• Definisi nilai adalah suatu yang dianggap berharga/ keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntunan nurani, atau keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide obyek atau perilaku. Nilai budaya adalah pandangan hidup suatu masyarakat atau suatu sistem pedoman hidup/cita-cita yg ingin capai suatu masyarakat ,golongan ,negara,serta merupakan tingkatan yang paling tinggi dan luhur dari nilai dan norma sosial suatu budaya bangsa. PENGERTIAN NILAI-NILAI BUDAYA DAN NORMA SOSIAL
Pengertian norma sosial
• Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. norma disebut pula peraturan sosial menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma di masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk sejak lama Hubungan Anatara Nilai Dan Norma
• Jika nilai merupakan sesuatu yang baik, diinginkan, di cita-citakan
oleh masyarakat maka norma merupakan aturan bertindak yang dibenarkan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. FUNGSI NILAI-NILAI BUDAYA Nilai mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia (adisubroto, 2000) yaitu sebagai berikut:
1. Nilai berfungsi sebagai standar, yaitu standar yang menunjukkan tingkah
laku dari berbagai cara, yaitu : a) Membawa individu untuk mengambil posisi khusus dalam masalah sosial. b) Mempengaruhi individu dalam memilih ideologi politik atau agama. c) Menilai dan menentukan kebenaran dan kesalahan atas diri sendiri dan orang lain. d) Merupakan pusat pengkajian tentang proses-proses perbandingan untuk menentukan individu bermoral dan kompeten. e) Nilai di gunakan untuk mempengaruhi orang lain atau mengubahnya FUNGSI NILAI-NILAI BUDAYA
2. Nilai berfungsi sebagai rencana umum (general plan) dalam
menyelesaikan konflik dan pengambilan keputusan.
3. Nilai berfungsi motivasional.
Nilai memiliki komponen motivasional yang kuat seperti halnya komponen kognitif, afektif, dan behavioral. FUNGSI NILAI-NILAI BUDAYA
4. Nilai berfungsi penyesuaian,
isi nilai tertentu di arahkan secara langsung kepada cara bertingkah laku serta tujuan akhir yang berorientasi pada penyesuaian. Nilai berorientasi penyesuaian sebenarnya merupakan nilai semu karena nilai tersebut di perlukan oleh individu sebagai cara untuk menyesuaikan diri dari tekanan kelompok. Nilai berfungsi sebagai ego defensive. Di dalam prosesnya nilai mewakili konsep-konsep yang telah tersedia sehingga dapat mengurangi ketegangan dengan lancer dan mudah FUNGSI NILAI-NILAI BUDAYA
5. Nilai berfungsi sebagai pengetahuan dan aktualisasi diri.
Fungsi pengetahuan berarti pencarian arti kebutuhan untuk mengerti, kecenderungan terhadap kesatuan persepsi dan keyakinan yang lebih baik untuk melengkapi kejelasan dan konsepsi. NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
• Kemajemukan masyarakat Indonesia menunjukkan suatu aneka
warna yang besar dalam hal budaya dan bahasa. Hal tersebut menjadikan mayoritas masyarakat Indonesia bangga akan Bhineka Tunggal Ika yang melambangkan bangsa Indonesia itu sendiri. • Salah satu kebudayaan khas masyarakat Indonesia adalah gotong royong. Gotong royong merupakan suatu konsep yang erat sangkut pautnya dengan kehidupan rakyat Indonesia sebagai masyrakat agraris, oleh karena itu gotong royong bernilai tinggi. Gotong royong mengandung 3 konsep :
Pertama, Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi
dikelilingi oleh komunitasnya, masyrakatnya dan alam semesta sekitarnya. Kedua, Dalam segala aspek kehidupan manusia pada hakekatnya tergantung terhadap sesamanya. Ketiga, Memelihara hubungan baik dengan sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-rasa. TAHAPAN NORMA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT DAYA IKAT
1. Norma cara (Usage)
• Norma cara yaitu tata cara yang dianut seseorang dalam melakukan sesuatu. • Contoh: cara makan, tidak mngeluarkan bunyi. • Sanksi bila melanggar, dianggap tidak sopan. TAHAPAN NORMA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT DAYA IKAT 2. Norma kebiasaan (Folkways) • Norma kebiasaan yaitu suatu aturan yang biasa berlaku di lingkungan masyarakat (biasa dilakukan secara berulang-ulang). • Contoh : Mengucapkan salam ketika bertamu Menganggukkan kepala sebagai tanda hormat kepada orang lain Membuang sampah pada tempatnya Sanksi bila tidak melakukan : dianggap sebagai penyimpangan. TAHAPAN NORMA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT DAYA IKAT
3. Norma tata kelakuan (Mores)
• Suatu norma kebiasaan yang sudah mengakar di masyarakat berkembang menjadi norma tata kelakuan, norma tata kelakuan digunakan sebagai alat pengawasan oleh masyarakat kepada anggotanya. • Contoh: larangan membunuh atau memperkosa. • Sanksi, diberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang telah diperbuat dan sesuai dengan peraturan undang-undang yang telah dibuat. TAHAPAN NORMA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT DAYA IKAT
4. Norma Adat (Custom)
• Adat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat, apabila adat menjadi tertulis ia menjadi hukum adat. Merupakan suatu aturan yang turun temurun. • Contoh : larangan menguburkan jenazah di Bali dan larangan merusak hutan pada suku Kajang Tana Toa di Sulawesi Selatan, sanksinya dikucilkan. TAHAPAN NORMA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT DAYA IKAT 5. Norma hukum (Law) • Norma hukum yaitu suatu rangkaian aturan yang menjadi pedoman bagi seluruh warga negara. Norma hukum berisi ketentuan-ketentuan perundang-undangan termasuk peraturan pemerintahan baik pusat maupun daerah dan keputusan- keputusan pejabat pemerintah yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, apabila dilanggar dikenakan sanksi hukum baik penjara, denda atau hukuman mati. • Contoh: peraturan lalu lintas. DEFINISI PRANATA SOSIAL
• Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan
yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, yang berarti sebagai lembaga kemasyarakatan atau kumpulan norma (sistem norma). FUNGSI PRANATA SOSIAL
a) Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal
bertingkah laku dan bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan. b) Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat. c) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.