Anda di halaman 1dari 32

NILAI BUDAYA dan NORMA

SOSIAL

By. Ns. LOLA FELNANDA AMRI.S.KEP.M.KEP


NILAI BUDAYA
Nilai adalah sesuatu yang dianggap penting,
diharapkan, dan perlu dicapai guna mengatur
kehidupan bermasyarakat, yang memiliki kriteria
untuk menilai tingkah laku yang boleh dilakukan
dan ditolak oleh masyarakat.

Budaya : ciri khas suatu kelompok yang


membedakan antara kelompok yang satu dengan
yang lain.
Nilai budaya terdiri dari konsep-konsep mengenai
segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh
warga suatu masyarakat, sehingga dapat berfungsi
sebagai suatu pedoman orientasi pada kehidupan
para warga masyarakat yang bersangkutan.

Nilai budaya, yaitu merupakan lapisan yang paling


abstrak dan luas lingkupnya yang memberi ide-ide
mengenai konsep dari hal-hal yang bernilai dalam
kehidupan masyarakat. Tingkatan ini biasanya
disebut dengan sistem nilai budaya.
Dalam setiap masyarakat, baik yang kompleks
maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai
budaya yang saling berkaitan dan bahkan telah
merupakan suatu system.

Sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal,


system itu menjadi pendorong yang kuat untuk
mengarahkan kehidupan warga masyarakat.
Nilai budaya adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dan
di jadikan pedoman atau rujukan bagi suatu kelompok
masyarakat tertentu.

Nilai budaya adalah seperangkat aturan yang disepakati


dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi,
atau lingkungan masyarakat, yang telah mengakar pada
kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol,
dengan karakteristik tertentu yang bisa dibedakan satu
dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa
yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan terlihat pada simbol-simbol,
slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang tampak sebagai
acuan pokok moto suatu lingkungan sosial atau organisasi
sosial.

Nilai tidak dapat menentukan tingkah laku seseorang,


namun norma lah yang dapat menentukan tingkah laku
seseorang.

Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai acuan manusia


bertindak. Nilai juga berfungsi sebagai motivator dan manusia
adalah pendukung nilainya. Karena manusia bertindak itu
didorong oleh nilai yang diyakininya.
PENGERTIAN NILAI BUDAYA
1. Nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas konsepsi-
konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar
warga masyarakat dalam hal-hal yang mereka anggap
amat mulia.

Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat menjadi


orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi mereka.

Oleh sebab itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang


mempengaruhinya dalam mengambil alternatif, cara-cara,
alat-alat dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia
(Koentjaraningrat,dalam Warsito 2012).
2. Definisi nilai budaya ialah sebagai konsepsi umum yang
terorganisasi, berpengaruh terhadap perilaku yang
berkaitan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam,
hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang
diingini dan tidak diingini yang mungkin berkaitan dengan
hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia
(Clyde Kluckholn, dalam Warsito 2012),

3. Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang melekat dalam


masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta
keseimbangan berdasarkan pada perkembangan penerapan
budaya dalam kehidupan (Sumaatmadja, dalam
Koentjaraningrat 2000).
CIRI-CIRI NILAI BUDAYA

Merupakan ciri khas yang membedakan suatu


kelompok masyarakat di suatu tempat dengan
kelompok masyarakat lainnya. Oleh karena itu
maka nilai budaya memiliki karaketeristik
dibandingkan dengan yang lain.
Ciri-ciri nilai budaya :
1. Nilai budaya bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang perlu
dipelajari

2. Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari suatu
kelompok ke kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan pula antar generasi manusia

3. Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya

4. Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis, sehingga akan
terus berubah seiring berjalannya waktu

5. Nilai budaya bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku manusia secara


terbatas

6. Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya

7. Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan jika dibandingkan
dengan nilai budaya yang lain
FUNGSI NILAI BUDAYA
Beberapa fungsi Nilai budaya dalam kehidupan bermasyarakat,
yaitu:

1. Sebagai salah satu pedoman bagi perilaku manusia di


masyarakat

2. Sebagai faktor pendorong munculnya pola berpikir


masyarakat

3. Sebagai salah satu sumber tatanan cara berperilaku yang


cukup penting, misalnya hukum adat dan kebiasaan, aturan
mengenai sopan santun, dan lain sebagainya
NILAI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
(MACAM-MACAM NILAI)
 Mengucapkan salam
 Mengucapkan permisi
 Grebekan maulud
 Anak gadis dilarang duduk/ makan di depan pintu
 Tradisi bayi baru lahir
 Dilarang makan menggunakan mangkok/ cawan terutama anak
gadis
 Dilarang makan menggunakan piring/ gelas yang sumbing
 Merayakan Aidul Fitri
 Tradisi Mudik Lebaran
 Selalu makan nasi
 dll
NORMA SOSIAL
Norma-norma, yaitu peranan-peranan tertentu di dalam
masyarakat. Biasanya berbentuk aturan yang tidak tertulis
namun telah disepakati.

Norma sosial merupakan kebiasaan atau prilaku umum yang


menjadi pedoman perilaku dalam suatu golongan masyarakat
dan batasan daerah tertentu.

Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-


kesepakatan sosial masyarakat di sekitarnya, sering juga
disebut dengan peraturan sosial.
Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani hubungan sosialnya.

Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa


individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan
aturan sosial yang telah ada.

Pada landasannya, norma disusun agar interaksi di antara


manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
BEBERAPA DEFENISI NORMA SOSIAL

❑ John J. Macionis, menyatakan bahwa norma


adalah aturan-aturan dan harapan-harapan
masyarakat yang memandu perilaku anggota-
anggotanya.

❑ Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm,


menjelaskan bahwa norma adalah standard
perilaku yang mapan dan dipelihara oleh
masyarakat
❑ Craig Calhoun, menyebutkan bahwa norma adalah
aturan atau pedoman yang menyatakan tentang
bagaimana seseorang seharusnya bertindak dalam
situasi tertentu.

❑ Broom dan Selznic, menyatakan : norma adalah


rancangan ideal perilaku manusia yang memberikan
batas- batas bagi anggota masyarakat dalam
mencapai tujuan hidupnya.

❑ Giddens, memaaparkan bahwa norma adalah prinsip


atau aturan yang konkret yang seharusnya
diperhatikan oleh warga masyarakat.
CIRI NORMA SOSIAL :
1. Umumnya tidak tertulis;

2. Hasil dari kesepakatan masyarakat;

3. Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;

4. Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus


menghadapi sanksi;

5. Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan


sosial, sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.
FUNGSI NORMA SOSIAL :
❑Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai
dengan nilai yang berlaku

❑Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam


masyarakat

❑Membantu dalam mencapai tujuan bersama

❑Menjadi dasar dalam memberi sanksi kepada


masyarakat yang melanggar norma
MACAM-MACAM NORMA

Berdasarkan sumber Norma


❑Norma agama
❑Norma kesopanan / etika
❑Norma kesusilaan
❑Norma hukum
Berdasarkan sanksi
❑Tata cara ( Usage)
❑Kebiasaan ( Folksways)
❑Tata kelakuan (Mores)
❑Adat (Custom)
❑Hukum (Laws)
Norma agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak
sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar
atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan.

Biasanya berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-


kepeercayaan lainnya.

Pelanggaran terhadap norma agama disebut dosa.


Contoh Norma Agama : beribadah kepada Tuhan, tidak boleh
mencuri, tidak boleh berbohong, tidak boleh membunuh, dan
sebagainya.
Norma kesopanan / etika

Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal


yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku
yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.

Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan


lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran.

Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai


norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau
waktu.

Contoh Norma kesopanan :


1. Menghormati orang yang lebih tua
2. Tidak meludah sembarangan
3. Tidak berkata kotor, kasar, dan sombong
Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal
dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga
seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan
apa pula yang dianggap buruk.

Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi


pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin
(dijauhi).

Contoh: Orang yang berbuat tidak senonoh di tempat


umum akan dicap tidak susila, melecehkan wanita atau
laki-laki di depan orang.
Norma hukum
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat
oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya
pemerintah, sehingga dengan tegas dapat
melarang serta memaksa orang untuk dapat
berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat
peraturan itu sendiri.
Pelanggaran terhadap norma ini berupa sanksi
denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman
mati).
Ketentuan-ketentuan bersumber pada kitab
undang-undang suatu negara.
Tata cara ( Usage)
Tata cara ialah norma yang menunjukan kepada
suatu perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan
terhadap pelanggarnya, misalnya aturan memegang
garpu atau sendok ketika makan.

Suatu pelanggaran atau penyimpangan terhadapnya


tidak akan mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi
hanya sekedar celaan atau dinyatakan tidak sopan oleh
orang lain.

Beberapa contoh pelanggaran dan sanksi norma sosial


berdasarkan tata cara: makan dengan tangan kiri.
Kebiasaan ( Folksways)

Kebiasaan ialah cara-cara bertindak yang digemari


oleh masyarakat sehingga dilakukan secara berulang-
ulang.

Folkways memiliki kekuatan mengikat yang lebih


besar daripada usage, misalnya mengucapkan salam
ketika bertemu, atau membungkukkan badan sebagai
tanda hormat kepada orang yang lebih tua, serta
membuang sampah pada tempatnya.
Jika hal-hal tersebut tidak dilakukan, maka
dianggap penyimpangan terhadap kebiasaan
umum dalam masyarakat dan orang akan
menyalahkannya.

Sanksinya dapat berupa celaan, cemoohan,


teguran, sindiran, atau bahkan digunjingkan
masyrakat (gosip).
Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan ialah norma yang bersumber kepada
filsafat, ajaran agama, atau ideologi yang dianut oleh
masyarakat. Pelanggarnya disebut penjahat.

Contoh mores yakni: larangan berzina, berjudi,


minum minuman keras, penggunaan narkotika dan
zat-zat adiktif, serta mencuri.
Fungsi mores antara lain :
❑ Memberikan batas-batas tingkah laku individu.
❑ Mengidentifikasi individu dengan kelompoknya.
❑ Menjaga solidaritas antara anggota-anggota
masyarakat sehingga mengukuhkan ikatan dan
mendorong tercapainya integrasi sosial yang kuat.
Adat (Custom)
Adat adalah norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat
sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan
menderita karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung dikenakan.
Seperti : pada masyarakat Lampung yang melarang terjadinya
perceraian, apabila terjadi suatu perceraian, maka tidak hanya yang
bersangkutan yang mendapat sanksi, tetapi seluruh keluarganya pun
ikut tercemar.
Sanksi atas pelanggaran adat istiadat dapat berupa pengucilan,
dikeluarkan dari masyarakat/kastanya, atau harus memenuhi
persyaratan tertentu, seperti melakukan upacara tertentu untuk
media rehabilitasi diri.
Hukum (Laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan
tertulis. Sanksi terhadap pelanggar sifatnya paling tegas
dibanding dengan norma-norma lainnya.

Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada


anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah,
kewajibam, ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta
suatu ketertiban dan keadilan.

Ketentuan-ketentuan dalam norma hukum lazimnya dikodifikasikan


dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-konvensi. Sanksi
yang diberikan dapat berupa denda atau hukuman fisik.
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai