Contents hide
1 Pengertian Norma Sosial
2 Pengertian Norma Sosial Menurut Para Ahli
2.1 John J. Macionis
2.2 Hans Kensel
2.3 Robert Mz. Lawang
2.4 Soerjono Soekanto
2.5 Antony Gidden
2.6 Isworo Hadi Wiyono
2.7 E. Ultrecht
2.8 Hamid Syahrul Aminuddin
2.9 Marvin E. Shaw
2.10 Broom dan Selznic
3 Ciri Ciri Norma Sosial
4 Fungsi Norma Sosial
5 Tingkatan dan Macam Macam Norma Sosial
5.1 Macam-Macam Norma Berdasarkan Tingkat Sanksi atau Daya Ikatnya
5.1.1 Tata cara (usage)
5.1.2 Kebiasaan (folkways)
5.1.3 Tata kelakuan (mores)
5.1.4 Adat (Customs)
5.1.5 Hukum (Laws)
5.2 Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Sumber atau Aspeknya
5.2.1 Norma Agama
5.2.2 Norma Kesusilaan
5.2.3 Norma Kesopanan
5.2.4 Norma Kebiasaan
5.2.5 Norma Hukum
5.3 Macam Macam Norma Berdasarkan Sifat Resminya
5.3.1 Norma Tidak Resmi (Nonformal)
5.3.2 Norma Resmi (Formal)
Norma tidak boleh dilanggar. Siapapun yang melanggar norma atau tidak
bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma
tersebut akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat
dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang menyontek pada saat
ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.
Hans Kensel
Menurut Hans Kensel, Norma adalah perintah yang tidak personal dan
anonim.
Soerjono Soekanto
MenurutSoerjono Soekanto, Norma adalah suatu perangkat agar
hubungan antar masyarakat terjalin dengan baik.
Antony Gidden
Menurut Antony Gidden, Norma adalah prinsip atau aturan konkret yang
seharusnya diperhatikan oleh masyarakat.
E. Ultrecht
Menurut E. Ultrecht, Norma adalah segala himpunan sebuah petunjuk
hidup yang mengatur berbagai suatu tata tertib dalam suatu masyarakat
atau bangsa yang mana peraturan itu diwajibkan untuk ditaati oleh setiap
masyarakat, jika ada yang melanggar maka akan ada tindakan dari
pemerintah.
Marvin E. Shaw
Menurut Marvin E. Shaw, Norma adalah suatu peraturan tingkah laku yang
ditegakkan ataupun diasaskan oleh anggota kelompok bagi yang
mengekalkan keselarasan tingkah laku.
Umumnya tertulis.
Hasil kesepakatan masyarakat.
Warga masyarakat patuh.
Apabila melanggar akan diberi hukuman.
Tidak bersifat statis sehingga dapat mengalami perubahan.
Contoh tata cara diantaranya yaitu cara makan yang baik bagi sebagian
orang adalah tidak mengeluarkan suara saat mengunyah makanan. Akan
tetapi, ditempat tertentu bersendawa diakhir makan merupakan ekspresi
rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma, dan lain
sebagainya.
Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan atau folkways merupakan cara bertindak yang digemari oleh
masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak orang.
Folkways memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara.
Misalnya mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan
sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, serta
membuang sampah pada tempatnya.
Adat (Customs)
Adat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat
sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan
menderita, karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung dikenakan. Misalnya pada masyarakat yang melarang terjadinya
perceraian, jikaterjadi suatu perceraian maka tidak hanya yang
bersangkutan yang mendapatkan sanksi atau menjadi tercemar, tetapi
seluruh keluarga atau bahkan masyarakatnya. Sanksi atas pelanggaran
terhadap adat istiadat dapat berupa pengucilan, dikeluarkan dari
masyarakat atau harus memenuhi persyaratan tertentu, misalnya
melakukan upacara tertentu sebagai media rehabilitasi diri. Contohnya
pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan, pelanggaran
terhadap pelaksanaan upacara tradisional, dan lain sebagainya.
Hukum (Laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.
Ketentuan sanksi terhadap pelanggar paling tegas jika dibandingkan
dengan norma yang lain. Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang
ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah,
kewajiban ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan. Ketentuan dalam norma hukum lazimnya
dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-
konvensi. Contoh hukum diantaranya mematuhi rambu-rambu lalu lintas,
dilarang mencuri dan lain sebagainya.
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak. Dengan adanya norma kesusilaan, seseorang
dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan ini
biasanya akan mendapatkan sanksi berupa pengucilan baik secara fisik
maupun batin. Contoh norma kesusilaan diantaranya yaitu menghormati
orang lain, dilarang berzina, dilarang korupsi, berlaku jujur dan adil dalam
masyarakat, tidak memfitnah orang lain, menolong orang yang
membutuhkan, dan lain sebagainya.
Norma Kesopanan
Norma Kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah
laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelaku pelanggar norma
kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, kritik dan juga
pengucilan. Contoh norma kesopanan diantaranya yaitu tidak makan
sambil berbicara, memberi atau menerima dengan tangan kanan, tidak
meludah sembarang tempat, dan lain sebagainya.
Norma Kebiasaan
Norma Kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang terbentuk
secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku
secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelaku
pelanggar norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan,
kritik dan pengucilan. Contoh norma kebiasaan diantaranya yaitu
membawa oleh-oleh saat pulang dari suatu tempat, mencuci tangan
sebelum makan, berdoa sebelum melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya.
Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan sosial yang dibuat oleh suatu lembaga
yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan
tersebut. Pelaku pelanggar norma hukum akan mendapatkan sanksi
berupa denda ataupun hukuman fisik.
Contoh norma hukum diantaranya yaitu kewajiban membayar pajak,
dilarang melanggar rambu lalu lintas, tidak terlambat masuk sekolah, dsb.
Posted in PKNTagged ciri ciri norma sosial, contoh perubahan norma sosial, fungsi norma
sosial, jenis norma sosial, macam macam norma sosial, norma adalah, norma
hukum, pelanggaran norma sosial, tingkatan norma sosial