Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Konsep Realitas Sosial

Budaya
Pengertian Realitas Sosial

Realitas sosial merupakan fakta atau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Hal tersebut berkaitan dengan kestabilan dalam keadaan
normal/tidak normal yang terjadi pada pola-pola hubungan di masyarakat.

Jenis Realitas Sosial

Realitas sosial objektif merupakan gejala sosial yang ada pada kehidupan
sehari-hari dan sering dihadapi oleh individu sebagai fakta. Realitas sosial
subjektif merupakan sebuah realitas sosial yang terbentuk pada diri khalayak
yang berasal dari realitas sosial simbolik dan realitas sosial objektif. Realitas
sosial simbolik merupakan bentuk simbolik dari realitas sosial objektif, yang
umumnya diketahui oleh semua orang dalam bentuk karya seni, fiksi dan isi
media.

Proses Yang Terjadi Pada Realitas Sosial

Luckmann & Berger memiliki pandangan bahwa kenyataan/realitas dibangun


secara sosial dalam pengertian individu dalam masyarakat tersebut yang
membangun masyarakat. Maka pengalaman individu tidak dapat terlepas dari
masyarakat. Berger memandang manusia sebagai pencipta sebuah kenyataan
sosial yang objektif lewat tiga momen dialeksi yang stimultan yakni:
 Eksternalisasi

Usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia yang ada didunia, baik
dalam kegita fisik maupun mental. Proses ini adalah bentuk ekspresi diri
agar menguatkan eksistensi individu dalam masyarakat. Pada tahap
tersebut masyarakat dilihat dalam kacamata produk manusia.
 Objektifikasi

Produk yang sudah dicapai, baik fisik ataupun mental dari kegitan
eksternaslisasi manusia tersebut. Hasil itu berupa realitas objektif yang
dapat menghadapi di penghasil itu sendiri sebagai suatu faktisitas yang
ada diluar dan berlainan dari manusia yang menghasilkannya (hadir
dalam wujud yang nyata).
 Internalisasi

Internalisasi merupakan penyerapan kembali dunia objektif ke dalam


kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh
struktur dunia sosial. Berbagai macam unsur dari dunia yang telah
terobjektifikasi tersebut akan ditangkap sebagai gejala realitas diluar
kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi kesadaran. Melalui
internalisasi manusia menjadi hasil dari masyarakat.

Hubungan antara berbagai konsep realitas sosial budaya

Hubungan Masyarakat dan kebudayaan

kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara
sosial oleh masyarakat. Dalam proses pergaulannya,masyarakat akan
menghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai sebagai sarana
penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dan
konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan dan
membentuk suatu sistem.
Hubungan Masyarakat dan interaksi sosial

Masyarakat selalu melakukan interaksi sosial, baik antar individu, antara


individu dan kelompok, maupun antarkelompok. Karena dalam kehidupannya
manusia senantiasa membutuhkan pertolongan manusia yang lain (zoon
politicon).
Hubungan Status dan peranan

Status sosial (kedudukan) merupakan posisi seseorang di tengah-tengah


masyarakat. Status dan peranan selalu berkaitan. Peranan merupakan perilaku
yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu.
Hubungan Nilai, norma, dan lembaga sosial

Untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat dibutuhkan suatu perangkat


pengaturan tertib sosial yang dinamakan pranata sosial. Dalam pranata sosial,
norma-norma dan nilai-nilai akan menjadi sebuah pedoman berperilaku dalam
masyarakat.

Hubungan Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial


Adanya perilaku menyimpang akan mengancam keseimbangan dalam
masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan pengendalian sosial.

Contoh Realitas Sosial

1. Keluarga
Keluarga adalah contoh realitas sosial. Manusia membuat persepsi
bahwa keluarga dibentuk dari kelompok orang yang memiliki ikatan
kuat. Kelompok tersebut terdiri dari ayah yang bekerja, ibu yang
melahirkan keturunan, hingga anak-anak.
2. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup saling bekerja sama
dalam waktu yang lama. Mereka melakukan interaksi dan berkegiatan
dalam satu wilayah yang sama, membuat kesatuan hidup, hingga muncul
budaya yang menjadi identitas mereka.
3. Sekolah
Sekolah termasuk contoh realitas sosial karena muncul melalui ide dan
pemikiran manusia. Gedung sekolah dan konsep pendidikan yang kita
kenal sekarang merupakan produk dari kesepakatan banyak pihak di
masa lampau.
4. Organisasi Sosial
Organisasi terbentuk karena adanya kelompok individu yang memiliki
tujuan dan kepentingan yang sama. Kesamaan yang dimaksud bisa
dalam hal ideologi, hobi, atau yang lainnya. Setiap anggota dari
kelompok sosial ini melakukan interaksi, sekaligus menunjukkan
perilaku dan aktivitas yang sama.

Realitas Sosial Sebagai Data Kualitatif


Hal ini realitas sosial sebagai data kualitatif terbagi menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Jenis data ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif, deskriptif,
historis, dan filosofi. Pasa data kualitatif diungkapkan dalam bentuk
kalimat serta uraian-uraian. Bahkan dapat berupa cerita pendek. Kemudian
pada beberapa data tertentu, dapat menunjukkan perbedaan dalam
bentuk jenjang atau tingkatan. Walaupun tidak jelas batas-batasnya.
Selain itu data kualitatif, amat bersifat subjektif. Karenanya peneliti yang
menggunakan data kualitatif. Sesungguhnya harus berusaha sedapat
mungkin untuk menghindari sikap subjektif, yang dapat mengaburkan
objektivitas data penelitian.
2. Data Kasus
Ciri khas dari data kualitatif adalah menjelaskan kasus-kasus tertentu.
Sedangkan data kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu. Serta tidak bertujuan
untuk digeneralisasikan atau menguji hipotesis tertentu. Lebih
memungkinkan data kasus mendalam dan komprehensif dalam
mengekspresikan suatu objek penelitian. Wilayah data kasus tergantung
pada seberapa luas penelitian kasus tertentu. Oleh karenanya data kasus
bisa seluas Indonesia, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa. Atau hanya
beberapa orang, bahkan satu orang. Dapat juga suatu lembaga tertentu,
suatu pranata tertentu, dan lain-lain.
3. Data Pengalaman Individu
Dalam data ini adalah salah satu bentuk data kualitatif yang sering
digunakan dalam penelitian kuantitatif. Selanjutnya, data pengalaman
individu dimaksud adalah bahan keterangan mengenai apa yang alami oleh
individu, sebagai warga masyarakat tertentu. Yang menjadi objek
penelitian. Pada Psikologi data ini sering diistilahkan dengan Personal
Document. Sementara dalam ilmu Sejarah dan ilmu Sosiologi diistilahkan
sebagai Human Document. Sedangkan dalam Antropologi Budaya lebih
sering dikenal dengan istilah Individual’s Life History.
Di dalam data pengalaman pribadi ini sungguh-sungguh sarat dengan
unsur- unsur subjektif. Sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan realita
keadaan masyarakat yang menjadi objek penelitian. Walaupun demikian,
subjektivitas tersebut dapat dipakai sebagai bagian dari realitas masyarakat
yang diteliti. Bukan di maksud untuk menerangkan realitas masyarakat
yang diteliti.

Data Tentang Realitas Sosial Dan Permasalahan Sosial


Di bawah ini ada beberapa fenomena sosial yang ada di masyarakat berdasarkan
hasil penelitian dan data statistik yang perlu mendapat perhatian.

 Penurunan kualitas moral (demoralisasi)

Demoralisasi merupakan suatu keadaan dimana kualitas moral warga


masyarakat mengalami penurunan. Demoralisasi berhubungan dengan
rendahnya standar moral dan penetapan nilai serta norma dalam
masyarakat.
 Terorisme
Terorisme adalah tindakan yang membuat kerusakan-kerusakan di dalam
masyarakat dengan tujuan menyebarkan rasa takut serta mengancam
keselamatan publik.
 Merebaknya kasus perdagangan anak

Perdagangan anak merupakan perdagangan manusia dengan korban


yang dikategorikan sebagai anak-anak atau orang berusia 18 tahun ke
bawah untuk tujuan-tujuan eksploitatif. Dalam Protokol Palermo,
Persatuan Bangsa- Bangsa.mendefinisikan perdagangan manusia
sebagai "perekrutan, pengiriman, pemindahan, penyembunyian atau
penerimaan orang, dengan ancaman atau penggunaan kekerasan atau
bentuk-bentuk pemaksaan lainnya, penculikan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau dengan pemberian
hadiah atau penerimaan pembayaran atau keuntungan untuk
memperoleh persetujuan dari orang yang memiliki kendali atas orang
lain, untuk tujuan eksploitasi.
 Meningkatnya angka kemiskinan
Kemiskinan adalah hal lumrah yang terjadi di setiap negara, bahkan di
negara maju seperti di Amerika Serikat ada banyak orang yang status
ekonominya terbilang miskin. Namun, akan menjadi fenomena sosial
jika angka kemiskinan ini sangat tinggi bahkan terlalu tinggi.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya misalnya rendahnya
tingkat pendidikan, sehingga banyak yang memperoleh gaji rendah.
Keluarga mereka pun kemudian jatuh dalam lingkaran setan kemiskinan
yang diwariskan turun-temurun.
 Kenakalan remaja (delinkuensi)
Kenakalan remaja yang terjadi dalam bentuk beragam dan terjadi juga di
banyak wilayah di Indonesia, membuatnya menjadi salahSatu contoh
fenomena sosial. Saat ini banyak remaja yang sudah melakukan tindakan
kriminal dan tindakan tidak terpuji.
Anehnya, kelakuan negatif seperti ini tidak hanya terjadi di suatu daerah
atau satu kota saja. Melainkan bisa di banyak daerah, dan paling tinggi
adalah di kota besar. Orangtua yang terlalu sibuk dan kurang perhatian
membuat anak mudah salah bergaul dan kemudian melakukan kenakalan
remaja.

Anda mungkin juga menyukai