Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH & LAPORAN DISKUSI

HAM DAN KEBHINEKAAN


“Norma-Norma yang Berlaku di Masrarakat”

Ramadhani 20129097
SEKSI: 19 BB 04

Dosen Pembimbing :
Dra.REINITA,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021

1
2
LAPORAN DISKUSI

A. Tambahan Materi
1. Kurnia Noviani (19129029)
Bentuk Klasifikasi Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

Norma diklasifikasikan ke dalam dua bagian berdasarkan daya


ikat serta kepentingannya di dalam masyarakat.

a) Norma Berdasarkan Daya Ikat


Soerjono Soekanto membagi norma berdasarkan daya ikatnya
berturut-turut dari norma dengan daya ikat lemah hingga norma
dengan daya ikat yang kuat, yaitu cara atau usage, kebiasaan atau
folkways, tata kelakuan atau mores, dan adat istiadat atau custom.
Cara atau Usage
Merujuk pada bentuk perbuatan individual yang memiliki daya ikat
yang lemah, tata cara yang dilakukan dengan cara terus menerus.
Dan melakukan cara dengan cara interaksi terus, ini dilakukan
sebagai suatu bentuk upaya perbuatan sangsi yang ringan bagi
masyarakat yang melanggar norma. Dengan melakukan usage ini
masyarakat akan lebih melahirkan pola-pola yang baru dan dengan
proses interaksi yang sesuai.
Kebiasaan atau Folkways
Merujuk pada perbuatan yang berulang-ulang. Kebiasaan tidak
memiliki kekuatan mengikat yang mengharuskan. Sanksi yang
diberikan kepada pelanggar kebiasaan atau folkways tidak terlalu
berat. Misalnya ejekan, cemooh, celaan, dan lain sebagainya. Konsep
mengenai kebiasaan atau folkways pertama kali dikembangkan oleh
ahli sosiologi Amerika yaitu William Sumner dan pengikutnya.
Menurutnya kebiasaan atau folkways merupakan kebiasaan
kelompok yang dilakukan oleh individu secara berulang sebagai

3
respon terhadap kesamaan kebutuhan individu dan kebutuhan sosial.
Tata Kelakuan atau Mores
Merupakan kebiasaan yang diterima sebagai norma-norma pengatur
yang berdasarkan ajaran agama, filsafat, atau kebudayaan. Tata
kelakukan dapat bersifat positif atau negatif. Tata kelakukan bersifat
positif manakala mempresentasikan apa yang harus dilakukan
misalnya menghormati orang yang lebih tua, berbicara tentang
kebenaran dan lain-lain. Tata kelakukan dapat bersifat negatif
manakala tata kelakukan merepresentasikan apa yang tidak boleh
dilakukan misalnya jangan mencuri, atau jangan berbohong.
Adat Istiadat atau Custom
Merupakan tata kelakuan yang kekal dan menyatu dengan pola-pola
perilaku masyarakat. Adat istiadat acapkali menjadi hukum tertulis
yang berlaku dalam masyarakat tertentu dan mempunyai kekuatan
mengikat yang mengharuskan. Sanksi yang dikenakan kepada
pelanggar adat istiadat pada umumnya melalui suatu tata cara yang
berlaku dalam suatu masyarakat. Adat istiadat pada umumnya
diturunkan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.
b) Norma Berdasarkan Tingkat Kepentingannya di Dalam Masyarakat
Norma-norma yang tercakup didalamnya dibedakan atas tingkatan
perasaan yang ditimbulkan serta konsekuensi yang menyertainya.
Kingsley Davis (1960) membagi norma-norma ke dalam tujuh
macam, yaitu :
 Kebiasaan atau folkways
 Tata kelakuan atau mores
 Hukum
 Institusi
 Adat istiadat, moralitas, dan agama
 Konvensi dan etiket
 Mode

4
2. Mifthahul Jannah (19129039)
Ciri norma hukum ini terdapat kekhasan yang tidak bisa disamakan
dengan norma-norma yang lainnya. Norma hukum berisi tentang aturan yang
menjadi panduan bagi masyarakat ketika menjalankan aktivitas kehidupannya.
Untuk itu norma biasanya berisi tentang tata cara, kaidah, dan panduan. Norma
hukum tidak dibuat secara semena-mena oleh masyarakat, sehingga untuk
memberlakukan keabsahan norma hukum harus disahkan oleh pemerintah atau
otoritas hukum resmi. Sehingga norma yang berlaku memiliki kekuatan hukum.

Aturan dalam norma hukum sifatnya harus dipatuhi, dimana artinya norma
tersebut mengikat kepada setiap warga negara yang berada dalam wilayah negara
tertentu. Hal ini bisa bersifat mengikat karena norma hukum juga memiliki
kekuatan. Bagi siapapun warga negara yang tidak mematuhi norma-norma yang
telah disepakati maka akan mendapatkan hukuman. Untuk itu norma hukum juga
dapat menjadi acuan sanksi untuk yang melanggarnya. Sanksi tersebut bisa
beragam baik hukuman penjara atau pengenaan denda.

B. Pertanyaan & Jawaban serta Tambahan Jawaban


1. Mutiara Zenitha Asra
Apakah norma sangat berkaitan erat dengan masyarakat atau individu coba
jelaskan ?

Dijawab Oleh Lisa Nurlazi Putri (19129035):

Tentu saja norma sangat berkaitan erat dengan masyarakat. Sebab Norma
merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak prilaku
seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat, kadang
terjadi benturan kepentingan baik secara kelompok maupun individu maka norma
berfungsi menyelaraskan prilaku yang ada dalam masyarakat tersebut. Selain
fungsi tersebut norma biasa dijadikan sebagai alat untuk mengatur masyarakat
agar setiap orang bertingkah laku dalam suatu komunitas berdasarkan keyakinan
dan sikap-sikap yang harus ditaati dalam kehidupan sehari-hari.

5
Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan
invidu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari
oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di
dalam lingkungan keluarga, lingkangan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain
sebagainya. Masyarakat yang mnginginkan hidup aman, tentram, dan damai,
tanpa gangguan, maka setiap mausia perlu adanya pedoman bagi segala tingkah
laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan masing-masing dapat
terpelihara dan terjamin. Setiap anggota masyarakat hendaknya mengetahui hak
dan kewajiban masing-masing. Tata aturan itu lazim disebut kaidah (berasal dari
bahasa arab) atau norma (berasal dari bahasa latin) atau ukuran-ukuran.

2. Sintia Putri (19129308)


Menurut kelompok penyaji, bagaimana penerapan norma hukum di Indonesia
saat ini dan sudah sejauh mana penerapan norma hukum di Indonesia ?

Dijawab Oleh Devitha Yelsa (19129101) :

Seperti yang kita ketahui, semua Negara pasti mempunyai peraturan-


peraturan dan hukum,dan begitu juga dengan Negara Indonesia. Negara Indonesia
adalah Negara hukum, yang mempunyai peraturan-peraturan hukum, yang
sifatnya memaksa seluruh masyarakat atau rakyat Indonesia harus patuh terhadap
peraturan-peraturan atau kebijakan-kebijakan hukum di Indonesia bahkan juga
memaksa orang asing yang berada di wilayah Indonesia untuk patuh terhadap
hukum yang ada di Negara Indonesia. Dan negara pun membentuk badan penegak
hukum guna mempermudah dalam mewujudkan Negara yang adil dan makmur.

Masalah penegakan hukum adalah merupakan suatu persoalan yang


dihadapi oleh setiap masyarakat. Walaupun kemudian setiap masyarakat dengan
karakteristiknya masing-masing, mungkin memberikan corak permasalahannya
tersendiri di dalam kerangka penegakan hukumnya. Namun setiap masyarakat
mempunyai tujuan yang sama, agar di dalam masyarakat tercapai kedamaian
sebagai akibat dari penegakan hukum yang formil.

Kedamaian tersebut dapat diartikan bahwa di satu pihak terdapat

6
ketertiban antar pribadi yang bersifat ekstern dan di lain pihak terdapat
ketenteraman pribadi intern. Demi tercapainya suatu ketertiban dan kedamaian
maka hukum berfungsi untuk memberikan jaminan bagi seseorang agar
kepentingannya diperhatikan oleh setiap orang lain. Jika kepentingan itu
terganggu, maka hukum harus melindunginya, serta setiap ada pelanggaran
hukum. Oleh karenanya hukum itu harus dilaksanakan dan ditegakkan tanpa
membeda-bedakan atau tidak memberlakukan hukum secara diskriminatif.

Lalu penerapan norma hukum di Indonesia sudah sejauh mana?.


Penerapan norma hukum di Indonesia semakin ditegakkan karena Indonesia
merupakan negara hukum dan hukum harus ditegakkan agar mencapai keadilan.
Ada beberapa masyarakat yang belum sadar dan masih melanggar dan tidak
menaati norma norma hukum.

3. Zulna Juwita (19129306)


Bagaimana proses terbentuknya norma dalam masyarakat?

Dijawab Oleh Indra (19129025):

Seperti yang kita ketahui, norma adalah satu hal yang tidak akan lepas dari
kehidupan manusia. Yang mana dalam kehidupan bermasyarakat, norma
merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku disana. Norma di masyarakat pada
dasarnya tidak memaksa dan hanya bentuk aturan yang berlaku apabila ada yang
tidak sesuai di lingkungan tersebut.

Lalu bagaimana norma dalam masyarakat terbentuk? Sebagai makhluk


sosial, manusia akan selalu membutuhkan orang lain karena tidak dapat hidup
sendiri. Dari sifat saling membutuhkan inilah akan terjalin komunikasi dan
terbentuk sebuah interaksi sosial. Dari interaksi yang terjadi, biasanya akan mulai
timbul perasaan ketidakserasian akan kepentingan antar anggota dalam kelompok
masyarakat.

Karena ketidakserasian tersebut, masalah-masalah yang mungkin dapat


mengganggu kenyamanan masyarakat bisa saja terjadi. Guna menghindari

7
berbagai masalah, maka dibentuklah sebuah aturan yang disebut norma. Norma
ini digunakan sebagai pedoman atas perilaku dan kegiatan yang dilakukan guna
menjaga keseimbangan kepentingan dan kebutuhan yang dimiliki antar anggota
masyarakat. Dengan adanya norma ini, kehidupan dapat lebih tertata sehingga
mampu menciptakan kedamaian, ketentraman, dan kenyamanan di dalam
bermasyarakat.

Tambahan Jawaban Izzan Muhammad Furkan (19129237)

Terbentuknya norma didasari dari manusia yang hidup sebagai makhluk


sosial, dimana ia akan senantiasa hidup bersama orang lain karena manusia tidak
dapat hidup dengan sendirinya. Kehidupan ini akhirnya menimbulkan
ketergantungan dan kebutuhan yang berbeda-beda antar anggota masyarakat,
sehingga menimbulkan benturan kepentingan. Guna menghindari berbagai
benturan, maka dibentuklah norma guna menjaga keseimbangan kepentingan dan
kebutuhan antar anggota masyarakat. contohnya seperti di lingkingan masyarakat
kita saling menghormati, tidak membedakan tentangga dengan agama lainya,
dapat kita lihat di negara kita pria dan wanita yang bukan mukhrimnya dilarang
hidup bersamaan berbeda dengan negara lainyaa, mereka dapat diperbolehkan.

Tambahan Jawaban Kurnia Noviani (19129029)

Manusia sebagai makhluk sosial maka tidak akan lepas dari yang namanya
sosialisasi. Ketergantungan dengan manusia lainnya adalah sifat aslinya seperti
berkomunikasi dengan tetangganya. Biasanya, manusia akan hidup di dalam
sebuah kelompok untuk melakukan sebuah komunikasi. Dari kelompok
tersebutlah ada beberapa tipe dari kelompok komunal dan kelompok materiil. Di
dalam kelompok tersebut, banyak makhluk sosial lainnya yang juga memiliki sifat
yang sama.

Namun, di dalam kelompok tersebut biasanya akan timbul sebuah ketidak


serasian antar makhluk sosial lainnya. Kepentingan, keinginan dan hal lainnya
sering kali antara satu dengan yang lainnya berbeda. Karena hal tersebut, bisa saja
membuat ketidakpahaman, bentrok kepentingan dan lainnya. Masalah - masalah

8
tersebut mungkin saja bisa membuat masyarakat tidak nyaman dan tidak hidup
dengan tenang.

Selain beberapa faktor tersebut, maka dibentuk sebuah aturan yang sering
disebut dengan norma. Norma, pada umumnya digunakan sebagai sebuah
pedoman atas perilaku dan kegiatan yang dilakukan manusia. Bukannya tanpa
sebab, norma ini bisa menjaga keseimbangan dalam hal kepentingan dan
keinginan yang dimiliki oleh masyarakat. Sehingga, kehidupan yang dilakukan
manusia dapat tertata dan mudah diatur apabila ada beda kepentingan.

4. Khairul Nisa (19129243)


Jelaskan bagaimana jika norma hukum yang berlaku bertentangan dengan
norma lainnya?

Dijawab Oleh Herly Pratiwi Syafri (19129230):

Jika sebuah norma hukum yang berlaku kemudian bertentangan dengan


satu dengan yang lainnya yang terjadi adalah kekacauan. Hal tersebut dikarenakan
norma hukum mengatur sebuah hukum yang dimana berlaku pada sebuah
kehidupan masyarakat. Tetapi hal tersebut kemudian akan berlawanan dengan
hukum yang berlaku pada sebuah tempat, maka apabila terjadi sebuah tindakan
yang dimana berupa pelanggaran maka yang terjadi adalah hukum akan menjadi
saling bertabrakan dan sulit untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil
dalam sebuah pelanggaran tersebut.

Tambahan Jawaban Mila Maryani (19129040)

Sistem norma hukum Indonesia membentuk bangunan piramida, norma


hukum yang berlaku berada dalam suatu sistem yang berjenjang-jenjang, berlapis-
lapis, sekaligus berkelompok-kelompok Absahnya suatu norma hukum secara
vertikal ditentukan sejauhmana norma hukum yang berada di bawah tidak
bertentangan (sesuai atau tidak) dengan norma hukum di atasnya. Dalam arti
bahwa norma hukum tersebut berlaku, bersumber dan berdasar pada norma
hukum yang lebih tinggi, dan norma hukum yang lebih tinggi berlaku, bersumber

9
dan berdasar pada norma hukum yang lebih tinggi pula, demikian seterusnya
sampai pada suatu norma dasar negara Indonesia, yaitu: Pancasila (cita hukum
rakyat Indonesia, dasar dan sumber bagi semua norma hukum di bawahnya).

Bangunan piramida hukum ini untuk menentukan derajat norma masing-


masing susunan norma hukum yang lebih tinggi dan norma yang lebih rendah.
Konsekuensibangunan piramida hukum adalah jika terdapat norma hukum/
peraturan yang saling bertentangan (pertentangan norma), maka yang dinyatakan
berlaku adalah yang derajatnya lebih tinggi. Dalam konteks ini berlaku asas
hukum lex superiori derogat legi inferiori(hukum yang derajatnya lebih tinggi
mengesampingkan hukum yang derajatnya lebih rendah). Ketentuan tersebut
memberikan pemahaman bahwa norma yang lebih rendah jika bententangan
dengan norma yang lebih tinggi maka harus dibatalkan dan dinyatakan tidak
mampunyai kekuatan hukum mengikat. Selain itu, konsekuensi bangunan
piramida hukum tersebut adalah adanya harmonisasi antar berbagai lapisan hukum
(misalnya setingkat undang-undang), dalam arti bahwa antar norma hukum dalam
lapisan/ jenjang yang sama tidak boleh saling bertentangan.

10

Anda mungkin juga menyukai