MODUL 1
PENULISAN
ILMIAH
KARYA
2
PENULISAN
ILMIAH
KARYA
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar:
Terampil menulis karya ilmiah dalam berbagai tema dan berbagai bentuk
karya tulis ilmiah dengan memerhatikan kesantunan berbahasa untuk
berabgai keperluan.
Indikator:
1) Menjelaskan hakikat karya ilmiah
2) Menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah
3) Menjelaskan sistematika penulisan berbagai karya tulis ilmiah
4) Mampu menulis karya ilmiah dengan berbagai jenisnya menggunakan
kaidah bahasa Indonesia baku dan prinsip-prinsip kesantunan bahasa.
Uraian Materi
Terampil menulis karya ilmiah dalam berbagai tema dan berabgai bentuk
karya tulis ilmiah dengan santun, demi tercapainya komunikasi yang
efektif.
dan
meyakini
bahwa
penemuan
tulisan
benar-benar
telah
3
Brotowijoyo (1985:8-9) menyatakan bahwa karya ilmiah adalah karya
berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis
menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar. Beranjak dari
pendapat-pendapat tersebut dapat ditarik simpulan bahwa karya ilmiah
adalah karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan
masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan ragam bahasa Indonesia baku, serta didukung oleh fakta,
teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Istilah ilmiah yang mengikuti karya menunjukkan bahwa karya
ilmiah merupakan sebuah karya yang disusun secara ilmiah, mengikuti
standar keilmuan tertentu, dan harus disusun dengan format yang sangat
baku. Karya ilmiah harus disusun dengan mengikuti langkah-langkah
metode ilmiah, yaitu (1) menemukan masalah; (2) merumuskan hipotesis;
(3) mengumpulkan data; (4) mengambil simpulan; dan (5) menguji simpulan
kembali (Martono, 2012). Metode ilmaih tersebut merupakan roh sebuah
proses penulisan karya ilmiah. Penulisan semua bentuk karya ilmiah pasti
akan melewati proses-proses tersebut. untuk lebih jelasnya, perhatikanlah
tabel berikut.
Menemukan masalah
Merumuskan
hipotesis
Mengumpulkan data
Mengambil simpulan
Menguji
kembali
simpulan
Masalah dapat ditemukan dari kehidupan seharihari di sekitar kita. Masalah dapat muncul dari
pengalaman, media massa, dan sumber-sumber
lain. masalah merupakan ide pokok, dan
merupakan jantung dalam proses menulis karyaa
ilmiah apapun.
Untuk dapat merumuskna hipotesis, maka kita
wajib membaca berbagai literatur yang berkaitan
dengan masalah yang akan kita bahas.
Data merupakan alat untuk menemukan jawaban
atas sebuah permasalahan yang kita bahas. Tanpa
data, kita tidak mungkin dapat menemukan
jawaban masalah kita. Data dapat diperoleh
melalui berbagai sumber: buku, majalah, surat
kabar,
jurnal,
observasi,
wawancara,
dan
sebagainya.
Simpulan dirumuskan berdasarkan data yang
telah diperoleh sebelumnya.
Tahap akhir adalah menguji kesimpulan kembali,
apakah kesimpulan tersebut sudah benar atau
belum.
4
Penulisan ilmiah memiliki sejumlah tahapan yang harus dilalui untuk
menghasilkan sebuah larya yang sesuai denngan tujuan yang inngin
dicapai. tahapna penulisan ilmiah meliputi (1) tahap persiapan, (2) tahap
penulisan, (3) tahap penyuntingan.
1) Tahap Persiapan
Ada beberapa langkah yang ada dalam tahap persiapan, yaitu:
a) Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas
dalam
penelutian
(didukung
oleh
latar
belakang,
identifikasi
pembatasan
topik
atau
penentuan
judul
harus
ilmiah.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah
atau setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya
ilmiah: pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What
(apa), Why (mengapa), When (kapan), Where ( dimana), dan How
(bagaimana).
b) Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoretis;
c) Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas
penelitian yang akan dilakukan;
d) Metodologi (mencakup berabgai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data).
Adapun tahap pengumpulan data, meliputi langkah-langkah berikut.
Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi;
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui
masalah;
Pengamatan langsung (observasi) ke objek yang akan diteliti.
Pengamatan ini dapat dilakukan di laboratorium atau langsung di
lapangan.
2) Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah
dengn pembahasan yang dilaukan selama dan setelah penulisan
5
selesai. Semua informasi yang diperoleh ditulis dengan rinci dalam
tahap ini. Banyak penulis pemula terkadang kesulitan mengembangkan
konsep awal tulisannya sehingga terjadilah kemacetan dalam menulis.
3) Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap
selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk:
Melengkapi yang kurang;
Membuang yang kurang relevan;
Mengindari penyajia yang berulang-ulang atau tumpang tindih
(overlapping);
Menghindari pemakaian bahasa yang kurang effektif, misalnya
dalam
penulisan
dan
pemilihan
kata,
penyusunan
kalimat,
sistematis,
memperluas
wawasan,
serta
memberi
kepuasan
6
pentingnya topik itu diangkat menjadi makalah. Masalah apa yang
timbul dalam topik itu, dan apa tujuan penulisan itu.
2) Bagian Pembahasan
Bagian pembahasan merupakan bagian utama atau bagian isi. Bagian
ini memuat uaraian-uraian pokok masalah yang telah disebutkan pada
bagian pendahuluan. Pada bagian ini, penulis dapat menggunakan
teknik deduktif atau induktif. Dalam makalah deduktif pembahasan
dimulai dengan penyajian fakta yang mendukung teori (Yonohudyono
dan Parmin, 2007:45). Dalam teknik deduktif, teori digunakan langsung
pada bagian pembahasan terpadu dengan interpretasi dan relevansi
teori. Sementara itu dalam teknik induktif, jawaban pemecahan masalah
berdasarkan pengamatan empiris, analisis dimulai dari penyajian fakta,
data, diikuti dengan penarikan simpulan.
3) Bagian Penutup
Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Penyimpulan berisi hasil
pembahasan sesuai dengan permaslahan dan tujuan penulisan pada
bagian pendahuluan. Dengan demikian simpulan merupakan jawaban
dari
permasalahan.
Simpulan
juga
harus
sesuai
dengan
tujuan
berpikir/kerangka
pemikiran/
acuan
dalam
pembahasan
7
Artinya, setiap keterangan dalam karya ilmiah selalu dapat ditelusuri,
diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan da[at diterima
dengan akal.
4) Objektif
Artinya, dalam karya ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak
pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak
diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.
5) Sistematis
Baik penulisan atau penyajian maupun pembahasan dalam karangan
ilmiah disajikan secara teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan
sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.
6) Valid
Artinya, baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar
menurut aturan ilmiah yang belaku.
7) Jelas
Artinya, setiap infromasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernihjernihnya,
gamblang,
dan
sejelas-jelasnya
sehingga
tidak
dengan
aturan
standar
nasional
atau
8
Paper dan makalah merupakan rumusan atau simpulan pemikiraan
sebagai hasil te;aah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi
bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya
ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa
atau siswanya. Tujuannya adalah memberikan ruang bagi peserta didik
untuk menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan
intelektualnya
berkembang.
dalam
menanggapi
Makalah
biasanya
permasalahan
disajikan
dalam
yang
forum
tengah
seminar,
tertulis
dari
merupakan
permasalahan
yang
gagasan
tertulis
didasarkan
pada
dari
penulis
kajian
tentang
pustaka
atau
suatu
hasil
9
Pengelompokan mengenai jenis karya ilmiah lain dilakukan dengan
membedakannya
dari
segi
materi,
susunan,
tujuan,
serta
panjang
digunakan
untuk
tugas
meresume
10
artinya dibahas secara mendalam dengan kaidah-kaidah kelimuan. Berikut
ini adalah contoh sistematika penulisan ilmiah.
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
BAGIAN AWAL
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Abstrak
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel (tentatif)
Daftar Gambar (tentatif)
Daftar Lampiran (tentatif)
BAGIAN INTI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1.4Manfaat Penelitian
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Landasan Teori
2.2 Kajian Hasil Penelitian Sejenis
2.3 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian (tentative)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Jenis, Sumber, dan Teori Pengumpulan Data
3.4 Teknik Analisis Data
BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.3 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka
Lampiran
11
untuk menyusun tugas akhir dan atau skripsi umumnya terdiri atas
komponen yang sama. Demikian juga komponen tugas akhir atau skripsi.
Letak perbedaan antara keduanya terletak pada kadar kedalamannya.
Selain membuat laporan untuk tugas akhir, mahasiswa juga dituntut
untuk mampu menyusun artikel. Telah dibahas pada paparan sebelumnya
bahwa artikel merupakan gagasan tertulis dari penulis tentang suatu
permasalahan yang didasarkan pada kajian pustaka atau hasil penelitian.
Pada era 50-an, masyarakat Eropa dan Amerika berpandangan bahwa setiap
tulisan yang dimuat di media cetak disebut artikel. Namun, setelah profesi
tulis-menulis berkembang mulailah dibedakan antara tulisan yang beiri
peristiwa dan proses (feature), tulisan yang berisi pendapat (opini), dan
artikel. Feature merupakan bentuk tulisan yang berupa berita, sedangkan
opini merupakan gagasan pribadi penulis (KBBI, 2005:308). Sementara itu,
artikel diartikan sebagai sebuah tulisan yang isinya fakta berikut masalahmasalah yang saling berkaitan diikuti dengan pendirin subjektif yang
disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan data-data empiris yang
mendukung pendirian itu.
Ditinjau dari segi teknik penulisan dan media yang akan dituju, artikel
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu artikel ilmiah dan artikel populer.
Artikel ilmiah biasanya dikirim ke majalah ilmiah atau jurnal, sedangkan
artikel populer biasanya dikirm ke media cetak seperti koran. Artikel ilmiah
ini pun masih dapat dibedakan atas dua macam, yaitu artikel ilmiah yang
berupa rangkuman hasil penelitian dan artikel ilmiah yang berupa kajian
pustaka (gagasan konseptual). Perbedaan sistemarika kedua artikel ilmiah
tersebut hanya terletak pada subjudul metode penelitian.
Kajian Pustaka
Judul Artikel
Identitas Penulis
Abstrak
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
C. Penutup
Daftar Pustaka
12
(1) Judul Artikel
Judul artikel ilmiah sebaiknya ditulis singkat. Julah kata dalam judul
sebaiknya tidka melebihi 15 kata dan ditulis sesuai dengan ejaan yang
resmi berlaku (EYD).
(2) Identitas Penulis
Nama penulis ditulis secara lengkap. Apabila nama penulis cukup
panjang, maka sebaiknya nama belakang penulis tidak disingkat. Nama
yang disingkat adalah nama depan atau nama tengah. Selain nama
penulis dicantumkan pula nama instansi tempat penulis bernaung dan
alamat email penulis.
(3) Abstrak
Abstrak merupakan istilah yang cukup asing bagi mahasiswa.
Abstrak merupakan deskripsi singkat yang memuat informasi mengenai
isi artikel ilmiah secara singkat. Istilah abstrak sangat berbeda dengan
ringkasan. Abstrak berisi hal-hal yang lebih khusus dibandingkan dengan
ringkasan. Perbedaan ini dapat dilihat dari panjang dan isinya. Panjang
abstrak lebih pendek daripada ringkasan. Panjang abstrak umumnya
hanya satu paragraf saja, yaitu antara 150 sampai 200 kata, namun
harus menjelaskan garis besar laporan penelitian. Setelah abstrak,
diberikan kata-kata kunci atau key words.
Abstrak, berbeda dengan ringkasan (summary).Ringkasan lebih
panjang daripada abstrak. Ringkasan menjelaskan isi artikel secara lebih
detail, dari pendahuluan sampai simpulan. Kita tidak perlu menuliskan
latar
belakang
masalah
dalam
abstrak.
Abstrak
ditulis
dengan
dari
unsur-unsur
pembentuk
tema,
maka
abstrak
hanya
ini
menjelaskan
hal-hal
yang
mendasari
atau
13
dapat menguraikan berbagai ketimpangan yang terjadi antara kondisi
ideal (das sollen) dan kondisi sosial yang real terjadi (das sein).
Untuk memperkuat argumentasi, dapat ditampilkan dasar teori atau
data yang mempperkuat argumentasi tersebut sehingga pembaca
menjadi yakin dan tertarik atau berminat untuk membaca hasil
penelitian kita. Ini berarti, dalam bagian pendahuluan juga terdapat
kajian teori yang digunakan dalam penelitian. Penulis menjelaskan
berbagai konsep utama yang berkaitan dengan berbagai argumentasi
teoritis.
Selain
itu
kita
juga
perlu
mneyertakan
hasil-hasil
studi
sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini
perlu dilakukan karena jika maslaah peneliitian tersebut ternyata pernah
dikaji orang lain, maka kita harus dapat menejlaskan apa yang
membedakan tulisan kita dengan tulisan yang pernah dipublikasikan
sebelumnya. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari adanya indikasi
plagiarism atau penjiplakan hasil karya orang lain. Uraian dalam kajian
pustaka ini dapat menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian.
Pendahuluan dalam artikel juga menjelaskan rumusan masalah dan
tujuan penulisan.
Pada
beberaoa instansi
ada
juga yang
memeisahkan
bagain
pendahuuan dan bagian kajian teori ke dalam sub yang berbeda. Hal
yang perlu diingat adalah kemana kita mengajukan artikel yang dibuat,
maka aturan penulisan itu yang harus diikuti.
(5) Metode Penelitian
a) Metode penelitian. Pada bagian ini dijelaskan mtode penelitian yang
digunakan.
b) Sasaran penelitian. Sasaran penelitian atau sering disebut objek
penelirian merujuk pada orang, individu atau kelompok yang menjadi
unit atau satuan yang diteliti.
c) Lokasi penelitian. Bagian ini menjelaskan lokasi tempat penelitian
berlengsung.
Lokasi
penelitian
hanya
ada
dalam
penelitian
14
e) Hipotesis
(bila
ada).
Hipotesis
dinyatakan
secara
tertulis
statistik
sebagai
alat
bantu
dalam
membuat
yang
dikaji.
Pemikiran
atau
argumentasi
penulis
dapat
Rumusan Masalah 1
Kajian
Pustaka
Simpulan
1
Saran
1
Simpulan
2
Saran
2
15
Selain artikel ilmiah, salah satu jenis karya ilmiah yang paling sering
ditulis mahasiswa selama menempuh pendidikan di jenjang S1 adalah
makalah. Makalah merupakan karya tulis yang memuat pemikiran tentang
suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut
dengan disertai analisis yang logis dan objektif (Achma, 2010:112).
Sistematika penulisan makalah, sebenarnya hampir sama dengan penulisan
artikel
ilmiah,
terdiri
atas
tiga
bagian
pokok,
yaitu
pendahuluan,
16
Daftar isi memuat keterangan tentang pokok-pokok makalah. Pada
bagian ni dicantumkan tiap-tiap subjudul (subbagian) diberi nomor
dan nomor halaman yang memuatnya.
d. Daftar tabel dan gambar (kalau ada)
2. Bagian tengah terdiri atas hal-hal berikut.
a. Pendahuluan
Isi pendahuluan merupakan penjelasan yang erat hubungannya
dengan masalah yang dibahas dalam uraian bab. Penjelasan tersebut
dirinci sebagai berikut.
Alasan pemilihan pokok masalah
Perumusan masalah disertai latar belakang yang sesuai
Prosedur pemecahan masalah dijelaskan dengan menyebutukan
metode-metode yang dipaka dan tata kerja yang akan ditempuh
oleh penulis.
Sumber-sumber
yang
memiliki
relevansi
dan
dapat
17
Bagian terakhir adalah daftar pustaka. Semua sumber kepustakaan,
baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar disusun
dalam daftar khusus yang diletakkan pada bagian akhir makalah.
Latihan
1. Menurut pandangan Anda bagaimanakah hakikat dari karya ilmiah
dan apa yang membedakannya dengan karya tulis yang lain?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis karya ilmiah yang Anda ketahui!
3. Jelaskan sistematika sebuah karya ilmiah!
4. Buatlah sebuah karya ilmiah berupa artikel ilmiah kajian pustaka
dengan mengangkat masalah yang sesuai dengan ketertarikan Anda!
5. Buatlah sebuah karya ilmiah berupa makalah dengan mengangkat
masalah yang sesuai dengan ketertarikan Anda!
Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin. 2004. Menembus Jurnal Ilmiah
Internasional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nasional
dan
Achmad, H.P. dan Aleka. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana Penanda Media Group.
Akhadiah, Sabarti et. Al. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia: Erlangga.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi: Sebuah pengantar Keterampilan Berbahasa.
Flores: Penerbit Nusa Indah.
Prayitno, Harun Joko dkk. 2005. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta. Muhamadiyah University Press.
Sidjana, Nana. 1987. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-SkripsiTesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru.
Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka
Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Tugino.
2011.
Jenis-jenis
Karya
Ilmiah.
http://tugino230171.wordpress.com/2011/01/08/jenis-jenis-karyailmiah . diakses pada tanggal 7 Mei 2012.
18