Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NORMA DAN MORAL


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Etika dan Komunikasi di Dunia Kerja
Dosen Pengampu : Endang Martini, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh:

Anifa Zulfa Lutvi Zhahara (V1721009)

Fadhilah Nur Hasanah (V1721027)

Muhammad Thariq Kemal (V1721049)

Putri Galih Prihatiningrum (V1721056)

Septi Wanda Kartika (V1721066)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
PENDAHULUAN

Berbicara mengenai norma dan moral, maka akan berbicara pula tentang tingkah laku
manusia. Norma ialah suatu petunjuk atau patokan dalam perilaku yang benar dan pantas
dilakukan saat berinteraksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Norma biasa datang dari
luar, seperti negara dalam bentuk hukum, Tuhan dalam bentuk agama, dan masyarakat dalam
bentuk adat serta bisa pula datang dari dalam hati sanubari manusia itu sendiri. Sedangkan
moral adalah tuntutan sikap perilaku (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum
mengenai, kewajiban, dan sebagainya (akhlak; budi pekerti; susila) yang diyakkininya dan
diaplikasikan dalam kehidupan yang akan memperoleh kehidupan lebih baik. Moral selalu
dikaitkan dengan peraturan yang dibuat masyarakat, dipatuhi dan dijalankan bersama-sama
oleh masyarakat, misalnya (a) seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara
ketertiban dan keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain (b) larangan
mencuri, berzina, membunuh, meminum minuman keras dan berjudi. Seseorang dapat
dikatakan bermoral apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pendidikan
moral yang dijunjung tinggi. Ada tiga lingkungan yang dapat dijadikan sebagai lingkungan
Pendidikan moral yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan
Pendidikan tersebut sering kita sebut dengan istilah Tri Puast Pendidikan (Ki Hajar
Dewantara)
ISI

Norma

A. Pengertian Norma secara Umum

Norma berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm' yang berarti patokan,
pedoman, atau pokok kaidah. Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat.

Norma ialah suatu petunjuk atau patokan dalam perilaku yang benar dan
pantas dilakukan saat berinteraksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Norma
dapat dikatakan juga sebagai tolak ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu
sikap dan tindakan manusia atau sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu. Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada
lima yaitu, (1) norma agama, (2) norma Susila, (3) norma kesopanan, (4) norma
kebiasaan, dan (5) norma hukum. Pelanggaran norma biasanaya mendapatkan sanksi
misalnya, sanksi agama ditentukan oleh Tuhan berupa siksaan di akhirat, atau di dunia
atas kehendak Tuhan. Sanksi pelanggaran/penyimpangan norma kesusilaan biasanya
berupa gunjingan dari lingkungan. Sanksi pelanggaran norma hukum, biasanya
berupa aturan-aturan atau undang-undang yang berlaku di masyarakat dan disepakati
bersama.

B. Pengertian Norma Menurut Para Ahli


1. John J. Macionis (1997)
Norma ialah segala aturan dan harapan masyarakat yang memandu segala
perilaku anggota masyarakat.

2. Broom Dan Selznic


Norma ialah suatu rancangan yang ideal dari perilaku manusia yang
memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan
hidup yang sejahtera.
3. Antony Giddens ( 1994 )
Norma menurutnya ialah sebuah prinsip maupun aturan yang jelas, nyata atau
konkret yang harus diperhatikan oleh setiap masyarakat.

4. Bellebaum
Norma adalah sebuah alat untuk mengatur setiap individu dalam suatu
masyarakat agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan sikap dan keyakinan
tertentu yang berlaku di masyarakat tersebut.
5. E. Utrecht
Norma ialah segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur berbagai tata
tertib dalam suatu masyarakat atau bangsa yang mana peraturan itu diharuskan
untuk ditaati oleh setiap masyarakat, jika melanggar maka akan adanya
tindakan dari pemerintah.

6. Soerjono Soekanto
Norma adalah sebuah perangkat di mana hal itu dibuat agar hubungan di
dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.

7. AA. Nurdiaman
Norma ialah suatu bentuk tatanan hidup yang berisikan aturan-aturan dalam
bergaul di masyarakat.

8. Marvin E. Shaw
Norma ialah peraturan segala tingkah laku manusia yang ditegakkan oleh
anggota masyarakat dan mengekalkannya keselarasan tingah laku yang
seharusnya.

9. Robert M.Z. Lawang


Norma ialah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu.

10. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamn


Norma menurutnya ialah standar dari perilaku yang lurus yang dipelihara oleh
setiap masyarakat

11. Craig Calhoun


Norma merupakan pedoman dan aturan yang menyatakan mengenai
bagaimana cara seorang individu layaknya bertindak dalam situasi tertentu.

12. Isworo Hadi Wiyono


Menyatakan bahwa norma ialah suatu bentuk peraturan ataupun petunjuk
hidup yang memberikan acuan terhdap apa yang baik untuk dilakukan dan apa
yang harus dihindari, dengan tujuan mewujudkan ketertiban dalam
masyarakat.

13. Bagja Waluyo


Norma merupakan wujud atau bentuk nyata dari nilai yang merupakan acuan
atau pedoman berisikan tentang keharusan berperilaku bagi setiap manusia.

14. Hans Kelsen


Norma yaitu sebuah perintah yang tidak personal dan anonim bagi setiap
manusia.

15. Ridwan Halim


Norma ialah segala peraturan baik tertulis maupun tidak  yang pada intinya
merupakan suatu peraturan yang berlaku sebagai acuan atau pedoman yang
harus ditaati oleh setiap individu dalam masyarakat.

C. Ciri-Ciri Norma
Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat. Ciri-ciri norma
sosial ialah sebagai berikut:
1. Secara umumnya tidak tertulis.
2. Merupakan hasil dari kesepakatan.
3. Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya.
4. Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman.
5. Menyesuaikan dengan perubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa
norma sosial dapat mengalami perubahan.
6. Dibuat secara sadar.

D. Macam-Macam Norma
1. Norma Agama
Norma yang satu ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber
dari Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan
larangan. Sanksi dari pelanggaran norma agama berupa dosa dengan balasan
di akhirat kelak.
Contoh-Contoh Norma Agama
a. Melaksanakan perintah perintah Tuhan
b. Menjauhi larangan-larangan agama
c. Berbuat baik kepada sesama
2. Norma Kesusilaan
Norma yang satu ini bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan
mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk.
Jika seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan mendapat sanksi
berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
a. Tidak melakukan perzinaan
b. Tidak melakukan korupsi
c. Selalu menghormati orang lain terutama orang tua
d. Mempunyai sikap jujur dan adil dalam masyarakat
e. Tidak menfitnah orang lain
f. Selalu menolong orang lain
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan didasari beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan,
kepatutan yang berlaku di masyarakat. Norma kesopanan berasal dari
pergaulan manusia.
Norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai
masyarakat. Tata sopan santun tersebut mendorong seseorang untuk berbuat
baik, meski terkadang tak berasal dari hati nurani. Tetapi, hanya untuk sekadar
menghargai orang lain dalam pergaulan sosial.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
a. Tidak meludah disembarang tempat
b. Pada saat memberi atau menerima makanan harus dengan tangan
kanan
c. Saat makan jangan sambil berbicara
d. Dalam bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
4. Norma Hukum
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam
Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi
kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat.
Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas
dan nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan
denda.
Contoh-Contoh Norma Hukum
a. Kewajiban harus membayar pajak
b. Menanti dalam berlalu lintas
c. Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
d. Dilarang mengganggu ketertiban umum
e. Tidak melakukan kejahatan
E. Norma Berdasarkan Sifatnya
1. Norma Formal
Norma formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat
serta dibuat oleh lembaga atau institusi yang sifatnya resmi atau formal.
Norma ini dibuat oleh lembaga-lembaga yang bersifat formal seperti perintah
presiden, peraturan pemerintah, konstitusi dan lain sebagainya.
Contoh dari norma formal yaitu, mengenai pelestarian lingkungan hidup yang
diatur dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran
Daerah. Yang kedua, norma mengenai penataan pemukiman yang diatur
dalam Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran
Daerah. Selanjutnya, kependudukan yang diatur dalam Peraturan Daerah No.
15 Tahun 2008 yang tertera pada Lembaran Daerah, dan masih banyak lagi.
2. Norma Non-formal
Norma non formal adalah ketentuan dan aturan dalam kehidupan
bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
menerangkan mengenai norma tersebut. Norma ini biasanya tidak tertulis,
tetapi masyarakat dengan sadar melakukannya seperti sebuah kebiasaan yang
ada dalam suatu lingkup kehidupan masyarakat.
Contoh dari norma non-formal, yaitu aturan-aturan yang ada di rumah maupun
keluarga, seperti bagaimana cara kita bersikap ketika makan maupun minum,
dan juga bagaimana cara kita berpakaian yang biasanya norma non-formal ini
berbentuk sebuah kebiasaan.

F. Jenis-jenis Norma Sosial Berdasarkan Tingkatan Daya Ikat


Norma sosial yang berlaku di lingkungan masyarakat juga dibedakan menjadi
beberapa tingkatan daya ikat yaitu:
1. Cara atau Usage
Norma sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang paling lemah karena
sanksi yang diberikan jika dilanggar biasanya hanya berupa cemoohan.
Contoh dari norma sosial jenis cara adalah ketika kamu sedang makan tidak
boleh berbicara, jadi ketika norma tersebut dilanggar kamu akan ditegur
diperingati oleh orang-orang yang ada
2. Kebiasaan atau Folkways
Normal sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang lebih kuat daripada
norma jenis cara atau usage karena merupakan suatu aturan yang akan
dilakukan secara berulang-ulang. Contoh dari norma sosial jenis kebiasaan
adalah kita sebagai manusia harus menghormati orang yang lebih tua
dibandingkan kita, jika norma tersebut dilanggar maka sanksi yang diterima
akan berbeda-beda tergantung seberapa sering kita melakukan hal tersebut dan
apakah ada niat untuk merubah diri menjadi lebih baik.
3. Kelakuan atau Mores
Norma sosial jenis ini memiliki daya pengikat yang lebih kuat daripada norma
jenis kebiasaan atau Folkways karena norma jenis merupakan suatu aturan
yang telah disepakati dalam lingkungan masyarakat dan dijadikan nilai standar
bagi orang di dalam lingkungan tersebut, jika norma sosial jenis tata kelakuan
atau mores ini dilanggar maka sanksi yang diterima akan lebih berat. Contoh
dari norma sosial jenis ini adalah larangan berzina atau hubungan terlarang,
dimana jika dilanggar maka akan diadili secara hukum yang berlaku di suatu
daerah
4. Adat Istiadat atau Custom
Dan yang terakhir, norma sosial ini memiliki daya pengikat yang paling tinggi
daripada normal sosial lain, karena memiliki sifat turun temurun yang sudah
menjadi kewajiban orang di lingkungan tersebut, dan jika normal sosial jenis
adat istiadat atau custom ini dilanggar maka akan mendapatkan sanksi yang
berat. Contoh dari norma sosial jenis ini adalah larangan orang batak menikah
dengan orang yang memiliki marga sama.

G. Tujuan Norma
Norma yang ada di lingkungan masyarakat juga memiliki beberapa tujuan,
diantaranya:
1. Supaya perilaku masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kehidupan
bermasyarakat yang sudah berlaku.
2. Menjaga sekaligus meningkatkan keharmonisan antar anggota masyarakat.
3. Dengan adanya norma, setiap anggota masyarakat bisa berperilaku tertib serta
berbuat adil.
4. Dapat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang telah melanggar
norma-norma yang telah berlaku.
H. Fungsi Norma
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, norma merupakan suatu hal yang penting bagi
masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian bersama. Berikut beberapa
fungsi norma yang ada di masyarakat:
1. Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman dan
tertib.
2. Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan
berlaku.
3. Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.
4. Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan
bersama.
5. Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang dapat digunakan untuk
menjalani hidup di lingkungan masyarakat sebagai individu.
6. Norma digunakan agar dapat mengatur perilaku masyarakat.
7. Norma digunakan agar adanya suatu batasan untuk tidak dilanggar .
8. Norma digunakan untuk mendorong individu untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan masyarakat yang ada berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.

I. Hubungan Etika, Moral dan Hukum


Dari arti kata, etika dapat disamakan dengan moral. Moral berasal dari bahasa latin
mos yang berarti adat kebiasaan. Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda
tantang hubungan antara moral dan etika.
1. Lawrence Konhberg terdapat hubungan antara moral dengan etika. Menurut
Lawrence Konhberg pendidikan moral merupakan dasar dari pembangunan
etika. Pendidikan moral itu sendiri terdiri dari ilmu sosiologi, budaya,
antropologi, psikologi, filsafat,pendidikan, dan ilmu poitik.

2. Soni Keraf membedakan antara moral dengan etika. Nilai-nilai moral


mengandung nasihat, wejangan, petuah, peraturan, dan perintah turun temurun
melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan etika merupakan refleksi kritis dan
rasional mengenai nilai dan norma manusia yang menentukan dan terwujud
dalam sikap dan perilaku hidup manusia.
Karena etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu memiliki
hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma
sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moral yang tumbuh dan berkembang
di masyarakat. Norma tersebut dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Meski tiap daerah memiliki norma yang berbeda-beda namun
tujuannya tetap sama yaitu mengatur kehidupan bermasyarakat agar tercipta
suasana yang mendukung dalam hidup bermasyarakat.

Moral

A. Pengertian Moral Secara Umum


Menurut KBBI Moral adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; Susila.
Kata moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak memiliki nilai positif dimata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal yang mutlak yang harus di miliki manusia.

B. Pengertian Moral Menurut para Ahli


Selain pengertian moral secara umum, etimologi dan menurut KBBI para ahli dan
pakar memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda beda dalam mendefinisikan
apa itu moral. berikut ini Definisi moral menurut para ahli dibidangnya.
1. Menurut Kamus Psikologi : Pengertian moral adalah mengacu kepada
akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat
kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
2. Menurut W. J. S. Poerdarminta : Menyatakan bahwa ajaran moral dari
perbuatan baik dan buruk dan perilaku.
3. Menurut Hurlock : Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode
moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat.
Perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku
yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
4. Menurut Sonny Keraf : Pengertian moral adalah Moral dapat digunakan
untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai
manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat (member of society) atau
sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan tertentu.
5. Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan : Pengertian moral adalah suatu
tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang
mengatur perilaku seseorang dan masyarakat.
6. Menurut Chaplin (2006) : Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan
peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur
tingkah laku.
7. Menurut Wantah (2005) : Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan
atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik
buruknya tingkah laku
8. Menurut Dewey : Mengatakan bahwa masalah moral yang berkaitan dengan
nilai-nilai moral.
9. Menurut Maria Assumpta : Pengertian moral adalah aturan aturan (rule)
mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai
manusia.
10. Menurut Merriam-webster : Moral adalah mengenai atau berhubungan
dengan apa yang benar dan salah dalam perilaku manusia, dianggap benar dan
baik oleh kebanyakan orang sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada
kelompok atau masyarakat tersebut.
11. Menurut Baron dkk, : Mengatakan bahwa moral yang terkait dengan
pelarangan dan mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.
12. Menurut Dian Ibung : Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu
lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Maria Assumpta
menambahkan bahwa pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai
sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
13. Menurut Magnis-Susino : Mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada
baik orang miskin sebagai manusia, sehingga aspek moral kehidupan manusia
dalam hal kebaikan sebagai manusia.
14. Menurut Shaffer : Moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur
perilaku suatu individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di
lingkungan masyarakat berdasarkan aturan yang berlaku.
15. Menurut A. Mustafa : Mengungkapkan moral sebagai penentuan dasar
perilaku mana yang baik dan yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan
manusia sejauh akal pikiran mereka.
16. Menurut Imam Sukardi : Moral adalah kebaikan bahwa seorang pria dengan
langkah-langkah yang diadopsi oleh aksi bersama.
17. Menurut Wiwit Wahyuning (2003) : Menurutnya, ketika seseorang
berbicara tentang nilai moral pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan
perbuatan setiap inividu terhadap kehidupan orang lain.
18. Menurut Russel Swanburg : Moral merupakan pernyataan dari pemikiran
yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal
itu dapat merangsang perilaku seseorang tersebut.
19. Menurut Gunarsa : Arti moral adalah seperangkat nilai-nilai berbagai
perilaku yang harus dipatuhi.

C. Jenis Moral
1. Moral murni atau disebut juga hati nurani yaitu moral yang terdapat dalam
setiap manusia, sebagai suatu bentuk dari anugrah Tuhan. Tuhan pasti
memberikan moral yang baik pada setiap umatnya seperti penyayang, jujur,
sopan, santun, berakhlak baik, bertawakal dan lain-lain namun situasinya
dapat berubah apabila masuk ke moral terapan.
2. Moral terapan merupakan sesuatu yang didapat dari ajaran berbagai ajaran
adat, agama, filosofis, yang menguasai kehidupan manusia sesuai lingkungan
tempat tinggal mereka. Moral terapan adalah hasil rekonstruksi lingkungan,
oleh karenanya terdapat dua jenis yaitu moral baik dan buruk. Moral baik
seperti jujur, sopan, dan santun sedangkan yang buruk seperti suka mencela,
mencuri, dan berbohong.

D. Fungsi Moral
1. Sebagai upaya menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan
dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Agar dapat menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral
menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan
fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan
berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi
sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam
bertahan dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam
harkat dan martabat pribadi.

E. Perbedaan Moral dan Etika


1. Moral bersifat normatif-imperatif sedangkan etika bersifat normatif sistematis
(filosofis)
Kebanyakan masyarakat kelas menengah hingga bawah memiliki moral tapi
jarang yang memperhatikan pada wilayah etika. Etika umumnya hanya
dipikirkan oleh pemerintah khususnya DPR, maka dari itu mereka membuat
peraturan.
2. Moral merupakan kewajiban mutlak yang harus dimiliki oleh manusia
sedangkan etika tidak mutlak tapi lebih baik jika dimiliki.
3. Etika tidak tepat dikatakan untuk seseorang yang melakukan perbuatan baik
karena etika adalah sebuah studi sedangkan moral lebih tepat karena moral
lebih mengarah ke sifat manusia tersebut.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa norma adalah petunjuk hidup bagi warga


yang ada dalam masyarakat, karena norma tersebut mengandung sanksi. Siapa

saja, baik individu maupun kelompok, yang melanggar norma dalam hukuman

yang berwujud sanksi, seperti sanksi agama dari Tuhan dan depertemen
agama,sanksi akibat pelanggaran susila, kesopanan, hukum, maupun
kebiasaan yang berupa sanksi moral dari masyarakat. Sedangkan moral
merupakan kerangka acuan yang menjadi rujukan cara berperilaku lahiriah
dan rohaniah manusia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/12/pengertian-norma.html
https://www.bola.com/ragam/read/4435653/pengertian-norma-ciri-ciri-fungsi-
dan-macam-macamnya
https://www.gurupendidikan.co.id/moral-adalah/
https://www.academia.edu/30332785/Makalah_Nilai_dan_Norma
http://etheses.iainponorogo.ac.id/1021/1/BAB%20I.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Manusia%20Nilai,%20Moral%20dan
%20Hukum_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai