PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Praktikum
Untuk memudahkan dan mengetahui arah penelitian ini, maka penulis mempunyai tujuan
percobaan seperti berikut :
1. Mengetahui dan memahami cara menghitung data kasar menjadi data yang dapat
dibaca.
2. Mempelajari dan memberikan suatu gambaran dan membandingkan seperangkat
data yang telah dikumpulkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan frekuensi
kumulatif serta mengetahui cara pembuatannya.
3. Mempelajari dan memberikan informasi dalam bentuk grafik histogram dan poligon
dan mengetahui cara pembuatannya.
2
2. Study lapangan.
Mengadakan pengambilan data pada obyek yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti, yaitu data waktu kedatangan dan waktu pelayanan. Dalam pengambilan
data ini dilakukan di CGV Blitz Bekasi Cyber Park.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam
(misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi
dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga
digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk
merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya
yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya
dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat (perhitungan cepat hasil
pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan
dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.
4
2.2 Statistika Dalam Penelitian
Dalam rangka kegiatan penelitian, seperti yang telah disinggung di depan, fungsi
dan peranan statistika dijelaskan sebagai berikut:
1. Statistika memungkinkan pencatatan secara eksak data penelitian.
2. Statistika memandu peneliti menganut tata fikir dan tata kerja yang definit
daneksak.
3. Statistika menyediakan cara-cara meringkas data ke dalam bentuk yang lebih
banyak artinya dan lebih mudah mengerjakannya.
4. Statistika memberi dasar-dasar untuk menarik kongklusi kongklusi melalui
proses-proses yang mengikuti tata cara yang dapat diterima oleh ilmu
pengetahuan.
5. Statistika memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang
sebagaimanasesuatu gelaja akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah di
ketahui.
6. Statistika memungkinkan peneliti menganalisis, menguraikan sebab-akibat
yangkompleks dan rumit, yang tanpa statistika akan merupakan peristiwa
yangmembingungkan, kejadian yang tak teruraikan.
5
Komponen distribusi frekuensi terdiri dari :
1. Interval Kelas, adalah sejumlah nilai variabel yangada dalam batas kelas
tertentu. Contoh : 7 – 9
2. Batas Kelas, adalah suatu nilai yang membatasikelas pertama dengan kelas
yang lain.
3. Titik Tengah Kelas, adalah nilai yang terdapat ditengah interval kelas.
Contohnya: untuk interval kelas 7 – 9 titik tengah kelasnya :
X= =8
6
∑k = 1 + 3,3 log n
= 7,3 ~ 7.
Range suatu kelas suatu perangkat data yang biasanya dilambangkan dengan huruf R
adalah skor terbesar dikurangi skor terkecil. Dengan demikian range perangkat data
diatas dapat ditemukan dengan rumus :
R = NB - NK
Sebagai contoh dengan menggunakan rumus tersebut, range kelas yang untuk
mengelompokkan data dapat ditemukan sebagai berikut :
R = 95 – 36 = 59.
7
3. Menghitung dan menentukan interval kelas.
Interval kelas berhubungan erat dengan penentuan jumlah kelas dan sebaiknya
diusahakan agar sama semua serta dalam bilangan-bilangan yang praktis. Untuk
menyusun interval kelas, perlu ditentukan dahulu bilangan awal untuk kelas pertama
(paling bawah). Bilangan awal ini sebaiknya merupakan kelipatan dari panjang kelas
dan tidak lebih kecil dari skor terkecil dikurangi panjang kelas. Interval kelas dapat
ditemukan dengan rumus :
Ci = R
∑k
Ci =
= 8,4 ~ 8
Jadi, interval kelas untuk mengelompokkan data dari 80 subjek adalah sebanyak 8. hal
yang perlu dicatat disini adalah bahwa interval kelas dapat berupa bilangan desimal atau
bilangan bulat tergantung pada pencatatan data yang akan dikelompokkan. Oleh karena
data dalam contoh diatas dicatat dalam bilangan bulat, maka interval kelas pun harus
berupa bilangan bulat.
Setiap kelas dalam distribusi frekuensi dibatasi oleh dua buah skor, yaitu batas bawah
(lower limit) dan batas atas (upper limit). Batas bawah suatu kelas adalah skor terkecil
pada kelas itu. Sedangkan batas atas adalah skor terbesar atau tertinggi pada kelas yang
bersangkutan.
Selain itu karena datanya bersifat kontinu, maka setiap kelas mempunyai batas nyata (real
limit), yaitu batas nyata bawah (real lower limit) dan batas nyata atas (real upper limit).
Batas nyata bawah suatu kelas adalah batas bawah kelas itu dikurangi setengah dari
satuan terkecil data itu dicatat. Sebaliknya, batas nyata atas suatu kelas adalah batas atas
kelas itu ditambah setengah dari satuan terkecil data yang bersangkutan dicatat.
8
Istilah lain yang perlu dipahami adalah midpoint, adalah titik tengah atau nilai tengah.
Sesuai namanya, titik kelas suatu kelas merupakan nilai yang membagi kelas itu menjadi
dua bagian yang sama besar. Dengan kata lain, titik tengah suatu kelas adalah setengah
dari jumlah batas bawah dan batas atas kelas itu. Secara aljabar, pengertian tersebut dapat
ditulis :
Distribusi frekuensi relatif dari suatu kelas adalah proporsi item atau dalam kelas
terhadap jumlah keseluruhan item dalam data tersebut.Rumus frekuensi relatif adalah sbb
:
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Frekuensi Relatif =
𝑛
Distribusi frekuensi relatif adalah ringkasan dalam bentuk tabel dari sekelompok data
yang menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas. Frekuensi persentasedari suatu
kelas adalahfrekuensi relatif kelas tersebut dikalikan dengan100.Rumus Frekuensi
Persentase adalah sbb :
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑎s
Frekuensi presentase = x 100%
𝑛
Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif yang kurang dari (less than
cumulative frequency ), digunakan nilai batas atas dari setiap kelas.Rumus :
9
Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif yang kurang dari (more than cumulative
frequency ), digunakan nilai batas bawah dari setiap kelas.Rumus :
𝐹𝑟𝑒𝑘. 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
x 100%
𝑛
Dalam suatu keadaan yang menjadi titik perhatian mungkin bukan pada banyaknya
pengamatan pada kelas tertentu, tetapi pada banyaknya pengamatan yang jatuh di atas
atau di bawah sebuah nilai tertentu. Distribusi frekuensi semacan ini dikenal dengan
sebagai Distribusi Frekuensi Kumulatif.
Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari dua macam, yaitu distribusi kumulatif kurang
dari dan distribusi kumulatif lebih dari.Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
menunjukkan berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang menunjukkan nilai lebih
kecil dari sebuah nilai atau nilainilai tertentu.Sedangkan distribusi frekuensi kumulatif
lebih dari menunjukkan berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang menunjukkan nilai
yang lebih besar dari sebuah nilai atau nilai-nilai tertentu.
4. Grafik
1. Pengertian Grafik
Grafik adalah alat penyajian data statistic yang tertuang dalam bentuk lukisan,
baik lukisan garis dan zgambar maupun lambang.
2. Keunggulan Grafik
1. Penyajian data statistic melalui grafik tanpak lebih menarik dari pada tabel
distribusi frekuensi.
2. Grafik dapat lebih cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh
tentang suatu perkembangan, perubahan maupun perbandingan, tidak
demikian halnya dengan table.
3. Grafik yang dapat dibuat menurut aturan yang tepat dan benar akan terasa
lebih jelas dan lebih dimengerti orang.
3. Manfaat Grafik
Penyajian data berbentuk grafik dapat membantu dalam memvisualkan data
tersebut sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis serta diinterpretasikan.
4. Macam-macam Grafik
2.4 Grafik Batang.
10
Histogram merupakan bentuk grafik yang mudah dipahami. Histogram adalah
bentuk grafik yang menggambarkan suatu sebaran (distribusi) frekuensi suatu perangkat
data dalam bentuk batang, karena frekuensi disajikan dalam bentuk batang. Histogram
digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi data yang bersifat kontinu.
Untuk data yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa disebut diagram batang
(barchart).
Untuk menggambar histogram diperlukan sumbu datar (absis) dan sumbu tegak
(ordinat). Sumbu datar terdiri dari batas nyata bawah atau batas nyata atas setiap kelas,
sedangkan sumbu tegak lurus menggambarkan kelas yang bersangkutan. Sumbu datar
dan sumbu tegak saling berpotongan secara tegak lurus, sehingga kaki setiap batang jatuh
pada batas nyata bawah / batas nyata atas setiap kelas dengan nilai tengah kelas berada
ditengah kedua kaki batangnya.
11
Pada histogram diasumsikan skor-skor pada suatu interval kelas menyebar
secara merata. Pada poligon, skor-skor itu diasumsikan terpusat pada titik
tengah kelasnya.
Poligion dibuat dengan cara menarik satu garis yang menghubungkan titik
tengah setiap kelas sesuai dengan frekuensinya masing-masing kelas. Kaki yang
paling kiri jatuh pada titik tengah kelas dibawah kelas terkecil dan kaki yang
paling kanan jatuh pada titik tengah kelas diatas kelas terbesar. Hal ini
dilakukan karena frekuensi poligon digunakan pada data kontinu.
12
gambar orang, produksi digambarkan mobil, perangkat alatteknologi digambarkan
dengan komputer misal diagram perkembangan penduduk kota Gresik.
BAB III
METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
13
Pada dasarnya suatu penelitian atau percobaan memerlukan metodologi yang terdiri dari
beberapa tahapan, pada penelitian ini tahaptahap yang dilalui adalah sebagai berikut:
a Study pustaka.
Sebelum merumuskan masalah yang akan diteliti, penulis terlebih dahulu
melakukan study pustaka, yaitu suatu study kepustakaan seperti membaca buku
yang berkaitan dengan teori-teori yang akan digunakan dalam bagaimana cara
melakukan pengumpulan dan pengolahan data.
b Study lapangan.
Sedangkan study lapangan yaitu mengadakan penelitian dan pengambilan data
pada obyek yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
14
distribusi frekuensi dan frekuensi kumulatif, bagaimana membuat grafik
histogram dan poligon.
∑k = 1 + 3,3 log n
dengan : k = jumlah kelas.
15
R = NB - NK
Ci = R
∑k
dengan : Ci = interval kelas.
R = range kelas.
∑k = jumlah kelas.
4, Menentukan mean.
∑Cm.fi
x =
∑𝑓𝑖
5. Menentukan median.
Median atau nilai tengah sekelompok data dapat ditemukan dengan menggunakan
rumus :
16
𝑛
( )−𝐶𝐹𝑏 2
Md = Bb +
xC
𝐹𝑚
keterangan :
Bb = batas bawah nyata dari kelas yang mengandung median.
n = banyak nya data observasi.
CFb = frekuensi kumulatf dibawah kelas yang berisi median.
Fm = frekuensi dari kelas yang mengandung median.
C = interval kelas.
6. Menentukan modus.
Modus sekelompok data dapat ditemukan dengan menggunakan rumus :
𝑆1
Mo = Bb + xC
𝑆1+𝑆2
Keterangan :
Bb = batas kelas bawah dari kelas modus.
Ba = batas kelas atas dari kelas modus.
S1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya.
S2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya.
7. Menentukan varians.
Varians sekelompok data dapat ditemukan dengan menggunakan rumus :
17
2
2 = ∑( 𝐶𝑚𝑖 −𝑥̅ ) .𝑓𝑖
𝑆 𝑛
S = √𝑆2
9. Membuat tabel distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi dibuat untuk memudahkan kita melihat hasil
pengolahan data. Tabel distribusi frekuensi terdiri dari 5 kolom, yaitu kelas, limit
kelas, batas kelas, frekuensi dan nilai tengah.
Dengan menggunakan grafik, perangkat data yang besar dan kompleks dapat
disajikan secara menarik menjadi suatu tampilan yang sederhana dan kompak.
Grafik histogram dan poligon dibuat untuk memudahkan dalam mengamati data
yang telah dibagi dalam beberapa kelas berdasarkan frekuensinya masing-masing.
12. Kesimpulan.
Kesimpulan adalah suatu gambaran tertulis mengenai hasil dari penelitian dan
percobaan.
18
Mulai
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Kesimpulan
Selesai
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
19
4.1 Pengumpulan data
Tabel 4.1.1 tabulasi data waktu kedatangan
28.1 18.4 28.8 29.8 28.1 9.1 7.6 8.1 11.5 11.6
31.5 25.4 31.2 15.9 27.4 12.4 13.1 9.5 10.1 11.4
27.4 24.5 38.8 23.3 20.0 12.4 10.3 11.3 8.2 10.7
30.3 19.4 44.5 20.8 22.5 10.5 11.8 20.9 20.9 9.6
22.6 19.3 41.3 18.2 31.0 13.1 12.8 12.3 7.9 14.3
19.1 17.0 16.1 19.4 25.3 8.3 15.1 8.9 8.2 12.3
17.1 33.9 17.0 30.9 26.4 9.5 7.1 9.2 14.6 8.2
26.4 22.0 24.8 16.7 23.4 10.1 9.1 20.1 12.3 13.2
20.4 21.5 28.5 25.0 20.5 13.0 7.5 9.1 17.2 10.2
24.7 19.8 38.5 23.5 25.7 11.1 7.4 12.6 13.7 12.4
4. Mean
4.3 Table frekuensi mean waktu kedatangan
X =
∑ Cmi. Fi
∑ Fi
21
1851.8
=
100
= 18.56
= 18.5
5. Median
4.4 Table frekuensi median waktu kedatangan
Kelas Fi Fk
7.0 – 11.7 29 29
11.7 – 16.5 19 48
16.6 – 21.3 18 66
21.4 – 26.1 14 80
26.2 – 30.9 12 92
31 – 35.7 4 96
35.8 – 40.5 2 98
40.6 – 45.3 2 100
Total 100 -
n+1 100+1
Letak median k = = = 50,5
2 2
Kelas yang berisi median adalah kelas 3 (16.6 – 21.3)
16.5+16.6
Bb = =16.55
2
Cfb = 16
Fm = 18
22
Ci = 4.7
n
Md = Bb + 2 )
( −Cfb
x Ci
Fm
6. Modus
Kelas yang mengandung modus adalah kelas 1 = 29 (7,0 – 11,7)
S1 = 29 – 0 = 29
S2 = 29 – 19 = 10
6.9+7.0
Bb = = 6.95
2
11,7+11,8
Ba = = 11,75
2
S1
Mb = Bb + x Ci
S 1+ S 2
29
= 6,95 + x 4,7
29+10
29
= 6,95 + x 4,7
39
= 6,95 + 3,50
= 10,45
S2
Ma = Ba - x Ci
S 1+ S 2
10
= 11,75 - x 4,7
29+10
23
10
= 11,75 - x 4,7
39
= 11,75 – 1,20
= 10,55
7. Standar deviasi
Table 4.5 frekuensi standar deviasi waktu kedatangan
(Cmi. x)2 . Fi
S =√
n
7238,8
=√
100
= √ 72,3
= 8,50
24
8. Variance
n
2 (Cmi−x )2 . Fi
S =∑¿
i=1 n
7238,8
=
100
= 72,388
= 72,4
25
10. Membuat tabel frekuensi kumulatif
Tabel 4.7 frekuensi kumulatif waktu kedatangan
26
11. Membuat grafik Histogram dan Poligon
25
20
15
10
5
0
47.25 75.85 104.45 133.05 161.65 190.25 218.85 247.45
NILAI TENGAH
25
20
15
10
5
0
47.25 75.85 104.45 133.05 161.65 190.25 218.85 247.45
NILAI TENGAH
27
Grafik Gabungan Histogram dan Poligon Waktu Kedatangan
45
40
35
30
FREKUENSI
25
20
15
10
5
0
47.25 75.85 104.45 133.05 161.65 190.25 218.85 247.45
NILAI TENGAH
28
4. Mean
4.8 Tabel frekuensi mean waktu pelayanan
X =
∑ Cmi. Fi
∑ Fi
11560.4
=
100
= 115.6
5 Median
4.9 Tabel frekuensi median waktu pelayanan
29
Kelas Fi Fk
33.0 – 61.5 6 6
61.6 – 90.1 41 47
90.2 – 118.7 11 58
118.8 – 147.3 20 78
147.4 – 175.9 4 82
176 – 204.5 11 93
204.6 – 233.1 4 97
233.2 – 261.7 3 100
Total 100 -
n+1 100+1
Letak median k = = = 50,5
2 2
Kelas yang berisi median adalah kelas 2 (61.6 – 90.1)
61.5+61,6
Bb = = 61.55
2
Cfb =6
Fm = 41
Ci = 28.5
n
Md = Bb + 2 )
( −Cfb
x Ci
Fm
100
= 61,55 + 2 )
( −6
x 28,5
41
50−6
= 61,55 + x 28,5
41
= 61,55 + 30,58
= 92.13
5. Modus
Kelas yang mengandung modus adalah kelas 2 = 41 (61.6 – 90.1)
S1 = 41 – 6 = 35
S2 = 41 – 11 = 30
61,5+61,6
Bb = = 61,55
2
90,1+90,2
Ba = = 90,15
2
30
S1
Mb = Bb + x Ci
S 1+ S 2
35
= 61,55 + x 28,5
35+30
35
= 61,55 + x 28,5
65
= 61,55 + 15,34
= 76,89
S2
Ma = Ba - x Ci
S 1+ S 2
30
= 90,15 - x 28,5
35+30
30
= 90,15 - x 28,5
65
= 90,15 – 13,14
= 77,01
7. Standar deviasi
4.10 Tabel frekuensi standart deviasi waktu pelayanan
(Cmi. x)2 . Fi
S =√
n
264846.8
=√
100
= √ 2648.7
= 51.47
8. Variance
31
n
2 (Cmi−x )2 . Fi 264846,8
S =∑¿ = = 2.64846 = 2.65
i=1 n 100
32
≤261.7 100 ¿261.7 0
Total 100 - - - -
45
40
35
30
25
20
15
10
0
47.25 75.85 104.45 133.05 161.65 190.25 218.85 247.45
45
40
35
30
25
20
15
10
0
6 41 11 20 4 11 4 3
33
45
40
35
30
25
20
15
10
0
47.25 75.85 104.45 133.05 161.65 190.25 218.85 247.45
Histogram Poligon
BAB V
ANALISIS DATA
Setelah kedua data tersebut di hitung secara manual dan di hitung menggunakan software
SPSS, kemudian dapat dibandingkan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara hasil
hitungan tersebut. Perbandingan tersebut dapat di lihat pada table beriku:
Tabel 5.1 Tabel perbandingan hitungan data waktu kedatangan secara manual dan menggunakan
SPSS
34
Tabel 5.2 Tabel perbandingan pengolahan data waktu pelayanan
secara manual dan menggunakan SPSS.
BAB VI
Kesimpulan
Dengan menggunakan ilmu statistik kita bias lebih mudah membaca data kasar
yang telah kita olah dengan menggunakan rumus-rumus statistik. Sehingga kita
dapat mengetahui nilai rata-rata sekumpulan data, mean, median, modus, dsb.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang kami lakukan pada
penelitian dan percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa data waktu
kedatangan dan pelayanan dengan cara manual dan menggunakan software SPSS
terdapat sedikit beberapa perbedaan.
Dari Analisa data yang kami dapat bahwa hasil perhitungan kami dan hasil
perhitungan SPSS tidak sama persis Karena kami hanya menggunakan 1 sampai 2
angka di belakang koma tidak sedetai perhitungan SPSS sehingga hasil
perhitungan kami tidak sama, namun hasil pengolahan data kami tidak jauh
berbeda.
35
Daftar Pusaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
Fauzy, Akhmad, Statistik Industri 1, UII Press, Yogjakarta, 2001.
36