Anda di halaman 1dari 4

Beberapa Contoh Artikel Opini

Contoh Artikel Opini Tentang Pendidikan

Pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan orang terdidik

Saat ini banyak sekali terjadi tindakan-tindakan yang memalukan di negeri ini seperti korupsi, suap
dan masih banyak lagi. Namun, anehnya para pelaku tindakan kejahatan tersebut adalah orang-
orang pintar yang bergelar sarjana dari berbagai lulusan universtas yang ternama. Melihat
fenomena-fenomena yang terjadi saat ini, sepertinya ada yang salah dengan pola pendidikan formal
di Indonesia dan semestinya harus dikaji ulang.

Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan ilmu-ilmu dunia sehingga banyak menghasilkan
orang-orang pintar tetapi sayangnya mereka tidak terdidik dan memiliki budi pekerti yang lemah.
Akibatnya orang-orang pintar tersebut malah menjadi orang yang bejat, maling dan penindak kaum
yang lemah. Padahal seharusnya merekalah yang menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk
menciptakan kemaslahatan bagi orang banyak.

Terlebih lagi, saat ini banyak sekali orang-orang yang berpendidikan tinggi dan mengaku beragama,
tetapi tindakan mereka sangat memalukan dan meresahkan masyarakat sekitar. Contohnya adalah,
para dewan yang ‘’katanya’’ terhormat banyak yang tertangkap tangan melakukan korupsi atau
penyuapan. Parahnya lagi tindakan tersebut dilakukan bersama-sama dengan teman-teman mereka
yang juga “katanya” terhormat. Yang lebih miris saat mereka tertangkap oleh pihak yang berwajib,
mereka malah dengan tenang dan melemparkan senyum yang lebar kepada masyrakat. Seolah-olah
mereka senang dengan apa yang mereka perbuat. Bukankah mereka malu dengan tindakan tersebut,
apakah mereka tidak mengetahui atau tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan
haknya adalah perbuatan dosa dan haram hukumnya bagi mereka dan keluarganya.

Memang mereka itu sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya. Bahkan ada saja
orang yang jelas-jelas terjerat kasus korupsi yang menjadi ketua atau pemimpin suatu instansi.
Bukankah ini sangat memalukan? 

Oleh karean itu, sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera direvisi dengan tidak
hanya mementingkan hasil, tetapi lebih mementingkan suatu proses untuk mencapai suatu
keberhasilan agar tidak lagi mencetak orang-orang pintar yang memintari, bukannya orang-orang
pintar yang mendidik.
Contoh Reportase
 
 
Lokasi Bumi Perkemahan Kalisoro 
Tawangmangu
 
Kalisoro merupakan bumi perkemahan yang terletak di Kecamatan Tawangmangu, wilayah
Kabupaten Karangangyar. Kalisoro terletak di lereng sebelah barat Gunung Lawu. Sebelah barat
Gunung Lawu masuk Wilayah Jawa Tengah dan sebelah timur masuk Jawa Timur. Dari arah Solo
menuju ke timur. Jarak dari Kota Solo sekitar 40 km. Jika menggunakan kendaraan pribadi jalan
menuju ke lokasi ini cukup lebar, halus, meskipun banyak tanjakan curam, dan tikungan-tikungan
tajam. Pada hari-hari libur, jalan menuju lokasi ini tidak terlalu ramai sehingga membuat perjalanan
ke sana terasa lebih menyenangkan. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, tersedia bus jurusan
Solo-Tawangmangu.
Udara di sana masih sangat segar. Karena letaknya yang cukup tinggi dari permukaan laut, udaranya
terasa dingin dan sejuk, baik pagi hari maupun siang hari. Apalagi ketika malam tiba, udara dingin
sangat terasa sampai ke tulang-tulang sumsum. Sangat berbeda dari hawa di perkotaan. Di sekitar
lokasi pemandangannya sangat indah. Hijau pepohonan dan birunya puncak gunung dapat dinikmati
dari lokasi perkemahan. Namun, jika berkemah di sana harus hati-hati sebab di sekitar terdapat
jurang yang cukup dalam. Di samping jurang, pandangan dapat pula kita tujukan ke sekitar lokasi
yaitu kebun sayur yang jarang kita temukan di perkotaan. Ternyata dari sanalah aneka sayuran yang
membanjiri perkotaan berasal. Yang banyak kita temukan adalah tanaman wortel yang segar dan
seolah- olah enak dimakan tanpa harus dimasak.
Di sekitar lokasi banyak sekali dijumpai air bersih. Bahkan, air yang mengalir di sungai-sungai
kecil pun masih sangat jernih. Dengan demikian, peserta kemping tidak perlu takut kekurangan air
bersih. Jika ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari atau berbelanja sayuran untuk oleh-oleh terdapat
pasar yang letaknya tidak terlalu jauh. Di sekitar pasar terdapat kantor polisi,  masjid yang cukup
besar, dan bahkan pasar yang terletak berseberangan dengan terminal. Di dekat lokasi kemping
terdapat sebuah SMP Negeri sehingga peserta kemping dapat memanfaatkan fasilitas MCK SMP
Negeri itu, tentu saja jauh hari sebelumnya harus terlebih dahulu meminta izin kepada pihak
sekolah.
Dikutip dari :  BSE Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Date: Oktober 28, 2017Author: reskairawati25 0 Komentar


Reportase
Pemberitaan yang disajikan dengan paparan lengkap (interpretatif) tentang suatu fakta dari
peristiwa yang dilihat langsung. Dalam pengertian yang lain, reportase dapat juga diartikan
sebagai pemberitaan hasil penyelidikan (investigasi) setelah sebelumnya dilakukan
pengkajian seluruh fakta yang dilengkapi dengan latar belakang terjadinya peristiwa itu.
Istilah reportase berasal dari bahasa Latin reportare (sesuatu yang dibawa pulang dari
tempat lain). Orang yang melakukan reportase disebut reporter. Dalam kegiatan
pemberitaan, hal ini dapat berarti seorang reporter yang membawa laporan peristiwa dari
suatu tempat kejadian. (http://www.pengertianahli.com)
 
Contoh 1:

Malam Peresmian Acara “Baduy Kembali”

JAKARTA–  Acara peresmian pameran budaya yang bertema “Baduy Kembali” dilaksanakan
malam hari, pukul 19.30 WIB, bertempat di Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta, Indonesia (6/4).
“Dalam pameran ini Bentara Budaya bekerjasama dengan Kompas.com. Kompas.com kebetulan
mempunyai program mengangkat Baduy dan kita mensupport, karena Bentara Budaya mensupport
semua yang menyangkut keberagaman budaya,” ujar Paulina Dinarti Tisti sebagai Manager Bentara
Budaya Jakarta.
Peresmian acara dimeriahkan dengan konser “Membaca Baduy” Bersama Jodhi Yudono dan Tlaga
Swarna. Sebagai pembukaan acara dimulai dengan ketukan alunan alat musik angkluk dimainkan
oleh Frans Sartono sebagi General Manager Bentara Budaya.
Selanjutnya, pembukaan acara tersebut menampilkan sosok masyarakat Baduy seperti Arsin
seorang pegiat literasi, Misnah wanita yang berprofesi sebagai penenun dan Kasudin pemimpin
rombongan alat musik angklung. Enam belas warga Baduy unjuk kebolehan dengan memainkan
alat musik angklung diiringi lagu berbahasa sunda dengan mengelilingi -area selama tujuh kali.
Memainkan alat musik angklung dianggap sacral karena kerap dihadirkan untuk menyambut
moment penanaman padi agar panennya menjadi berkah dan melimpah.
“Diharapkan dengan acara ini, kita akan semakin mencintai Baduy yang menjadikan Indonesia
memiliki warna dalam keberagaman,” ujar General Manager Bentara Budaya, Frans Sartono dalam
pidatonya sebagai pembukaa acara di Gedung Bentara Budaya, Jakarta (6/4).
Dalam acara malam tersebut, terdapat sebuah pameran-pameran yang berasal dari suku Baduy
seperti, perkakas rumah tangga, alat pertanian, lukisan-lukisan, pakaian adat dan kerajinan Suku
Baduy. Dalam pameran tersebut pengunjung dapat melihat langsung alat-alat yang biasa digunakan
oleh Suku Baduy. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan akademi
maupun non-akademi mengenai Suku Baduy.
Baduy Dalam termasuk kelompok yang masih sangat memegang teguh adat istiadat seperti masih
menerapkan isolasi dari dunia luar tidak menggunakan peralatan elektronik dalam kehidupan
sehari-hari. Baduy Luar lebih luwes dengan aturan seperti memperbolehkan masyarakatnya
menggunakan peralatan modern, bahkan boleh berkendara bila ingin pergi ke kota. Perubahan
budaya karena derasnya modernisasi terkadang dirasa menghilangkan kekhasan dan kesakralan
suatu budaya.
“Harapannya bagaimana bisa menghadapi moderenisasi tapi tanpa kehilangan identitas. Itulah yang
tidak mudah yang seringkali moderenisasinya kehilangan, jangan sampai identitas hilang, karena itu
adalah bagian kekayaan bangsa Indonesia,” ujar Andi Budiman, Kompas Gramedia Digital Group.

Anda mungkin juga menyukai