BAB II
b. James W. Van der Zanden (Penulis Buku The Social Experience : an Introduction to Sociology)
Norma atau kaidah adalah petunjuk tingkah laku (prilaku) yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan suatu alasan (mitivasi tertentu dengan
disertai sanksi)
2. Ciri-Ciri Norma
Norma memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Hasil Kesepakatan Bersama
Norma merupakan hasil kesepakatan anggota masyarakat. Kesepakatan tersebut dapat
berupa norma tertulis dan tidak tertulis. Oleh karena hasil kesepakatan masyarakat norma harus
ditaati dan dilaksanakan.
b. Tertulis dan Tidak Tertulis
Norma tertulis bersifat resmi seperti norma hukum, adapun norma tidak tertulis seperti
tidak resmi seperti norma kebiasaan, tata kelakuan, cara dan adat istiadat.
c. Adanya Sanksi
Salah satu ciri khusus norma ialah adanya sanksi yang bersifat mengikat. Daya ikat sanksi
dalam norma berbeda-beda. Biasanya norma tertulis memiliki sanksi lebih kuat dari pada norma
tidak tertulis.
d. Bersifat Dinamis
Norma bersifat dinamis menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, norma
selalu berubah menyesuaikan perubahan dalam masyarakat. Perubahan norma menyebabkan
perubahan pola prilaku anggota masyarakat.
3. Klasifikasi Norma
Norma yang beragam dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang seperti
berikut :
a. Norma Berdasarkan Sumbernya
1) Norma Agama
Norma agama merupakan peraturan hidup yang bersifat mutlak , tidak dapat
ditawar-tawar, dan diubah ukurannya. Norma agama berisi perintah atau aturan dari Tuhan
Yang Maha Esa dan berlaku bagi orang-orang yang meyakini agama tersebut. Pemeluk
agama yang taat dan selalu menjalankan kaidah-kaidah agama akan mendapat pahala.
Sebaliknya, seseorang yang melanggar norma agama akan mendapat dosa. Pelaksanaan
norma agama bersifat otonom, artinya bebas bagi setiap individu sesuai dengan kepercayaan
yang dimilikinya. setiap ppemeluk agama wajib menaati kaidah-kaidah atau norma agama
yang diyakininya. Menaati kaidah-kaidah agama juga merupakan salah satu bentuk
pengamalan Pancasila khususnya sila pertama.
Beberapa contoh penerapan norma agama dalam masyarakat sebagai berikut :
a) Menjaga kerukunan antarumat beragama
b) Membantu orang yang mengalami kesusahan
c) Rajin beribadah sesuai keyakinan agama masing-masing
d) Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama
e) Menghormati kedua orang tua dan menjaga hubungan baik antarumat beragama.
2) Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari suara hati hati nurani
manusia yang menghasilkan akhlak sehingga seseorang dapat membedakan sesuatu yang
dianggap baik dan buruk. Berdasarkan sumbernya, norma kesusilaan bersifat universal.
Artinya, norma kesusilaan berlaku umum bagi siapa pun dan dimana pun.
3) Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan peraturan sosial yang mengarah pada cara seseorang
bertingkah laku secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Norma kesopanan
memberikan batasan perilaku kepada setiap individu mengenai cara bergaul yang baik
dengan orang lain. Norma kesopanan selalu mengedepankan asas kepantasan, kepatutan,
dan kebiasaan yang seharusnya berlaku dalam kehidupan masyarakat. Norma kesopanan
tidak berlaku secara umum. Tiap-tiap masyarakat memiliki batasan dan pandangan
kesopanan berbeda-beda. Artinya, norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat belum
tentu sama dengan yang berlaku dalam masyarakat lain.
4) Norma Hukum
Negara Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum. Norma
hukum bersifat mengatur, memaksa, mengikat. Artinya norma hukum mengatur tingkah laku
masyarakat, harus dipatuhi dan berlaku bagi setiap orang. Apabila seseorang melanggar
norma hukum akan dikenai sanksi tegas.
Hukum adalah aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Norma hukum berisi
perintah atau larangan yang bersifat memaksa, artinya dalam pelaksanaannya dapat
dipaksakan. Pelanggarnya dapat ditindak dan dikenai sanksi sesuai hukum. Pelanggaran
terhadap norma hukum akan mendapat sanksi tegas berupa denda dan sanksi fisik seperti
penjara. Norma hukum bersifat universal, artinya ketentuan hukum berlaku secara seragam
di seluruh wilayah negara tanpa ada pengecualian.
b. Kebiasaan (Folkways)
Merupakan perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama serta dilakukan
dengan sadar dan mempunyai tujuan jelas. Norma kebiasaan dianggap baik dan benar
oleh masyarakat. Pengulangan perbuatan mengindikasikan kebiasaan tersebut diterima
oleh banyak orang.