Anda di halaman 1dari 51

NILAI, NORMA, BUDAYA & AGAMA

M.A ETIKA KEPERAWATAN


STIKes MITRA KELUARGA

Nilai memiliki beberapa makna, antara lain :


Nilai merupakan pertimbangan suatu tindakan, benda,
cara untuk mengambil keputusan.
Nilai adalah suatu ukuran, patokan, angapan dan
keyakinan
Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan
oleh warga masyarakat
Nilai adalah kumpulan sikap dan perasaan yang
diwujudkan melalui perilaku

KOENTJARANINGRAT
Nilai sosial adalah konsepsi yang hidup di dalam
alam pikiran sebagian besar warga masyarakat
mengenai hal-hal yang harus mereka anggap
penting dalam hidup.
SOERJONO SOEKANTO
Nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk.

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh


suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat.
Contoh
:
orang
menanggap
menolong
memiliki nilai
baik,
sedangkan
mencuri
bernilai buruk.

SUMBER SUMBER NILAI


1. NILAI THEONOM
2. NILAI HETERONOM
3. NILAI OTONOM

SUMBER SUMBER NILAI


1.NILAI THEONOM
. Adalah nilai sosial yang bersumber dari Tuhan yaitu
melalui ajaran yang disampaikan oleh Tuhan melalui
agama.
. Agama berisi nilai-nilai sosial yang memberikan pedoman
bagaimana cara bersikap dan bertindak bagi manusia.

2.NILAI HETERONOM
. Adalah nilai sosial yang dirumuskan dari kesepakatan
banyak anggota masyarakat.
. Berisi nilai yang harus dipedomani oleh seluruh warga
masyarakat.

3.NILAI OTHONOM
. Adalah nilai sosial yang bersumber dari setiap individu.
. Contoh :
o.J.J Rousseau dari Prancis yang merumuskan konsep
Trias Politika
o.Florence Nightingale tentang nilai nilai keperawatan.

CIRI-CIRI NILAI
Nilai tercipta melalui interaksi anggota masyarakat.
Nilai bukan bawaan sejak lahir, melainkan penularan
dari orang lain.
Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak dari obyek
dalam masyarakat.
Nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain &
membentuk pola-pola dan sistem nilai dalam
masyarakat.
Nilai menjadi dasar bagi tindakan dan tingkah laku,
baik secara pribadi atau grup dan masyarakat secara
keseluruhan.

CIRI-CIRI NILAI
Nilai dapat membantu masyarakat agar dapat berfungsi
dengan baik.
Nilai yang menyusun sistem nilai diteruskan dan
ditularkan di antara anggota-anggota.
Nilai-nilai dapat mempengaruhi pengembangan
pribadi dalam masyarakat secara positif maupun secara
negatif.
Nilai-nilai juga dapat mempengaruhi adanya emosi.
Sistem-sistem nilai bervariasi antara kebudayaan yang
satu dengan yang lain.

FUNGSI NILAI SOSIAL


Alat untuk menentukan harga sosial, kelas sosial
seseorang dalam struktur stratifikasi sosial, misalnya
upper class, middle class dan lower class.
Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah
laku dalam masyarakat.
Sebagai pembatas dan penekan individu untuk selalu
berbuat baik.
Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota masyarakat.
Nilai-nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia
dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya.

NORMA
Norma berasal dari kata
Latin Norma yang
artinya alat tukang kayu
untuk mengukur sudut.
(Dalam bahasa
Indonesia: Siku-siku)
Norma adalah Ukuran
Tindakan

Jaringan Norma-Norma
Khusus:
Berlaku dalam
Situasi tertentu

Norma:
Ukuran
Tindakan
Umum:
Berlaku dalam
Segala situasi

Aturan bahasa
Aturan Permainan
Tata Tertib

Etiket

Aturan Tindakan untuk


Sopan Santun

Hukum

Aturan Tindakan untuk


Ketertiban Umum

Moral

Aturan Tindakan untuk


Kebaikan Manusia

Norma Khusus Vs Norma Umum


Perawat A adalah seorang perawat yang buruk,
karena dalam bertugas selalu datang terlambat dan
pulang paling cepat.
Tetapi ia orang yang sopan karena memakai baju
yang rapih dan selalu menyapa orang dengan ramah.
Selain itu ia jujur dan dapat dipercaya. Ia selalu
bersikap adil.
Secara khusus, sebagai perawat, A itu buruk. Tetapi
secara umum ia orang yang sopan dan baik hati.

CIRI-CIRI NORMA

Dapat tertulis maupun tidak tertulis.


Hasil dari kesepakatan masyarakat.
Bersifat keharusan bagi warga masyarakatnya.
Apabila norma dilanggar, individu harus bertanggung
jawab.
Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan
perubahan sosial sehingga norma sosial bisa
mengalami perubahan

JENIS JENIS NORMA


Berdasarkan Kekuatannya
Norma formal
Norma informal
Berdasarkan Daya Pengikatnya
Norma Agama
Norma Kebiasaan
Norma Kesopanan
Norma Kesusilaan
Norma Hukum

JENIS JENIS NORMA

NORMA FORMAL
Adalah patokan yang dirumuskan dan diwajibkan
dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang kepada
semua warga masyarakat.
Keseluruhan norma formal ini merupakan suatu
tubuh hukum yang dimiliki masyarakat modern.
Bersumber dari lembaga masyarakat yang formal
atau resmi.
Norma ini biasanya tertulis.
Contoh : konstitusi, surat keputusan, Peraturan
Daerah

NORMA NONFORMAL
Adalah patokan yang dirumuskan secara tidak jelas
( subconscious ) dan pelaksanaanya tidak
diwajibkan bagi warga masyarakat yang
bersangkutan.
Biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak
dibandingkan norma yang formal.
Contoh : adat istiadat, aturan dalam keluarga,
pantangan-pantangan

DAYA PENGIKATNYA NORMA


NORMA AGAMA
Adalah peraturan yang sifatnya mutlak dan tidak dapat
ditawar atau diubah ukurannya karena berasal dari
Tuhan.
Norma ini berisikan peraturan hidup yang diterima
sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan
anjuran-anjuran yang berasal dari Tuhan.
Sebagian besar norma agama bersifat umum ( universal
).
Sanksinya adalah rasa berdosa.
Contoh : tidak berbohong, bersembahyang

NORMA KESOPANAN
Adalah sekumpulan peraturan sosial yang timbul
dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap
sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari sekelompok
masyarakat yang berkenaan dengan bagaimana
seorang bertingkah laku yang wajar dalam
masyarakat.
Sanksinya berupa celaan, kritik dll.
Contoh : tidak meludah di sembarang tempat

NORMA KEBIASAAN
Adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi
petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar
atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang
sehingga perilaku menjadi kebiasaan individu.
Sanksinya berupa celaan, pengucilan secara batin
Contoh : bersalaman

NORMA KESUSILAAN
Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati
nurani yang menghasilkan akhlak sehingga
seseorang dapat membedakan apa yang dianggap
baik dan yang dianggap buruk.
Sanksinya dapat dipenjara, diusir atau dijauhi.
Contoh : berpelukan di sembarang tempat

NORMA HUKUM
Adalah aturan yang dibuat oleh lembaga-lembaga
tertentu, seperti pemerintah sehingga dengan tegas
dapat melarang serta memaksa orang untuk
berperilaku sesuai dengan aturan.
Norma hukum ada 2, yaitu tertulis dan tak tertulis.
Sanksi bagi norma hukum tertulis adalah denda,
penjara bahkan hukuman mati.
Contoh : membayar pajak

KEBUDAYAAN
Sansekerta Buddhayah berarti hal-hal yang
bersangkutan dengan akal manusia
Inggris culture berarti mengolah/ mengerjakan

(Pict)

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem


gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang
didapat dengan belajar dan dijadikan milik
manusia sendiri
(Koentjaraningrat)
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat
(Selo Soemardjan)

Jenis Kebudayaan
Kebudayaan material
Adalah kebudayaan yang merupakan hasil ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret.
Contoh : senjata, benda purbakala, perhiasan,
barang-barang lain.
Kebudayaan Non-material
Adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari
generasi ke generasi
Contoh : lagu, sajak/ puisi, cerita rakyat, tarian.

Ciri ciri Kebudayaan


Historis
Sejarah diturunkan secara turun-temurun dari satu
generasi ke generasi penerusnya.
Geografis
Kebudayaan memiliki ciri dan perbedaan spesifik di
wilayah-wilayah tertentu.
Perwujudan nilai-nilai tertentu
Kebudayaan yang ada di masyarakat merupakan
hasil dari nilai yang berlaku di masyarakat.

Komponen komponen Kebudayaan

Peralatan dan perlengkapan hidup (Teknologi)


Sistem mata pencaharian
Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Bahasa
Kesenian
Sistem kepercayaan
Sistem ilmu & pengetahuan

Peralatan dan perlengkapan hidup


(Teknologi)
Teknologi sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
Teknologi mampu mempengaruhi kebudayaan
kebudayaan teknologi
Contoh : Negara maju ? Hedonisme ?

Sistem mata pencaharian


Orang desa petani, peternak, nelayan.
Orang kota Kantoran, pedagang
Wilayah dan sistem kepercayaan suatu
masyarakat sangat menentukan cara
masyarakat tersebut dalam mencari mata
pencaharian.

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial


Sistem kekerabatan merupakan bagian yang
sangat penting dalam struktur sosial.
Contoh : Suku batak suku jawa ? Suku lain?

Bahasa
Bahasa merupakan bagian dari budaya yang
membantu manusia untuk berkomunikasi satu sama
lain
Bahasa satu suku/ daerah berbeda dengan yang lain
karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
mempengaruhi masyarakat.

Kesenian
Kesenian merupakan hasil karya manusia yang
berasal dari ekspresi dan cita rasa manusia.
Contoh : Batik jawa kain kalimantan ulos
batak ?

Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan muncul setelah manusia
sadar akan adanya satu penguasa dari seluruh
jagad raya.

Memulai penyembahan sebagai ucapan syukur

Dinamisme, Animisme, konsep agama

Sistem ilmu dan pengetahuan


Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui oleh manusia

Diperoleh melalui pengalaman, penelitian,


intuisi, wahyu

Hasilnya diterapkan dalam berkehidupan di


masyarakat

AGAMA & SPIRITUALITAS


Agama
Ajaran / sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Spiritualitas
Merupakan hubungan personal antara manusia dengan
sosok transenden / bagaimana individu mengimani sosok
sang pencipta.

Agama memberi satu cara ekspresi spiritual yang


memberikan pedoman kepada penganutnya dalam
berespons terhadap pertanyaan dan tantangan hidup.
Pekembangan keagamaan individu mengacu pada
penerimaan keyakinan, nilai, pedoman pelaksanaan,
dan ritual tertentu. Perkembangan agama dapat atau
mungkin sejajar dengan pekembangan spiritual.
perkembangan agama sering kali dapat menjadi
pondasi dan meningkatkan spiritualitas dengan
memberikan
sistem keyakinan
yang
dapat
menunjukkan arah pertumbuhan kepada penganutnya.

Faktor yang berhubungan dengan


spiritualitas
Dyson dalam Young (2007) menjelaskan empat faktor
yang berhubungan dengan spiritualitas, yaitu:
Diri sendiri
Sesama
Tuhan
Lingkungan

Jenis Jenis Keyakinan


1. Ateisme adalah Ketidakpercayaan individu akan
keberadaan Tuhan.
2. Dinamisme adalah kepercayaan pada kekuatan gaib
yang misterius. Tujuan beragama pada dinamisme
adalah untuk mengumpulkan kekuatan gaib atau mana
(dalam bahasa ilmiah) sebanyak mungkin.
3. Animisme adalah agama yang mengajarkan bahwa
tiap-tiap benda, baik yang beryawa maupun tidak
bernyawa mempunyai roh.

Politeisme adalah kepercayaan kepada dewa-dewa.


Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya
memberi sesajen atau persembahan kepada dewadewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada
mereka untuk menjauhkan amarahnya dari
masyarakat yang bersangkutan.
Monotheisme adalah faham yang meyakini Tuhan itu
tunggal dan personal, yang sangat ketat menjaga jarak
dengan ciptaanNya.

Panteisme adalah faham yang meyakini bahwa Tuhan


berada dalam setiap benda yang ada di dunia. Tidak
mengakui adanya 1 bentuk Tuhan / Dewa yang Maha
berkuasa.
Pandeisme adalah faham yang meyakini adanya 1
Tuhan yang menciptakan dunia, akan tetapi Tuhan
tidak ikut campur ke dalam proses yang terjadi di
dunia ciptaanNya.

HUBUNGAN DENGAN PERAWAT ?

PERAN PERAWAT
1. Nursing is caring
perawat berperan dalam pemberian asuhan keperawatan. Perawat
harus memperlihatkan bahwa dalam pemberian asuhan
keperawatan tidak dikenal pasien atau kasus pribadi. Semua
pasien diperlakukan sama.
2. Nursing is sharing
Dalam pemberian asuhan keperawatan perawat selalu melakukan
sharing (berbagi) atau diskusi antara sesama perawat, kepada
anggota tim kesehatan lain dan kepada klien.
3. Nursing is laughing
perawat meyakini bahwa senyum merupakan suatu kiat dalam
asuhan keperawatan untuk meningkatkan rasa nyaman klien.

PERAN PERAWAT
4. Nursing is crying
Perawat menerima respon emosional dari perawat atau orang lain
sebagai sesuatu hal yang biasa pada situasi senang duka.
5. Nursing is touching
Perawat dapat menggunakan sentuhan untuk meningkatkan rasa nyaman
pada saat melakukan massage (pijat).
6. Nursing is helping
Asuhan keperawatan dilakukan untuk
sepenuhnya memahami kondisinya.

menolong klien

dengan

7. Nursing is believing in others


Perawat meyakini orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk
meningkatkan status kesehatannya.

PERAN PERAWAT
8. Nursing is trusting
Perawat harus menjaga kepercayaan orang lain (klien) yaitu
dengan menjaga mutu asuhan keperawatan.
9. Nursing is learning
Perawat harus selalu belajar atau mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan keperawatan profesional
melalui auhan keperawatan yang dilakukan.
10. Nursing is respecting
Perawat memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan kepada
orang lain (klien dan keluarganya) dengan menjaga
kepercayaan dan rahasia klien.

PERAN PERAWAT
11. Nursing is listening
Perawat harus menjadi pendengar yang baik ketika klien
berbicara atau mengeluh.
12. Nursing is doing
Perawat melakukan pengkajian dan intervensi keperawatan
berdasarkan pengetahuan untuk memberikan rasa aman dan
nyaman serta asuhan keperawatan secara komprehensif.
13. Nursing is feeling
Perawat dapat menerima, merasakan dan memahami
perasaan duka, senang, frustrasi dan rasa puas klien.

Nilai- Nilai yang Sangat Diperlukan Oleh


Perawat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kejujuran
Kepedulian
Empati
Lemah Lembut
Ketepatan setiap tindakan
Menghargai orang lain
Altruisme / lebih mementingkan orang lain.
Berbuat baik
Keadilan

Perlunya perawat mempelajari konsep budaya


atau kebudayaan
1. Supaya perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan sesuai keinginan klien.
2. Agar klien merasa nyaman dengan tindakan
yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan.
3. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman antara
klien dengan perawat.
4. Agar perawat mengetahui kebutuhan klien.
5. Perawatan dapat berjalan dengan baik.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai