Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

Sistem Dan Struktur Politik,


Ekonomi, Sosial Masa Orde
Baru (1966-1998)
Latar Belakang Lahirnya
Orde Baru
 Peristiwa G30S/PKI 1965 telah menimbulkan
kemarahan rakyat. Keadaan politik, dalam bidang
sosial keamanan negara kacau, keadaan
perekonomian makin memburuk.
 Situasi yang menjurus ke arah konflik politik makin
bertambah panas oleh keadaan ekonomi yang
semakin memburuk. Keadaan tidak puas tersebut
mendorong para rakyat dan mahasiswa mencetuskan
Tritura (Tri/tiga Tuntutan Rakyat), pada 12 Januari
1966.
 Isi dari Tritura yaitu : 1. Pembubaran PKI; 2.
Pembersihan kabinet dari unsur-unsur G30S/PKI; 3.
Penurunan harga sembako/perbaikan ekonomi.
Lahirnya SuPerSeMar (Surat Perintah Sebelas
Maret)
♣ 11 Maret 1966, Presiden Soekarno ditemui Mayjen
Basoeki Rachmat, Brigjend M. Yusuf, Brigjend
Amir Machmud di Istana Bogor yang
menghasilkan “Supersemar”.
♣ Adanya Supersemar tahun 1966, merupakan
mandat Presiden Soekarno kepada Soeharto
untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk
waktu itu pasca peristiwa G30S/PKI.
Proses Peralihan Kekuasaan Politik Indonesia
♣ Suasana semakin tegang dengan ditolaknya pidato
pertanggungjawaban Presiden Soekarno oleh Majelis Sidang
Umum MPRS.
♣ 22 Februari 1967, dengan disaksikan oleh Ketua Presidium dan
anggota Kabinet Ampera, Presiden Soekarno secara resmi
menyerahkan kekuasaan pemerintahannya kepada Mayjend
Soeharto.
♣ Sidang umum V MPRS pada 27 Maret 1968, Soeharto dilantik
menjadi Presiden Republik Indonesia. Tatanan politik masa
Soeharto yang baru muncul yaitu “Orde Baru”
Kebijakan-Kebijakan Ekonomi
Era Orde Baru
 Orde Baru melakukan permintaan pinjaman luar negeri, antara lain:
Tokyo Club
Paris Club
IGGI (Inter-Governmental Group for Indonesia
Indonesia juga tergabung dalam lembaga ekonomi internasional seperti:
World Bank (d/h IBRD), IMF, IDA, dan ADB

a. PELITA I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)


b. PELITA II (1 April 1974 – 31 Maret 1979)
c. PELITA III (1 April 1979 – 31 Maret 1984)
d. PELITA IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989)  Swasembada beras,
KB
e. PELITA V (1 April 1989 – 31 Maret 1994)
f. PELITA VI (1 April 1994 – 31 Maret 1999)
Menguatnya Peran Negara pada Masa
Orde Baru dan Dampaknya terhadap
Kehidupan Sosial – Politik Masyarakat
 Militer di Zaman Orde Baru
 Golongan Karya (GOLKAR) di Masa Orde Baru
 Eksistensi Dana Bantuan & Hibah Luar Negeri
Kebijakan Politik Masa Orde
Baru
Diselenggarakannya Pemilu
 Pelaksanaan Pemilu yang pertama pada tahun 1971 
Dimenangkan oleh Golkar
 Pemilu 1977  Dimenangkan Goilkar
 Pemilu 1982  Dimengakan Golkar
 Pemilu 1987  Dimenangkan Golkar
 Pemilu 1992  Dimenangkan Golkar
 Pemilu 1997  Dimenagkan Golkar
Partai peserta pemilu saat orde baru hanya tiga(kecuali
pemilu 1971) : Golkar, PPP, PDI  ini bertujuan untuk
penyederhanaan jumlah partai sesuai dengan keputusan
pemerintah tahun 1973
Kebijakan Politik Masa Orde
Baru
 Sosialisasi Pancasila sebagai Asas Tunggal
 Menjamin stabilitas nasional.
 Masuknya Timor Timur ke Wilayah
Republik Indonesia  pada tahun 1976
Timor Timur menjadi Provinsi ke 27 RI
Kebijakan Sosial Orde Baru

 Adanya program KB
 Wajib belajar 6 dan 9 tahun
 Adanya Posyandu
 Diciptakan BULOG
 Adanya KUD (Koperasi Unit Desa)
 Dibangunnya SD Inpres
 Kelpmpok Belajar (Kejar)  untuk menanggulangi angka
buta huruf
 Adanya program GN-OTA (Gerakan Nasional Orang Tua
Asuh)
KEBIJAKAN LUAR NEGERI
ORDE BARU
 Indonesia kembali menjadi anggota PBB  28
September 1966
 Penghentian konfrontasi dengan Malaysia
 Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN  8 Agustus
1967
 Pengiriman pasukan Garuda Indonesia

Anda mungkin juga menyukai