1. Tindakan sosial
2. Interaksi social
3. Realitas social
1. Tindakan Sosial
• Tindakan sosial merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu sosial.
Manusia senantiasa melakukan tindakan sosial dalam hubungannya
dengan orang lain. Dalam sosiologi, Max Weber menempatkan tindakan
sosial sebagai salah satu konsep kunci untuk memahami realitas sosial.
• adalah perilaku yang dilakukan oleh individu dengan pertimbangan
interpretatif atas situasi, intraksi, dan hubungan sosial dikaitkan dengan
preferensi nilai, kepercayaan, minat, emosi, kekasaan, otoritas, kultur,
kesepakatan, ide, kebiasaan, atau lainnya yang dimiliki oleh individu.
Dengan kata lain Tindakan sosial adalah tindakan yang memengaruhi atau
dipengaruhi oleh orang lain. Masalahnya, tidak semua tindakan dapat dikatakan
tindakan sosial. Lalu, tindakan seperti apa yang bisa dianggap tindakan sosial?
Menurut Max Weber, tindakan sosial mengandung makna jika
ditujukan atau memperhitungkan keberadaan orang lain. Berikut,
contoh yang tidak termasuk tindakan sosial:
• Marah dan membanting barang-barang pribadi. (Tindakan ini bukan
termasuk tindakan sosial karena tidak memengaruhi perilaku orang
lain). Tindakan itu bisa menjadi tindakan sosial, jika:
• Marah, lalu mendorong teman. (dengan mendorong teman, tindakan
kamu menjadi berpengaruh terhadap tindakan orang lain—orang
yang kamu marahin—ada kemungkinan dia kesal dan balas
mendorongmu lagi, atau menyirammu dengan air)
Tipe – Tipe tindakan social
Menurut max Weber ada 4 tipe-tipe tindakan :
1. Tindakan Rasional Instrumental
2. Tindakan berorientasi nilai
3. Tindakan tradisional
4. Tindakan afektif
1. Tindakan Rasional Instrumental
Tindakan ini disebut juga tindakan instrumental bertujuan. Kata ”rasional”
mengandung makna implisit logis dan instrumental untuk mencapai tujuan.
Artinya tindakan sosial dilakukan dengan pertimbangan untuk mencapai tujuan
yang sudah dipikirkan sebelumnya. Dengan kata lain Tindakan yang didasari
pada akal/rasio, sehingga atau dengan mempertimbangkan antara tujuan dan
cara yang dilakukan.
• Sebagai contoh, kamu memilih naik ojek untuk ke kantor ketimbang angkutan
umum lainnya karena ojek bisa menerobos gang-gang sempit agar kebih cepat
sampai. Ketika kamu bangun kesiangan, dalam pikiranmu muncul ojek sebagai
alternatif transportasi. Akhirnya kamu memutuskan memilih naik ojek supaya
tidak terlambat. Keputusan naik ojek dalam situasi demikian adalah contoh
tindakan sosial intrumental bertujuan. Tujuannya jelas; agar tidak terlambat
2. Tindakan berorientasi nilai
Tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan nilai. Artinya individu yang
bertindak mengutamakan apa yang dianggap baik, lumrah, wajar atau
benar dalam masyarakat di atas tujuan individual. Tindakan sosial ini
berkaitan dengan nilai-nilai dasar yang terkandung di
masyarakat. Seperti etika, estetika, agama, dan nilai-nilai lain.
Contohnya : kamu memilih makan dan minum dengan tangan kanan ketimbang tangan
kiri. Ketika sedang dalam jamuan makan malam dengan pejabat, kamu memilih makan
dengan sendok. Keputusan untuk makan dan minum dengan tangan kanan atau
dengan sendok didasarkan atas pertimbangan nilai. Apabila tidak mempertimbangkan
nilai, maka tindakan yang dilakukan berpotensi dianggap tak wajar, aneh, bahkan
mendapat persepsi negatif dan penolakan dari masyarakat.
3. Tindakan tradisional