Anda di halaman 1dari 17

BAB 7

KARYA ILMIAH
KELOMPOK 2 :
• Dina Fitriana
• Mia Nur Anisa
• Rini Septiani
• Verlia Faulina
I. Hakikat Karya Ilmiah
1.1 Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi, atau
pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur,
menggunakan bahasa baku, serta
didukung oleh fakta, teori, dan bukti-bukti
empiris.
1.2 Ciri Ciri Karya Ilmiah
Menurut Wardani (2008), ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji
melalui minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan
substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa.
Secara lengkap, karakteristik karya ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Mengacu pada teori
2. Berdasarkan fakta
3. Logis
4. Objektif
5. Sistematis
6. Sahih/valid
7. Jelas
8. Saksama
9. Tuntas
10. Menggunakan bahasa baku
1.3 Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut.
1. Melatih perkembangan keterampilan membaca yang efektif.
2. Melatih penggabungan hasil bacaan dari berbagai sumber dan mengenal kegiatan kepustakaan.
3. Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.
4. Memperoleh kepuasan intelektual dan memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
5. Sebagai bahan acuan atau sumber untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
6. Mengetahui dan memahami konsep dasar penulisan karya ilmiah.
7. Mengetahui dan memahami naskah ilmiah, jenis-jenis dan ciri-ciri naskah ilmiah, serta syarat-
syarat penulisan naskah ilmiah.
8. Mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan teori, konsep, serta langkah-langkah
penulisan karangan ilmiah dan unsur-unsurnya.
9. Mengetahui, memahami, dan menguasai ilmu pengkajian kepustakaan untuk diterapkan dalam
penulisan karangan ilmiah.
10. Mengetahui, memahami, dan menguasai ilmu pembuatan laporan praktik kerja lapangan,
skripsi, tesis, disertasi, dan artikel jurnal ilmiah.
11. Mengetahui, memahami, dan menguasai cara menyajikan tabel, grafik, serta petunjuk
pembuatan tabel.
12. Memahami dan menguasai pembuatan bibliografi atau daftar pustaka, ringkasan, abstrak atau
inti sari, glosarium, serta indeks.
1.4 Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Berdasarkan materi dan cara yang digunakan, karya ilmiah dibedakan menjadi lima jenis, yaitu
sebagai berikut:

Makalah ilmiah Artikel Ilmiah


suatu karya ilmiah untuk meneliti karya ilmiah yang disusun
kasus yang lebih khusus serta dibuat untuk menganalisis suatu
untuk memenuhi salah satu syarat kasus yang spesifik.
kelulusan suatu mata kuliah.

01 02 03 04 05
Laporan Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Monografi
karya ilmiah yang disusun Skripsi adalah karya ilmiah untuk karya ilmiah berupa skripsi,
untuk melaporkan hasil mencapai gelar strata satu (sarjana). Tesis tesis, atau disertasi yang
penelitian yang telah adalah karya ilmiah untuk mencapai dipublikasikan dalam bentuk
dilakukan. gelar strata dua (magister). Sementara buku
itu, disertasi adalah karya ilmiah untuk
mencapai gelar strata tiga (doctor).
II. Sistematika Karya
Ilmiah
Sistematika Karya Ilmiah
Secara sederhana, sistematika penulisan karya ilmiah terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu bagian pembuka, inti, dan penutup. Bagian inti
karya ilmiah adalah pendahuluan, analisis dan pembahasan serta
bagian simpulan dan saran.

Menurut Belt, Mottonen, dan Harkonen (2011), sistematika


artikel ilmiah dapat disingkat menjadi IMRAD yaitu introduction
(pendahuluan), method (metode), result (hasil), dan discussion
(pembahasan).
III. Kaidah Kebahasaan
Karya Ilmiah
3.1 Kaidah Kebahasaan Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki enam kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan.
Keenam kaidah kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Formal
2. Menggunakan Istilah Ilmiah
3. Runtut dan Logis
4. Menggunakan Kalimat Efektif
5. Tidak Menggunakan Kata Aku-an
6. Mengutip dari Penelitian Terdahulu
 
3.2 Tips Menulis Teks Karya Ilmiah
Merujuk pada Agam (2015), beberapa tips yang
perlu diperhatikan dalam penulisan sebuah karya ilmiah
adalah sebagai berikut.
1. Penulis harus memahami sasaran pembaca karya
ilmiah.
2. Penulis harus menyadari bahwa pembaca tidak
mengikuti proses penelitian.
3. Penulis harus menyadari bahwa pembaca berasal dari
latar belakang yang berbeda-beda.
4. Laporan hasil penelitian merupakan unsur pokok
dalam perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
3.3 Penulisan Kutipan dan Daftar Pustaka
Penulisan kutipan gagasan, ide, atau pendapat orang lain bertujuan
mendukung argumentasi dalam suatu tulisan. Secara umum, kutipan
pada karya ilmiah diambil dari hasil temuan penelitian terdahulu.
Sementara itu, penulisan daftar pustaka juga merujuk pada pola yang
sama dengan penulisan kutipan. Dengan demikian, daftar pustaka dan
kutipan memiliki satu gaya yang sama.
IV. Menyusun Karya Ilmiah
4.1 Menyusun Karya Ilmiah Menurut Para Ahli
Merujuk pada pendapat Gie (2002), secara garis besar, terdapat delapan langkah untuk
menulis karya ilmiah, yaitu sebagai berikut.
1. Mencari ide pokok yang akan diungkapkan menjadi karya ilmiah.
2. Mengembangkan ide pokok dengan membaca, bertukar pikiran, mencatat, dan
merenungkannya hingga tuntas sebagai bahan pemikiran.
3. Memilih salah satu di antara bahan-bahan pemikiran untuk dijadikan topik karya ilmiah.
4. Membatasi topik karya ilmiah dengan menggunakan tema tertentu.
5. Merumuskan topik dan tema karangan ilmiah menjadi sebuah kalimat topik sekaligus
menentukan judul karangan.
6. Mengurai kalimat topik menjadi suatu kerangka yang mewujudkan garis besar karya
ilmiah secara terperinci dan teratur.
7. Menjabarkan pemerincian garis besar karangan menjadi tulisan berbentuk alinea-alinea.
Setiap alinea terdiri atas serangkaian kalimat sebagai satuannya.
8. Menyempurnakan segenap alinea sehingga membentuk karangan yang utuh.
4.2 Menyusun Karya Ilmiah Secara Sederhana

Secara sederhana, terdapat lima tahapan 2. Tahap Pembuatan


penyusunan karya ilmiah. Kelima tahapan Pada tahap pembuatan karya ilmiah,
penyusunan karya ilmiah tersebut adalah sebagai penggunaan metode penelitian merupakan hal
berikut. yang paling utama sehingga harus selalu
1. Tahap Prapenulisan mengacu pada pendekatan ilmiah yang tepat.
Tahapan prapenulisan merupakan tahap 3. Tahap Revisi
paling awal sebelum menyusun karya ilmiah. Tahap revisi merupakan tahap pemeriksaan
Terdapat empat langkah yang harus dilakukan kembali untuk perbaikan. Terkadang, dalam
penulisan karya ilmiah, yaitu: tahap pembuatan, seorang penulis tidak
a. Memilih topik dan tema, menyadari kesalahan yang telah dibuat sehingga
b. Menentukan judul, perlu dilakukan pemeriksaan ulang agar dapat
c. Mengumpulkan bahan, dan mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan.
d. Membuat garis besar rancangan.
4. Tahap Penyuntingan sistematika bab, jenis huruf, nama geografis,
Tahap penyuntingan adalah proses nama diri, dan ejaan yang sama di seluruh
perbaikan naskah dari segi teknis bahasa. naskah/karya.
Merujuk pada Kurniawan (2013), hal-hal yang f. Gaya penulisan.
perlu diperhatikan ketika melakukan g. Konvensi penyuntingan, meliputi titel
penyuntingan adalah sebagai berikut. akademis, kata asing, bahasa daerah,
a. Ejaan, meliputi pemakaian huruf, singkatan, kepanjangan, dan nomor urut.
pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital,
pemakaian huruf miring, pemakaian tanda 5. Tahap Publikasi
baca, penulisan kata, dan penulisan unsur Tahap publikasi dilakukan agar penelitian
serapan. yang dilakukan oleh peneliti dapat memberi
b. Tata bahasa, meliputi bentuk kata, pilihan manfaat untuk orang lain. Penyebaran ilmu
kata, dan kalimat. pengetahuan melalui publikasi diharapkan
c. Kebenaran fakta, meliputi fakta geografis, memicu peneliti lain untuk mengembangkan
sejarah, nama diri, data ilmiah, serta data topik penelitian yang sama, entah dari tujuan
statistik atau nonstatistik. memperkuat, menyanggah, atau kombinasi
d. Legalitas, meliputi hak cipta atau copyright. keduanya.
e. Konsistensi, meliputi penggunaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai