KROMOSOM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pembelajaran Biologi dengan guru
pembimbing:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
DAVID KALAWAN
HARIS MUNANDAR
NIKODEMUS YOEL SIMAMORA
NISDA NOR AWALIA
RISWAN ARYANTO PRAKOSO
SAIDAH
XII IPA 4
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT
2019
Apa Itu Mutasi Kromosom?
Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada tingkat kromosom. Mutasi kromosom ini bisa
terjadi secara fisik pada bentuk kromosom atau terjadi perubahan pada set kromosomnya. Perubahan set
kromosom umumnya akan berpengaruh pada fenotipe individu. Salah satu penyebab mutasi kromosom
Aneuploidi / Set
Aneuploidi adalah keadaan sel yang tidak euploidi, terjadi perubahan jumlah satu set kromosom. Adapun
euploidi adalah keadaan ploidi yang normal. Contohnya, sel manusia memiliki 46 buah kromosom.
aneusomi.
kromosom saat pembentukan spermatogenesis atau oogenesis. Gagal berpisah dapat terjadi pada meiosis I
atau II. Secara normal, pada meiosis I pasangan kromosom homolog memisah menghasilkan dua sel
haploid.
1. Sindrom Down
Pengertian Sindrom Down
Sindrom Down (bahasa Inggris : Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang disebabkan oleh
gagal berpisah pada kromosom 21 sehingga individu penderita memiliki kromosom tambahan pada
kromosom nomor 21. Pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Langdon Down.
Trisomi 21
Sindrom Down pada umumnya (95%) disebabkan karena gagalnya pembelahan sel gamet (sel telur atau
kelebihan kromosom 21 sel gamet, apabila sel gamet tersebut dibuahi akan menghasilkan bayi dengan
kelebihan 1 kromosom 21 atau disebut Trisomi 21 dengan kariotip: 47, XX,+21 (Perempuan) atau 47,
XY, +21 (Laki-laki). Sindrom Down jenis ini disebut sebagai Sindrom Down Klasik dan tidak
diturunkan.
Translokasi
Sebagian kecil kasus (5%) terjadi akibat terjadinya translokasi (perpindahan sebagian atau seluruh
kromosom 13, kromosom 15, dan dengan kromosom 21. Sindrom Down jenis ini disebut
sebagai Sindrom Down Translokasi dan pada umumnya diturunkan dari orang tuanya (karier).
Mosaik
Kadang-kadang kesalahan terjadi dan satu sel berakhir dengan jumlah kromosom yang berbeda. Ketika
seseorang memiliki lebih dari satu jenis riasan kromosom, itu disebut mosaikisme, seperti gaya seni
mosaik di mana gambar terdiri dari berbagai warna ubin. Pada sindrom down, mosaikisme berarti
beberapa sel tubuh memiliki trisomi 21, dan sebagian lainnya memiliki jumlah kromosom yang khas.
Cacat Jantung
Sekitar setengah dari anak-anak dengan sindrom Down dilahirkan dengan beberapa jenis kelainan jantung
bawaan. Masalah-masalah jantung ini dapat mengancam jiwa dan mungkin memerlukan pembedahan
pada awal kehidupan bayi.
Kelainan GI terjadi pada beberapa anak dengan sindrom Down mungkin termasuk kelainan usus,
kerongkongan, trakea dan anus. Risiko mengembangkan masalah pencernaan, seperti penyumbatan GI,
mulas (gastroesophageal reflux) atau penyakit celiac dapat meningkat.
Sleep Apnea
Karena perubahan jaringan lunak dan kerangka yang mengarah pada penyumbatan saluran udara, anak-
anak dan orang dewasa dengan sindrom Down berisiko lebih besar mengalami obstructive sleep apnea.
Kegemukan
Orang dengan sindrom Down memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami obesitas
dibandingkan dengan populasi umum.
Beberapa orang dengan sindrom Down mungkin memiliki ketidaksejajaran dari dua vertebra teratas di
leher (atlantoaxial instability). Kondisi ini menempatkan seseorang pada risiko cedera serius di sumsum
tulang belakang karena gangguan pada leher.
Leukemia
Seorang anak kecil dengan sindrom Down memiliki peningkatan risiko leukemia.
Demensia
Orang dengan sindrom Down memiliki risiko demensia yang sangat besar. Tanda dan gejala dapat
dimulai sekitar usia 50. Memiliki sindrom Down juga meningkatkan risiko terkena penyakit Alzheimer.
Rumus Kariotipe
Sindrom Down, kariotipe (45A+XX/45A+XY pada kromosom 21), trisomik pada autosom. Trisomi.
2. Sindrom Patau
Pengertian Sindrom Patau
Sindrom patau adalah kelainan genetik langka yang disebabkan oleh tambahan salinan
kromosom 13 pada beberapa atau seluruh sel tubuh. Setiap sel normalnya mengandung 23
pasang kromosom yang membawa gen diturunkan dari orangtua. Namun, bayi dengan
sindrom patau memiliki tiga salinan kromosom 13 dari yang seharusnya hanya dua.
Disebabkan oleh aneuploidi pada autosom. Sindrom ini disebabkan oleh trisomi pada
kromosom nomor 13. Sindrom ini ditemukan oleh K. Patau pada 1960.
Simple Trisomy 13. Kondisi ini terjadi akibat kehadiran kromosom ekstra pada pasangan
Mosaic trisomy 13. Kondisi ini terjadi akibat kehadiran kromosom ekstra ditemukan di
beberapa sel.
Partial trisomy 13. Kondisi ini terjadi hanya bagian dari kromosom ekstra yang
Bagian kromosom yang mengalami mutasi adalah kromosom nomor 13, 14, dan 15.
Penyakit ini menyebabkan kecacatan yang berat. Beberapa di antaranya adalah retardasi mental,
gangguan bentuk tangan dan kaki, sumbing, penyakit jantung bawaan, dan masih banyak lagi. Penderita
sindrom Patau umumnya tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang panjang. Sekitar 50 persen
penderita Sindrom Patau meninggal dunia dalam waktu kurang dari tiga hari setelah dilahirkan. Gejala
klasik dari kelainan ini adalah ukuran mata kecil (mikro atau anoftalmia), bibir sumbing dan sumbing di
Rumus Kariotipe
Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya
mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. Trisomi.
3. Sindrom Turner
Pengertian Sindrom Turner
Sindrom Turner disebabkan oleh kelainan genetik akibat hilangnya kromosom X pada perempuan.
Wanita dengan sindrom Turner hanya memiliki satu kromosom seks X. Monosomi X ini ditemukan oleh
Sindrom Turner Klasik adalah kondisi yang menyebabkan seseorang hanya memiliki satu kromosom X.
Sedangkan kromosom X lainnya atau satu dari dua kromosom X yang dihasilkan dari pasangan
menghilang sepenuhnya.
Berbeda dengan sindrom Turner Klasik, sindrom Turner Mosaik adalah kondisi ketika kromosom X
lengkap pada sebagian, namun kromosom X yang lainnya rusak atau tidak normal.
3. Material Kromosom Y
Dalam beberapa kasus sindrom Turner, ada beberapa sel yang memiliki kromosom X dan pembawa
kromosom X dan Y. Jika gen dalam sebuah janin sudah ditentukan dan berkembang menjadi seorang
perempuan, namun ketika material kromosom Y muncul pada genetik tersebut, kemungkinan janin
tersebut memiliki komplikasi penyakit atau meningkatkan risiko kanker tumor jaringan alat kelamin
primer.
Tidak sedikit bayi yang lahir dengan kelainan genetik langka ini turut mengalami cacat jantung yang
mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Cacat pada jantung ini erat kaitannya dengan masalah aorta,
pembuluh darah besar yang bercabang dari jantung yang mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh
tubuh.
Wanita dengan sindrom Turner memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi yang memungkinkan
terjadinya komplikasi lain yang berhubungan dengan jantung dan bagian pembuluh darah.
Masalah Pendengaran
Kehilangan pendengaran dapat terjadi pada wanita yang mengidap sindrom langka ini. Pada beberapa
kasus, kondisi ini terjadi karena hilangnya kemampuan saraf yang terjadi secara bertahap. Peningkatan
risiko infeksi telinga bagian tengan yang sering terjadi dapat mengarah pada kehilangan kemampuan
mendengar.
Masalah Penglihatan
Anak perempuan yang mengidap sindrom Turner mungkin memiliki peningkatan risiko kontrol otot yang
terbilang lemah dari gerakan mata atau yang disebut strabismus, rabun dekat, juga masalah pada
penglihatan lainnya.
Gangguan Autoimun
Pengidap sindrom Turner berisiko mengalami hipertiroidisme karena gangguan autoimun tiroiditis
Hashimoto. Bahkan, beberapa wanita memiliki intoleransi terhadap gluten atau penyakit Celiac dan
radang usus.
Tak sedikit pula anak pengidap sindrom Turner yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi di
lingkungan sosial dan memiliki peningkatan risiko gangguan ADHD atau hiperaktif.
Infertilitas
Sebagian besar wanita yang mengalami kelainan langka ini tidak subur alias mandul. Meskipun begitu,
masih tetap ada persentase wanita pengidap sindrom Turner yang hamil, baik secara alami maupun
dengan perawatan kesuburan.
Rumus Kariotipe
Sindrom Turner, dengan kariotipe 22AA + X0 atau 44A + XO. Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan
1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak
Bagian kromosom yang mengalami mutasi adalah kromosom nomor 24. Yaitu penambahan
kromosom Y.
Akibat dari Mutasi tersebut
Gangguan yang terjadi pada penderita sindrom Jacobs, adalah gangguan fungsi kognitif, berupa
gangguan belajar (misalnya tidak mampu membaca atau menulis), keterlambatan bicara, dan
gangguan dalam bahasa.
Rumus Kariotipe
Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini
umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga
sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang
masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.Trisomi.
5. Sindrom Klinefelter
Pengertian Sindrom Klinefelter
Sindrom Klinefelter adalah salah satu jenis penyakit kelainan genetik. Penyakit ini diderita oleh
laki-laki yang dilahirkan dengan kromosom X tambahan. Sindrom ini disebabkan oleh adanya
gagal berpisah pada kromosom seks (gonosom) sehinga setelah fertilisasi dihasilkan laki-laki
dengan tambahan kromosom X menjasi XXY. Diperkirakan kejadia ini terjadi satu dari setiap
2.000 kelahiran. Sindrom Klinefelter pertama kali ditemukan oleh H.F. Klinefelter pada 1942.
Rumus Kariotipe
Sindrom Klinofelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita
Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis)
sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya
tumbuh. Trisomi.
Kesimpulan