BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Polinom atau suku banyak adalah bentuk suku- suku dengan banyak terhingga
yang disusun dari peubah atau variable dan konstanta. Operasi yang digunakan
hanya penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pangkat bilangan bulat tak
negative. Banyak cara menyelesaikan suku banyak salah satunya dengan
menggunakan rumus Cardano.
Pada tahun 1501, di sebuah kota kecil tidak jauh dari Milan, Italia bagian utara
lahirlah seorang anak bernama Girolamo Cardano. Anak Fazio, seorang intelektual
bungkuk, karena terlalu banyak membaca buku. Cardano membantu
mengembangkan aljabar di Eropa. Cardano juga menerbitkan dua buku tentang
matematika: Aritmatika dalam Praktik (The Practice of Arithmetic) dan Pengukuran
seherhana (Simple Mensuration). Ini adalah awal karir Cardano sebagai pengarang
sebelum menulis buku tentang pengobatan, filsafat, astronomi dan theologi selain
matematika. Selain mempercepat pengembangan aljabar di Eropa, Cardano
memberi sumbangsih pada perkembangan teori probabilitas, hidrodinamika,
mekanika dan geologi.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana algoritma pembagian suku banyak ?
2. Apa yang dimaksud dengan suku banyak ?
3. Bagaimana cara menentukan derajat suku banyak pada hasil bagi dan sisa
pembagian?
4. Bagaimana cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak ?
5. Bagaimana penggunaan teorema sisa dan teorema faktor?
6. Bagaimana cara menentukan akar – akar persamaan suku banyak ?
7. Bagaimana menentukan akar-akar rasional dari persamaan suku banyak ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana algoritma pembagian suku banyak.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan suku banyak.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan derajat suku banyak pada hasil
bagi dan sisa pembagian.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan hasil bagi dan sisa pembagian
suku banyak.
5. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan teorema sisa dan teorema faktor.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan akar-akar persamaan suku
banyak.
7. Untuk mengetahui bagaimana menentukan akar-akar rasional dari persamaan
suku banyak.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Standar Kompetensi
Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.
B. Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan konsep dan menganalisis sifat operasi aljabar pada polinomial
dan menerapkannya dalam menyelesaiakan masalah matematika.
2. Mendeskripsikan aturan perkalian dan pembagian polinomial dan menerapkan
teorema sisa dan pemfaktoran polinomial dalam menyelesaikan masalah
matematika.
C. Indikator
1. Menentukan derajat dan koefisien-koefisien tiap suku dari suku banyak.
2. Menentukan nilai dari suatu suku banyak dengan menggunakan cara substitusi
langsung dan skema.
3. Menyelesaikan operasi antar suku banyak yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian suku banyak.
4. Menentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak.
5. Menentukan penggunaan teorema sisa dan teorema faktor.
6. Menentukan akar-akar persamaan suku banyak.
7. Menentukan akar-akar rasional persamaan suku banyak.
4
banyak dengan derajat n dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi f(x) berikut
ini:
2. Cara Horner/bagan/skema/sintetik
Misalkan suku banyak f(x) = ax3 + bx2 + cx + d. Jika akan ditentukan
nilai suku banyak x = k, maka:
f(x) = ax3 + bx2 + cx + d
f(x) = (ax2 + bx + c)x + d
f(x) = ((ax + b)x + c)x + d
Sehingga f(k) = ((ak + b)k + c)k + d.
Dengan membalik proses di atas, maka kita dapat membentuk
ak3 + bk2 + ck + d dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Kalikan a dengan k dan tambahkanlah b sehingga diperoleh ak + b.
b. Kalikan ak + b dengan k dan tambahkanlah c sehingga diperoleh
𝑎𝑘 2 + 𝑏𝑘 + 𝑐
c. Kalikan 𝑎𝑘 2 + 𝑏𝑘 + 𝑐 dengan k dan tambahkanlah d sehingga
diperoleh 𝑎𝑘 3 + 𝑏𝑘 2 + 𝑐𝑘 + 𝑐
a b c d
k
* ak ak 2 + bk 𝑎𝑘 3 + bk 2 + ck
+
a ak + b ak 2 + bk + c 𝑎𝑘 3 + bk 2 + ck + d
+C+
Contoh soal: Type equation here.
Hitunglah nilai suku
c banyak untuk nilai x yang diberikan berikut ini.
7
1
B. f(x) = 2x3 – 3x2 + 9x + 12 untuk x =
2
Penyelesaian
1
Jadi, nilai suku banyak 𝑓 (2) = 16.
Jika kita bandingkan hasil di atas dengan pembagian cara susun, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Dengan demikian, menentukan nilai suku banyak dengan cara Horner dapat
juga digunakan untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian dengan pembagi
9
(x – k). Berdasarkan uraian yang telah kita pelajari maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Jika suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh fungsi berderajat satu
berbentuk konstanta.
Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat
hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak.
Contoh soal:
Tentukanlah derajat dari hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak berikut.
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
Penyelesaian:
1. 2x3 + 4x2 – 18 dibagi x – 3.
a. Dengan cara susun
+
10
pembagi (ax + b). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.
Suku banyak f(x) dibagi (x – k) menghasilkan h(x) sebagai hasil bagi dan f(k)
sebagai sisa pembagian, sedemikian sehingga f(x) = (x – k) h(x) + f(k).
Pembagian suku banyak f(x) dibagi (ax + b), dapat diubah menjadi bentuk
b b
f(x) dibagi x – . Berarti, nilai k = , sehingga pada pembagian suku
a a
banyak f(x) tersebut dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut.
𝑏 𝑏
𝑓(𝑥) = (𝑥 − (− )) . ℎ(𝑥) + 𝑓 (− )
𝑎 𝑎
𝑏 𝑏
= (𝑥 + 𝑎) . ℎ(𝑥) + 𝑓(− 𝑎)
1 𝑏
↔ 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏). ℎ(𝑥) + 𝑓 (− )
𝑎 𝑎
ℎ(𝑥) 𝑏
↔ 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏). + 𝑓 (− )
𝑎 𝑎
ℎ(𝑥)
Suku banyak f(x) dibagi (ax + b) menghasilkan sebagai hasil bagi dan
𝑎
𝑏 ℎ(𝑥) 𝑏
𝑓 (− 𝑎) sebagai sisa pembagian, sehingga 𝑓(𝑥) = (𝑎𝑥 + 𝑏). + 𝑓 (− 𝑎)
𝑎
Penyelesaian:
1 1
Karena pembaginya 2x – 1 = 2 x . Faktor pengalinya adalah .
2 2
2x2 2x 6
Hasil baginya =
2
= x2 + x + 3
Maka sisa pembagian = 2.
1
f ( x) x 2 x 2 2 x 6 2
2
2 x 1 2 x 2 2 x 6 2
2
2 x 1 x 2 x 3 2
Jadi, (x2 + x + 3) merupakan hasil bagi dan 2 merupakan sisa pembagian.
3 3
Karena pembaginya 2x – 3 = 2 x . Faktor pengalinya adalah .
2 2
2x2 2x 4
Hasil baginya =
2
= x2 - x + 2
Penyelesaian :
Karena (x2 – 1) dapat difaktorkan menjadi (x + 1)(x – 1), maka
pembagian tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara.
15
a. Cara susun
b. Cara Horner
x2 – 1 difaktorkan menjadi (x + 1)(x – 1)
Jika suku banyak f(x) dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya adalah f(k).
Bukti :
Teorema sisa 1 menyatakan bahwa jika f(x) dibagi (x – k), maka sisa
pembagiannya adalah f(k). Perhatikanlah uraian berikut untuk
membuktikan kebenaran teorema tersebut.
Diketahui f (x) = (x – k) h(x) + S. Derajat S lebih rendah satu daripada
derajat (x – k), sehingga S merupakan konstanta. Karena f(x) = (x – k) k(x)
+ S berlaku untuk semua x, maka jika x diganti k akan diperoleh:
f (k) = (k – k) h(k) + S
= 0 . h(k) + S
=0+S
=S
Jadi, f (k) = S → S merupakan sisa pembagian (terbukti).
Contoh soal:
1. Jika f(x) dibagi oleh x2 – 5x + 6 sisanya 2x + 1. Tentukan sisanya jika f(x)
dibagi oleh x – 3.
Penyelesaian:
f(x) = (x2 – 5x + 6) h(x) + S
f(x) = (x – 3)(x – 2) h(x) + 2x + 1
f(3) = (3 – 3)(3 – 2) h(3) + 2 . 3 + 1
f(3) =0+6+1
Jadi, sisanya adalah 7.
= –8 + 4 . 4 – 12 + 5
= –8 + 16 – 12 + 5
=1
Jadi, sisa pembagiannya 1.
x+2 x3 + 4x2 + 6x + 5
𝑥 3 + 2𝑥 2 −
2𝑥 2 + 6𝑥 + 5
2𝑥 2 + 4𝑥 −
2𝑥 + 5
2𝑥 + 4 −
1 Sisa Pembagian
Teorema Sisa 2
b
Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b), maka sisa pembagiannya adalah f
a
Bukti :
18
Teorema sisa 2 menyatakan bahwa jika f(x) dibagi (ax + b), maka sisa
b
pembagiannya adalah f . Perhatikanlah uraian berikut untuk
a
membuktikan kebenaran teorema tersebut.
h( x )
Diketahui f(x) = (ax + b) . + S.
a
h( x )
Karena pada f(x) = (ax + b) . + S berlaku untuk semua nilai x, maka jika
a
b
nilai x = akan diperoleh:
a
h( x )
f ( x) (ax b) S
a
b
h
b b a S
f a.
b
a a a
b
h
f (b b)
b a
S
a a
b
h
b
f (0)
a
S
a a
b
f 0 S
a
b
f S
a
b
Jadi, terbukti bahwa sisa pembagian adalah f
a
Contoh soal:
19
1 1 1 1 1
f 2 2 1h a b
2 2 2 2 2
1 1 1 1
f 2 (1 1)h a b
2 2 2 2
1 1
5 0 h a b
2 2
1
5 a b a 2b 10.........(2)
2
a = –2
Jadi, sisanya adalah –2x + 4.
2. Tentukan sisa pembagian dari f(x) = 5x3 + 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x + 1).
Penyelesaian:
Jadi, sisanya 2.
Jadi, sisanya 2.
5x + 1 5x3 + 21x2 + 9x – 1
5𝑥 3 + 𝑥 2 −
2
20𝑥 + 9𝑥 – 1
20𝑥 2 + 4𝑥 −
5𝑥 − 1
5𝑥 + 1
−
-2 Sisa Pembagian
Type
b. Menentukan Sisaequation here.Suku Banyak oleh Bentuk Kuadrat
Pembagian
Dalam menentukan sisa pembagian suku banyak oleh bentuk kuadrat, kita
dapat menggunakan teorema sisa berikut ini.
Teorema Sisa 3
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)(x – b), maka sisanya adalah
px + q di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q.
Bukti :
Diketahui 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏)ℎ(𝑥) + 𝑆f (x) = (x – a)(x - b) h(x) + S .
Perhatikan bahwa(𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏) sehingga sisanya maksimum berderajat 1.
Itu terjadi karena jika derajat S lebih dari 1 maka masih dapat dilakukan
pembagian terhadap (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏). Selanjutnya misalkan 𝑆 = 𝑝𝑥 + 𝑞,
dengan demikian persamaan sebelumnya dapat dituliskan
𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 − 𝑏)ℎ(𝑥) + (𝑝𝑥 + 𝑞). Karena 𝑓(𝑥) = (𝑥 − 𝑎)(𝑥 −
𝑏)ℎ(𝑥) + (𝑝𝑥 + 𝑞) berlaku untuk semua nilai x, maka jika x diganti dengan
a dan b , maka akan diperoleh:
jika x diganti dengan a
𝑓(𝑎) = (𝑎 − 𝑎)(𝑎 − 𝑏)ℎ(𝑎) + (𝑝𝑎 + 𝑞)
= 0 . ℎ(𝑎) + (𝑝𝑎 + 𝑞)
= 𝑝𝑎 + 𝑞
22
Contoh soal:
Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 −2𝑥 2 + 3𝑥 − 1 dibagi 𝑥 2 + 𝑥 − 2, tentukanlah sisa
pembagiannya.
Penyelesaian:
Pada f(x) = x3 – 2x2 + 3x – 1 dibagi x2 + x – 2, bentuk x2 + x – 2 dapat
difaktorkan menjadi (x + 2)(x – 1). Berdasarkan teorema sisa 3, maka dapat
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
(x + 2)(x – 1) ⇔ (x – (–2))(x – 1)
maka nilai a = –2 dan b = 1.
f (a) = pa + q
f (–2) = –2p + q
(-2)3 – 2(-2)2 + 3(-2) – 1 = –2p + q
–8 – 8 – 6 – 1 = –2p + q
–23 = –2p + q ……… (1)
f (b) = pb + q
f (1) =p+q
(1)3 – 2(1)2 + 3(1) – 1 = p+q
1–2+3–1 = p+q
1 = p + q ……… (2)
23
Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi q dari persamaan (1) dan (2).
–2p + q = –23
p+q =1
–3p = –24
p =8
Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2).
p+q =1
8+q =1
q = –7
Jadi, sisa pembagiannya = px + q
= 8x – 7
Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x)
jika dan hanya jika f(x) = 0 maka sisa pembagiannya adalah 0.
Teorema faktor menyatakan bahwa jika f(x) suatu suku banyak, maka x –
h merupakan faktor dari f(x) jika dan hanya jika f(h) = 0. Perhatikanlah uraian
berikut ini untuk membuktikan kebenaran teorema tersebut.
Diketahui menurut teorema sisa f(x) = (x – k) . h(x) + f(k). Jika f(k) = 0, maka
f(x) = (x – k) . h(x). Sehingga x – k merupakan faktor dari f(x). Sebaliknya, jika
x – k merupakan faktor dari f(x), maka f(x) = (x – k) . h(x)
Jika x = k, maka:
f (k) = (k – k) . h(k)
= 0 . h(k)
=0
Jadi, f(k) = 0 jika dan hanya jika (x – k) merupakan faktor dari f(x) (terbukti).
24
Contoh soal:
1. Hitunglah p jika 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1.
Penyelesaian:
Karena 2x3 – 5x2 – 4x + p habis dibagi x + 1 maka sisanya 0, sehingga:
f(x) = 2x3 – 5x2 – 4x + p
f(–1) = 2 (–1)3 – 5 (–1)2 – 4 (–1) + p
0 = –2 – 5 + 4 + p
0 = –3 + p
p =3
Jadi, p = 3.
𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2 = (𝑥 − 1)(𝑥 2 − 𝑥 − 2)
= (𝑥 − 1)(𝑥 − 2)(𝑥 + 1)
nilai tersebut.
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x + 1).
= (x + 1)(x + 3)(2x – 1)
Jika f(x) suatu banyak, maka (x – k) merupakan faktor dari f(x) jika dan
hanya jika k akar persamaan f(x) = 0
Contoh soal:
Tentukanlah himpunan penyelesaian dan faktor linear dari
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2.
Penyelesaian:
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2
f(x) dibagi (x – 1)
2x3 + x2 – 13x + 6 =0
(2x – 1) (x – 2) (2x – 6) =0
27
(2x – 1) (x – 2) (x – 3) =0
Maka setiap akar rasional dari P(x) = 0 adalah sebagai bilangan bulat dan
sebuah faktor dari 𝑝𝑛 .
2. Menentukan Akar- Akar Rasional Persamaan Suku Banyak
Alogaritma penentuan akar-akar rasional persamaan polinom P(x) = 0.
Langkah (1) : Selidiki apakah jumlah koefisien – koefisien P(x) = 0 ?
Jika ya, maka x = 1 merupakan akar dari P(x) = 0
Jika tidak, lakukan langkah (2)
Langkah (2) : Periksa apakah jumlah koefisien – koefisien variabel
28
c
b. 𝑥1 𝑥2 =
a
b. Untuk Suku Banyak Berderajat Tiga: ax3 + bx2 + cx + d = 0
Jika x1, x2, dan x3 adalah akar-akar persamaan ax3 + bx2 + cx + d = 0,
maka:
𝑏
1. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − 𝑎
𝑐
2. 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 = 𝑎
d
3. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 =
a
c. Untuk Suku Banyak Berderajat Empat: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0
Jika x1, x2, x3, dan x4 adalah akar-akar persamaan suku banyak ax4 +
bx3 + cx2 +dx + e = 0, maka:
𝑏
1. 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 = − 𝑎
c
2. 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 + 𝑥1 𝑥4 + 𝑥2 𝑥4 + 𝑥3 𝑥4 =
a
𝑑
3. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 𝑥4 + 𝑥3 𝑥4 𝑥1 + 𝑥1 𝑥2 𝑥4 = − 𝑎
e
4. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 =
a
29
Contoh soal:
1. Jika salah satu akar dari suku banyak x3 + 4x2 + x – 6 = 0 adalah
x = 1, tentukanlah akar-akar yang lain.
Penyelesaian:
Penyelesaian
a. 2x3 – bx2 – 18x + 36 = 0
a=2 c = –18
b = –b d = 36
𝑏 𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − 𝑎 = − 2 …………..(1)
𝑐 18
b. 𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 = 𝑎 = − = −9 ……….. (2)
2
𝑑 36
c. 𝑥1 𝑥2 𝑥3 = − 𝑎 = − = −18 ……….. (3)
2
31
d. Dari (1)
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = −
2
𝑏
𝑥1 + (−𝑥1 ) + 𝑥3 = −
2
𝑏
𝑥3 = −
2
Dari (2)
𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 = −9
𝑥1 (−𝑥1) + 𝑥1 𝑥3 + (−𝑥1 )𝑥3 = −9
−𝑥1 2 + 𝑥1 𝑥3 − 𝑥1 𝑥3 = −9
𝑥1 2 =9
𝑥1 = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥1 = −3
Dari (3)
𝑥1 𝑥2 𝑥3 = 18
Untuk 𝑥1 = 3, maka 𝑥2 = −3
𝑥1 𝑥2 𝑥3 = −18
3 . −3 . 𝑥3 = −18
𝑥3 = 2
32
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = −
2
𝑏
3 + (-3) + 2 = − 2
b
2 =
2
4 = −𝑏 ⇒ 𝑏 = –4
a+b=7
-a + b = 5
2a = 2
a=1
→1+b=7
34
b=6
Jadi, 2a + b = 2.1 + 6 = 8
2. (Soal UN)
Diketahui g(x) = 2𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 6 dan h(x) = 𝑥 2 + 𝑥 − 6 adalah faktor dari
g(x). Nilai a yang memenuhi adalah …
Pembahasan:
Diketahui:
g(x) = 2𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 6
→ h(x) = (𝑥 + 3)(𝑥 − 2)
Diperoleh x = -3 dan x = 2
g(-3) = 0
→ 2(−3)3 + 𝑎(−3)2 + 𝑏(−3) + 6 = 0
→ -54 + 9a – 3b + 6 = 0
→ 9a – 3b = 48
→ 3a – b = 16…….(1)
g(2) = 0
→ 2(2)3 + 𝑎(2)2 + 𝑏(2) + 6 = 0
→ 16 + 4a + 2b + 6 = 0
→ 4a + 2b = -22
→ 2a + b = -11……(2)
Dari (1) dan (2) maka diperoleh:
3a – b = 16
35
2a + b = -11
5a = 5
a=1
3. (Soal UAN)
Salah satu faktor dari (2𝑥 3 −5𝑥 2 − 𝑝𝑥 + 3) adalah (𝑥 + 1). Faktor yang lain dari
suku banyak tersebut adalah …
Pembahasan:
Misalkan : f(x) = (2𝑥 3 −5𝑥 2 − 𝑝𝑥 + 3)
Dan (𝑥 + 1) merupakan salah satu faktornya maka:
f(-1) = 0
→ 2(−1)3 −5(−1)2 − 𝑝(−1) + 3 = 0
→ -2 − 5 + p + 3 = 0
→p=4
Sehingga, f(x) = (2𝑥 3 −5𝑥 2 − 4𝑥 + 3)
= (𝑥 + 1)(2𝑥 2 − 7𝑥 + 3)
= (𝑥 + 1)(2𝑥 − 1)(𝑥 − 3)
4. (Soal UN)
Suatu suku banyak P(x) dibagi oleh (𝑥 2 − 1) sisanya (12𝑥 − 23) dan jika dibagi
oleh (𝑥 − 2) sisanya 1. Sisa pembagian suku banyak oleh (𝑥 2 − 3𝑥 + 2)
adalah …
Pembahasan:
P(x) dibagi (𝑥 2 − 1) sisa 12𝑥 − 23
→ P(x) = 𝐻(𝑥)(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) + (12𝑥 − 23)
x = -1 → sisa = 12(−1) − 23 = −35
36
x = 1 → 𝑝 + 𝑞 = −11
x = 2 → 2𝑝 + 𝑞 = 1
−𝑝 = −12
𝑝 = 12
→ p = 12 dan q = -23
6. Fungsi f(x) dibagi (x-1) sisanya 3, sedangkan jika dibagi (x-2) sisanya 4. Jika dibagi
dengan 𝑥 2 -3x+ 2 maka sisanya adalah…
Pembahasan:
𝑓(𝑥) 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (𝑥 − 1) 𝑠𝑖𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 3 → 𝑓(1) = 3
𝑓(𝑥) 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 (𝑥 − 2) 𝑠𝑖𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 4 → 𝑓(2) = 4
Misalkan, ax+b adalah sisa jika f(x) dibagi dengan 𝑥 2 -3x + 2 = (x-2) (x-1) maka
𝑓(1) = 𝑎 + 𝑏 = 3
𝑓(2) = 2𝑎 + 𝑏 = 4
dieliminasikan akan menghasilkan a = 1 dan b = 2
jadi, sisanya adalah ax + b = x + 2
7. Salah satu faktor dari (2𝑥 3 -5 𝑥 2 –px + 3 adalah (x+1). Faktor yang lain dari suku
banyak tersebut adalah…
Pembahasan:
Misalkan :
F(x) = (2𝑥 3 -5 𝑥 2 –px + 3 )
Dan (x+1) merupakan salah satu faktornya
Maka:
F(-1) = 0 → 2(−1)3 – 5(−1)2 → - 2 – 5 + p + 3 = 0
P= 4
Sehingga, f(x) = (2𝑥 3 -5 𝑥 2 –px + 3)
𝑓(𝑥) = (𝑥 + 1)(2𝑥 − 1)(𝑥 − 3)
jadi, faktor yang lainya adalah (2𝑥 – 1)dan (𝑥 – 3).
8. Tiga kali nilai suku banyak 𝑥 3 - 𝑥 2 +kx – 2 pada x = 1 sama dengan nilai suku
banyak pada x = 2. Nilai k yang memenuhi adalah…
Pembahasan:
38
Tiga kali nilai suku banyak 𝑥 3 - 𝑥 2 +kx – 2 pada x = 1 sama dengan nilai suku
banyak pada x = 2, artinya :
3𝑓(𝑥) = 𝑓(2)
3(1 − 1 + 𝑘 − 2) = 8 − 4 + 2𝑘 − 2
3𝑘 − 6 = 2𝑘 + 2
𝑘 = 8
9. (Soal UN)
Persamaan 2𝑥 3 + 𝑝𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0 mempunyai akar 𝑥 = 2. Jumlah ketiga
akar persamaan itu adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
Persamaan 2𝑥 3 + 𝑝𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0 mempunyai akar 𝑥 = 2 maka:
2(2)3 + 𝑝(2)2 + 7(2) + 6 = 0
→ 16 + 4𝑝 + 14 + 6 = 0
→ 𝑝 = −9
Sehingga, persamaannya adalah:
2𝑥 3 − 9𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0
Misal, akar-akarnya 𝑥1 , 𝑥2 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 maka:
(−9) 1
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = − = 4
2 2
−8𝑝 = −18
𝑝 = (−18)/(−8)
9
𝑝 =
4
1
𝑞 =
4
9 1
Jadi, pembagian f(x) oleh 𝑥 2 + 2𝑥 – 15 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎 4 𝑥 + 4
40
H. Latihan Soal
1. (Soal SPMB)
Jika 𝑃(𝑥) = 𝑥 4 + 5𝑥 3 + 9𝑥 2 + 13𝑥 + 𝑎 dibagi dengan (x + 3) bersisa 2
maka P(x) dibagi (x + 1) akan bersisa ....
2. (UN 2010)
Suku banyak 𝑥 3 + 2𝑥 2 − 𝑝𝑥 + 𝑞, jika dibagi (2𝑥 − 4) bersisa 16 dan jika
dibagi (𝑥 + 2) bersia 20, nilai dari 2𝑝 + 𝑞 = . . ..
3. (Soal SPMB)
Banyaknya akar-akar real dari: 𝑥 4 − 3𝑥 3 − 3𝑥 2 + 7𝑥 + 6 = 0 adalah ....
4. (Soal UM-UGM K.IPA)
Suku banyak berderet tiga 𝑃(𝑥) = 𝑥 3 + 2𝑥 2 + 𝑚𝑥 + 𝑛 dibagi dengan
𝑥 2 − 4𝑥 + 3 memiliki sisa 3𝑥 + 2 Maka nilai n =….
5. Jika suku banyak 2𝑥 3 − 𝑝𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 6 dan 2𝑥 3 + 3𝑥 2 – 4𝑥 − 1
mempunyai sisa yangsama apabila dibagi oleh (𝑥 + 1) Maka nilai
(𝑝 + 𝑞) = ⋯
6. Diketahui suku banyak 𝑃 (𝑥) = 2𝑥 4 + 𝑎𝑥 3 − 3𝑥 2 + 5𝑥 + 𝑏. Jika 𝑃(𝑥)
dibagi (𝑥 − 1) sisa 11, dibagi (𝑥 + 1) sisa (-1) maka (2𝑎 + 𝑏) = ….
7. UN 2011 PAKET 46
Diketahui suku banyak 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 3 + 2𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 5, 𝑎 ≠ 0 dibagi oleh
(𝑥 + 1) sisanya 4 dan dibagi oleh (2𝑥 – 1) sisanya juga 4. Nilai dari 𝑎 + 2𝑏
adalah …
8. UN 2011 PAKET 46
Faktor–faktor persamaan suku banyak 𝑥 3 + 𝑝𝑥 2 – 3𝑥 + 𝑞 = 0 adalah (𝑥 +
2) dan (𝑥 – 3). Jika 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 adalah akar–akar persamaan suku banyak
tersebut, maka nilai 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = ….
41
9. UN 2010 PAKET A
Diketahui (𝑥 – 2) adalah faktor suku banyak 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 – 2.
Jika 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 + 3), maka sisa pembagiannya adalah –50. Nilai (𝑎 + 𝑏)
adalah …
10. UN 2007 PAKET A
Suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (𝑥 + 1) sisanya 10 dan jika dibagi (2𝑥 – 3) sisanya
5. Jika suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi (2𝑥 2 – 𝑥 – 3), sisanya adalah …
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai suku banyak P(x) = 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0
untuk x = h, dengan h bilangan real, ditentukan oleh :
P(x) = 𝑎𝑛 ℎ𝑛 + 𝑎𝑛−1 ℎ𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 ℎ𝑛−2 + ⋯ + 𝑎1 ℎ + 𝑎0
2. a. Pembagian suku banyak P(x) dengan pembagi Q(x) = x – h menghasilkan
hasil bagi H(x) dan sisa S(x) berderajat nol atau H(x) = konstanta, dituliskan
sebagai berikut :
P(x) = (x – h) H(x) + S(x)
Penentuan hasil bagi H(x) dan sisa S(x) dari pembagian P(x) dengan (x-h)
dapat dilakukan dengan cara :
i. Pembagian bersusun biasa
ii. Pembagian sintetik atau metode Horner
a b c d
h
* ah ah2 + bh 𝑎ℎ3 + bh2 + ch
+
a ah + b ah2 + bh + c 𝑎ℎ3 + bh2 + ch + d
+C+
Koefisien hasil bagiType
H(x)equation
= 𝑎𝑥 2 +here.
(𝑎ℎ + 𝑏)𝑥 + (𝑎ℎ2 + 𝑏ℎ + 𝑐)
c
Sisa S(x) = P(h) = 𝑎ℎ3 + bh2 + ch + d
iii. Koefisien tak tentu
b. Pembagian suku banyak P(x) dengan (ax-b) diselesaikan dengan metode
Horner :
𝐻(𝑥) 𝑏
𝑃(𝑥) = (𝑎𝑥 − 𝑏) ( ) + 𝑃( )
𝑎 𝑎
43
𝑏
𝐻(𝑥) hasil bagi dan sisanya 𝑃(𝑎)
c. Pembagi berbentuk (x-ℎ1 ) (x-ℎ2 ): jika suku banyak P(x) berderajat n dibagi
(x-ℎ1 ) (x-ℎ2 ), maka sisa pembaginya adalah:
𝑃(ℎ1 )−𝑃(ℎ2 ) ℎ1 𝑃(ℎ1 )−ℎ2 𝑃(ℎ2 )
𝑆(𝑥) = + dengan ℎ1 ≠ ℎ2, ℎ1 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 ℎ2 ≠ 0.
ℎ1− ℎ1 ℎ1 −ℎ2
4. Teorema Faktor
Misalkan P(x) suatu suku banyak, (x-h) merpakan factor dari P(x) jika dan
hanya jika P(h) = 0
5. Persamaan Suku Banyak
Jika P(x) suku banyak, maka (x-h) adalah factor dari P(x) jika dan hanya jika h
merupakan akar persamaan P(x) = 0
6. Teorema akar – akar untuk Suku Banyak Berderajat n:
𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + 𝑎𝑛−2 𝑥 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎1 𝑥 + 𝑎0 = 0,
Mempunyai akar – akar : 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 , 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
𝑎
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + … + 𝑥𝑛 = − 𝑎𝑛−1
𝑛
𝑎𝑛−2
𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 + … + 𝑥𝑛−1 𝑥𝑛 = 𝑎𝑛
𝑎𝑛−3
𝑥1 𝑥2 𝑥3 + 𝑥1 𝑥2 𝑥4 + … + 𝑥𝑛−2 𝑥𝑛−1 𝑥𝑛 = − 𝑎𝑛
𝑎
𝑥1 𝑥2 𝑥3 … … 𝑥𝑛 = (−1)𝑛 . 0
𝑎𝑛
44
DAFTAR PUSTAKA
.
Nugraha, P.S dkk. 2018. Top Update Big Bank Matematika SMA/MA 1,2, dan 3.
Jakarta : PT.Bintang Wahyu