Author : Sumardi
Prodi Ilmu Pemerintahan, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik
(STISIP) Muhammadiyah Sinjai sumardi1610@gmail.com
pertambahan dan tekanan penduduk, ancaman atau perang dan penjarahan yang
pemerintahan dan sistem yang lebih dikenal adalah polis Yunani. Selain polis
Yunani, kerajaan Inka yang berdiri antara tahun 1200-1500 Masehi telah memiliki
ditandai oleh kekuasaan sewenang-wenang dan tak terbatas dari pihak penguasa.
pemerintahan yang baik dan buruk menurut Plato dan Aristoteles masih terefleksi
runtuhnya polis Yunani serta konflik antara Paus dan Raja berkepanjangan namun
melalui menghalalkan segala cara. Bagi Machhiavelli yang penting dalam politik
pemerintahan negara adalah kekuasaan, dia mengahalalkan segala cara untuk tetap
nayata, tidak ada hubungan antara kekuasaan tersebut dengan etika bernegara,
karena negara itu bagi Machiavelli bersifat sekuler termasuk didalamnya berbagai
dengan peraturan tuhan yang trasedental, yaitu dianggap berorientasi pada dunia
gaib.
dengan hadirnya berbagai partai politik hingga era reformasi yang gerakannya
sudah tak terelakkan lagi, pasalnya pro dan kontra antara pejabat politik dengan
pejabat pemerintahan. Lebih konkrit bahwa rangkap jabatan yang dimaksud jelas
memberi efek bagi bangsa dan negara. Bentuk kekuasaan seperti rangkap jabatan
menyimpang dari kekuasaan yang oleh Mifta Toha dalam bukunya yang berjudul
Sementara dalam kajian analisis gejala- gejala seperti telah terurai diatas
ternyata tidak hanya bercerita persoalan pemenuhan dan pelayanan seperti pada
pembahasan berikutnya nanti, namun jauh daripada itu masalah dan gejala
sebagai suatu gejala sosial telah muncul sejak lahirnya manusia di muka bumi, telah
dikenal dalam tatanan keluarga atau rumah tangga antara orang tua dan anaknya,
dimana adanya kepala keluarga yang mempunyai beban moril terhadap istri dan
merencanakan masa depan mereka. Dalam sebuah keluarga yang anaknya tidak atau
kepala keluarga adalah kemudi kapal yang mengarungi samudera dimana kapal
diarahkan oleh sang nahkoda maka disitulah penelusuran yang dilalui untuk
dari asal kata pemerintahan. Misalnya dalam metodologi ilmu pemerintahan oleh
kemudi kapal.
tersebut selalu sampai pada arah dan tujuan yang dikehendakinya?. Jawabannya
ialah tentu saja bergatung dari nurani, moral dan kesanggupan atas amanah yang
Tanggal 17 Agustus 2015 yang bertempat di Baruga Adat Pemuda Turungan Baji
Kab. Sinjai menyampaikan bahwa mustahil sebuah tujuan sejati akan tercapai
vital bagi pemerintah untuk mengakomodir tujuan yang lebih konkrit dimana
dalam mana suatu gejala dipelajari bersama oleh sosiologi dan kybernologi
manusia. Sehingga dapat dipahami bahwa gejala sejenis itu disebut pula sebagai
gejala sosiologikal yang terorganisir artinya artinya memiliki legalitas formal dan
sebagainya. Sementara dari pihak yang diperintah faktor psikologikal itu misalnya
transformasional.
mengemukakan bahwa:
berawal dari definisi pemerintahan dan ilmu pemerintahan yang sekali lagi
(penyediaan) kebutuhan pihak yang diperintah akan jasa publik yang tidak
yang dianggap budak karena sejalan dengan garis hukum alam, bahkan
belaka, bila alam semesta bermula dari Tuhan maka awalnya juga dapat
dan akuntabel.
pemerintahan.
sesuatu perbuatan.
Negara) atau badan tertinggi yang memerintah suatu dalam suatu negara,
tertua adalah ilmu pemerintahan karena dipelajari sejak sebelum masehi oleh para
yang berbeda- beda, sebagai bentuk keberagaman misalnya mulai dari ras, warna
kulit, kultur dan keyakinan merupakan aspek tepenting dalam menganalisa sejauh
Sebagai langkah untuk mendalami paradigma itu maka urgensi tugas dan
Aristoteles hidup antara tahun 322-384 SM (Kelahiran Nabi Isa A.S). Dalam
suatu sistem pemerintahan Aristoteles mendukung adanya segelintir masyarakat yang
dianggap sebagai budak belian karena dianggap sejalan dengan garis hukum alam, dan
dia bahkan percaya kerendahan martabat wanita dibandingkan kaum laki- laki, ini tentu
saja dipengaruhi oleh budaya yang berlaku kala itu. Kemiskinan adalah bapakanya
revolusi, atau dia mengatakan bahwa barang siapa sudah merenungi arti memerintah
sesama manusia pasti yakin bahwa nasib suatu imperium tergantung pada pendidikan dari
generasi penerusnya.
fungsi pokok pemerintah menjadi telah lebih lanjut. Berdasarkan literature
1. Tugas Pemerintah
NEGARA
PEMERINTAH
Horizontal
KEBUTUHAN TUGAS & FUNGSI
Vertikal
MANUSIA
masyarakat atau warga negara, baik dalam hubungannya secara vertikal misalnya
kepengurusan akte kelahiran (AK), kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga
(KK), maupun dalam hubungannya secara horisontal, sebagiamana tugas dan fungsi
tidak ambiguistik karena secara yuridis telah termaktub dalam beberepa item
konstitusi negara.(lihat UUD 1945 Amandemen Ke-4 yang telah disahkan pada
Merujuk pada induk ilmu yaitu filsafat maka orientasi pengembangan ilmu
tidak terlepas dari ide dan teori terhadap fakta maupun fenomena yang ada.
cabang ilmu begitu pula dengan teori yang nota benenya merupakan konstruk atau
UUD 1945 Bab X Warga Negara Dan Penduduk. Pasal 27, ayat (1). Segala warga negara
bersamaan dengan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya, (2). Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, (3). Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Bab XA Hak Asasi Manusia. Pasal 28A: Setiap orang
berhak untk hidup dan berumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengn undang- undang. Pasal 28C, ayat (1). Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan tekhnologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidunya dan demi kesejahteraan umat manusia, (2). Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya
dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya. Pasal 28D, Ayat (1). Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
kepastian hukum yag adil serta serta perlakuan yang sama dihadapan hukum, (2). Setiap orang berhak
untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, (3).
Setiap warga negara berhak memperolah kesempatan yang sama dalam pemerintahan, (4). Setiap
orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 28I, ayat (3). Identitas budaya dan hak masyarakat
tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban, (4) perlindungan,
pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama
pemerintah. Bab XI Agama, pasal 29 ayat (1). Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa
konsep, batasan dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis
Sejalan dengan paradigma itu, Muh Nasir (1988) pun mengemukakan bahwa
pemerintah dengan manusia dalam relasinya secara vertikal dan horizontal. Maka
antara teori dan fakta dengan perspektif induktif dan deduktif sehingga
melahirkan suatu ilmu. Karena secara realistis dan rasional praktik pemerintahan
dalam hal ini adalah masyarakat. Legitimate Power pemerintah sebelum mengambil
keputusan adalah keliru ketika tidak menggunakan rasionya. Sehingga hal mendasar
dapat dilakukan adalah aspiarasi dari bawah itu kemudian diperoleh fakta- fakta dan
terhadap situasi dan kondisi yang ada. Sehingga posisi pemerintah sebagai
legitimate power dapat melakukan decision marking yang super natural. Asumsi
ini sebagai ilustrasi dalam konseptualisasi teori sebagi cikal bakal lahirnya
Induktif Deduktif
1. Fakta 1. Ramalan
2. Observasi 2. Penjelasan
Secara parsial dari skema diatas berkorelasi dengan paradigma kita bahwa
ilmu adalah seperangkat pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan logis,
kebenaran (vehicle) yang objektif dan dan mempunyai tujuan tertentu. Demikian
berdasarkan penangkapan panca indra baik melalui tangan, mulut, hidung, telinga
rasional lagi manakala teori dan fakta dapat dijabarkan berdasarkan teori relasi,
seperti berikut:
Melamalakan
Memperkecil jangkauan
Memformulasikan fakta
Memperjelas jangkauan pengetahuan
FAKTA TEORI
Sumber lahirnya
Menolak Merubah
orientasi Mendefinisikan
kembali Memberi jalan
mengubah
Skema Relasi Teori dan Fakta Pemerintahan.........
Dari ke- 2 (dua) penjabaran skema diatas baik dalam perspektif ilmu dan
pengetahuan maupun dalam perspektif fakta dan teori berdasarkan realasi dan
pemerintahan sebagai ilmu karena tersusun secara sistematis dan terdiri dari
konsep- konsep, dimana konsep yang satu dengan lainnya saling berkaitan.
Konsep- konsep yang diambil dari lapangan empirik ini telah tersusun, oleh
dibanding dengan ilmu- ilmu lainnya, misalnya hukum, politik dan administarsi
Ilmu pemerintahan berciri modern pertama kali lahir di Prusia dan Austria
pada abad ke-18. Pada masa itu ilmu pemerintahan dikenal dengan nama
terdiri dari subjek- subjek yang dipandang esensial bagi pengelolaan secara
efisien suatu negara yang diperintah secara sentralistis, berbudaya paternalistis dan
bidang pertanian. Hal ini tentunya dilihat dengan mempergunakan ukuran- ukuran
keilmuan modern, maka kameralistik itu baik secara empiris maupun metodologis
metode untuk mendidik mereka yang ingin bekerja di lingkungan birokrasi maka
secara berangsur- angsur dan hampir sepenuhnya digantikan oleh studi di bidang
hukum pada abab ke-18 dan awal abad ke -19, di Jerman dan Austria, pergeseran
dari kameralistik ke cara pendekatan hukum itu berlangsung demikian cepat dan
sempurna, sehingga kameralistik dipandang tidak perlu lagi diajarkan di
universitas- universitas.
hubungan- hubungan antara penguasa dengan rakyat dan melindungi kebebasan dan
hak milik individu- individu. Termasuk pertama : gerakan kodifikasi hukum, mula-
mula di Austria, kemudian di Jerman dan dan selanjutnya di sebagian besar eropa
administrasi; serta selera pribadi dari para raja yang ingin mengambil hati dari
Sebagai akibat dari perubahan tersebut, maka sebagian besar dari isi
jabatan tinggi pemerintahan itu lalu terdiri dari aneka studi tentang hukum, sehingga
orientasinya tidak lagi tertuju kepada pengelolaan secara efisien dari “estate” milik
raja, melainkan tertuju kepada perepan hukum secara tepat dan benar, khususnya
yang mengtur hubungan dengan antara penguasa dengan rakyat. Sampai pada
pertengahan abad ke – 20, banyak negara di eropa daratan yang sebagian besar
pejabat tingginya terdiri dari ahli-ahli ilmu hukum yang nota benenya memiliki
bahan- bahan dari statistik mempunyai nilai besar dan dapat ia andalkan.
Dengan demikan maka semenjak bagian terakhir dari abad ke-18,
ajaran negara menjadi abad ke-19 dan pada abad ke-20 menambahkan nama studi
serta metode-metode dari semua ilmu tadi, selain dipercaya dengan filsafat juga di
ilhami dengan lahirnya teori pemerintahan liberal dari John Locke pada tahun
ilmu yang sejenis dengan kameralisme tersebut. Ilmu ini di rintis oleh orang-
orang yang pernah belajar di Jerman dan terkesan hasil- hasil kameralisme pada
masa lalu. Berbeda halnya dengan di Erope, maka demokratisasi Amerika Serikat
dilakukan segera setelah sesuatu partai menang dalam pemilihan umum. Sistem
terpilih sebagai presiden Amerika Serikat pada tahun 1828. Yang menjadi
pemerintahan oleh rakyat dan dilaksanakan sesuai dengan hasil pemilihan umum
yang merupakan wakil- wakil rakyat. Sistem ini kemudian dipandang akan
membuka kehidupan publik bagi rakyat biasa, yang sampai pada tingkatan
masih berlakunya norma- norma yang aristokratis. Para pendukung spoils System
dimuka kongres pada tahun 1829, yang antara lain berbunyi sebagai berikut :
namun diangkat menduduki jabatan- jabatan penting. Oleh sebab itu, secara
berangsur- angsur timbul reaksi dari para guru besar, penulis, pendeta, editor surat
kabar, bahkan dari politisi itu sendiri. Mereka menghendaki informasi para
pendukung system spoil tentu saja bertahan sekuat- kuatnya. Namun praktek spoil
terbunuhnya Presiden Garfield pada tahun 1883 yang membuka akses penyusunan
Undang- Undang Pendleton (Pendleton Act). Ditahun yang sama juga merupakan
bukanlah sekedar seleksi dan ujian- ujian bagi calon pegawai, namun terutama
nasional dengan cara merendahkan standar dan suasana moral negara. (Leonard
D. White, 1958)
Namun mereka yang ingin mempertahankan sytem spoil tidak pula kurang
alasannya. Seorang pendukung system spoil yang bernama Williams Martin Dicson,
pada tahun 1882 mengemukakan sebagai berikut: dengan sistem ratasi yang masuk
akal, maka setiap warga negara yang mempunyai aspirasi politik dn berpengalaman,
serta yang sudah mencapai usia pertengahan, akan dapat berharap untuk
pemerintah dalam bentuk menduduki jabatan. Prospek ini merupakn motif bekerja
baik. Ini merupkan kehormatan peerge yang diberikan oleh republik, tidak kapada
suatu kelas yang khusus, akan tetapi kepada setiap warga yang mengabdi
dilaksankan, maka jabatan- jabatan pemerintah akan dikuasai dan hanya menjadi
akaibat system Spoil tidaklah tepat. Oleh karena korupsi itu pada umumnya hanya
demokrasi itu tentunya juga korup, padahal rakyat amerika sudah sepakat
kenegaraannya. Orang- orang yang menerima system Merit dengan demikian adalah
anti demokrasi, merupakan orang- orang yang berusaha menggoyahkan sendi atheis
yang anti demokrasi, beruntung ada salah seorang dewa penolong yang bernama
Woodrow Willson, seorang maha guru dalam ilmu politik dengan argumen-
bahwa reformasi kepegawaian denga menerapakan sytem Merit adalh tetap sesuai
diterapkan pada setiap rezim, baik rezim yang demokratis maupun rezim- rezim
yang lain. Kemudian administrasi juga merupakan science, profession, tekhnik, yang
secara politics adalah netral. Dalam hal ini, upaya untuk membebaskan
pagawai- pegawai pemerintah dari politik, dengan demikian bukan sikap anti
demokrasi.
Pandangan Willson ini dikemukakan pada waktu yang tepat ketika
dengan dikembangkannya ajaran Karl Max tentang The Ideal Type Bureaucracy. Di
government. Sebab memang terdapat prinsip- prinsip yang bersamaan pada setiap
ekonomis dan efisien dalam rangka mencapai tujuan- tujuan yang telah ditetapkan
oleh the administrative political superiors, yang dipilih oleh rakyat. (Leonard D.
White, 1958)
bebas dari politik dan tidak tergantung kepada variabel- variabel kultural dan oleh
karena itu dapat diajarkan sebagaimana ilmu- ilmu lainnya, telah melahirkan
administration.
variabel- variabel cultural, maka orang tidak perlu takut mengimpor system
administrasi yang diciptakan dan dikembangakan pada sistem budaya yang berbeda.
Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan administrasitive skills dari kerajaan
menurut pendapatnya juga tidak beralasan selama para pegawai itu mempunyai
pendidikan yang cukup dan benar- benar memahami aspirasi- aspirasi dari
Jadi perlu korp pegawai yang terdidik dan terlatih, berperilaku baik,
kultural itu memang ada pendapat dari Woodrow Willson yang bersifat mendua,
administrasi yang kita impor dari luar maka terlebih dahulu kita harus meng-
harus terlebih dahulu memahai dan menghayati konstitusi kita. Juga kita harus
selalu waspada akan penyakit birokrasi yang sewaktu waktu dapat menghinggapi
kita. Hal ini hanya mungkin, jika kita dapat selalu bersyukur dan merasa bahagia
rakyat dan pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat. Revolusi Amerika pada
tahun 1776 dan Revolusi Perancis pada tahun 1789 mempercepat proses
kepercayaan yang memerintah bersama raja yang diberikan pembagian tugas satu
pemerintahan swasta pada tahun 1602 oleh Belanda yang bernama VOC terutama
di pulau Jawa lebih dikenal dengan Kompeni. VOC kemudian runtuh pada tahun
Sejarah modern ilmu pemerintahan dan politik berawal dalam abad ke-19.
serta kesempatan kerja dan tunjangan sosial atau jaminan hidup bagi warga yang
menganggur.
Perkembangan pemerintahan secara berawal mulai dari tahap prasejarah
hingga tahun 1993, Ilmu pemerintahan telah menjadi ilmu yang multi disiplin dan
pemerintahan.
Hindia Belanda dalam waktu yang bersamaan di bentuk pula pendidikan Pamong
Corps.
munculnya karya Van Poelje pada tahun 1942 tentang Bestuurkunde yang
Dalam keseharian, manusia dan segala elemen yang ada tentu saja tidak
terlepas dari yang namanya seni. Ketika ditelaah seni dipahami sebagai nilai dasar
kebebasan kreatif, hal ini mendukung adanya sudut pandang keyakinan/ focus of
trust untuk memilih dan menentukan sesutu yang berbeda dengan konstruk
formalitas dan material sebelumnya, sehingga tercipta terobosan baru yang lebih
inovatif. Ini tentu saja memiliki sinkronisasi dari definisi seni bahwa seni
dianggap sebagai padanan kata art (Inggris, dari kata latin ars, artinya skill), atau
personal creative power plus skill in performance. Maksudnya seni adalah kekuatan
dan kemahiran seseorang untk menciptakan rasa dan karsa yang dimiliki dan
Dalam perenungan sesaat betapa indahnya tubuh seekor kuda berlari dan
perloncatan sepanjang pagi inililah kemudian yang membuat para seniman lukis,
seniman film, seniman ukir dan seniman suara dalam melukiskannya dan
gerakan dalam praktik pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna.
PENGERTIAN, OBJEK DAN RUANG LINGKUP ILMU PEMERITAHAN
pahit sehari- hari. Ada yang menganggap bahwa kultur yang berlaku utamanya
personal semata ketimbang upaya pemuasan kolektif. Hal ini menjadi pijakan bagi
memcoba untuk berada disetiap sudut kegalauan bangsa. Sebagai contoh budak
tunduk terhadap sang raja yang memiliki legitimasi kekuasaan dalam kubu
istanah, bagaimana seorang Karaeng dalam adat lokal lebih di hormati dengan
agar kerbau tersebut dalam jangka panjang dapat membangun sebuah istana yang
Demikian pula ketika kita berbicata ilmu pemerintahan. Aparatur negara, baik
birokrat, politisi maupun praktisi ketika hanya mampu menilai calah negatif
pemerintah tampa memberi solusi lewat pendalaman hakikat akan sesuatu yang di
kritisi, maka pastinya juga lalu, kadang kala menimbulkan istilah menyerang buta-
buta.
Asumsi dan analogi tersebut mengetuk nurani penulis untuk menyampaikan
bahwa sangat mustahil sebuah objek dapat memenuhi kesenangan, ketika dasar
dan dimensinya tidak dipahami secara pasti. Demikian deskripi ini menjadi
menggunakan alat dan tenaga untuk bekerja, tetapi bagaimana kemampuan teoritis
Ontologi adalah subjec matter, focus interest, hakekat yang dikaji. Artinya
apa sebenarnya yang dikaji oleh ilmu pemerintahan, hal ini meliputi definisi,
Lebih dalam ontologi dipahami sebagai tentang ada dan realitas, meninjau
dengan refleksi rasional serta analisis dan sintetis logika. (Inu Kencana
knowledge yang berkembang dari waktu ke waktu dan berbeda dari tempat-
ke tempat.
pemerintahan secra formal, sebut saja aparatur Eksekutif mulai presiden dan
pemerintah daerah mulai dari bupati, camat, Desa, dan Lurah mencoba
dilaksanakannya.
Karena ruang lingkup ilmu pemerintahan mencakup segala aspek dan dimensi
keterkaitan erat dengan ilmu- ilmu lainnya seperti sosiologi, politik, hukum
berikutnya.
didapat melalui data- data empiris lapangan berupa fakta- fakta pemerintahan
mulai dari tingkat internasional, nasional, regional dan lokal, mulai dari
ada.
sebgai berikut:
Namun lebih dari itu, perkembangan ilmu ini, seraya disadari secra umum,
betapa pentinggnya dalam kehidupan sehari- hari yang tadinya hanya hanya
kegunaan ilmu. Pertama, penerapan ilmu pemerintahan itu dapat dari tingkat
bawah samapi tingkat atas. Kedua, manfaat ilmu pemerintahan dapat berupa
kesadaran berpemerintahan.
Berikut para pakar mengemukakan teorinya mengenai ilmu pemerintahan
yaitu:
sebaik- baiknya.
wargannya.
the maintenance of the peace and security of state with in and with aut.
penyelengaraan negara.
itu.
adanya tumpang tindih antara yang satu dengan yang lainnya dan antara
pemerintah selaku pelayan dengan masyarakat selaku objek yang dilayani. Hal
Beranjak dari sejumlah teori yang telah dikemukakan tersebut maka sebuah
masalah hak asasi dan kewajiban asasi bagaiman kemudian pemerintah secara
baik berperan aktif dalam segala hal. Itulah sebabnya ilmu pemerintahan secara
Ilmu pemerintahan sebagai bagian dari ilmu sosial tidak terlepas dari objek
jesas perbedaannya secara formal seperti ilmu politik, ilmu administrasi publik,
ilmu hukum tata usaha negara dan ilmu negara itu sendiri sebgaimana akan di
sebuah uraian oleh Inu Kencana Syafiie dalam bukunya yang erjudul Etika
Pemerintahan ed. rev 2010 bahawa filosofi disiplin ilmu dapat diperjelas melalui
dua objek akajian yaitu objek materia dan folma, diman objek materi merupakan
Konstitusi, pertubuh-
1 Ilmu Negara Negara kembangan negara, lahir dan
tenggelammnya negara.
Hubungan pemerintahan,
2 Ilmu Pemerintahan Negara gejala- gejala pemerintahan,
peristiwa pemerintahan.
Hukum, peraturan
Ilmu Ilmu Hukum Tata
4 Negara perundang- undangan,
Negara
konstitusi dan konvesi.
Pelayanan, organisasi
5 Ilmu Administrasi Negara Negara pemeintahan dan manajemen
pemerintahan
Naman secara eksplisit berbicara objek kajian ilmu pemerintahan fokus
sasaran kerjanya. Keserasian antara pusat koordinasi yang satu dengan yang lain
secara arif dan bijaksna hal ini tertu saja menjadi pemicu tumbhnya prestasi atau
pemerintahan ditingkat lokal dapat di jalankan secara spontan dan progres dengan
untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri. Namun perlu pula
contoh ketika ketiak pertahan dan keamanan juga diserahkan kepada daerah maka
tidak menutup kemungkinan pusat hanya formalitas karena secara otomatis daerah
manjadi adikuasa dalam suatu negara dan dalam sistema politik dan pemerintahan
daerah atau daerah tingkat I dan tingkat II. Sehingga objek ilmu pemerintahan dari
sudut pandang koordinasi kiranya bisa dipelajari secara saksama baik secra
Demikian D.G.A Van Poelje (1953; 1) dikutip dari Inu Kencana Syafiie
Berdasarkan paradigma itu penulis menarik kesimpulan bahwa berbicara objek ilmu
ialah:
dinas umum.
Esensi ilmu pemerintahan yang secar umum berdasarkan uraian ini adalah
sehingga mindset untuk bergelut dan mendalami study ilmu pemerintahan juga
sangat sedikit. Misalnya saja masuk dalam perguruan tinggi negeri maupun
dibanding dengan ilmu- ilmu study sosial lainnya seperti Ilmu Administrasi Negara,
ilmu Politik, ilmu Negara, ilmu Hukum Tata Usaha Negara. Ini disebabkan
Dilain hal misalnya dengan munculnya pengamat atau pakar atau ahli
mengalami pasang surut, begitupula dengan pakar hukum yang tak pernah
menyesatkan dalam artian kritik yang kurang menuai solusi. Idealnya sebuah
pengamatan manakala mampu memberi terobosan baru dan titik temu dari suatu
Mungkin bagi kebanyakan orang memandang bahwa tayangan semacam itu hanya
keputusan dan lain hal. Namun menurut hemat penulis bahwa tayangan semacam
itulah merupakan salah satu bentuk edukasi dan sosialisasi yang secara teoritis
dan praktis mampu memberi sosuli yang konstuktif bagi kegalutan dan kegalauan
Mencermati uraian diatas maka sekiranya penting untuk mengenal lebih jauh
dikemukakan sebelumya.
Hal serupa dikemukakan oleh Inu Kencana Syafiie dalam buku Etika
Pemerintahan ed. Rev 2010: 117-118. Bahwa sedemikian luasnya ruang ilmu
lain, baik ilmu sesama kenegaraan maupun ilmu- ilmu sosial lainnya. Lebih lanjut
Berdasarkan uraian ruang lingkup ilmu pemerintahan diatas maka sangat jelas
di suatu sisi dan di isisi lain yang berkaitan dengan itu misalnya dalam dunia
Dalam kontek ke ilmuan prasyarat diakuinya ilmu secara formal ialah ketika
ilmu itu dapat dipelajari dan diajarkan dalam artian memiliki rasionalitas melalui
pengkajian secara ilmiah dan diterima secara universal sebagai suatu disiplin
ilmu.
menjalankan roda pemerintahan, tahu bagaiman terjadi kerusuhan dan tahu apa itu
mengantisipasi perbuatan kriminal warganya. Sejalan dengan ini maka sudah pasti
paradigma yang kemudian muncul ialah ilmu itu berwal dari filsafat pengetahuan
kemudian berakhir dengan seni. Dalam artian teoritis yang diejawantahkan oleh
Esensi yang hendak dicermati sebgai benang merah bahwa ilmu pemerintahan
bersangkutan pada saat dibutuhkan” jadi (normatif, ideal, das sollen), dan yang
kedua dari sudut bagaimana nyatanya “pada saat dibutuhkan oleh yang
yang diperintah sejalan dengan espektasi yang jelas dan berkorelasi satu sama
lain, sebab kunci utamanya adalah jasa- publik dan layanan civil tersebut sedini
maupun non eksakta memiliki fariasi antara yang satu dengan yang lainnya.
Namun fariasi tersebut jelas memilki keterkaitan dan perbedaan satu sama lain.
Demikian ketika ruang lingkup eksakta, misalnya kimia, fisika, biologi dan lain
sebagainya berkaitan erat dengan uji atau percobaan untuk mengetahui falidasi
terhadap pembahasannya secra umum. Namun letak perbedaannya ialah di tiap- tiap
disiplin ilmu tersebut, mempunyai metodologi tersendiri yang menjadi ciri khas
dlam menguji falidasi terhadap faliditasnya objek pembahsan secra spesifik. Sebgai
contoh kimia dengan rumus molekulnya, fisika dengan rumus kecepatan dan
Manusia adalah mahluk sosial (masyarakat) yang juga sebagai pelaku sosial.
R.M McIver dalam The Web of Government (1961) “Manusia adalah mahluk
dimasyarakat itu dapat diamati pada keadaan yang nampak dari perilakunya
dan ilmu yang mempelajari tersebut dikenal dengan Sosiologi. Yang penting
dipahami pada halaman ini sebelum lebih lanjut adalah pemerintah juga dianggap
Desa No. 6 Tahun 2014. Sebagai sample, dapat dilakukan dengan menggunakan
adat dalam masyarakat desa dan negara, dengan menggunakan metodologi kualitatif
akhir-akhir ini. Pertama, tentang rusaknya harmonisasi para elit birokrat di tengah
pertentangan yang tejadi dan pada akhirnya melahirkan kondisi sosial yang buruk
walaupun mereka tidak memahami secara mendalam tentang masalah yang terjadi
di dalamnya.
berbagai kegiatan.
memberikan pelayanan publik dalam hal ini pelayanan yang tidak diprivatisasi.
adalah sama apa yang diinginkan oleh rakyat dengan apa yang diberikan oleh
Selama ini seperti yang kita lihat dalam konteks realitas sosial pelayanan
publik di indoenesia sangatlah kontras dengan keadaan yang menjadi tuntutan dari
masyarakat. Ini jelas menggambarkan gejalah pemerintah yang tidak normal, hal ini
pemerintahan dengan sosiologi sangatlah erat, sampai pada saat ini bahkan telah
sistem nilai dasar : manusia, hidup bersama dan kebahagian” (2010: 41). Keadaan
ilmu pemerintahan sampai saat ini telah membawa kita pada berbagai bentuk
penegasian terhadap ilmu lain. Keadaan ini jelas memiliki tujuan yang mengarah
ilmu pemerintahan dengan ilmu sosiologi berpijak pada kebutuhan untuk mengakaji
lebih dalam pada persoalan gejala-gejala yang terjadi dalam pemerintahan itu
Dalam banyak hal, disuatu sisi kehidupan dan pemikiran kekuasaan bangsa
dan negara kerap kali diperbincangkan sebagai buah dari ekspresi politik. Di lain
pemerintahan. Namun di lain hal antara pemerintahan dengan politik dengan teori
relasi jelas berbicara masalah negara atau kenegaraan sebagai ruang lingkupnya
secara umum.
Namun secara khusus atau spesifik pusat perhatian (focus of interest) antara
ilmu pemerintahan dengan politik secara formal nampak jelas orientasi keduanya.
Karena ilmu pemerintahan menitik beratkan pada fenomena dan peristiwa
pemerintahan yang secara realistis dapat disaksikan dari segala aspek kehidupan.
Sementara politik berorientasi pada kekuasaan, partai politik, grup penekan dan
kepentingan masyarakat.
kebijakan berasal dari kata bijak yang berarti kepandaian, kemahiran, kebijaksanaan
yang merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak baik
pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran. Sementara siasat ialah tindakan yang
Ketika pemahaman diatas dikaitkan dengan situsi dan kondisi yang terjadi
dewasa ini, maka sesungguhnya asumsi mengenai pemerintahan dan politik dalam
publik. Riak - riak publik yang berkembang, menganggap bahwa politik itu naif,
tidak mempunyai wibawa, dan sarak akan money dan mengutamakan kepentingan
disinyalir merengguk jiwa sejumlah pejuang Republik Indonesia, hal ini terjadi
disebabkan adanya taktik dan siasat sebagai bentuk gerakan politik untuk
Habibie selain cacat secara fisik, juga tidak sempat berbuat untuk perubahan yang
lebih baik kepada Indonesia, di ere selanjutnya jiwa sosialis Megawati Soekarno
Putri pun tak mampu berkreasi dan berionovasi untuk Indonesia. Namun
(korupsi, kolusi dan nepotisme) hingga puncaknya pada dekade 2004- 2014 sosok
menunggangi kekuasaan poltik kala itu berimbas pada wajah pemerintahan. Terlihat
dari asal muasal kabinet yang dijalankan “Indonesia Bersatu jilit 1 dan
pendapat dan siapa saja memiliki kesempatan yang sama dalam pemerintahan,
bahwa inisiatif SBY memboyong aparat sipil dan ekonom dalam dua periode yang
kewajiban partai politik dimana SBY berasal. Kita tidak menutup mata semenjak,
keran demokrasi dibuka, gencatan partai politik beriringan muncul dengan
bermacam- macam ideologi yang dibawanya sebagai ciri khasnya sehingga kerap
Hal yang sama bahwa sejarah munculnya partai politik di negara yang satu
dengan yang lain memang tidak selalu sama. Tetapi, ada satu benang merah yang
kesamaan hak warga negara. Demikian Scarrow dalam Kacung Marijan (Sistem
partai politik Indonesia, justru dilatar belakangi oleh kebijakan Hindia Belanda
pembangunan. Atas dasar tersebut kebebasan membuka lebar ruang bagi anggota
berbagai peristiwa dan konflik baik vertikal dan horisontal, berbagai responsif
itulah kemudian memicu lahirnya kultur bahwa kewenangan partai politik dalam
pemerintahan berdasar bada keterwakilan partai, jadi siapa dan partai mana ia
berasal maka itulah yang berkuasa baik dalam negara maupun dalam
pemerintahan.
dari peristiwa dan concern politik. Pendirian politik yang harus di pahami kaitannya
sehubungan dengan hasil yang diperkirakan maupun yang tidak dari perbuatan
padangan Inu Kencana Syafiie dalam bukunya Sistem Pemerintahan Indonesia ed.
rev.bahwa:
adanya hubungan nyata antara ilmu pemerintahan dengan ilmu politik, keren ilmu
policy) dibuat dalam arena politik, tetapi hampir semua perencanaan dan
a. Dalam dimensi ruang dan waktu ruang gerak manusia sebgai makhluk
yang berakal dan memiliki potensi kecerdasan, kearifan dan sebagainya, dimuka
bumi ini termat luas dan memiliki waktu yang cukup lama. Namun tidak menutup
kemungkinan gerak dan langkah manusia tersebut bisa saja menuju ruang yang
sempit dan hanya memiliki waktu yang singkat melakukan proses yang di
b. Manusia sebagai makhluk berpikir dengan jelas saja memiliki nawa cita,
impian dan target yang sejatinya sebagai target dalam kehidupannya. Namun
tidak menutup kemungkinan pula nawa cita dan impian tersebut hanyalah
atau kehendak negara (the execution ofe the will of the stated).
itu Mifta Thoha dalam bukunya yang berjudul birokrasi politik dan pemilihan
tidak hanya terpaku pada aturan legalistik yang kaku, tetapi juga berorientasi
Birokrasi Politik Pemilihan dan Umum di Indonesia Mifta Thoha: 2014 hal 37-
85).
bahwa organisasi merupkan tempat atau perkumpulan satu orang atau lebih yang
memiliki tujuan yang sama. Selain itu nilai (value) organisasi adalah bagaimana
administrasi itu dapat berjalan. Disisi lain, tingkat kedewasaan orgnaisasi dapat
dinilai melalui kelihaian dalam bersaing antar sesama organisasi. Demikian pula
tingkat nasional.
administrasi negara dari sisi materia memiliki pusat perhatian (focus of interst)
yang sama yaitu negara. tetapi dari sisi formanya ilmu pemerintahan
adminitrasi dengan ilmu politik yang telah dibahas sebelumnya, dengan asumsi
dan kewenangan. Sebagaimana dalam arti sempit pemerintahan yang terdiri dari
legislatif, eksekutif dan yudikatif. Ketiga lembaga ini menjadi pisau analisa guna
pelaksana dari produk formulasi hukum yang dibuat tersebut. Sementara sebuah
mana kebijakan atau hukum tersebut dijalankan, apakah atauakah bertolak belakang
perbuatan manusia sebagai anggota masyarakat dan harus dipakai pedoman oleh
dan kerap terjadi kles tumpang tindih utamanya dalam interaksi atau dan
aktifitasnya. Seperti Lemeiner berpendapat bahwa hukum adalah keserasian
menerobos di lampu merah dan lain sebagainya. Dalam pemahaman awam mungkin
saja itu adalah hal biasa yang terus berkembang hingga membudaya. Cerminan
seperti itu jelas telah keluar dari konteks dan fiolsofi hukum. Yang manyatakan
bahwa hukum dibuat agar tercipta keteraturan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
pengetahuan mengenai masalah yang bersifat ilmiah tentang asas- asas surgawi
negara tidak tampak bagaikan kenyataan memiliki kekuasaan yang sah, tetapi juga
di akui mempunyai hak untuk menguasai. Inilah yang kemudian dikenal dengan
kesesuaian tindakan terhadap hukum yang berlaku, baik hukum atau peraturan
perundang- undangan itu bersifat formal, etis dan adat- istiadat maupun hukum yang
tajam ke bawah dan tumpul keatas? Apakah hukum memang hanya diperuntukkan
kepada kaum- kaum yang lemah yang salah sedikit di giring ke jeruji besi dan
diadili di depan meja hijau? Ataukah hukum memiliki legitimasi dan formalitas
diskriminasi?
Realitas hukum demikian tidak tampak dimedia namun lebih dari itu penulis
pun merasakan dengan sejumlah kasus terjadi ditingkat lokal, sebagai contoh
kasus diskriminasi dan ketidakadilan yang terjadi di Sulawesi Selatan yang terkait
dengan perampasan hak- hak masyarakat adat serta penyelewengan hak asasi
manusia khusnya lagi di Kab. Sinjai mualai dari persoalan kesahatan, sampai pada
hutan.
Contoh lain kasus tambang galian “C” yang terjadi di Desa Selok Awar-
Awar di akhir September 2015 yang merengguk jiwa seorang petani aktivis
lingkungan Salim Kancil. Dengan rasio yang ada tentnya hal yang tak terduga
seorang pemerintah dalam hal ini Kepala Desa, berani menganiaya masyarakatnya
sendiri. Tetapi itulah serakahnya aparatur hukum yang rakus akan kekuasaan dan
kepentingan pribadinya.
tata negara, dimana pemerintahan yang baik (good governance) dan efekktif atau
dengan kata lain segala sesuatu yang merupakan perbuatan pemerintahan harus
hukum dan pemerintah demikian pula dengan publik. Dengan demikian secara
kekuasaan, sanksi hukum bagi yang melanggar sebagai pijakan dalam pemerintahan