Anda di halaman 1dari 9

Norma Sosial : Pengertian, Ciri, Fungsi,

Tingkatan, Macam dan Contoh Norma Sosial


Lengkap
By adminPosted on September 29, 2022
Pengertian, Ciri, Fungsi, Tingkatan, Macam dan Contoh Norma Sosial
Lengkap – Norma dan nilai merupakan faktor yang paling menentukan
dalam integrasi kelompok masyarakat, pemindahan nilai dan norma dan
usaha untuk menjamin kesetiaan terus menerus kepada nilai dan norma
adalah urusan yang terpenting dalam hubungan dengan anggota-
anggotanya. Usaha-usaha yang berragam ini biasanya disimpulkan dalam
istilah sosialisasi atau pemasyarakatan (S. Takdir Alisjahbana,
Antropologi Baru, 1986).

Baca Juga : Pengertian Norma

Proses pembentukan kepribadian dalam diri seorang individu akan


berbeda satu sama lain karena tergantung dari pola sosialisasi yang
dianut oleh masyarakatnya sehingga hal ini akan mengakibatkan
kepribadian setiap individu dalam suatu masyarakat akan berbeda
dengan kepribadian individu dalam kelompok lainnya. Meskipun demikian
setiap masyarakat memiliki pola-pola perilaku yang berlaku umum yang
membatasi perilaku individu berdasarkan kepribadiannya.

Contents hide
1 Pengertian Norma Sosial
2 Pengertian Norma Sosial Menurut Para Ahli
2.1 John J. Macionis
2.2 Hans Kensel
2.3 Robert Mz. Lawang
2.4 Soerjono Soekanto
2.5 Antony Gidden
2.6 Isworo Hadi Wiyono
2.7 E. Ultrecht
2.8 Hamid Syahrul Aminuddin
2.9 Marvin E. Shaw
2.10 Broom dan Selznic
3 Ciri Ciri Norma Sosial
4 Fungsi Norma Sosial
5 Tingkatan dan Macam Macam Norma Sosial
5.1 Macam-Macam Norma Berdasarkan Tingkat Sanksi atau Daya Ikatnya
5.1.1 Tata cara (usage)
5.1.2 Kebiasaan (folkways)
5.1.3 Tata kelakuan (mores)
5.1.4 Adat (Customs)
5.1.5 Hukum (Laws)
5.2 Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Sumber atau Aspeknya
5.2.1 Norma Agama
5.2.2 Norma Kesusilaan
5.2.3 Norma Kesopanan
5.2.4 Norma Kebiasaan
5.2.5 Norma Hukum
5.3 Macam Macam Norma Berdasarkan Sifat Resminya
5.3.1 Norma Tidak Resmi (Nonformal)
5.3.2 Norma Resmi (Formal)

Pengertian Norma Sosial


Pengertian norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.
Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.

Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam


menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat
bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai
dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun
agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung
tertib sebagaimana yang diharapkan.

Norma tidak boleh dilanggar. Siapapun yang melanggar norma atau tidak
bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma
tersebut akan memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat
dihukum tidak boleh masuk kelas, bagi siswa yang menyontek pada saat
ulangan tidak boleh meneruskan ulangan.

Baca Juga : Norma Hukum

Nilai dan norma selalu berkaitan, meski begitu keduanya dapat


dibedakan. Untuk melihat kejelasan hubungan antara nilai dengan norma,
dapat dinyatakan bahwa norma pada dasarnya adalah juga nilai tetapi
disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya. Nilai
merupakan sikap dan perasaan yang diperlihatkan oleh orang perorangan,
kelompok ataupun masyarakat secara keseluruhan tentang baik- buruk,
benar-salah, suka-tidak suka, dan sebagainya terhadap objek, baik
material maupun nonmaterial. Norma merupakan aturan dengan sanksi
yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan orang perorangan,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai
sosial. Dengan kata lain, nilai dan norma sosial bergandengan dalam
mendorong dan menekan anggota masyarakat untuk memenuhi atau
mencapai hal yang dianggap baik dalam masyarakat.
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat apakah
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima karena sesuai dengan
harapan sebagian besar warga masyarakat ataukah merupakan tindakan
yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar
warga masyarakat. Norma dibangun di atas nilai sosial dan norma sosial
diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan nilai sosial.

Pengertian Norma Sosial Menurut Para Ahli


John J. Macionis
Menurut John J. Macionis, Norma adalah aturan-aturan dan harapan-
harapan masyarakat untuk memandu perilaku para anggota-anggotanya.

Hans Kensel
Menurut Hans Kensel, Norma adalah perintah yang tidak personal dan
anonim.

Robert Mz. Lawang


Menurut Robert Mz. Lawang, Norma adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan baik dan pantas sehingga sejumlah angggapan yang baik dan
perlu dihargai sebagaimana mestinya.

Baca Juga : Pengertian Budi Pekerti

Soerjono Soekanto
MenurutSoerjono Soekanto, Norma adalah suatu perangkat agar
hubungan antar masyarakat terjalin dengan baik.

Antony Gidden
Menurut Antony Gidden, Norma adalah prinsip atau aturan konkret yang
seharusnya diperhatikan oleh masyarakat.

Isworo Hadi Wiyono


Menurut Isworo Hadi Wiyono, Norma adalah peraturan atau petunjuk
hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan
dan perubatan mana yang harus dihindari.

E. Ultrecht
Menurut E. Ultrecht, Norma adalah segala himpunan sebuah petunjuk
hidup yang mengatur berbagai suatu tata tertib dalam suatu masyarakat
atau bangsa yang mana peraturan itu diwajibkan untuk ditaati oleh setiap
masyarakat, jika ada yang melanggar maka akan ada tindakan dari
pemerintah.

Hamid Syahrul Aminuddin


Menurut Hamid Syahrul Aminuddin, Norma adalah suatu pola perilaku
yang diterima pada sebuah lingkungan sosial tertentu.

Marvin E. Shaw
Menurut Marvin E. Shaw, Norma adalah suatu peraturan tingkah laku yang
ditegakkan ataupun diasaskan oleh anggota kelompok bagi yang
mengekalkan keselarasan tingkah laku.

Baca Juga : Pengertian Moral

Broom dan Selznic


Menurut Broom & Selznic, Norma adalah suatu rancangan ideal perilaku
manusia yang memberikan suatu batas-batas bagi anggota masyarakat
didalam untuk mencapai tujuan hidupnya.

Ciri Ciri Norma Sosial


Berikut ini ciri ciri atau karakteristik norma sosial diantaranya yaitu:

 Umumnya tertulis.
 Hasil kesepakatan masyarakat.
 Warga masyarakat patuh.
 Apabila melanggar akan diberi hukuman.
 Tidak bersifat statis sehingga dapat mengalami perubahan.

Fungsi Norma Sosial


Berikut ini fungsi norma yang ada dalam masyarakat, diantaranya yaitu:

 Norma merupakan faktor perilaku yang menentukan penilaian orang


lain terhadap diri dan kelompok.
 Norma merupakan kumpulan aturan atau sanksi yang akan
mendorong seseorang, kelompok masyarakat mencapai nilai sosial.
 Norma tumbuh dan berkembang di masyarakat sebagai unsur
pengikat dan pengendali perilaku manusia dalam bermasyarakat.
Tingkatan dan Macam Macam Norma Sosial
Tingkatan dan macam atau jenis norma sosial dikelompokan berdasarkan
daya ikatnya, berdasarkan sumber atau aspek-aspeknya, dan berdasarkan
sifat resminya.

Baca Juga : Pengertian Etika

Macam-Macam Norma Berdasarkan Tingkat Sanksi atau


Daya Ikatnya
Tata cara (usage)
Tata cara merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk
perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya,
misalnya aturan memegang garpu atau sendok ketika makan, cara
memegang gelas ketika minum, serta mencuci tangan sebelum makan.
Suatu pelanggaran atau penyimpangan terhadapnya tidak akan
mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi hanya sekadar celaan atau
dinyatakan tidak sopan oleh orang lain.

Contoh tata cara diantaranya yaitu cara makan yang baik bagi sebagian
orang adalah tidak mengeluarkan suara saat mengunyah makanan. Akan
tetapi, ditempat tertentu bersendawa diakhir makan merupakan ekspresi
rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma, dan lain
sebagainya.

Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan atau folkways merupakan cara bertindak yang digemari oleh
masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang oleh banyak orang.
Folkways memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara.
Misalnya mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan
sebagai tanda penghormatan kepada orang yang lebih tua, serta
membuang sampah pada tempatnya.

Baca Juga : Pengertian Adab

Jika perbuatan tersebut tidak dilakukan, maka dianggap sebagai


penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat dan setiap
orang akan menyalahkannya. Sanksinya dapat berupa teguran, sindiran
atau dipergunjingkan.

Contoh kebiasaan diantaranya yaitu memberi hadiah pada orang yang


berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang
bagus saat pesta, Laki-laki umumnya berambut pendek dan perempuan
berambut panjang, dan lain sebagainya.

Tata kelakuan (mores)


Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber kepada filsafat, ajaran
agama atau ideologi yang dianut oleh masyarakat. Pelanggarnya disebut
jahat. Contoh: larangan berzina, berjudi, minum minuman keras,
penggunaan narkotika dan zat-zat aditif (obat-obatan terlarang), dan
mencuri. Menurut Mac Iver dan Page, jika kebiasaan (folkways) tidak
hanya dianggap sebagai cara berperilaku, tetapi juga diterima sebagai
norma pengatur, maka kebiasaan tadi pun menjadi mores. Ia
mencerminkan sifat-sifat yang hidup dan secara sadar atau tidak
digunakan sebagai alat pengawas oleh masyarakat terhadap warganya.
Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain
pihak melarang suatu perbuatan, sehingga secara langsung merupakan
suatu alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan
tindakan dan perbuatannya dengan tata kelakuan itu. Contohnya
melarang pembunuhan, pemerkosaan, pencurian atau menikahi kerabat
dekat, dan lain sebagainya.

Fungsi tata kelakuan sangat penting dalam masyarakat, diantaranya


yaitu:

 Memberikan batas pada kelakuan individu. Setiap masyarakat


memiliki tata kelakuan masing-masing yang seringkali berbeda
antara satu dengan yang lain. Suatu masyarakat dengan tegas
melarang pergaulan bebas antara pemuda dengan pemudi,
sebaliknya larangan tersebut bisa saja tidak jelas pada masyarakat
yang lain. Tapi ada juga perilaku yang secara umum atau universal
ditentang atau dilarang oleh tata kelakuan yang berlaku di berbagai
masyarakat dari berbagai suku bangsa di dunia.
 Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya. Di satu pihak
tata kelakuan memaksa agar individu menyesuaikan tindakannya
dengan tata kelakuan yang berlaku, dan di lain pihak memaksa
masyarakat untuk menerima individu berdasarkan kesanggupannya
menyesuaikan dirinya dengan tata kelakuan yang berlaku. Bahkan,
tata kelakuan dapat memaksa masyarakat memberikan
penghargaan kepada para warganya yang dapat dianggap sebagai
teladan dalam bertindak dan bertingkah laku. Tata kelakuan
menjaga solidaritas antara anggota-anggota masyarakat sehingga
mengukuhkan ikatan dan mendorong tercapainya integrasi sosial
yang kuat.
Baca Juga : Tindakan Sosial

Adat (Customs)
Adat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat
sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan
menderita, karena sanksi keras yang kadang-kadang secara tidak
langsung dikenakan. Misalnya pada masyarakat yang melarang terjadinya
perceraian, jikaterjadi suatu perceraian maka tidak hanya yang
bersangkutan yang mendapatkan sanksi atau menjadi tercemar, tetapi
seluruh keluarga atau bahkan masyarakatnya. Sanksi atas pelanggaran
terhadap adat istiadat dapat berupa pengucilan, dikeluarkan dari
masyarakat atau harus memenuhi persyaratan tertentu, misalnya
melakukan upacara tertentu sebagai media rehabilitasi diri. Contohnya
pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan, pelanggaran
terhadap pelaksanaan upacara tradisional, dan lain sebagainya.

Hukum (Laws)
Hukum merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.
Ketentuan sanksi terhadap pelanggar paling tegas jika dibandingkan
dengan norma yang lain. Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang
ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah,
kewajiban ataupun larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan. Ketentuan dalam norma hukum lazimnya
dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang atau konvensi-
konvensi. Contoh hukum diantaranya mematuhi rambu-rambu lalu lintas,
dilarang mencuri dan lain sebagainya.

Baca Juga : Pengendalian Sosial

Di samping norma-norma tersebut, dalam masyarakat masih terdapat pula


norma yang mengatur tentang tindakan yang berkaitan dengan estetika,
seperti tari-tarian, pakaian, musik, arsitektur rumah, dan interior mobil.
Mirip dengan estetika adalah mode atau fashion. Mode atau fashion
merupakan cara atau gaya dalam melakukan ataju membuat sesuatu
yang sering berubah-ubah dan diikuti oleh banyak orang. Salah satu ciri
khas mode adalah sifatnya yang massal dan tiba-tiba dalam waktu yang
relatif singkat.

Macam-Macam Norma Sosial Berdasarkan Sumber atau


Aspeknya
Norma Agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang bersifat mutlak karena
berasal dari Tuhan. Norma agama berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan yang lainnya. Contoh norma agama diantaranya yaitu
mengaji, mengerjakan sholat tepat waktu, mengerjakan sembahyang
pada tuhan, melaksanakan segara perintah agama dan menjauhi
larangannya, dan lain sebagainya.

Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak. Dengan adanya norma kesusilaan, seseorang
dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan ini
biasanya akan mendapatkan sanksi berupa pengucilan baik secara fisik
maupun batin. Contoh norma kesusilaan diantaranya yaitu menghormati
orang lain, dilarang berzina, dilarang korupsi, berlaku jujur dan adil dalam
masyarakat, tidak memfitnah orang lain, menolong orang yang
membutuhkan, dan lain sebagainya.

Norma Kesopanan
Norma Kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah
laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelaku pelanggar norma
kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, kritik dan juga
pengucilan. Contoh norma kesopanan diantaranya yaitu tidak makan
sambil berbicara, memberi atau menerima dengan tangan kanan, tidak
meludah sembarang tempat, dan lain sebagainya.

Norma Kebiasaan
Norma Kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang terbentuk
secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku
secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelaku
pelanggar norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan,
kritik dan pengucilan. Contoh norma kebiasaan diantaranya yaitu
membawa oleh-oleh saat pulang dari suatu tempat, mencuci tangan
sebelum makan, berdoa sebelum melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya.

Baca Juga : Pranata Sosial

Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan sosial yang dibuat oleh suatu lembaga
yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan
tersebut. Pelaku pelanggar norma hukum akan mendapatkan sanksi
berupa denda ataupun hukuman fisik.
Contoh norma hukum diantaranya yaitu kewajiban membayar pajak,
dilarang melanggar rambu lalu lintas, tidak terlambat masuk sekolah, dsb.

Macam Macam Norma Berdasarkan Sifat Resminya


Norma Tidak Resmi (Nonformal)
Norma Tidak Resmi adalah patokan yang dirumuskan secara tidak jenis
dan pelaksanaannya tidak diwajibkan untuk masyarakat. Contoh norma
tidak resmi, diantaranya yaitu aturan adat istiadat, aturan dalam
keluarga, pantangan, dan lain sebagainya.

Norma Resmi (Formal)


Norma Resmi adalah patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan
jelas dan tegas oleh yang berwenang untuk semua masyarakat. Contoh
Norma Resmi, diantaranya yaitu UUD 1945, Perpu, Perda, Kepres, dan lain
sebagainya.

Demikian artikel pembahasan tentang norma sosial, mulai dari


pengertian, ciri, fungsi, tingkatan jenis dan contohnya secara lengkap.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.

Posted in PKNTagged ciri ciri norma sosial, contoh perubahan norma sosial, fungsi norma
sosial, jenis norma sosial, macam macam norma sosial, norma adalah, norma
hukum, pelanggaran norma sosial, tingkatan norma sosial

Anda mungkin juga menyukai