33
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
34
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
35
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
2). Mode.
Mode adalah cara melakukan atau membuat sesuatu yang
cenderung diikuti orang banyak dalam jangka waktu
tertentu. Mode berubah ubah dari waktu ke waktu. Mode
berlaku dalam banyak bidang mulai dari soal potongan
rambut, cara berpakaian, musik, arsitektur rumah dan lain
sebagainya. Tidak ada sanksi bagi mereka yang tidak
mengikuti mode, kecuali bahwa oleh para pengikut mode
dinilai sebagai “ketinggalan jaman”.
3). Folkways (Kebiasaan)
Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam
melakukan sesuatu hal. Mengendarai kendaraan di jalur
sebelah kiri jalan, makan dengan menggunakan sendok
dan garpu, berjabat tangan, mengenakan baju batik dalam
acara acara resmi, dan lain sebagainya adalah contoh dari
kebiasaan dalam masyarakat kita.
Folkways, adalah norma yang mengatur perilaku
keseharian warga masyarakat yang pelanggarannya relatif
hanya menimbulkan sedikit masalah. Contoh berjalan
melompat-lompat di tangga berjalan sebuah mall memang
bertentangan dengan perilaku standar yang tepat (karena
seharusnya cukup berdiri saja), namun hal itu tidak terlalu
mengganggu kehidupan bersama sehingga tidak perlu
mengakibatkan sanksi penjara. Bagaimanapun juga
folkways itu mempunyai peranan dalam mengatur perilaku
keseharian warga masyarakat.
Menurut Horton & Hunt (1987) ada dua macam folkways
yaitu (a) yang perlu diikuti/dipatuhi sebagai perilaku yang
baik dan sopan, dan (b) yang harus dipatuhi kerena
dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat. Jenis
yang kedua inilah yang disebut sebagai mores. Richter Jr
(1987) membedakan folkways dengan mores dari segi ada
tidaknya kaitan moral di balik suatu norma. Seseorang yang
mencuri, berbohong, atau terlibat pembunuhan telah
melanggar norma (yang mengandung) moral (mores),
sedang orang yang salah mengeja atau salah
36
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
37
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
38
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
39
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
40
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
41
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
42
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
Tertulis
Wujud
Tidak Tertulis
Lokal
Internasional
Ius Constitutum
Hukum Antarwaktu
Satu Golongan
HUKUM
Antargolongan
Hukum Acara
Isi/Materi
Hukum Pribadi
Hukum Keluarga
Privat/Perdata
Hukum Kekayaan
Hukum Waris
Material
Tugas/Fungsi Pidana Formal
Formal
Perdata Formal
43
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
Keterangan :
a. Berdasarkan wujudnya, hukum dibedakan menjadi dua :
1) Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui
dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai
peraturan negara.
2) Hukum Tidak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup
dan tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu
(Hukum Adat). Dalam bidang ketatanegaraan disebut
konvensi. Misalnya: Pidato Kenegaraan Presiden setiap
16 Agustus).
b. Berdasarkan ruang atau wilayah berlakunya hukum
dibedakan menjadi tiga:
1) Lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di suatu daerah
tertentu (Hukum Adat Batak, Minangkabau, Jawa, dan
sebagainya).
2) Nasional, yaitu hukum yang berlaku di suatu negara
tertentu (Hukum Indonesia, Malaysia, Mesir, dan
sebagainya)
3) Internasional, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara dua negara atau lebih (Hukum Perang, Hukum
Perdata Internasional, dan sebagainya).
c. Berdasarkan waktu berlakunya hukum dibedakan menjadi
tiga:
1) Hukum yang berlaku sekarang ini atau saat ini (Ius
Constitutum) atau hukum positif.
2) Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (Ius
Constituendum)
3) Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu
peristiwa yang menyangkut hukum yang berlaku saat
ini dan hukum berlaku pada masa lalu.
d. Berdasarkan pribadi atau subyek yang diaturnya hukum
dibedakan menjadi tiga:
1) Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan
berlaku hanya bagi satu golongan tertentu di
masyarakat
44
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
45
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
46
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
47
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
48
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
49
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
50
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
E. Peraturan di Sekolah
Sebagai pranata sosial setiap sekolah juga memiliki
aturan yang berlaku di masing-masing sekolah. Menurut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
Sekolah/Madrasah berhak menetapkan pedoman tata-tertib
sekolah. Menurut lampiran Permendiknas tersebut tata tertib
sekolah berisi: 1) tata tertib pendidik, tenaga kependidikan,
dan peserta didik, termasuk dalam hal menggunakan dan
memelihara sarana dan prasarana pendidikan; dan
2) petunjuk, peringatan, dan larangan dalam berperilaku di
Sekolah/Madrasah, serta pemberian sanksi bagi warga yang
melanggar tata tertib. Tata tertib sekolah/madrasah ditetapkan
oleh kepala sekolah/madrasah melalui rapat Dewan Pendidik
dengan mempertimbangkan masukan Komite Sekolah/
Madrasah, dan peserta didik.
Secara umum tata tertib sekolah dapat diartikan
sebagai aturan yang harus dipatuhi oleh setiap warga sekolah.
Peraturan sekolah yang berupa tata tertib sekolah merupakan
kumpulan aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat di
lingkungan sekolah. Tata tertib sekolah hakikatnya sama
dengan tata tertib pada umumnya yaitu sebagai kumpulan
aturan yang dibuat untuk menjadikan anggota masyarakat/
kelompok tetap berpegang teguh pada norma yang sudah
dirumuskan dan ditetapkan sebagai pijakan dalam
mengantisipasi hal-hal yang berpotensi akan merusak tatanan
masyarakat/kelompok yang sudah ada. Tata tertib itu sendiri
mengikat seseorang atau kelompok, guna menciptakan
keamanan dan ketentraman orang atau kelompok tersebut.
Secara umum, tujuan dari diadakannya tata tertib
sekolah adalah agar semua siswa sekolah mengetahui dan
melaksanakan apa yang menjadi tugas, hak, dan kewajiban
mereka di sekolah sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan
dengan baik lancar. Dengan perkataan lain tata tertib sekolah
dibuat dengan tujuan agar para siswa: a) mengetahui tugas,
51
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
52
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
53
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
54
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
55
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
56
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
Latihan
57
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
d. norma kesusilaan
e. norma kehidupan
5. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang
mengatur tata urutan peraturan perundang-undangan di
negara RI adalah ……
a. Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966
b. Ketetapana MPRS Nomor XXV/MPRS/1966
c. Ketetapan MPR-RI Nomor I/MPR/1999
d. Ketetapan MPR-RI Nomor II/MPR/2000
e. Ketetapan MPR-RI Nomor III/MPR/2001
6. Landasan filosofis kehidupan bernegara suatu bangsa
biasanya disebutkan di dalam Undang Undang Dasar yaitu
pada bagian:
a. Penjelasan Umum Undang Undang Dasar
b. Penjelasan Pasal demi Pasal Undang Undang Dasar
c. Aturan Peralihan Undang Undang Dasar
d. Batang Tubuh Undang Undang Dasar
e. Pembukaan Undang Undang Dasar
7. Sumber hukum dasar nasional bagi aturan hukum di
Indonesia adalah …..
a. Dasar Negara Pancasila
b. Pembukaan Undang Undang Dasar 1945
c. Undang Undang Dasar 1945
d. Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
e. Pancasila dan Pembukaan UUD1945
8. Urutan peraturan perundang-undangan dari yang lebih
tinggi ke yang lebih rendah adalah
a. PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Desa dan
Peraturan Daerah
b. Peraturan Pemerintah, PERPU, Peraturan Desa dan
Peraturan Daerah
c. PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan
Peraturan Desa
d. Peraturan Desa, Peraturan Daerah, Peraturan
Pemerintah dan PERPU
58
Norma dan Peraturan Perundang-undangan
59