Disusun Oleh:
SURAKARTA
2022
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai norma dan moral, maka akan berbicara pula tentang tingkah laku
manusia. Norma ialah suatu petunjuk atau patokan dalam perilaku yang benar dan pantas
dilakukan saat berinteraksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Norma biasa datang dari
luar, seperti negara dalam bentuk hukum, Tuhan dalam bentuk agama, dan masyarakat dalam
bentuk adat serta bisa pula datang dari dalam hati sanubari manusia itu sendiri. Sedangkan
moral adalah tuntutan sikap perilaku (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum
mengenai, kewajiban, dan sebagainya (akhlak; budi pekerti; susila) yang diyakkininya dan
diaplikasikan dalam kehidupan yang akan memperoleh kehidupan lebih baik. Moral selalu
dikaitkan dengan peraturan yang dibuat masyarakat, dipatuhi dan dijalankan bersama-sama
oleh masyarakat, misalnya (a) seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara
ketertiban dan keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain (b) larangan
mencuri, berzina, membunuh, meminum minuman keras dan berjudi. Seseorang dapat
dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pendidikan
moral yang dijunjung tinggi. Ada tiga lingkungan yang dapat dijadikan sebagai lingkungan
Pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan
Pendidikan tersebut sering kita sebut dengan istilah Tri Puast Pendidikan (Ki Hajar
Dewantara)
ISI
Norma
Norma berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm' yang berarti patokan,
pedoman, atau pokok kaidah. Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat.
Norma ialah suatu petunjuk atau patokan dalam perilaku yang benar dan
pantas dilakukan saat berinteraksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Norma
dapat dikatakan juga sebagai tolak ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu
sikap dan tindakan manusia atau sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu. Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada
lima yaitu, (1) norma agama, (2) norma Susila, (3) norma kesopanan, (4) norma
kebiasaan, dan (5) norma hukum. Pelanggaran norma biasanaya mendapatkan sanksi
misalnya, sanksi agama ditentukan oleh Tuhan berupa siksaan di akhirat, atau di dunia
atas kehendak Tuhan. Sanksi pelanggaran/penyimpangan norma kesusilaan biasanya
berupa gunjingan dari lingkungan. Sanksi pelanggaran norma hukum, biasanya
berupa aturan-aturan atau undang-undang yang berlaku di masyarakat dan disepakati
bersama.
4. Bellebaum
Norma adalah sebuah alat untuk mengatur setiap individu dalam suatu
masyarakat agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan sikap dan keyakinan
tertentu yang berlaku di masyarakat tersebut.
5. E. Utrecht
Norma ialah segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur berbagai tata
tertib dalam suatu masyarakat atau bangsa yang mana peraturan itu diharuskan
untuk ditaati oleh setiap masyarakat, jika melanggar maka akan adanya
tindakan dari pemerintah.
6. Soerjono Soekanto
Norma adalah sebuah perangkat di mana hal itu dibuat agar hubungan di
dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.
7. AA. Nurdiaman
Norma ialah suatu bentuk tatanan hidup yang berisikan aturan-aturan dalam
bergaul di masyarakat.
8. Marvin E. Shaw
Norma ialah peraturan segala tingkah laku manusia yang ditegakkan oleh
anggota masyarakat dan mengekalkannya keselarasan tingah laku yang
seharusnya.
C. Ciri-Ciri Norma
Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat. Ciri-ciri norma
sosial ialah sebagai berikut:
1. Secara umumnya tidak tertulis.
2. Merupakan hasil dari kesepakatan.
3. Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya.
4. Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman.
5. Menyesuaikan dengan perubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa
norma sosial dapat mengalami perubahan.
6. Dibuat secara sadar.
D. Macam-Macam Norma
1. Norma Agama
Norma yang satu ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber
dari Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan
larangan. Sanksi dari pelanggaran norma agama berupa dosa dengan balasan
di akhirat kelak.
Contoh-Contoh Norma Agama
a. Melaksanakan perintah perintah Tuhan
b. Menjauhi larangan-larangan agama
c. Berbuat baik kepada sesama
2. Norma Kesusilaan
Norma yang satu ini bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan
mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk.
Jika seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan mendapat sanksi
berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
a. Tidak melakukan perzinaan
b. Tidak melakukan korupsi
c. Selalu menghormati orang lain terutama orang tua
d. Mempunyai sikap jujur dan adil dalam masyarakat
e. Tidak menfitnah orang lain
f. Selalu menolong orang lain
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan didasari beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan,
kepatutan yang berlaku di masyarakat. Norma kesopanan berasal dari
pergaulan manusia.
Norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai
masyarakat. Tata sopan santun tersebut mendorong seseorang untuk berbuat
baik, meski terkadang tak berasal dari hati nurani. Tetapi, hanya untuk sekadar
menghargai orang lain dalam pergaulan sosial.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
a. Tidak meludah disembarang tempat
b. Pada saat memberi atau menerima makanan harus dengan tangan
kanan
c. Saat makan jangan sambil berbicara
d. Dalam bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
4. Norma Hukum
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam
Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi
kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat.
Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas
dan nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan
denda.
Contoh-Contoh Norma Hukum
a. Kewajiban harus membayar pajak
b. Menanti dalam berlalu lintas
c. Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
d. Dilarang mengganggu ketertiban umum
e. Tidak melakukan kejahatan
E. Norma Berdasarkan Sifatnya
1. Norma Formal
Norma formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat
serta dibuat oleh lembaga atau institusi yang sifatnya resmi atau formal.
Norma ini dibuat oleh lembaga-lembaga yang bersifat formal seperti perintah
presiden, peraturan pemerintah, konstitusi dan lain sebagainya.
Contoh dari norma formal yaitu, mengenai pelestarian lingkungan hidup yang
diatur dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran
Daerah. Yang kedua, norma mengenai penataan pemukiman yang diatur
dalam Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran
Daerah. Selanjutnya, kependudukan yang diatur dalam Peraturan Daerah No.
15 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran Daerah, dan masih banyak lagi.
2. Norma Non-formal
Norma non formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan
bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
menerangkan mengenai norma tersebut. Norma ini biasanya tidak tertulis,
tetapi masyarakat dengan sadar melakukannya seperti sebuah kebiasaan yang
ada dalam suatu lingkup kehidupan masyarakat.
Contoh dari norma non-formal, yaitu aturan-aturan yang ada di rumah maupun
keluarga, seperti bagaimana cara kita bersikap ketika makan maupun minum,
dan juga bagaimana cara kita berpakaian yang biasanya norma non-formal ini
berbentuk sebuah kebiasaan.
G. Tujuan Norma
Norma yang ada di lingkungan masyarakat juga memiliki beberapa tujuan,
diantaranya:
1. Supaya perilaku masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat yang sudah berlaku.
2. Menjaga sekaligus meningkatkan keharmonisan antar anggota masyarakat.
3. Dengan adanya norma, setiap anggota masyarakat bisa berperilaku tertib serta
berbuat adil.
4. Dapat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang telah melanggar
norma-norma yang telah berlaku.
H. Fungsi Norma
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, norma merupakan suatu hal yang penting bagi
masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian bersama. Berikut beberapa
fungsi norma yang ada di masyarakat:
1. Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman dan
tertib.
2. Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan
berlaku.
3. Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.
4. Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan
bersama.
5. Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang dapat digunakan untuk
menjalani hidup di lingkungan masyarakat sebagai individu.
6. Norma digunakan agar dapat mengatur perilaku masyarakat.
7. Norma digunakan agar adanya suatu batasan untuk tidak dilanggar .
8. Norma digunakan untuk mendorong individu untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan masyarakat yang ada berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.
Moral
C. Jenis Moral
1. Moral murni atau disebut juga hati nurani yaitu moral yang terdapat dalam
setiap manusia, sebagai suatu bentuk dari anugrah Tuhan. Tuhan pasti
memberikan moral yang baik pada setiap umatnya seperti penyayang, jujur,
sopan, santun, berakhlak baik, bertawakal dan lain-lain namun situasinya
dapat berubah apabila masuk ke moral terapan.
2. Moral terapan merupakan sesuatu yang didapat dari ajaran berbagai ajaran
adat, agama, filosofis, yang menguasai kehidupan manusia sesuai lingkungan
tempat tinggal mereka. Moral terapan adalah hasil rekonstruksi lingkungan,
oleh karenanya terdapat dua jenis yaitu moral baik dan buruk. Moral baik
seperti jujur, sopan, dan santun sedangkan yang buruk seperti suka mencela,
mencuri, dan berbohong.
D. Fungsi Moral
1. Sebagai upaya menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan
dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Agar dapat menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral
menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan
fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan
berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi
sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam
bertahan dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam
harkat dan martabat pribadi.
saja, baik individu maupun kelompok, yang melanggar norma dalam hukuman
yang berwujud sanksi, seperti sanksi agama dari Tuhan dan depertemen
agama,sanksi akibat pelanggaran susila, kesopanan, hukum, maupun
kebiasaan yang berupa sanksi moral dari masyarakat. Sedangkan moral
merupakan kerangka acuan yang menjadi rujukan cara berperilaku lahiriah
dan rohaniah manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/12/pengertian-norma.html
https://www.bola.com/ragam/read/4435653/pengertian-norma-ciri-ciri-fungsi-
dan-macam-macamnya
https://www.gurupendidikan.co.id/moral-adalah/
https://www.academia.edu/30332785/Makalah_Nilai_dan_Norma
http://etheses.iainponorogo.ac.id/1021/1/BAB%20I.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Manusia%20Nilai,%20Moral%20dan
%20Hukum_0.pdf