Anda di halaman 1dari 55

 Ihwal Menulis Akademik/

Menulis Ilmiah
 Menulis Makalah
 Menulis Proposal
 Menulis Laporan
Menulis akademik (academic writing) sebagai
salah satu kemahiran berbahasa yang
bersifat produktif dan ekspresif dengan
menggunakan media tulis.
Menulis akademik memiliki karakteristik yang
berlaku dalam dunia keilmuan, yaitu objektif,
logis, dan empiris.
 Sebagai proses kreatif, penulisan karya ilmiah
sekurang-kurangnya memuat empat tahap,
yaitu:
(1) tahap persiapan (prapenulisan),
(2) tahap inkubasi,
(3) tahap iluminasi, dan
(4) tahap verifikasi/evaluasi.
1. Tahap persiapan (prapenulisan)
Merencanakan, menyiapkan diri, mengumpulkan
dan mencari informasi, merumuskan masalah,
menentukan arah dan fokus tulisan, mengolah
informasi, menarik tafsiran dan inferensi
terhadap realitas yang akan dihadapinya,
berdiskusi, membaca, mengamati, melakukan
survei, dan lain-lain yang akan memperkaya
masukan kognitifnya untuk diproses pada tahap
selanjutnya.
2. Tahap inkubasi
Inkubasi, yaitu ketika seseorang memproses
informasi yang telah dimilikinya sedemikian
rupa, sehingga mengantarkannya pada
ditemukannya pemecahan masalah, jalan
keluar/solusi yang dicarinya.
3. Tahap iluminasi
Iluminasi, yaitu ketika datangnya inspirasi atau
insight, yaitu gagasan datang seakan-akan
tiba-tiba dan berloncatan dari pikriran kita.
Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan
menemukan pemecahan atau jalan keluarnya.
Iluminasi tidak mengenal waktu dan tempat.
4. Tahap verifikasi/evaluasi
Verifikasi/evaluasi, yaitu apa yang dituliskan
sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa
kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan
fokus laporan/tulisan yang diinginkan.
Karakteristik umum karangan ilmiah:

 objektif: setiap pernyataan (kata, frasa,


kalimat, paragraf) dapat diukur;
 logis: menggunakan penalaran yang sistematis
dari topik, permasalahan, tujuan, analisis/
pembahasan, sampai kesimpulan dan saran;
 empirik: menggunakan data yang diperoleh
melalui pengalaman, pengamatan, atau
penelitian.
1. Merencanakan (mengumpulkan bahan,
menentukan tujuan dan bentuk tulisan, dan
menentukan pembaca).
2. Menulis (menyusun draf secara keseluruhan).
3. Merefleksikan (apakah sudah memenuhi
tujuan? Apakah sudah cocok dengan pembaca?
Apakah sudah menginformasikan pesan secara
cermat?)
4. Merevisi (kebenaran gagasan, kebahasaan,
kejelasan, kewajaran)
1. Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah mengenai
suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang
lingkup suatu perkuliahan, atau yang berkenaan
dengan suatu tema seminar, simposium,
diskusi, atau kegiatan ilmiah lainnya.
2. Jenis Makalah
Secara umum, baik dalam kegiatan akademik
maupun nonakademik, dikenal dua jenis
makalah, yaitu makalah biasa (common paper)
dan makalah posisi (position paper).
3. Menulis Makalah

Sebelum menulis sebaiknya perlu dibuat jejaring ide:


a. Sebelum menulis, siapkan kertas dan alat tulis.
b. Pikirkan ide-ide pokok yang paling penting untuk ditulis.
c. Batasi maksimal lima ide pokok
d. Tulis ide pokok itu sesingkat mungkin dalam lingkaran-
lingkaran.
e. Hubungkan lingkaran-lingkaran itu dengan garis searah
atau dua arah sesuai dengan pemikiran Anda.
f. Gunakan pula garis patah-patah untuk menunjukkan
hubungan tidak langsung. Visualisasi ide-ide ini
sesungguhnya subjektif, tergantung pada penulis sendiri.
g. Narasikan hubungan antara berbagai lingkaran itu.
h. Untuk mempermudah proses penulisan, jejaring di atas
dapat disajikan dalam kerangka karangan.
4. Langkah-langkah Penulisan Makalah

a. Menentukan dan membatasi topik


b. Membuat kerangka dan mengumpulkan
bahan
c. Membaca pustaka dan menentukan bagian-
bagian penting yang akan dirujuk
d. Menulis draf makalah
e. Menyunting draf makalah
f. Menyempurnakan makalah
5. Sistematika Penulisan Makalah
(format sederhana)

Makalah biasanya disusun dengan sistematika:

(1) judul,
(2) abstrak (jika diperlukan),
(3) pendahuluan,
(4) isi dan pembahasan,
(5) kesimpulan, dan
(6) daftar pustaka.
6. Sistematika Makalah Ilmiah
(sederhana)

I. Pendahuluan
II. Analisis/Pembahasan
III. Penutup
Daftar Pustaka
7. Sistematika Makalah Ilmiah (lengkap)
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Sistematika Penyajian
II. Tinjauan Pustaka (jika ada)
III. Dasar Teori/Landasan Teori
IV. Metodologi/Metode Penelitian
V. Analisis/Pembahasan
VI. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran (jika ada)
Daftar Pustaka
Judul dapat dipandang sebagai tanda pengenal karangan
dan sekaligus juga kunci utama untuk mengetahui isi
karangan. Oleh karena itu, judul harus dapat
mencerminkan seluruh isi karangan dan dapat
menunjukkan fokus serta permasalahan pokok karangan.

Judul juga harus disusun secara singkat, artinya judul


tidak boleh disajikan dalam bentuk kalimat atau frasa yang
panjang tetapi cukup dalam bentuk ungkapan yang
singkat dan padat.

Jika tidak dapat dihindari judul yang panjang, Keraf (1984:


129) menyarankan untuk membuat judul utama yang
singkat kemudian diberi judul tambahan yang panjang.
Judul yang terlalu panjang juga dapat dipecah menjadi
judul utama dan anak judul.
Abstrak atau ringkasan biasanya berisi intisari
keseluruhan tulisan, ditulis secara naratif, dan
diketik satu spasi serta paling banyak tiga
paragraf atau sekitar 150—200 kata.

Abstrak memuat latar belakang masalah,


tujuan, kesimpulan, dan saran yang ditulis
secara padat.
 Bagian pendahuluan terdiri atas latar
belakang masalah yang disusun dalam alur
pikir yang logis, yang menunjukkan
kesenjangan antara situasi yang ada dengan
situasi yang diharapkan (das sollen dan das
sein).
Bagian ini merupakan inti makalah. Pada bagian
ini hendaknya dikemukakan deskripsi tentang
subjek studi, analisis permasalahan, dan solusi
pemecahannya.
Pada bagian ini aspek-aspek yang dipersoalkan
pada bagian pendahuluan dikaji dan dianalisis
satu demi satu, sehingga masalah yang
dipersoalkan itu menjadi jelas kedudukannya
dan pemecahannya.
Untuk memperkuat daya analisnya, penulis
hendaknya menggunakan teori, data, atau
pandangan ahli.
Secara umum, kesimpulan berisi hasil dari
seluruh pembahasan dan setidak-tidaknya
berisi jawaban atas semua permasalahan
yang dikemukakan dalam pendahuluan.
Bagian ini memuat pustaka atau rujukan yang diacu dalam
makalah. Rujukan ini disusun ke bawah menurut abjad
nama akhir penulis pertama.
Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannya
dari kiri ke kanan. Untuk buku, teknik penulisan daftar
pustaka sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul
buku, jilid (jika ada), terbitan ke-, nama kota, dan nama
penerbitnya.
Contoh:
Rifai, Mien A. (1997). Pegangan Gaya Penulisan,
Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia.
Cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Teori

Masalah/
Topik
Tujuan Analisis Simpulan

Metode
Kata proposal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, misalnya, -- Proposal proyek itu belum
dapat disetujui oleh pemimpin proyek.
Dalam bahasan ini, usulan itu difokuskan pada proposal
penelitian yang merupakan salah satu langkah konkret
pada tahap awal penelitian.
Bagi seorang peneliti, usulan penelitian dianggap sebagai
proses/langkah awal untuk melaksanakan penelitian,
dalam arti ia akan menjadi pedoman dalam melaksanakan
penelitian selanjutnya.
Sebagai suatu proses, penelitian memerlukan
tahapan-tahapan tertentu yang disebut sebagai
suatu siklus:

 pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya


(jika ada),
 pembuatan desain penelitian,
 pengumpulan data,
 pembuatan kode dan analisis data, dan
 interpretasi hasilnya
(Maria S.W. Soemardjono, 1997: 1-2).
Proposal dinamai dengan nama
usulan kegiatan yang direncanakan.
a. Menentukan topik penelitian
b. Membuat kerangka proposal
c. Mencari dan mengumpulkan rujukan
d. Menulis draf proposal
e. Menyunting draf proposal
f. Menyempurnakan proposal

Administrasi Pengusulan (surat resmi, jenis,


membuat draf surat, dan menyunting surat)
Usulan penelitian pada umumnya memuat:
a. judul
b. latar belakang
c. tujuan penelitian
d. tinjauan pustaka (jika ada)
e. landasan teori
f. hipotesis (jika ada)
g. metodologi penelitian
h. jadwal kegiatan
i. daftar pustaka
Hendaknya dibuat singkat, jelas, menunjukkan
dengan tepat masalah yang akan diteliti, dan tidak
memberi peluang bagi penafsiran/interpretasi yang
bermacam-macam.

Di samping itu, bahasa yang digunakan hendaknya


bahasa ilmiah yang memenuhi standar tertentu
dan mudah dipahami orang lain.

Bahasa yang dipakai dalam menulis judul bukan


berupa kalimat melainkan berupa kelompok kata
(frasa).
Berisi permasalahan, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan keaslian/orisinalitas penelitian.
Dalam permasalahan diuraikan masalah yang menarik
minat dan mendesak untuk diteliti. Diikuti dengan
pernyataan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian.
Penelitian juga harus memberikan kontribusi/manfaat
bagi kepentingan masyarakat (segi praktis) dan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks) atau segi teoretis.
Penelitian harus asli, artinya masalah yang dipilih belum
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya atau harus
dinyatakan dengan tegas bahwa pada aspek tertentu
penelitian itu belum pernah dikaji secara mendalam.
Hendaknya dikemukakan dengan jelas dan tegas.
Oleh karena itu, antara masalah, tujuan, dan
simpulan yang ditarik dari hasil penelitian harus
sinkron.
Jika masalah yang dikemukakan ada empat hal,
maka tujuan juga harus dirumuskan dalam
keempat hal tersebut.
Melalui pengujian hipotesis (jika ada) terhadap
keempat masalah/tujuan tersebut akan diperoleh
simpulan yang meliputi keempat hal itu pula.
Berisi uraian sistematis tentang berbagai informasi yang
dikumpulkan dari sumber bacaan, referensi, dan data
empirik yang ada hubungannya dan menunjang
penelitian.
Kejujuran akademik yang diwujudkan melalui etika
pengutipan dan penyebutan sumber informasi
mengharuskan peneliti untuk menuliskan sumber
referensi yang diperoleh.
Di sini juga penulis dituntut kritis terhadap informasi
yang diperoleh, sehingga informasi yang dijadikan
rujukan benar-benar relevan dengan masalah yang
diteliti, dan tidak asal kutip sana kutip sini.
Sekurang-kurangnya mengandung tiga hal pokok:
(1) seperangkat proposisi yang berisi konstruk atau konsep
yang sudah didefinisikan dan saling berhubungan,
(2) penjelasan hubungan antarvariabel sehingga
menghasilkan pandangan sistematis mengenai
fenomena yang digambarkan oleh variabel-variabelnya,
(3) penjelasan mengenai fenomena dengan cara
menghubungkan variabel dengan variabel lain dan
bagaimana hubungan antarvariabel itu.

Landasan teori dijabarkan dan disusun berdasarkan


tinjauan pustaka, dan akan merupakan suatu kerangka
yang mendasari pemecahan masalah serta untuk
merumuskan hipotesis (jika ada).
Dirumuskan berdasarkan landasan teori atau
berdasarkan tinjauan pustaka.
Tidaklah tepat apabila ada pandangan bahwa penelitian
harus memuat hipotesis. Pandangan itu diakibatkan
oleh adanya persepsi yang menganggap bahwa suatu
penelitian tanpa hipotesis tidak bersifat ilmiah.
Kesalahpahaman ini dapat dihindari dengan memahami
sifat penelitian yang berbeda.
Misalnya, kalau peneliti bertujuan memahami
fenomena-fenomena sosial, budaya, dan pendidikan,
maka hipotesis dapat diganti dengan pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
Masalah atau pertanyaan penelitian seperti inilah yang
harus dijadikan panduan oleh peneliti.
Berisi tentang bahan atau materi penelitian, alat/instrumen,
jalannya penelitian, variabel serta data yang dikumpulkan,
dan analisis hasil.
Dalam penelitian lazim dibedakan antara sumber data yang
diperoleh langsung dari responden/informan (data primer)
dan data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya,
arsip, dokumen, dan sejenisnya (data sekunder).
Apabila jenis data yang dikumpulkan adalah data primer,
penentuan wilayah dan subjek penelitian (populasi dan
sampel) dapat disebutkan secara rinci.
Dalam hal ini penentuan responden diperlukan pemahaman
tentang teknik-teknik penarikan sampel. Kriteria terpenting
yang menentukan kualitas sampel adalah representatif –
sejauh mana ciri-ciri sampel sama dengan ciri-ciri populasi
yang diwakilinya.
Ihwal alat/instrumen, pada umumnya dapat dipergunakan
seperti observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumen, dan
sebagainya.
Pemilihan instrumen bergantung pada beberapa
pertimbangan, misalnya:
(1) jumlah responden – apabila jumlahnya relatif terbatas,
maka wawancara lebih tepat daripada kuesioner,
(2) lokasi – penggunaan kuesioner lebih tepat jika penelitian
meliputi daerah yang relatif luas,
(3) data, jika pendapat yang lebih mendalam ingin diperoleh,
metode wawancara lebih tepat, dan
(4) pelaksana, jika pelaksana cukup banyak sedangkan
responden relatif terbatas, wawancara atau observasi
dapat digunakan, dan sebaliknya, penggunaan kuesioner
lebih tepat (Arikunto, 1983: 116).
Jalannya penelitian adalah cara melakukan penelitian dan
cara mengumpulkan data.
Berdasarkan tipe data yang digunakan, diuraikan cara
mengumpulkan data melalui alat pengumpulan data yang
dipilih.
Variabel penelitian dijabarkan melalui definisi operasional
yang sedapat-dapatnya menggambarkan dasar pengukuran
serta kisarannya.
Validitas data antara lain akan tampak dalam penjabaran
variabel ini.
Adapun analisis hasil berisi uraian tentang cara-cara
analisis, yaitu bagaimana memanfaatkan data yang
terkumpul untuk digunakan dalam memecahkan masalah
penelitian.
 Dalam jadwal penelitian ditunjukkan tahap-tahap
dengan rincian/uraian setiap kegiatan dan
jangka waktunya.

 Daftar pustaka dapat disusun menurut aturan


yang lazim, yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Apa pun cara penulisan yang dipilih
hendaknya digunakan secara konsisten.
Contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut.

Purwo, Bambang K. 1989. Pragmatik dan


Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.

Flood, J., J.M. Jensin, dan J.R. Squire. 1991.


Handbook of Research on Teaching the
English Language Arts. New York: Macmillan
Company.

Wohlstetter, P. (et. al.). 2000. “Organizing for


Successful School-Based Management.”
(http://www.ascd.org/readingroom/books/wohlstetter9 books.html ;
diakses tanggal 26 Januari 2009)
Kerangka Usulan Penelitian

a. Judul
b. Latar Belakang, berisi: Perumusan masalah/permasalahan,
Keaslian/orisinalitas penelitian, Manfaat penelitian.
c. Tujuan Penelitian
d. Tinjauan Pustaka (jika ada)
e. Landasan Teori
f. Hipotesis (jika ada)
g. Metodologi/Cara Penelitian, yang berisi: Bahan/materi penelitian,
Alat/instrumen pengumpulan data, Jalannya penelitian, Variabel
dan data yang dikumpulkan, Analisis hasil.
h. Jadwal Penelitian, yang berisi: Tahap-tahap penelitian, Rincian
kegiatan pada setiap tahap, Jangka waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan
i. Daftar Pustaka.
1. Pengertian Laporan

Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah


yang disusun berdasarkan data setelah
penulis melakukan percobaan, peninjauan,
pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
 Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan
utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
 Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis
secara benar, jelas, rinci, dan ringkas.
 Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk
komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
 Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang
kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur,
jelas, dan tepat tentang prosedur, alat dan hasil temuan
serta implikasinya.
 Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi
ilmuwan lain, sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku
juga untuk laporan.
2. Ragam Laporan
 Pertama, dilihat dari segi isi atau materi yang dilaporkan, kita
mengenal jenis laporan penelitian, laporan keuangan, dan laporan
penghasilan.
 Kedua, dilihat dari waktu pelaporannya yang periodik, kita
mengetahui jenis laporan tahunan, triwulan, laporan semester,
laporan bulanan, dan laporan mingguan.
 Ketiga, dilihat dari cara penyampaian laporan, kita mengetahui jenis
laporan lisan dan laporan tertulis.
 Keempat, dilihat dari bentuk pelaksanaan suatu kegiatan, kita
mengenal jenis laporan kegiatan tertentu seperti Laporan Kegiatan
Peringatan Reuni, Laporan Kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan
RI, dan Laporan Kegiatan Wisuda.
 Kelima, dalam kehidupan akademik di perguruan tinggi terdapat
jenis-jenis laporan yang erat kaitannya dengan tugas perkuliahan
seperti Laporan Buku, Laporan Bab, Laporan Kuliah Lapangan, dan
Laporan Artikel Jurnal.
3. Konsumen Laporan
Konsumen utama laporan ilmiah adalah masyarakat
akademis, namun para pengambil keputusan yang sudah
rasional dalam proses pengambilan keputusan juga sangat
mendambakan laporan ilmiah untuk bahan pengambilan
keputusan.

Misalnya:
1. Dalam merevisi peraturan perundang-undangan maka
pemerintah mengacu kepada draft akademis yang dibuat
oleh akademisi.
2. Demikian pula Dewan Perwakilan Rakyat dalam membuat
keputusan tentang persetujuan suatu kegiatan sering
pula memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh
akademisi.
Laporan lengkap atau monograf berisi proses kegiatan ilmiah
secara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan
pengalaman penulis dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Tujuan penulisan monograf adalah untuk menyampaikan
penemuan kegiatan ilmiah dan mengkomunikasikan secara
lengkap atau secara terinci kepada konsumen, sehingga
konsumen dapat memberi makna kepada data, menentukan
validitas dan menghayati kesimpulan yang ditarik oleh
penulis.
Monograf, merupakan bentuk tulisan ilmiah, sehingga
penulisannya disesuaikan dengan sasarannya, yaitu
masyarakat ilmiah.
Laporan lengkap harus konsisten integratif, sehingga
terdapat kesinambungan diskusi antar satu bab dengan bab
lain, atau antara materi yang satu dengan materi yang lain.
Konsumen yang tidak banyak mempunyai waktu untuk
membaca laporan lengkap secara rinci maka dibuatlah
laporan ringkas.
Materi yang disampaikan hanya berisi implikasi-implikasi
dan kesimpulan-kesimpulan yang disampaikan dalam
suatu kalimat dengan menggunakan istilah umum yang
mudah dipahami oleh semua konsumen, dengan
menghindarkan penggunaan istilah teknis.
Contoh-6:
Buah yang telah dikeringkan hingga mencapai nilai aW =
0.3 akan mempunyai daya simpan yang jauh dari buah
kering dengan nilai aW = 0.8 (aW = nilai water activity).
Hal ini karena buah kering yang mempunyai nilai aW
besar akan mudah berjamur.
Contoh-7:
Buah yang telah dikeringkan tidak boleh terlalu lembab
karena mudah berjamur, sehingga harus benar-benar
dikeringkan.
Laporan eksekutif dibuat berdasarkan laporan lengkap yang
ditulis secara ringkas untuk ditujukan kepada konsumen
khusus, yaitu penentu kebijakan.
Laporan eksekutif berisi rekomendasi untuk menyusun
program dalam mengatasi permasalahan yang sedang
dihadapi oleh suatu organisasi dan manajemen.
Dengan demikian, Isi laporan eksekutif tidak memuat
analisis statistik yang rumit, tetapi lebih banyak memuat
analisis dalam bentuk gambar atau grafik atau diagram
yang mudah dipahami dalam waktu yang singkat.

LAPORAN EKSEKUTIF,
Umumnya terdiri atas dua bagian, yaitu:
1. penyampaian latar belakang kegiatan ilmiah, masalah,
ringkasan temuan serta rekomendasi
2. rincian dari program disertai dengan lampiran apabila
pengambil kebijakan ingin mengetahui bukti-bukti dari
penarikan kesimpulan yang diambil.
4. Langkah-langkah Penulisan Laporan

a. Membuat kerangka laporan


b. Menghimpun bahan
c. Menulis draf laporan
d. Menyunting laporan
e. Menyempurnakan laporan

Administrasi Pengusulan (surat resmi, jenis,


membuat draf surat, dan menyunting surat)
5. Sistematika Laporan

Variasi laporan berimplikasi terhadap


sistematika penulisannya.
Sistematika laporan kegiatan, khususnya laporan pengabdian
kepada masyarakat, laporan itu terdiri atas:

1. judul laporan
2. penyusun laporan
3. kata pengantar
4. ringkasan
5. daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan ilustrasi
pendahuluan
6. pelaksanaan kegiatan
7. hasil kegiatan
8. kesimpulan dan saran
9. daftar pustaka, dan
10. lampiran-lampiran
 Laporan buku, bab, dan artikel terdiri
atas komponen:

(a) pendahuluan,
(b) isi buku, bab, artikel,
(c) komentar, dan
(d) kesimpulan
(UPI, 2005: 11).
Adapun sistematika laporan penelitian dalam
bentuk skripsi, tesis, dan disertasi terdiri atas:
 komponen judul,
 nama dan kedudukan tim pembimbing,
 pernyataan,
 kata pengantar,
 abstrak,
 daftar isi,
 daftar tabel,
 daftar gambar,
 daftar lampiran,
 bab I pendahuluan,
 bab II kajian teori,
 bab III metode penelitian,
 bab IV pembahasan hasil-hasil penelitian,
 bab V kesimpulan dan rekomendasi,
 daftar pustaka,
 lampiran-lampiran, dan
 riwayat hidup penulis (UPI, 2005: 140).
Nama : Drs. M. Rusydi Ahmad, M.Hum.
Alamat : Jalan Pakis I / No. 11,
Komplek Unmul Sidomulyo,
Samarinda 75116
Telepon : 0541-7773382 / 0541-7773383
HandPhone : 08125850820 / 081253827882
PIN BB : 24def3a0 / 5a645f97
e-mail : mh_rusydi@yahoo.com
Pendidikan :
 S1 : Ilmu Linguistik, Fakultas Sastra,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1988.
 S2 : Magister Linguistik, Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 1998.

Anda mungkin juga menyukai