam kelompok
geng motor lainnya. Di antaranya PK atau Penjahat Kelamin, ARC, JRC, Street
Demon, Atiet Abang, dan Sincan atau Sindikat Cewek Nekat yang anggotanya
perempuan semua. Jumlah anggota geng motor binaannya mencapai 300-600
orang dan rata-rata para anggotanya berusia 16,18,22 tahun. Bahkan geng
motor binaan Klewang sudah menyebar hingga ke daerah-daerah di Riau, di
antaranya Kabupaten Kampar, dan Duri, Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggungtanggung mereka di minta untuk melakukan penghancuran warnet,
pemerkosaan dan aksi perampasan di Stadion Utama serta keributan di tugu
pusat kota.

Untuk itu kami menyusun makalah ini agar para pembaca dan khususnya orang
tua dapat membedakan organisasi formal dengan organisasi informal yang brutal
seperti geng motor agar putra-putrinya agar tidak terjerumus kedalam organisasi
itu.

1.2

Pembatasan Masalah

Agar tidak menyimpang dari permasalahan dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan pada maraknya geng motor
di Indonesia.

Makalah ini hanya akan menelusuri salah satu contoh dari kenakalan remaja saat
ini yaitu dampak negatif geng motor, yang akan di bahas disini mencakup
pengenalan sebuah kelompok brutal yang dinamakan geng motor dan hal-hal
yang berkaitan dengan geng motor.

1.3

Perumusan Masalah

Bagaimana ciri-ciri komunitas informal?


Bagaimana ciri-ciri komunitas formal?
Apakah geng motor itu ?
Faktor penyebab remaja terlibat dalam geng motor?
Bagaimana terbentuknya Geng Motor?
Geng motor apa yang terkenal dan apa ciri khasnya ?
Senjata apa yang digunakan dalam aksi kejahatan geng motor ?
Permasalahan apa saja yang ditimbulakan dengan adanya geng motor?
Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai aksi kebrutalan geng motor
tersebut?

Upaya apa yang dilakukan untuk memerangi teror geng motor liar yang makin
meresahkan masyarakat akhir-akhir ini?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dan Budaya Dasar serta
bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang di dapat dari pembuatan makalah ini
tentang geng motor terhadap pembaca.

Tentunya karya tulis ini memiliki manfaat baik bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :

Penulis bisa lebih mengetahui kebrutalan anak remaja yang mengikuti geng
motor beserta hal lainnya mengenai geng motor.
Makalah ini dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca agar bertambah
wawasan dan pengetahuaannya. Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat
akan dampak yang diberikan oleh geng motor di Indonesia saat ini.
1.5 Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah Metode Study Referensi yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari
pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di
internet. Dalam metode yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan berbagai
referensi yang tepat dengan permasalahan yang terkait, sumbernya di dapat dari
dari internet.

BAB II

LANDASAN TEORITIS

Kriminalitas atau tindak kriminal merupakan segala sesuatu yang melanggar


hukum atau sebuah tindak kejahatan.Pelaku kriminalitas disebut seorang
kriminal.Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang pencuri, pembunuh,
perampok, atau teroris.Walaupun begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda
dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik
atau paham.

Selama kesalahan seorang kriminal belum ditetapkan oleh seorang hakim, maka
orang ini disebut seorang terdakwa.Sebab ini merupakan asas dasar sebuah
negara hukum yaitu seseorang tetap tidak bersalah sebelum kesalahannya
terbukti.Pelaku tindak kriminal yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan
harus menjalani hukuman disebut sebagai terpidana atau narapidana.

Dalam mendefinisikan kejahatan, ada beberapa pandangan mengenai perbuatan


apakah yang dapat dikatakan sebagai kejahatan. Definisi kejahatan dalam
pengertian yuridis tidak sama dengan pengertian kejahatan dalam kriminologi
yang dipandang secara sosiologis.

Secara yuridis, kejahatan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang


melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal.
Secara kriminologi yang berbasis sosiologis kejahatan merupakan suatu pola
tingkah laku yang merugikan masyarakat (dengan kata lain terdapat korban) dan
suatu pola tingkah laku yang mendapatkan reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi
sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi nonformal.

Sebab sebab Kriminalitas :

Pertentangan dan persaingan kebudayaan

Perbedaan ideologi politik

Kepadatan dan komposisi penduduk

Perbedaan distribusi kebudayaan

Perbedaan kekayaan dan pendapatan

Mentalitas yang labil

Akibat Tindakan Kriminalitas :

Merugikan pihak lain baik material maupun non material

Merugikan masyarakat secara keseluruhan

Merugikan negara

Menggangu stabilitas keamanan masyarakat

Solusi Kriminalitas :

Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas
tanpa pandang bulu atau derajat

Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak

Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri

Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai


sejak dini melalui pendidikan multi kultural, seperti sekolah, pengajian dan
organisasi masyarakat

Adapun tipe atau jenis-jenis menurut penggolongan para ahlinya adalah sebagai
berikut :

Penjahat dari kecendrungan (bukan karena bakat).

Penjahat karena kelemahan (karena kelemahan jiwa sehingga sulit


menghindarkan diri untuk tidak berbuat).

Penjahat karena hawa nafsu yang berlebihan dan putus asa.

Tindakan kriminal ada yang bersifat sembunyi- sembunyi dan ada juga yang
terang-terangan.Kriminalitas masih menjadi satu kesatuan dengan kemiskinan,
setelah diperhatikan kemiskinan tidak hanya miskin harta tetapi juga miskin
ilmu, miskin harga diri, miskin hati dan banyak lainnya.Jika kejahatan meningkat
itu adalah salah satu faktor dari pengangguran yang ada karena para
pengangguran memiliki banyak waktu kosong selain itu juga kesenjangan
ekonomi yang terlihat jelas pada sekarang ini sehingga mereka para
pengangguran merasa tidak adil dan berfikir untuk melakukan tindak
kriminalitas.Selain itu perubahan sosial yang ada merupakan salah satu pemicu
tindak kriminalitas.

Selain itu kriminalitas juga identik dengan dunia remaja yang serba ingin tahu
dan ingin mencoba hal hal yang baru. Dapat saya jelaskan seperti ini : Salah
satu problem pokok yang dihadapi oleh kota besar, dan kota-kota lainnya tanpa
menutup kemungkinan terjadi di pedesaan, adalah kriminalitas di kalangan
remaja.

Dalam berbagai acara liputan kriminal di televisi misalnya, hampir setiap hari
selalu ada berita mengenai tindak kriminalitas di kalangan remaja.Hal ini cukup
meresahkan, dan fenomena ini terus berkembang di masyarakat.Tentu saja
tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja sangat bervariasi, terutama
dengan kehadiran geng-geng motor yang sangat meresahkan masyarakat yang
menjadi salah satu wadah sebagai watak kebringasan remaja yang dapat

menyebabkan terjadinya pelanggaran lalu linatas, penjarahan, pemerkosaan


bahkan sampai pada pembunuhan.

Tindak kriminalitas yang terjadi di kalangan remaja dianggap kian meresahkan


publik.Hal ini bahkan diperparah dengan tidak mampunya institusi sekolah dan
kepolisian untuk mengurangi angka kriminalitas di kalangan remaja
tersebut.Kenakalan remaja yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dan
dunia pada umumnya, dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk perilaku
menyimpang di masyarakat.Tentu saja fenomena ini dapat dijelaskan dalam
tataran ilmu sosial, hanya saja untuk mencari suatu teori yang relevan yang
dapat menjelaskan dengan baik mengenai kenakalan remaja dibutuhkan kejelian
tersendiri.

Kenakalan remaja dapat diidentifikasikan sebagai bentuk penyimpangan yang


terjadi di masyarakat, dan dengan identifikasi ini maka kenakalan remaja dapat
dijelaskan dalam tataran ilmu- ilmu sosial.

Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja berupa tindakan kriminal


membuat kita berpikir ulang mengenai integrasi dalam masyarakat.Dipandang
menjadi tertuduh utama, sebagaimana yang dituduhkan dalam media massa,
kenakalan remaja berupa tindak kriminal justru memberikan pengaruh yang
besar dalam masyarakat, meskipun pengaruh mereka tidaklah diinginkan
(unintended). Adanya kriminalitas di kalangan remaja pun mendorong kita
bertanya penyebab terjadinya tindakan tersebut.

Salah satu tuduhan mengenai tingginya angka kriminalitas remaja atau lebih
tepatnya kenakalan remaja adalah tidak berfungsinya kelurga dan/atau
ketidakberfungsian sosial masyarakat.Keluarga di anggap gagal dalam mendidik
remaja sehingga menyebabkan mereka melakukan tindakan penyimpangan yang
berujung dengan diberikannya sanksi sosial oleh masyarakat.Alih-alih tertib,
sanksi yang diberikan justru menjadikan remaja menjadi lebih sulit diatur.Dan hal
ini pula yang menyebabkan masyarakat di anggap gagal dalam melakukan
tindakan pencegahan atas terjadinya perilaku menyimpang tersebut.Keluarga
memegang peranan yang penting, dan hal ini diakui oleh banyak pihak.

Keluarga merupakan elemen penting dalam melakukan sosialisasi nilai, norma,


dan tujuan-tujuan yang disepakati dalam masyarakat, dan tingginya angka
kriminalitas remaja sebagai konsekuensi dari tidak berjalannya aturan dan norma
yang berlaku di masyarakat dianggap sebagai kesalahan keluarga. Jika melihat
dari sisi teoritis, tentu saja bukan hanya keluarga yang dipersalahkan,
masyarakat pun dapat dipersalahkan dengan tidak ditegakkan aturan secara
ketat atau membantu sosialisasi norma dan tujuan dalam masyarakat.

Salah satu faktor lainnya yang juga harus diperhatikan adalah peer group remaja
tersebut. Teman sepermainan memegang peran penting dalam meningkatnya
angka kriminalitas di kalangan remaja.Sebagaimana yang dikatakan oleh
Sutherland, bahwa tindakan kriminal bukan lah sesuatu yang alamiah namun
dipelajari, hal ini lah yang menyebabkan pentingnya untuk melihat teman
sepermainan remaja tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

Ciri-ciri Komunitas Informal

Komunitas informal adalah komunitas yang tidak memiliki aturan dalam


kegiatannya, biasanya memiliki ciri-ciri:

Hubungan antar anggota tidak memiliki aturan


Tidak memiliki aturan dalam setiap kegiatan
Lebih berbentuk pribadi
Tidak seperti kelembagaan atau lebih seperti komunitas yang bebas
3.2

Ciri-ciri Komunitas Formal

Komunitas formal biasanya berbentuk seperti kelembagaan, biasanya memiliki


ciri-ciri:

Hubungan antar anggota memiliki aturan


Memiliki aturan dalam kegiatan apapun
Lebih berbentuk umum (tidak pribadi)
Seperti kelembagaan (teratur)
3.3

Pengertian Geng Motor

Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang gemar kebutkebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan
antara geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek
tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi
formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva),
kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio. Ada juga Brotherhood kelompok
pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja.
Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi
disalip oleh pengendara lain.

Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam taraf berbahaya, tak segan
mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh.
Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :

Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm,
sepatu dan jaket.
Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti
samurai, badik hingga bom Molotov.
Biasanya hanya muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu
penerang serta berisik.
Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti
sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh
masal.
Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok,
penjudi dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum
hawa yang ikut dan wanita yang mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan
budak nafsu lelaki masal.
Motor yang mereka gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama.
Yang penting untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang
lewat.
Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi geng
terseram diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas
motor.
Tidak terdaftar di kepolisian atau masyarakat setempat.
Kalau nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari kata terang. Lebih memilih
tempat sepi, gelap dan berbau busuk.
Kalau pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, diperintah untuk berkelahi
dan minum minuman keras samapi muntah.
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok club
motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun
arogan, anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh
bila merasa diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak
kepolisian, club motor tidak bakal berubah menjadi geng motor.

3.4

Faktor Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng Motor

Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam kawanan


geng motor. Namun, salah satu penyebab utama mengapa remaja memilih
bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang
orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua
mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang kepada

anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi tidak
dapat mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua.

Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan


kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang tua atau keluarganya,
karena secara alamiah orang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang
sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak
mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah
satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk mendapatkan
pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya,
kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut
sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan eksistensinya.

Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini
memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media
bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif.

Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan


tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang
digelar.Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat
memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena sarana
aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi
mencelakakan dirinya dan orang lain.

3.5

Terbentuknya Geng Motor

Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng


yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mereka
membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi
menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran adalah
upaya dalam pencarian identitas mereka.Selama ini banyak anggota geng motor
itu dari kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) dengan menggunakan berbagai jenis motor. Mereka
berkeliaran di malam hari sekitar pukul 23.00 sampai 03.00, dan melakukan
berbagai keonaran, penganiayaan dan kejahatan lainnya, bahkan sampai
membunuh.

Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak


keberingasan anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend mode yang

sedang berlangsung saat itu.Aksi brutal itu perlu diredam.Mulanya berbuat jahat
dari yang ringan seperti bolos sekolah, lama-lama mencuri, merampok dan
membunuh. Lumrahnya jika sudah berani jahat ada indikasi mereka
mengkonsumsi narkoba.

Begitu pun membenci dan melawan orang tua.Mereka sadar karena masih
sekolah sumber keuangan ada di orang tua.Oleh karenanya, jika orang tua tak
memberi uang cukup, mereka terpaksa membenci dan mengancam orangtuanya
sendiri. Sedang aksi kejahatan berupa perampasan dan perampokan, merupakan
jalan lain untuk mendapatkan penghasilan.

Salah satu sebab kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras,
anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang. Bahkan, ada
satu geng motor yang ketua dan anggotanya merupakan pengedar dan
pengguna obat-obatan.

Mereka ingin diakui keberadaannya.Tapi ada juga yang asal mulanya hanya
karena senang kebut-kebutan.Penyebab tawuran antar geng motor meliputi
banyak hal yang bisa menjadi pemicunya. Mulai dari masalah rebutan wanita,
daerah kekuasaan, hingga wilayah pemasaran obat-obatan. Seperti disebutkan
tadi, tidak sedikit anggota geng motor yang terlibat dalam perdagangan
narkoba.

Banyak anggota geng motor yang tak begitu takut dengan aparat. Sebab tak
sedikit pula anggota geng motor yang punya beking kuat di polisi sendiri. Jumlah
anggota geng di Indonesia kini semakin banyak. Sebab jumlah motor semakin
banyak serta kian teraturnya organisasi geng motor.

Di tiap wilayah mereka selalu mempunyai pemimpin. Kalau motor hilang


dirampas geng musuh atau polisi, mereka tidakakan rugi. Karena rata-rata
mereka memiliki motor itu dari hasil menjambret atau meminjam motor, Anggota
geng sebagian besar adalah remaja tanggung atau masih duduk di bangku SMU.
Mereka belum mempunyai penghasilan sendiri.Karena itulah mereka sering
melakukan kejahatan agar bisa membeli obat-obatan tersebut.

3.6

Geng Motor yang Terkenal Serta Ciri Khasnya

Berdasarkan penyelidikan, ada empat geng terkenal di Indonesia yakni Exalt To


Coitus (XTC), Grab On Road (GBR), Berigadir Seven (Briges) dan Mounraker yang
pada hakikatnya memiliki ideologi sama, mencetak anggota dari kalangan
siswa SMP dan SMA menjadi remaja yang berperilaku jahat dan tak lepas dari
tiga sumpah di atas. Anggota bukan saja laki-laki, tetapi banyak juga remaja

putri yang senang berkumpul, berbaur dengan putra.Merujuk dari tiga poin
doktrin geng motor tersebut, dapat dimaklumi kalau mereka selalu berbuat jahat
karena termotivasi doktrin yang ada di kumpulanya itu.Hanya saja, aksi
kejahatan mereka kini semakin membabi buta.Bukan saja sebatas tawuran atau
merampas sepeda motor, tapi mereka sudah berani merampok dan
membunuh.Masalah kejahatan inilah yang kini jadi momok warga untuk tidak
keluar pada malam hari.Dan sering membuat kewalahan polisi untuk
memberantasnya.

Geng XTC
Geng XTC berdiri pada tahun 1982 di Kota Bandung. Dengan menancapkan
bendera putih biru muda bergambarkan lebah itu awalnya didirikan sekelompok
anak SMA swasta elite di kotaBandung. Rekruitmen anggota terus dilakukan
kelompok ini.

Sehingga pada usia belasan tahun geng ini mampu menarik anak sekolah dan
dengan cepat berkembang di daerah-daerah di Jawa Barat. Exalt To Coitus
tercatat beranggotakan di atas 5.000 orang. Anggota ini tersebar mulai dari Kota
Bandung, Kabupaten Bandung, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur,
Subang, hingga Cirebon dan Kuningan. Sejalan dengan tipe lebah, anggota geng
tersebut selalu kompak bila ada anggotanya yang disakiti anggota geng lain.
Bagaikan lebah, ketika disakiti, mereka terus memburu musuh-musuhnya yang
menggangu kenyamanan hidup mereka.Kami mengakui kalau XTC merupakan
geng terbesar di Bandung dibanding tiga geng lainnya.Kekuatan semakin besar
egonya pun tak ketulungan. Walau geng lain tak menggangu, XTC selalu
membuat masalah, kata sejumlah pentolan geng motor yang menolak ditulis
namanya.

XTC merupakan geng motor yang terkuat saat ini. Jumlah anggota semakin
bertambah, sehingga daerah jajahan nya pun semakin luas.Semula XTC hanya
menguasai sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mulai Jalan Peta, Buahbatu,
Gatot Subroto dan Jalan Diponogoro.Namun, belakangan, daerah kekuasaan
geng ini semakin bertambah dan mampu menguasai daerah Jalan Dago, Pasteur
hingga Kiaracondong.

Dengan adanya ekspansi daerah kekuasaan ternyata banyak menyinggung


kewibawaan geng motor lainnya di Kota Bandung. Buntunya, percikan
pertengkaran dan saling serang menyerang terus terjadi meski harus
menumbalkan nyawa anggotanya.Diakui atau tidak, geng XTC dimusuhi tiga
geng lainnya.Ini bukan impian tapi kenyataan, kata para remaja di Bandung.

Dalam membuat anggota baru, XTC memiliki cara tersendiri. Para anggota yang
datang dari lingkungan sekolah SMP dan SMA selalu digodok di daerah Lembang
selama empat hari untuk mengikuti training loyalitas. Yang lebih parah lagi,

semua anggota baru yang lulus dalam uji loyalitas, harus mengikuti tes terakhir
ketika mereka pulang ke rumah. Tes itu berupa mengendarai sepeda motor
Lembang-Bandung tanpa harus menggunakan rem. Latihan ini yang kini terus
dikembang dalam aksi kejahatan perampasan perampokan dan penyerangan di
tengah jalan, kata dia. Anggota XTC memiliki keunikan tersendiri dalam
organisasinya. Setiap orang mengundurkan diri dari keanggotaanya yang
bersangkutan diharuskan potong jari kelingking.Upacara ini menandakan
kesetiaan seseorang terhadap geng.

Brigadir Seven (Briges)


Tahun1980-an juga ditandai kelahiran Brigez dan GBR. Brigez lahir di SMUN 7
Bandung, sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada
tahun 80-an geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih
dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa.Dulu geng ini hanya beranggotakan
tidak lebih dari 50 motor.

Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa
Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas.Tidak ada pengurus, hanya ada
ketua yang bertugas mengkoordinir saja.Warna bendera negara Irak tanpa huruf
Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar
hitam sebagai simbolnya.

Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja,
karena mereka sering nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya.
Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap anti birokrasi. Mereka menolak
bersimbiosis dengan lembaga plat merah atau ormas bentukan kelompok politik
tertentu. Kalau pun ada anggotanya yang menjadi kader partai, itu lebih bersifat
individu dan tidak membawa bendera Brigez.

Berbeda dengan geng motor Brigadir Seven (Briges) dalam merekrut anggota
barunya.Tiga doktrin utama seperti musuhi polisi, lawan orang tua, dan berlaku
jahat di tengah malam terus dikembangkan pada tubuh geng yang semula
beranggotakan siswa SMA 7 Bandung ini.

Terhadap anggota baru, Komandan Briges terus melakukan uji nyali mulai
keterampilan dalam beraksi hingga mereka diharuskan minum darah anjing dan
ayam.Konon, dua darah ini bisa menumbuhkan rasa berani pada diri
seseorang.Dengan keberaniannya dalam beraksi, Briges mengalami
perkembangan cukup lumayan.Di bawah bendera negera Jerman bergambarkan
kelelawar hitam, Briges terus mengembangkan sayap dalam dunia geng hingga
mengalami kekuatan kedua setelah XTC. Dalam dunia pergengan di Bandung,
Briges yang berdiri pada tahun 1980-an menempati posisi kedua dan sekaligus
musuh bubuyutan XTC.

Moonraker
Moonraker, geng motor yang berdiri pada tahun 1978. Para pendiri geng ini
merupakan siswa SMA yang ada di Jalan Dago yang mencintai dunia balapan
motor pada waktu itu. Nama geng itu sendiri diambil dari judul film James Bond
yang sedang naik daun pada waktu itu.Dalam pencaturan jumlah anggota geng
ini di bawah Briges.Kecilnya anggota bukan jadi ukuran dalam dunia kejahatan.
Anggota Moonraker sama saja dengan yang lain, beringas, ganas dan selalu siap
perang pada malam hari.

Di bawah naungan bendera merah putih biru bergambarkan kelelawar,


Mounraker mampu berkuasa di kota ini. Sepanjang Jalan Dago, Dipati Ukur dan
Dago pojok merupakan wilayah kekuasaanya. Masuk ke dalam komunitas ini
tidak cuma-cuma. Calon anggota Moonrakertak jarang diwajibkan mengendarai
motor tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi Bandung. Jaraknya sekitar
15 kilometer.Kalau tidak diperintah ngebut tanpa rem, anak baru dipaksa
berkelahi dengan seniornya.

Pendeknya, mereka tampil pada panggung kehidupan sosial dengan


menawarkan model-model kekerasan.Diakui atau tidak, itulah pola yang
terbentuk melalui berbagai gerakan yang mereka tampilkan. Tindakan kekerasan
seperti kebutuhan spritual untuk membentuk identitas kelompoknya.
Belakangan geng ini sering bentrok dengan XTC menyusul sebagian wilayahnya
telah dieksvansi geng itu.Kelompok ini konsisten dengan sistem
keorganisasiannya.

Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program


kerja.Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper),
dan Tim SWAT atau regu penyelamat.Panglima Perang mungkin terdengar unik
dalam sebuah organisasi pencinta motor.Istilah ini biasanya digunakan oleh
lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker sendiri, Panglima
Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai
pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada
keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam
waktu 24 jam. Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi,
sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama Sel 13, semacam
mahkamah pengadilan.

Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah
proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang
itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya. Kategori pelanggaran itu
antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum
dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker.

Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya


mencapai 1.400 orang, tersebar di berbagai wilayah.

Grab On Road (GBR)


Grab On Road (GBR) merupakan geng motor paling muda di Kota Kembang.
Anggota mayoritas anak SMP yang memiliki hobi balapan setiap malam.Awal
terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa.Di bawah
bendera merah kuning hitam, geng tetap berjalan meski anggotanya hanya
sedikit dibanding tiga geng lainnya.Kelompok ini mengidentifikasi diri dengan
segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna benderanya hitam-merahkuning (urutan dari atas ke bawah).

Daerah kekuasaan mereka sepanjang Jalan Sunda, Sumatera dan


sekitarnya.Geng ini lamban dalam melakukan perkerutan anggota.Hal itu terjadi
karena pentolan pengurus masih anak SMP sehingga pola pegembangan
organisasinya cukup lamban.

3.7

Senjata yang Digunakan dalam Aksi Kejahatan Geng Motor

Untuk mendukung aksi geng motor, Samurai, jenis golok berukuran panjang
yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang, menjadi senjata khas
mereka.Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa dipamerkan pada saat
konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke jalanan hingga
memercikan cahaya api.

Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni golok, stik soft ball, bom molotof
bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu pasti siapa yang menggunakan
senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota geng, semuanya pernah
melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau malahan diancam
dengan pistol.

3.8

Permasalahan yang Ditimbulkan oleh Geng Motor

Tindakan yang dilakukan geng motor belakangan ini kian meresahkan warga.
Geng motor kini memang menjadi salah satu perhatian utama pihak berwenang
karena tindakan mereka kian berani. Selain meminta korban sesama anggota
geng, tindakan mereka juga mengambil korban masyarakat biasa.Tak salah jika
masyarakat menyebut geng-geng motor tersebut

tidak berbeda dengan perampok atau pencuri.Tindak kejahatan yang dilakukan


sebagian besar perampasan barang berharga milik korban, seperti uang, HP,
dompet, hingga motor.

Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya korban. Jika geng motor
tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut
bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal terorganisisasi. Indikasi itu
mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anggota geng
motor akir-akir ini. Kalau geng motor brutal itu tidak segera dibubarkan maka
akan sangat membahayakan karena terdapat solidaritas sempit yang telah
didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor tersebut, sehingga mengarah
pada tindakan kriminal.

3.9

Tanggapan Masyarakat Terhadap Aksi Kebrutalan Geng Motor

Keberadaan Geng Motor yang sudah mengganggu ketentraman masyarakat


yang juga sering terlibat tindak pidana kriminal agar segera dibubarkan dan
ditumpas. Terkait masalah Geng Motor yang sudah meresahkan masyarakat itu,
Menteri Pemuda dan Olahraga meminta pihak yang berwenang agar menumpas
dan membubarkan Geng Motor. Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam
Geng tersebut, harus ditindak sesuai hukum.Sedangkan bagi anggota yang tidak
terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan ditangani secara
persuasif.

Gejala sosial ini tidak boleh dibiarkan.Harus ditangani secara simultan, antara
penyadaran secara persuasif dan tindakan hukum. Jika dibiarkan, dikhawatirkan
akansemakin meresahkan masyarakat. Karena dalam praktek perekrutannya ada
semacam baiat bagi anggota baru dan ancaman hukuman.Seperti dipotong
anggota badannya, bagi anggota yang keluar dan buka mulut kepada orang tua
atau kepada pihak berwajib.

3.10

Upaya yang Dilakukan UntukMemerangi Teror Geng Motor

Salah satu solusi yang bisa memperbaiki keadaan mereka secara efektif adalah
peran; kepedulian; dan kasih sayang orang tua mereka sendiri. Solusi ini akan
lebih efektif, mengingat penyebab utama mereka memilih geng motor sebagai
bagian kehidupannya adalah karena mereka merasa jauh dari kasih sayang
orang tua. Dalam memberikan terapi kepada anaknya yang sudah terlanjur

terlibat anggota geng motor, orang tua bisa bekerja sama dengan psikolog yang
mereka percayai. Sehingga secara pasikologis sedikit demi sedikit anak akan
mendapatkan kembali kenyamanan berada dalam kasih sayang orang tua.

Sebagai upaya preventif terhadap peningkatan jumlah anggota geng motor di


kemudian hari, perlu dilakukan penanaman nilai-nilai agama sejak dini. terutama
tentang akhlaq (moral dan etika). Dengan begitu anak akan mengetahui mana
yang layak dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sehingga pada saat
mereka sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat mereka tahu batasanbatasan dan aturan yang harus dipatuhi.

Selain itu pihak polisi juga melakukan razia motor-motor yang tidak memiliki
surat-surat dan tas-tas sekolah yang dicurigai membawa senjata tajam ke
seluruh sekolah, dengan dibantu para guru dan kepala sekolah.

Tembak mati atau tembak melumpuhkan, merupakan stimulus jitu untuk


memberikan efek jera pada meraka.Namun, aksi polisi mengarah kepenembakan
itu belum bias terlaksana. Geng motor yang diproses di pengadilan tak akan
memberikan efek jera. Ketika pelaku divonis bebas, rekan-rekannya menyambut
dan mengelu-elukan. Jika anggota geng motor ditangkap dan diadili maka
anggota itu menjadi pahlawan.

BAB IV

PENUTUP

4.1.

Kesimpulan

Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak buruk
anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode yang sedang
berlangsung saat itu.
Penyebab remaja terlibat dalam geng motor yaitu kurangnya kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua, dan ajakan dari teman.
Anggota geng motor tidak lebih dari anak-anak yang kurang perhatian dari orang
tua mereka. Mereka itu ingin cari perhatian dan dipuji-puji rekan satu gengnya
karena di rumah tidak mendapat kasih sayang orang tua.
Ada empat geng terkenal, yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On Road (GRB),
Berigadir Seven (Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya memiliki ideologi
sama.
Salah satu sebabnya kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras,
anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang.
Samurai merupakan senjata khas mereka. Senjata lainnya yakni golok, stik soft
ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol.
Upaya memerangi teror geng motor liar antara lain :
Diperlukannya peranan orang tua dalam membimbing perkembangan anaknya.
Penanaman Nilai-nilai Agama
Peningkatan pendidikan
Tindakan tegas aparat hokum
Penyaluran minat dan bakat anak sejak dini
Mengikuti kegiatan-kegiatan positif
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan.Kalau ada kemauan tentulah ada
jalan keluarnya.Dalam persoalan geng motor, resepnya hanya satu, keterlibatan
semua pihak, terutama keluarga untuk memberi bimbingan yang terbaik untuk
anak-anaknya.

4.2

Saran

Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam Geng tersebut, harus ditindak
sesuai hukum. Sedangkan bagi anggota yang tidak terlibat pelanggaran hukum,
perlu segera disadarkan dan ditangani secara persuasif.
Diperlukan semua pihak yang terkait dengan kehidupan umat beragama, untuk
benar-benar memahami betapa pentingnya ajaran agama dan peningkatan
amaliahnya.
Proses penyadaran anggota geng motor harus dilakukan dengan bimbingan
konseling yang mendalam dari ahlinya masing-masing.
Sebaiknya sebelum kita mencoba untuk menjadi salah satu anggota seharusnya
berfikirlah yang panjang.Selain itu sebaiknya kita jauhi apapun yang berbau
kelompok informal yang memberikan dampak negative.Karena lebih baik
menghindar daripada mengobati. Selain itu kita harus mengerti apa konsekuensi
dari keputusan yang kita ambil jika kita tidak mau menyesal kelak.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

Ciri-ciri Komunitas Informal

Komunitas informal adalah komunitas yang tidak memiliki aturan dalam


kegiatannya, biasanya memiliki ciri-ciri:

Hubungan antar anggota tidak memiliki aturan

Tidak memiliki aturan dalam setiap kegiatan


Lebih berbentuk pribadi
Tidak seperti kelembagaan atau lebih seperti komunitas yang bebas
3.2

Ciri-ciri Komunitas Formal

Komunitas formal biasanya berbentuk seperti kelembagaan, biasanya memiliki


ciri-ciri:

Hubungan antar anggota memiliki aturan


Memiliki aturan dalam kegiatan apapun
Lebih berbentuk umum (tidak pribadi)
Seperti kelembagaan (teratur)
3.3

Pengertian Geng Motor

Geng motor adalah kumpulan orang-orang pecinta motor yang gemar kebutkebutan, tanpa membedakan jenis motor yang dikendarai. Perlu dibedakan
antara geng motor dengan Club Motor. Club Motor biasanya mengusung merek
tertentu atau spesifikasi jenis motor tertentu dengan perangkat organisasi
formal, seperti HDC (Harley Davidson Club), Scooter (kelompok pecinta Vesva),
kelompok Honda, kelompok Suzuki, Tiger, Mio. Ada juga Brotherhood kelompok
pecinta motor besar tua. Tapi kalau soal aksi jalanan, semuanya sama saja.
Kebanyakan sama-sama merasa jadi raja jalanan, tak mau didahului, apalagi
disalip oleh pengendara lain.

Sekarang geng-geng motor sudah berada dalam taraf berbahaya, tak segan
mereka tawuran dan tak merasa berdosa para geng tersebut membunuh.
Perbedaan mencolok dari geng motor dan club motor adalah :

Kebanyakan anggota geng motor tidak memakai perangkat safety seperti helm,
sepatu dan jaket.
Membawa senjata tajam yang dibuat sendiri atau sudah dari pabriknya seperti
samurai, badik hingga bom Molotov.
Biasanya hanya muncul pada malam hari dan tidak menggunakan lampu
penerang serta berisik.
Jauh dari kegiatan sosial, tidak pernah membuat acara-acara sosial seperti
sunatan masal atau kawin masal, mereka lebih suka membuat acara membunuh
masal.

Anggotanya lebih banyak kepada kaum lelaki yang sangar, tukang mabok,
penjudi dan hobi membunuh, sekalipuntidak menutup kemungkinan ada kaum
hawa yang ikut dan wanita yang mengikuti geng motor biasanya hanya dijadikan
budak nafsu lelaki masal.
Motor yang mereka gunakan tidak memiliki spion, sein, hingga lampu utama.
Yang penting untuk mereka adalah kencang dan mampu melibas orang yang
lewat.
Visi dan misi mereka jelas, hanya membuat kekacauan dan ingin menjadi geng
terseram diantara geng motor lainnya hingga sering terjadi tawuran diatas
motor.
Tidak terdaftar di kepolisian atau masyarakat setempat.
Kalau nongkrong, lebih suka ditempat yang jauh dari kata terang. Lebih memilih
tempat sepi, gelap dan berbau busuk.
Kalau pelantikan anak baru biasanya bermain fisik, diperintah untuk berkelahi
dan minum minuman keras samapi muntah.
Namun sekarang perlu diwaspadai karena ada geng motor yang berkedok club
motor. Berpakaian rapi, safety dan penuh perlengkapan berkendaraan namun
arogan, anarkis dan egois kalau dijalan serta tak segan mereka membuat rusuh
bila merasa diganggu. Selama AD/ART mereka jelas dan terdaftar dipihak
kepolisian, club motor tidak bakal berubah menjadi geng motor.

3.4

Faktor Penyebab Remaja Terlibat dalam Geng Motor

Tentunya sangat banyak faktor penyebab remaja terjerumus ke dalam kawanan


geng motor. Namun, salah satu penyebab utama mengapa remaja memilih
bergabung dengan geng motor adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang
orang tua. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu sibuknya kedua orang tua
mereka dengan pekerjaan, sehingga perhatian dan kasih sayang kepada
anaknya hanya diekspresikan dalam bentuk materi saja. Padahal materi tidak
dapat mengganti dahaga mereka akan kasih sayang dan perhatian orang tua.

Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan


kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang tua atau keluarganya,
karena secara alamiah orang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang
sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, dan kasih sayang tersebut tidak
mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah
satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk mendapatkan
pengakuan tersebut adalah di lingkungan teman sebayanya. Sayangnya,
kegiatan-kegiatan negatif kerap menjadi pilihan anak-anak broken home tersebut
sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan eksistensinya.

Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini
memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media
bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif.

Remaja pada umumnya, lebih suka memacu kendaraan dengan kecepatan


tinggi. Namun, ajang-ajang lomba balap yang legal sangat jarang
digelar.Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat
memotivasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena sarana
aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka
melampiaskannya dengan aksi ugal-ugalan di jalan umum yang berpotensi
mencelakakan dirinya dan orang lain.

3.5

Terbentuknya Geng Motor

Mulanya kumpul-kumpul sesama pecinta motor, kemudian berubah jadi geng


yang beranggotakan puluhan bahkan ratusan orang. Di jalanan, mereka
membentuk gaya hidup yang terkadang menyimpang dari kelaziman demi
menancapkan identitas kelompok. Ngetrack, kebut-kebutan, dan tawuran adalah
upaya dalam pencarian identitas mereka.Selama ini banyak anggota geng motor
itu dari kalangan anak-anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) dengan menggunakan berbagai jenis motor. Mereka
berkeliaran di malam hari sekitar pukul 23.00 sampai 03.00, dan melakukan
berbagai keonaran, penganiayaan dan kejahatan lainnya, bahkan sampai
membunuh.

Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak


keberingasan anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend mode yang
sedang berlangsung saat itu.Aksi brutal itu perlu diredam.Mulanya berbuat jahat
dari yang ringan seperti bolos sekolah, lama-lama mencuri, merampok dan
membunuh. Lumrahnya jika sudah berani jahat ada indikasi mereka
mengkonsumsi narkoba.

Begitu pun membenci dan melawan orang tua.Mereka sadar karena masih
sekolah sumber keuangan ada di orang tua.Oleh karenanya, jika orang tua tak
memberi uang cukup, mereka terpaksa membenci dan mengancam orangtuanya
sendiri. Sedang aksi kejahatan berupa perampasan dan perampokan, merupakan
jalan lain untuk mendapatkan penghasilan.

Salah satu sebab kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras,
anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang. Bahkan, ada

satu geng motor yang ketua dan anggotanya merupakan pengedar dan
pengguna obat-obatan.

Mereka ingin diakui keberadaannya.Tapi ada juga yang asal mulanya hanya
karena senang kebut-kebutan.Penyebab tawuran antar geng motor meliputi
banyak hal yang bisa menjadi pemicunya. Mulai dari masalah rebutan wanita,
daerah kekuasaan, hingga wilayah pemasaran obat-obatan. Seperti disebutkan
tadi, tidak sedikit anggota geng motor yang terlibat dalam perdagangan
narkoba.

Banyak anggota geng motor yang tak begitu takut dengan aparat. Sebab tak
sedikit pula anggota geng motor yang punya beking kuat di polisi sendiri. Jumlah
anggota geng di Indonesia kini semakin banyak. Sebab jumlah motor semakin
banyak serta kian teraturnya organisasi geng motor.

Di tiap wilayah mereka selalu mempunyai pemimpin. Kalau motor hilang


dirampas geng musuh atau polisi, mereka tidakakan rugi. Karena rata-rata
mereka memiliki motor itu dari hasil menjambret atau meminjam motor, Anggota
geng sebagian besar adalah remaja tanggung atau masih duduk di bangku SMU.
Mereka belum mempunyai penghasilan sendiri.Karena itulah mereka sering
melakukan kejahatan agar bisa membeli obat-obatan tersebut.

3.6

Geng Motor yang Terkenal Serta Ciri Khasnya

Berdasarkan penyelidikan, ada empat geng terkenal di Indonesia yakni Exalt To


Coitus (XTC), Grab On Road (GBR), Berigadir Seven (Briges) dan Mounraker yang
pada hakikatnya memiliki ideologi sama, mencetak anggota dari kalangan
siswa SMP dan SMA menjadi remaja yang berperilaku jahat dan tak lepas dari
tiga sumpah di atas. Anggota bukan saja laki-laki, tetapi banyak juga remaja
putri yang senang berkumpul, berbaur dengan putra.Merujuk dari tiga poin
doktrin geng motor tersebut, dapat dimaklumi kalau mereka selalu berbuat jahat
karena termotivasi doktrin yang ada di kumpulanya itu.Hanya saja, aksi
kejahatan mereka kini semakin membabi buta.Bukan saja sebatas tawuran atau
merampas sepeda motor, tapi mereka sudah berani merampok dan
membunuh.Masalah kejahatan inilah yang kini jadi momok warga untuk tidak
keluar pada malam hari.Dan sering membuat kewalahan polisi untuk
memberantasnya.

Geng XTC
Geng XTC berdiri pada tahun 1982 di Kota Bandung. Dengan menancapkan
bendera putih biru muda bergambarkan lebah itu awalnya didirikan sekelompok
anak SMA swasta elite di kotaBandung. Rekruitmen anggota terus dilakukan
kelompok ini.

Sehingga pada usia belasan tahun geng ini mampu menarik anak sekolah dan
dengan cepat berkembang di daerah-daerah di Jawa Barat. Exalt To Coitus
tercatat beranggotakan di atas 5.000 orang. Anggota ini tersebar mulai dari Kota
Bandung, Kabupaten Bandung, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Sumedang, Cianjur,
Subang, hingga Cirebon dan Kuningan. Sejalan dengan tipe lebah, anggota geng
tersebut selalu kompak bila ada anggotanya yang disakiti anggota geng lain.
Bagaikan lebah, ketika disakiti, mereka terus memburu musuh-musuhnya yang
menggangu kenyamanan hidup mereka.Kami mengakui kalau XTC merupakan
geng terbesar di Bandung dibanding tiga geng lainnya.Kekuatan semakin besar
egonya pun tak ketulungan. Walau geng lain tak menggangu, XTC selalu
membuat masalah, kata sejumlah pentolan geng motor yang menolak ditulis
namanya.

XTC merupakan geng motor yang terkuat saat ini. Jumlah anggota semakin
bertambah, sehingga daerah jajahan nya pun semakin luas.Semula XTC hanya
menguasai sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mulai Jalan Peta, Buahbatu,
Gatot Subroto dan Jalan Diponogoro.Namun, belakangan, daerah kekuasaan
geng ini semakin bertambah dan mampu menguasai daerah Jalan Dago, Pasteur
hingga Kiaracondong.

Dengan adanya ekspansi daerah kekuasaan ternyata banyak menyinggung


kewibawaan geng motor lainnya di Kota Bandung. Buntunya, percikan
pertengkaran dan saling serang menyerang terus terjadi meski harus
menumbalkan nyawa anggotanya.Diakui atau tidak, geng XTC dimusuhi tiga
geng lainnya.Ini bukan impian tapi kenyataan, kata para remaja di Bandung.

Dalam membuat anggota baru, XTC memiliki cara tersendiri. Para anggota yang
datang dari lingkungan sekolah SMP dan SMA selalu digodok di daerah Lembang
selama empat hari untuk mengikuti training loyalitas. Yang lebih parah lagi,
semua anggota baru yang lulus dalam uji loyalitas, harus mengikuti tes terakhir
ketika mereka pulang ke rumah. Tes itu berupa mengendarai sepeda motor
Lembang-Bandung tanpa harus menggunakan rem. Latihan ini yang kini terus
dikembang dalam aksi kejahatan perampasan perampokan dan penyerangan di
tengah jalan, kata dia. Anggota XTC memiliki keunikan tersendiri dalam
organisasinya. Setiap orang mengundurkan diri dari keanggotaanya yang
bersangkutan diharuskan potong jari kelingking.Upacara ini menandakan
kesetiaan seseorang terhadap geng.

Brigadir Seven (Briges)


Tahun1980-an juga ditandai kelahiran Brigez dan GBR. Brigez lahir di SMUN 7
Bandung, sesuai dengan namanya Brigade Seven. Sejak masih embrio pada
tahun 80-an geng ini merupakan rival terberat XTC. Awal terbentuknya tak lebih

dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa.Dulu geng ini hanya beranggotakan


tidak lebih dari 50 motor.

Kini pengikutnya mencapai ribuan motor dan tersebar di berbagai daerah di Jawa
Barat. Sistem pengorganisasiannya tidak jelas.Tidak ada pengurus, hanya ada
ketua yang bertugas mengkoordinir saja.Warna bendera negara Irak tanpa huruf
Arab di tengahnya, menjadi lambang identitas kelompok ini dengan kelelawar
hitam sebagai simbolnya.

Nama Brigez acapkali diplesetkan menjadi Brigade setan atau Brigade Senja,
karena mereka sering nongkrong bersamaan dengan kepulangan sang surya.
Berbeda dengan XTC, Brigez identik dengan sikap anti birokrasi. Mereka menolak
bersimbiosis dengan lembaga plat merah atau ormas bentukan kelompok politik
tertentu. Kalau pun ada anggotanya yang menjadi kader partai, itu lebih bersifat
individu dan tidak membawa bendera Brigez.

Berbeda dengan geng motor Brigadir Seven (Briges) dalam merekrut anggota
barunya.Tiga doktrin utama seperti musuhi polisi, lawan orang tua, dan berlaku
jahat di tengah malam terus dikembangkan pada tubuh geng yang semula
beranggotakan siswa SMA 7 Bandung ini.

Terhadap anggota baru, Komandan Briges terus melakukan uji nyali mulai
keterampilan dalam beraksi hingga mereka diharuskan minum darah anjing dan
ayam.Konon, dua darah ini bisa menumbuhkan rasa berani pada diri
seseorang.Dengan keberaniannya dalam beraksi, Briges mengalami
perkembangan cukup lumayan.Di bawah bendera negera Jerman bergambarkan
kelelawar hitam, Briges terus mengembangkan sayap dalam dunia geng hingga
mengalami kekuatan kedua setelah XTC. Dalam dunia pergengan di Bandung,
Briges yang berdiri pada tahun 1980-an menempati posisi kedua dan sekaligus
musuh bubuyutan XTC.

Moonraker
Moonraker, geng motor yang berdiri pada tahun 1978. Para pendiri geng ini
merupakan siswa SMA yang ada di Jalan Dago yang mencintai dunia balapan
motor pada waktu itu. Nama geng itu sendiri diambil dari judul film James Bond
yang sedang naik daun pada waktu itu.Dalam pencaturan jumlah anggota geng
ini di bawah Briges.Kecilnya anggota bukan jadi ukuran dalam dunia kejahatan.
Anggota Moonraker sama saja dengan yang lain, beringas, ganas dan selalu siap
perang pada malam hari.

Di bawah naungan bendera merah putih biru bergambarkan kelelawar,


Mounraker mampu berkuasa di kota ini. Sepanjang Jalan Dago, Dipati Ukur dan
Dago pojok merupakan wilayah kekuasaanya. Masuk ke dalam komunitas ini

tidak cuma-cuma. Calon anggota Moonrakertak jarang diwajibkan mengendarai


motor tanpa rem dari Lembang hingga Jalan Setibudhi Bandung. Jaraknya sekitar
15 kilometer.Kalau tidak diperintah ngebut tanpa rem, anak baru dipaksa
berkelahi dengan seniornya.

Pendeknya, mereka tampil pada panggung kehidupan sosial dengan


menawarkan model-model kekerasan.Diakui atau tidak, itulah pola yang
terbentuk melalui berbagai gerakan yang mereka tampilkan. Tindakan kekerasan
seperti kebutuhan spritual untuk membentuk identitas kelompoknya.
Belakangan geng ini sering bentrok dengan XTC menyusul sebagian wilayahnya
telah dieksvansi geng itu.Kelompok ini konsisten dengan sistem
keorganisasiannya.

Setiap tahun ada penggantian kepengurusan dan membuat program-program


kerja.Struktur Organisasinya terdiri atas Divisi Balap, Panglima Perang (Paper),
dan Tim SWAT atau regu penyelamat.Panglima Perang mungkin terdengar unik
dalam sebuah organisasi pencinta motor.Istilah ini biasanya digunakan oleh
lembaga keamanan atau kelompok bersenjata. Di Moonraker sendiri, Panglima
Perang bertugas mengkoordinir anggota pada saat terjadi tawuran, atau sebagai
pembuat keputusan pada saat terjadi bentrok dengan kelompok lain. Jika ada
keputusan perang, informasi menyebar ke seluruh anggota paling lama dalam
waktu 24 jam. Bagi para pembangkang yang melanggar tata tertib organisasi,
sudah disiapkan tempat yang mereka sebut dengan nama Sel 13, semacam
mahkamah pengadilan.

Tempat ini paling dihindari oleh semua anggota. Jangan mengharap sebuah
proses hukum layaknya sebuah lembaga pengadilan. Di sini para pembangkang
itu akan mendapat penyiksaan dari senior-seniornya. Kategori pelanggaran itu
antara lain memakai dan mengedarkan narkoba, bertindak melanggar hukum
dan menjalin hubungan kasih dengan sesama anggota Moonraker.

Pengikut Moonraker semakin lama, terus membengkak. Kini tercatat anggotanya


mencapai 1.400 orang, tersebar di berbagai wilayah.

Grab On Road (GBR)


Grab On Road (GBR) merupakan geng motor paling muda di Kota Kembang.
Anggota mayoritas anak SMP yang memiliki hobi balapan setiap malam.Awal
terbentuknya tak lebih dari hanya sekadar kumpul-kumpul biasa.Di bawah
bendera merah kuning hitam, geng tetap berjalan meski anggotanya hanya
sedikit dibanding tiga geng lainnya.Kelompok ini mengidentifikasi diri dengan
segala sesuatu berbau Jerman, paling tidak warna benderanya hitam-merahkuning (urutan dari atas ke bawah).

Daerah kekuasaan mereka sepanjang Jalan Sunda, Sumatera dan


sekitarnya.Geng ini lamban dalam melakukan perkerutan anggota.Hal itu terjadi
karena pentolan pengurus masih anak SMP sehingga pola pegembangan
organisasinya cukup lamban.

3.7

Senjata yang Digunakan dalam Aksi Kejahatan Geng Motor

Untuk mendukung aksi geng motor, Samurai, jenis golok berukuran panjang
yang biasa digunakan oleh kelompok Ninja di Jepang, menjadi senjata khas
mereka.Tidak hanya saat tawuran, senjata ini biasa dipamerkan pada saat
konvoi. Samurai dilepas dan ujung runcingnya digesekkan ke jalanan hingga
memercikan cahaya api.

Senjata lainnya yang biasa digunakan yakni golok, stik soft ball, bom molotof
bahkan senjata api jenis pistol. Tidak tahu pasti siapa yang menggunakan
senjata api, namun dari penuturan sebagian anggota geng, semuanya pernah
melihat teman satu gengnya menggenggam pistol atau malahan diancam
dengan pistol.

3.8

Permasalahan yang Ditimbulkan oleh Geng Motor

Tindakan yang dilakukan geng motor belakangan ini kian meresahkan warga.
Geng motor kini memang menjadi salah satu perhatian utama pihak berwenang
karena tindakan mereka kian berani. Selain meminta korban sesama anggota
geng, tindakan mereka juga mengambil korban masyarakat biasa.Tak salah jika
masyarakat menyebut geng-geng motor tersebut

tidak berbeda dengan perampok atau pencuri.Tindak kejahatan yang dilakukan


sebagian besar perampasan barang berharga milik korban, seperti uang, HP,
dompet, hingga motor.

Dalam aksinya, mereka tak segan-segan menganiaya korban. Jika geng motor
tersebut tidak diantispasi sejak dini, dikhawatirkan kelompok-kelompok tersebut
bisa kian besar menjadi sebuah jaringan kriminal terorganisisasi. Indikasi itu
mulai muncul dengan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anggota geng
motor akir-akir ini. Kalau geng motor brutal itu tidak segera dibubarkan maka
akan sangat membahayakan karena terdapat solidaritas sempit yang telah
didoktrinkan kepada setiap anggota geng motor tersebut, sehingga mengarah
pada tindakan kriminal.

3.9

Tanggapan Masyarakat Terhadap Aksi Kebrutalan Geng Motor

Keberadaan Geng Motor yang sudah mengganggu ketentraman masyarakat


yang juga sering terlibat tindak pidana kriminal agar segera dibubarkan dan
ditumpas. Terkait masalah Geng Motor yang sudah meresahkan masyarakat itu,
Menteri Pemuda dan Olahraga meminta pihak yang berwenang agar menumpas
dan membubarkan Geng Motor. Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam
Geng tersebut, harus ditindak sesuai hukum.Sedangkan bagi anggota yang tidak
terlibat pelanggaran hukum, perlu segera disadarkan dan ditangani secara
persuasif.

Gejala sosial ini tidak boleh dibiarkan.Harus ditangani secara simultan, antara
penyadaran secara persuasif dan tindakan hukum. Jika dibiarkan, dikhawatirkan
akansemakin meresahkan masyarakat. Karena dalam praktek perekrutannya ada
semacam baiat bagi anggota baru dan ancaman hukuman.Seperti dipotong
anggota badannya, bagi anggota yang keluar dan buka mulut kepada orang tua
atau kepada pihak berwajib.

3.10

Upaya yang Dilakukan UntukMemerangi Teror Geng Motor

Salah satu solusi yang bisa memperbaiki keadaan mereka secara efektif adalah
peran; kepedulian; dan kasih sayang orang tua mereka sendiri. Solusi ini akan
lebih efektif, mengingat penyebab utama mereka memilih geng motor sebagai
bagian kehidupannya adalah karena mereka merasa jauh dari kasih sayang
orang tua. Dalam memberikan terapi kepada anaknya yang sudah terlanjur
terlibat anggota geng motor, orang tua bisa bekerja sama dengan psikolog yang
mereka percayai. Sehingga secara pasikologis sedikit demi sedikit anak akan
mendapatkan kembali kenyamanan berada dalam kasih sayang orang tua.

Sebagai upaya preventif terhadap peningkatan jumlah anggota geng motor di


kemudian hari, perlu dilakukan penanaman nilai-nilai agama sejak dini. terutama
tentang akhlaq (moral dan etika). Dengan begitu anak akan mengetahui mana
yang layak dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sehingga pada saat
mereka sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat mereka tahu batasanbatasan dan aturan yang harus dipatuhi.

Selain itu pihak polisi juga melakukan razia motor-motor yang tidak memiliki
surat-surat dan tas-tas sekolah yang dicurigai membawa senjata tajam ke
seluruh sekolah, dengan dibantu para guru dan kepala sekolah.

Tembak mati atau tembak melumpuhkan, merupakan stimulus jitu untuk


memberikan efek jera pada meraka.Namun, aksi polisi mengarah kepenembakan
itu belum bias terlaksana. Geng motor yang diproses di pengadilan tak akan
memberikan efek jera. Ketika pelaku divonis bebas, rekan-rekannya menyambut
dan mengelu-elukan. Jika anggota geng motor ditangkap dan diadili maka
anggota itu menjadi pahlawan.

BAB IV

PENUTUP

4.1.

Kesimpulan

Geng motor merupakan wadah yang mampu memberikan gejala watak buruk
anak muda. Perkembangannya, tak lepas dari trend dan mode yang sedang
berlangsung saat itu.
Penyebab remaja terlibat dalam geng motor yaitu kurangnya kurangnya
perhatian dan kasih sayang orang tua, dan ajakan dari teman.
Anggota geng motor tidak lebih dari anak-anak yang kurang perhatian dari orang
tua mereka. Mereka itu ingin cari perhatian dan dipuji-puji rekan satu gengnya
karena di rumah tidak mendapat kasih sayang orang tua.

Ada empat geng terkenal, yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On Road (GRB),
Berigadir Seven (Briges) dan Mounraker yang pada hakikatnya memiliki ideologi
sama.
Salah satu sebabnya kebrutalan adalah selain dekat dengan minuman keras,
anggota geng motor juga akrab dengan obat-obatatan terlarang.
Samurai merupakan senjata khas mereka. Senjata lainnya yakni golok, stik soft
ball, bom molotof bahkan senjata api jenis pistol.
Upaya memerangi teror geng motor liar antara lain :
Diperlukannya peranan orang tua dalam membimbing perkembangan anaknya.
Penanaman Nilai-nilai Agama
Peningkatan pendidikan
Tindakan tegas aparat hokum
Penyaluran minat dan bakat anak sejak dini
Mengikuti kegiatan-kegiatan positif
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan.Kalau ada kemauan tentulah ada
jalan keluarnya.Dalam persoalan geng motor, resepnya hanya satu, keterlibatan
semua pihak, terutama keluarga untuk memberi bimbingan yang terbaik untuk
anak-anaknya.

4.2

Saran

Para pelaku kejahatan yang berhimpun dalam Geng tersebut, harus ditindak
sesuai hukum. Sedangkan bagi anggota yang tidak terlibat pelanggaran hukum,
perlu segera disadarkan dan ditangani secara persuasif.
Diperlukan semua pihak yang terkait dengan kehidupan umat beragama, untuk
benar-benar memahami betapa pentingnya ajaran agama dan peningkatan
amaliahnya.
Proses penyadaran anggota geng motor harus dilakukan dengan bimbingan
konseling yang mendalam dari ahlinya masing-masing.
Sebaiknya sebelum kita mencoba untuk menjadi salah satu anggota seharusnya
berfikirlah yang panjang.Selain itu sebaiknya kita jauhi apapun yang berbau
kelompok informal yang memberikan dampak negative.Karena lebih baik
menghindar daripada mengobati. Selain itu kita harus mengerti apa konsekuensi
dari keputusan yang kita ambil jika kita tidak mau menyesal kelak.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Agung. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta


Jakarta.

Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sosial (Individu dan Teori- teori Psikologi Sosial).
Jakarta: Balai Pustaka.

Soetomo. 2011. Masalah sosial dan Upaya pemecahannya. Jakarta: Pustaka


Pelajar.

Wilis, Sofyan. S. 2005. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta.

Ali, Mohammad dan Mohammad, Asrori. 2008. Psikologi Remaja Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Faizah, S.Ag, M.A dan H. Lalu Muchsin Effendi, Lc., M.A. Psikologi Dakwah.
Jakarta : Kencana, 2006.

Walgito,Bimo. Prof. Dr. (R004) Pengantar Psikolagi Umum. Yogyakarta :Andi


Ofset

Irwanto, Drs.dkk. Psikologi Umum. Jakarta,

Anda mungkin juga menyukai